Anda di halaman 1dari 6

IODOMETRI

PENGENDAPAN
TUJUAN
1. Menentukan kadar Pb2+ dalam larutan dengan cara iodometri
2. Menentukan kadar Cu2+ dalam larutan dengan cara iodometri.
DASAR TEORI
Titrimetri atau analisis volumetric adalah pemeriksaan jumlah zat yang didsarkan pada
pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat
yang ditentukan sampai tercapai titik kesetaraan. Titik kesetaraan adalah titik pada saat pereaksi dan zat
yang ditentukan bereaksi secara sempurna secara stoikiometri.
( Rivai,55,1995)
Iodometri adalah analisis dengan menggunakan iodo sebagai agen reduksi. Dalam proses-
proses analisis, iodin digunakan sebagai pengoksidasi (iodometri) dan ion iodida sebagai pereduksi
(iodometri). Ada 2 cara dalam melakukan titrasi yakni langsung dan tak langsung,
(Underwood,296,2002)
Titrasio dengan iodometri adalah penerapan reaksi redoks. Proses oksidas dan reduksi diberi
batasan sebagai reaksi pelepasan dan penangkapan oksigen oleh suatu zat, namun, sekarang telah
diketahui Batasan yang lebih umum. Oksidasi adalah proses pelepasan electron dan reduksi adalah
proses penangkapan electron.
(Rivai,54,1995)
ALAT
1. Labu takar 100 ml
2. Pipet volume 25 ml
3. Erlenmeyer
4. Pipet mata
5. Buret
6. Kertas PH
7. Kertas saring
8. Klem holder
9. Statif
10. Corong kaca
11. Gelas ukur
12. Pengaduk kaca
13. Karet Penghisap
14. Beaker Glass
BAHAN
1. Asam Asetat
2. Natrium asetat
3. k2Cr2O7 4%
4. HCL
5. KI
6. Aquadest
7. Larutan standar thiosulfate
8. Indikator amilum
SKEMA PERCOBAAN
1. Menentukan kadar pb2+ dengan iodometri A

Mulai
Masukkan ke erenmeyer

Larutan tugas, asam aetat, natrium Tambahkan asam asetat dan na asetat
asetat, K2Cr2O7High
4%,Performance
HCL, KI, Liquid
Indikator Amilum, Thiosulfat Chromatography
Ukur PH 4-5

Larutan tugas diencerkan


dengan aquadest hingga 100 ml Tambahkan k2cr2O7
di labu takar dengan Aquadest

Ambil 25 ml dengan pipet


volume

Anda mungkin juga menyukai