Anda di halaman 1dari 14

BAB 5

PERABOT KANTOR (OFFICE FURNITURE)

Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevalusi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis perabot kantor (office furniture)


4.7 Memilih perabot kantor

Tujuan Pembelajaran
- Menjelaskan perabot kantor (office furniture)
- Menerapkan perabot kantor (office furniture)
A. Definisi Perabot Kantor (office furniture)

1. Pengertian perabot kantor


Perabot kantor dalam bahasa Inggris disebut dengan office furniture. Perabot kantor adalah peralatan
kantor yang tidak habis pakai dan dapat digunakan berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama.
Kata perabot dapat diartikan sebagai barang yang berfungsi sebagai tempat duduk, tempat menulis,
tempat istirahat, tempat penyimpanan alat-alat dan bahan, sepeti meja, kursi, almari, rak, filing
cabinet, dan sebagainya. Pengadaan perabot kantor dapat dilakukan dengan cara membeli,
membuat sendiri, dan menerima bantuan. Pembelian dapat dilakukan terhadap barang yang sudah
jadi atau barang yang belum. Pembelian juga dapat dilakukan melalui lelang, pemilihan, maupun
penunjukan langsung yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pengadaan yang biasa dilakukan
dengan jalan membuat sendiri, biasanya dilakukan untuk kegiatan pembelajaran praktik dengan
mempertimbangkan faktor biaya yang tersedia, tenaga yang diperlukan, dan peralatan yang
dibutuhkan. Lain halnya dengan pangadaan dengan cara menerima bantuan (hibah) dari
pemerintahan, swasta, masyarakat maupun perorangan dan dilengkapi surat-surat tertentu.
Contoh: gambar presiden dan wakil presiden, gambar lambang negara, bendera, struktur
organisasi, lukisan, patung, vas bunga, tanaman hidup maupun buatan, jam dinding, dan lain-
lain.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan perabot kantor, antara lain:
a) Antropometri
Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi badan atau
ukuran penggal-penggal tubuh pemakai.
b) Ergonomis
Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memerhatikan segi
kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pemakai.
c) Estetis
Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai karena bentuk dan
warnanya menarik.
d) Ekonomis
Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi merupakan
transformasi wujud efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan dan pendayagunaannya.

2. Macam-macam perabot
Benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu atau baja yang
digunakan untuk pekerjaan tata usaha. Macam-macam perabot yang sering digunakan dalam
perkantoran dibedakan menjadi dua, yaitu barang habis pakai dan barang tidak habis dipakai.
a. Barang habis dipakai
Terdapat bermacam-macam jenis barang yang digunakan oleh personel kantor untuk
menunjang aktivitas pekerjaan kantornya setiap hari. Oleh sebab itu, barang-barang dapat
digolongkan menjadi beberapa kelompok, sebagai berikut.
1). Penggolongan barang berdasarkan sifatnya
Secara garis besar barang-barang digolongkan, sebagai berikut.
a) Barang berwujud
Barang berwujud, yaitu barang yang mempunyai wujud tertentu.
Contoh: buku, bolpoin, sepatu, tas, dan sebagainya.
b) Barang tak berwujud
Barang tak berwujud, yaitu barang yang tidak mempunyai wujud tertentu.
Contoh: gas, air, dan sebagainya.
c) Barang bergerak sendiri
Barang bergerak sendiri, yaitu barang yang dapat berpindah tempat dari satu tempat ke
tempat yang lain, baik dengan cara berpindah sendiri atau dipindahkan.
Contoh: kapal, perahu, dan sebagainya.

