2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Jawa
Tengah, struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terdiri
dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, yang membawahi tiga Kepala Sub Bagian :
1) Subbagian Program;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
d. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit , membawahi :
1) Seksi Surveilens dan Imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
e. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional;
2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
3) Seksi Standarisasi Pelayanan dan Jaminan Kesehatan.
f. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
1) Seksi Kefarmasian, Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan;
2) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
3) Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah memiliki Kelompok
Jabatan Fungsional Kesehatan dan 9 (sembilan) Unit Pelayanan Teknis
Dinas (UPTD), yaitu:
a. Balai Laboratorium dan Pengujian Alat Kesehatan Kelas A,
b. Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Kelas A,
RANCANGAN AKHIR RENSTRA DINKES 2018-2023 II- 11
c. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kelas A,
d. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Kelas A Wilayah Semarang,
e. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Kelas A Wilayah Pati,
f. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Kelas A Wilayah Klaten,
g. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Kelas A Wilayah Magelang,
h. Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Kelas A Wilayah Ambarawa.
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
mendasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 58 tahun 2016
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
FUNGSIONAL
B
UMUM
Sumber data : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
Kelompok Jabatan fungsional di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah dan UPT terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: fungsional khusus
dan fungsional umum. Pegawai fungsional khusus sebanyak 129
orang dengan 18 kriteria jabatan fungsional khusus. Sedangkan
jabatan fungsional umum sebanyak 129 orang.
Jabatan fungsional khusus yang banyak terdapat di Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan UPT antara lain perawat 74
orang (32,2%), pranata laboratorium 48 orang (20,9%) dan dokter 30
orang (13%).
b. Perlengkapan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah dilengkapi dengan berbagai fasilitas berupa
tanah, gedung, serta berbagai peralatan dengan rincian sebagai
berikut:
e. Bidan Desa
Jumlah bidan desa di Jawa Tengah (4.873; rasio 0,62) yang
tersebar di 7.809 desa pada 29 kabupaten. Rasio paling tinggi ada di
Kab. Cilacap (1,05), Kab. Kudus (1,03), dan Kab. Sukoharjo.
Sedangkan jumlah bidan desa terbanyak ada di Kab. Banyumas 283
(rasio 094), Kab. Cilacap 282 (rasio 1,05), Kab. Brebes 279 (rasio 0,96),
Kab. Pati 264 (rasio 0,66) dan Kab. Tegal 255 (rasio 0,91).
f. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Jawa Tengah, dapat dilihat pada
tabel 2.6 sebagai berikut:
Tabel 2.6 : Jumlah Sarana Kesehatan di Jawa Tengah Tahun 2018
KEPEMILIKAN
NO SARANA KESEHATAN DAERAH TNI/ JUMLAH
PUSAT SWASTA
PROV KAB/KOT POLRI
1 Puskesmas /Rawat Inap - - 881 / 363 - - 881
2 Puskesmas Pembantu - - 1.666 - - 1.666
3 Puskesmas Keliling - - 971 - - 971
4 Puskesmas PONED - - 243
Balai Besar/ Balkesmas
4 1 5 7 - - 13
(Pusat & Daerah)
5 Balai Kesehatan Indra - 1 - - - 1
Balai Labkes
6 - 1 35 - 122 158
(pemerintah/swasta)
7 RSU 2 4 52 12 176 227
8 RS Khusus - - - - - 49
a. RS Jiwa 1 3 - - - 4
b. RS Orthopedi 1 - - - - 1
c. RS Paru 1 - - - - 1
2. Kinerja Khusus
Kinerja Dinas Kesehatan secara khusus dapat dilihat melalui capaian
beberapa indikator yang perkembangannya disajikan tiap 3 bulan. Capaian
kinerja Dinas Kesehatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel 2.9 sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Angka penemuan kasus baru
1 116 117 118 120 122 114 117 118 121 143,1 98% 100% 100% 101% 117,21%
yang tercatat (CNR) (0/100.000)
Angka penemuan kasus baru
2 18 16 15 14 13 26,09 na 34,4 14,8 19,8 145% 0% 229% 106% 123,08%
HIV/AIDS (%)
Angka kesakitan malaria
3 0,07 0.07 0,07 0,07 0,06 0,05 0,06 0,03 0,03 0,023 140% 110% 150% 150% 150%
(0/1000)
Angka kesakitan DBD
4 <20 <20 <20 <48 <48 32,95 47,9 43,4 21,6 10,20 60,69% 41,73% 46,08% 91,95% 148,47%
(0/100.000)
5 Angka kematian DBD (%) <1 <1 <1 <2 <2 1,44 1,56 1,46 1,24 1,05 69,44% 64,10% 68,49% 74,75% 148,24%
Angka penemuan kasus baru
6 kusta yang tercatat (CNR) 6 6,5 7 5,5 6 5,12 5,3 5,5 5,6 6,18 85% 82% 79% 102% 103,33%
(0/100.000)
Angka penemuan kasus diare
7 40 45 50 55 60 59,5 58,2 51,3 55 63,7 149% 129% 103% 100% 106,17%
pada balita
Cakupan angka penemuan
8 44 48 52 56 60 35,9 48,74 53,22 57,3 62,51 82% 102% 102% 102% 100,65%
kasus ISPA pada balita (%)
9 Angka kasus filaria (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
10 Angka kasus zoonosis :
Angka kasus AI yang ditangani
a 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
(%)
Angka kasus ANTRAX yang
b 100 100 100 100 100 100 60 100 100 100 100% 60% 100% 100% 100%
ditangani (%)
Angka kasus GHPR yang
c 0 40 60 80 100 46,49 51,35 71,4 85 92,5 128% 119% 106% 92,5%
ditangani (%)
Angka penemuan kasus 123,92
d. < 14 <13 <12 0,55 0,55 16,43 16,11 18,4 1,2 0,72 115,1% 334,5% 218% 136,36%
leptospirosis (0/100.000) %
e. Jumlah kasus PES 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100% 100%
Proporsi kasus hipertensi di 106,83 141,24 124,64
11 < 30 <25 < 25 < 20 < 20 52,9 23,4 17,7 18,84 18,70 56,71% 106,45%
Fasyankes (%) % % %
proporsi kasus Diabetes melitus 364,22 287,35 303,28 163,38
12 < 55 <50 <50 < 25 < 20 15,1 17,4 15,96 18,31 19,70 156,22%
di Fasyankes (%) % % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Prosentase puskesmas dengan
layanan deteksi dini kanker
13 na na na 30 30 na na na 54,16 60,59 na na na 181% 201,96%
payudara dan kanker leher
rahim (%)
Prosentase puskesmas dengan
14 layanan upaya kesehatan jiwa na na na 15 15 na na na 18,81 42,57 na na na 125% 283,8%
(%)
15 AFP rate (0/100.000) 2 2 2 2 2 2,29 2,01 2,11 2,42 3,23 115% 101% 101% 121% 161,5%
16 Cakupan UCI desa (%) 98,9 98,9 99 99 99 99,53 99,95 99,71 99,94 99,94 101% 101% 101% 101% 101%
Proporsi penanganan KLB PD3I
17 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
< 24jam (%)
Proporsi penanganan
18 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
KLB/Bencana < 24jam (%)
Proporsi kasus meningitis pada
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100% 100% 100% 100% 100%
jamaah haji (%)
1 Angka kematian ibu (0/100.000) 118 117 109,5 117 116 126,55 111,16 109,65 475 78,6 107% 95% 100% 406% 132,24%
2 Angka kematian bayi (0/1000) 12,5 12 99,9 11,5 11 10,08 10 9,99 4791 8,36 81% 83% 10% 41661% 124%
3 Angka kematian balita (0/1000) 11,9 11,8 11,8 11,75 11 11,54 11,64 11,8 5616 9,48 97% 99% 100% 47796% 113,82%
Cakupan Pertolongan persalinan
4 97,5 98 98 98,5 98,5 99,17 98,09 98 99 99,30 102% 100% 100% 101% 100,81%
nakes (%)
5 Cakupan peserta KB aktif (%) 70 74 77,87 76 76 78,6 78,45 77,87 78,91 80,31 112% 106% 100% 104% 105,67%
6 Cakupan KN lengkap (%) 88 90 96,36 91 92 96,84 96,49 96,36 92,44 96,30 110% 107% 100% 102% 104,67%
Cakupan Neonatal komplikasi
7 80 83 86,27 84 81 83,32 87,63 86,27 88,34 85,20 104% 106% 100% 105% 100,24%
yang ditangani (%)
8 Cakupan kunjungan bayi 97 97,5 97,58 98 98 96,34 95,55 97,58 98,68 98,09 99% 98% 100% 101% 100,09%
9 Prevalensi balita gizi buruk (%) 0,05 0,05 0,03 0,04 0,04 0,03 0,04 0,03 0,03 0,03 60% 80% 100% 75% 125%
Cakupan balita gizi buruk yang
10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
dapat perawatan (%)
11 Cakupan ASI eksklusif 50 51,5 54,22 53 55 59,99 61,59 54,22 53 60,79 120% 120% 100% 100% 110,52%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Proporsi Puskesmas yang
