Disusun Oleh :
Laporan pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh
pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :
Hari/ Tanggal :
Bangsal/Ruangan : POLI KIA
Mengetahui,
( Mardiatun, M. Kep ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE (ANC)
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
1) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-
12 (12 minggu)
2) Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
1) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
1) Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
2) Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
3) Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang
Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
Dinding perut
Strie lividae
Strie nigra
Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae
Puting susu makin menonjol
Kelenjar montgomery menonjol
Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran uterus Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
Intake nutrisi
Sisa pencernaan Cemas
berkurang Ekspansi paru tertahan lama pada
Mual dan muntah menurun usus
Kelemahan Gangguan pola
fisik tidur dan
Aktifitas Kekurangan Pola napas tidak istirahat
Konstipasi
intoleras volume cairan efektif
B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenasi
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan akibat desakan pembesaran rahim
pada diafragma, mengakibatkan pergerakan diafragma pada saat respirasi tidak
optimal sehingga terjadi peningkatan respirasi yang fisiologis sekitar 20-25%.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Akibat pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi
peningkatan secresi Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam
batas yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake cairan akan berkurang.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 – 12 minggu), kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi
meningkat 10-15 %. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada
(terutama pada trimester terakhir).
4. Kebutuhan Nutrisi
Terjadi peningkatan metabolisme basal 15-20%. Akibat pengaruh peningkatan
hormon estrogen dan progesteron terjadi peningkatan secresi Hcl lambung,
mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam batas yang fisiologis. Akibat maul
dan muntah intake nutrisi akan berkurang.
5. Kebutuhan Eliminasi
Akibat desakan pembesaran rahim terhadap kandung kemih mengakibatkan
kandung kemih cepat terasa penuh, sehinggan menyebabkan frekuensi miksi
meningkat. Akibat peningkatan hormon progesteron peristaltik usus menurun,
sehingga menyebabkan gangguan konstipasi.
6. Kebutuhan Aktifitas
Adanya berbagai respon adaptasi fisiologis pada kehamilan mengakibatkan
bumil cepat mengalami kelelahan pada saat beraktifitas.
7. Kebutuhan Rasa Aman
Respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam keluarga dan
keterbatasan kognitif mengakibatkan timbulnya kecemasan.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
1) Identitas
Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
Usia
22 Antenatal form.erp
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila diperlukan.
Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.
23 Antenatal form.erp
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid
atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau
tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini
penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a) Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan dan
kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri
(scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT
24 Antenatal form.erp
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis
dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
1) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu – setinggi pusat
5) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu – 3 jari dibawah px
8) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
1) Leopold I
Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka
penderita.
Rahim dibawa ke tengah
Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus
Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
2) Leopold II
Keadaan tangan pindah ke samping
Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di pihak
yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian
kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang
memberi rintangan terbesar.
Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III
25 Antenatal form.erp
Dipergunakan satu tangan saja.
Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas
panggul.
4) Leopold IV
Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.
26 Antenatal form.erp
Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
Pengukuran panggul dalam, meliputi :
Promotorium (N = tidak teraba)
Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
Sacrum ( N = cekung)
Spina ischiadica (N = menonjol)
Arcus pubis ( N = > 900)
e. Pemeriksaan laboratorium
Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.
Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan
maupun persalinan.
Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya :
11 gr%)
f. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus
dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing merupakan hal
umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan
karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari
27 Antenatal form.erp
Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.
SexualPerlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau
pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator,
retensi natrium/air.
9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :
28 Antenatal form.erp
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan
arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.
29 Antenatal form.erp
RASIONAL : ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau
dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada
status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
volume cairan tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
Menurunkan keparahan mual dan muntah.
Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
RASIONAL : :peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)
perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat
mual dan muntah pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain
(ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
RASIONAL : membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan
BB setiap hari.
RASIONAL : membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol.
30 Antenatal form.erp
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis :
sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan
diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau
masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma,
masalah sinus, dan tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah
: mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih
sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila
gejala berat
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi
paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
31 Antenatal form.erp
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
RASIONAL : membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi
berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan
kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang
mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan
diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator
rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat
tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
RASIONAL : meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus
edema fisiologi.
d. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
RASIONAL : posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan
menurunkan aliran vena.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam gangguan
pola tidur dapat teratasi.