d) Barang tidak bergerak


Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak dapat berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Contoh: tanah, pohon yang masih menancap di akarnya, dan sebagainya.
2). Penggolongan barang berdasarkan kegunaanya
Berdasarkan kegunaannya, barang dibagi menjadi beberapa golongan, sebagai berikut.
a) Barang produksi
Barang produksi, yaitu barang yang digunakan dalam proses produksi membuat barang baru
yang berbeda dengan bentuk awalnya.
Contoh: beras yang akan dimasak menjadi nasi.
b) Barang konsumsi
Barang konsumsi, yaitu barang yang dapat langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia atau konsumen.
Contoh: nasi yang sudah dapat langsung dimakan.
3). Penggolongan barang berdasarkan masa guna barang
Berdasarkan penggunaannya, barang dapat dibagi menjadi dua golongan, sebagai berikut.
a) Barang habis pakai
Barang habis pakai, yaitu barang/benda kantor yang penggunaannya hanya satu/beberapa kali
pakai atau tidak tahan lama.
Contoh: kertas, tinta, karbon, klip, pensil, dan pulpen.
b) Barang tidak habis pakai
Barang yang tidak habis pakai, yaitu barang/benda kantor yang penggunaannya tahan lama.
Contoh: stapler, perforator, cutter, dan gunting.
4). Penggolongan barang berdasarkan cara memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya, barang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, sebagai
berikut.
a) Barang bebas
Barang bebas, yaitu barang yang mana dalam memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan.
Contoh: cahaya matahari dan udara.
b) Barang ekonomi
Barang ekonomi, yaitu barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan.
Contoh: makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya.
c) Barang illith
Barang illith, yaitu barang yang jika terlalu banyak keberadaannya justru merugikan.
Contoh: air dalam peristiwa banjir
5). Penggolongan barang berdasarkan proses pembuatannya
Berdasarkan proses pembuatannya, barang dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut.
a) Barang mentah
Barang mentah, yaitu barang yang belum mengalami proses produksi.
Contoh: kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.
b) Barang setengah jadi
Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap
pakai.
Contoh: benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain.
c) Barang jadi
Barang jadi, yaitu barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi
kebutuhan.
Contoh: sepatu, pakaian, roti, dan sebagainya.
6). Penggolongan barang berdasarkan hubungan dengan barang lain
Berdasarkan hubungan dengan barang lain, barang dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut.
a) Barang subtitusi
Barang substitusi, yaitu barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain.
Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan.
b) Barang komplementer, yaitu barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya.
Contohnya: bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil
tidak bisa dijalankan.

b. Barang tidak habis dipakai


Adapun macam-macam barang tidak habis pakai dibagi dalam dua kelompok, yaitu barang
tidak bergerak dan barang bergerak.

1) Barang tidak bergerak


a). Tanah
Bagi sebuah organisasi ataupun perusahaan, tanah merupakan aset tetap yang memiliki
nilai semakin naik. Tanah merupakan prasarana kantor yang dapat digunakan sebagai
tempat untuk beraktivitas dalam mencapai tujuan suatu organisasi.
b). Bangunan
Bangunan atau gedung merupakan tempat berbentuk ruangan-ruangan yang
digunakan untuk menjalankan aktivitas.
2) Barang bergerak
Barang bergerak merupakan barang yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan
kebutuhan pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa digerakkan atau
dipindahkan ke mana saja. Adapun jenis-jenis barang bergerak, antara lain:
a) Meja
Meja merupakan tempat yang digunakan untuk meletakkan barang dan melakukan
pekerjaan-pekerjaan kantor.
(1) Syarat-syarat meja yang baik
Adapun syarat-syarat meja yang baik, antara lain:
(a) Seluruh permukaan meja sampai ke lantai tidak seluruhnya tertutup. Di bagian bawah
kurang lebih 40 cm disediakan ruang terbuka, agar peredaran udara dapat
berlangsung dengan lancar sehingga kaki tidak panas. Selain itu, meja tulis yang
terbuka pada bagian bawahnya akan memudahkan pembersihan lantai.
(b) Permukaan meja tidak berkilat, sehingga tidak menyilaukan mata pemakainnya. Oleh
karena itu, pilihlah warna yang lembut dan enak dipandang.
(c) Permukaan meja harus rata.
(d) Luas meja kerja tidak terlampau berlebihan. Permukaan meja yang terlalu luas
biasanya akan dijadikan sebagai tempat untuk menumpuk berkas-berkas atau benda-
benda lain yang seharusnya disimpan di lemari arsip atau rak sendiri.
(2) Jenis-jenis meja berdasarkan ukurannya
Adapun jenis-jenis dan ukuran meja, sebagai berikut.
(a) Meja besar atau meja biro
Meja besar atau meja biro biasanya digunakan oleh pejabat tinggi atau top manajer.
Ukuran meja biro, sebagai berikut.
Panjang = 121,5 cm
Lebar = 71 cm
Tinggi = 75 cm
(b) Meja sedang atau meja setengah biro
Meja sedang atau setengah biro biasanya digunakan oleh pejabat menengah atau
middle manajer.
Ukuran meja sedang, sebagai berikut.
Panjang = 96,5 cm
Lebar = 71 cm
Tinggi = 75 cm
(c) Meja biasa
Meja biasa pada umumnya digunakan oleh para staf kantor.
Ukuran meja biasa, sebagai berikut.
Panjang = 120 cm
Lebar = 70 cm
Tinggi = 75 cm
(d) Meja khusus
Meja khusus, yaitu meja yang digunakan khusus untuk mengerjakan pekerjaan
tertentu. Misalnya meja juru tik, meja gambar, dan meja komputer.

