LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
“TANGKI BERPENGADUK”
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
INTISARI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.1. Latar Belakang................................................................................................1
I.2 Tujuan...............................................................................................................1
I.3 Manfaat.............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
II.1 Tangki Berpengaduk.......................................................................................2
II.1.1 Pengadukan dan Pencampuran....................................................................3
II.1.2 Jenis – Jenis Pengaduk.................................................................................3
II.1.3 Persamaan – Persamaan...............................................................................4
II.1.4 Jenis – Jenis Aliran......................................................................................5
II.1.5 Arah Aliran..................................................................................................5
II.1.6 Aplikasi dari Tangki Berpengaduk..............................................................5
II.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengadukan............................................6
II.3 Sifat Bahan......................................................................................................6
II.4. Hipotesis........................................................................................................7
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM.............................................................8
III.1 Bahan.............................................................................................................8
III.2 Alat................................................................................................................8
III.3 Prosedur.........................................................................................................9
III.4 Variabel.........................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................11
IV.1 Hasil Perhitungan........................................................................................11
IV.2 Pembahasan.................................................................................................15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................17
V.1 Kesimpulan...................................................................................................17
V.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
LAMPIRAN 1........................................................................................................20
INTISARI
Pengadukan (agitation) menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut
cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana, dimana gerakan itu biasanya
mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran (mixing) dilain pihak ialah
peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu
menyebar kedalam bahan yang lain dan sebaliknya. Sedang bahan-bahan itu
sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih. Suatu bahan tunggal tertentu,
umpama air satu tangki, dapat diaduk, tetapi tidak dapat dicampur, kecuali jika
ada suatu bahan lain yang ditambahkan pada air itu.
Tujuan dari percobaan tersebut untuk memperoleh data bilangan Reynold
dan bilangan Power dari proses pengadukan. Untuk mengetahui hubungan antara
bilangan Reynold dan bilangan Power melalui kurva yang dibuat berdasarkan data
dengan variasi kecepatan, ketinggian dan ada tidaknya baffle. Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses pengadukan. Selain itu dapat
menentukan kondisi optimum pencampuran. Dapat mengetahui hubungan antara
waktu pencampuran dengan kecepatan putaran. Dan mengetahui kebutuhan daya
yang dibutuhkan dalam proses pengadukan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan putaran, adalah
konsentrasi suatu larutan, yaitu berpengaruh terhadap viskositas liquid tersebut.
Semakin tinggi konsentrasi nya semakin tinggi pula viskositas liquid semakin
lambat pengadukan, begitupun sebaliknya. Hubungan antara konsentrasi dengan
viskositas adalah berbanding lurus sedangkan hubungan antara konsentrasi
dengan kecepatan adalah berbanding terbalik. Ada tidaknya baffle juga
