Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY "A" TRIMESTER III USIA KEHAMILAN

32 MINGGU DI POLI KIA PUSKESMAS MATARAM


TANGGAL 20 APRIL 2020

Disusun Oleh :

Nama : Vega Juandana


NIM : P07120118091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh
pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :
Hari/ Tanggal :
Bangsal/Ruangan : POLI KIA

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( Mardiatun, M. Kep ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE (ANC)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh seperma. Proses kehamilan merupakan satu mata rantai yang
berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum), terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu
terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta, pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005)

2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
1) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-
12 (12 minggu)
2) Trimester kedua berlangsung pada  minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
1) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
1) Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
2) Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
3) Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
 Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
 Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
 Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
 Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
 Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
 Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope
atau pingsan.
 Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
 Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi
 Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
 Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
 Sekitar pipi : cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
 Dinding perut
 Strie lividae
 Strie nigra
 Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
 Hiperpigmentasi areola mamae
 Puting susu makin menonjol
 Kelenjar montgomery menonjol
 Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
 Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
 Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
 Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
 Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
 Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
 Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
 Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
 Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
 Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
 Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa

4. Diagnosa Banding Kehamilan


Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu kehamilan,
sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan
tes biologis menunjukkan kehamilan.
2)      Tumor kandungan atau mioma uteri
 Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Bentuk pembesaran tidak merata
 Perdarahan banyak saat menstruasi
3) Kista ovarium
 Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
 Datang bulan terus berlangsung
 Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan
 Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4) Hematometa
 Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
 Perut terasa sakit setiap bulan
 Terjadi penumpukkan darah dalam rahim
 Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
 Sebab himen in perforata
5)      Kandung kemih yang penuh
 Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang.

5. Perubahan Pada Kehamilan


1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis
a. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. (Manuaba, 1998)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng
kehamilan, adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi
khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis
sampai bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum
atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak,
dkk. 2005)
b. Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk
seperti leher pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
c. Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone
Somatomatropin, esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan
areola menjadi lebih berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar
sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan tdisebut Tuberkel
Montgomery. (Bobak, dkk. 2005)
d. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan – bulan pertama di bawah
pengaruh esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.
Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ±
2,5 cm. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan
limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus,
servik dan istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak
kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus
sebagai berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik
melunak (Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda
McDonald). (Bobak, dkk. 2005)
e. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick.
Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan
pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan
peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan
keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua.
(Bobak, dkk. 2005)
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil
tua, sering terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena
tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau
kiri.
g. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
h. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998)
adalah:
 Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak
akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak,
kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu,
diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.
 Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume
plasma darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume
plasma yang meningkat.
 Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik,
rata – rata 84 x / menit.
 Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan
dan menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
i. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi  juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32
minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar
20 – 25% dari biasanya. (Manuaba, 1998)
j. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan
muntah. Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan
makanan lebih lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah /
emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit
pagi / morning sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)
k. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi
pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%.  (Manuaba, 1998)
l. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil
yaitu sebagai berikut :
 Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter
menjadi 145 mEq/liter
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam
tiap hari
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
 BB ibu hamil bertambah
2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Trimester I
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai
periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah
terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap
kenyataan ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita
menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita
terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha
keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal
tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara
wanita satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama
merupakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-
masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar
dan cinta kasih tanpa seks.
 Ketidaknyaman dalam kehamilan ibu hamil trimester I
Trimester pertama yaitu usia kehamilan 0-12 minggu , pada
trimester itu biasanya mengeluhkan mual dan muntah ,mengidam,
letih , pusing, sering kencing dan meningkatnya pengeluaran kotoran
dari vagina .
Dapat diatasi dengan :
1. Menghindari bau atau faktor2 penyebabnya
2. Makan sedikit tapi sering
3. Duduk tegak setiap kali selesai makan hindari minum teh atau
kopi berlebihan
4. Hindari makanan yang berminyak
5. Tidur selama lebih kurang 8-10 jam pada malam hari
6. Jangan berdiri terlalu lama
7. Senam secara teratur
8. Jangan berdiri tiba tiba
9. Hindari kerja atau olahraga terlalu keras
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang
baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
rasa ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan
pasca quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya
kehidupan yang terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita dalam
melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester ini yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda
dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua,
kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum
hamil. Trimester kedua hamper terbebas  dari segala ketidaknyamanan
fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi
vagina menjadi semakin banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran
dan masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada
wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari seorang
menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang
dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan
libido dan kepuasan seksual.
 Ketidaknyaman dalam kehamilan ibu hamil trimester II
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke 13-27 ,
merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan , tidak terlalu
mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan dan
kekuatan.
a. Sembelit
Cara mengatasinya yaitu minum banyak cairan, makan
selada segar, sereal dan olahraga secara teratur
b. Varises
Pelebaran pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah
Cara mengatasinya,
1. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi
2. Berjalan jalan jika memungkunkan dan lakukan gerakan
memutar mutar pergelangan kaki
3. Berbaring miring ke kiri untuk meningkatkan aliran darah
4. Kenakan celana yang longgar
5. Jangan silangkan tungkai pada lutut
6. Tinggikan pinggang atau tungkai ketika istrahat atau
berbaring

c. Sulit tidur (insomnia)


Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar
1. Mandi air hangat
2. Lakukan aktivitas yg tidak menimbulkan stimulus sebelum
tidur
3. Ambil posisi relaksasi
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera, untuk
menghindariini gunakan sikat gigi yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Anemia
Untuk mengobati dan mencegah anemia , makan makanan
bergizi dan sehat dengan banyak sayuran berdaun,kacang
kacangan,daging merah dan sebagainya. Karena kekurangan zat
besi merupakan penyebab paling umum anemia dan makanan ini
kaya akan zat besi
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya
nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia
akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu
keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya
akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,
jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan
konsisten dari pasangannya.  Hasrat untuk melakukan hubungan seksual 
akan menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi
penghalang. Alternative possisi dalam berhubungan seksual dan metode
alternative  untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan
cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan
konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
 Ketidaknyaman dalam kehamilan ibu hamil trimester III
Kehamilan pada trimester ketiga adalah usia kehamilan dari
minggu ke 28-40. Ketidaknyamanan akibat ukuran bayi yang sedang
tumbuh . beberapa perubahan lain:
1. Hiperventilasi / sesak nafassesak napas mrpakan ketidsknyaman
terbesar yang dialami selama periode ini , uterus telah mengalami
pembesaran . cara cara penanganan dapat dilakukan seperti
mendorong ibu hamil untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia mengalami
hiperventilasi dan mengajarkan ibu hamil cara meredakan sesak
napas sebagai faktor utama
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat
memicu pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Cara
mengatasi ini pelan – pelan saat bangun dari posisi berbaring ,
kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak minum air dan
jangan berdiri terlalu lama
3. Sering kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kantung kemih ,
untuk menghindari ini lakukan latihan panggul dengan teratur
4. Kaki dan jari bengkak
Mengangkat tangan dengan pelan pelan melemaskan dan
meluruskan jari jari dapat membantu mengatasi hal ini

II. Ante Natal Care (ANC)


1. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil
dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan
dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya. (Sarwono, 2002)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba, 1998)

2. Tujuan Ante Natal Care


Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan ante natal bertujuan
sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam
kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan
nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3. Frekuensi Kunjungan ANC
Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan
sesudah minggu ke 36)

4. Informasi Saat Kunjungan ANC


1) Trimester I (Sebelum minggu ke 14)
 Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya
 Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi
 Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)
2) Trimester II (Sebelum minggu ke 28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklamsia
(tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
3) Trimester III (Sesudah minggu ke 36)
Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)

5. Nasehat Untuk Ibu Hamil


1) Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena
kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur
sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15
Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu
mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu. (Manuaba, 1998)
2) Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
(Manuaba, 1998)
3) Wanita bekerja di luar rumah
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan
dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang sedang
hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil
sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah persalinan.
(Manuaba,1998)
4) Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari
katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian
dalam. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang. Pakaian
dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan. (Manuaba, 1998)
5) Hubungan seksual
Menurut Manuaba (1998), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
 Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas
 Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
 Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
 Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
6) Perawatan payudara
Menurut Manuaba (1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan
untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng
susu, dan mengelurakan putting susu yang datar. Tehnik perawatannya
adalah :
a. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas /
lap yang dibasahi minyak.
b. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
c. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
e. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
f. Pakailah BH yang menyokong payudara.
7) Pemberian obat – obatan dan imunisasi
Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus
selalu memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin. Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat
menurunkan  angka kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid
tetanus dilakukan 2 kali selama hamil.

Tabel 1. Interpal dan Efektifitas Pemberian Imunisasi TT

Antigen Interval Lama Perlindungan


TT1 Kunjungan pertama -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun atau seumur hidup
8) Persiapan persalinan dan laktasi
   Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan
kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi. Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi. (Manuaba, 1998)
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot – otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 – 28 minggu.

