Anda di halaman 1dari 10

6.

3 Aliran reaktan berair (4 mol A / liter) melewati mixed flow reactor yang
diikuti dengan mixed reactor. Tentukan konsentrasi keluaran dari mixed reactor
jika pada mixed flow reactor Ca=1mol/liter. Reaksi mengikuti orde 2,dan volume
mixed flow 3 kali dari mixed flow unit.
1. Mixed flow reaktor 1
Karna reaksi mengikuti reaksi orde 2 dan memiliki nilai ε=0 maka kita
dapat menurunkan persamaan untuk mixed flow reaktor dengan rumus
persamaan 13 pada bab 5 yaitu:
Ca0−Ca
τm=
−rA
Karna mengikuti reaksi orde 2
−rA=k .Ca 2
Maka
Ca 0−Ca
τm 1=
k . Ca 2
4−1
k . τm 1=
12
mol
τm 1=3 .k
liter
2. Mixed flow reaktor 2
Karna reaksi mengikuti reaksi orde 2 dan memiliki nilai ε=0 maka kita
dapat menurunkan persamaan untuk mixed flow reaktor dengan rumus
persamaan 13 pada bab 5 yaitu:
Ca1−Ca2
τm=
−rA
Karna mengikuti reaksi orde 2
−rA=k .Ca2
Maka
Ca 1−Ca 2
τm 2=
k . Ca22
1−Ca2
k . τm 2=
Ca22
Kita ketahui bahwa
V τ
=
Fao Ca 0
Dari persamaan diatas ini kita dapat simpulkan bahwa volume (V) dengan
tho (τ ¿ memiliki hubungan berbanding lurus (sebanding). Karna memiliki
hubungan yang sebanding kita dapat mengetahui bahwa
3. V mixed flow 1=V mixed flow 2
3. τ mixed flow 1=τ mixed flow 2
mol 1−Ca 2
3.3 /k=
liter k . Ca22
mol 1−Ca2
9 =
liter Ca22
9 Ca 22=1−Ca 2
9 Ca 22+Ca 2−1=0
Ca 2(1)=0.28 mol/ lit
Ca (2 )=−0.39 mol /lit
Nilai dari Ca (2) tidak memenuhi karna memiliki hasil yang bernilai
negative. Jadi didapatkan nilai konsentrasi yang keluar dari mixed flow reaktor 2
sebesar 0.28 mol /lit .
1. Fraksi Konversi pada mixed flow reaktor
Ca
Xa=1−
Ca0
1
Xa=1−
4
Xa=0.75
Xa=75 %
Jadi pada mixed flow reaktor terjadi konversi sebesar 75%
2. Fraksi konversi pada plug flow reaktor
Ca2
Xa=1−
Ca1
0.28
Xa=1−
1
Xa=0.72
Xa=72%
Jadi pada plug flow reaktor terjadi konversi sebesar 72%

3. Fraksi konversi pada rangkaian reaktor (mixed flow 1 – mixed flow 2)


Ca2
Xa=1−
Ca0
0.28
Xa=1−
4
Xa=0.93
Xa=93 %
Jadi selama proses berlangsung terjadinya konversi umpan dalam reaktor
sebesar 93% .

Dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai dari konsentrasi yang keluar pada plug
flow reaktor sebesar 0.28 mol/lit. pada proses ini didalam mixed flow reaktor
terjadi konversi sebesar 75%,di dalam plug flow reaktor terjadi konversi sebesar
72% dan dalam rangkaian reaktor selama proses berlangsung didapatkan nilai
konversi sebesar 93% .

