Anda di halaman 1dari 4

NAMA :RUINALDO ROBERTO

NO/NIM :15/P17211193076

Jurnal Analisis :

Suweg merupakan nama tanaman yang terdengar asing bagi beberapa orang terutama
masyarakat kota. dikembangkan sebagai komoditi ekspor. Di dalam industri makanan, tepung
suweg diekstrak menjadi glukomanan dan dapat digunakan sebagai zat pengental misalnya
dalam pembuatan sirup dan sari buah.

Suweg atau Amorphophallus adalah tanaman umbi tropis yang berasal dari kelompok
aroid sebagai sumber energi, gula, pati, protein dan mineral yang baik. Rata-rata profil nutrisi
mengandung pati (11-28%), gula (0,71,7%), protein (0,8-2,60%), lemak (0,07-0,40%) dan Kalori
(236-566,70 KJ/100 g) (Holilah, Asranudin dan Kholidha, 2017). Bahkan fakta riset yang
dilakukan oleh Didah Nur Faridah, staf pengajar Fakultas Teknologi Pertanian IPB menunjukkan
bahwa umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus B) berpotensi sebagai pangan alternatif
diet penderitadiabetes mellitus karena termasuk bahan pangan yang memiliki nilai IG rendah
(kurang dari 55) yaitu sebesar 42. Nilai IG diketahui dengan mengukur peningkatan kadar
glukosa dalam darah selama dua jam setelah makan dengan interval 30 menit. Bahan pangan
yang memiliki IG rendah dapat dijadikan sebagai pangan alternatif untuk terapi diet penderita
diabetes millitus, sebab dengan nilai IG rendah bisa menekan peningkatan kadar gula darah
penderita

Tepung ampas kedelai merupakan bahan makanan yang mengandung serat pangan,
protein dan β-karoten yang cukup tinggi. Ampas kedelai merupakan produk samping
pengolahan tahu atau susu kedelai yang masih memiliki kandungan gizi relatif cukup tinggi,
namun memiliki waktu simpan yang singkat. Tepung ampas kedelai memiliki kandung-an serat
pangan dan protein cukup tinggi, serta mengandung β-karoten [9]. Tepung ampas kedelai dapat
digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan berbagai makanan olahan, salah satunya mie
basah [10]. Substitusi tepung ampas kedelai pada mie basah dapat berpotensi meningkatkan
nilai gizi dan kualitas mie basah.

Kandungan mutu gizi tepung ampas kedelai antar lain serat pangan 45,06 g/100 g,
protein 21,16 g/100 g, dan β-karoten 1545,65 μg/100 g. Kandungan protein dan β-karoten
tepung ampas kedelai memiliki kadar lebih tinggisedangkan kadar serat pangan memiliki kadar
lebih rendah. Mie basah dengan kadar total serat pangan tertinggi pada mie basah P3=14,92
g/100 g dan kadar total serat pangan terendah pada mie basah P0=5,6 g/100 g. Peningkatan
kadar total serat pangan mie basah dapat terjadi dikarenakan tingginya kandungan total serat
pangan pada tepung ampas kedelai yaitu 45,06 g/100 g. Sehingga semakin banyak jumlah
substitusi tepung ampas kedelai dapat meningkatkan kadar total serat pangan mie basah.
Kandungan total serat pangan pada mie basah dapat memberikan manfaat bagi penderita
diabetes melitus.

Substitusi tepung ampas kedelai memberikan pengaruh nyata yang bersifat positif
terhadap mutu gizi (serat pangan, protein, β-karoten) dan mutu organoleptik (warna, aroma,
tekstur, rasa) mie basah. Nilai perlakuan terbaik mie basah substitusi tepung ampas kedelai
adalah mie basah substitusi tepung ampas kedelai 10% (P1). Perbandingan nilai IG mie basah
perlakuan terbaik dengan mie basah tanpa substitusi menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang nyata.

Selenium (Se) sebagai salah satu mineral penting dalam metabolism tubuh mengandung
senyawa antioksidan yaitu Glutathione Peroxidase (GPx) dan Selenoprotein-p (SEPP). Selenium
juga mampu menurunkan kadar gula darah melalui fosforilasi protein yang terlibat dalam
penyinalan insulin,yaitu Akt dan P13 kinase karena memiliki banyak fungsi penting pada
penghasil dan penyinalan.