6. Tanda Bahaya Kehamilan


 Berkaitan dengan ibu
Menurut Saifuddin (2002), tanda bahaya ibu hamil adalah :
a. Perdarahan peervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasa
c. Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan
e. Nyeri abdomen / epigastrik
 Berkaitan dengan janin
Menurut Manuaba (1998), tanda bahaya pada janin adalah :
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa semakin kecil
IV. Pathway
Kehamilan
(Konsepsi dan nidasi)

Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)

Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran uterus Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat vesika urinaria pencernaan menurun psikologis

Cardiak out Produksi Hcl


put meningkat lambung dan saliva Diafragma Peran baru
Frekuensi miksi Motilitas usus
meningkat tertekan dalam keluarga
meningkat menurun

Frekuensi nadi Rangsangan Pengembangan diafragma Keterbatasan


meningkat Inhibisi refluks kognitif
terhadap medula tidak optimal
spingter menurun
vomiting center
meningkat

Intake nutrisi
Sisa pencernaan Cemas
berkurang Ekspansi paru tertahan lama pada
Mual dan muntah menurun usus
Kelemahan Gangguan pola
fisik tidur dan
Aktifitas Kekurangan Pola napas tidak istirahat
Konstipasi
intoleras volume cairan efektif
B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenasi
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan akibat desakan pembesaran rahim
pada diafragma, mengakibatkan pergerakan diafragma pada saat respirasi tidak
optimal sehingga terjadi peningkatan respirasi yang fisiologis sekitar 20-25%.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Akibat pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi
peningkatan secresi Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam
batas yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake cairan akan berkurang.
3. Kebutuhan Sirkulasi
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 – 12 minggu), kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi
meningkat 10-15 %. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada
(terutama pada trimester terakhir).
4. Kebutuhan Nutrisi
Terjadi peningkatan metabolisme basal 15-20%. Akibat pengaruh peningkatan
hormon estrogen dan progesteron terjadi peningkatan secresi Hcl lambung,
mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam batas yang fisiologis. Akibat maul
dan muntah intake nutrisi akan berkurang.
5. Kebutuhan Eliminasi
Akibat desakan pembesaran rahim terhadap kandung kemih mengakibatkan
kandung kemih cepat terasa penuh, sehinggan menyebabkan frekuensi miksi
meningkat. Akibat peningkatan hormon progesteron peristaltik usus menurun,
sehingga menyebabkan gangguan konstipasi.
6. Kebutuhan Aktifitas
Adanya berbagai respon adaptasi fisiologis pada kehamilan mengakibatkan
bumil cepat mengalami kelelahan pada saat beraktifitas.
7. Kebutuhan Rasa Aman
Respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam keluarga dan
keterbatasan kognitif mengakibatkan timbulnya kecemasan.

C. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian
1) Identitas
 Nama suami dan istri  
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
 Usia      

22 Antenatal form.erp
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
 Alamat                   
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila diperlukan.
Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
 Pekerjaan              
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
 Agama     
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
 Pendidikan      
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
 Status perkawinan 
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.       
 Lama Perkawinan 
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
 Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.

 Riwayat keluhan utama


 P  : Provokasi / palatif (penyebab)
 Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
 R : Region / dimana gejala dirasakan
 S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
 T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan

2. Riwayat kesehatan sekarang


Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie yang
didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan
anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
3. Riwayat kesehatan dahulu

23 Antenatal form.erp
a) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid
atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau
tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal ini
penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular
yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a) Inspeksi
1) Muka  : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.
3) Dada  : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu,
keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT  : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan dan
kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri
(scibala).
5) Abdomen obstetrik  : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva  : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah   : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha, CRT
 

kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.


b) Palpasi
1) Tujuan :
 Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia kehamilan.
 Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald

24 Antenatal form.erp
 Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis pubis
dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara internasional
1) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu – setinggi pusat
5) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu – 3 jari dibawah px
8) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)

4) Menurut leopold
1) Leopold I
 Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka
penderita.
 Rahim dibawa ke tengah
 Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus
 Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
2) Leopold II
 Keadaan tangan pindah ke samping
 Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di pihak
yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian
kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang
memberi rintangan terbesar.
 Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
 Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
3) Leopold III

25 Antenatal form.erp
 Dipergunakan satu tangan saja.
 Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
 Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
 Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas
panggul.
4) Leopold IV
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita
 Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.

 Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian


terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
 Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
 Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
 Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggul
 Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
c. Auskultasi
 Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30
menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
 Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)
d. Pemeriksaan panggul
 Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :
 Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
 Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
 Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)
 Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)
 Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)

26 Antenatal form.erp
 Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)
 Pengukuran panggul dalam, meliputi :
 Promotorium (N = tidak teraba)
 Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)
 Sacrum ( N = cekung)
 Spina ischiadica (N = menonjol)
 Arcus pubis ( N = > 900)
e. Pemeriksaan laboratorium
 Urine Albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, missal :
gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.

 Urine Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi
penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko dalam kehamilan
maupun persalinan.
 Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia, bila Hb kurang dari 10 gr%. (normalnya :
11 gr%)
f. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari
 Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
 Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama
kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan peristaltik usus
dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering kencing merupakan hal
umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan
karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.
 Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari

27 Antenatal form.erp
 Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja sesuai
kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
 Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.
 SexualPerlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.

2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau
pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator,
retensi natrium/air.
9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :

28 Antenatal form.erp
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan
arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.

b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam


reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan
dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi
secara positif terhadap pilihan
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan
situasi.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :
 BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
 Mengikuti diet yang dianjurkan
 Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
 Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
RASIONAL :  :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama
kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamila
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat besi setiap hari.
RASIONAL :  :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
RASIONAL : memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin
dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap
lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.

d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang


optimum.

