Anda di halaman 1dari 1

Identifikasi Chevron

- Inisiasi : Step pertama Refinery Process, dilakukan Crude oil distillation pada Crude Unit.
Pada 6 Agustus 2012, Terjadi sebuah kecelakaan pabrik yang menimpa Chevron Amerika
(lokasi spesifiknya lupa wkwk), dimana terjadi lepasan di salah satu Crude Unit yang
mereka miliki. Kejadian tersebut bermula saat controlling harian sedang dilakukan
pekerja pada unit tersebut dan menemukan adanya genangan minyak di sekitar salah
satu Distillation Tower. Setelah ditelusuri, genangan minyak tersebut akibat adanya
kebocoran di salah satu insulation pipe pada 4-Side Cut Line Crude Unit Operation.
Petugas inspeksi mengetahui bahwa kebocoran tersebut diakibatkan oleh adanya korosi
yang terus terjadi pada insulation pipe akibat digunakan untuk mengalirkan minyak
semacam diesel secara terus menerus pada suhu 640 F, namun dari pihak Chevron
menolak untuk melakukan penggantian karena meyakini pipa mampu bertahan hingga
2016.
- Propagasi : Dari kejadian tersebut, operator menyarankan untuk dilakukan shutdown dan
pemberhentian produksi sementara untuk melakkan penggantian pada insulation pipe. Setelah
bersdiskusi, pihak chevron memutuskan untuk mengganti insulation pipe dengan pipe yang
sesuai untuk sementara, namun proses produksi tetap berlangsung saat usaha penggantian
tersebut. Awalnya penggantian dilakukan dengan menggunakan hook yang cukup panjang tanpa
adanya bantuan scaffolding atau tangga untuk memudahkan pekerjaan, namun hal tersebut
dinilai membahayakan karena membuat pipeline bergoyang. Kemudian para pekerja yang dalam
hal ini pemadam kebakaran, menggunakan bantuan scaffolding untuk memudahkan
penggantian insulation pipe dan meminimalisir bahaya akibat pipa yang bergoyang saat
pergantian insulation pipe.

Setelah insulation pipe yang akan diganti berhasil dilepas, terdapat kebocoran uap dari
minyak yang sedang diproses dan tidak lama kemudian dari lepasan tersebut timbulah
kebakaran. Pemadam yang bersiaga dilokasi langsung berusaha memadamkan api yang keluar.
Setelah api mampu dipadamkan, masih terdapat uap dari pipa yang dapat memicu kebakaran
lebih lanjut. Pemadam kembali memberikan air dengan tinggi untuk meredakan hal tersebut,
namun apa yang dilakukan semakin memperburuk suasana. Pipa akhirnya patah dan minyak
yang sedang diproses kemudian tumpah. Keputusan cepat diambil untuk melakukan emergency
shutdown, namun keputusan tersebut dinilai sudah terlambat dan memicu adanya kebakaan
yang lebih hebat.

Anda mungkin juga menyukai