(e) Meja rapat


Meja rapat, yaitu meja yang digunakan untuk rapat. Meja ini berupa meja tersendiri
atau disusun dari beberapa meja dijadikan satu.

(f) Meja resepsionis


Meja resepsionis, yaitu meja tempat menerima tamu atau resepsionis. Meja ini
biasanya ditempatkan di ruang tunggu atau lobi.

b) Kursi
Kursi merupakan tempat untuk duduk seseorang. Adapun syarat-syarat kursi yang baik,
yaitu:
(1) Dapat diukur tinggi rendahnya sehingga sesuai bagi yang menggunakan.
(2) Kokoh, baik tempat duduk maupun penyangganya.
(3) Sesuai dengan bentuk badan yang menggunakannya.
(4) Mempunyai penyanga belakang, sehingga dapat menunjang tulang punggung
penggunanya.

kursi pimpinan

c) Lemari
Lemari merupakan tempat untuk menyimpan barang (peralatan kantor maupun dokumen
kantor). Adapun jenis-jenis lemari, antara lain:
(1) Lemari warkat
Lemari warkat, yaitu tempat menyimpan warkat yang belum diolah atau belum di file.
Adapun ukuran lemari warkat, antara lain:
(a) Lemari warkat golongan A, memiliki ukuran 1 m3 atau lebih.
(b) Lemari warkat golongan B, memiliki ukuran 0,5 m3 sampai 1 m3.
(c) Lemari warkat golongan C, memiliki ukuran kurang dari 0,5 m 3
(2) Lemari rak
Lemari rak, yaitu lemari yang berguna untuk menyimpan map dan bundel laporan
ataupun dokumen lain yang sudah disusun ke dalam map besar atau ordner. Ukuran
lemari ini sama dengan lemari warkat.
(3) Lemari brankas
Lemari bankas (cash box), yaitu tempat untuk menyimpan uang dan surat-surat
berharga.

d) Filling cabinet
Filing cabinet merupakan lemari bersusun yang digunakan untuk menyimpan file-file
dokumen aktif. File dokumen yang disimpan pada filling cabinet pada umumnya berukuran
25 cm x 35 cm.