29 Antenatal form.erp
RASIONAL : ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau
dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada
status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
volume cairan tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
 Menurunkan keparahan mual dan muntah.
 Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
 Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi :
a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
RASIONAL :  :peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)
perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat
mual dan muntah pada trimester pertama.
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain
(ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
RASIONAL : membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.
c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan
BB setiap hari.
RASIONAL : membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol.

e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,


makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
RASIONAL : membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan/pergeseran
diafragma.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam pola napas
efektif.
Kriteria hasil :

30 Antenatal form.erp
 Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
 Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis :
sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan
diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau
masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma,
masalah sinus, dan tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah
: mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih
sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila
gejala berat
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi
paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
 Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
 Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
 Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :

31 Antenatal form.erp
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
RASIONAL : membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi
berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan
kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang
mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic
c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan
diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator
rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat.
d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat
tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
RASIONAL : meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang
mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus
edema fisiologi.
d. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
RASIONAL : posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan
menurunkan aliran vena.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam gangguan
pola tidur dapat teratasi.
Kriteria hasil :
 Pola tidur teratur
Intervensi :

32 Antenatal form.erp
a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola
tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan
alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat,
dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
RASIONAL : ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan
fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada
posisi semi fowler.
RASIONAL : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ
abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru,
penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun,
membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal. 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat 
RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada
multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.

7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam nyeri
hilang/berkurang.
Kriteria hasil :
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
 Ungkapan verbal/non verbal dari kenyamanan
Intervensi :

33 Antenatal form.erp
a. Kaji secara terus menerus
ketidaknyamanan klien
RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b. Kaji status pernapasan klien.
RASIONAL : penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida.
c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara
jalan.
RASIONAL : lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone
(relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi
sesuai dengan pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan
masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
RASIONAL : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan
kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari
pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai
fisiologi aktivitas uterus.
RASIONAL : kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada
multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak
mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan
progesterone pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin meningkat.

8) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme regulator,


retensi natrium/air.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kelebihan
volume cairan tubuh teratasi.
Kriteria hasil :
 Klien akan mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan
masukan dan pengeluaran,
 bunyi nafas bersih/jelas,
 tanda vital dalam rentang yang dapat diterima
 berat badan stabil dan tidak ada edema.
 Menyatakan pemahaman tentang pembatasan cairan individual.
Intervensi :
a. Pantau berat badan secara teratur.

34 Antenatal form.erp
RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan
yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan
berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan,
dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi
seperti DM, penyakit ginjal.
c. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
RASIONAL : nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan
kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu
sedikit natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).
d. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic
selama sehari.
RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung
hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.

9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
toleransi terhadap aktifitas.
Kriteria hasil :
Klien akan berpartisipasi pada ktivitas yang diinginkan, memenuhi perawatan diri
sendiri, Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan
oelh menurunnya kelemahan dan kelelahan.
Intervensi :
a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
keluarga, komunitas dan diri sendiri.
RASIONAL : membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk
menguji komitmen.
b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
RASIONAL : istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
RASIONAL : kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar.

35 Antenatal form.erp
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.


Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.
Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta. 2002.
Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.
Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
2000.

36 Antenatal form.erp
FORMAT LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN MATERNITAS (ANTE NATAL CARE UNIT)
PRODI DII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

Nama Mahasiswa : Vega Juandana


NIM : P07120118091

Tanggal masuk : 20 April 2020 Jam masuk : 10.00


Ruang / kelas : Poli KIA Kamar no. :-
Tgl. Pengkajian : 20 April 2020 jam : 12.00

A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny “A” Nama suami : Tn “A”
Umur : 28 th Umur : 32 th
Suku bangsa : Sasak Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S2
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Dosen
Alamat : Gegutu dayan aik Alamat : Gegutu Dayan Aik
Status kawin : Menikah Status kawin : Menikah

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1.RIWAYAT OBSTETRI
a. riwayat menstruasi
- Menarche,umur : 14 th Siklus :teratur (ya) tidak ( )
- banyaknya : 4x ganti pembalut Lamanya : 7 hari
dalam sehari keluhan :-
- HPHT :10 September 2019
- HPL : 17 Juni 2020

b. riwayat kehamilan , persalinan ,nifas yang lalu

Anak ke Kehamilan persalinan Komplikasi nifas Anak


Umur perdarah P
no tahun Penyulit jenis penolong penyulit laserasi infeksi Jenis BB
kehamilan an j
1 202 32 - - - - - - - - - -
0 minggu

37 Antenatal form.erp
c. Genogram
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang pernah
mengalami penyakit menular maupun menurun.

Ket :
: laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Pasien
: Suami pasien
: Tinggal satu rumah
atau : Meninggal

C. kehamilan sekarang :
diagnosa : G1P0A0
imunisasi : TT 1 sudah belum
TT 2 sudah belum
ANC berapa kali ? klien mengatakan sudah kunjungan ke 6x
Keluhan semasa hamil :
Klien mengeluh lemas karena tidak nyenyak tidur, cemas akan
proses persalinannya, pusing dan sering buang air kecil serta jari-jari
kaki sedikit bengkak.

Pengobatan selama hamil : ( ) ya (√) tidak


Pergerakan janin : ( √ ) ya ( ) tidak sejak
Usia 4 bulan

Rencana perawatan bayi (√) sendiri ( ) orang tua ( ) lain lain


Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi
o breast care :
klien mengatakan bisa melakukan perawatan dan pemijatan
payudara supaya ASI bisa tetap lancar diproduksi
o perineal :
Klien mengatakan akan melalukan perawatan di daerah perineal

38 Antenatal form.erp
o nutrisi :
Klien mengatakan sedikit mengetahui tentang makanan –
makanan seperti apa yang dianjurkan untuk dikonsumsi selama
kehamilan
o senam Nifas :
Klien mengatakan mengetahui manfaat dilakukannya senam
nifas, dan berencana untuk melakukannya setelah persalinan.
o KB :
Klien berencana menggunakan kb suntik 1 bulan
o Menyusui :
Klien mengatakan sedikit mengetahui tentang manfaat ASI untuk
bayinya dan menyanggupi untuk menyusui bayinya

1. riwayat lingkungan
 kebersihan :
klien mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih dan
disapu pada saat lantai terlihat kotor
 bahaya :
klien mengatakan tidak ada benda-benda atau sesuatu
yang berbahaya di sekitar tempat tinggalnya
 lainnya sebut :
Klien mengatakan lingkungannya dekat dengan sungai
yang orang-orang biasa membuang sampah disana dan
jauh dari tempat pembuangan air
2. aspek psikososial
a. persepsi ibu setelah bersalin
klien mengatakan belum mengetahui persepsi setelah
bersalin karena ini adalah kehamilan pertamanya
b. apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari? Bila ya bagaimana
klien mengatakan mengalami perubahan dalam kehidupan
sehari-harinya seperti yang awalnya sebelum hamil sering
melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat-berat seperti
mencuci, mengepel, dsb namun, setelah hamil klien lebih
banyak beristirahat karena mudah lelah.
c. ibu tinggal dengan siapa? Klien mengatakan tinggal bersama
suaminya
d. siapa orang yang terpenting bagi ibu?Klien mengatakan orang
yang terpenting baginya saat ini adalah suaminya dan orang
tuanya

39 Antenatal form.erp
e. sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini. Klien
mengatakan anggota keluarganya sangat antusias menanti
kelahiran bayinya dan sangat memperhatikan ibu saat hamil
f. kesiapan mental menjadi ibu. Klien mengatakan masih sedikit
khawatir tentang bagaimana cara merawat anak pertamanya
nanti namun sudah siap mental untuk proses persalinan

3. kebutuhan dasar khusus


1. pola nutrisi
 frekwensi makan
klien mengatakan makan ± 3 x/hari dengan porsi
sedang
 nafsu makan
jelaskan. Klien mengatakan tidak terlalu nafsu makan.
Makan tidak menentu dalam sehari dengan porsi
kadang-kadang sedang, ataupun sedikit.
 jenis makanan rumah.
Klien mengatakan selama hamil lebih sering makan
camilan seperti kue kering, dan jarang mengkonsumsi
sayur.
 makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan.
Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk konsumsi
makanan dan tidak ada diet khusus

2. pola eliminasi
BAK :
Frekwensi 10 - 12 x/hari
Warna kuning jernih
Keluhan Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAK,
hanya saja sering bangun tidur untuk berkemih
BAB
Frekwensi ±4 hari sekali
Warna kuning kecoklatan
Konsistensi agak keras
Bau khas feses
Keluhan Klien mengatakan agak sulit dalam BAB karena
kosnsistensinya yang agak keras

3. pola personal hygiene


a. mandi

40 Antenatal form.erp
frekwensi 2x / hari
sabun (√) ya ( ) tidak

b. oral hygiene
frekwensi 3x / hari
waktu : (√ ) pagi (√ ) siang (√ ) setelah
makan

c. cuci rambut
frekwensi 2x / hari
shampoo (√) ya ( ) tidak

4. pola istirahat tidur


lama tidur :
Klien mengatakan tidur selama 7-8 jam/ hari namun
sering terbangun
kebiasaan sebelum tidur :
klien mengatakan terbiasa untuk membaca majalah
sebelum tidur
keluhan :
klien mengatakan sering bangun tidur untuk berkemih
dan agak sulit untuk tidur nyenyak karena cemas akan
proses persalinannya

