DI POLI KIA
TANGGAL 20 APRIL 2020
Disusun Oleh :
Laporan pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui
oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :
Hari/ Tanggal :
Bangsal/Ruangan : POLI KIA
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
( )
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM
A. Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa
aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan
(prawiroharjo, 2000).
dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna, yang
menjadi matur akibat rangsang hormon estrogen dan progesteron (Bobak, 2005).
1. Stuktur eksterna
1
a. Vulva
lonjong, berukuran panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil
b. Mons pubis
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
sebasea dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada
c. Labia mayora
2
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis.
terbuka.
Pada permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya memiliki pigmen
lebih gelap daripada jaringam sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar
mayora licin, tebal, dan tidak tumbuhi rambut. Sensitivitas labia mayora
terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya
rangsanganseksual.
d. Labia minora
memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan dan menyatu dengan
3
mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan
kelenjar di labia minora juga melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat
erotiknya.
e. Klitoris
yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris
dinamai glans dan lebih sensitif dari pada badannya. Saat wanita secara
lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon. Istilah klitoris berasal dari kata dalam bahasa yunani, yang
f. Vestibulum
4
berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia. Kelenjar vestibulum
g. Fourchette
tipis, dan terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan
h. Perineum
2. Struktur interna
a. Ovarium
ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi krista iliaka
5
ovarium ke uterus. Dua fungsi ovarium adalah menyelenggarakan
b. Tuba fallopi
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah pada
saat ovulasi.
c. Uterus
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri
dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di bagian atas
6
sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil. Tiga fungsi uterus
danpersalinan.
dengan miometrium.
3) Peritonium perietalis
kandung kemih dan serviks. Tes diagnostik dan bedah pada uterus
d. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
7
terhadap stimulai esterogen dan progesteron. sel-sel mukosa tanggal
terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang
hormon seks steroid. Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas
C. Etiologi
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
sekitar 8 jam.
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2
sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala
8
keinginan mengejan. Kedua kekuatan, His dan mengejan lebih
seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar. Setelah putar paksi luar
melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak di ikat untuk
melahirkan sisa badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban.
dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc
(Manuaba, 1989).
2. Faktor penyebab ruptur perineum diantaranya adalah faktor ibu, faktor janin,
a. Faktor Ibu
1) Paritas
9
terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan,
(Sarwono, 2005).
2) Meneran
b. Faktor Janin
Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari 4000
patah tulang klavikula, dan kerusakan jaringan lunak pada ibu seperti
2) Presentasi
10
ibu ( Dorland, 1998).
a) Presentasi Muka
b) Presentasi Dahi
c) Presentasi Bokong
1) Vakum ekstrasi
11
Vakum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan, janin
2002).
2) Ekstrasi Cunam/Forsep
tertentu pada bayi dengan tujuan untuk memberi peluang yang lebih
abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlau kuat, atau pada
keadaan yang sangat jarang dijumpai, tidak adanya rasa nyeri pada
saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses persalinan yang
12
D. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
simpisis pubis.
dan 350 gr 2 minggu setelah lahir. Satu minggu setelah melahirkan uterus
13
terutama akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh
1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang
3. Adaptasi psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi
Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan dimana
pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran
barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem
dengan baik
14
Dimulai sekitar minggu kelima sampai keenam setelah kelahiran. Sistem
E. Manifestasi klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
2004).
1. Sistem reproduksi
a. Proses involusi
masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar
setelah hamil.
b. Kontraksi
15
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
lahir.
c. Tempat plasenta
yang menjadi
akhir minggu ketiga masa pasca partum, kecuali pada bekas tempat
plasenta.
d. Lochea
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-mula berwarna merah,
kemudian menjadi merah tua atau merah coklat. Lochea rubra terutama
menyembur menjadi merah setelah 2-4 hari. Lochea serosa terdiri dari
darah lama, serum, leukosit dan denrus jaringan. Sekitar 10 hari setelah
bayi lahir, cairan berwarna kuning atau putih. Lochea alba mengandung
16
leukosit, desidua, sel epitel, mukus, serum dan bakteri. Lochea alba bisa
e. Serviks
melahirkan.
ukuran sebelum hami, 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
2. Sistem endokrin
a. Hormon plasenta
b. Hormon hipofisis
17
Waktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita menyusui dan
tidak menyusui berbeda. Kadar prolaktin serum yang tinggi pada wanita
(Bowes, 1991).
3. Abdomen
menonjol dan membuat wanita tersebut tampak seperti masih hamil. Diperlukan
4. Sistem urinarius
Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita
kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil
5. Sistem cerna
a. Nafsu makan
b. Mortilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
18
c. Defekasi
Buang air besar secara spontan bias tertunda selama dua sampai tiga
6. Payudara
prolaktin, krotison, dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir.
