Analisis Data Spasial Eksploratory PDF
Analisis Data Spasial Eksploratory PDF
Kelas A
Nama Asisten :
Nadhea Arta Y.
Ganny Indrajid
2.1 Geostatistika
Geostatistika adalah studi variasi parameter dalam domain ruang dan atau waktu dalam
hubungannya dengan bumi. Geostatistika berhubungan dengan data-data yang saling
berkorelasi secara spasial.
2.1.1 Histogram
Histogram adalah tampilan grafik dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan
grafis batang yang menggambarkan jumlah data pengamatan yang terdapat dalam setiap
interval atau kelas. Histogram pada dasarnya memberikan deskripsi univariat (satu variabel)
dari set data.
Statistika distribusi pada histogram antara lain :
- Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
kelompok data tersebut.
- Standar deviasi atau simpangan baku adalah ukuran sebaran statistika yang paling
lazim, singkatnya simpangan baku itu mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar.
Simpangan baku disebut sebagai akar kuadrat dari varian.
- Kurtosis adalah derajat keruncingan (biasanya diukur relatif terhadap distribusi
normal). Kurtosis dihitung dari momen keempat terhadap mean.
- Skewness adalah derajat ketidaksemetrisan suatu distribusi. Jika kurva frekuensi
suatu distribusi memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (dilihat dari mean) ,
maka dikatakan menceng ke kanan (positif) dan sebaliknya. Secara perhitungan,
skewness adalah momen ketiga terhadap momen.
- Quartile adalah nlai-nilai yang membagi segugus pengamatan menjadi empat bagian
sama besar. Nilai-nilai itu, yang dilambangkan dengan Q1, Q2, dan Q3, yang
mempunyai sifat bahwa 25% data jatuh dibawah Q1, 50% data jatuh di Q2, dan 75%
data jatuh di Q3.
3. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Analyst.
8. Pada toolbar Geostatistical Analyst, pilih Explore Data kemudian tertampil beberapa
alat-alat analisis geostatistika seperti Histogram, Normal QQ Plot, Voronoi Map,
Trend Analysis, Semivariogram/Covariance Cloud, General QQ Plot, dan
Crossvariance Cloud.
9. Analisa data tersebut berdasarkan alat analisis geostatistika tersebut.
4.1 Histogram
Pada histogram diatas, sumbu X merupakan interval range harga tanah dan sumbu Y
menunjukan jumlah data range data tersebut di setiap interval. Hasil dari analisis menggunakan
histogram terlihat nilai skewness +1.928 dan nilai kurtosis + 7.194.
Grafik condong ke kanan – kiri (right- skewed distribution) artinya distribusi tidak
simetris (asimetris) sama dengan mean > modus. Hal ini dikarenakan terjadi jumlah data tidak
menentu pada masing-masing kelas, terdapat kecenderungan pengumpulan/pembulatan data
yang kurang tepat.
Nilai kurtosis bernilai (k > 3) maka, disebut juga leptokurtic artinya bagian tengah
distribusi data memiliki puncak yang lebih runcing.
Terlihat pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear normal.
Sehingga data tersebut kemungkinan tidak terdsitribusi normal. Bila ingin pengujian lanjutan,
gunakan detrended normal QQ. Pada detrended normal QQ, bila semakin banyak titik-titik
yang tersebar jatuh pada garis yang menunjukan garis 0,0 maka menunjukan bahwa data
semakin normal, dan bila titik-titik bersebaran jauh dari garis linear di 0,0 maka data semakin
jauh dari normal (tidak normal).
Dari hasil tren yang terlihat, kecenderungan nilai terdapat di tengah-tengah yang artinya
prediksi mendatang akan nilai tersebut akan semakin meningkat. Tetapi terlihat tren
membentuk non-linear, sehingga teknik korelasi cenderung melakukan underestimasi kekuatan
hubungan anatara dua variabel. Jadi sangat mungkin sebenarnya kedua variabel memiliki
hubungan yang kuat tetapi diestimasi oleh momen sebagai tidak ada hubungan atau memiliki
hubungan lemah.
4.4 Voronoi Map
4.5 Semivariogram
Dari hasil praktikum, maka diberikan kesimpulan bahwa data persebaran harga tanah di
kabupaten kota bandung merupakan kebanyakan hasil estimasi. Pada trend analisis terlihat
terdapat garis non-linear yang menunjukan nilai distribusi yang lemah. Lalu pada histogram
terdapat nilai skewness dan kurtosis (nilai skewness +1.928 dan nilai kurtosis + 7.194), yang
artinya memiliki kecenderungan condong kekanan dan tingkat keruncingan yang runcing
sehingga nilai distribusi tidak normal.
Pada QQ plot, sebaran titik terdapat titik yang menjauhi garis linear normal. Sehingga
data tersebut kemungkinan tidak terdsitribusi normal. Semakin banyak titik yang menjauhi
garis linear, maka data tersebut semakin tidak terdistribusi normal.
DAFTAR PUSTAKA
Kania Sari, Dewi., 2010. Pemodelan Harga Tanah Perkotaan Menggunakan Metode
Geostatistika;Daerah Studi Kota Bandung. Jurnal. Jurusan Teknik Geodesi Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional.
Indarto ., dan Soesanto, Boedi. Variabilitas Spasial Hujan Tahunan Di Jawa Timur;Aplikasi
ESDA. Jurnal. Program Studi Teknik Pertanian Universitas Jember.
http://statistikceria.blogspot.co.id/2012/12/tutorial-uji-normalitas-dengan-spss.html
https://dualilin.wordpress.com/2013/05/11/menguji-asumsi-kenormalan-data-univariate-
dengan-qq-plot-quantile-quantile-plot/
http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/latest/extensions/geostatistical-analyst/
http://siembah.com/cara-analisa-candlestick