Dapat dibandingkan bahwa ketika memakai mixed flow yang diikuti dengan
mixed flow reaktor dalama permasalahan ini mendapatkan konversi sebesar 93%,
sedangkan pada rangkaian reaktor mixed flow diikuti dengan plug flow
menghasilkan konversi produk sebesar 97.5% disimpulkan bahwa rangkaian
mixed flow yang diikuti dengan plug flow berjalan lebih efisien dapat dilihat dari
persen konversi yang cukup tinggi sebesar 97.5% dibanding dengan mixed flow
diikuti dengan mixed flow dengan persen konversi sebesar 93%.
6.8 Dari kinetika steady state dalam mixed flow reaktor, diperoleh data tentang
reaksi A R

τ , detik CAO, mmol/liter CA, mmol/liter


60 50 20
35 100 40
11 100 60
20 200 80
11 200 100

Tentukan space time yang dibutuhkan untuk mengolah umpan dari C A0 = 100
mmol/liter hingga konversi 90%

1. Dalam reaktor plug flow


2. Dalam reaktor mixed flow

Untuk konversi 90% maka:

Pertama cari nilai CA dengan cara mengkonversi nilai CA0 yang awalnya
mmol/liter menjadi mol/liter, jadi CA0 = 100 mmol/liter menjadi 0,1 mol/liter
dan nilai XA sebesar 90% menjadi 0,9. Lalu nilai C A0 dimasukkan ke
persamaan 18 bab 5
CA = CA0 (1 – XA)

Sehingga nilai CA yang didapat sebesar 0,01 mol/liter. Kemudian kita cari

1
dengan menggunakan persamaan 19 bab 5
−r A

C A0
dCA
τ =− ∫
CA
−r A

0,1
dCA
¿− ∫
0,01 −r A
Kemudian diubah menjadi

1 τ
=
−r A C A 0−C A 1

1
dari persamaan tersebut kita mendapatkan nilai yang berada pada
−r A
tabel dibawah ini :

τ , detik CA0 (mmol/liter) CA1 (mmol/liter) 1


−r A
60 50 10 1.5
35 100 32.5 0,518
11 100 55 0,24
20 200 77.5 0,164
11 200 100 0,11

Untuk menjawab soal a, dalam Reaktor Plug Flow kita menggunakan


persamaan 19 bab 5 yaitu
C A0
dCA
τ =− ∫
CA
−r A

Mencari ∆ x untuk dimasukkan ke dalam rumus trapesium banyak pias. ∆ x


adalah selisih antara CA1 awal dengan CA1 akhir dibagi dengan banyaknya CA1.

b−a
∆ x=
n

100−10
¿
4

¿ 22.5

Untuk mempermudah mencari nilai space time maka menggunakan metode


trapesium banyak pias, yaitu
CA 0
∆x
τ =∫ [ f ( a )+ f ( b ) +2 f ( c) ]
CA
2

1
22.5
¿∫
2
[ 1,5+0,11+2 ( 0,518+0,24 +0,164 ) ]
0,01

¿ 11,25 [ 1,5+0,11+1.844 ]

¿ 39,721 detik

Jadi untuk nilai space time pada Reaktor Plug Flow didapat sebesar 39,721
detik

Untuk Reaktor Mixed Flow dengan langkah awal menggunakan persamaan 19


bab 5
C A 0 −C Af
τ=
−r A

100−10 mmol/liter
τ=
1,5 mmol
detik
liter

90 mmol liter detik


τ= x
1,5 liter mmol

τ =60 det ik

Jadi untuk nilai space time pada Reaktor Mixed Flow didapat sebesar 40 detik.

Dari 2 reaktor yang ditentukan (Plug Flow dan Mixed Flow) yang paling cepat
adalah Reaktor Plug Flow.
6.15. Kinetika dekomposisi fasa berair dari A diselidiki dalam dua reaktor aliran
campuran secara seri. Yang kedua memiliki 2 kali volume reaktor pertama. Pada
kondisi steady state dengan konsentrasi umpan 1 mol A/liter dan rata-rata waktu
60 detik pada reaktor pertama. Konsentrasi pada reaktor pertama adalah 0,5 mol
A/liter dan pada reaktor kedua adalah 0,25 mol A/liter. Tentukan persamaan
kinetic untuk dekomposisi !