Selenium adalah salah satu nutrisi mikro yang berperan sebagai antioksidan. Selenium
mengandung protein yang disebut selenoprotein yang memiliki efek antioksidan. Selenoprotein
berfungsi sebagai pelindung terhadap stress oksidatif melalui pengeluaran ROS dan Reactive
Nitrogen Species (RNS). ROS berpengaruh terhadap kegagalan fungsi sel β dan komplikasi kronis
DM.Pembentukan selenoprotein berasal dari asam amino selenocysteine (Sec) yang berubah
menjadi protein melalui rantai UGA (tiga rangkaian asam nukleat, yaitu Urasil, Guanin, Adenin)
yang merupakan kodon terakhir atau kodon pemberhentian. Protein liase selenosistein pada
mamalia terlibat di dalam biosintesis selenoprotein.

Selenium dapat ditemukan di dalam bentuk yang bervariasi, misalnya dalam bentuk
organic yaitu selenomethionine dan dimethylselenide, dalam bentuk inorganik yaitu selenite dan
selenate. Selenium terdapat pada daging (31 persen), ikan (19 persen), beras (12 persen), roti
dan sereal (11 persen). Nasi, makanan laut, susu, kacang Brazil juga mengandung Se yang tinggi.
Se memiliki efek yang kompleks di dalam tubuh manusia, diantaranya sebagai antioksidan, Se
diharapkan dapat memiliki efek sebagai anti diabetes.

Se yang digunakan untuk suplementasi penderita TGT sebaiknya berasal dari bahan
organik yaitu selenomethionin dan selenocystein yang banyak terdapat di sayuran hijau, produk
hewani dan kacang-kacangan. Selenium dapat dikonsumsi sebagai upaya pencegahan agar
penderita TGT tidak menjadi DM tipe 2, yaitu sebesar maksimal 200 μg/L selama enam minggu
dengan syarat kadar baseline Se penderita TGT antara 48,7-81,7 μg/L. Selenium yang baik untuk
dikonsumsi merupakan bentuk organik yang berasal dari sayuran hijau, sereal, produk hewani
dan kacang-kacangan.

Upaya penanganan pasien penderita diabetes melitus tipe 2 adalah dengan cara
merubah pola makan yakni memberikan alternatif makanan selingan seperti yogurt. Yogurt
dengan aktivitas antioksidan yang tinggi dapat meredam stress oksidatif sehingga dapat
mencegah terjadi komplikasi. Selain itu bakteri probiotik pada yogurt seperti Lactobacillus
achidophillus dan Bifidobacterium lactis dapat meningkatkan status antioksidan pada penderita
diabetes melitus tipe 2). Status antioksidan yang tinggi diharapkan dapat mencegah terjadi
komplikasi penyakit pada penderita diabetes mellitus.

Namun diperlukan bahan pangan lain yang dapat ditambahkan pada yogurt guna
meningkatkan antioksidan, yaitu apel rome beauty. Pemberian jus apel hijau (rome beauty)
kepada hewan coba sebanyak 7,602 g/200 g BB setelah diberi induksi deksametason secara oral
dengan dosis 0,6 mg/200 g BB tikus dapat menurunkan rata-rata kadar gula dari 288,71 ± 9,52
mg/dL menjadi 108,71± 5,65 mg/dL dalam waktu 7 hari . Selain itu, pada penelitian yang
dilakukan oleh Aini pemberian jus buah apel hijau (rome beauty) dan seledri juga berpengaruh
terhadap penurunan kadar gula darah sebesar 118,05 mg/dL (31,50%). Buah apel mengandung
flavonoid terutama senyawa quercitin (golongan flavonol) yang merupakan sumber antioksidan.

Madu mempunyai kandungan fruktosa (38,19%) dan glukosa (31%). Sisanya terbentuk dari
disakarida (maltose, isomaltosa, dan sukrosa), trisakarida dan oligosakarida. Madu juga
mengandung sejumlah senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan, yaitu pinobanksin,
pinocembrin, chrysin, katalase, dan vitamin C. Meskipun madu memiliki gula sederhana seperti
fruktosa dan glukosa namun masih aman bagi penderita diabetes. Penggunaan sari apel dan madu
mampu meningkatkan aktivitas antioksidan pada yogurt. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Uttuh (2016)yangmembuktikan bahwa penambahan bahan makanan yang
mengandung antioksidan alami seperti sari buah duwet dan madu dapat meningkatkan aktivitas
antioksidan serta dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dengan menyeimbangkan
antarapertahanan antioksidan dan produksi radikal bebas.

Konsumsi yogurt sebanyak 20-45 g/porsi sajian/hari dapat memenuhi kebutuhan makanan
selingan tersebut. Kalori yang disumbang dari yogurt ini adalah sebanyak 15,6-35,1 kkal dengan
kadar gula sebanyak 0,9-2,1%. Asupan gula ini masih tergolong lebih rendah dari batas asupan gula
untuk diet diabetes yaitu 5%.

Aktivitas antioksidan pada yoghurt dengan penambahan sari buah apel dan madu
adalah 27,10% sampai 32,83%, sedangkan untuk kadar gula total 2,53-4,69%. Penambahan sari
buah apel dan madu dengan berbagai konsentrasi pada yoghurt berpengaruh nyata terhadap
mutu Yogurt Tinggi Antioksidan dan Rendah Gula hedonic dan kesukaan (hedonic), kecuali
aroma. Jumlah yogurt yang dikonsumsi sebagai makanan selingan bagi penderita diabetes
mellitusadalah berkisar antara 20-45 g/hari.

Pada masyarakat dianjurkan untukmenerapkan pola makan yang sehat supaya terhindar
dari DMterutama DMtipe 2 dengan cara mengonsumsi makanan secara seimbang terutama
mengonsumsi lemak dan karbohidrat cukup serta meningkatkan konsumsi serat, selain
melakukan aktifitas fisik atau olah raga secara teratur. Terkait dengan makanan yang
dikonsumsi, sejumlah factor mempengaruhi respon glikemia terhadap makanan. Faktor
tersebut meliputi jumlah karbohidrat, jenis gula, sifat pati, cara memasak dan mengolah
makanan serta bentuk makanannya, disamping komponenpanganlainnya.
Makanan berserat akan memberikan serat pangan, vitamin dan mineral serta substansi
lain yang penting bagi kesehatan. Denganmengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat
memberikan manfaat metabolik berupa pengendalian gula darah, hiperinsulinemia dan kadar
lipidplasma atau factor risiko kardiovaskuler.1Jumlah serat yang dianjurkan untuk dikonsumsi
bagi penderita DMsama dengan jumlah serat yang dianjurkan pada masyarakat umum, yaitu
15-20 gram/ 1000 kkal setiap harinya dariberbagaibahanmakanansumber serat, terutama serat
larut.

Salah satu zat gizi mikro tersebut adalah vitamin C. Pada bagian asupan zat gizi mikro
inikhusus membahas tentang vitamin C karena beberapa penelitian menunjukkan peran
vitamin tersebut terkait dengan fungsinya sebagai antioksidan, yaitu menurunkan resistensi
insulin melalui perbaikan fungsi endothelial dan menurunkan stress oksidatif sehingga
mencegah berkembangnyakejadiandiabetes tipe 2. Selain zat gizi yang sudah disebutkan
sebelumnya, bagi penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi konsumsi garam, yaitu <6
gram 40 per hari terutama yang menderita tekanan darah tinggi.

Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh banyak faktor. Pengaturan pola makan,
terutama konsumsi lemak, karbohidrat dan serat cukup akan membantu dalam mengontrol
glukosa darah. Asupan zat gizi mikro, salah satunya vitamin C terdapat dalam makanan sumber
alami, yang berperan sebagai antioksidan akan menurunkan resistensi insulin melalui perbaikan
fungsi endothelial dan menurunkan stress oksidatif sehingga mencegah berkembangnya
kejadian diabetes tipe 2. Selain menerapkan pola makan sehat juga dianjurkan bagi masyarakat
untuk melakukan olah raga secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai