Anda di halaman 1dari 66

40 HARI DI ALAM MAUT

(Mary Kathryn Baxter)


~ KISAH NYATA ~

Editor by Vondra
http://cahayasorga.blogspot.com
vondra_fungky@yahoo.com

Diterbitkan oleh :
Pdt. Markus Agung
Jakarta
Dari Penulis

Kuakui bahwa tanpa kekuatan supernatural dari Tuhan Yesus Kristus, buku ini atau buku-buku-lain yang
bermaksud menguraikan tentang alam baka tidak bisa dituliskan. Hanya Yesus yang memegang kunci alam
maut dan telah membayar harganya sehingga kita bisa masuk ke Sorga.Kurasakan bahwa menulis buku ini
merupakan suatu pengalaman yang panjang, sepi dan banyak persyaratannya.
Sebelumnya buku ini menunggu beberapa tahun untuk diungkapkan. Wahyu dari Tuhan datang kepadaku
pada tahun 1976. Untuk menuliskannya dibutuhkan waktu delapan bulan. Penulisan naskahnya secara
bertahap dibutuhkan setahun. Buku ini selesai dalam sebagian besar musim dingin tahun 1982 dan tahun
1983. Dan lagi, selama 40 hari Yesus membawaku ke alam maut.
Sekarang aku mengerti bahwa Tuhan telah mempersiapkan diriku untuk menulis buku ini karena sekalipun
aku masih anak-anak aku telah bermimpi tentang Allah. Sesudah aku dilahirkan kembali, aku sangat
mengasihi orang-orang yang terhilang dan ingin melihat jiwa-jiwa diselamatkan.
Sesudah Tuhan menampakkan diri kepadaku dalam tahun 1976 dan memberitahu kepadaku bahwa, aku telah
terpilih untuk suatu tugas khusus, kataNya, "AnakKu, akan Kunyatakan diriKu kepadamu untuk membawa
manusia keluar dari kegelapan menuju terang. Karena Tuhan Allah telah memilih dirimu untuk satu maksud.
Untuk menulis dan membuat catatan dari perkara-perkara yang akan Kutunjukkan dan Kukatakan kepadamu.
Akan Kuungkapkan kepadamu kenyataan dari alam maut, sehingga banyak yg akan diselamatkan,banyak yg
akan bertobat dari jalan-jalannya yang jahat sebelum segalanya terlambat.
Rohmu akan diangkat dari tubuhmu, olehKu Tuhan Yesus Kristus, dan dibawa kedalam alam maut dan
tempat-tempat lain yang ingin Kutunjukan kepadamu. Akan Kutunjukkan juga kepadamu penglihatan dari
Sorga dan tempat-tempat lain dan memberimu banyak wahyu.

(Mary Kathryn Baxter)

Dari Yesus kepada Kathryn

Untuk maksud inilah kau dilahirkan, untuk menuliskan dan menceritakan tentang apa yang telah Kutunjukan
dan Kukatakan kepadamu. Karena perkara-perkara ini adalah tepat dan benar.Panggilanmu adalah untuk
memberitahu dunia bahwa alam maut itu ada dan bahwa Aku, Yesus, telah diutus oleh Allah untuk
menyelamatkan mereka dari penyiksaan ini.

--------------------------------------

HARAP DIPERBANYAK UNTUK KALANGAN SENDIRI


DEMI KEMULIAN TUHAN YESUS KRISTUS.
DAFTAR ISI

Bab 1 - Ke Dalam Alam Maut


Bab 2 - Kaki Kiri Alam Maut
Bab 3 - Kaki Kanan Alam Maut
Bab 4 - Makin Banyak Lubang
Bab 5 - Terowongan Ketakutan
Bab 6 - Kegiatan di Alam Maut
Bab 7 - Perut Alam Maut
Bab 8 - Sel-sel Di Dalam Alam Maut
Bab 9 - Ketakutan Di Alam Maut
Bab 10 - Jantung Alam Maut
Bab 11 - Kegelapan di Seluruh Luar
Bab 12 - Tanduk-tanduk
Bab 13 - Lengan Kanan Alam Maut
Bab 14 - Lengan Kiri Alam Maut
Bab 15 - Hari-hari Yoel
Bab 16 - Pusat Alam Maut
Bab 17 - Peperangan Di Sorga
Bab 18 - Penglihatan Terbuka Dari Alam Maut
Bab 19 - Rahang Alam Maut
Bab 20 - Sorga
Bab 21 - Agama Palsu
Bab 22 - Tanda Dari Binatang
Bab 23 - Kedatangan Kembali dari Kristus
Bab 24 - Permintaan Allah Yang Terakhir
Bab 25 - Penglihatan Di Sorga
Bab 26 - Nubuat Dari Yesus
BAB 1
Ke Dalam Alam Maut

Pada bulan Maret 1976 ketika aku sedang berdoa di rumah, aku dikunjungi oleh Tuhan Yesus Kristus. Aku
telah berdoa beberapa hari dalam Roh dan seketika itu kurasakan kehadiran Allah yang kuat. Kekuasaan dan
kemuliaanNya memenuhi seisi rumah. Sinar yang cemerlang memenuhi tempatku berdoa, dan perasaan yang
manis dan indah memenuhi diriku.