filling cabinet

e) Partisi (partition)
Partisi adalah penyekat ruangan yang memisahkan meja pegawai yang satu dengan lainnya,
sehingga masing-masing pegawai dapat bekerja tanpa terganggu pekerjaannya oleh
pegawai lainnya.
B. Standarisasi Perabot Kantor
Standarisasi adalah proses penentuan standar-standar atas kesatuan ukuran. Yang
kemudian membabandingkan kuantitas, nilai, ataupun performance hasil kerja.
Standarisasi merupakan spessifikasi, yang ditentukan teliti meliputi. Produk, material,
karakteristik, dan lain-lain. Standarisasi memberikan keuntungan kepada pihak konsumen
(mutu barang menjadi lebih baik, narga menjadi lebih rendah), manajer (daapat
membantu dalam memberikan pemberian dan pembelian, penjualan dan pembayaran),
buruh (membuat pekerjaan relative menjadi lebih mudah).
Standardisasi peralatan alat-alat tulis kantor.
1. Memperoleh harga lebih murah dengan membeli dalam jumlah banyak.
2. Mengurangi biaya pemeliharaan karena menggunakan beberapa merek yang sama.
3. Mengembangkan departemen layanan milik perusahaan sendiri yang lebih mudah dan
ekonomis.
4. Menggunakan sekelompok pegawai yang dapat mengoperasikan semua mesin secara
ekonomis.
5. Melatif operator lebih mudah dan sederhana.
6. Membeli dan menggunakan kertas kantor yang sesuai dengan merek mesin.
7. Menyederhanakan ketinggalan jaman dan nilai jual peralatan, yang penting untuk
pajak pendapatan dan sifat nilai jual peralatan.

Berikut macam-macam standarisasi perabot kantor dan penjelasannya

1. Standarisasi mesin dan perabot alat/perkakas kantor


a. Mesin tulis
Mesin tulis adalah mesin yang digunakan untuk menulis dan digerakkan secara mekanis
dengan menggunakan tenaga listrik.

b. Masin ganda
Mesin ganda ada dua yaitu pertama mesin ganda system mekanik (mesin stensil) dan
yang kedua mesin ganda sistem elektronik berupa foto (berupoa mesin foto kopi)

c. Mesin cetak
Mesin cetak yaitu mesin cetak mini sebagai alat perkantoran yang diperlukan untuk
pencetakan –pencetakan sesauatu yang sangat berhubungan langsung untuk pemenuhan
kebutuihan kantor.

d. Mesin computer
Mesin computer yaitu suatu mesin yang cara bekerjanya menggunakan system
elektronik yang bersifat moderen serta bermanfaat dalam efektifitas dan evisiensi.

e. Mesin hitung
Mesin hitung yaitu alat yang digunakan mempermudah penghitungan.

2. Standarisasi ruang kantor


Adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan pada luas
lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja.
Tujuan standarisasi tata ruang kantor.
a. Menggunakan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah ekonomis yang lebih
besar.
b. Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang bekerja.
c. Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
d. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja.
e. Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai.
f. Memudahkan pegawai dalam penyimpanan arsip.
g. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
h. Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras.
i. Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan.

3. Standarisasi formulir
Formulir kantor merupakan sehelai kertas yang menyediakan ruangan untuk memuat
catatan-catatan , informasi atau instruksi-instruksi yang akan diteruskan kepada individu-
individu, departemen atau perusahaan lain. Formulir yang ada dan diciptakan dikantor
sangat banyak jenis dan ragamnya, mulai dari formulir pesanan barang, riwayat hidup
pegawai sampai formulir isian angket. Formulir-formulir itu ada yang keperluannya
bersifat intern atau local dan ada yang bersifat nasional. Formulir yang bersifat nasional
pada umumnya sudah distandariser oleh instansi yang berwenang atas formuir tersebut,
sehingga bagi instansi yang lain tidak perlu mengadfakan atau menciptakan formulir
sejenis yang berlainan. Diantara sekian banyak jenis formulir, yang sangat menonjol
peranannya ditinjau dari segi frekuensi pemakaian dan peran identitasnya, juga sebagai
alat komunikasi ialah :
a. Formulir surat ( surat berkepala)
b. Formulir sampul
c. Formulir lembar disposisi
Formulir tesebut diatas sudah demikin umumhampir menjadi standar, bahwa organisasi
tanpa adanya formulir diragukan eksistensinya dalam masyarakat. Formulir lain
kedudukan pada umunya adalah sebagai alat yang memudahkan dan melancarkan
pekerjaan, penulisannya bersifat bersamaan.

