Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KONSOLIDASI PEKAN KESELAMATAN IBU DAN KESELAMATAN BAYI

15 s/d 21 SEPTEMBER 2019

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEOT
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEOT

KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN KONSOLIDASI PEKAN KESELAMATAN IBU DAN BAYI

A. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di
wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagai mana di maksud dalam Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah secara berkesinambungan
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan dan menggalakan banyak program agar meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sasaran utama dalam pembangunan di bidang
kesehatan adalah agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara
mudah,merata,murah dan dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif,partisipatif dan
berkelanjutan. Oleh karena itu seluruh pembangunan yang sedang digiatkan pemerintah di harapkan dapat
berakselerasi positif terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat antara lain dapat ditunjukan
melalui perubahan angka kematian ibu,angka kematian bayi,angka kematian ibu melahirkan,angka
morbiditas yang nantinya dapat meningkatkan angka harapan hidup.
Revolusi kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu program pemerintah Propinsi Nusa Tenggara
Timur untuk menekan angka kematian ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas dan bayi. Program ini menegaskan
seluruh ibu hamil wajib dilakukan kegiatan pelayanan 10 T dan bersalin di fasilitas kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui dinas kesehatan menyelenggarakan Konsolidasi
Pekan Keselamatan ibu dan keselamatan bayi yang diselenggarakan pada tanggal 15 september sampai
dengan 21 september 2019, dengan Tema ;” SELAMATKAN IBU, SELAMATKAN BAYI DAN
SELAMATKAN MASA DEPAN”. Pada pekan ini dinas kesehatan Kabupaten manggarai timur
memerintahkan seluruh puskesmas wajib melakukan kampanye untuk menyelamatkan ibu,bayi dan masa
depan menggarai timur.Keselamatan ibu dan bayi merupakan tugas dan tanggung jawab semua elemen
baik pemerintah, swasta maupan masyarakat. Adapun kegiatan yang wajib dilakukan adalah :
Pemasangan spanduk ,pengumuman dimimbar gereja dan mesjid,pengumuman keliling dan penyuluhan
di posyandu.Setiap puskesmas juga dihimbau untuk melakukan kegiatan inovatif yang dapat menarik
perhatian dan kepedulian semua elemen untuk menekan angka kematian di wilayah kerjanya masing-
masing.
Puskesmas peot merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah kabupaten manggarai timur
juga akan melakukan tindakan nyata secara aktif dan berkelanjutan untuk menjaga keselamatan ibu dan
kelamatan bayi di wilayah kerja puskesmas peot.
1.2. TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.2.1 Tujuan Umum
Menekan Angka Kematian ibu dan kematian bayi

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Ibu hamil mendapatkan pelayanan 10 T
2. Ibu hamil bersalin di fasilitas kesehatan
3. Tidak ada lagi persalinan yang ditolong oleh dukun
4. Lintas sektor berperan aktif dalam menjaga keselamatan ibu hamil dan Bayi
5. Lintas Sektor membantu memfasilitasi ibu hamil yang membutuhkan pelayanan rujukan ke
fasilitas kesehatan yang memadai seperti rumah sakit
6. Lintas sektor memperkuat peraturan desa dan kelurahan tentang Revolusi KIA
7. Semua elemen masyarakat mengenal semua tanda-tanda bahaya pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
setelah bersalin dan bayi serta membantu membawa ibu dengan resiko tinggi ke fasilitas
kesehatan

1.3. PELAKSANAAN KEGIATAN


Adapun kegiatan kampanye keselamatan ibu dan keselamatan bayi yang dilakukan oleh
puskesmas peot adalah :
1. Sosialisasi Pekan Keselamatan ibu dan bayi Tingkat Puskesmas Peot
2. Melakukan Koordinasi dengan Camat Borong tentang Pekan Keselamatan ibu dan bayi dan
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Pemasangan spanduk keselamatan ibu dan bayi di 3 desa dan 1 kelurahan wilayah kerja
puskesmas peot
4. Melakukan pemberitahuan kepada masyarakat melalui mimbar gereja
5. Membuat surat himbauan kepada kepala desa dan lurah untuk menyebarluaskan informasi tentang
keselamatan ibu dan bayi sesuai SK Bupati Manggarai Timur
6. Melakukan skrining Triple Eliminasi deases pada ibu hamil
7. Melakukan penggalangan komitmen dengan para suami ibu hamil
8. Melakukan Kampanye keliling bersama lintas sektor
9. Pemasangan bendera Revolusi KIA dan Stiker P4K secara simbolis oleh lintas sektor pada
rumah ibu hamil sesuai dengan tingkatan status resiko ibu hamil
10. Pembagian Leaflet Tanda Bahaya pada Ibu Hamil ,Ibu Bersalin dan Ibu Post bersalin dan leaflet
Anemia pada Ibu Hamil

1.4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Sosialisasi pekan keselamatan ibu dan bayi pada seluruh staf puskesmas peot dilaksanakan pada
hari sabtu 07 september 2019 di Ruang Kepala Puskesmas Peot ( Notulen,daftar hadir dan foto
terlampir)
2. Melakukan Koordinasi dengan camat borong tentang pekan keselamatan ibu dan bayi dan
menyampaikan rencana kegiatan pada tanggal 09 september 2019 di ruangan camat borong
3. Pengumuman atau Pemberitahuan melalui mimbar gereja pada semua gereja di wilayah kerja
puskesmas peot secara serempak yaitu pada hari minggu tanggal 15 september 2019
4. Membuat surat himbauan kepada kepala desa dan lurah untuk menyebarluaskan informasi tentang
keselamatan ibu dan bayi sesuai SK Bupati Manggarai Timur pada tanggal 14 september 2019
5. Melakukan skrining Triple Eliminasi Deases pada ibu hamil di 3 desa dan 1 kelurahan
6. Melakukan Penggalangan Komitmen dengan suami ibu hamil di 3 desa
7. Melakukan Kampanye keliling bersama lintas dan puskesmas borong di wilayah kerja
puskesmas Peot dan puskesmas Borong pada hari Rabu tanggal 18 september 2019
8. Melakukan pemasangan bendera secara simbolis sesuai warna tingkatan status resiko ibu hamil
oleh camat borong dan stiker P4K oleh Kapolsek Borong pada tanggal 18 september 2019.
9. Pembagian leaflet Tanda Bahaya Ibu Hamil,Ibu Bersalin ,Ibu setelah bersalin dan Tanda Bahaya
pada bayi Baru lahir dan leaflet Anemia pada ibu hamil di seluruh wilayah kerja puskesmas peot
pada tanggal 18, 20, 21 dan 23 september 2019

Peot, 28 September 2019


Plt. Kepala Puskesmas Peot

Yuliana Adung, Amd. Kep


Nip. 19760617 200312 2 008
HASIL KEGIATAN

1.KAMPANYE PEKAN KESELAMATAN IBU DAN BAYI


1. Yang menjadi acuan dari kegiatan kampanye pekan keselamatan ibu dan bayi ini adalah Surat
Edaran Bupati Manggarai Timur Nomor : Kesra. 460.1/292/IX/2019 tanggal 5 September 2019.
Kasus kematian ibu sudah 7 orang dan bayi 48 orang sehingga Manggarai Timur masuk dalam
status DARURAT Kematian Ibu dan bayi
2. Pelaksanaan kegiatan kampanye keliling pekan keselamatan ibu dan bayi tingkat kecamatan
Borong diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 18 September tahun 2019. Di mulai pukul 09.00
WITA dari halaman kantor Camat Borong dengan diikuti oleh lintas sektor yaitu camat dan
sekretaris camat Borong, Kapolsek dan Wakapolsek Borong , Para Lurah yang diwakili oleh
seluruh pegawai kelurahan/desa, seluruh pegawai kantor camat Borong, seluruh petugas
kesehatan Puskesmas Borong dan Puskesmas Peot.
3. Kegiatan Kampanye ini di buka secara resmi oleh camat Borong, di dampingi oleh Kapolsek dan
Wakapolsek Borong di halaman kantor camat Borong.
4. Adapun rute perjalanan dari kampanye pekan keselamatan ibu dan bayi tingkat kecamatan
Borong yang diselenggarakan oleh Puskesmas Borong dan Puskesmas Peot adalah : Kantor camat
Borong- Wejang Kalo- Pertamina-Nanga Labang,Cepiwatu-Jati- Compang Ndejing-Golo Kantar-
Bangka Kantar-Lehong-Gurung Liwut-Peot-Wae Reca-FINISH kantor camat Borong.
5. Yang mengikuti kampanye keliling ini sekitar 200an orang dengan menggunakan kendaraan
roda empat dan roda dua.
6. Dalam perjalanan kampanye pekan keselamatan ibu dan bayi, selain di bacakan pesan-pesan
revolusi KIA yang telah tertuang dalam materi Calling ( Terlampir), juga dilakukan pemasangan
bendera revolusi KIA dan stiker P4K secara simbolis oleh lintas sektor dalam hal ini oleh camat
Borong dan Kapolsek Bororng di rumah ibu hamil
7. Para petugas kesehatan juga membagikan leaflet Tanda Bahaya Ibu Hamil,Ibu Bersalin, Ibu
setelah bersalin dan Tanda Bahaya pada bayi Baru lahir dan leaflet Anemia pada ibu hamil
kepada ibu hamil dan masyarakat yang berdiri di sepanjang jalan yang menjadi rute perjalanan
kampanye.

2. SKRINING TRIPLE ELIMINASI DEASES


Selain kegiatan inovasi kampanye keliling pekan keselamatan ibu dan bayi, kegiatan lain yang
dilakukan oleh Puskesmas Peot adalah kegiatan skrining Triple Eliminasi Deases pada ibu hamil di 3
desa dan 1 kelurahan.
Pelaksanaan kegiatan ini selama 3 hari dari tanggal 20 s/d 23 September 2019. Tanggal 20 September
2019 di poskesdes Rana Masak, 21 September 2019 di Pustu Gurung Liwut dan berakhir tanggal 23
September 2019 di poskesdes Bangka Kantar. Ibu hamil yang diperiksa sebanyak 45 orang .
Berikut data hasil pemeriksaan dari ibu hamil dengan resiko tinggi/Resti :
JENIS RESTI SATAR GURUNG RANA BANGKA PUSKESMAS
PEOT LIWUT MASAK KANTAR
Bumil HB 9-11 gr % 85 45 52 24 206
Bumil Hb < 8 gr% 2 1 7 0 10
Bumil LILA< 23,5 cm 3 14 5 7 29
Bumil 4T 11 13 6 6 36

Bumil Sifilis 0 0 0 0 0

HbsAg (+) 4 0 0 0 4

Protein Urin ++ 1 0 0 0 1

Untuk laporan hasil kegiatan skrining Triple Eliminasi Deases pada ibu hamil di tiga (3) desa dan satu
(1) kelurahan secara rinci terlampir

HASIL PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI DISEASE


TINGKAT PUSKESMAS PEOT
TAHUN 2019

JUMLAH JML BUMIL YG HASIL PEMERIKSAAN


NO NAMA DESA KET
BUMIL DPERIKSA HIV SIFILIS HEPATITIS
1 Satar peot 57 9 0 0 -  
2 Bangka Kantar 18 8 0 0 -  
3 Gurung Liwut 33 17 0 0 -  
4 Rana Masak 13 10 0 0 -  
TOTAL 121 34 0 0 -  
Ket: Pemeriksaan Hepatitis tidak dilakukan karena stok Reagen kosong (-)

3. PENGGALANGAN KOMITMEN PARA SUAMI DARI IBU HAMIL


Salah satu cara untuk menekan angka kematian ibu dan bayi adalah dengan melakukan
penggalangan komitmen para suami dari ibu hamil di 3 desa dan 1 kelurahan yaitu Gurung Liwut, Bangka
Kantar, Rana Masak dan Satar peot yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Peot (Materi penggalangan
komitmen Terlampir). Karena yang menjadi pengambil keputusan dalam keluarga adalah kepala keluarga
yaitu suami dari para ibu hamil.

Dengan dilakukannya kegiatan penyuluhan dan penggalangan komitmen ini diharapkan para
suami dapat mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda bahaya pada Ibu Hamil,Ibu Bersalin, Ibu
setelah bersalin dan pada bayi baru lahir serta anemia pada ibu hamil sehingga suami dapat menyanggupi
komitmen bersama yang telah disepakati dan dapat mempraktekannya.

NOTULEN
SOSIALISASI PEKAN KESELAMATAN IBU DAN BAYI
PADA SELURUH STAF PUSKESMAS PEOT
Hari/ Tanggal : Sabtu, 14 September 2019
Tempat : Ruang kepala puskesmas Peot
Dipimpin Oleh : Plt. Kepala Puskesmas Peot Ibu Yuliana Adung, Amd. Kep
Dihadiri oleh : Seluruh petugas puskesmas peot dan Penanggung jawab pustu/poskesdes
1. Arahan Kepala puskesmas Peot:
 Pekan Keselamatan ibu dan bayi akan dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 21 September 2019
sesuai dengan Surat Edaran Bupati Manggarai Timur Nomor : Kesra. 460.1/292/IX/2019 tanggal
5 September 2019
 Akan dilaksanakan kegiatan inovasi : Pawai keliling bersama lintas sector
 Akan dikoordinir oleh Ibu Melania Diut sebagai ketua Panitia
 Tiap desa siapkan 3 ibu hamil , untuk dipasangkan bendera dan stiker P4K oleh lintas sector
secara simbolis
 Pustu/Poskesdes siapkan ibu hamil dan jelaskan tujuannya
 Teman-teman pustu harus sudah siapkan semua ibu hamil dengan kriterianya dan jelaskan bahwa
akan dipasangkan bendera warna apa
 Tingkatkan kunjungan rumah bumil/bufas-Neonatus
 Kita akan keliling ke desa sambil kampanye
 Surat penolakan tidak usah lagi langsung ke kepala desa/lurah. Semua masalah yang ada di desa
koordinasi terus dengan pengambil keputusan
 Surat untuk umumkan di mimbar gereja semuanya dapat.
2. Sesi Diskusi :
 Ibu Melania Diut
Bagaimana Rutenya ? Untuk Lehong merupakan wilayah desa Gurung Liwut.
Usahakan stiker P4K sudah di isi semua, Lintas sektor tinggal pasang
Jelaskan tujuan pemasangan bendera dan warna nya kepada ibu hamil dan masyarakat di
sekitarnya
Siapkan double tip (Warna Hijau/Hitam)
Yang di pustu Rehes dan Bangka Kantar petugasnya ikut konvoi tapi yang lain tetap masih ada
yang standby di rumahnya ibu hamil yang akan dipasang bendera dan stiker P4K
DOKUMENTASI KEGIATAN :

NOTULEN

NOTULEN :
KOORDINASI DENGAN CAMAT BORONG TENTANG PEKAN KESELAMATAN IBU
DAN BAYI DAN MENYAMPAIKAN RENCANA KEGIATAN

Hari/ Tanggal : Senin, 16 September 2019


Tempat : Ruang camat Borong
Dipimpin Oleh : Camat Borong
Dihadiri oleh : Sekcam Borong, Kepala Puskesmas Peot, Kepala puskesmas Borong, Para Lurah
dan para kepala seksi dari kantor kecamatan Borong dan sekretaris Panitia kegiatan
Kampanye keselamatan ibu dan bayi tingkat kecamatan Borong
I. ARAHAN :
1. CAMAT BORONG:
 Dalam rangka kegiatan kampanye Pekan Keselamatan ibu dan bayi yang akan dilaksanakan
pada tanggal 18 September 2019 , saya akan melakukan koordinasi dengan Kapolsek dan
Danranmil Borong
 Saat ini kita akan membahas berkaitan dengan kegiatan kampanye “Selamatkan ibu, selamatkan
bayi dan selamatkan masa depan”
 Minta kepala puskesmas Peot dan Borong untuk memberikan gambaran seperti apa kegiatannya
 Manggarai Timur masuk dalam status “DARURAT kematian ibu dan bayi”
 Mau menggugah semua pihak untuk difokuskan ke sana, sehingga masyarakat juga kita punya
masalah di kota Borong dan sekitarnya
 Diskusi bersama apa-apa yang dipersiapkan dan pihak-pihak mana yang dilibatkan , dan secara
tekhnisnya disampaikan oleh 2 kepala puskesmas ini.

2. KEPALA PUSKESMAS BORONG


 Terima kasih kepada lintas sektor karena telah memfasilitasi kami dalam pecan kampanye
keselamatan ibu dan bayi
 Yang menjadi acuan dari kegiatan ini adalah Surat Edaran Bupati Manggarai Timur Nomor :
Kesra. 460.1/292/IX/2019 tanggal 5 September 2019. Kasus kematian ibu sudah 7 orang dan
bayi 48 orang sehingga Manggarai Timur masuk dalam status DARURAT Kematian Ibu dan
bayi
 Kegiatan dilaksanakan secara serentak di seluruh Puskesmas di kabupaten Manggarai Timur
walaupun tidak ada masalah di wilayahnya kita
 Yang menjadi point utama dari SK Bupati Manggarai Timur :
 Memastikan semua ibu hamil sudah diperiksa terutama triple eliminasi yaitu : Sifilis, Hepatitis
dan HIV Aids
 Melakukan kontrak kerjasama dengan ibu hamil untuk penempelan stiker P4K
 Pengumuman di gereja dan tempat-tempat umum tentang Pekan keselamatan ibu dan anak
 Hari Rabu 18 September 2019, Pekan keselamatan ibu dan bayi tingkat Kecamatan Borong
akan melakukan kampanye tentang peran masyarakat untuk mendukung program kesehatan ibu
dan bayi

 Rute Kampanye : Start dari Kantor camat Borong-Wejang Kalo, Tanggo- Pertamina Borong-
Kampung Ende-Cepiwatu-Nanga Labang-Golo Kantar-Peot
3. KEPALA PUSKESMAS PEOT
 Pemasangan bendera Revolusi KIA dan stiker P4K secara simbolis oleh lintas sector
 Bendera revolusi KIA ada 3 warna yaitu MERAH (factor resiko tinggi), KUNING (faktor
resiko) dan HIJAU (Normal/Tak ada kelainan )
 Lakukan kontrak kerjasama dengan ibu hamil dengan keluarga tentang pemasangan bendera
revolusi KIA dan stiker P4K

II. SESI DISKUSI :


1. Camat Borong
 Konvoi keliling, kendaraan yang ikut banyak.
 Orasi kegiatan membutuhkan banyak kendaraan yang mendukung, saya camat sendiri yang
akan melakukan koordinasi dengan dinas kominfo dan BP2KB
 Libatkan lintas sektor yaitu : Polsek dan Danramil
 Rute :
 Puskesmas Borong :
 Wejang Kalo- Pertamina-Cepiwatu/Nanga Labang-Compang Ndejing-Golo Kantar
sebagian-masuk kembali ke kota Borong
 Puskesmas Peot :
 Bangka Kantar-Lehong-Warat-Gurung Liwut-Satar Peot-Masuk kembali ke Puskesmas Peot

2. Pak Servus
 Pembagian kendaraan saat orasi , berhubung waktunya lama, harus hubung 2 kendaraan dari
BP2KB dan Kominfo
3. Pak Save
 Orasi : Sasarannya adalah masyarakat , titik kegiatannya ibu hamil, mungkin bisa buatkan
skenario keterlibatan masyarakat
 RT tolong sampaikan k eke masyarakat
 Kader dari setiap desa/kelurahan ikut di kegiatan tersebut
 Undangan tambahan: Sekolah-sekolah karena menjadi cara untuk pendalaman kesehtan ibu
dan anak
4. Camat Borong
 Rute perjalanan : sudah OK
 Kendaraan : coba hubung kendaraan
 Sekolah-sekolah belum bisa dilibatkan karena keterbatasan dana dan waktu
 Materi caling nya harus disiapkan
5. Lurah Satar Peot
 Target : untuk lebih menggema untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak
 Kampanye: lebih tepatnya judul dari kegiatan ini
 Pusling semunya dikerahkan ke satu titik untuk penyampaian identitas ke masyarakat

 Peot dan Borong tidak perlu di pisahkan waktunya agar meriahnya tetap dapat
 Nama suami ibu hamil diberikan ke lurah/kepala desa untuk diundang oleh kades/lurah utk
mengikuti pertemuan di kantor lurah dan desa
6. Camat Borong
 Waktu pelaksanaannya 1 hari saja untuk Puskesmas Peot dan Borong hari Rabu, 18
September 2019
 Untuk seluruh masyarakat perlu diberitahukan lebih awal agar masyarakat bisa berdiri di
depan rumah
 Start jam 08.00 WITA di kantor Camat Borong
 Kekuatan utama : seluruh petugas Puskesmas Borong dan Peot , Pegawai di kantor
kecamatan/kelurahan/desa
 Undangan harus lengkap dengan schedule
 Yang di undang adalah semua unsur muspika, tokoh agama dan tokoh masyarakat
7. Pak Nimus
Final :
 Yang di Undang : Camat, Linsek ( Kepala desa/lurah, BP2KB, Kominfo, Toma, Toga)
 Rute : Kantor camat Borong- Wejang Kalo- Pertamina-Nanga Labang,Cepiwatu-Jati-
Compang Ndejing-Golo Kantar-Bangka Kantar-Lehong-Gurung Liwut-Peot-Wae Reca-
FINISH kantor camat Borong
 Kegiatan hari Rabu, 18 September 2019 jam 08.00 WITA start dari kantor camat Borong
 Pemasangan bendera dan stiker P4K tekhnisnya seperti apa dan dan harus persiapkan ibu
hamilnya juga
8. Ibu Yeni Gage
 Materi calling sudah di siapkan dan akan di rekam
 Saat kampanye pembacaan materi calling, sekalian dengan pembagian Leaflet Tanda
Bahaya Ibu Hamil,Ibu Bersalin ,Ibu setelah bersalin dan Tanda Bahaya pada bayi Baru lahir
dan leaflet Anemia pada ibu hamil
 Untuk pemasangan stiker P4K di wilayah kerja Puskesmas Borong, sedangkan untuk
pemasangan bendera Revolusi KIA di wilayah kerja Puskesmas Peot
DOKUMENTASI:

DOKUMENTASI KEGIATAN KAMPANYE PEKAN KESELAMATAN IBU DAN BAYI


DOKUMENTASI
PEMASANGAN BENDERA REVOLUSI KIA DAN STIKER P4K SERTA PEMBAGIAN LEAFLET
MATERI CALLING :
“Ende ema ase ka’e di wilayah kecamatan Borong…
“SALAM SEHAT, SALAM REVOLUSI KIA …..”
Saat ini angka kematian ibu dan bayi di Manggarai Timur terus meningkat.
Untuk mencegah terus bertambahnya kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu setelah bersalin,
maka semua masyarakat di kecamatan Borong dihimbau untuk menjaga keselamatan ibu dan
bayi dengan melakukan tindakan nyata, DENGAN CARA :
1. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
setelah bersalin secara bersama
2. Mengajak seluruh ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secepat mungkin secara
rutin dan teratur di puskesmas, pustu/poskesdes
3. Mengajak dan mendukung seluruh ibu hamil agar melahirkan di puskesmas dan di
tolong oleh tenaga kesehatan BUKAN ditolong oleh dukun
4. Mengajak semua elemen masyarakat untuk mengenal tanda-tanda bahaya pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu setelah bersalin dan bayi. JIKA DITEMUKAN, segera antar ibu dan
bayi ke fasilitas kesehatan
5. Mendukung peraturan desa dan kelurahan tentang Revolusi KIA yaitu persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan di puskesmas, pustu/poskesdes
6. Mendukung dan memfasilitasi ibu hamil yang membutuhkan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang memadai
7. Mendukung dan Memotivasi suami dan keluarga ibu hamil dalam mengambil keputusan
untuk dirujuk.
“Jika datang 1, Pulang harus 2, 3 pun boleh..
Asal jangan pulang 1, apalagi semua tak ada yang pulang !!!

“MAI GA ITE, ENDE EMA ASE KA’E KECAMATAN BORONG..


NAI CA ANGGIT TUKA CA LELENG..
SELAMATKAN IBU, SELAMATKAN BAYI DAN SELAMATKAN
MASA DEPAN KECAMATAN BORONG TERCINTA”
SUSUNAN PANITIA
PEKAN SELAMATKAN IBU, SELAMATKAN BAYI, SELAMATKAN MASA DEPAN
TINGKAT PUSKESMAS PEOT
TAHUN 2019

Penasehat : Ibu Yuliana Adung, Amd. Kep


Ketua Panitia : Ibu Melania Diut
Sekretaris :
1. Ibu Maria G. S. Gage
2. Ibu Yohana G. Robin
3. Ibu Hermina Naru

Bendahara : Ibu Maria M. Galis


Seksi-seksi :
Calling : Ibu Maria G. S. Gage
Perlengkapan 1. Ibu Blandina R. Rajo
2. Bpk. Pilipus Watu
3. Bpk. Yohanes P. Putra
4. Bpk. Vinsensius Aproni

Dokumentasi : 1 Ibu Yohana A. Tanggal


.
2 Bpk. Filipus Watu
.
3 Bpk. Yohanes P. Putra
.
Konsumsi :
1.4 Ibu
Ibu Emilia
Regina T. Tarto
Malo
2.. Ibu Helena san
3. Ibu Helena M. Ratu