Kadar prolaktin akan menurun dengan cepat pada wanita yang tidak
dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat
hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar
7. Sistem kardiovaskuler
a. Volume darah
volume darah total yang cepat tetapi terbatas. Setelah itu terjadi
19
perpindahan normal cairan tubuh yang menyebapkan volume darah
menurun dengan lambat. Pada minggu ketiga dan keempat setelah bayi
lahir.
b. Curah jantung
c. Tanda-tanda vital
darah sistol maupun diastol dapat timbul dan berlangsung selama sekitar
8. Sistem neurologi
yang terjadi saat wanita hamil dan disebapkan trauma yang dialami wanita saat
9. Sistem muskuluskeletal
Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung
secara terbalik pada masa pascapartum. Adaptasi ini mencakup hal-hal yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat
pemsaran rahim.
20
10.Sistem integumen
Kloasma yang muncul pada masa hamil biasanya menghilang saat kehamilan
berakhir. Pada beberapa wanita, pigmentasi pada daerah tersebut akan menutap.
Kulit kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul mungkin
adalah:
1) Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
robekan adalah :
1) Mukosa Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
c) Otot perineum
adalah :
21
1) Sebagaimana ruptur derajat tiga
G. Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan adalah penyebap kematian terbanyak pada wanita selama periode
post partum. Perdarahan post partum adalah : kehilangan darah lebih dari
500 cc setelah kelahiran kriteria perdarahan didasarkan pada satu atau lebih
dari 24 jam setelah melahirkan, syok hemoragik dapat berkembang cepat dan
dengan baik dan ini merupakan sebap utama dari perdarahan post
dengansegera.
22
c. Retensio plasenta, hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta
tertahannya atau belum lahirnya plasenta atau 30 menit selelah bayi lahir.
d. Lain-lain
2) Ruptur uteri, robeknya otot uterus yang utuh atau bekasjaringan parut
pada uterus setelah jalan lahir hidup.
2. Infeksi puerperalis
3. Endometritis
4. Mastitis
Yaitu infeksi pada payudara. Bakteri masuk melalui fisura atau pecahnya
(Novak, 1999).
23
Insidenmencapai 2-4 % wanita post partum, pembedahan
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Organisme terbanyak adalah
Semasa hamil dan masa awal post partum, faktor koagulasi dan
minggu, terjadi pada tahun pertama. Ibu bingung dan merasa takut pada
kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari
24
2. Kulit perineum berwarna pucat dan mengkilap.
3. Ada perdarahan keluar dari lubang vulva, merupakan indikasi robekan pada
mukosa vagina.
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan memperhatikan jangan sampai
terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki
Selain itu dapat dilakukan dengan cara memberikan antibiotik yang cukup
(Moctar, 1998).
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat dipastikan
perineum :
25
b. Robekan perineum tingkat I : tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan
dan aposisi luka baik, namun jika terjadi perdarahan segera dijahit
angka delapan.
depan rektum yang robek, kemudian fasia perirektal dan fasia septum
perineum tingkat I.
manual yang tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh
26
tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau meminimalkan robekan pada
perineum.
dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan pengganti
3. Pemberian oksitosin
4. Obat nyeri
J. Pengkajian Fokus
Pengkajian pada ibu post partum menurut Doenges, 2001 adalah sebagai
berikut :
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
27
b. Bagaimana perasaa ibu setelah melahirkan ?
4. Pola eliminasi
5. Neuro sensori
7. Pemeriksaan fisik
28
a. Keadaan umum
1) Pemeriksaan TTV
4) Pemeriksaan reflek
b. Payudara
29
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
itu catatan prenatal ibu harus di kaji untuk menentukan status rubelle dan
30
B. Diagnosa Keperawatan
2001)
b. Klien terlihat rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur nyaman
Intervensi :
pengurang nyeri, Q : kualitas atau jenis nyeri, R : regio atau daerah yang
frekuensi )
Rasional : untuk menentukan jenis skala dan tempat terasa nyeri
b. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri Rasional :
sebagai salah satu dasar untuk memberikan tindakan atau asuhan keperawatan
c. Berikan posisi yang nyaman, tidak bising, ruangan terang dan tenang
Vulva
bertambah
Kriteria hasil :
a. Klien menyertakan perawatan bagi dirinya
Intervensi :
a. Pantau vital sign
vulvanya
Rasional : meminimalkan terjadinya infeksi
f. Lakukan perawatan vulva
pasien
Kriteria hasil :
a. Klien mengetahui cara perawatan payudara bagi ibu menyusui
b. Asi keluar
c. Payudara bersih
Intervensi :
selanjutnya.