4. Standarisai penyelenggaraan pekerjaan kantor


Standarisai penyelenggaraan pekerjaan kantor meliputi dua jenis standar
a. Standar proses kerja
1). Bidang pengelolaan barang
2). Permintaan barang
3). Pembelian
4). Penawaran
5). Pesanan
b. Standar hasil kerja
Adalah waktu yang dipegunakan untuk menghasilkan sesuatu, jadi bukan dalan hal mutu.
Pekerjaan yang dapat distandarriser ialah
1) Pekerjaan pengetikan surat.
2) Pekerjaan penerimaan dan pembagian surat-surat masuk.
3)Pekerjaan pencatatan atau pengagendaan surat keluar.

Untuk memaksimalkan kinerja, kantor -kantor baik pemerintah maupun swasta seringkali
mengandalkan peralatan dan mesin-mesin kantor. Dengan berbagai peralatan dan mesin kantor
ini, maka aktivitas dan produktivitas kerja pun bisa lebih meningkat. Dengan demikian, hasil
yang didapatkan juga akan lebih optimal. Manusia memang senantiasa dituntut untuk dapat
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dalam setiap aktivitasnya, manusia
perlu untuk bertindak semakin cepat dan juga efisien di segala bidang.

Untuk itu, manusia perlu kelengkapan sarana yang tepat. Dalam upaya memilih peralatan
dan mesin mesin kantor ini diperlukan pula pengetahuan dan juga kemampuan yang tepat. Kita
perlu untuk mengetahui hal-hal yang penting dalam memilih perabotan perkantoran.

1. Memilih peralatan dan mesin mesin kantor

Dalam memilih peralatan dan mesin mesin kantor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih mesin mesin kantor menurut Drs Moekijat seperti yang
tertulis dalam bukunya berjudul Tata Laksana Kantor, yakni :

a. Mesin yang akan dipakai harus betul-betul diperlukan.


b. Jenis mesin hendaknya adalah mesin yang praktis.
c. Mesin tersebut bisa mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan.
d. Mesin bisa mempercepat selesainya suatu pekerjaan.
e. Mutu dari mesin harus benar -benar baik.
f. Mesin bisa membantu mengurangi kesulitan pekerjaan.
g. Mesin dapat digunakan untuk bermacam -macam pekerjaan.
h. Pemelihataa mesin bisa dilakukan dengan cara yang mudah.
i. Pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut bisa dilakukan dengan mudah.
j. Mesin bisa disesuaikan dengan mutu pegawai.
k. Pertimbangkan apakah terdapat ruang kantor untuk mesin tersebut.

2. Faktor Faktor untuk memilih perlengkapan dan Mesin Mesin Kantor

Dalam mempersiapkan perlengkapan dan mesin kantor, maka akan dilaksankana


pekerjaan perencanaan kantor. Dalam pekerjaan perencanaan kantor ini, terdapat 12 faktor yang
perlu untuk dipertimbangkan dengan seksama.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih perlengkapan dan mesin kantor yakni :

a. Pekerjaan dan cara menyelesaikannya

Tujuan pekerjaan dan cara menyelesaikannya harus dapat dirumuskandengan jelas. Perlu
pula diperiksa dengan sesksama sehingga bsia menjamin akan pentingnya tujuan tersebut.
Rincian yang memang tidak perlu harus dihapuskan. Jadi, kita perlu mengetahui cara -cara
terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta cara -cara alternatifnya yang paling efektif.
b. Kebutuhan Pegawai Perseorangan

Kebutuhan dari pegawai perseorangan yang ada dalam kantor tertentu juga penting untuk
dipertimbangkan. Pendekatan kebutuhan individu ini penting terutama dalam hubungannya
dengan penggunaan mesin kantor.

c. Penghematan jumlah dan nilai waktu seluruhnya

Perbandingan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan memang penting


dipertimbangkan. Tapi, yang lebih penting adalah penghematan dalam keseluruhan waktu, baik
dalam jumlah maupun nilainya. Jumlah ini biasanya tergantung dari volume pekerjaan, dan
penghematan ini tidak bisa diperoleh bila kesatuan tidak melaksanaan bagian waktu dengan baik.

