Anda di halaman 1dari 10

Hukum Hardy-

Weinberg
Nama Kelompok :
1. Nuke Hidayah K.P (18030204001)
2. Umrotun Faridah (18030204005)
3. Greatania Ines W (18030204018)
4. Irmia Wulan J (18030204019)
1
1. Tujuan
 Penelitian bertujuan untuk
menerapkan hukum Hardy-
Weinberg pada bergabai
sitem penggolongan darah
pada manusia
 Menghitung frekuensi alel
IO, IA, IB dari populasi
kelas
Hukum keseimbangan Hardy-Weinberg
menyatakan bahwa frekuensi gen atau alel
pada suatu populasi akan tetap konstan dari
satu generasi ke generasi berikutnya jika
dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi
mutasi, seleksi, “random genetic drift”,
migrasi (imigrasi dan emigrasi), serta
“melotic drive”.

3
R h e s u s

Tabel data hasil penentuan Rhesus

Rhesus Jumlah Frekuensi

Rh+ 32 100%

Rh- - 0%

Total 32 100%

4
G o l o n g a n D a r a h

Tabel data hasil penentuan golongan darah

Golongan Darah Jumlah Frekuensi


A 9 28,125%
B 9 28,125%
AB 1 3,125%
O 13 40,625%
Total 32 100%

5
F r e k u e n s i A l e l
p+q+r=1

 Alel IO  Alel IB
13
r2 = = 0,4 P+q+r =1
32
0,2+q+0,6 =1
𝑟= 0,41 = 0,6 q+0,8 =1
q = 1-0,8
 Alel IA q = 0,2
9+13 22
(p+r)2= =
32 32
= 0,7  Alel IO = 0,6
 Alel IA = 0,2 Alel terbanyak terdapat pada alel IO
P+r = 0,7 = 0,8
 Alel IB = 0,2 karena golongan darah O
P = 0,8-0,6
frekuensinya paling tinggi di antara
= 0,2
 0,6+0,2+0,2 = 1 golongan darah yang lainnya.

6
P e m b a h a s a n
✗ Di setiap negara, golongan darah yang paling paling banyak ditemui tidak selalu
sama tergantung etnis yang mendominasi. Namun secara umum, di seluruh dunia
darah golongan O+ paling banyak ditemukan sementara golongan AB- paling
jarang. Begitu pula dengan data golongan darah kelas yang menunjukkan frekuensi
golongan darah O paling banyak.

✗ Sementara dari semua jenis golongan darah yang dikenal, golongan darah O rhesus
positif atau O+ adalah golongan darah paling banyak ditemukan yakni mencapai 35-
40 persen dari populasi dunia. Golongan AB rhesus negatif atau AB- paling jarang
ditemukan, hanya sekitar 0,45 persen dari populasi.

7
P e m b a h a s a n
✗ Berdasarkan faktor rhesusnya, golongan darah yang memiliki rhesus positif lebih
banyak dibandingkan rhesus negatif, dengan perbandingan 85 persen dan 15 persen.
Artinya golongan A+, B+, AB+ dan O+ secara umum lebih mudah ditemukan
dibandingkan versi negatifnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh frekuensi
rhesus kelas adalah semuanya positif begitu pula penduduk Indonesia hampir
semuanya ber rhesus positif. Karena mayoritas orang Indonesia bahkan Asia
memiliki rhesus positif.
✗ Hal ini sesuai dengan hukum keseimbangan Hardy-Weinberg yang menyatakan
frekuensi gen atau alel pada suatu populasi akan tetap konstan dari satu generasi ke
generasi berikutnya jika dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi mutasi, seleksi,
“random genetic drift”, migrasi (imigrasi dan emigrasi), serta “melotic drive”.

8
K e s I m p u l a n

Hasil pengamatan golongan darah, rhesus, dan frekuensi alel


tersebut hasilnya diperoleh 100% memiliki rhesus positif. Sedangkan
penggolongan darah dengan system ABO dikontrol 3 alel yaitu Alel
IO, Alel IA ,Alel IB dan hasil yang diperoleh yaitu golongan darah O
dominan dengan prosentase 40,63% dengan frekuensi alel Alel IO =
0,6, Alel IA = 0,2,Alel IB = 0,2

9
Thanks!

10

Anda mungkin juga menyukai