5. pola aktivitas dan latihan


kegiatan dalam
pekerjaan:
klien mengatakan mengambil cuti dalam pekerjaannya
sebagai guru sejak usia kehamilan 8 bulan
waktu bekerja :
klien mengatakan tidak bekerja sebagai guru semenjak
usia kehamilan 8 bulan, dan menghabiskan waktunya di
rumah menanti proses persalinannya
olah raga :
klien mengatakan hanya melakukan olahraga kecil
selama kehamilannya seperti berjalan sekitar halaman
rumah, dan senam ibu hamil
frekwensi : 2 – 3 x/hari
kegiatan waktu luang :

41 Antenatal form.erp
klien mengatakan sering menghabiskan waktu luangnya
dengan menonton acara – acara kesukaannya sambil
memakan camilan
keluhanan dalam aktifitas :
klien mengatakan cepat lelah setelah melakukan sesuatu

6. pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


merokok : klien mengatakan tidak merokok
minuman keras : klien mengatakan tidak meminum
minuman keras
ketergantungan obat: klien mengatakan tidak mengalami
ketergantungan obat

4. pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 130/80 mmhg Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,7 oC
Berat badan : Tinggi badan : 153 cm
Sebelum hamil : 56 kg
Saat hamil : 67 kg
Kepala : bentuk simetris, rambut bersih berwarna hitam dan
tersebar merata, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada tanda-tanda cloasma gravidarum pada
wajah
Leher : bentuk simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar
limfa, tiroid dan vena jugularis.
keluhan : tidak ada keluhan di daerah kepala dan leher

mata
 Kelopak mata
Agak sedikit kehitaman, tidak ada lesi dan nyeri tekan
 Gerakan mata
Gerakan bola mata normal
 Konjungtiva
Tidak anemis, berwarna pink muda
 Sclera
Berwarna putih keabu-abuan, tidak ada ikterik
 akomodasi________________________________
 lainnya sebut______________________________

hidung
 reaksi alergi

42 Antenatal form.erp
tidak ada reaksi hipersensitivitas
 sinus
tidak ada pembengkakan pada sinus
 lainnya sebut
tidak ada nyeri tekan , dan tidak ada lesi

mulut dan tenggorokan


 gigi geligi
terlihat bersih dan tidak berbau, pertumbuhan gigi geligi
normal, tidak terdapat gigi yang bolong, tidak ada tanda-
tanda gingivitis
 kesulitan menelan
tidak ada
 lainnya sebut
mukosa bibir normal, lidah terlihat bersih, tidak tercium
aroma tidak sedap dari mulut, gigi terlihat putih bersih.

dada dan axila


 mammae membesar (√ ) ya ( ) tidak
 areola mammae
berwarna kehitaman (hiperpigmentasi)
 papilla mammae
menjadi lebih erektil
 colostrums
belum terdapat colostrum

pernafasan
 jalan nafas
jalan nafas normal, tidak terjadi gangguang maupun
penyumbatan jalan nafas
 suara nafas vesikuler
 mengguanakan otot Bantu nafas tidak
 lainnya sebut tidak ada suara nafas tambahan

sirkulasi jantung
 kecepatan denyut apical 95 x/menit
 irama teratur
 kelainan bunyi jantung tidak ada
 sakit dada tidak ada
 lainnya sebut______________

43 Antenatal form.erp
Abdomen
 membesar perbesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan
 linea & striae terdapat linea nigra dan striae lividae
 luka bekas operasi tidak ada luka bekas operasi
 Leopold I
Pada pemeriksaan leopold I didapatkan data, TFU 32 cm,
dan teraba daerah bokong di fundus.
 Leopold II
Pada pemeriksaan leopold II didapatkan data, teraba
punggung janin disisi kiri perut ibu.
 Leopold III
Pada pemeriksaan leopold III didapatkan data, presentasi
sudah masuk PAP dengan posisi kepala di bawah
 Leopold IV
Pada pemeriksaan leopold IV didapatkan data, presentasi
masuknya kepala janin 3/5
 Denyut jantung janin 130 x/menit
 PBBJ :
: (TFU - 11) x 155 gr
: ( 32 - 11 ) x 155 gr
: 21 x 155 gr
: 3,255 gr
 Kontraksi teratur
 Lain sebutkan___________________________

Genitourinary
 Keputihan tidak ada tanda-tanda keputihan
 Pap Smear tidak pernah melakukan tindakan pap smear
 Lain sebutkan____________________________

ekstemitas (integumen / muskuloskeletal)


 Turgor kulit ± 2 detik
 Warna kulit sawo matang
 Kontraktur ekstremitas tidak ada
 Kesulitan pergerakan tidak ada
 Lain sebutkan simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi,
tidak ada edema, gerakan normal, LILA : 31,5 cm

Data penunjang
1. laboratorium

44 Antenatal form.erp
Golongan Darah :O
Hb : 13,6 gr%
2. USG
Hasil USG menunjukan jenis kelamin janin laki-laki
3. rontgen____________________________________
4. terapi yang didapat___________________________

data tambahan
Klien tampak lemas karena tidak mendapatkan kualituas tidur
yang tidak maksimal

Pemeriksa,

Vega Juandana

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. ANALISA DATA

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1 S: Kehamilan Perubahan eliminasi urine
- Klien mengatakan
sering bangun dari
tidurnya untuk
berkemih Pembesaran uterus
- Klien mengatakan
berkemhi dengan
frekuensi 10 - 12
x/hari Penekanan pada vesika
O: urinaria
- Klien hamil 32
minggu (trimester
III)
- Kepala sudah masuk Perubahan eliminasi
PAP 3/5 urine
- K/U : Sedang
- Kesadaran : CM
- BB: 67 kg
- TB : 153 cm
- TTV :
1. TD : 130/80
mmhg
2. Nadi : 96
x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. Suhu : 36,7 °C
2 S : Kehamilan Gangguan Pola Tidur
- Klien mengatakan
sering terbangun
karena cemas akan

45 Antenatal form.erp
proses kehamilannya Cemas akan proses
dan sering buang air persalinan
O:
- tampak sedikit
kehitaman di
kelopak mata Gangguan pola tidur
- tampak lemas
- K/U : Sedang
- Kesadaran : CM
- BB: 67 kg
- TB : 153 cm
- TTV :
1. TD : 130/80
mmhg
2. Nadi : 96
x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. Suhu : 36,7 °C

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (BERDASARKAN PRIORITAS)

1. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria


ditandai dengan klien mengatakan sering bangun dari tidurnya untuk berkemih
dengan frekuensi 10 - 12 x/hari, klien hamil 32 minggu (trimester III), K/U :
Sedang, kesadaran : CM, BB : 67 kg, TB : 153 cm, TD : 130/80 mmhg, nadi : 96
x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 36,7 °C
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas akan proses persalinan ditandai
dengan klien mengatakan sering terbangun karena cemas akan proses
kehamilannya dan sering buang air, tampak sedikit kehitaman di kelopak mata,
tampak lemas, k/u : sedang, kesadaran : cm, TD : 130/80 mmhg, nadi : 96
x/menit, RR : 20 x/menit, suhu : 36,7 °C, BB : 67 kg, TB : 153 cm

III. RENCANA TINDAKAN :

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
1 Perubahan Setelah 1. Berikan penkes 1. Membantu klien
eliminasi urine dilakukan
tentang perubahan memahami alas an
berhubungan tindakan
dengan penekanan keperawatan perkemihan fisiologi dan frekuensi
pada vesika selama 1x30
sehubungan dengan berkemih dan/nokturia
urinaria ditandai menit
dengan klien diharapkan trimester ketiga. pembesaran uterus
mengatakan sering klien dapat
trimester ketiga
bangun dari memahami
tidurnya untuk perubahan menurunkan kapasitas
berkemih dengan yang terjadi
kandung kemih
frekuensi 10 - 12 dengan kriteria
x/hari, klien hamil hasil : mengakibatkan sering
32 minggu 1. Klien
berkemih.
(trimester III), K/U memahami
: Sedang, tentang 2. Berikan informasi 2. Mempertahankan
kesadaran : CM, perubahan
mengenai perlunya tingkat cairan dan
BB : 67 kg, TB : pola
153 cm, TD : eliminasi masukan cairan 6 – perfusi ginjal adekuat
130/80 mmhg, pada
8 gelas sehari yang mengurangi
nadi : 96 x/menit, trimester
RR : 20 x/menit, III natrium diet untuk

46 Antenatal form.erp
suhu : 36,7 °C mempertahankan status
isotonic
3. Berikan informasi
3. Kehilangan/pembatasa
mengenai bahaya
n natrium dapat
menggunakan
menekan regulator
diuretic dan
rennin-angiotensin-
penghilangan
aldosteron dan kadar
natrium dan diet.
cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia
berat.
4. Anjurkan klien
4. Meningkatkan perfusi
untuk melakukan
ginjal memobilisasi
posisi miring kiri
bagian yang
saat tidur,
mengalami edema
perhatikan
dependent, edema
keluhan-keluhan
berkurang pada pagi
nokturia.
hari pada kasus edema
fisiologi.
5. Anjurkan klien
5. Posisi ini
untuk menghindari
memungkinkan
posisi tegak atau
terjadinya sindrom
supine dalam
vena cava dan
waktu yang lama.
menurunkan aliran
vena.
2 Gangguan pola Setelah 1. Berikan penkes 1. Membantu
tidur berhubungan dilakukan
tentang kebutuhan mengidentifikasi
dengan cemas tindakan
akan proses selama 1x 20 perubahan tidur kebutuhan menetapkan
persalinan ditandai menit
normal berkenaan pola tidur yang
dengan klien diharapkan
mengatakan sering masalah dengan kehamilan, berbeda waktu tidur
terbangun karena teratasi dengan
teruskan pola tidur malam dan tidur siang
cemas akan proses kriteria hasil :
kehamilannya dan 1. Klien saat ini. lebih dini.
sering buang air, mampu
2. Anjurkan alat 2. Ansietas yang
tampak sedikit memahami
kehitaman di informasi Bantu untuk tidur berlebihan,
kelopak mata, yang
seperti teknik kegembiraan,
tampak lemas, dijelaskan
k/u : sedang, oleh tenaga relaksasi, ketidaknyamanan fisik,
kesadaran : cm, kesehatan
membaca, mandi nokturia, dan aktivitas
TD : 120/80 berkaitn
mmhg, nadi : 96 dengan cara air hangat, dan janin dapat
x/menit, RR : 20 mengatasi
penurunan mempersulit tidur.
x/menit, suhu : gangguan
36,7 °C, BB : 67 tidur secara aktivitas tepat
kg, TB : 153 cm mandiri
sebelum
agar pola
tidurnya beristirahat

47 Antenatal form.erp
teratur 3. Evaluasi tingkat 3. Peningkatan retensi
kelelahan, cairan, penambahan
anjurkan klien berat badan dan
untuk istirahat pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan anak
lain dan atau
kebutuhan lain.

IV. TINDAKAN KEPERAWATAN :

TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF


20 April 12.00 1. Memberikan penkes tentang perubahan
2020
perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga.
- Karena pengaruh desakan hamil muda
dan turunnya kepala bayi pada hamil
tua terjadi gangguan miksi dalam
bentuk sering kencing. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh.
12.10
2. Memberikan informasi mengenai perlunya
masukan cairan 6 – 8 gelas sehari
- Meminum 6-8 gelas sehari membantu
mempertahankan tingkat cairan dan
perfusi ginjal adekuat yang
mengurangi natrium diet untuk
mempertahankan status isotonic
12.15 3. Memberikan informasi mengenai bahaya
menggunakan diuretic dan penghilangan
natrium dan diet.
- Kehilangan/pembatasan natrium dapat
menekan regulator rennin-angiotensin-
aldosteron dan kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia
berat.
12.20 4. Menganjurkan klien untuk melakukan
posisi miring kiri saat tidur, perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.

48 Antenatal form.erp
- Meningkatkan perfusi ginjal
memobilisasi bagian yang mengalami
edema dependent, edema berkurang
pada pagi hari pada kasus edema
12. 30 fisiologi.
5. Menganjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
- Posisi ini memungkinkan terjadinya
sindrom vena cava dan menurunkan
aliran vena.

20 April 12.40 1. Memberikan penkes tentang kebutuhan


2020
perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
- Perubahan pola tidur saat hamil terjadi
karena berbagai faktor seperti cemas
akan proses persalinannya nanti serta
tidak bisa tidur nyenyak karena sering
bangun tidur untuk berkemih. Namun
hal seperti ini adalah sesuatu yang
tidak terlalu mengkhawatirkan bagi
ibu hamil. Dengan meninjau
kebutuhan perubahan tidur normal
dapat mengidentifikasi kebutuhan
menetapkan pola tidur yang berbeda
waktu tidur malam dan tidur siang
lebih dini.
12.45 2. Menganjurkan alat bantu untuk tidur
seperti teknik relaksasi, membaca, mandi
air hangat, dan penurunan aktivitas tepat
sebelum beristirahat.
- Ansietas yang berlebihan,
kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,
nokturia, dan aktivitas janin dapat
mempersulit tidur dan untuk
mengatasinya dapat dilakukan teknik
relaksasi. Membuat tubuh serileks
mungkin dapat membantu klien untuk
dapat tidur dengan nyenyak. Seperti
membaca, membayangkan sesuatu
yang dapat membuat klien merasa

49 Antenatal form.erp
tenang, dsb
13.00
3. Mengevaluasi tingkat kelelahan, anjurkan
klien untuk istirahat
- Peningkatan retensi cairan,
penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain.
Oleh karena itu anjurkan klien untuk
tidak mengerjakan pekerjaan yang
terlalu berat dan lebih banyak
beristirahat.

V. EVALUASI :

TANGGAL JAM EVALUASI PARAF


20 April 12.30 S :
2020 - Klien mengatakan memahami tentang
perubahan pola eliminasi pada trimester
III
O:
- klien tampak lancar saat menjawab
pertanyaan yang dilontarkan tenaga
kesehatan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
20 April 13.00 S:
2020 - Klien mengtakan menyanggupi apa yang
diinstruksikan/disarankan oleh tenaga
kesehatan
O:
- Klien tampak memahami bagaimana cara
mengatasi gangguan tidur secara mandiri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

( Vega Juandana )

50 Antenatal form.erp

Anda mungkin juga menyukai