Artinya, pencapaian volume yang besar ini bisa lebih unggul bergantung pada
kemungkinan untuk menggabungkan pekerjaan, serta fleksibilitas kesatuan dalam
menyelenggarakan bermacam -macam jenis pekerjaan. Agar menguntungkan, penggunan waktu
yang dihemat yang digunakan untuk pekerjaan kantor yang produktif lainnya.

d. Fleksibilitas penggunaannya

Penggunaan perlengkapan dan mesin mesin kantor ini dapat mencapai penghematan
lantaran dipengaruhi oleh luasnya kesatuan -kesatuan dari mesin yang dapat dipergunakan untuk
bermacam -macam jenis pekerjaan dalam kantor. Artinya, kita perlu untuk mempertimbangkan
kesatuan dari peralatan kantor sehingga peralatan tersebut bisa digpergunakan secara efektif
untuk banyak jenis pekerjaan dalam kantor.

e. Harga dan Penanaman Modal

Harga selalu menjadi pertimbangan manajeman yang amat penting. Pertimbangan harga
atau nilai ini harus dipertimbangkan bersamaan dengan pelayanan -pelayanan yang diberikan dan
dimungkinkan. Artinya, pertimbangan ini harus dipikirkan berdasarkan dari apa yang diterima
dan atas penghematan yang diharapkan dapat mengurangi modal pokok.

f. Kemampuan kesatuan

Kemampuan kesatuan ini artinya adalah ketika suatu kesatuan mampu untuk melaksanakan
pekerjaan secara efisien.

g. Nilai keindahan

Faktor keindahan juga merupakan hal penting dalam rangka memilih perlengkapan dan
mesin mesin kantor. Sebab, wajah atau rupa dari kantor pun merupakan hal penting. nilai
keindahan sangat subjektif dan dipengaruhi oleh rasa senang seseorang, dan bukannya oleh data
-data yang bisa dihitung secara matematis.

Meski berdasarkan penilaian subjektif, tapi keuntungan yang diperoleh dari nilai
keindahan ini cukup positif. Sebuah kantor yang menarik sangat mungkin memberikan
keuntungan terhadap moriil kantor dan kinerja para pegawai -pegawainya. Perlengkapan mesin
-mesin kantor ini tidak hanya perlu dipandang sebagai alat fisik semata, melainkan juga harus
dipandang sebagai alat pendorong rokhaniah. Perlengkapan dan mesin mesin yang tepat dapat
menempatkan para pegawai merasa berada dalam tempat yang tepat untuk bekerja secara
efiesien.

h. Preferensi pegawai

Preferensi pegawai ini adalah pertimbangan dari sudut keinginan dan kenyamanan pegawai. Hal
ini penting dipertimbangkan sebab dapat menentukan perlengkapan yang layak dipergunakan.

i. Pengaruh terhadap Syarat -Syarat Pegawai

Ada kalanya, penggunaan perlengkapan dan mesin kantor ini mempengaruhi kondisi
pegawai. Dalam artian, syarat -syarat mengenai jumlah pegawai, tingkat kecakapan para pegawai
dan masalah -masalah terkait ketenagakerjaan lain dapat dipengaruhi dari pemilihan peralatan
dan mesin kantor yang ada.

j. Ramalan mengenai beban pekerjaan

Ramalan atau perencanaan yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai kebutuhan waktu yang
akan datang serta kecukupan kesatuan untuk dapat memenuhi kebutuhan yang akan datang.
Misalnya, kebutuhan untuk 10 tahun mendatang, harus pula diperkirakan.

