Anda di halaman 1dari 6

Nur Hasanah

A2A219014
ANALISIS RESIKO BENCANA YANG TERJADI

DI KABUPATEN GROBOGAN

Kabupaten Grobogan terletak diantara dua Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah
barat ke timur, berada di bagian timur dan berbatasan dengan :
 Sebelah Barat : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak
 Sebelah Utara : Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten
Blora
 Sebelah Timur : Kabupaten Blora
 Sebelah Selatan : Kabupaten Ngawi (Jawa Timur), Kabupaten Sragen, Kabupaten
Boyolali dan Kabupaten Semarang.
Kabupaten Grobogan mempunyai luas 1.975,86 Km dan merupakan kabupaten terluas nomor
2 di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap. Jarak dari utara ke selatan +37 Km dan jarak
dari barat ke timur +83 Km. Secara letak geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak
diantara 110 o15'BT - 111 o25'BT dan 7 o LS - 7 o 30'LS.

A. Analisis resiko secara kualitatif


Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara membandingkan
terhadap suatu deskripsi / uraian dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.
Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks risiko dengan 2 parameter, yaitu:
peluang dan akibat.
Tabel 1 : Peluang/Kemungkinan
Level Keterangan Deskripsi

A Hampir semua terjadi Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua
(Almost certain) kondisi / setiap kegiatan yang dilakukan.
B Mungkin terjadi (likely)
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada
hampir semua kondisi.
C Sedang ( moderat) Suatu kejadian akan terjadi pada
beberapa kondisi tertentu.
D Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada
(unlikely) beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.
E Jarang sekali (rare) Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada
suatu kondisi yang khusus / luar biasa /
setelah bertahun-tahun.

Bencana yang terjadi di kabupaten grobogan yaitu banjir, angin puting beliung,
kebakaran, tanah longsor dan gempa bumi jika dianalisis secara kualitatif dengan
parameter kemungkinan termasuk ke dalam level:
 C Sedang (moderat) yaitu suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi
tertentu.
 D Kecil kemungkinannya (unlikely) yaitu suatu kejadian mungkin terjadi pada
beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya.
Nur Hasanah
A2A219014
E Jarang sekali (rare) yaitu suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi
yang khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun (Tabel 1).
Tabel 2: Akibat
 Banjir
Tingkatan Keterangan Contoh
1 Tidak Signifikan / Tidak ada cedera, kerugian materi yang rendah
insignificant
2 Minor Perlu bantuan (P3K), kerugian materi yang
medium.
3 Moderat / sedang diharuskan penanganan secara medis,
kerugian materi yang cuku tinggi.
4 Mayor Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja, kerugian
materi yang tinggi.
5 Bencana bahaya jika tidak dapat berenang, kerugian yang
kematian sangat besar.
/malapetaka
(Catastrophe)

 Angin Puting Beliung


Tingkatan Keterangan Contoh
1 Tidak Signifikan / Tidak ada cedera, kerugian materi yang rendah
insignificant
2 Minor Perlu bantuan (P3K), kerugian materi yang
medium.
3 Moderat / sedang diharuskan penanganan secara medis,
kerugian materi yang cuku tinggi.
4 Mayor Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja, kerugian
materi yang tinggi.
5 Bencana bahaya apabila terkena pohon yang tumbang,
kematian kerugian yang sangat besar.
/malapetaka
(Catastrophe)

 Kebakaran
Tingkatan Keterangan Contoh
1 Tidak Signifikan / Tidak ada cedera, kerugian materi yang rendah
insignificant
2 Minor Perlu bantuan (P3K), kerugian materi yang
medium.
3 Moderat / sedang diharuskan penanganan secara medis, kerugian
materi yang cuku tinggi.
4 Mayor Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja, kerugian
materi yang tinggi.
5 Bencana bahaya jika terjebak didalam ruangan, kerugian
kematian yang sangat besar.
Nur Hasanah
A2A219014
/malapetaka
(Catastrophe)

 Tanah Longsor

Tingkatan Keterangan Contoh


1 Tidak Signifikan / Tidak ada cedera, kerugian materi yang rendah
insignificant
2 Minor Perlu bantuan (P3K), kerugian materi yang
medium.
3 Moderat / sedang diharuskan penanganan secara medis, kerugian
materi yang cuku ptinggi.
4 Mayor Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja, kerugian
materi yang tinggi.
5 Bencana bahaya jika terimbun tanah yang longsor,
kematian kerugian yang sangat besar.
/malapetaka
(Catastrophe)

 Gempa Bumi
Tingkatan Keterangan Contoh
1 Tidak Signifikan / Tidak ada cedera, kerugian materi yang rendah
insignificant
2 Minor Perlu bantuan (P3K), kerugian materi yang
medium.
3 Moderat / sedang diharuskan penanganan secara medis, kerugian
materi yang cuku ptinggi.
4 Mayor Memerlukan perawatan medis dan
mengakibatkan hilangnya hari kerja, kerugian
materi yang tinggi.
5 Bencana kematian bahaya tertimpa reruntuhan bangunan,
/malapetaka kerugian yang sangat besar.
(Catastrophe)

Analisis resiko secara kualitatif pada akibat termasuk dalam skala 4 dan 5 karena:
 Banjir, menyebabkan beberapa alat elektronik rusak, motor/mobil yang rusak
akibat tergenang air, pada saat banjir dapat tergigit hewan seperti ular, luka lecet
 Angin Puting Beliung, dapat menyebabkan tertimpa pohon yang tumbang,
rusaknya atap rumah seperti genteng yang terbawa angin yang kencang
 Kebakaran, dapat menyebabkan kerugian yang cukup banyak apabila membakar
seluruh bagian rumah/pabrik, sesak nafas apabila banyak asap
 Tanah Longsor, dapat menyebkan kerugian pada lahan sawah yang ditumbuhi
padi, luka apabila tertimbun tanah
 Gempa Bumi, dapat menyebabkan kematian apabila tertimbun reruntuhan
bangunan, robohnya bangunan rumah yang menybabkan kerugian yang besar
Nur Hasanah
A2A219014
(Tabel. 2). Setelah dilakukan analisis resiko parameter peluang dan akibat, hasil
analisis nya dimasukkan kedalam matriks penilaian resiko pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Matriks penilaian resiko


Consequences
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Contastrphic
1 2 3 4 5
A (Almost Certain) S S T T T
B (Likely) M S S T T
C (moderate) R M S T T
D (unlikely) R R M S T
E (rare) R R M S S

Keterangan :
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan
penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan
perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil
tindakan penanganan / kondisi bukan darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.

Hasil dari analisis resiko secara kualitatif pada bencana yaitu S (Signifikan) dan M
(Moderat) yang berarti memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan
tindakan perbaikan secepat mungkin dan tidak melibatkan manajemen puncak, namun
sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan darurat. (Tabel. 3).

B. Analisis Resiko secara kuantitatif


Metode penilaian ini dilakukan dengan menentukan nilai dari masing-masing
parameter yg didapat dari hasil analisa data yg representatif. Analisa terhadap nilai
peluang atau akibat dilakukan dgn beberapa metode, seperti: analisa statistik, model
komputer, simulasi, Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode & Effects Analysis
(FMEA), Hazard Operability Study (HAZOPS), dll.
Tabel 4: Matriks Manajemen Resiko
Kemungkinan

5 5 10 15 20 25
4 4 8 12 16 20
3 3 6 9 12 15
2 2 4 6 8 10
1 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Keparahan

Tabel 5: Kategori Resiko


Nur Hasanah
A2A219014
Extreme 15 - 25
High Risk 8 – 12
Medium Risk 4–6
Low Risk 1-3

Tabel 6: Penentuan Peluang


Level Deskripsi
1 Tidak Pernah terjadi di kodisi serupa di dunia
2 Pernah terdengar terjadi di kondisi serupa di dunia
3 Pernah terjadi lebih dari 5X pertahun di kondisi serupa di dunia atau pernah
terjadi di kondisi serupa di Indonesia
4 Pernah terjadi lebih dari 1X pertahun di kondisi serupa di Indonesia
5 Pernah terjadi lebih dari 1X pertahun

Tabel 7: Penentuan Keparahan


Level Deskripsi
1 Cidera Ringan – Meliputi kasus P3K atau diperlukan pengobatan medis namun
tidak menyebabkan pembatasan atau kehilangan materi atau kehilangan materi
ringan
2 Cidera Sedang – Memerlukan pengobatan medis yang menyebabkan pembatasan
atau kehilangan materi sedang
3 Cidera Berat – 1 kasus cidera yang memerlukan pengobatan medis yang
menyebabkan kehilangan materi cukup besar
4 Kejadian Fatal – Terjadi kasus luka berat atau menyebabkan 1 kasus cacat
permanen atau kematian dan kehilangan materi besar
5 Bencana – Menyebabkan lebih dari 1 kasus cacat permanen atau kematian dan
kehilangan materi sangat besar

Berdasarkan tabel di atas analisis resiko secara kualitatif pada bencana kebakaran
hutan dilakukan menggunakan Hazard and Operability Studi (HAZOPS) (Tabel 8).

Tabel 8. HAZOPS sheet

Bencana Hazard / Cause/sebab Consequence/ Risk Assessment


Bahaya Akibat Matrix
Kemu Kep RR
ngkin arah
an an
Banjir 1. Digigt Hujan deras yang Masyarakat 3 2 6
hewan, turun setiap hari, kehilangan barang- Mediu
seperti tanggul yang jebol barang, alat m risk
ular elektronik rusak,
2. Tenggela kekurangan
m sumber air bersih
Nur Hasanah
A2A219014

Angin 1. Tertimpa Pada musim Banyak bangunan 3 2 6


Puting pohon kemarau, angin yang rusak, mata Mediu
Beliung tumbang kencang pedih, luka/ cedera m risk
disebabkan pusat
tekanan angin
lokal diwilayah
terbuka terkena
panas cukup tinggi
Kebakar 1. Asap Hasil dari Sesak nafas, 4 2 8
an kebakaran yaitu penyakit saluran High
asap yang pernapasan, dan Risk
mengandung (CO iritasi mata.
2), karbon
monoksida (CO),
nitrogen oksida
(NO), Sulfur
dioksida (SO2) dll
Tanah 1. Tertimbun Curah hujan yang Luka ringan/ 4 3 12
Longsor tanah tinggi, erosi tanah, bahkan kematian, High
hutan gundul, rusaknya Risk
tanah tidak pekat bangunan rumah

Gempa 1. Terjebak Pergerakan kerak Luka yang ringkan 4 3 12 High


Bumi didalam bumi/ lempeng bahkan sampai Risk
gedung bumi kematian,
bangunan rumah
yang rusak

Anda mungkin juga menyukai