1 10 25 67,89 75 100 45 65,71 67,9 82,33 100 450% 263% 100% 110% 100
memiliki ijin operasional (%)
Proporsi puskesmas
2 7 10 14,4 13 15 8,9 11,3 14,4 48,57 79,46 127% 113% 100% 374% 529,73
terakreditasi (%)
Proporsi puskesmas PONED
3 13 16 18 20 22 16 17 18 21,81 24 123% 106% 100% 109% 109,09
sesuai standar (%)
Rasio FKTP per jumlah 1:36 1:35 1:24 1:24
4 - - - - - - - - - 99,71 142,44
penduduk (%) 000 500 922 922
Proporsi pembinaan akreditasi
5 10 12 21,96 18 21 11 13 21,96 26,24 26,24 110 108,33 100 145,77 124,95
puskesmas (%)
Proporsi pembinaan puskesmas
6 27 38 52,12 61 72 27 38 52,12 69,55 69,55 100% 100% 100% 114% 96,59
PONED (%)
Proporsi RS memiliki ijin
1 43,7 100 100 97,41 100 100 100 100 99,87 100 229% 100% 100% 103% 100
operasional (%)
2 Proporsi RS terakreditasi (%) 4,44 11,11 32,35 29,93 37,04 4,1 11,46 32,35 50,74 65,26 92% 103% 100% 170% 189,07
3 Proporsi RS terklasifikasi 6,67 21,11 30,51 36,3 75 7,75 21,86 30,51 98,21 98,24 116% 104% 100% 271% 248,25
4 Proporsi RS PONEK terstandar 16,33 24,49 29,77 32,65 40,82 16,1 24,52 29,77 50 50 99% 100% 100% 153% 135,85
Desa melaksanakan STBM 70,81 238,48
1 26 27 - 29 2697 26 51,2 61,5 87,05 100% 190% - 276,86
(/100 desa) (7467) %
Proporsi penduduk akses air 100,56
2 78 79 61,5 81 82 78 81,45 81,45 81,45 81,47 100% 103% 132% 99,32
minum (/100 pddk) %
Proporsi penduduk akses 109,32
3 75 76 77,9 78 79 76 77,9 77,9 85,27 90,83 101% 103% 100% 114,97
jamban (/100 pddk) %
Proporsi TTU yang memenuhi 103,06
4 78 79 82,31 81 82 78 79 82,31 83,48 83,48 100% 100% 100% 101,8
syarat (/100 TU) %
Proporsi TPM yang memenuhi 100,69
5 53 56 59,67 62 65 52 56,51 59,67 62,43 65,26 98% 101% 100% 100,4
syarat (/100 TPM) %
Proporsi puskesmas/RS yang 72/ 73/ 75/ 75/ 76/ 73/ 89,1/ 95/ 95/ 95/ 101,38/ 122,05/ 126/ 126/
6 125/100
ramah lingkungan 100 100 92,3 100 100 90,1 90,4 92,3 92,3 100 90,1 90,4 100 92,3
Proporsi pengelolaan sampah 145,04
7 49 50 75,42 52 53 50 51,61 75,42 75,42 75,42 102% 103% 100% 142,30
rumah tangga memenuhi syarat %
8 Proporsi pengelolaan limbah cair 48 49 75,42 51 52 48 51,611 75,42 74,42 75,42 100% 105% 100% 14592%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
rumah tangga memenuhi syarat
Prosentase pusk yang telah
9 - - - 50 50 - - - 55,54 78,47 - - 11108% 156,94
melaksanakan kesehatan kerja
Prosentase jamaah haji yang
10 - - - 40 40 - - - 46,02 58,8 - - 11505% 147
diperiksa kebugaran jasmani
Prosentase puskesmas
11 melaksanakan kesehatan - - - 70 70 - - - 48,92 70,95 - - 6989% 101,35
olahraga bagi anak SD
Proporsi sarana produksi &
1 distribusi di bidang farmasi & 65 80 75 80 72,79 77,13 80 75,8 85,75 119% 100% 101% 107,18
perbekes sesuai standar (%)
Proporsi sarana pelayanan
2 30 50 65 70 80 46,87 59,12 65 70,5 88,25 156% 118% 100% 101% 110,31
kefarmasian sesuai standar (%)
Proporsi pembinaan &
pengawasan produksi &
3 20 40 2,5 80 100 67,03 70,7 82,5 85,5 100 335% 177% 3300% 107% 100
distribusi bidang farmasi &
perbekes (%)
Proporsi pembinaan &
4 pengawasan pelayanan 34,61 60,05 70 85,8 100 61,4 65,4 70 87,5 100 177% 109% 100% 102% 116,95
kefarmasian (%)
Proporsi kab/kota melakukan
5 binwas makanan & minuman 28,57 57,14 95 85,71 100 71,43 85,71 95 85,71 100 250% 150% 100% 100% 100
sesuai standar (%)
Proporsi pembinaan mutu
6 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100
makanan & minuman (%)
Proporsi waktu pelayanan
7 perijinan di bid. farmasi sesuai 80 85 95 95 100 97,22 98,71 95 95 100 122% 116% 100% 100% 100
standar (%)
Proporsi institusi pendidikan
1 52 52,5 53 - - 52 84,36 90,08 100% 161% 169,96
kesehatan yang terakreditasi
Jumlah STRTTK yang di
2 9354 14.702 14.996 - - 9354 1.276 2.936 100% 9% 19,75
terbitkan (dokumen)
3 Jumlah lulusan institusi - 11.920 11.920 - - - 12.150 19003 102% 159,42
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
diknakes yang
tersertifikasi(orang)
Jumlah SDM kes yang
4 dikembanhkan kompetensinya - 1500 1500 - - - 3.350 3646 223% 243
(orang)
Proporsi pelatihan kesehatan
5 100 12,5 13 - - 100 100 100 100% 800% 769,2
yang terakreditasi
Persentase pelatihan dibidang
6 100 90 100 - - 100 100 100 100% 111% 100
kesehatan yang terakreditasi
Proporsi tenaga kesehatan
7 - 82,5 83 - 85 100 100 121% 120,4
tersertifikasi
Jumlah dokumen perencanaan
8 kebutuhan SDM kes Tk. - 1 1 - - 1 1 100% 100
provinsi (dok)
Jumlah dokumen pemetaan
9 - 1 1 - - 1 1 ! 100% 100
SDM kes Tk. provinsi (dok)
Proporsi penduduk mempunyai
1 58,65 54 66,34 50 60 59,22 61,33 66,34 70,89 78,90 101% 114% 100% 142% 131,5
JPK (%)
Cakupan penduduk miskin non
2 28,66 37,06 50 51 49,28 32,37 66,34 72,29 88,31 172% 179% 145% 173,1
kuota yang mempunyai JPK (%)
Presentase kab/kota yang
menyusun regulasi terkait
3 - 18 28,6 32 45 20 37,06 57,14 100 111% 130% 179% 222,2
KTR,ASI ekslusif,PSN(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Proporsi pasar yang
8 menyediakan garam beryodium - 40 70 70 70 40 70 70 70 100% 100% 100% 100
(sentinel)
Jumlah Ormas/LSM yang
9 berkerjasaama dg intitusi 0 7 8 9 10 7 8 12 12 100% 100% 133% 120
kesehatan
Jumlah penyuluhan melalui
10
media elektronik
a Dinkes Prov.Jateng 10 14 17 18 20 13 18 17 5059 5059 130% 129% 100% 28106% 252,95
b BKIM Prov.Jateng 1 2 4 4 4 1 2 4 4 6 100% 100% 100% 100% 150
c Balkesmas pati 2 3 1 2 2 2 3 1 2 6 100% 100% 100% 100% 300
d. Balkesmas Semarang 24 2 1 2 42 24 2 1 2 42 100% 100% 100% 100% 100
e Balkesmas Ambarawa 24 24 1 7 17 24 24 1 8 10 100% 100% 100% 114% 58,8
f. Balkesmas Klaten 0 12 6 12 6 9 12 6 12 18 100% 100% 100% 300
g Balkesmas Magelang 1 7 12 12 12 5 9 12 12 12 500% 129% 100% 100% 100
h Balai Labkes 0 - 0 0 - 0 - 0 0
Jumlah penyuluhan melalui
12
media cetak
a Dinkes Prov.Jateng 2 6 8 10 12 4 6 8 22 46 200% 100% 100% 220% 383,3
b BKIM Prov.Jateng 5 6 12 8 8 5 6 12 8 9 100% 100% 100% 100% 112,5
C. Balkesmas pati 1 1 2 3 3 1 1 2 3 5 100% 100% 100% 100% 166,6
d Balkesmas Semarang 1 1 1 6 17 1 1 1 6 17 100% 100% 100% 100% 100
e Balkesmas Ambarawa 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100
f. Balkesmas Klaten 3 3 4 5 5 3 3 4 7 10 100% 100% 100% 140% 200
g Balkesmas Magelang 9 9 5 12 12 9 9 5 12 12 100% 100% 100% 100% 100
h Balai Labkes - - - - - - - 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
13 Jumlah penyuluhan luar ruang
a Dinkes Prov.Jateng 30 40 45 50 55 37 42 45 60 238 123% 105% 100% 120% 432,7
b BKIM Prov.Jateng 25 28 36 32 32 26 28 36 32 34 104% 100% 100% 100% 106,2
c Balkesmas pati 21 5 3 7 18 5 5 3 7 33 24% 100% 100% 100% 183,3
d Balkesmas Semarang 30 20 20 50 17 30 20 20 50 17 100% 100% 100% 100% 100
e Balkesmas Ambarawa 22 12 15 17 21 0 12 15 17 21 0% 100% 100% 100% 100
f Balkesmas Klaten 50 25 41 35 40 26 25 41 57 58 52% 100% 100% 163% 145
g Balkesmas Magelang 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 100% 1000% 100% 100% 100
Jumlah dokumen perencanaan
1 penganggaran,evaluasi dan 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 100% 1000% 100% 100% 104,7
informasi kesehatan (dokumen)
Presentase kab/kota
2 mengalokasikan 10% APBD 80 22,85 25,71 2 77,14 91 3% 338% 353,9
untuk kesehatan
Jumlah dokumen pengelolaan
3 1 2 2 2 2 2 2 5 2 2 200% 100% 250% 100% 100
nakes dan sumberdaya aparatur
Dokumen pengelolaan barang
4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 167% 100% 100% 100% 100
dinkes,UPT (Dokumen)
Dokumen pengelolaan keuangan
5 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 50% 100% 100% 100% 100
(Dokumen)
Jumlah kajian/penelitian
6 - 2 1 - 2 1 100% 100
bidang kesehatan (Dok)
Jumlah kajian/penelitian
7 - 5 5 - 5 8 100% 160
bersama jejaring penelitian (dok)
Jumlah dokumen produk
8 hukum bidang kesehatan dan 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 100% 100% 100% 200% 100
pelayanan kehumasan
Jumlah pengunjung website 288. 550. 718. 850 1.000. 360 636. 718. 2.205 3.399.