Kriteria hasil :
Pola tidur teratur
Intervensi :
32 Antenatal form.erp
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola
tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan
alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat,
dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
RASIONAL : ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan
fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada
posisi semi fowler.
RASIONAL : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ
abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru,
penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun,
membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal. 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada
multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.
33 Antenatal form.erp
a. Kaji secara terus menerus
ketidaknyamanan klien
RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien.
RASIONAL : penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida.
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara
jalan.
RASIONAL : lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone
(relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi
sesuai dengan pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan
masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
RASIONAL : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan
kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari
pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai
fisiologi aktivitas uterus.
RASIONAL : kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada
multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak
mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan
progesterone pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin meningkat.
34 Antenatal form.erp
RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan
yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan
berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan,
dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi
seperti DM, penyakit ginjal.
c. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
RASIONAL : nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan
kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu
sedikit natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).
d. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic
selama sehari.
RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung
hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
35 Antenatal form.erp
DAFTAR PUSTAKA
36 Antenatal form.erp
FORMAT LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN MATERNITAS (ANTE NATAL CARE UNIT)
PRODI DII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny “A” Nama suami : Tn “A”
Umur : 28 th Umur : 32 th
Suku bangsa : Sasak Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S2
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Dosen
Alamat : Gegutu dayan aik Alamat : Gegutu Dayan Aik
Status kawin : Menikah Status kawin : Menikah
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.RIWAYAT OBSTETRI
a. riwayat menstruasi
- Menarche,umur : 14 th Siklus :teratur (ya) tidak ( )
- banyaknya : 4x ganti pembalut Lamanya : 7 hari
dalam sehari keluhan :-
- HPHT :10 September 2019
- HPL : 17 Juni 2020
37 Antenatal form.erp
c. Genogram
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang pernah
mengalami penyakit menular maupun menurun.
Ket :
: laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Pasien
: Suami pasien
: Tinggal satu rumah
atau : Meninggal
C. kehamilan sekarang :
diagnosa : G1P0A0
imunisasi : TT 1 sudah belum
TT 2 sudah belum
ANC berapa kali ? klien mengatakan sudah kunjungan ke 6x
Keluhan semasa hamil :
Klien mengeluh lemas karena tidak nyenyak tidur, cemas akan
proses persalinannya, pusing dan sering buang air kecil serta jari-jari
kaki sedikit bengkak.
38 Antenatal form.erp
o nutrisi :
Klien mengatakan sedikit mengetahui tentang makanan –
makanan seperti apa yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama
kehamilan
o senam Nifas :
Klien mengatakan mengetahui manfaat dilakukannya senam
nifas, dan berencana untuk melakukannya setelah persalinan.
o KB :
Klien berencana menggunakan kb suntik 1 bulan
o Menyusui :
Klien mengatakan sedikit mengetahui tentang manfaat ASI untuk
bayinya dan menyanggupi untuk menyusui bayinya
1. riwayat lingkungan
kebersihan :
klien mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih dan
disapu pada saat lantai terlihat kotor
bahaya :
klien mengatakan tidak ada benda-benda atau sesuatu
yang berbahaya di sekitar tempat tinggalnya
lainnya sebut :
Klien mengatakan lingkungannya dekat dengan sungai
yang orang-orang biasa membuang sampah disana dan
jauh dari tempat pembuangan air
2. aspek psikososial
a. persepsi ibu setelah bersalin
klien mengatakan belum mengetahui persepsi setelah
bersalin karena ini adalah kehamilan pertamanya
b. apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari? Bila ya bagaimana
klien mengatakan mengalami perubahan dalam kehidupan
sehari-harinya seperti yang awalnya sebelum hamil sering
melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat-berat seperti
mencuci, mengepel, dsb namun, setelah hamil klien lebih
banyak beristirahat karena mudah lelah.