Sinar mengalir dalam gelombang, bergulung-gulung dan melipat satu ke dalam yang lain. Suatu pemandangan
yang menakjubkan. Dan kemudian suara Tuhan mulai berbicara kepadaku.KataNya, "Aku adalah Yesus
Kristus Tuhanmu, dan Aku ingin memberimu wahyu untuk menyiapkan orang-orang kudus untuk
kedatanganKu dan mengembalikan banyak orang ke jalan kebenaran. Kuasa kegelapan itu nyata dan
pengadilanKu benar." "AnakKu, RohKu akan membawamu ke alam maut, dan Aku akan menunjukkan
banyak perkara kepadamu dan Aku ingin dunia mengetahuinya. Aku akan seringkali menampakkan diri
kepadamu. Aku akan membawa rohmu keluar dari tubuhmu dan benar-benar membawamu ke dalam alam
maut. Aku ingin kau menulis sebuah buku menceritakan penglihatan semua hal yang Kuwahyukan kepadamu.
Kau dan Aku akan berjalan-jalan melalui alam maut bersama-sama. Buatlah catatan dari hal-hal yang sudah
dan sedang dan yang akan terjadi. FirmanKu benar, setia dan bisa dipercaya. Aku adalah Aku dan tidak ada
yang lain selain Aku"

"Tuhan," kataku, "Apa yang Kau inginkan untuk kulakukan?" Seluruh pribadiku ingin berteriak kepada
Yesus, untuk menyatakan kehadiranNya. Perasaan yang bisa kulukiskan ialah, kasih meliputi diriku. Kasih
yang paling indah, damai, sukacita dan penuh kuasa yang pernah kurasakan. Aku mulai memuji Tuhan.
Seketika itu juga aku ingin mempersembahkan seluruh hidupku kepadaNya untuk membantu menyelamatkan
manusia dari dosa-dosanya. Oleh RohNya aku tahu bahwa yang ada di dalam ruanganitu benar-benar Yesus,
Anak Allah. Aku tak dapat menemukan kata-kata untuk menyatakan kehadiranNya yang Ilahi. Tapi aku tahu
bahwa Dia adalah Tuhan.

"Lihat, anakKu," kata Yesus, "RohKu akan membawamu ke alam maut sehingga engkau dapat membuat
catatan tentang kebenaranNya, untuk menceritakan pada seluruh bumi bahwa alam maut itu benar-benar
nyata, dan untuk membawa jiwa-jiwa yang terhilang keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terangnya
Injil Kristus."Segera rohku keluar dari tubuhku. Aku pergi bersama-sama Yesus keluar dari rumahku dan naik
kelangit. Aku sadar akan semua yang terjadi pada diriku. Kulihat suami dan anak-anakku tidur di rumahkami
dibawah. Aku seperti sudah mati dan tubuhku tertinggal di ranjang, sedang rohku bersama-sama Yesus
melewati atap rumah. Kulihat seolah-olah seluruh atap rumah tergulung dan aku bisa melihat keluargaku tidur
di ranjang mereka. Aku merasakan jamahan Yesus waktu Dia berkata, "Jangan takut, mereka aman." Dia tahu
pikiranku. Akan kucoba sedapatku untuk menceritakan padamu selangkah demi selangkah tentang apa yang
kulihat dan kurasakan.

Beberapa hal tidak aku mengerti. Kebanyakan dari perkara-perkara itu dijelaskan artinya oleh Tuhan Yesus,
tapi beberapa hal tidak dijelaskanNya kepadaku.Kemudian aku tahu bahwa perkara-perkara itu benar-benar
terjadi, dan hanya Allah yang dapat menunjukkan hal itu kepadaku. Pujilah namaNya yang kudus. Percayalah
kepadaku, alam maut itu benar-benar nyata. Selama mempersiapkan laporan ini, aku sudah berkali-kali
dibawa oleh Roh ke sana.Segera kami sudah tinggi di dalam langit. Aku menoleh dan memandang Yesus. Dia
penuh kemuliaan dan kuasa, dan kedamaian memancar daripadaNya, Dia menggandeng tanganku dan
berkata,"Aku mengasihimu, jangan takut, karena Aku bersamamu."

Sementara itu kami makin tinggi ke dalam angkasa dan aku dapat melihat bumi di bawah. Tonjolan-tonjolan
keluar dari bumi dan tersembul di banyak tempat berupa cerobong-cerobong yang berputar ke satu titik pusat
dan kemudian berputar balik lagi. Mereka bergerak tinggi di atas bumi dan terlihat seperti pipa-pipa besar
yang kotor dan bergerak terus. Mereka muncul dari seluruh muka bumi.
"Apakah itu?" aku bertanya kepada Tuhan Yesus waktu mendekati salah satu dari mereka. "Semua itu adalah
pintu-pintu gerbang alam maut." Dia berkata, "Kita akan masuk ke alam maut lewat salah satu pintu gerbang
itu."

Segera kami masuk ke salah satu cerobong. Didalam, terlihat seperti sebuah terowongan yang berputar terus
menerus dan berbalik lagi seperti gasing.Kegelapan yang pekat menyelimuti kami dan di dalam kegelapan itu
tercium bau yang begitu hebat hingga membuatku tertegun. Di sepanjang dinding terowongan ada sesuatu
yang hidup berwarna abu-abu tua dan melekat di dinding terowongan. Makhluk-makhluk itu bergerak dan
menjerit kalau kami lewat. Tanpa diberitahu aku mengerti bahwa mereka jahat. Makhluk-makhluk itu bisa
bergerak, tapi tetap melekat pada dinding. Mereka mengeluarkan bau yang hebat, dan memekik ke arah kami
dengan jeritan yang mengerikan. Aku merasakan suatu kekuatan jahat yang tidak terlihat bergerak di dalam
terowongan ini. Kadang-kadang di dalam gelap dapat kulihat makhluk-makhluk itu, kebanyakan dari mereka
diliputi kabut kotor. "Tuhan, apakah itu?" tanyaku dan kugandeng tangan Tuhan Yesus erat-erat. KataNya,
"Mereka adalah roh-roh jahat yang siap untuk dimuntahkan ke bumi apabila iblis memerintahkannya."

Ketika kami turun ke bawah terowongan itu, makhluk-makhluk jahat itu tertawa dan memanggil kami.
Mereka mencoba untuk menyentuh kami, tapi tidak bisa karena kuasa dari Tuhan Yesus. Udara di situ kotor
dan tercemar, dan hanya karena kehadiran Tuhan Yesus saja aku tidak menjerit karena ngeri. Oh ya,
pancaideraku bekerja lengkap. Aku bisa mendengar, mencium, melihat, merasakan dan bahkan kedinginan di
tempat ini. Dan karena pancainderaku bertambah peka, maka bau busuk dan kotoran itu makin membuatku
mual.

Jeritan-jeritan memenuhi udara ketika kami mendekati dasar terowongan. Lengkingan-lengkingan tajam
menyongsong kami dari kegelapan. Segala macam suara memenuhi udara. Aku bisa merasakan ketakutan,
kematian dan dosa di sekelilingku. Bau paling busuk yang pernah tercium olehku memenuhi udara. Itu adalah
bau daging yang membusuk, dan rupanya datang dari semua jurusan. Di bumi belum pernah kurasakan
kejahatan dan teriakan putus asa seperti itu. Segera kutahu bahwa teriakan-teriakan itu berasal dari orang-
orang yang sudah mati, dan bahwa alam maut dipenuhi oleh ratapan mereka.

Aku merasakan hembusan angin yang keras dan sedotan ringan di depan kami. Cahaya seperti kilat menembus
kegelapan dan menimbulkan bayang-bayang di dinding.Aku hampir dapat melihat suatu makhluk di
depanku.Aku melompat dengan terkejut ketika menyadari bahwa makhluk itu adalah seekor ular, ular besar
yang bergerak di depan kami. Waktu kupandang lebih lanjut,kulihat ular-ular itu merayap kemana-
mana.Yesus berkata kepadaku, "Kita akan segera masuk ke kaki kiri dari alam maut. Di depan, akan kaulihat
penderitaan besar, penderitaan yang luar biasa dan kengerian yang tidak terlukiskan. Diam dekat-dekat
padaKU dan akan Kuberi kekuatan dan perlindungan ketika melalui alam maut."

"Segala sesuatu yang kau lihat adalah suatu peringatan," kataNya. "Buku yang kau tulis akan menyelamatkan
banyak jiwa dari alam maut. Apa yang kau lihat itu nyata. Jangan takut karena Aku menyertaimu." Akhirnya
Tuhan Yesus dan aku sampai di dasar terowongan. Kami masuk ke dalam alam maut. Aku akan berusaha
semampuku untuk menceritakan apa yang kulihat dan akan kuceritakan padamu seperti yang Tuhan
perintahkan.

Di depan kami, sejauh pandanganku, terlihat benda-benda terbang melesat kesana kemari. Suara-suara
rintihan dan jeritan-jeritan yang memilukan memenuhi udara. Di depan, kulihat cahaya remang remang, dan
kami menuju ke arah situ. Jalan setapak itu penuh debu kotor dan kering. Kami segera masuk ke terowongan
kecil dan gelap. Beberapa hal tidak bisa kutuliskan karena terlalu mengerikan. Ketakutan di alam maut dapat
dirasakan, dan aku tahu kalau aku tidak bersama-sama Yesus, aku tak akan tahan. Dalam menuliskan perkara-
perkara ini, beberapa hal tak dapat kupahami, tapi Tuhan tahu semuanya, dan Dia membantu dalam banyak
hal. Kuperingatkan padamu, jangan pergi ke tempat itu. Di situ adalah tempat penyiksaan yang mengerikan,
sakit yang menyiksa dan penderitaan abadi. Rohmu akan hidup selamanya. Dirimu yang sejati (roh) dan
jiwamu akan pergi se salah satu, Sorga atau alam maut. Kepada siapa saja diantaramu yang berpikir bahwa
alam maut itu ada di muka bumi ini, ya, engkau benar. Alam maut tidak ada pesta, tidak ada kasih, tidak ada
belas kasihan, tidak ada istirahat. Hanya suatu tempat penderitaan melebihi yang bisa kaupercayai.
BAB 2
Kaki Kiri Alam Maut

Bau busuk yang hebat memenuhi udara. Yesus berkata kepadaku, "Di kaki kiri alam maut terdapat banyak
lubang. Terowongan ini bercabang ke bagian lain dari alam maut. Tapi pertama-tama kita akan melewatkan
beberapa waktu di kaki kiri dulu. Perkara-perkara yang akan kau lihat akan selalu berada dalam ingatanmu.
Dunia harus tahu bahwa alam maut itu benar-benar ada. Banyak orang-orang berdosa dan bahkan beberapa
umatKu tidak percaya bahwa alam maut itu benar-benar ada. Engkau sudah Kupilih untuk menyatakan
kebenaran ini pada mereka. Semua yang Kutunjukkan padamu tentang alam maut dan hal-hal lain adalah
benar." Yesus menampakkan diriNya padaku dalam bentuk sinar yang terang, lebih terang dari matahari. Ada
bentuk manusia di tengah-tengah sinar itu. Kadang-kadang aku melihat Yesus seperti seorang laki-laki, tapi di
lain waktu Dia dalam bentuk Roh. Dia berkata lagi, "Nak, jika Aku berbicara, Bapalah yang mengatakannya.
Bapa dan Aku adalah satu. Ingatlah untuk mengasihi Dia di atas segala-galanya, dan ampunilah satu dengan
yang lain. Mari, ikuti Aku."

