Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERILAKU DAN ETIKA

PERILAKU KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Mata Kuliah: Perilaku dan Etika

Dosen Pengampu:

Sulfia, M.Pd

Ditulis oleh:

Aprilia Eka Putri (1801015)

AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA


BANGKALAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah perliaku dan etika sesuai dengan waktu
yang telah diberikan, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun
demikian penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.

Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penunyusun bisa menyelesaikan makalah
ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen
yang mengajar mata kuliah Perilaku dan Etika yang memberikan pengajaran dan arahan
dalam penyusunan makalah ini, dan tidak lupa kepada teman-teman semua yang telah ikut
berpartisipasi membantu penyusun dalam upaya penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak ada
gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bangkalan, 31Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................4
1.3 TUJUAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………............5
2.1. Promosi kesehatan.............................................................................................................5
2.2. Promosi kesehatan di tempat keja.....................................................................................5
2.3. Tahapan dalam penerapan promosi kesehatan..................................................................5
2.4. Langkah penyuluhan dalam upaya pengembangan promosi kesehatan...........................6
2.5. Langkah-langkah pengembangan promosi kesehatan di tempat kerja.............................8
2.6. Tujuan dan keuntungan promosi kesehatan......................................................................8
2.7. Contoh penerapan perilaku promosi kesehatan.................................................................9
BAB III PENUTUP………………………………………………………………...….......10
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................................10
DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………….........…...11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan pelayanan


pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja. Promosi
kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk
meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas,
promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup
manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang
berhubungan dengan perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal (Maulana,
2009).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa itu promosi kesehatan?
1.2.2. Apa itu promosi kesehatan di tempat keja?
1.2.3. Bagaimana tahapan dalam penerapan promosi kesehatan?
1.2.4. Bagaimana langkah penyuluhan dalam upaya pengembangan promosi kesehatan?
1.2.5. Apa saja langkah-langkah pengembangan promosi kesehatan di tempat kerja?
1.2.6. Apa sajatujuan dan keuntungan promosi kesehatan?
1.2.7. Apa saja contoh penerapan perilaku promosi kesehatan?

1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui apa itu promosi kesehatan
1.3.2. Mengetahui apa itu promosi kesehatan di tempat keja
1.3.3. Mengetahui bagaimana tahapan dalam penerapan promosi kesehatan
1.3.4. Mengetahui bagaimana langkah upaya penyuluhan dalam pengembangan promosi
kesehatan
1.3.5. Mengetahui apa saja langkah-langkah pengembangan promosi kesehatan di tempat
kerja
1.3.6. Mengetahui apa saja tujuan dan keuntungan promosi kesehatan
1.3.7. Mengetahu apa saja contoh penerapan perilaku promosi kesehatan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan
kesehatan fisik, emosi, sosisal, spiritual, dan intelektual. (Wikipedia)
Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat agar masyarakat mau dan
mampu serta mandiri dalam melindungi kesehatan diri dan lingkungannya, dengan upaya
mengembangkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta menciptakan iklim untuk
berkembang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. (Slideshare)

2.2. Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja


Promosi Kesehatan Ditempat Kerja adalah upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja
untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan
tempat kerja yang sehat. (Academia)
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan pelayanan
pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja. Promosi
kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk
meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas,
promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup
manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang
berhubungan dengan perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal (Maulana,
2009).

2.3. Tahapan Dalam Penerapan Promosi Kesehatan


Ottawa Charter merupakan hasil konferensi yang memberikan perhatian lebih pada
perkembangan paradigma baru dalam kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Berikut ini
adalah tahapan dalam penerapan promosi kesehatan yaitu:

1. Build Health Public Policy untuk memastikan bahwa pengembangan kebijakan dilakukan
oleh semua sektor terkait yang berkontribusi terhadap kesinambungan penerapan promosi
kesehatan.
2. Create Supportive Environment (fisik, sosial, ekonomi, budaya, dan spiritual) yang
mendeteksi secara cepat perubahan di masyarakat, khususnya dalam bidang teknologi dan
organisasi di tempat kerja, dan memastikan bahwa terdapat kontribusi yang positif terhadap
kesehatan masyarakat.
3. Strengthen Community Action sehingga komunitas memiliki kapasitas untuk mengatur
prioritas dan membuat keputusan untuk masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan mereka.

4. Develop Personal Skills untuk mengajarkan skill dan pengetahuan kepada masyarakat agar
dapat mengatasi perubahan dalam komunitas mereka.

5
5. Reorient Health Services untuk menciptakan sistem yang berfokus pada kebutuhan setiap
orang dan merangkul partner sejati di antara provider dan user pelayanan kesehatan (WHO,
1986).

2.4. Langkah Upaya Penyuluhan Dalam Pengembangan Promosi Kesehatan


Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui
pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif individu,
kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan memperhitungkan faktor
sosial, ekonomi, dan budaya setempat. Penyuluhan kesehatan pada dasarnya adalah suatu
proses mendidik individu/masyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalah-masalah
kesehatan yang dihadapi. Seperti halnya proses pendidikan lainnya, pendidikan kesehatan
mempunyai unsur masukan-masukan yang setelah diolah dengan teknik-teknik tertentu akan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Tidak
dapat disangkal, pendidikan bukanlah satu-satunya cara mengubah perilaku, tetapi
pendidikan juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam perubahan pengetahuan
setiap individu (Sarwono, 2004).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara
kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy, 2003).
Tujuan dari penyuluhan antara lain agar individu/masyarakat mengubah perilaku
menjadi perilaku hidup sehat, hal ini sesuai dengan pendapat Azwar dalam Fitriani (2011)
bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan
kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2012), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang
dikemukakan antara lain :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru
atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan
yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari
pendekatan ini antara lain:
a) Bimbingan dan penyuluhan
b) Wawancara

2. Metode penyuluhan kelompok


Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung
pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup :

6
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode baik
untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
1. Ceramah
2. Seminar

b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang
cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju,
memainkan peranan, permainan simulasi.

3. Metode penyuluhan massa


Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya
massa atau publik. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan
golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya,
maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak
langsung, biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah:
a. Ceramah umum
b. Pidato melalui media massa
c. Simulasi
d. Dialog antara pasien dan petugas kesehatan
e. sinetron
f. Tulisan di majalah atau koran
g. Bill board yang dipasang di pinggir jalan
h. Spanduk
i. Poster dan sebagainya

 Media penyuluhan
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan, media dibagi menjadi
3 (tiga) (Notoatmodjo, 2012) yakni:
1. Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yaitu:
a) Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan kesehatan dalam bentuk
lembar balik, dimana tiap lembar berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi
informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.
b) Booklet ialah pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar
c) Poster ialah lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol untuk
menyampaikan pesan/ informasi kesehatan.
d) Leaflet ialah penyampaian informasi kesehatan dalam bentuk kalimat, gambar
ataupun kombinasi melalui lembaran yang dilipat.
e) Flyer (selebaran) seperti leaflet tapi tidak dalam bentuk lipatan.
f) Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu masalah
kesehatan.
g) Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan

7
2. Media elektronik sebagai saluran untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan memiliki
jenis yang berbeda, antara lain:
a) Televisi: penyampaian informasi kesehatan dapat dalam bentuk sandiwara, diskusi,
kuis, cerdas cermat seputar masalah kesehatan.
b) Radio: penyampaian pesan-pesan kesehatan dalam bentuk tanya jawab sandiwara
radio, ceramah tentang kesehatan.
c) Video: penyampaian informasi kesehatan dengan pemutaran video yang berhubungan
dengan kesehatan.
d) Slide dan Film strip
3. Media papan (Bill Board) yang dipasang di tempat umum dapat diisi dengan pesan
kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan kesehatan yang ditulis pada lembaran
seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum.

2.5. Langkah-Langkah Pengembangan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja


Langkah pengembagan promosi kesehatan di tempat kerja:
1. Menggalang dukungan manajemen
2. Melaksanakan koordinasi
3. Penjajakan Kebutuhan
4. Memprioritaskan Kebutuhan
5. Menyusun perencanaan
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Revisi dan perbaikan program

Ada 4 langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan sehatan perusahaan dan
karyawan di tempat kerja
1. Lebih berkomunikasi dengan para karyawan tentang perhatian dan tujuan yang terkait
dengan kesehatan
2. Mengimplementasikan program promisi kesehatan untuk membuat pemahaman di tempat
keja
3. Membuat komitmen untuk memelihara kesehatan dan kesejahteran karyawan
4. Memulai kegiatan program kesehatan
2.6. Tujuan dan keuntungan
 Tujuan
1. Mengembangkan perilaku hidup sehat dan bersih dalam lingkungan kerja
2. Menurunkan angka absensi tenaga kerja
3. Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
4. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman
5. Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup sehat
6. Memb
7. erikan dampak yang positif terhadap lingkungan keja dan masyarakat.

8
 Keuntungan
a) Bagi perja
1. Lingkungan tempat kerja menjadi lebih sehat
2. Meningkatkan kepercayaan diri
3. Menurunknan stres
4. Meningkatka semangat kerja
5. Meningkatkan kemampuan pencegahan terhadap penyakit
6. Meningkatnya kesehatan
7. Lebih sehatnya keluarga dan masyarakat

b) Bagi perusahaan
1. Meningkatkan lingkungan tempat kerja yang sehat dan aman serta
aman
2. Citra perusahaan positif
3. Meningkatkan moral staf
4. Menurunkan angka absensi
5. Meningkatkan angka absensi
6. Meningkatnya produktifitas
7. Menurunkan biaya kesehatan atau biaya asuransi
8. Pencegahan terhadap penyakit

2.7. Contoh Penerapan Perlaku Promosi Kesehatan


Contoh penerapan perilaku program kesehatan di tempat kerja antara lain:
1. Tidak merokok di tempat
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur atau aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
dan buang air kecil
5. Menggunakan air bersih
6. Membuangsampah pada tempatnya
7. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan jenis pekerjaan
8. Memberantas jentik nyamuk

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan pelayanan
pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan kesehatan kerja. Promosi
kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan pekerja untuk
meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas,
promosi kesehatan di tempat kerja adalah rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup
manajemen dan pencegahan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang
berhubungan dengan perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal (Maulana,
2009).
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih belum lengkap dan belum tertuang secara detail
terhadap topik yang penulis bahas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar penulis bisa memperbaiki di makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal. 2015. Model Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. [Online] dapat diakses di
http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/84/68

Academia.2020. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. [Online] dapat diakses di


https://www.academia.edu/9165859/Promosi_kesehatan_di_tempat_kerja

Media. 2020. Pengaruh Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. [Online] dapat diakses di
http://media.net.com

Wikipedia. 2019. Promosi Kesehatan. [Online] dapat diakses di


https://id.m.wikipwdia.org/wiki/Promosi_kesehatan

11

Anda mungkin juga menyukai