k. Kualitas pekerjaan tata usaha

Penggunaan perlengkapan dan mesin kantor juga harus bisa mempengaruhi terhadap
ketelitian dan wujud pekerjaan dalam kantor. Artinya, bila sebuah mesin digunakna untuk
mengganti pekerjaan tangan, maka mesin ini seharusnya bsia menghasilkan ketelitian yang lebih
besar. Ini disebabkan sifat mesin yang cenderung membuat kesalahan yang lebih sedikit
ketimbang manusia. Aneka format kertas, surat, formulir dan sebagainya, juga biasanya dapat
lebih baik dan rapi bila dibuat dengan menggunakan mesin, ketimbang sekedar ditulis tangan.

l. Keperluan untuk Salinan -salinan dan Data Statistik

Sebuah mesin sangat mungkin untuk memberikan jumlah salinan yang lebih banyak.
Pertimbangan yang penting dalam hal ini adalah ketersediaan salinan data yang benar -benar
diperlukan dan apakah salinan tersebut dapat memenuhi tujuan -tujuan yang mendorong
perbaikan kegiatan manajemen. Namun, bila kondisi seperti ini tidak terpenuhi, maka adanya
salinan -salinan tambahan justru akan mengakibatkan praktek menejemen menjadi semakin tidak
efisien.

3. Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Membeli Perabot Kantor

Perabot kantor yang baik harus dapat memberi pengaruh positif terhadap kinerja pegawai, seperti
dapat menghemat gerak pegawai, membantu pengawasan pegawai, serta dapat menambah
kesehatan dan efisiensi para pegawainya. Untuk itu, ketika hendak membeli perabot kantor, ada
faktpr -faktor yang harus diperhatikan. Faktor yang harus diperhatikan dalam membeli perabot
kantor yakni :

a. Harus dapat menghemat ruang lantai.


b. Tinggi meja terhadap kursinya haruslah sepadan.
c. Tidak begitu berat, sehingga mudah untuk dipindah –pindahkan.
d. Harus terdapat ruangan yang cukup di bawah meja untuk bisa dibersihkan. Hal ini terkait
denan masalah kesehatan.
e. Keawetan perabot dari logam yang biasanya lebih tinggi dari perabot dari kayu.
f. Risiko kebakaran yang terjadi para perabot kayu relatif lebih besar daripada perabot yang
terbuat dari logam.

Latihan
1. Jelaskan pengertian perabot kantor!
Jawab:
Perabot kantor adalah peralatan kantor yang tidak habis pakai dan dapat digunakan
berulang-ulang dalam kurun waktu yang lama.

2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan perabot kantor!


Jawab:

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan perabot kantor, antara
lain:
a Antropometri
Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi badan atau
ukuran penggal-penggal tubuh pemakai.
b Ergonomis
Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memerhatikan segi
kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pemakai.
c Estetis
Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai karena
bentuk dan warnanya menarik.
d Ekonomis
Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi
merupakan transformasi wujud efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan dan
pendayagunaannya.
3.
KEGIATAN
Perluaslah pemahaman Anda pada materi modul ini! Kemudian kerjakanlah kegiatan
berikut dengan mandiri dan tanggung jawab! Kumpulkan hasil yang Anda peroleh
kepada guru untuk dinilai!
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2_4 orang!

2. Bersama kelompok Anda kunjungilah kantor instansi pemerintahan dan kantor instansi swasta!
3. Carilah informasi mengenai desain interior dan penataan kantor di instansi tersebut!
4. Bersama kelompok Anda buatlah laporan kunjungan, kemudian kumpulkan hasil laporan kelompok
Anda kepada guru untuk mendapatkan penilaian!

Jawab: Guru menilai siswa dari hasil laporan yang dikumpulkan, dengan
menitikberatkan kejelasan dalam sumber, kerapian, dan kelengkapan dalam
membuat laporan.

Anda mungkin juga menyukai