Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE NUMERIK
“SISTEM PERSAMAAN LINEAR”

Kelompok 2 :
Ferry Kurniawan I.S 20161112007
Nanly Olyvia P.H.B 20161112008
Nadlirotul Lailliya 20161112013

Nadia Anissa Qurrota’ayun 20161112014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan rahmat-Nya sehingga
makalah metode numerik tentang sistem persamaan linear dapat kami selesaikan dengan baik
sesuai batas waktu yang ditentukan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah metode numerik dengan dosen pengampu ibu Endang Suprapti, M.Pd.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang


telah ikut membantu dalam penulisan makalah ini. Terimakasih untuk bantuan materi
maupun moril yang telah diberikan semoga Tuhan yang akan membalas semuanya.

Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami sangat
membuktikan kriti dan saran dari pembaca sekalian. Harapan kami semoga makalh ini dapat
digunakan untuk membantu resensi tugas kuliah dan digunakan sebagai mana mestinya.

Surabaya, 07 Desember 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Sistem Persamaan Linear (SPL).....................................................................3
B. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear............................................4

BAB III : PENUTUPAN............................................................................................10


A. Kesimpulan....................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelesaian suatu sistem n persamaan dengan n bilangan tak diketahui
banyak dijumpai dalam permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti
penyelesaian numeris persamaan diferensial biasa dan diferensial parsial, analisis
struktur, analisis jaringan, dan sebagainya.
Di dalam penyelesaian sistem persamaan akan dicari nilai x 1 , x1 ,…, …, …, …,
…, x n , yang memenuhi sistem persamaan berikut :

f 1( x 1 , x2 ,…, …, …, … , x n ,) = 0

f 2( x 1 , x2 ,…, …, …, … , x n ,) = 0

.
.
.

f 3( x 1 , x2 ,…, …, …, … , x n ,) = 0

Sistem persamaan linear di atas dapat linaer atau tidak linear. Penyelesaian
sistem persamaan tak linear adalah sulit. Untungnya, sebgaian besar permasalahan
yang ada merupakan persamaan linear. Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai
sistem persamaan linear, yang mempunyai bentuk umum berikut ini.
a 11 x 1 ,+a 12 x2 ,+…+a 1n x n ,=b 1,
a 21 x1 ,+a 22 x2 ,+…+a 2n x n ,=b 2,

.
.
.
a 11 x 1 ,+a n2 x 2 ,+…+a nn x n ,=b n ,

Dengan a adalah koefisien b adalah konstan, n adalah jumlah persamaan dan


x 1, x 2 ,…, …, …, …, x n adalah bilangan tak diketahui.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud sistem persamaan linaer ?
2. Bagaimana metode penyelesaian sistem persamaan linear ?

C. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk menjelaskan sistem persamaan linear
2. Untuk mengetahui metode penyelesaian sistem persamaan linear

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Persamaan Linear (SPL)


1. Definisi SPL
Sistem Persamaan Linear sering kita sebut SPL merupakan sebuah pemodelan
matematika dalam menyelesaikan masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Pemodelan matematika ini muncul dari masalah-masalah yang real dan merupakan
bagian dari proses penyelesaian masalah-masalah lain misalkan sistem persamaa
nonlinear simultan.
SPL ini biasanya terdiri atas sejumlah berhingga persamaan linier dalam sejumlah
berhingga variabel. Penyelesaian dalam persamaan linier ini biasanya akan mencari
jawaban dari suatu variabel yang dapat memenuhi persamaan tersebut. Secara sederhana
sistem persamaan linier merupakan suatu persamaan dalam matematika yang memuat
ekspresi kesamaan (memuat simbol matematika “=”) yang melibatkan konstanta,
variabel, serta operasi-operasi matematika.

2. Bentuk Umum SPL


Bentuk umum suatu SPL yaitu:
a. SPL Dua Variabel (SPLDV)
ax +by=c atau a 1 x 1+ b1 y =c 1
px+ qy=r a 2 x 1+ b2 y=c 2
Bentuk yang sama juga untuk SPL Tiga Variabel.
Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah bentuk suatu SPL yang terdiri atas
sejumlah berhingga persamaan linear dalam sejumlah berhingga variabel. Bentuk
yang dimaksud sebagai berikut.
a 11 x 1 +a12 x 2 +…+ an xn =b1
a 21 x1 + a22 x 2+ …+a2 n x n=b2
.
.
.
a n1 x 1+ an 2 x 2 +…+a nn x n=b n

3
Dengan a adalah koefisien konstan, b adalah konstanta, n adalah jumlah persamaan
dan x 1 , x 2 , … , … , x n adalah bilangan tak diketahui.

B. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL)


Pada dasarnya ada beberapa kelompok metode dalam menyelesaikan sistem persamaan
linier, yakni metode langsung dan metode tak langsung. Menyelesaikan suatu SPL
adalah mencari nilai-nilai dari variabel tersebut yang memenuhi semua persamaan linear
yang diberikan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan SPL,
diantaranya:
1. Metode Eliminasi Gauss-Jordan
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya
lebih sederhana lagi. Langkah terakhir dari eliminasi Gauss diteruskan lagi dengan
operasi baris dari Gauss sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris. Prosedur
umum dalam metode Gauss-Jordan adalah:
- Ubah SPL yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
- Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi (A|b) untuk
mengubah matriks A menjadi bentuk baris eselon yang tereduksi.
Contoh soal:
Diketahui tiga buah persamaan linear sebagai beriku:
2 x1 + x 2 +4 x 3=8
3 x 1+2 x 2+ x3 =10
x 1+ 3 x 2 +3 x 3=8
Penyelesaian menggunakan Eliminasi Gauss-Jordan
Langkah #1: ubah SPL menjadi matriks

2 1 4 8

[ |]
3 2 1 10
1 3 3 8

Langkah #2: B1 baru = B1-B3

2−1 1−3 4−3 8−8 1 −2 1 0

[ 3
1
2
3
1
3
10
8 | ][ 3 2 1 10
1 3 3 8 |]
4
Langkah #3: B2 baru = B2-3(B1)

1 1 0 1 −2 1 0

[ ] [ |]
−2
3−(3.1) 2−(3.−2) 1−(3.1) 10−(3.0)
1 3 3 8 | 0 8 −2 10
1 3 3 8

Langkah #4: B3 baru = B3-B1

1 1 0 1 −2 1 0

[ | ] [ |]
−2
0 8 −2 10 0 8 −2 10
1−1 3−(−2) 3−1 8−0 0 5 2 8

Langkah #5: B2 baru = B2:8

1 −2 1 0 1 −2 1 0

[ 0 5 2 | ]
0 8 :8 −2 :8 10 :8
8 [ 0 1 −0,25 1,25
0 5 2 8 | ]
Langkah #6: B3 baru = B3-5(B2)

1 1 0 1 −2 1 0

[ | ]
−2
0 1 −0,25 1.25
0−(5.0) 5−(5.1) 2−(5. (−0,25 )) 8 [ 0 1 −0,25 1,25
0 1 3,25 1,75 | ]
Langkah #7: B3 baru = B3 : 3,25

1 1 0 1 −2 1 0

[ ] [ | ]
−2
0 1 −0,25 1,25
0:3,25 0 :3,25 3,25 :3,25 1,75 :3,25| 0 1 −0,25 1,25
0 0 1 0,583

Langkah #8: B1 baru = B1+ 2(B2)

1+2( 0) −2+2(1) 1+2(−0,25) 0+2(1,25) 1 0 0,5 2,5

[ 0
0
1
0
−0,25
1
1,25
0,583 | ] [ 0 0 | ]
0 1 −0,25 1,25
1 0,583

Langkah #9: B2 baru = B2+0,25(B3)

1 0 0,5 2,5 1 0 0,5 2,5

[ 0+0,25(0) 1+ 0,25(0) −0,25+ 0,25(1) 1,25+ 0,25(0,583)


0 0 1 0,583 | ] [ | ]
0 1 0 1,384
0 0 1 0,583

5
Langkah #10: B1 baru = B1-0,5(B3)

1−0,5(0) 0−0,5 (0) 0,5−0,5(1) 2,5−0,5(0,583) 1 0 0 2,23

[ 0
0
1
0
0
1 |
1,384
0,583 ] [ | ]
0 1 0 1,384
0 0 1 0,583

Langkah Terakhir: Substitusikan matriks tersebut dari bawah

1 0 0 2,23 x 1=2,23

[ | ]
0 1 0 1,384
0 0 1 0,583
x 2=1,384
x 3=0,583

Sehingga diperoleh x 1=2,23 , x 2=1,384 dan x 3=0,583 .

2. Metode Iterasi
Metode iterasi adalah metode tidak langsung yang digunakan untuk mengitung
matriks dengan banyak elemen nol. Metode iterasi juga dapat digunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaantidak linera. Metode iterasi dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Metode Iterasi Jacobi
Metode iterasi Jacobi yaitu salah salah metode tak langsung, yang berawal dari
suatu hampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki
hampiran tak berhingga ataupun konvergen. Metode iterasi Jacobi digunakan
untuk menyelesaikan persamaan linear yang proporsi kofesien nolnya besar.
Metode ini diterapkan hanya jika elemen diagonalnya lebih besar dari jumlah
semua elemen pada persamaan tersebut. Iterasi dapat diartikan sebagai suatu
proses yang digunakan secara berulang-ulang dalam menyelesaikan suatu
permasalahan matematika.
Jika diubah dari persamaan linear, maka menjadi:
Ax=b
Dx+(L+U ) x=b
Diketahui bahwa A=D+(L+U )
1
x= [ b−(L+U ) x ]
D
Keterangan:
D = matriks diagonal
L = matriks segitiga bawah
U = matriks segitiga atas

6
Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode iterasi jacobi dapat ditulis
sebagai berikut:
1
X (k)= [ b−( L+ U )X (k−1) ]
D
Keterangan :
k = merupakan banyaknya iterasi ke –k
Diketahui tiga buah persamaan linear sebagai beriku:
a 1 x 1+ b1 x 2 +c 1 x 3=d 1
a 2 x 1+ b2 x 2 +c 2 x 3=d 2
a 3 x 1+ b3 x2 +c 3 x3 =d 3

 Langkah awal yaitu dengan cara men-set nilai awal x 1, x 2, dan x 3 sebagai
variabel lain, yaitu:
1
x 1= ( d −b x −c x )
a1 1 1 2 1 3
1
x 2= (d −a x −c x )
b2 2 2 1 2 3
1
x 3= ( d −a x −b x )
c3 3 3 1 3 2
 Selanjutnya nyatakan bahwa nilai x 1, x 2, dan x 3 yang berada di ruas kiri
sama dinyatakan sebagai x(1), sedangkan nilai x 1, x 2, dan x 3 yang berada di
ruas kanan dinyatakan sebagai x(0). Sehingga seperti ini:
1
x 1(1)= ¿
a1
1
x 2(1)= ¿
b2
1
x 3(1)= ¿
c3
 Kemudian, ulangi proses dengan cara yang sama hingga nilai iterasi ke-k
adalah x(k) :
1
x 1(k+1 )= ¿
a1
1
x 2(k+1 )= ¿
b2

7
1
x 3(k+ 1)= ¿
c3

Iterasi tersebut terus dilakukan hingga dua nilai yang dihasilkan berturut-
turut sama.

b. Iterasi Gauss-Seidel
Metode ini merupakan sebuah metode pengembangan dari metode Gauss-
Jacobi. Metode eliminasi Gauss-Sidel adalah metode yang menggunakan proses
iterasi (pengulangan) hingga diperoleh nilai-nilai yang berubah. Secara umum
metode ini mengharuskan menyelesaiakan secara aljabar variabel tidak
diketahui pada masing-masing persamaan linier.
Untuk lebih jelasnya kita misalkan sebagai berikut.
Misal diketahui sistem persamaan linier:

a11 x1 + ¿ a12 x 2 +¿ a 13 x 3 +¿ … + ¿ a1 n x n ¿ b 1
a 21 x1 + ¿ a22 x 2 +¿ a 23 x 3 +¿ … + ¿ a2 n x n ¿ b 2
a 31 x1 a x +¿ a33 x 3 +¿ … + ¿ a3 n x n ¿ b 3
+¿ … 32 2
… ¿ … … … … … … … … …
an x 1 an 2 x2 + ¿ an 3 x 3 + ¿ … +¿ ann x n ¿ bn

Konsep Metode Eliminasi Gauss-Seidel


1. Hitung nilai xi untuk (i=1 s /d n)
1
x n= ¿
ann
2. Proses iterasi dihentikan bila selisih nilai xi(i=1 s /d n) dengan nilai xi
pada iterasi sebelumnya kurang dari nol toleransi eror yang ditentukan.

3. Inverse Matriks
Dalam matriks operasi pembagian matriks tidak didefinisikan. Akan tetapi
operasi matriks yang hampir sama dengan pembagian adalah matrik inversi. Apabila
A adalah matriks, maka matriks inversinya adalah A−1, sedemikian sehingga:
AA−1= A−1 A=1
1) SPL Tiga Variabel

8
Misal diberikan SPLTV berikut ini:
a 1 x+ b1 y+ c 1 z=d 1
a 2 x+ b2 y+ c 2 z=d2
a 3 x +b3 y +c 3 z=d 3
SPL tersebut jika dirubah dalam bentuk matriks seperti berikut ini:
a1 b1 c 1 x d1

[ ][ ] [ ]
a2 b2 c 2 y = d 2
a3 b3 c 3 z d3

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem persamaan linear (SPL) merupakan sebuah permodelan matematika yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. SPL terdiri dari
sejumlah persamaan linear dalam sejumlah berhingga variabel. Penyelesaian dalam
persamaan linear ini digunakan untuk mencarai jawaban dari suatu variabel yang dapat
memenuhi persamaan tersebut. SPL memiliki berbagai metode diantaranya:
a. Metode eliminasi Gauss-Jordan : metode yang langkah terakhirnya diteruskan
lagi dengan operasi baris sehingga menghasilkan matriks Eselon-baris
b. Metode Iterasi : metode tidak langsung yang digunakan untuk mengitung
matriks dengan banyak elemen nol. Metode iterasi terdiri dari duaiterasi yaitu :
a) Iterasi Jacobi : Metode iterasi Jacobi digunakan untuk menyelesaikan persamaan
linear yang proporsi kofesien nolnya besar.
b) Iterasi Eliminasi Gauss-Seidel: Metode eliminasi Gauss-Sidel adalah metode
yang menggunakan proses iterasi (pengulangan) hingga diperoleh nilai-nilai
yang berubah
c. Inversi matriks
SPL dapat diubah menjadi persamaan yang dapat dicari bentuk penyelesainnya
menggunakan matriks metode eliminasi Gauss-Jordan, metode iterasi, dan inversi
matriks. Dari beberapa metode yang ada metode penyelesaian yang paling mudah dan
sederhana digunakan adalah metode iterasi.

10
DAFTAR PUSTAKA

BLOG MATEMATIKA. (2017, November 7). Retrieved 12 9, 2019, from penyelesaian-SPLTV-metode-


invers-matriks: https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2017/11/penyelesaian-SPLTV-
metode-invers-matriks.html

Metoda Gauss-Jacobi dan Gauss-Seidel. (n.d.). Retrieved 12 8, 2019

Niyyaka, S. (2016). Perbandingan Metode Iterasi Jacobi dan Iterasi Gauss-Jordan dalam Penyelesaian
Sistem Persamaan Linear dengan Menggunakan Simulasi Kmputasi. Lampung: Universitas
Lampung.

Nugroho, S. (n.d.). Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dengan Metode Iterasi. Retrieved 12 8,
2019, from metode%20numerik.

P, K. B. (2016). METODE NUMERIK " SISTEM PERSAMAAN LINEAR". Tentena: Universitas Kristen
Tentena.

11

Anda mungkin juga menyukai