P3K : Ibu Martina Daghe dan Ibu Valeria Ima


DOKUMENTASI KEGIATAN OJT DI POSKESDES BANGKA KANTAR
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa karena atas rahmat dan
berkatNyalah sehingga kami keluarga besar Puskesmas Peot dapat menyelesaikan laporan kegiatan
pelaksanaan Pekan keselamatan ibu dan bayi dari tanggal 15 s/d 21 September 2019. Laporan ini disusun
untuk memenuhi salah satu persyaratan setelah kita melaksanakan kegiatan, sebagai dokumentasi dan
bahan evaluasi yang dapat dipergunakan kembali untuk keperluan di waktu yang akan datang.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah dengan caranya masing-
masing baik secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung pelaksanaan kegiatan pekan
keselamatan ibu dan bayi tingkat Puskesmas Peot, diantaranya :
1. Bapak Camat Borong dan jajarannya
2. Bapak Kapolsek Borong dan jajarannya
3. Bapak Danramil Borong dan jajarannya
4. Bapak Lurah Satar peot, Kepala desa Bangka Kantar, Gurung liwut dan Rana masak beserta
jajarannya
5. Semua tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah puskesmas Peot
6. Semua Kader di wilayah puskesmas Peot
7. Semua TP PKK desa dan kelurahan di wilayah puskesmas Peot
8. Semua penanngung jawab beserta petugas pustu/poskesdes Bangka Kantar, Gurung Liwut dan
Rana Masak
9. Semua petugas kesehatan di Puskesmas Peot
10. Semua ibu hamil dan suami yang telah menyediakan waktu, tenaga dan rumahnya saat
pelaksanaan kegiatan pemasangan bendera revolusi KIA dan pemasangan stiker p4k secara
simbolis serta pelaksanaan kegiatan screaning Triple Elimisasi Disease dan Penggalangan
komitmen bersama para suami dari ibu hamil.

Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami siap
menerima segala kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini ke depannya dan
kami memohon maaf atas kekurangan itu. Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat serta dapat
menambah ilmu dan wawasan dari setiap pembacanya.
Terima Kasih.
`

Peot, 28 September 2019


Puskesmas Peot
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pekan keselamatan ibu dan bayi
tingkat Puskesmas Peot antara lain :
a) Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi perlu adanya kerjasama antara lintas sektor,
petugas kesehatan danb keluarga ibu hamil
b) Perlu digalakkkan penyuluhan di masyarakat tentang revolusi KIA dan tanda-tanda bahaya
pada ibu hamil dan penyakit yang beresiko tinggi pada ibu hamil seperti anemia dan KEK
pada ibu hamil serta makna dari trias warna bendera revolusi KIA
c) Perlu adanya peraturan desa/kelurahan yang mengatur tentang kesehatan ibu hamil dalam hal
ini sanksi bagi keluarga ibu hamil yang tidak rutin memeriksakan kesehatan ibu hamil dan
yang tidak melahirkan di fasilitas kesehatan tapi ditolong oleh dukun.
d) Perlu dibuatkan peraturan desa/kelurahan tentang sanksi bagi dukun yang masdih menerima
persalinan di rumah bukan di fasilitas kesehatan ditolong oleh tenaga kesehatan
e) Galakkan kembali deteksi lebih awal ibu hamil yang beresiko tinggi dan yang belum
memilki JKN
f) Semua lintas sektor dan masyarakat harus memfasilitasi ibu hamil yang mau dirujuk ke
fasilitas kesehatan yang memadai seperti Rumah sakit

2. SARAN
a. Bagi Petugas kesehatan : tingkatkan penyuluhan dan deteksi dini faktor resiko dan tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil secara berkelanjutan
b. Bagi ibu hamil dan keluarga : rutin memeriksakan kesehatan dan melhirkan di fasilitas
kesehatan di tolong oleh tenaga kesehatan serta menjadi anggota JKN
c. Bagi kader kesehatan : Memfasilitasi ibu hamil dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu setelah bersalin dan bayi dari fasilitas kesehatan
d. Bagi Lintas sektor :
1. Memperkuat peraturan desa yang mendukung revolusi KIA
2. Memfasilitasi ibu hamil yang membutuhkan rujukan ke fasilitas kesehatan yang memadai
seperti Rumah sakit
3. Memfasilitasi ibu hamil yang mau melahirkan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
( Puskesmas Peot)
4. Menjadikan kegiatan kampanye Pekan keselamatan ibu dan bayi sebagai agenda rutin
tahunan
5. Memfasilitasi ibu hamil yang belum memiliki JKN untuk menjadi anggota JKN
KOMITMEN BERSAMA

Anda mungkin juga menyukai