berpengaruh pada pengadukan, baffle bertujuan untuk menghilangkan vortex saat
pengadukan, vortex sangat tidak diinginkan pada proses pengadukan karena
menyebabkan zat tersebut tidak homogen karena tidak terdistribusi merata.
I.2 Tujuan
1. Untuk mencari waktu homogenitas suatu larutan
2. Untuk mencari daya terendah yang dibutuhkan dalam suatu proses
pengadukan
3. Untuk mencari bilangan reynold dan bilangan power pada daya
terendah
4. Untuk mencari kecepatan pengadukan pada daya terendah
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui dan menerapkan aplikasi tangki
berpengaduk dalam dunia industri
2. Agar praktikan dapat mengetahui proses pencampuran fluida dengan suatu
tangki berpengaduk
3. Agar praktikan dapat mengetahui hubungan daya agar dengan kecepatan
putaran
N 2 xD
NFr¿
gc
Keterangan gc=Kosntanta Gravitasi (kg m/Ns²)
Da=Diameter(m)
N=Kecepatan putaran pengaduk(rps) (Marsis,2008)
III.1. Bahan
1. Air
2. Zat Pewarna
III.2. Alat
1. Tangki Berpengaduk
2. Stopwatch
3. Beaker Glass
4. Piknometer
5. Viskometer
4
Keterangan:
1. Tangki Berpengaduk
2. Impeler
1 3. Sekat
4.Motor
3
Hitung Nre, Npo atau Daya yang dibutuhkan untuk mencapai larutan
yang Homogen
ketinggian
N (Rps) Nre Nfr Npo P (cm.N/s)
(cm)
ketinggian
N (Rps) Nre Nfr Npo P (cm.N/s)
(cm)
IV. 2. 1 Grafik Hubungan Bilangan Reynold (Nre) Vs Bilangan Power (Npo) Tanpa
Sekat
R² == −0.74
f(x) 0.01 x + 4.56
3.5 5%
R² = 0.8
3 Linear (Nre
Vs Npo Pada
2.5
Konsentrsai
2 5%)
1.5 Nre Vs Npo
Pada
1 Konsetrasi
0.5 10%
0 Linear (Nre
Vs Npo Pada
50.0000 100.0000 150.0000 200.0000 250.0000
Konsetrasi
Bilangan Reynold (Nre) 10%)
IV. 2. 2 Grafik Hubungan Bilangan Reynold (Nre) Vs Bilangan Power (Npo) Dengan
Sekat
1.9 5%
f(x) = − 0 x + 1.96
1.88 f(x)
R²==−10 x + 2 Linear (Nre
R² = 0.96 Vs Npo
1.86 Pada
Konsentrsai
1.84 5%)
Nre Vs Npo
1.82 Pada
Konsentrasi
1.8 10%
Linear (Nre
1.78 Vs Npo
50.0000 100.0000 150.0000 200.0000 250.0000 Pada
Konsentrasi
Bilangan Reynold (Nre) 10%)
R² = 1 Linear (Nre Vs
60000.0000 P (daya) Pada
Konsentrasi
40000.0000 5%)
Nre Vs P
20000.0000 (daya) Pada
Konsentrasi
0.0000 10%
50.0000 100.0000 150.0000 200.0000 250.0000
IV. 2. 4 Grafik Hubungan Bilangan Reynold (Nre) Vs Daya (P) Dengan Sekat
Linear (Nre
30000 R² = 1 Vs P(daya)
Pada
20000 Konsentrasi
5%)
10000
Nre Vs
0 P(daya)
Pada
50.0000 100.0000 150.0000 200.0000 250.0000 Konsentrasi
10%
Bilangan Reynold (Nre)
Konsentrsai
f(x) = 1.29 x − 26.1 5%
200.0000 R² = 1
Linear (rpm
Vs Nre Pada
150.0000 Konsentrsai
f(x) = 0.56 x + 37.58 5% )
100.0000 R² = 0.97
rpm Vs Nre
Pada
50.0000 Konsentrsai
10%
0.0000 Linear (rpm
Vs Nre Pada
80 100 120 140 160 180 200 220 Konsentrsai
10% )
Kecepatan Pengadukan (rpm)
Konsentrsai 5%
200.0000 f(x) = 1.08 x − 4.15 Linear (rpm Vs
R² = 1 Nre Pada
150.0000 Konsentrsai
f(x) = 0.55 x + 39.73 5%)
100.0000 R² = 0.97
rpm Vs Nre
50.0000 Pada
Konsentrasi
10%
0.0000
80 100 120 140 160 180 200 220 Linear (rpm Vs
Nre Pada
Konsentrasi
Kecepatan Pengadukan (rpm) 10%)
V.1 Kesimpulan
1. Kecepatan pengadukan, ketinggian pengaduk dan penggunaan sekat paling
terbaik pada percobaan tangki berpengaduk adalah dengan kecepatan
pengadukan 100 rpm, ketinggian pengaduk 4 cm dan dengan
menggunakan sekat yang membutuhkan daya sebesar 6532,57366 cm.N/s
2. Hubungan Npo dan Nre adalah berbanding terbalik dimana semakin besar
nilai Nre maka nilai Npo semakin kecil
3. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa daya yang
dibutuhkan pada proses pengadukan yaitu tangki tanpa sekat ketinggian 4
cm pada 100 rpm sebesar 13668,1092 cm.N/s dan 15203,0097 cm. N/s,
pada 150 rpm 43373,2607 cm.N/s dan 36500,3276 cm.N/s, pada 200 rpm
sebesar 101133,5176 cm.N/s dan 84263,6233 cm.N/s. Sedangkan pada
tangki dengan sekat pada 100 rpm sebesar 6532,57366 cm.N/s dan
7359,098618 cm.N/s, pada 150 rpm 21765,06827 cm.N/s dan
18181,31967 cm.N/s, pada 200 rpm sebesar 50904,91034 cm.N/s dan
42509,60278 cm.N/s.
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengunakan stopwatch pada saat
menentukan waktu homogenitas larutan agar diperoeh waktu yang tepat.
2. Sebaiknya praktikan mengatur letak sekat dalam beaker glass agar tidak
bersentuhan dengan pengaduk dan tidak mengganggu kerja pengaduk.
3. Sebaiknya praktikan mengukur volume air dengan menggunakan gelas
ukur sebelum dipindahkan ke dalam beaker glass agar volume larutan
tepat dan akurat.
1. Tabel Pengamatan
a. Tangki Berpengaduk Tanpa Sekat