Ketika kami berjalan, roh-roh jahat lari dari hadirat Tuhan. "Oh Allah, oh Allah," seruku, "apalagi
berikutnya?" Sudah kukatakan sebelumnya, di alam maut semua perasaanku bekerja. Semua yang di alam
maut perasaanya bekerja. Sekarang perasaanku bekerja penuh. Ketakutan ada di setiap sisi, dan bahaya yang
tidak terlukiskan ada di mana-mana. Setiap langkah lebih mengerikan dari langkah sebelumnya.Di atap
terowongan ada pintu keluar masuk seukuran jendela kecil yang membuka dan menutup dengan sangat cepat.
Jeritan-jeritan memenuhi udara waktu makhluk-makhluk jahat melewati kami ke atas dan keluar melalui pintu
gerbang alam maut. Segera kami sampai di ujung terowongan. Aku menggigil ketakutan karena bahaya dan
ketakutan di sekeliling kami.

Aku bersyukur sekali atas perlindungan Yesus. Aku berterima kasih pada Allah untuk kekuatanNya yang
dasyat yang melindungi kami, sekalipun di lubang alam maut. Tapi sekalipun dengan perisai perlindungan itu,
aku tetap berpikir. Bukan kehendakku Bapa, tapi kehendakMulah yang terjadi. Kupandang tubuhku, untuk
pertama kalinya kuperhatikan bahwa aku dalam bentuk roh, dan bentukku seperti wujud diriku. Aku ingin
tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Yesus dan aku melangkah dari terowongan ke jalan setapak dengan
petak tanah yang lebar di setiap sisinya. Sejauh mata memandang di mana-mana ada lubang berapi. Lubang-
lubang itu berukuran empat kaki dan dalamnya tiga kaki dan bentuknya seperti cawan. Yesus berkata, "Di
kaki kiri alam maut ada banyak lubang seperti ini. Mari, akan Kutunjukkan beberapa padamu."

Aku berdiri di samping Yesus di jalan setapak itu dan melihat ke dalam salah satu lubang. Di sisi lubang ada
belerangnya dan menyala merah seperti arang yang menyala. Di tengah lubang ada jiwa yang terhilang yang
mati dan pergi ke alam maut. Api mulai menyala dari dasar lubang menjalar ke atas dan membungkus jiwa
yang terhilang dengan nyala api. Dalam sekejap api akan padam menjadi bara, kemudian dengan suara berisik
menyala kembali meliputi jiwa yang tersiksa di dalam lubang itu. Kulihat bahwa jiwa yang terhilang di dalam
lubang itu terkurung dalam kerangka. "Tuhan," teriakku melihat pemandangan seperti itu. "Tak dapatkah Kau
keluarkan mereka?" Pemandangan itu sangat mengerikan! Kupikir, hal ini bisa saja terjadi pada diriku.
Kataku, "Tuhan, betapa sedihnya melihat dan tahu bahwa jiwa yang hidup ada di sini."

Kudengar teriakan dari lubang yang pertama. Aku melihat jiwa dalam bentuk sebuah kerangka berteriak,
"Yesus, kasihanilah." "Oh, Tuhan!" kataku. Itu adalah seorang wanita. Aku melihat kepadanya dan ingin
menariknya keluar dari api. Hatiku hancur melihatnya. Bentuk kerangka dari seorang wanita dengat kabut
abu-abu kotor di dalamnya. Ia sedang berbicara kepada Yesus. Dengan terkejut kudengarkan dia. Daging
busuk menggantung tercabik-cabik di tulangnya, dan ketika terbakar dagingnya jatuh di dasar lubang. Di
matanya sekarang hanya merupakan rongga mata yang kosong. Dia tidak punya rambut. Api mulai dari
kakinya sebagai nyala yang kecil dan jadi besar ketika merambat ke atas dan menyelimuti tubuhnya. Wanita
itu rupanya terbakar terus, sekalipun apinya hanya berupa bara. Dari hatinya yang terdalam keluar erangan
dan tangisan putus asa, "Tuhan, Tuhan, aku ingin keluar dari sini." Dia terus mengulurkan tangannya kepada
Yesus. Kupandang Yesus, wajahNya sangat berduka.

Yesus berkata kepadaku, "AnakKu, kau berada di sini bersamaKu untuk memberitahu dunia bahwa dosa
mengakibatkan maut, bahwa alam maut itu nyata." Kupandang wanita itu lagi, dan cacing-cacing merayap
keluar dari tulang kerangkanya. Mereka tidak rusak oleh api. Yesus berkata, "Dia tahu dan merasa cacing-
cacing itu didalamnya."

"Tuhan, kasihanilah!" aku menjerit ketika api mencapai puncaknya dan pembakaran yang mengerikan itu
dimulai lagi. Tangisan yang hebat dan dalam mengguncang sosok dari jiwa wanita ini. Dia terhilang, tidak ada
jalan keluar. "Yesus, kenapa dia ada disini?" aku berkata dengan suara lemah, karena aku takut sekali. Yesus
berkata, "Mari."

Jalan setapak yang kami lalui adalah jalan yang memutar, berbelok-belok ke dalam dan keluar diantara
lubang-lubang api. Tangisan-tangisan mereka bercampur dengan erangan dan jeritan-jeritan yang seram
masuk ke dalam kupingku dari semua jurusan. Tak ada waktu tenang di alam maut. Bau kematian dan daging,
yang membusuk terasa sekali di udara.Kami datang ke lubang berikutnya. Di dalam lubang ini, yang
mempunyai ukuran yang sama dengan yang lainnya, ada sosok kerangka lain. Suara laki-laki menjerit dari
lubang berkata, "Tuhan, kasihanilah aku." Hanya kalau mereka berbicara aku bisa mengatakan apakah jiwa itu
laki-laki atau perempuan. Raungan sedu-sedan yang hebat datang dari laki-laki ini, "Aku menyesal Yesus,
Ampuni aku. Keluarkan aku dari sini. Sudah bertahun-tahun aku berada di tempat penyiksaan ini. Aku mohon
kepadaMu, keluarkan aku dari sini! Sedu sedan yang hebat mengguncang kerangkanya ketika dia memohon,
"Tolong Yesus, keluarkan aku!"
Aku memandang kepada Yesus dan melihat bahwa Diapun menangis. Dia memandang dan berkata, "BapaKu,
BapaKu, kasihanilah!" "Tuhan Yesus," laki-laki itu menjerit dari lubang yang terbakar. "Bukankah aku sudah
cukup menderita untuk dosa-dosaku? Sudah berjalan empat puluh tahun sejak kematianku."
Yesus berkata, "Ada tertulis. Orang benar akan hidup oleh iman! Semua pengejek dan yang tidak percaya
akan mendapat bagian dalam lautan api. Engkau tidak mau percaya kebenaran. Berkali-kali orang-orangKu
Kukirim kepadamu untuk menunjukkan jalan kepadamu, tapi kau tidak mau percaya. Engkau menertawai
mereka dan menolak Injil. Meskipun Aku mati di kayu salib untukmu, engkau menolak Aku dan tidak mau
bertobat dari dosa-dosamu. BapaKu memberi banyak kesempatan padamu untuk diselamatkan. Kalau saja kau
dengarkan!" Yesus menangis. "Aku tahu Tuhan, aku tahu!" tangis laki-laki itu.
"Tapi sekarang aku bertobat." "Terlambat," kata Yesus, "keputusan sudah ditetapkan."Laki-laki itu
meneruskan, "Tuhan, beberapa dari orang-orangku datang ke sini, karena mereka juga tidak mau bertobat.
Tolong, Tuhan, biarlah aku pergi untuk memberitahu pada mereka supaya mereka bertobat dari dosa-dosa
mereka selama mereka masih hidup di bumi. Aku tak ingin mereka datang ke sini."Kata Yesus, "Mereka
punya pengkhotbah, pengajar, penatua, semua yang mengabarkan Injil. Mereka akan mengatakannya kepada
mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan system komunikasi modern dan banyak jalan lain belajar tentang
Aku. Kukirim pekerja-pekerjaKu kepada mereka supaya mereka bisa percaya dan diselamatkan. Jika mereka
tidak percaya waktu diberitakan Injil, mereka juga tidak akan diyakinkan sekalipun oleh orang yang bangkit
dari kematiannya."

Meskipun begitu, orang itu menjadi sangat marah dan mulai mengutuk. Kata-kata jahat dan hujat keluar
daripadanya. Kupandang dengan ngeri ketika nyala api naik ke atas dan dagingnya yang mati dan busuk itu
mulai terbakar dan berjatuhan. Didalam kerangka mati dari laki-laki ini, kulihat jiwanya. Terlihat seperti kabut
abu-abu kotor yang memenuhi kerangkanya. Aku menoleh kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, betapa
ngerinya!"

Kata Yesus, "Alam maut itu nyata, penghakiman itu benar. Aku mengasihi mereka, anakKu. Ini baru
permulaan dari perkara-perkara yang menakutkan yang harus Kutunjukkan padamu. Berikutnya akan jauh
lebih banyak lagi."
"Ceritakan pada dunia untukKu bahwa alam maut itu nyata, bahwa laki-laki dan perempuan harus bertobat
dari dosa-dosa mereka. Mari ikut Aku, kita harus jalan terus."
Di dalam lubang berikutnya ada kerangka wanita yang sangat kecil, kira-kira berumur 80 tahun. Tidak bisa
kukatakan, bagaimana aku tahu umurnya, tetapi aku tahu. Kulitnya terkelupas dari tulang-tulangnya oleh
nyala api yang terus menerus, dan hanya tulang-tulangnya yang masih tertinggal dengan jiwa yang berupa
kabut kotor didalamnya. Kuperhatikan ketika nyala api membakarnya. Segera hanya ada tulang-tulang dengan
cacing yang merayap di dalamnya yang tidak bisa terbakar oleh api. "Tuhan, betapa mengerikan!" jeritku.
"Aku tak tahu apakah aku sanggup melanjutkannya, karena sangat mengerikan dan sulit dipercaya." Sejauh
mata memandang, terlihat jiwa-jiwa yang terbakar di dalam lubang api.

"AnakKu, inilah sebabnya kenapa kau ada di sini," jawab Yesus. "Kau harus tahu dan ceritakanlah kebenaran
tentang alam maut. Sorga itu nyata! Alam maut itu nyata! Mari, kita mesti jalan terus."Kulihat kembali wanita
itu. Tangisannya begitu sedih. Ketika kuperhatikan, tulang-tulang tanganya
saling melipat, seperti sedang berdoa. Tangisku tak bisa kutahan. Diriku ada dalam bentuk roh, dan aku
sedang menangis. Aku tahu bahwa orang yang ada di dalam alam maut juga dapat merasakan semua hal.
Yesus tahu pikiranku. "Ya, nak," kataNya, "mereka bisa. Jika mereka datang ke sini, mereka mempunyai
pikiran dan perasaan yang sama seperti waktu mereka masih hidup di bumi, mereka ingat keluarga dan teman-
teman mereka dan semua waktu (yang mereka sia-siakan) di mana mereka mempunyai kesempatan untuk
bertobat, tapi ditolaknya. Ingatan selalu ada pada mereka. Kalau saja mereka mau percaya pada Injil dan mau
bertobat sebelum terlambat."

Kupandang wanita itu sekali lagi, dan kali ini baru kuperhatikan bahwa dia hanya punya satu kaki, dan
rupanya ada lubang di tulang pinggulnya. "Apakah itu, Yesus?" tanyaku.Dia bilang, "Nak, waktu dia di bumi,
dia sakit kanker dan menderita sekali. Dia dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya. Wanita tua itu selama
bertahun-tahun melewatinya dalam kepahitan. Banyak umatKu datang kepadanya, untuk berdoa baginya dan
untuk memberitahu padanya, bahwa Aku bisa menyembuhkannya. Dia berkata, "Allah yang membuat aku
begini!" Dan dia tidak mau bertobat dan percaya pada Injil. Suatu saat dia bahkan pernah mengenal Aku, tapi
lambat laun dia membenciKu. Katanya, dia tidak butuh Allah dan tidak mau Kusembuhkan. Aku masih
memintanya dengan sangat, tetap mau menolongnya, mau menyembuhkan dan memberkatinya. Dia berbalik
daripadaKu dan mengutukKu. Katanya dia tidak menghendaki Aku. RohKu memintanya dengan sangat.
Sekalipun dia sudah berbalik daripadaKu. Aku tetap mencoba mendorongnya dengan RohKu, tapi dia tidak
mau mendengarnya. Akhirnya dia mati dan datang ke sini."

Wanita tua itu berteriak kepada Yesus, "Tuhan Yesus,ampuni aku sekarang. Aku menyesal bahwa ketika aku
masih hidup di bumi aku tidak bertobat." Dengan sedu-sedan dia berteriak kepada Yesus, "Kalau saja aku
bertobat sebelum terlambat! Tuhan, Tolong keluarkan aku dari sini. Aku mau melayani Engkau.Aku akan jadi
baik. Apakah aku belum cukup menderita? Kenapa aku harus tunggu sampai terlambat? Oh, kenapa aku
menunggu sampai RohMu berhenti memperjuangkanku?" Yesus berkata kepadanya, "Engkau mempunyai
kesempatan demi kesempatan untuk bertobat dan melayani Aku." Kesedihan terlukis di wajah Yesus waktu
kami berjalan pergi. Sambil memperhatikan wanita tua itu menangis, aku bertanya, "Tuhan, apalagi
berikutnya?" Aku bisa merasakan rasa takut di sekelilingnya.

Penderitaan, jeritan kesakitan dan suasana kematian di mana-mana. Yesus dan aku berjalan dalam kesedihan
dan belas kasihan ke lubang berikutnya. Hanya oleh kekuatanNya aku bisa meneruskannya. Dari jarak jauh
aku masih bisa mendengar tangisan wanita tua itu, tangisan penyesalan dan permohonan pengampunan. Kalau
saja aku dapat menolongnya! Manusia berdosa, jangan tunggu sampai Roh Allah berhenti mendorongmu. Di
dalam lubang berikutnya ada seorang wanita yang berlutut, sepertinya sedang mencari sesuatu. Kerangkanya
juga penuh lubang. Tulang-tulangnya berbayang dan pakaiannya yang koyak terbakar. Kepalanya gundul,
dibagian mata dan hidungnya hanya berupa lubang. Api kecil membakar di sekitar kaki dimana dia sedang
berlutut, dan dia mencengkeram sisi lubang belerang itu. Api melekat di tangannya, dan daging mati
berjatuhan dari tubuhnya.

Sedu sedan yang hebat mengguncangnya. "Oh, Allah, Allah," tangisnya, "aku ingin keluar." Ketika kami
perhatikan, akhirnya dia mencapai puncak lubang dengan kakinya. Pikirku dia akan keluar, ketika setan besar
dengan sayap yang besar yang kelihatannya patah di ujung dan tergantung di sisinya lari menghampirinya.
Warnanya coklat hitam, dan badannya yang besar berbulu lebat. Matanya tertanam jauh dibelakang dalam
kepalanya, badannya sebesar beruang Grizzly. Setan itu mendapatkan wanita itu dan mendorongnya kembali
dengan keras ke dalam lubang api. Kuperhatikan dengan ngeri waktu dia jatuh. Aku kasihan sekali padanya,
ingin merangkul dan memegangnya, dan minta kepada Tuhan untuk menyembuhkannya dan
mengeluarkannya dari situ.

Yesus tahu jalan pikiranku dan berkata, "AnakKu, penghakiman sudah ditetapkan. Allah sudah berfirman.
Sekalipun dia masih anak-anak, aku memanggil dan memanggilnya untuk bertobat dan untuk melayani Aku.
Ketika dia berumur 16 tahun, Aku datang kepadanya dan berkata, "Aku mengasihimu. Berikan hidupmu
kepadaKu dan ikut Aku, karena Aku mengasihimu. Berikan hidupmu kepadaKu dan ikut Aku, karena aku
memanggilmu untuk maksud khusus," Aku memanggil dia tapi dia tidak mau mendengarnya. Katanya, "Suatu
hari aku mau melayaniMu. Sekarang aku tidak ada waktu untukMu. Tidak ada waktu, tidak ada waktu untuk
melayanimu, Yesus. Besok aku mau." Hari esok tidak pernah datang, karena ditunggunya sampai terlambat."

Waktu wanita itu berseru kepada Yesus, "Jiwaku benar-benar tersiksa. Tidak ada jalan keluar, aku tahu bahwa
aku menginginkan dunia, padahal mestinya Engkau, Tuhan. Aku ingin kekayaan, kemasyhuran dan
keberuntungan, dan aku mendapatkannya. Aku bisa membeli apa saja yang kuinginkan, aku adalah majikan
dari diriku sendiri. Aku adalah wanita yang paling cantik dan berbusana terbaik di zamanku. Dan aku
memiliki kekayaan, kemasyhuran dan keuntungan, tapi kusadari bahwa semuanya itu tidak kubawa mati. Oh
Tuhan, alam maut itu mengerikan. Aku tidak bisa istirahat siang maupun malam. Aku selalu dalam kesakitan
dan siksaan. Tolonglah aku, Tuhan," tangisnya.

Wanita itu memandang Yesus dengan rindu dan berkata, "Tuhanku, kalau saja aku mendengarkanMu! Aku
menyesali selamanya. Suatu hari aku pernah merencanakan untuk melayaniMu apabila aku sudah siap.
Pikirku, Kau akan selalu hadir untukku. Tetapi betapa salahnya aku. Aku adalah wanita yang sangat diingini
di zamanku karena kecantikanku. Aku tahu bahwa Allah memanggilku untuk bertobat. Selama hidupku Dia
mendorongku dengan tali kasih, dan kiraku aku bisa memakai Allah seperti aku memakai setiap orang. Dia
akan selalu hadir. Oh ya, aku memakai Allah. Dia mencoba sekuat tenaga untuk mendapatkanku untuk
melayaniNya, sedangkan selama itu aku selalu berpikir bahwa aku tidak membutuhkanNya. Oh betapa
salahnya aku. Karena iblis mulai memakai diriku, dan aku mulai makin banyak dan banyak melayani iblis.
Akhirnya aku lebih mencintai iblis daripada Allah. Aku cinta kepada dosa dan tidak mau berbalik kepada
Allah. Iblis menggunakan kecantikan dan uangku, dan semua pikiranku berkisar pada berapa banyak kuasa
yang akan diberikannya kepadaku. Meskipun begitu, Allah terus menerus mendorongku. Tapi pikirku, aku
masih punya hari esok atau lusa. Kemudian pada suatu hari, ketika mengendarai mobil, sopirku menerjang
rumah dan aku terbunuh. Tuhan, tolong keluarkan aku." Waktu berbicara, tangannya yang hanya berupa
tulang terulur kepada Yesus, sedang api terus menerus membakarnya. Yesus berkata, "Keputusan sudah
ditetapkan."

Airmata mengalir di pipiNya waktu kami pindah ke lubang berikutnya. Aku menangis dalam hatiku tentang
kengerian di alam maut. "Tuhan," tangisku. "Penyiksaan ini sungguh nyata. Jika satu jiwa dating ke sini, maka
tidak ada harapan, tidak ada hidup, tidak ada kasih. Alam maut terlalu nyata." Tidak ada jalan keluar. Pikirku,
dia harus selalu terbakar di dalam nyala api. "Waktu habis," kata Yesus. "Kita
akan kembali lagi besok."
Kawan, kalau kau hidup dalam dosa, bertobatlah. Tetapi jika kau sudah lahir kembali dan telah berbalik dari
Allah, bertobatlah dan kembalilah kepadaNya. Hidup baik dan pertahankan kebenaran. Bangunlah sebelum
semuanya telambat dan engkau akan tinggal selamanya dengan Tuhan di Sorga.
Yesus berkata lagi, "Alam maut berbentuk tubuh (seperti tubuh manusia), berbaring pada punggungnya di
pusat bumi. Alam maut itu dibentuk seperti tubuh manusia, besar sekali dan ada banyak kamar-kamar
penyiksaan.Ingatlah untuk memberitahu manusia di bumi bahwa alam maut itu nyata. Jutaan jiwa yang
terhilang ada di sini, dan setiap hari datang lebih banyak lagi. Di hari Pengadilan Besar, maut dan alam maut
akan dilemparkan kedalam lautan api, yang akan menjadi kematian yang kedua.
BAB 3
Kaki Kanan Alam Maut

Aku tak bisa makan dan tidur sejak aku dibawa ke alam maut malam sebelumnya. Jika kututup mataku, apa
yang kulihat adalah alam maut. Jeritan orang-orang yang terkutuk itu selalu mengiang di telinga. Seperti
sebuah program televisi, aku terbayang semua perkara yang kusaksikan di alam maut berulang-ulang. Setiap
malam aku di alam maut, dan tiap hari aku bekerja untuk mendapatkan kata-kata yang tepat untuk menyajikan
perkara-perkara yang menakutkan ini ke seluruh dunia. Yesus menampakkan diri lagi padaku dan berkata,
"Malam ini kita akan pergi ke kaki kanan dari alam maut, anakKu. Jangan takut, karena Aku mengasihimu
dan Aku besertamu. Wajah Tuhan sedih, dan mataNya penuh kelembutan dan kasih yang dalam. Meskipun
mereka yang di alam maut terhilang untuk selamanya, aku tahu bahwa Dia tetap mengasihi mereka secara
kekal abadi.