9 125% 116% 100% 259% 339,9
dinkes prov.jateng (orang) 421 000 719 .000 000 .648 029 719 .046 145
1. Tingginya Angka 1. Masih adanya kasus Anemi pada Bumil, anemi remaja
Kesakitan dan kematian ibu, kematian putri, pelayanan kesehatan
Angka Kematian bayi dan kematian balita bumil, bulin, bufas, bayi baru
lahir dan balita belum sesuai
standar, pelayanan kesehatan
remaja belum optimal,
pendidikan kesehatan peduli
remaja belum masuk dalam
kurikulum pendidikan SLTP dan
SLTA, masih ada kasus gizi
buruk pada bayi dan balita
karena pola asuh yang salah.
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi Gubernur Jawa Tengah 2019–2024 adalah “Jawa Tengah
Berdikari dan Semakin Sejahtera”, dengan slogan (Tetep) Mboten korupsi,
mboten ngapusi. Dalam mewujudkan Visi, terdapat 4 (empat) Misi sebagai
berikut:
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyup
utuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Memperluas reformasi birokrasi melalui penguatan koordinasi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
3. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran dengan memperkuat basis
ekonomi rakyat dan membuka ruang usaha baru.
4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya
dan mencintai lingkungan.
Sedangkan Program Kerja sebagai berikut:
1. Sekolah tanpa sekat, pelatihan tentang domokrasi dan pemilu, gender, anti
korupsi dan magang Gubernur untuk siswa SMA/SMK.
2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitas pendakwah dan guru ngaji.
3. Reformasi birokrasi di Kabupaten/Kota, sistem layanan terintegrasi.
4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni.
5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan
pelatihan stratup untuk wirasusahawan muda.
6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta
melindungi kepentingan nelayan.
7. Pengembangan transportasi masal, revitalisasi jalur kereta dan bandara
serta pembangunan embung/irigasi.
8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi.
1 Visi :“JawaTengah Berdasarkan Peraturan Gubernur 1. Mulai diterapkannya SPM Faktor Penghambat :
Berdikari dan Semakin No.58 tahun 2016 tentang Provinsi
1. Permasalahan kesehatan sangat
Sejahtera”, dengan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
2. Masih tingginya pengeluaran kompleks dan tidak dapat diselesaikan
slogan (Tetep) Mboten Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
masyarakat miskin yang belum sendiri oleh sektor kesehatan
korupsi, mboten disebutkan bahwa Dinas Kesehatan
terjamin pembiayaan kesehatan
ngapusi. mempunyai tugas membantu 2. Masih adanya disparitas masalah
karena masalah kesehatan
Gubernur melaksanakan urusan kesehatan dan tingkat derajad
pemerintahan bidang kesehatan 3. Semakin meningkatnya jumlah kesehatan masyarakat antar
yang menjadi kewenangan Daerah balita stunting kabupaten/kota
dan tugas pembantuan yang 4. Masih tingginya penyakit 3. Masalah kesehatan dipengaruhi oleh
ditugaskan kepada Daerah. menular dan semakin factor perilaku, dimana perilaku
meningkatnya kasus penyakit dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
tidak menular sebagai
4. Kondisi kesehatan lingkungan yang
penyebab kematian tertinggi di
belum baik yang mempengaruhi kondisi
Rumah Sakit
kesehatan masyarakat
5. Masih kurangnya upaya
5. Ketersediaan Pelayanan Kesehatan
kesehatan masyarakat (UKM)
yang bermutu dan profesional masih
dalam setiap lini pembangunan
kurang, sehingga belum menghasilkan
baik oleh pelaku kesehatan
kesehatan yang maksimal untuk
maupun stakeholder.
masyarakat
6. Masih adanya kasus kematian
6. Petugas kesehatan yang professional
ibu , bayi dan balita gizi buruk.
masih kurang dan belum terdistribusi
dengan merata
7.
No Renstra Kementrian Tupoksi Dinas Kesehatan Permasalahan Faktor Penghambat dan pendorong
Kesehatan dan Renstra
Provinsi Jawa Tengah
Perangkat Daerah
1 1. Terwujudnya Berdasarkan Peraturan Gubernur 1. Masih adanya kasus kematian Faktor Penghambat :
keamanan nasional No. 58 tahun 2016 tentang ibu dan bayi
1. Terbitnya Renstra Kementrian
yang mampu Organisasi dan Tata Kerja Dinas
2. Belum tertanganinya malaria Kesehatan tidak sejalan dengan tahun
menjaga kedaulatan Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
secara tuntas, Penyebaran DBD terbitnya Renstra Dinas Kesehatan
wilayah, menopang disebutkan bahwa Dinas Kesehatan
di semua wilayah Kab/kota, Provinsi Jawa Tengah
kemandirian mempunyai tugas membantu
ekonomi dengan Gubernur melaksanakan urusan 3. Belum tertanganinya penyakit Faktor Pendorong :
mengamankan pemerintahan bidang kesehatan yang bisa ditanggulangi dengan
1. Adanya kesamaan indikator kesehatan
sumber daya maritim yang menjadi kewenangan Daerah imunisasi, (Rubella,Campak),
di Kementerian Kesehatan dengan
dan mencerminkan dan tugas pembantuan yang 4. Semakin meningkatnya jumlah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
kepribadian ditugaskan kepada Daerah. kasus penyakit jantung, yaitu Angka Kematian ibu dan Angka
Indonesia sebagai Diabetes Melitus, Hipertensi, Kematian Bayi
Sedangan Dinas Kesehatan
Negara kepulauan. Kanker,
mempunyai fungsi sebagai berikut : 2. Adanya kesamaan tujuan Kementerian
2. Mewujudkan 5. Belum tertanganinya TBC Kesehatan pada tahun 2015 –2019,
1. perumusan kebijakan bidang
masyarakat maju, secara tuntas yaitu:
kesehatan masyarakat,
berkesinambungan
pencegahan dan pengendalian 6. Masih tingginya jumlah balita a. meningkatnya status kesehatan
dan demokratis
penyakit, pelayanan kesehatan pendek/stunting masyarakat dan
berlandaskan negara
serta sumber daya kesehatan;
hukum
3. Mewujudkan politik 8. Pelaksanaan kebijakan bidang 7. Masih adanya masyarakat yang b. meningkatnya daya tanggap
luar negeri bebas dan kesehatan masyarakat, BAB sembarangan dan (responsivennes) dan perlindungan
aktif serta pencegahan dan pengendalan kurangnya akses sanitasi masyarakat terhadap risiko sosial
memperkuat jati penyakit, pelayanan kesehatan dan finansial di bidang kesehatan.
8. Masih adanya pelayanaan dasar
diri sebagai negara serta sumber daya kesehatan;
dan rujukan yang belum c. peningkatan status kesehatan
maritim.
9. Pelaksanaan evaluasi dan memenuhi standar masyarakat dilakukan pada semua
4. Mewujudkan kualitas pelaporan bidang kesehatan kontinum siklus kehidupan (life
9. Masih adanya masyarakat yang
hidup manusia masyarakat, pencegahan dan cycle), yaitu bayi, balita, anak usia
kesulitan untuk mengakses
lndonesia yang tinggi, pengendalan penyakit, pelayanan sekolah, remaja
Fasyankes dasar dan rujukan
maju dan sejahtera. kesehatan serta sumber daya
kesehatan; 10. Masih adanya masyarakat yang
5. Mewujudkan bangsa
belum menjadi peserta JKN
yang berdaya saing. 10. Pelaksanaan dan pembinaan
administrasi, dan 11. Masih rendahnya pencapaian
6. Mewujudkan
kesekretariatan kepada seluruh indicator SPM di Kabupaten/
Indonesia menjadi
unit kerja di lingkungan Dinas. Kota
negara maritim yang
mandiri, maju, kuat 11. Pelaksanaan fungsi kedinasan 12. Masih lemahnya jejaring
dan berbasiskan lain yang diberikan oleh kemitraan kesehatan
kepentingan nasional, Gubernur, sesuai tugas dan 13. Belum optimalnya pelaksanaan
serta fungsinya SKP
7. Mewujudkan
masyarakat yang
berkepribadian dalam
kebudayaan.
No Kebijakan RTRW / KLHS Tupoksi Dinas Kesehatan Permasalahan Faktor Penghambat dan pendorong
Provinsi Jawa Tengah
1 RTRW :
1. Peningkatan kualitas dan Melaksanakan fungsi Pengembangan kawasan industri Faktor Penghambat
jangkauan pelayanan jaringan perumusan, pelaksanaan dan peruntukan kawasan
Pengembangan prasarana lingkungan
infrastruktur transportasi, kebijakan, evaluasi dan industri, pengembangan
permukiman untuk meningkatkan
telekomunikasi, energi, dan pelaporan bidang kesehatan permukiman perkotaanmaupun
kualitas keterpaduan sistem
sumberdaya air yang terpadu dan masyarakat, pencegahan perdesaan diperkirakan akan
penyediaan pelayanan regional untuk
merata di seluruh wilayah Provinsi dan pengendalian penyakit, memberikan dampak negatif
air bersih, persampahan, drainase
dengan strategi pengembangan pelayanan kesehatan serta terhadap kondisi lingkungan
dan limbah merupakan faktor
prasarana lingkungan permukiman sumber daya kesehatan. sehingga mempengaruhi derajat
pendorong dalam pelaksanaan
untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
program kegiatan di Dinas
keterpaduan sistem penyediaan
Kesehatan Provinsi JawaTengah.
pelayanan regional untuk air
bersih, persampahan, drainase dan Faktor pendorong
limbah. Kebijakan dan strategi RTRW dalam
2. Pemeliharaan dan perwujudan pengembangan kawasan lindung dan
kelestarian fungsi dan daya budidaya memberikan dampak positif
dukung lingkungan hidup dengan bagi bidang kesehatan dalam
strategi mengarahkan kawasan mengurangi dampak akibat bencana
rawan bencana sebagai kawasan sehingga menjadi faktor pendorong
lindung
2 KLHS :
Permasalahan tersebut
termasuk terkait penilaian
kebutuhan (assessment) yang
tidak mudah dan cepat,
ketersediaan dan kecukupan
sarana, distribusi dan akses
yang tidak merata, privasi dan
kenyamanan korban bencana
(khususnya kelompok
perempuan) serta kurangnya
kesadaran dan perilaku
masyarakat terkait sanitasi
pada kondisi darurat bencana
1. Pembangunan TPA harus menggunakan sistem sanitary land fill dan membangun bufferzone untuk pengelolaan air baik harus
memperhatikan kualitas air dan pengawasan perpipaan serta memperhatikan kawasan recharge.
2. Pengembangan kawasan permukiman dan industri mempertimbangkan ketersediaan air bersih dan pengelolaan sanitasi yang baik dan
memadai.
3. Pengembangan pola ruang khususnya dalam pengembangan kawasan permukiman, industri, sistem transportasi di kawasan rawan bencana
harus mempertimbangkan dampaknya terhadap kemungkinan terjadinya bencana yang membutuhkan upaya mitigasi lintas sektor,
penyediaan sarana- prasarana, kelembagaan dan SDM penanggulangan bencana.
Tujuan dan Sasaran serta indikator dan targetnya diuraikan dalam tabel
4.1 sebagai berikut :
Meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 74,08 74,08 74,09 74,09 74,10 74,10 74,10 74,10
derajat kesehatan
Menurunnya Angka Angka Kematian Ibu (AKI) 100.000/KH 88,58 88 87 85,5 84 82,5 81 81
masyarakat
Kesakitan dan
Kematian Angka Kematian Bayi (AKB) 100.000/KH 8,93 8,5 8,3 8,1 8 7,9 7,8 7,8
Angka Kematian Balita (AKABA) 1.000/KH 10,47 10,47 10,47 10,45 10,45 10,45 10,43 10,43
Persentase pelayanan
kesehatan bagi penduduk
terdampak krisis kesehatan
% 100 100 100 100 100 100 100 100
akibat bencana dan atau
berpotensi bencana skala
provinsi
Untuk tujuan dan sasaran serta indikatornya yang berhubungan dengan kesekreatraiatan, ditetapkan sebagai berikut :
Meningkatnya
Nilai kepuasan masyarakat Angka 75 75 77 79 81 83 85 85
kualitas pelayanan
1. Percepatan UHC
Advokasi/ sosialisasi UHC Advokasi/ sosialisasi UHC Advokasi/ sosialisasi UHC Advokasi/ sosialisasi UHC Evaluasi Advokasi UHC
kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat kepada masyarakat
Penyiapan regulasi teknis yang Penerbitan regulasi teknis yang Sosialisasi dan Advokasi kepada Koordinasi, sinergitas dan Pemantauan dan evaluasi
implementatif di tingkat provinsi implementatif di tingkat stakeholder advokasi kepada stakeholders dari regulasi teknis ttg JKN
provinsi
Pemetaan fasyankes yang telah Sosialisasi dan penyiapan Penyiapan SDM dan Sarpras Implementasi BLUD Pemantauan dan Evaluasi
menerapkan BLUD komitmen daerah dalam dalam penerapan BLUD implementasi BLUD
penerapan BLUD
Persiapan Kajian -Kajian kepesertaan JKN Peningkatan akses dan mutu Peningkatanakses dan mutu -Evaluasi akses dan mutu
kepesertaan/pelayanan JKN era JKN pelayanan di era JKN pelayanan di era JKN
-Penggalangan Komitmen -Monev
capaian kepesertaan/
pelayanan JKN
Refreshing Peran Tim -Pemetaan permasalahan2 JKN -Pemetaan permasalahan2 JKN -Pemetaan permasalahan2 -Pemetaan permasalahan2
Pertimbangan Klinis dalam dan penyelesaiannya dan penyelesaiannya JKN dan penyelesaiannya JKN dan penyelesaiannya
penyelesaian permasalahan/
Dispute Klinis/ pencegahan -Monev JKN -Monev JKN -Monev JKN -Monev JKN
fraud dlm JKN di Tingkat Prov
2. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Penyusunan Roadmap Akreditasi Implementasi Roadmap Implementasi Roadmap Implementasi Roadmap Evaluasi dari implementasi
Tingkat Provinsi Akreditasi Tingkat Provinsi Akreditasi Tingkat Provinsi Akreditasi Tingkat Provinsi Roadmap Akreditasi Tingkat
Provinsi
Pelatihan Pendamping Akreditasi Pelatihan Pendamping Pelatihan Pendamping Pelatihan Pendamping Pelatihan Pendamping
FKTP Kab/Kota Akreditasi FKTP Kab/Kota Akreditasi FKTP Kab/Kota Akreditasi FKTP Kab/Kota Akreditasi FKTP Kab/Kota
Bimbingan Teknis dan Supervisi Bimbingan Teknis dan Bimbingan Teknis dan Bimbingan Teknis dan Bimbingan Teknis dan
Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi
Monitoring dan Evaluasi Pasca Monitoring dan Evaluasi Pasca Monitoring dan Evaluasi Pasca Monitoring dan Evaluasi Pasca Monitoring dan Evaluasi
Akreditasi Akreditasi Akreditasi Akreditasi Pasca Akreditasi
3. Optimalisasi SPGDT
Pemetaan SPGDT di Jawa Tengah Update profil SPGDT di Jawa Update profil SPGDT di Jawa Update profil SPGDT di Jawa Update profil SPGDT di
Tengah Tengah Tengah Jawa Tengah
Pendampingan Pemantapan Pendampingan Pemantapan Pendampingan Pemantapan Pendampingan Pemantapan Pendampingan Pemantapan
perencanaan dan penganggaran perencanaan dan penganggaran perencanaan dan penganggaran perencanaan dan perencanaan dan
SPGDT SPGDT SPGDT penganggaran SPGDT penganggaran SPGDT
Pemenuhan Sumber Daya Pemenuhan Sumber Daya Pemenuhan Sumber Daya Pemenuhan Sumber Daya Pemenuhan Sumber Daya
Kesehatan dalam Kesehatan dalam Kesehatan dalam Kesehatan dalam Kesehatan dalam
pengembanngan SPGDT pengembanngan SPGDT pengembanngan SPGDT pengembanngan SPGDT pengembanngan SPGDT
Penyiapan regulasi terkait Penetapan regulasi terkait Sosialisasi dan penerapan Penerapan regulasi terkait Penerapan regulasi terkait
dengan operasionalisasi SPGDT dengan operasionalisasi SPGDT regulasi terkait dengan dengan operasionalisasi dengan operasionalisasi
di Jawa Tengah di Jawa Tengah operasionalisasi SPGDT di Jawa SPGDT di Jawa Tengah SPGDT di Jawa Tengah
Tengah
Fasilitasi, pembinaan SPGDT di Fasilitasi, pembinaan SPGDT di Fasilitasi, pembinaan SPGDT di Fasilitasi, pembinaan SPGDT Fasilitasi, pembinaan SPGDT
kab/kota kab/kota kab/kota di kab/kota di kab/kota
4. Health Tourism
Penyiapan regulasi dan pedoman Advokasi, sosialisasi Advokasi, sosialisasi Penetapan regulasi Efektifitas implementasi
untuk pengembangan health pengembangan yankes dalam pengembangan yankes dalam pengembangan yankes dalam pengembangan yankes
tourisme rangka health tourism rangka health tourism rangka health tourism dalam rangka health tourism
Pemetaan fasyankes terkait Penyiapan model health Pemantapan persiapan Implementasi pengembangan Implementasi pengembangan
dengan health tourism tourisme di daerah wisata pengembangan health tourism health tourism : health tourism :
di daerah wisata
1.Sarpras 1.Sarpras
2.Promosi – pemberdayaan 2.Promosi – pemberdayaan
3.SDM 3.SDM
Penyusunan instrument monev Monev health tourism Evaluasi paruh waktu Monev dan pembinaan health Evaluasi akhir
dan perangkatnya tourism
Penguatan koordinasi dan Penguatan koordinasi dan Penguatan koordinasi dan Penguatan koordinasi dan Penguatan koordinasi dan
sinergitas peran provinsi, sinergitas peran provinsi, sinergitas peran provinsi, sinergitas peran provinsi, sinergitas peran provinsi,
kab/kota dan lintas sector dalam kab/kota dan lintas sector kab/kota dan lintas sector kab/kota dan lintas sector kab/kota dan lintas sector
pelaksanaan SPM kab/kota dalam pelaksanaan SPM dalam pelaksanaan SPM dalam pelaksanaan SPM dalam pelaksanaan SPM
kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota
Fasilitasi penyusunan Fasilitasi penyusunan Fasilitasi penyusunan Fasilitasi penyusunan Fasilitasi penyusunan
perencanaan dan penganggaran perencanaan dan penganggaran perencanaan dan penganggaran perencanaan dan perencanaan dan
serta pelaporan SPM kab/kota serta pelaporan SPM kab/kota serta pelaporan SPM kab/kota penganggaran serta pelaporan penganggaran serta
Monev dan pembinaan teknis Monev dan pembinaan teknis Monev dan pembinaan teknis Monev dan pembinaan teknis Monev dan pembinaan teknis
program dalam implementasi program dalam implementasi program dalam implementasi program dalam implementasi program dalam implementasi
SPM kab/kota SPM kab/kota SPM kab/kota SPM kab/kota SPM kab/kota
Strategi 2 : Meningkatkan Upaya Paradigma Sehat
1. Peningkatan Upaya Promotif Preventif melaluui GERMAS
Penguatan Regulasi Upaya Sosialisasi dan advokasi 1. Membangun Komitmen 1. Membangun Komitmen Evaluasi Penguatan Regulasi
Promotif dan Preventif melalui Regulasi Upaya Promotif dan Pemerintah Daerah dalam Pemerintah Daerah dalam Upaya Promotif dan Preventif
GERMAS preventif melalui GERMAS penyusunan dan penetapan penyusunan dan penetapan melalui GERMAS
Peningkatan peran serta swasta Peningkatan peran serta swasta Peningkatan peran serta Peningkatan peran serta
dalam paradigma sehat dalam paradigma sehat swasta dalam paradigma sehat swasta dalam paradigma
sehat
Pemetaan kerjasama dalam Perumusan dan penetapan Pelaksanaan kerjasama dalam 1.Pelaksanaan 1.Pelaksanaan
akselerasi upaya paradigma kerjasama dalam akselerasi akselerasi upaya paradigma kerjasama dalam akselerasi kerjasama dalam akselerasi
sehat di institusi pendidikan upaya paradigma sehat di sehat di institusi pendidikan upaya paradigma sehat di upaya paradigma sehat di
institusi pendidikan institusi pendidikan institusi pendidikan
2.Monev 2.Monev
3. Peningkatan Kesehatan lingkungan
Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan
Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Sanitasi Total Sanitasi Total Sanitasi Total Sanitasi Total
Total Berbasis Masyarakat
Berbasis Masyarakat Berbasis Masyarakat Berbasis Masyarakat Berbasis Masyarakat
Pengawasan terhadap sarana air Pengawasan terhadap sarana Pengawasan terhadap sarana Pengawasan terhadap sarana Pengawasan terhadap sarana
minum air minum air minum air minum air minum
Pengawasan Tempat-Tempat Pengawasan Tempat-Tempat Pengawasan Tempat-Tempat Pengawasan Tempat-Tempat Pengawasan Tempat-Tempat
Umum (TTU) yang memenuhi Umum (TTU) yang memenuhi Umum (TTU) yang memenuhi Umum (TTU) yang memenuhi Umum (TTU) yang memenuhi
syarat kesehatan syarat kesehatan syarat kesehatan syarat kesehatan syarat kesehatan
Pengawasan Tempat Pengelolaan Pengawasan Tempat Pengawasan Tempat Pengawasan Tempat Pengawasan Tempat
Makanan (TPM) yang memenuhi Pengelolaan Makanan (TPM) Pengelolaan Makanan (TPM) Pengelolaan Makanan (TPM) Pengelolaan Makanan (TPM)
syarat yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat
Pengawasan pasar sehat Pengawasan pasar sehat Pengawasan pasar sehat Pengawasan pasar sehat Pengawasan pasar sehat
(prioritas) (prioritas) (prioritas) (prioritas) (prioritas)
Pengawasan Pengelolaan Limbah Pengawasan Pengelolaan Pengawasan Pengelolaan Pengawasan Pengelolaan Pengawasan Pengelolaan
Medis di RS Limbah Medis di RS Limbah Medis di RS Limbah Medis di RS Limbah Medis di RS
Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan
Kab/Kota Sehat Kab/Kota Sehat Kab/Kota Sehat Kab/Kota Sehat Kab/Kota Sehat
Pembinaan Pelaksanaan Gerakan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan
Pekerja Perempuan Sehat Gerakan Pekerja Perempuan Gerakan Pekerja Perempuan Gerakan Pekerja Perempuan Gerakan Pekerja Perempuan
produktif (GP2SP) Sehat produktif (GP2SP) Sehat produktif (GP2SP) Sehat produktif (GP2SP) Sehat produktif (GP2SP)
Pembinaan Pemeriksaan Pembinaan Pemeriksaan Pembinaan Pemeriksaan Pembinaan Pemeriksaan
Pembinaan Pemeriksaan
Kebugaran Jasmani Jemaah Kebugaran Jasmani Jemaah Kebugaran Jasmani Jemaah Kebugaran Jasmani Jemaah
Kebugaran Jasmani Jemaah Haji
Haji Haji Haji Haji
5. Peningkatan Kesehatan keluarga
Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Pembinaan Dalam
Persalinan di Fasilitas Pelayanan Persalinan di Fasilitas Persalinan di Fasilitas Peningkatan Persalinan di Peningkatan Persalinan di
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Pembinaan Dalam
Pelayanan Antenatal Pelayanan Antenatal Pelayanan Antenatal Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan
Antenatal Antenatal
Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Peningkatan Pembinaan Dalam Pembinaan Dalam
Kunjungan Neonatal Pertama Kunjungan Neonatal Pertama Kunjungan Neonatal Pertama Peningkatan Kunjungan Peningkatan Kunjungan
Neonatal Pertama Neonatal Pertama
Pembinaan Peningkatan Pembinaan Peningkatan Pembinaan Peningkatan Pembinaan Peningkatan Pembinaan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Pelayanan Kesehatan Lanjut Pelayanan Kesehatan Lanjut Pelayanan Kesehatan Lanjut Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia Usia Usia Usia
Dukungan Sarana Dan Dukungan Sarana Dan Dukungan Sarana Dan Dukungan Sarana Dan Dukungan Sarana Dan
Prasarana Pembinaan Kesehatan Prasarana Pembinaan Prasarana Pembinaan Prasarana Pembinaan Prasarana Pembinaan
Keluarga Kesehatan Keluarga Kesehatan Keluarga Kesehatan Keluarga Kesehatan Keluarga
6. Peningkatan Gizi masyarakat
Penyediaan Makanan Tambahan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan
bagi Ibu Hamil Kurang Energi Tambahan bagi Ibu Hamil Tambahan bagi Ibu Hamil Tambahan bagi Ibu Hamil Tambahan bagi Ibu Hamil
Kronis (KEK) Kurang Energi Kronis (KEK) Kurang Energi Kronis (KEK) Kurang Energi Kronis (KEK) Kurang Energi Kronis (KEK)
Penyediaan Makanan Tambahan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan Penyediaan Makanan
bagi Balita Tambahan bagi Balita Tambahan bagi Balita Tambahan bagi Balita Tambahan bagi Balita
Kekurangan Gizi Kekurangan Gizi Kekurangan Gizi Kekurangan Gizi Kekurangan Gizi
Penguatan intervensi Paket Gizi Penguatan intervensi Paket Gizi Penguatan intervensi Paket Gizi Penguatan intervensi Paket Penguatan intervensi Paket
(PMT, vit A, TTD) pada ibu Hamil (PMT, vit A, TTD) pada ibu (PMT, vit A, TTD) pada ibu Gizi (PMT, vit A, TTD) pada Gizi (PMT, vit A, TTD) pada
dan Balita Hamil dan Balita Hamil dan Balita ibu Hamil dan Balita ibu Hamil dan Balita
Peningkatan Surveilans Gizi Peningkatan Surveilans Gizi Peningkatan Surveilans Gizi Peningkatan Surveilans Gizi Peningkatan Surveilans Gizi
PMT Anak Sekolah PMT Anak Sekolah PMT Anak Sekolah PMT Anak Sekolah PMT Anak Sekolah
Pembinaan dalam Pembinaan dalam
Pembinaan dalam Peningkatan Pembinaan dalam Peningkatan Pembinaan dalam Peningkatan
Peningkatan Status Gizi Peningkatan Status Gizi
Status Gizi Masyarakat Status Gizi Masyarakat Status Gizi Masyarakat
Masyarakat Masyarakat
7. Peningkatan PISPK
Pelatihan / workshop PISPK Pelatihan / workshop PISPK Pelatihan / workshop PISPK Pelatihan / workshop PISPK Pelatihan / workshop PISPK
Persiapan, Sosialisasi
Persiapan, Sosialisasi Persiapan, Sosialisasi Persiapan, Sosialisasi Persiapan, Sosialisasi
Pengorganisasian,
Pengorganisasian, pembiayaan Pengorganisasian, pembiayaan Pengorganisasian, pembiayaan Pengorganisasian, pembiayaan
pembiayaan
Pengelolaan obat dan logistic Pengelolaan obat dan logistic Pengelolaan obat dan logistic Pengelolaan obat dan logistic Pengelolaan obat dan logistic
untuk penyakit menular untuk penyakit menular untuk penyakit menular untuk penyakit menular untuk penyakit menular
2. Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, napza dan kesehatan jiwa
Advokasi dan kemitraan Advokasi dan kemitraan Advokasi dan kemitraan Advokasi dan kemitraan Advokasi dan kemitraan
Promosi kesehatan dan Promosi kesehatan dan Promosi kesehatan dan Promosi kesehatan dan Promosi kesehatan dan
penurunan factor resiko PTM penurunan factor resiko PTM penurunan factor resiko PTM penurunan factor resiko PTM penurunan factor resiko PTM
Penguatan system pelayanan Penguatan system pelayanan Penguatan system pelayanan Penguatan system pelayanan Penguatan system pelayanan
kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan kesehatan
Penguatan survailans penyakit Penguatan survailans penyakit Penguatan survailans penyakit Penguatan survailans penyakit Penguatan survailans
dan monev dan monev dan monev dan monev penyakit dan monev
3. Peningkatan surveilans ketat dan Kewaspadaan dini
Peningkatan upaya deteksi, Peningkatan upaya deteksi, Peningkatan upaya deteksi, Peningkatan upaya deteksi, Peningkatan upaya deteksi,
pencatatan, pelaporan data, pencatatan, pelaporan data, pencatatan, pelaporan data, pencatatan, pelaporan data, pencatatan, pelaporan data,
analisis data, konfirmasi analisis data, konfirmasi analisis data, konfirmasi analisis data, konfirmasi analisis data, konfirmasi
epidemiologis maupun epidemiologis maupun epidemiologis maupun epidemiologis maupun epidemiologis maupun
laboratoris, umpan-balik laboratoris, umpan-balik laboratoris, umpan-balik laboratoris, umpan-balik laboratoris, umpan-balik
(feedback) pelaporan (feedback) pelaporan (feedback) pelaporan (feedback) pelaporan (feedback) pelaporan
Respon cepat Respon cepat Respon cepat Respon cepat Respon cepat
pelatihan, supervisi, pelatihan, supervisi,
pelatihan, supervisi, penyediaan pelatihan, supervisi, penyediaan pelatihan, supervisi, penyediaan
penyediaan sumber daya penyediaan sumber daya
sumber daya manusia dan sumber daya manusia dan sumber daya manusia dan
manusia dan laboratorium, manusia dan laboratorium,
laboratorium, manajemen laboratorium, manajemen laboratorium, manajemen
manajemen sumber daya, dan manajemen sumber daya,
sumber daya, dan komunikasi sumber daya, dan komunikasi sumber daya, dan komunikasi
komunikasi dan komunikasi
4. Peningkatan mutu dan cakupan imunisasi
Dukungan regulasi dan Dukungan regulasi dan Dukungan regulasi dan Dukungan regulasi dan Dukungan regulasi dan
penguatan komitmen untuk penguatan komitmen untuk penguatan komitmen untuk penguatan komitmen untuk penguatan komitmen untuk
imunisasi imunisasi imunisasi imunisasi imunisasi
Penguatan pelaporan secara Penguatan pelaporan secara Penguatan pelaporan secara Penguatan pelaporan secara Penguatan pelaporan secara
berjenjang dan tepat waktu berjenjang dan tepat waktu berjenjang dan tepat waktu berjenjang dan tepat waktu berjenjang dan tepat waktu
Peningkatan peran dan Peningkatan peran dan Peningkatan peran dan Peningkatan peran dan Peningkatan peran dan
kerjasama dengan lintas kerjasama dengan lintas kerjasama dengan lintas kerjasama dengan lintas kerjasama dengan lintas
program, masyarakat maupun program, masyarakat maupun program, masyarakat maupun program, masyarakat maupun program, masyarakat
swasta swasta swasta swasta maupun swasta
Mengevaluasi dampak Mengevaluasi dampak Mengevaluasi dampak Mengevaluasi dampak
Mengevaluasi dampak
epidemiologis program epidemiologis program epidemiologis program epidemiologis program
epidemiologis program imunisasi
imunisasi di propinsi yang imunisasi di propinsi yang imunisasi di propinsi yang imunisasi di propinsi yang
di propinsi yang bersangkutan.
bersangkutan. bersangkutan. bersangkutan. bersangkutan.
5. Penanggulangan bencana dan KLB serta krisis kesehatan
Penyiapan informasi terkait Penyiapan informasi terkait Penyiapan informasi terkait Penyiapan informasi terkait Penyiapan informasi terkait
Inventarisasi kemungkinan Inventarisasi kemungkinan Inventarisasi kemungkinan Inventarisasi kemungkinan Inventarisasi kemungkinan
jenis KLB/bencana/krisis jenis KLB/bencana/krisis jenis KLB/bencana/krisis jenis KLB/bencana/krisis jenis KLB/bencana/krisis
sekaligus pemetaan potensi sekaligus pemetaan potensi sekaligus pemetaan potensi sekaligus pemetaan potensi sekaligus pemetaan potensi
Penyiapan sumber daya Penyiapan sumber daya Penyiapan sumber daya Penyiapan sumber daya Penyiapan sumber daya
kesehatanya kesehatanya kesehatanya kesehatanya kesehatanya
Koordinasi dan monitoring Koordinasi dan monitoring Koordinasi dan monitoring Koordinasi dan monitoring Koordinasi dan monitoring
program program program program program
Penanggulangan KLB/Bencana Penanggulangan KLB/Bencana Penanggulangan KLB/Bencana Penanggulangan Penanggulangan
dan Krisis kesehatan dan Krisis kesehatan dan Krisis kesehatan KLB/Bencana dan Krisis KLB/Bencana dan Krisis
(pengobatan, penyelidikan, lab, (pengobatan, penyelidikan, lab, (pengobatan, penyelidikan, lab, kesehatan (pengobatan, kesehatan (pengobatan,
isolasi) isolasi) isolasi) penyelidikan, lab, isolasi) penyelidikan, lab, isolasi)
Outbreak respon Outbreak respon Outbreak respon Outbreak respon Outbreak respon
Penyuluhan dan promosi Penyuluhan dan promosi Penyuluhan dan promosi Penyuluhan dan promosi Penyuluhan dan promosi
kesehatan di daerah rawan kesehatan di daerah rawan kesehatan di daerah rawan kesehatan di daerah rawan kesehatan di daerah rawan
bencana bencana bencana bencana bencana
3.Kemampuan dan
Pengetahuan dalam
Pengembangan BBO
Perencanaan dan pemetaan Pembekalan terhadap sarana Pembekalan terhadap sarana Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas
sarana produksi dan sarana produksi dan distribusi produksi dan distribusi Penanggung Jawab Teknis Penanggung Jawab Teknis
distribusi obat dan obat kefarmasian secara kefarmasian secara Bidang Produksi dan/atau Bidang Produksi dan/atau
tradisional berkelanjutan berkelanjutan Distribusi Obat Distribusi Obat
Workshop pembinaan UJG dan Workshop pembinaan UJG dan Workshop pembinaan UJG dan Workshop pembinaan UJG Workshop pembinaan UJG
UJR UJR UJR dan UJR dan UJR
Peningkatan kemampuan Pengembangan Daya Saing Pengembangan Daya Saing Pengembangan Daya Saing
Peningkatan kemampuan tenaga
tenaga kesehatan provinsi Industri dan Usaha Obat Industri dan Usaha Obat Industri dan Usaha Obat
kesehatan provinsi dalam
dalam pembinaan obat Tradisional Jawa Tengah Tradisional Jawa Tengah Tradisional Jawa Tengah
pembinaan obat tradisional
tradisional
Pembinaan terhadap sarana Pembinaan terhadap sarana Pembinaan terhadap sarana Pembinaan terhadap sarana Pembinaan terhadap sarana
produksi kosmetika produksi kosmetika produksi kosmetika produksi kosmetika produksi kosmetika
Pembinaan thd Petugas Lintas Pembinaan thd Petugas Lintas Pembinaan thd Petugas Lintas Pembinaan thd Petugas Lintas Pembinaan thd Petugas
Progr/Linsek Progr/Linsek Progr/Linsek Progr/Linsek Lintas Progr/Linsek
Monev thd Produsen Makanan Monev thd Produsen Makanan Monev thd Produsen Makanan Monev thd Produsen Makanan Monev thd Produsen
minuman IRT minuman IRT minuman IRT minuman IRT Makanan minuman IRT
Membuka Sentra Informasi Membuka Sentra Informasi Membuka Sentra Informasi Membuka Sentra Informasi Membuka Sentra Informasi
Keracunan (SIKER) Keracunan (SIKER) Keracunan (SIKER) Keracunan (SIKER) Keracunan (SIKER)
Fasilitasi legislasi yang meliputi Fasilitasi legislasi yang Fasilitasi legislasi yang Fasilitasi legislasi yang Fasilitasi legislasi yang
antara lain sertifikasi melalui uji meliputi antara lain sertifikasi meliputi antara lain sertifikasi meliputi antara lain sertifikasi meliputi antara lain
kompetensi, registrasi, perizinan melalui uji kompetensi, melalui uji kompetensi, melalui uji kompetensi, sertifikasi melalui uji
(licensing), dan hak-hak tenaga registrasi, perizinan (licensing), registrasi, perizinan (licensing), registrasi, perizinan kompetensi, registrasi,
kesehatan dan hak-hak tenaga kesehatan dan hak-hak tenaga kesehatan (licensing), dan hak-hak perizinan (licensing), dan
tenaga kesehatan hak-hak tenaga kesehatan
4. Penguatan koordinasi lintas sektor dan program
Pengembangan karir tenaga Pengembangan karir tenaga Pengembangan karir tenaga Pengembangan karir tenaga Pengembangan karir tenaga
kesehatan termasuk “continuing kesehatan termasuk kesehatan termasuk kesehatan termasuk kesehatan termasuk
professional development” “continuing professional “continuing professional “continuing professional “continuing professional
development” development” development” development”
Koordinasi lintas program dan Koordinasi lintas program dan Koordinasi lintas program dan Koordinasi lintas program dan Koordinasi lintas program
lintas sector lintas sector lintas sector lintas sector dan lintas sector
Penilaian Tenaga Kesehatan Penilaian Tenaga Kesehatan Penilaian Tenaga Kesehatan Penilaian Tenaga Kesehatan Penilaian Tenaga Kesehatan
Teladan Teladan Teladan Teladan Teladan
Pengembangan Sistem reward & Pengembangan Sistem reward & Pengembangan Sistem reward & Pengembangan Sistem reward Pengembangan Sistem
punishment punishment punishment & punishment reward & punishment
Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 – 2018,
serta tujuan, sasaran dan strategi yang mendukung tercapainya visi dan misi
tersebut dari bidang kesehatan, maka program–program pembangunan
kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang
disusun untuk kurun waktu 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
1. Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit; program ini diarahkan
pada peningkatan persentase kabupaten/kota dengan puskesmas yang
melaksanakan layanan deteksi dini PTM; persentase kabupaten/kota UCI
desa; persentase penanganan gangguan penglihatan dan pendengaran; dan
persentase kabupaten/kota dengan peningkatan penemuan dan penurunan
kasus penyakit menular; persentase kabupaten/kota dengan respon cepat
penanggulangan KLB/bencana <24 jam. Pada program ini termasuk
peningkatan upaya imunisasi dan penanganan kejadian luar biasa, dengan
fokus kegiatan pada: Pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalianan penyakit tidak menular, surveilance
imunisasi dan penanganan KLB dan bencana, dan pencegahan dan
pengendalian penyakit Indra serta peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit di Balai Kesehatan Masyarakat.
2. Program Kesehatan Masyarakat; Program ini diarahkan pada peningkatan
persentase kabupaten/kota dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan
kerja baik; persentase kabupaten/kota yang telah mencapai desa siaga aktif
mandiri 11%; serta persentase kabupaten/kota dengan peningkatan
cakupan kesehatan ibu, bayi dan balita dan persentase kabupaten/kota
yang telah mencapai PHBS tatanan institusi pendidikan sehat 5% di wilayah
kerja Balkesmas. Pada program ini termasuk upaya pencegahan prevalensi
stunting dengan fokus kegiatan pada: Kesehatan Keluarga dan Gizi
Masyarakat, Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga, peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat di UPT, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) rujukan sekunder
di UPT Balkesmas.
3. Program Pelayanan Kesehatan; Program ini diarahkan pada peningkatan
proporsi masyarakat miskin yang mempunyai jaminan kesehatan; proporsi
kabupaten/kota dengan pelayanan kesehatan rujukan sesuai ketentuan;
TUJUAN SASARAN KODE PROGRA INDIKATOR SATUA DATA CAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KON UNIT
M DAN KINERJA N PADA TAHUN DISI KERJA
KEGIATA TUJUAN, AWAL KINE PERANGK
N PERENCANAAN RJA AT
SASARAN, (2017/2018) 2019 2020 2021 2022 2023 PADA DAERAH
PROGRAM AKHI PENANGG
(OUTCOME), R UNG
KEGIATAN PERI JAWAB
(OUTPUT) ODE
2017 2018 TARGE RP. TARGE RP. TARGE RP. TARGE RP. TARGE RP. TARG
T (000) T (000) T (000) T (000) T (000) ET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (21)
Meningka Angka harapan Tahun 74,08 74,08 74,09 74,09 74,10 74,10 74,10 74,10
tkan hidup (ahh)
derajat
kesehata
n
masyarak
at
Menurunn Aki 100.00 88,58 88 87 85,50 84 82,50 81 81
ya angka 0/kh
kesakitan
dan
kematian
Akb 1.000/ 8,93 8,50 8,30 8,10 8 7,90 7,80 7,80
kh
Akaba 1.000/ 10,47 10,47 10,47 10,45 10,45 10,45 10,43 10,43
kh
Persentase % 42 47 52 57 62 67 72 72
ketercapaian
upaya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit
menular
Persentase % 40 45 50 52 54 57 60 60
ketercapaian
upaya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit tidak
menular dan
kesehatan jiwa
proporsi % 20 20 22 36 66 75 82 82 balai
kabupaten/kota kesehatan
dengan masyaraka
pelayanan t wilayah
kesehatan pati
rujukan sesuai
ketentuan
wilayah
balkesmas pati
proporsi % 20 20 22 36 66 75 82 82 balai
kabupaten/kota kesehatan
dengan indera
pelayanan masyaraka
kesehatan t kelas a
rujukan sesuai
ketentuan di
bkim
persentase % 2,80 2,80 14,29 28,57 57,14 85,71 100 100 balai
kabupaten/kota laboratori
dengan 100% um
fasilitas kesehatan
kesehatan dan
primer, rujukan pengujian
dan faskes lain alat
yang kesehatan
terakreditasi kelas a
angka kepuasan % 90 90 92 93 94 95 96 96
pelanggan di 1.200 2.000 2.000.00 2.500.00 3.000.
bkim kelas a .000 .000 0 0 000
1.02. pengelola 1.457 1.603 1.763.57 1.939.92 1.939.
16.01 an jasa .497 .247 1 9 920
6 pelayana
n di upt
jumlah bulan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
terpenuhinya 1.457 1.603 1.763.57 1.939.92 1.939.
jasa pelayanan .497 .247 1 9 920
di balkesmas
pati
1.02. pengelola 1.700 1.900 2.090.00 2.299.00 2.528.
16.01 an jasa .000 .000 0 0 900
6 pelayana
n di upt
jumlah bulan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
terpenuhinya 1.700 1.900 2.090.00 2.299.00 2.528.
jasa pelayanan .000 .000 0 0 900
di balai labkes
dan pak kelas a
1.02. pengelola 1.920 2.112 2.323.20 2.500.00 3.000.
16.01 an jasa .000 .000 0 0 000
6 pelayana
n di upt
jumlah bulan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
terpenuhinya 1.920 2.112 2.323.20 2.500.00 3.000.
jasa pelayanan .000 .000 0 0 000
di balkesmas
semarang
1.02. pengelola 2.500 2.800 3.080.00 3.388.00 3.726.
16.01 an jasa .000 .000 0 0 800
6 pelayana
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian kesehatan
pelayanan masyaraka
umum, t wilayah
kepegawaian magelang
dan keuangan
perangkat
daerah di
balkesmas
wilayah
semarang
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian kesehatan
pelayanan masyaraka
umum, t wilayah
kepegawaian klaten
dan keuangan
perangkat
daerah di
balkesmas
wilayah
semarang
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian kesehatan
pelayanan masyaraka
umum, t wilayah
kepegawaian pati
dan keuangan
perangkat
daerah di
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian kesehatan
pelayanan indera
umum, masyaraka
kepegawaian t kelas a
dan keuangan
perangkat
daerah di bkim
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian laboratori
pelayanan um
umum, kesehatan
kepegawaian dan
dan keuangan pengujian
perangkat alat
daerah di kesehatan
balabkespak kelas a
persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 balai
ketercapaian pelatihan
pelayanan kesehatan
umum, kelas a
kepegawaian
dan keuangan
perangkat
daerah di
bapelkes
jumlah unit % 100 100 100 100 100 180.000 100 216.000 100 100
penyediaan 100.0 150.0 259.20
sarana dan 00 00 0
prasarana
kantor
perangkat
daerah di
balkesmas
semarang
1.02. kegiatan 100.0 110.0 121.000 133.100 146.41
01.01 penyedia 00 00 0
1 an
sarana
dan
prasaran
a kantor
jumlah unit bulan 12 12 12 12 12 121.000 12 133.100 12 12
penyediaan 100.0 110.0 146.41
sarana dan 00 00 0
prasarana
kantor
perangkat
daerah di
balkesmas
klaten
jumlah unit unit 12 12 12 12 12 121.000 12 133.100 12 12
penyediaan 100.0 110.0 146.41
sarana dan 00 00 0
prasarana
kantor
perangkat
daerah di
Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 – 2018,
serta tujuan, sasaran dan strategi yang mendukung tercapainya visi dan misi
tersebut dari bidang kesehatan, maka program–program pembangunan
kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang
disusun untuk kurun waktu 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
1. Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit; program ini diarahkan
pada peningkatan persentase kabupaten/kota dengan puskesmas yang
melaksanakan layanan deteksi dini PTM; persentase kabupaten/kota UCI
desa; persentase penanganan gangguan penglihatan dan pendengaran; dan
persentase kabupaten/kota dengan peningkatan penemuan dan penurunan
kasus penyakit menular; persentase kabupaten/kota dengan respon cepat
penanggulangan KLB/bencana <24 jam. Pada program ini termasuk
peningkatan upaya imunisasi dan penanganan kejadian luar biasa, dengan
fokus kegiatan pada: Pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalianan penyakit tidak menular, surveilance
imunisasi dan penanganan KLB dan bencana, dan pencegahan dan
pengendalian penyakit Indra serta peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit di Balai Kesehatan Masyarakat.
2. Program Kesehatan Masyarakat; Program ini diarahkan pada peningkatan
persentase kabupaten/kota dengan kesehatan lingkungan dan kesehatan
kerja baik; persentase kabupaten/kota yang telah mencapai desa siaga aktif
mandiri 11%; serta persentase kabupaten/kota dengan peningkatan
cakupan kesehatan ibu, bayi dan balita dan persentase kabupaten/kota
yang telah mencapai PHBS tatanan institusi pendidikan sehat 5% di wilayah
kerja Balkesmas. Pada program ini termasuk upaya pencegahan prevalensi
stunting dengan fokus kegiatan pada: Kesehatan Keluarga dan Gizi
Masyarakat, Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga, peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat di UPT, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) rujukan sekunder
di UPT Balkesmas.
3. Program Pelayanan Kesehatan; Program ini diarahkan pada peningkatan
proporsi masyarakat miskin yang mempunyai jaminan kesehatan; proporsi
kabupaten/kota dengan pelayanan kesehatan rujukan sesuai ketentuan;
Tujuan Sasaran Kode Progra Indikator Satu Data Capaian Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi OPD Lokasi
m Dan Kinerja Tujuan, an Pada Tahun Kinerja Penang
Kegiata Sasaran, Awal Pada Akhir gung
n Program Perencanaan Periode Jawab
(Outcome) (2017/2018) 2019 2020 2021 2022 2023 Renstra PD
Kegiatan 2017 2018 Tar Rp. Tar Rp. (000) Tar Rp. Tar Rp. Tar Rp. Tar Rp.
(Output) get (000) get get (000) get (000) get (000) get (000)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17 (18) (19) (20) (21) (22)
)
Meningk Angka Harapan Tahu 74,08 74,08 74,0 74,0 74, 74, 74, 74,
atkan Hidup (AHH) n 9 9 10 10 10 10
Derajat
Kesehata
n
Masyara
kat
Menurun AKI 100.0 88,58 88 87 85,5 84 82, 81 81
nya 00/K 0 50
Angka h
Kesakitan
Dan
Kematian
AKB 1.000 8,93 8,50 8,30 8,10 8 7,9 7,8 7,8
/Kh 0 0 0
AKABA 1.000 10,47 10,47 10,4 10,4 10, 10, 10, 10,
/Kh 7 5 45 45 43 43
Persentase % 42 47 52 57 62 67 72 72
Ketercapaian
Upaya
Pencegahan Dan
Pengendalian
Penyakit
Menular
Persentase % 40 45 50 52 54 57 60 60
Ketercapaian
Upaya
Pencegahan Dan
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular Dan
Kesehatan Jiwa
Persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 Bidang
Kabupaten/Kota Penceg
Dengan Respon ahan
Cepat Dan
Penanggulangan Pengen
Klb/Bencana < dalian
24 Jam Penyaki
t
Persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 Balai
Kabupaten/Kota Kesehat
Dengan an
Penanggulangan Masyar
Klb/Bencana akat
<24 Jam Di Wilayah
Wilayah Pati
Balkesmas Pati
Persentase % 57 60 62,9 65,7 68, 71, 74, 74, Balai
Kabupaten/Kota 0 0 60 40 30 30 Kesehat
Dengan an
Peningkatan Masyar
Penemuan Dan akat
Penurunan Wilayah
Kasus Penyakit Pati
Menular
1.02. Pencega 4.500.00 3.782.313 4.085.0 4.380.0 5.100.5 21.84 Bidang
15.00 han 0 00 00 18 7.831 Pencega
1 Dan han Dan
Penangg Pengend
ulangan alian
Penyaki Penyakit
t ;
Menular
% Kab/Kota % 62 62,8 71 400.000 71 300.000 74 325.000 74 350.000 77 400.000 77
Dengan Kasus 1.775
Baru Kusta .000
Persentase Bayi % 94 94,2 94,3 94,4 800.000 94, 850.000 94, 900.000 100 100
Dengan 1.260.43 6 8 1.000.0 4.810
Imunisasi Dasar 0 00 .430
Lengkap
1.02. Peningk 205.465 400.000 412.000 424.000 436.000 1.877 Seksi Balai
15.00 atan .465 Pelayan Kesehat
7 Pencega an an
han Masyara
Dan kat
Pengend Wilayah
alian Magelan
Penyaki g;
t Di
Balkes
mas
Cakupan % 34 43 47 52 60.000 57 62.000 62 64.000 69 66.000 69
Penemuan 252.0
Hiv/Aids Di 00
Balkesmas Wil
Magelang
Cnr (Case Per 116 158 178 102.060 198 70.000 218 72.000 238 74.000 258 76.000 258
Notification 100.0 394.0
Rate) Tbc Di 00 60
Balkesmas Wil
Magelang
Angka Kesakitan Per 20,4 7,3 30 25 70.000 25 72.000 20 74.000 20 76.000 20
Dbd Di 100.0 292.0
Balkesmas Wil 00 00
Magelang
Persentase % 68,57 68,57 77,1 335.000 100 366.000 100 404.000 100 425.000 100 450.000 100
Kab/Kota Yang 4 1.980
100% Rs .000
Terakreditasi
1.02. Peningk 603.440 663.784 730.162 746.585 801.244 3.545 Seksi Balai
16.01 atan .215 Penunj Kesehat
5 Yankes ang an
Di Upt Pelayan Masyara
an kat
Wilayah
Pati;
1.02. Peningk 400.000 550.000 605.000 681.500 799.650 3.036 Seksi Balai
16.01 atan .150 Penunj Kesehat
5 Yankes ang an
Di Upt Pelayan Masyara
an kat
Wilayah
Klaten;
Persentase % 0 14 14 29 43 57 71 71 Balai
Kabupaten/Kota Kesehat
Yang Telah an
Mencapai Phbs Masyar
Tatanan akat
Institusi Wilayah
Pendidikan Semara
Sehat 5% Di ng
Balkesmas Wil.
Semarang
Persentase % 0 14 14 29 43 57 71 71 Balai
Kabupaten/Kota Kesehat
Mencapai Phbs an
Tatanan Masyar
Institusi akat
Pendidikan Wilayah
Sehat 5% Di Ambara
Balkesmas Wil. wa
Ambarawa
1.02. Kesehat 4.000.00 18.660.21 18.720. 18.720. 18.720. 78.82 Seksi Bidang
18.00 an 0 0 000 000 000 0.210 Kesehat Kesehat
1 Keluarg an an
a Dan Keluarg Masyara
Gizi a Dan kat;
Masyara Gizi
kat
% Kab/Kota % 8,57 48,57 48,5 500.000 51 600.000 51 600.000 51 600.000 54 600.000 54
Dengan 7 2.900
Prevalensi Gizi .000
Buruk Kurang
Dari 0,05%
% Kab/Kota % 25,71 25,71 25,7 500.000 28,5 700.000 28, 700.000 28, 700.000 31, 700.000 31,
Yang Melaku- 1 7 57 57 42 42 3.300
Kan Pelayanan .000
Ibu Hamil
Sesuai Standar
Minimal Sebesar
95 %
% Lansia % 31,4 34,28 34,2 500.000 37,1 350.000 37, 350.000 42, 350.000 42, 350.000 42,
Dilayani Sesuai 8 1 8 8 8 1.900
Standar Minimal .000
60%
% Pelayanan % 45,7 48,5 48,5 500.000 51,4 700.000 51, 700.000 57, 700.000 57, 700.000 57,
Balita Yang 4 1 1 1 3.300
Dilayani Sesuai .000
Standar Minimal
90%
% Pelayanan % 77,05 77 77 500.000 80 500.000 80 500.000 82 500.000 82 500.000 82
Bayi Yang 2.500
Dilayani Sesuai .000
Standar Minimal
90%
% Pelayanan % 82,86 85,7 85,7 500.000 88,5 310.210 88, 370.000 91, 370.000 91, 370.000 91,
Remaja Yang 5 4 4 4 1.920
Dilayani Sesuai .210
Standar Minimal
60%
%Bayi Baru % 0 0 30 500.000 29 27 25 23 23
Lahir Dengan 15.000.00 15.000. 15.000. 15.000. 60.50
Potensi Stunting 0 000 000 000 0.000
Persentase % 77,98 60 62,8 500.000 65,7 326.000 68, 300.000 71, 325.000 74, 325.000 74,
Kab/Kota Yang 6 57 43 3 3 1.776
Telah Mencapai .000
Rumah Tangga
Sehat 76,5%
Persentase % 0 78 80 83 3.000.000 86 90 95 95
Ketercapaian 2.500.00 3.250.0 3.500.0 3.500.0 15.75
Fasilitasi Ukm 0 00 00 00 0.000
Meningka Nilai Kepuasan % 75 75 77 79 81 83 85 85
tnya Masyarakat
Kualitas
Pelayana
n
1.02. Manaje 66.776.0 51.143.04 55.398. 60.866. 66.469. 300.6
01 men 91 0 669 249 565 53.61
Adminis 4
trasi
Pelayan
an
Umum,
Kepega
waian
Dan
Keuang
an
Perangk
at
Daerah
Persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 Dinas
Ketercapaian Kesehat
Pelayanan an
Umum,
Kepegawaian
Dan Keuangan
Perangkat
Daerah
Persentase % 100 100 100 100 100 100 100 100 Balai
Ketercapaian Pelatih
Pelayanan an
Umum, Kesehat
Kepegawaian an
Dan Keuangan Kelas A
Perangkat
Daerah Di
Bapelkes
1.02. Kegiata 1.500.00 1.700.000 1.900.0 2.100.0 2.100.0 9.300
01.00 n 0 00 00 00 .000
1 Adminis
trasi
Pelayan
an
Keuang
an
Perangk
at
Daerah
Jumlah Laporan Doku 2 2 2 2 1.700.000 2 2 2 2
Keuangan Pd men 1.500.00 1.900.0 2.100.0 2.100.0 9.300
(Jenis) 0 00 00 00 .000
1.02. Kegiata 100.000 105.000 110.000 115.000 120.000 550.0 Sub Opd
01.00 n 00 Bagian Provinsi;
7 Pelayan Tata Pati
an Usaha
Penyedi
aan
Makan
Minum
Rapat
Perangk
at
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 74,08 74,08 74,09 74,09 74,10 74,10 74,10 74,10
AKABA 1.000/KH 10,47 10,47 10,47 10,45 10,45 10,45 10,43 10,43
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
sesuai ketentuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pencegahan dan
1 Penanggulangan
Penyakit
Persentase kabupaten/kota
dengan Puskesmas yang
% 37 37 40 43 46 49 52 52
melaksanakan deteksi dini
PTM
Persentase UCI desa % 99,94 99,94 99,95 99,95 99,96 99,96 99,96 99,96
Persentase Kabupaten/kota
dengan respon cepat
% 100 100 100 100 100 100 100 100
penanggulangan KLB/
Bencana < 24 jam
Persentase kabupaten/kota
dengan peningkatan
% 57 60 62,90 65,70 68,60 71,40 74,30 74,30
penemuan dan penurunan
kasus penyakit menular
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pelayanan
2
Kesehatan
Proporsi kabupaten/kota
dengan pelayanan kesehatan % 20 20 22 36 66 75 82 82
rujukan sesuai ketentuan
Persentase kabupaten/kota
dengan 100% fasilitas
kesehatan primer, rujukan % 0 24,13 96,55 100 100 100 100 100
dan faskes lain yang
terakreditasi
Proporsi kabupaten/kota
dengan pelayanan kesehatan % 0 11 17 23 29 31 34 34
primer sesuai ketentuan
Sumber Daya
3
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Proporsi Pemanfaatan
Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang % 0 50 50 60 60 75 75 75
dikembangkan
kompetensinya
Kesehatan
4
Masyarakat
Persentase kabupaten/kota
% 14,28 28 42 57 71 85 100 100
dengan kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Persentase kabupaten/kota
yang telah mencapai PHBS
% 0 14 14 29 43 47 71 71
tatanan institusi pendidikan
sehat 5%
Persentase Kabupaten/Kota
yang telah mencapai desa % 31,43 31,43 34,30 37,14 40 42,86 45,70 45,70
siaga aktif mandiri 11%
Persentase kabupaten/kota
dengan peningkatan cakupan
% 51,43 51,43 57,14 62,86 68,57 74,26 80 80
kesehatan ibu, bayi dan
balita
Perencanaan
dan Evaluasi
5 Kinerja
Perangkat
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kinerja OPD
Manajemen
Administrasi
Pelayanan
Umum,
6
Kepegawaian
dan Keuangan
Perangkat
Daerah
Persentase ketercapaian
pelayanan umum,
% 100 100 100 100 100 100 100 100
kepegawaian dan keuangan
perangkat daerah
SURAT PERNYATAAN