JAWAB :

t1 = 60 detik t2 = 2 x 60 detik

Diketahui bahwa kinetika dekomposisi fase berair dari A dalam dua


reaktor campuran yang disusun secara seri dengan kondisi steady state memiliki
konsentrasi umpan ( CA0 ) sama dengan 1 mol/liter dengan rata-rata waktu 60
detik di reaktor pertama. Konsentrasi pada reaktor pertama adalah 0,5 mol A/liter
dan pada reaktor kedua konsentrasinya adalah 0,25 mol A/liter. Pada reaktor
kedua memiliki volume 2 kali dari volume reaktor pertama. Dalam soal ini
ditanyakan persamaan kinetik untuk dekomposisi dari A.

Bentuk umum persamaan kinetik untuk dekomposisi yaitu –rA= k x CAn


Untuk menentukan persamaan dekomposisi terlebih dahulu harus mengetahui
persamaan yang harus digunakan. Dalam soal ini belum diketahui menggunakan
orde reaksi satu atau orde reaksi dua sehingga harus ditentukan terlebih dahulu
orde reaksinya yang mana menggunakan persamaan 15 pada bab 5 yaitu :
Persamaan untuk reaktor pertama

C A 0−C A 1
τ1=
k x C A 1n

Persamaan untuk reaktor kedua

C A 1−C A 2
τ 2=
k x C A 2n

Sehingga dibuat perbandingan antara τ1 dan τ2

n
τ 1 C A 0 −C A 1 C A 2
=
( )
τ 2 C A 1 −C A 2 C A 1

Jadi dari persamaan diatas dapat untuk menentukan nilai n

n
τ C −C A 1 C A 2
( ) (
log 1 =log ⁡ A 0
τ2 C A 1 −C A 2 C A 1 ( ))
n
τ C −C A 1 C
( ) (
log 1 =log A 0
τ2 C A 1−C A 2
+ log A 2
CA 1 ) ( )
C A2 n C A 0−C A 1 τ1
−log ( ) (
C A1
=log
C A 1−C A 2
−log
τ2 ) ()
x (-)

C A2 n C −C A 1 τ
log ( )
C A1
=−log A 0 (
C A 1−C A 2
+log 1
τ2 ) ( )
C A2 τ1 C A 1−C A 2
n log ( ) ( ) (
C A1
=log
τ2
+ log
C A 0 −C A 1 )
τ1 C −C A 2

n=
log ( ) (
τ2
+ log A 1
C A 0−C A 1 )
C A2
( )
log
C A1
n=
log ( 2 60x 60 )+log ( 0,5−0,25
1−0,5 )
0,25
log (
0,5 )

n=
log ( 12 )+log ( 12 )
1
log ( )
2

Sehingga nilai n adalah 2

Setelah didapatkan nilai n maka selanjutnya mencari nilai k dengan menggunakan


persamaan 15 bab 5 yaitu :

C A 0−C A 1
τ1=
k x C A 1n

Jadi dari persamaan diatas dapat digunakan untuk menentukan nilai k


dengan memindahkan τ1 ke ruas kanan dan k di ruas kiri :

C A 0 −C A 1
k=
τ x C A 1n

1−0,5
k=
60 x 0,52

1 liter
k= detik
15 mol

Untuk menjadikan ke satuan menit maka nilai k dikalikan 60 sehingga nilai k


adalah 4 liter/mol menit

Setelah didapatkan nilai dari n dan k maka dapat menentukan persamaan


dekomposisi dari A dengan mensubtitusi nilai k dan n ke dalam bentuk umum
yaitu

−r A =k x C A n
−r A =4 C A 2

Sehingga persamaan dekomposisi A dengan waktu 60 detik adalah

–rA = 4 CA2

Jadi Dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengerjakan soal 6.15 harus
menentukan orde reaksi yang digunakan terlebih dahulu kemudian menentukan
nilai dari k setelah itu dapat menentukan persamaan dekomposisinya. Sehingga
persoalannya dapat dengan mudah diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai