Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan termasuk kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam


kehidupan manusia. Disebut keracunan makanan bila seseorang mengalami gangguan
kesehatan setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun
yang dihasilkan oleh bakteri penyakit. Mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam
tubuh kita melalui makanan dengan perantaraan orang yang mengolah makanan atau
memang berasal dari makanan itu sendiri akibat pengolahan yang kurang baik. Seperti
diketahui, bakteri sangat menyukai suasana lingkungan yang lembab dan bersuhu
ruangan. Pada kondisi ini, pertumbuhan bakteri akan meningkat dengan pesat. Bila
suhu ini ditingkatkan atau diturunkan maka perkembangan biakan bakteri pun akan
berkurang atau terhenti. Keracunan makanan merupakan penyakit yang diakibatkan
pengkonsumsian makanan atau minuman yang memiliki kandungan bakteri, atau
toksinnya, parasit, virus atau bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan
di dalam fungsi normal tubuh. Jenis keracunan makanan disebabkan oleh biologikal
(bakteria, fungi (kulat),Virus), fizikal(benda atau bahan asing seperti rambut, cebisan
kaca, paku dan lain-lain),kimia(racun serangga, racun rumpai, bahan pencuci kimia,
aditif makanan seperti pengawet yang berlebihan). Tanda-tanda umum keracunan
makanan diantaranya kekejangan otot, demam, sering membuang air besar, tinja cair
dan mungkin disertai darah, nanah atau mukus, otot-otot lemah dan badan terasa
sejuk, lesu dan muntah, memulas dan sakit perut, kadangkala demam dan dehidrasi,
hilang selera makan. Untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, kita sebaiknya
melakukan pengelolaan sistem higyen yang baik, pengolahan makanan yang baik,
hindari terjadi kontaminasi dari mana pun, simpan makanan dalam suhu yang tepat
(<5oc untuk makanan yang disimpan dalam kulkas dan > 60oc untuk makanan yang
panas), hindari makan makanan yang asam yang dikemas dalam kemasan yang
terbuat dari logam, hindari makan jamur yang liar, hindari mengkonsumsi makanan
setengah matang. Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita
menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham Machfoed,
dkk, 2012:87). Sedangkan menurut Menurut Taylor, Racun adalah setiap bahan atau
zat yang dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi
kimia yang menyebabkan penyakit dan kematian. Dari zat – zat racun ini lah yang
akan menyebabkan keracunan pada manusia. Keracunan adalah keadaan darurat yang
diakibatkan masuknya suatu zat atau makanan kedalam tubuh melalui berbagai cara,
seperti melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit. Keracunan
juga merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bahan organik ataupun
bahan anorganik yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan tidak normalnya
mekanisme di dalam tubuh. Akibat-akibat dari keracunan dapat menurunkan
kesadaran bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat menyebabkan kematian, jika cara
penanganan yang salah. Di Indonesia sering terjadi kasus keracunan, mulai dari
keracunan makanan, zat kimia hingga keracunan gas. Tidak jarang kasus keracunan
ini berujung pada kematian. Ketidak tahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama
pada kasus keracunan juga menjadi salah satu penyebab kematian tersebut.
Untuk mengatasi dan membatu korban yang keracunan kita harus mengetahui
keracunan yang dialami oleh korban dan gejala – gejala yang ditunjukan oleh korban
serta penanganan pertamanya. Karena keracunan dapat meimbulkan dampak yang
berbahaya bagi keehatan hingga bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu,
pertolongan pertama yang tepat dalam kasus keracunanan sangat penting untuk
mencegah terjadinya korban jiwa. Pada banyak kasus yang ada akibat keracunan
sebagai “first stander” dapat melakukan pertolongan pertama bagi setiap orang yang
mengalami atau menjadi korban keracunan. Pada makalah ini akan dibahas tentang
bagaimana cara bagi penolong pertama apabila menemui korban yang menderita
keracunan, apa sajakah tindakan yang harus kita lakukan. Selain itu akan dibahas pula
tata cara penanggulangannya jika sudah melewati masa kritis (keracunan). Dengan
dibahasnya tentang tata cara pertolongan pertama dan cara penanggulangan terhadap
korban keracunan penulis berharap agar tingkat kesalahan dalam menolong dan
penaggulangan dapat dibuat seminimal mungkin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah nya
yaitu :

1. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawwatan pada klien yang menderita


keracunan?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien yang menderita keracunan?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada klien yang
menderita keracunan
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui definisi keracunan makanan, jenis pencemaran makanan,


dan miikroorganisme penyebab keracunan.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya kasus keracunan makanan,
penyebab, tanda-tanda dan gejala keracunan.
c. Untuk mengetahui bagaimana penanganan dan pencegahan serta pertolongan
pertama pada keracunan.
d. Untuk mengetahui dan memahami cara melakukan asuhan keperawatan pada
keracunan

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini terdiri dari 4 bab, yaitu :

1. BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II: Tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar medis meliputi
pengertian penyakit, anatomi dan fisiologi, etiologi, klasifikasi, manifestasi
klinis, patofisiologi, pathway, pemeriksaan diagnostik, komplikasi,
penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan.
3. BAB III: Asuhan keperawatan pada kasus keracunan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, implementasi, intervensi, dan evaluasi
keperawatan.
4. BAB IV: Merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai
cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Keracunan
sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan
hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di
sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan.
Salah satunya adalah gigitan binatang yang menyebab infeksi yang menyerang
susunan saraf pusat (rabies).
Mengingat masih sering terjadi keracunan akibat gigitan seperti gigitan ular,
anjing, kucing dan monyet maka untuk dapat menambah pengetahuan masyarakat
kami menyampaikan informasi mengenai bahaya dan pertolongan terhadap gigitan
binatang tersebut. Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko
yang dihadapi oleh para wisatawan. Binatang laut berbahaya dapat dibagi jadi dua
kelompok yaitu binatang laut yang menggigit dan binatang laut yang menyengat.
Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-
paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ
tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah nya
yaitu :
1. Apa yang dimaksud kegawatdaruratan pada gigitan binatang?
2. Apa saja penyebab gigitan binatang berbisa?
3. Bagaimana penatalaksanaan gigitan binatang?
4. Bagaimana asuhan keperawatan tentang gigitan binatang?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana melalukan asuhan keperawatan pada gigitan
binatang
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep kegawatdaruratan gigitan binatang
b. Untuk mengetahui penyebab gigitan binatang
c. Untuk mengetahui penatalaksanaan gigitan binatang

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini terdiri dari 4 bab, yaitu :

1. BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II: Tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar medis meliputi
pengertian penyakit, anatomi dan fisiologi, etiologi, klasifikasi, manifestasi
klinis, patofisiologi, pathway, pemeriksaan diagnostik, komplikasi,
penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan.
3. BAB III: Asuhan keperawatan pada kasus gigitan binatang yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, implementasi, intervensi, dan evaluasi
keperawatan.
4. BAB IV: Merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai