Oleh :
Akhyar Muhammad
Evi Yulia Arvensi
Marezky Syawalni
Sucipto
Verlentia Agvezha
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
dalam waktu yang ditentukan. Makalah ini, disusun sebagai salah satu tugas
kelompok mata kuliah KPK3. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
berbagai pihak yang ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari semua pihak ataupun pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan lebih dan bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan.........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Kesimpulan .................................................................................................... 33
B. Saran .............................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Dirbinyankep, 2008).
1
Keselamatan pasien selain menjadi bagian penting dalam
moral perawat serta pengelola rumah sakit (Cook, Hoas, Guttmannova, &
Joyner, 2004).
B. Tujuan
Event
C. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
Adverse Event yaitu insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat
diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera
Kejadian tak terduga atau tidak diinginkan sebagai akibat negatif dari
Sciences Centre).
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena tidak bertindak dan bukan karena kondisi sakit pasien (Institute of
3
kejadian yang tidak diduga atau tidak diharapkan tetapi menimbulkan cedera.
KTD ada yang dapat dicegah dan ada yang tidak dapat dicegah. KTD yang
asuhan pasien. KTD sebagai dampak dari kesalahan proses asuhan sudah
banyak dilaporkan terutama di negara maju. KTD yang tidak dapat dicegah
(Cahyono, 2008).
4
“keberuntungan”(mis.,pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak
sebelum obat diberikan), atau “peringanan” (suatu obat dengan over dosis
dilakukan tindakan
baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit
Sakit)
5
C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Adverse Event
kualitas pelayanan yang diberikan. Banyak teori dan penelitian yang mencoba
KTD.
ini didasari kerangka kerja faktor utama yang berperan dalam KTD: faktor
pasien, faktor individu, faktor tugas, faktor komunikasi, faktor tim kerja,
faktor sosial, faktor training dan edukasi, faktor peralatan dan sumber-sumber,
faktor kondisi kerja, faktor strategi dan organisasi (Vitcent et all, 1998 dalam
Dineen 2002)
berkontribusi terhadap KNC dan KTD meliputi: faktor eksternal rumah sakit,
tim, faktor petugas, faktor beban kerja atau tugas, faktor pasien itu sendiri dan
6
1) Organisasi dan manajemen (struktur organisasi, kultur organisasi,
4) Individu (pengetahuan, skill, sikap dan perilaku, kondisi fisik dan mental,
kepribadian staf),
failure) dan kondisi laten (latent condition). Kegagalan aktif lebih kepada
tindakan yang tidak aman yang dilakukan oleh staf yang memberikan
sistem (Reason, 2000). Tindakan yang tidak aman ini dalam variasi yang
7
kesalahan dan pelanggaran prosedur. Kondisi laten merupakan kondisi
yang tidak dapat dielakan, tumbuh dari keputusan yang dibuat oleh para
1. Pasien jatuh
2. Infus blong
Dokter
9. Kesalahan cara pemberian obat (contoh obat IM, IV, obat yang
obat/makanan lain)
8
12. Kesalahan pembacaan resep (dua obat yang namanya mirip salah
dimaksud Dokter)
obat yang diberikan kurang, obat yang diberikan tertukar dengan obat
ulang)
Pasien adalah setiap kejadian yang tidak sengaja dan kondisi yang
9
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien terdiri dari KTD, KNC, KTC, dan KPC.
Kejadian yang tidak diharapkan (KTD atau Adverse Events (AEs) yang
negatif bahkan fatal pada pasien, tenaga medis dan rumah sakit. IOM
merupakan insiden yang bersifat tidak disengaja. Jadi tidak ada rencana
untuk merugikan orang lain ataupun diri sendiri dan rumah sakit. Namun
apa pun alasannya hal tersebut tidak boleh terjadi karena berdampak
negatif dan bahkan fatal pada pasien. WHO mengangkat kasus tersebut
bukanlah hal yang baru, bahkan hampir semua rumah sakit pernah
10
bahwa : Kejadian tidak diharapkan harus dilaporkan dari unit pelayanan
d. peneliti keperawatan;
11
keselamatan pasien. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
adalah :
12
f. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
infeksi nosokomial.
maupun keluarga.
obat bius, atau gangguan lain tidak mampu melakukan identifikasi diri
dengan benar selain itu pasien yang pindah ruang rawat atau bertukar
13
tempat tidur saat perawatan di rumah sakit berisiko mengalami
adalah:
a. Memberikan data diri yang tepat pada saat mendaftar sesuai dokumen
data diri yang dimiliki. Data utama yang diperlukan adalah nama dan
tanggal lahir
tersebut selama rawat inap karena gelang tersebut dipakai oleh tim
1) Gelang warna biru untuk laki-laki dan gelang warna merah muda
riwayat alergi
risiko jatuh
14
c. Pasien atau keluarga kooperatif saat dilakukan verifikasi identitas
4. Komunikasi efektif
informasi.
diharapkan.
dalam tata kelola pasien rawat inap. Peran serta keluarga dalam menjamin
15
h. Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang
tubuh yang akan dioperasi bisa meliputi bagian yang bersisi (misalnya
tangan atau kaki kanan dan kiri, mata kanan dan kiri) atau bagian yang
16
dalam keadaan sadar .Tanda ini tidak boleh dihapus dan harus terlihat
yang tidak berhubungan dengan penyakit utama pasien . Peran pasien dan
benar pada 5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien,
Guna memperoleh hasil cuci tangan yang optimal Pasien dan keluarga
17
mencuci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan cuci tangan
lengan.
faktor yang dapat menyebabkan jatuh seperti, penggunaan obat, gaya jalan
riwayat jatuh saat berjalan atau saat istirahat baring di tempat tidur. Peran
pasien dan keluarga dalam mencegah jatuh saat dirawat di rumah sakit
adalah:
18
q. Pastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning dipakai
pasien
dekat tempat tidur pasien atau di depan kamar pasien karena kartu
jatuh
Pengelolaan pasien rawat inap tidak hanya mejadi tanggung jawab tim
tugasnya karena proses kerja sama yang baik merupakan dasar yang kuat
19
2.6 Analisis Grading Matrik Resiko
a. Skor Risiko
b. BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna
yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah.
Warna “bands” akan menentukan Investigasi yang akan dilakukan : (tabel
20
3)
Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana
Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA
21
BAB III
SKENARIO KASUS
A. Kasus
ruangan melati dengan diagnosa Demam kejang . Sesuai order dokter infus
pasien harus diganti dengan didrip obat penitoin namun perawat yang
melihat bahwa terapi pasien tersebut infusnya harus didrip obat penitoin.
B. Analisis
22
Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian perawat dapat
Pada kasus ini perawat juga tidak menjalankan prinsip 6 benar dalam
kepada pasien sesuai order, namun dalam hal ini perawat tidak
Evaluasi
1. Hak pasien
23
3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
pasien.
24
b. Kriteria : Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat
disepakati.
25
pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan baik dan
(desain) yang baik, mengacu pada visi, misi, dan tujuan RS,
26
pelayanan, keuangan, setiap RS harus melakukan evaluasi
pasien
pasien.
27
b. Kriteria: Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program
analisis.
28
pasien dalam setiap kegiatan in-service training dan memberi
29
mengetahui dan mengaplikasikan dengan benar konsep patient
mencampur/mengoplos obat.
pasien
obat.
30
j. Tepat dokumentasi : mengecek program terapi pengobatan dari
mengatasi kejang.
31
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
Dineen, M. (2002). Six step to root cause analysis consequence. Oxford, ISBN
09544328-0-0
Henriksen, K., et al. (2008). Patient safety and quality: an evidence base
handbook for nurses. Rockville MD: Agency for Healthcare Research and
Quality Publications. February 2011,
http://www.ahrq.gov/QUAL/nurseshdbk/
KKPRS. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta ;2008.
33
Reason J, Carthey J Deleval m. Human Error: Modes And Management. BMJ;
2000.
WHO. World alliance For Patient Safety. WHO draft Guidelines For
Adverse Events Reporting And Learning Systems. Geneva: WHO; 2005.
34