b. Ajarkan cara merawat payudara dan lakukan cara brest care Rasional
pada payudara
konstipasi
Tujuan : kebutuhan eliminasi pasien terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Pasien mengatakan sudah BAB
Intervensi :
a. Auskultasi bising usus, apakah peristaltik menurun
hasil :
memenuhi kebutuhan cairan, seperti banyak minum air putih dan pemberian
adekuat, tanda-tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik
Intervensi :
a. Mengkaji keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital Rasional : menetapkan
difisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan IV
merasa segera setelahistirahat, peka rangsang, lingkaran gelap di bawah mata sering
menguap
Intervensi :
a. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat. Catat lama persalinan
Rasional : persalinan/ kelahiran yang lama dan sulit khususnya bila terjadi
rumah
Rasional : rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur dengan bayi lebih
awal serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi kebutuhan tubuh
kurang mengenai sumber informasi Tujuan : memahami parawatan diri dan bayi
Kriteria hasil :
a. Mengungkapkan pemahaman perubahan fiiologis kebutuhan
individu
melakukan tanggung jawab tugas dan aktivitas perawatan dari atau perawatan
bayi
b. Kaji kesiapan klien dan motifasi untuk belajar, bantu klien dan pasangan
progresif
Rasional : latiahn membantu tonus otot, meningkatkan sirkulasai,
secara umum
A. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny “A” Nama suami : Tn “A”
Umur : 28 th Umur : 32 th
Suku bangsa : Sasak Suku bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S2
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Dosen
Alamat : Gegutu Dayan Aik Alamat : Gegutu Dayan Aik
Status kawin : Menikah Status kawin : Menikah
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama (alasan masuk RS) :
1.RIWAYAT OBSTETRI
a. riwayat menstruasi
- Menarche,umur : 14 th Siklus :teratur ( √ ) tidak ( )
- banyaknya : 4x ganti pembalu Lamanya : 7 hari
dalam sehari keluhan :-
- HPHT : 10 September
2019
c. Genogram
Ket :
: laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
Lama persalinan :
Kala I : 12 jam
Kala II : 2 jam
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
2. riwayat lingkungan
kebersihan :
klien mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih
dan disapu pada saat lantai terlihat kotor
bahaya :
klien mengatakan tidak ada benda-benda atau sesuatu
yang berbahaya di sekitar tempat tinggalnya
lainnya sebut :
Klien mengatakan lingkungannya dekat dengan sungai
yang orang-orang biasa membuang sampah disana dan
jauh dari tempat pembuangan air
3. aspek psikososial
a. persepsi ibu setelah bersalin
klien mengatakan sedikit merasa lega setelah bersalin
namun merasa cemas tentang bagaimana cara
merawat bayinya nanti
b. apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari-hari? Bila ya bagaimana
klien mengatakan mengalami perubahan dalam
kehidupan sehari-harinya seperti lebih sedikit waktu
tidur untuk mengurus bayinya seperti menyusuinya,
memandikannya dan lain sebagainya.
2. pola eliminasi
BAK :
Frekwensi 3-4 x/hari
b. oral hygiene
frekwensi 3x / hari
waktu : (√ ) pagi (√ ) siang (√ ) setelah
makan
c. cuci rambut
frekwensi 2x / hari
shampoo (√) ya ( ) tidak
5. pemeriksaan fisik
Keadaan umum :sedang Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/70 Nadi : 83x/menit
Respirasi : 21 x/menit Suhu : 36,7 oC
Berat badan : 62 kg Tinggi badan : 153 cm
mata
Kelopak mata
Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Gerakan mata
Gerakan bola mata normal
Konjungtiva
Tidak anemis, berwarna pink muda
Sclera
Berwarna putih keabu-abuan, tidak ada ikterik
Akomodasi baik
lainnya sebut______________________________
hidung
eaksi alergi
tidak ada reaksi hipersensitivitas
sinus
tidak ada pembengkakan pada sinus
lainnya sebut
tidak ada nyeri tekan , dan tidak ada lesi
mulut dan tenggorokan
gigi geligi
terlihat bersih dan tidak berbau, pertumbuhan gigi geligi
normal, tidak terdapat gigi yang bolong, tidak ada tanda-
tanda gingivitis
pernafasan
jalan nafas
jalan nafas normal, tidak terjadi gangguang maupun
penyumbatan jalan nafas
suara nafas vesikuler
mengguanakan otot Bantu nafas tidak
lainnya sebut tidak ada suara nafas tambahan
sirkulasi jantung
kecepatan denyut apical 83 x/menit
irama teratur
kelainan bunyi jantung tidak ada
sakit dada tidak ada
lainnya sebut______________
Genitourinary
Perineum terdapat luka jahitan bekas episiotomi, tidak
ada tidak ada hemoroid, keadaan luka baik
Episiotomy dilakukan tindakan episiotomi
Edema tidak ada
Lochea normal berwarna merah
Vesica urinaria tidak ada distensi
Perdarahan tidak ada
Kebersihan baik
Lain sebutkan____________________
data penunjang
1. Laboratorium
Golongan Darah :O
Hb : 13,6 gr%
Protein urine :-
Glukosa urine :-
2. USG______________________________________
3. rontgen____________________________________
4. terapi yang didapat___________________________
data tambahan
klien tampak menahan rasa nyeri di bagian perineum
pemeriksa,
( Vega Juandana )
A. ANALISA DATA
- Waktu menyusu
V. EVALUASI :
(Vega Juandana)