c. ibu tinggal dengan siapa? Klien mengatakan tinggal bersama
suaminya
d. siapa orang yang terpenting bagi ibu?Klien mengatakan orang
yang terpenting baginya saat ini adalah suaminya dan orang
tuanya
39 Antenatal form.erp
e. sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini. Klien
mengatakan anggota keluarganya sangat antusias menanti
kelahiran bayinya dan sangat memperhatikan ibu saat hamil
f. kesiapan mental menjadi ibu. Klien mengatakan masih sedikit
khawatir tentang bagaimana cara merawat anak pertamanya
nanti namun sudah siap mental untuk proses persalinan
2. pola eliminasi
BAK :
Frekwensi 10 - 12 x/hari
Warna kuning jernih
Keluhan Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAK,
hanya saja sering bangun tidur untuk berkemih
BAB
Frekwensi ±4 hari sekali
Warna kuning kecoklatan
Konsistensi agak keras
Bau khas feses
Keluhan Klien mengatakan agak sulit dalam BAB karena
kosnsistensinya yang agak keras
40 Antenatal form.erp
frekwensi 2x / hari
sabun (√) ya ( ) tidak
b. oral hygiene
frekwensi 3x / hari
waktu : (√ ) pagi (√ ) siang (√ ) setelah
makan
c. cuci rambut
frekwensi 2x / hari
shampoo (√) ya ( ) tidak
41 Antenatal form.erp
klien mengatakan sering menghabiskan waktu luangnya
dengan menonton acara – acara kesukaannya sambil
memakan camilan
keluhanan dalam aktifitas :
klien mengatakan cepat lelah setelah melakukan sesuatu
4. pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 130/80 mmhg Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,7 oC
Berat badan : Tinggi badan : 153 cm
Sebelum hamil : 56 kg
Saat hamil : 67 kg
Kepala : bentuk simetris, rambut bersih berwarna hitam dan
tersebar merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada tanda-tanda cloasma gravidarum pada
wajah
Leher : bentuk simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar
limfa, tiroid dan vena jugularis.
keluhan : tidak ada keluhan di daerah kepala dan leher
mata
Kelopak mata
Agak sedikit kehitaman, tidak ada lesi dan nyeri tekan
Gerakan mata
Gerakan bola mata normal
Konjungtiva
Tidak anemis, berwarna pink muda
Sclera
Berwarna putih keabu-abuan, tidak ada ikterik
akomodasi________________________________
lainnya sebut______________________________
hidung
reaksi alergi
42 Antenatal form.erp
tidak ada reaksi hipersensitivitas
sinus
tidak ada pembengkakan pada sinus
lainnya sebut
tidak ada nyeri tekan , dan tidak ada lesi
pernafasan
jalan nafas
jalan nafas normal, tidak terjadi gangguang maupun
penyumbatan jalan nafas
suara nafas vesikuler
mengguanakan otot Bantu nafas tidak
lainnya sebut tidak ada suara nafas tambahan
sirkulasi jantung
kecepatan denyut apical 95 x/menit
irama teratur
kelainan bunyi jantung tidak ada
sakit dada tidak ada
lainnya sebut______________
43 Antenatal form.erp
Abdomen
membesar perbesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan
linea & striae terdapat linea nigra dan striae lividae
luka bekas operasi tidak ada luka bekas operasi
Leopold I
Pada pemeriksaan leopold I didapatkan data, TFU 32 cm,
dan teraba daerah bokong di fundus.
Leopold II
Pada pemeriksaan leopold II didapatkan data, teraba
punggung janin disisi kiri perut ibu.
Leopold III
Pada pemeriksaan leopold III didapatkan data, presentasi
sudah masuk PAP dengan posisi kepala di bawah
Leopold IV
Pada pemeriksaan leopold IV didapatkan data, presentasi
masuknya kepala janin 3/5
Denyut jantung janin 130 x/menit
PBBJ :
: (TFU - 11) x 155 gr
: ( 32 - 11 ) x 155 gr
: 21 x 155 gr
: 3,255 gr
Kontraksi teratur
Lain sebutkan___________________________
Genitourinary
Keputihan tidak ada tanda-tanda keputihan
Pap Smear tidak pernah melakukan tindakan pap smear
Lain sebutkan____________________________
Data penunjang
1. laboratorium
44 Antenatal form.erp
Golongan Darah :O
Hb : 13,6 gr%
2. USG
Hasil USG menunjukan jenis kelamin janin laki-laki
3. rontgen____________________________________
4. terapi yang didapat___________________________
data tambahan
Klien tampak lemas karena tidak mendapatkan kualituas tidur
yang tidak maksimal
Pemeriksa,
Vega Juandana
A. ANALISA DATA
45 Antenatal form.erp
proses kehamilannya Cemas akan proses
dan sering buang air persalinan
O:
- tampak sedikit
kehitaman di
kelopak mata Gangguan pola tidur
- tampak lemas
- K/U : Sedang
- Kesadaran : CM
- BB: 67 kg
- TB : 153 cm
- TTV :
1. TD : 130/80
mmhg
2. Nadi : 96
x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. Suhu : 36,7 °C
46 Antenatal form.erp
suhu : 36,7 °C mempertahankan status
isotonic
3. Berikan informasi
3. Kehilangan/pembatasa
mengenai bahaya
n natrium dapat
menggunakan
menekan regulator
diuretic dan
rennin-angiotensin-
penghilangan
aldosteron dan kadar
natrium dan diet.
cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia
berat.
4. Anjurkan klien
4. Meningkatkan perfusi
untuk melakukan
ginjal memobilisasi
posisi miring kiri
bagian yang
saat tidur,
mengalami edema
perhatikan
dependent, edema
keluhan-keluhan
berkurang pada pagi
nokturia.
hari pada kasus edema
fisiologi.
5. Anjurkan klien
5. Posisi ini
untuk menghindari
memungkinkan
posisi tegak atau
terjadinya sindrom
supine dalam
vena cava dan
waktu yang lama.
menurunkan aliran
vena.
2 Gangguan pola Setelah 1. Berikan penkes 1. Membantu
tidur berhubungan dilakukan
tentang kebutuhan mengidentifikasi
dengan cemas tindakan
akan proses selama 1x 20 perubahan tidur kebutuhan menetapkan
persalinan ditandai menit
normal berkenaan pola tidur yang
dengan klien diharapkan
mengatakan sering masalah dengan kehamilan, berbeda waktu tidur
terbangun karena teratasi dengan
teruskan pola tidur malam dan tidur siang
cemas akan proses kriteria hasil :
kehamilannya dan 1. Klien saat ini. lebih dini.
sering buang air, mampu
2. Anjurkan alat 2. Ansietas yang
tampak sedikit memahami
kehitaman di informasi Bantu untuk tidur berlebihan,
kelopak mata, yang
seperti teknik kegembiraan,
tampak lemas, dijelaskan
k/u : sedang, oleh tenaga relaksasi, ketidaknyamanan fisik,
kesadaran : cm, kesehatan
membaca, mandi nokturia, dan aktivitas
TD : 120/80 berkaitn
mmhg, nadi : 96 dengan cara air hangat, dan janin dapat
x/menit, RR : 20 mengatasi
penurunan mempersulit tidur.
x/menit, suhu : gangguan
36,7 °C, BB : 67 tidur secara aktivitas tepat
kg, TB : 153 cm mandiri
sebelum
agar pola
tidurnya beristirahat
47 Antenatal form.erp
teratur 3. Evaluasi tingkat 3. Peningkatan retensi
kelelahan, cairan, penambahan
anjurkan klien berat badan dan
untuk istirahat pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan anak
lain dan atau
kebutuhan lain.
48 Antenatal form.erp
- Meningkatkan perfusi ginjal
memobilisasi bagian yang mengalami
edema dependent, edema berkurang
pada pagi hari pada kasus edema
12. 30 fisiologi.
5. Menganjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
- Posisi ini memungkinkan terjadinya
sindrom vena cava dan menurunkan
aliran vena.
49 Antenatal form.erp
tenang, dsb
13.00
3. Mengevaluasi tingkat kelelahan, anjurkan
klien untuk istirahat
- Peningkatan retensi cairan,
penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain.
Oleh karena itu anjurkan klien untuk
tidak mengerjakan pekerjaan yang
terlalu berat dan lebih banyak
beristirahat.
V. EVALUASI :
( Vega Juandana )
50 Antenatal form.erp