Oleh :
Prahu Layar termasuk Tembang Praon yang pertama kali di ciptakan oleh Ki
Nartosabdho yang ikut serta dalam program mensukseskan pariwisata dalam event Visit
Indonesia Year 2008.Lagu Prau Layar adalah lagu kebanggaan masyarakat yang hidup di
pesisir pantau utara Jawa Tengah yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
Mari teman peri ke lautan untuk bergembira, di laut bersinar airnya sangat indah, kita pergi
naik kapal perahu berlayar, di hari minggu kita berwisata ke sana
Tidak tahu dan pelan-pelan ternyata perahu kita sudah sampai di tengah, bruuk airnya pun
mengembrak, tidak jenuh kita untuk mengarunginya tetap tersenyum menantangnya, untuk
menghilangkan rasa layu di hati
Kamu menginatkanku yang ternyata sudah sore hari, pokok kelapa itu tampak mengambai-
lamai, marilah kita pulang, sebab kan besok kita harus bekerja
Lagu ini menggambarkan suasana liburan ke tempat sesuatu yang indah,ini
menggambarkan keindahan pesisir di indonesia yang sangat indah dan patut untuk kita kunjugi
lagi ini juga mengisayaratkan kepada kita supaya tetap untuk jangan lupa diri atau keenakan
terhadap suasanya. Lagu ini mnemiliki banyak arti yang sangat bermanfaat, yaitu :
Untuk menikmati liburan itu kita bisa naik kapal layar (Angliyak numpak prahu
layar) agar bisa menuju ke laut.Terkadang setiap hari kita sibuk dengan rutinitas pekerjaan yang
itu-itu lagi sehingga membuat kita jenuh.Di hari minggu lepaskanlah segala penat dan beban itu
karena hari bebas,hari libur kita.Jadi jangan lupa berlibur untuk menyegarkan pikiran.
2. Saat Berlibur,Nikmatilah !
Ketika kita berlibur di pantai/laut dan perahu mulai berjalan ke tengah laut (Alon
prahune wis nengah)dengan perlahan,nikmatilah masa-masa itu.Dengan deburan ombak dan
angin yang berhembus,jadikan itu sebagai penyegar jiwa agar kita bisa melupakan sejenak
segala tugas,pekerjaan yang membuat tubuh kita lelah.
Di dalam perahu kita bisa bercanda sambil tertawa-tawa sampai tak bosan berlama-lama
berada di perahu(Ora jemu jemu karo mesem ngguyu) karena situasinya yang nyaman dan
santai.Bunyi air yang tersibakPyak pyuk pyak menambah sensasi liburan kita makin
menyenangkan sehingga perasaan lemah dan lesu yang tadinya menempel di tubuh kita jadi
hilang.Seperti yang tertuang dalam bait lagunya di bagianNgilangake rasa lungkrah lesu.
3. Disiplin Waktu
Adhik njawil mas jebul wis sore adalah parafrase seseorang yang mengingatkan
kakaknya agar jangan lupa.Lupa apa? lupa kalau ternyata hari sudah mulai sore.Ditandai dengan
pohon kelapa di pinggir pantai/laut yang melambai-lambai (Witing kelapa katon ngawe awe).Itu
merupakan isyarat bahwa matahari sebentar lagi terbenam dan hari berganti gelap.
Meskipun liburan itu nikmat,tapi jangan terlena dan lupa waktu.Jika sudah selesai
saatnya liburan,mari kita kembali pulang ke rumah (Prayogane becik bali wae).Setelah
puas menikmati liburan,otak kembali segar dan badan terasa lebih sehat,pulang pun perasaan
akan senang karena semangat sudah pulih lagi setelah seharian menikmati keelokan pesona laut
bersama orang-orang terdekat.
Dalam lirik lagu itu di gambarkan sebuah tempat wisata di pantai yang indah dengan
pohon kelapa yang ada di pantai yang biasanya kita gunakan sebagai tempat berteduh dari panas
matahari.Selain itu air yang berkilau-kilau menandakan bahwa laut itu menyajikan berjuta
pesona yang memanjakan mata kita.Maka dari itu,marilah untuk selalu menjaga keindahan
pantai dengan cara peduli dengan lingkungan.
Tidak membuang sampah di sembarang tempat,tidak merusak alam agar pantai itu
tetap asri,enak di pandang dan tetap menjadi tempat wisata untuk melepas lelah.Perahu layar
juga merupakan alat transportasi tradisional yang perlu di lestarikan karena itu warisan budaya
yang ada sejak dulu.Dengan tetap mengoperasikannya,berarti sama dengan mempertahankan
alat transportasi ini tetap eksis di jaman modern sekarang.