"AnakKu," kataNya, "Allah, Bapa kita, memberikan pada setiap orang suatu kemauan untuk memilih, apakah
kita mau melayani Dia atau iblis. Engkau tahu, Allah tidak menciptakan alam maut untuk umatNya. Iblis
menipu banyak orang untuk mengikutinya, tapi alam maut diciptakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.
Bukan keinginanKu maupun keinginan Bapa bahwa seseorang akan binasa.
Airmata belas kasihan mengalir di pipi Yesus. Dia mulai berkata lagi, "Ingat FirmanKu, di hari-hari yang akan
datang kalau Kutunjukkan alam maut kepadamu. Aku mempunyai kuasa di langit dan di bumi. Kadang-
kadang kau merasa bahwa aku telah meninggalkanmu, tetapi tidak akan pernah. Juga kadang-kadang kita akan
dapat dilihat oleh kuasa-kuasa gelap dan jiwa-jiwa yang terhilang, tapi lain waktu kita tidak bisa dilihat oleh
mereka. Tidak peduli kemana kita pergi, hendaklah dalam damai dan jangan takut untuk mengikutiKu."

Kami berjalan terus. Sambil menangis kuikuti Dia dekaat-dekat. Aku telah menangis untuk beberapa hari
lamanya, dan tak bisa kuhilangkan kenangan tentang alam maut yang ada di dalam jiwaku. Sering aku
menangis dalam hatiku. Rohku sangat sedih. Kami sampai di kaki kanan alam maut. Kami sedang di jalan
setapak yang kering dan terbakar. Jeritan-jeritan memenuhi udara yang kotor, dan bau busuk kematian ada di
mana-mana. Baunya begitu menjijikkan sampai perutku sakit. Di mana-mana gelap, kecuali cahaya yang
berasal dari Kristus dan dari lubang yang menyala. Sejauh mata memandang hanya ada lubang-lubang yang
menyala itu. Seketika itu juga, segala macam setan melewati kami. Setan-setan itu menggeram kepada kami
ketika kami lewat. Roh-roh jahat dari semua ukuran dan bentuk berbicara satu sama lain. Di depan kami, satu
setan besar sedang memberikan perintah-perintah kepada yang lebih kecil. Kami berhenti untuk
mendengarkan, dan Yesus berkata, "Ada juga pasukan kekuatan jahat yang tidak kelihatan, yang tidak kita
lihat di sini, seperti roh-roh jahat sakit penyakit."

"Pergi," setan-setan yang lebih besar berkata kepada yang lebih kecil, "Lakukan banyak hal yang jahat.Pecah
belah rumah tangga dan hancurkan keluarga-keluarga. Goda Kristen-Kristen yang lemah dan sesatkan
sebanyak mungkin yang bisa kau lakukan. Kau akan mendapat hadiah kalau kau kembali. Ingat, hati-hati
kepada mereka yang sudah sungguh-sungguh menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Mereka punya
kuasa untuk mengusirmu. Sekarang pergi, jelajahi bumi, aku sudah punya banyak utusan di sana, dan masih
akan mengirim yang lain lagi. Ingat, kita adalah hamba dari Pangeran Kegelapan dan kuasa-kuasa gelap di
udara."

Roh-roh jahat itu mulai melesat ke atas dan keluar dari alam maut. Pintu-pintu yang ada di atap dari kaki
kanan alam maut membuka dan menutup dengan sangat cepat untuk mengeluarkan mereka. Beberapa juga
keluar dari cerobong yang kami turuni. Akan kucoba untuk melukiskan bagaimana rupa dari makhluk-
makhluk jahat ini. Makhluk yang berbicara tadi sangat besar, kira-kira sebesar seekor beruang grizzly yang
sudah tumbuh sempurna, berwarna coklat dengan kepala seperti kelelawar dan mata yang tertanam dalam jauh
di belakang wajahnya yang berbulu. Lengan-lengan yang berbulu menggelantung di sisinya, dan taringnya
keluar dari mukanya yang berbulu.
Yang lain makhluk kecil seperti monyet dengan lengan-lengan yang panjang dan badannya berbulu lebat.
Mukanya kecil sekali dan hidungnya mancung. Tak bisa kutemukan matanya ada dimana. Yang lain,
kepalanya besar, telinganya besar dan ekornya panjang, dan masih ada satu lagi yang sebesar kuda dengan
kulit yang halus. Pandangan dari setan-setan dan roh-roh jahat ini, dan baunya yang menyengat, membuatku
mual. Di mana-mana kulihat setan. Setan yang paling besar, aku tahu dari Tuhan, mendapat perintah-perintah
langsung dari iblis. Yesus dan aku terus berjalan menurun di jalan setapak, sampai ke lubang lain. Teriakan
kesakitan, suara-suara sedih yang tak terlupakan ada dimana-mana. "Tuhanku, apa selanjutnya?" pikirku.

Kami langsung melewati beberapa makhluk jahat (rupanya mereka tidak melihat kami) dan berhenti di lubang
api dan belerang yang lain. Di dalam lubang berikutnya ada seorang laki-laki dengan kerangka yang besar.
Kudengar dia bekhotbah tentang Injil. Dengan heran kupandang Yesus untuk mendapat jawaban, karena Dia
selalu tahu pikiranku. KataNya, "Ketika dia di bumi, orang ini adalah seorang Pengabar Injil. Pada suatu
waktu dia berbicara kebenaran dan melayani Aku." Aku heran, apa yang dikerjakan orang itu di sini.
Tingginya kira-kira 6 kaki, dan kerangkanya kotor, berwarna keabu-abuan seperti batu nisan. Sebagian dari
pakaiannya tergantung padanya. Aku heran bagaimana nyala api bisa menyisakan sobekan pakaian yang
compang-camping ini, dan tidak membakarnya habis. Dagingnya yang terbakar masih tergantung padanya,
dan tengkoraknya menjadi nyala api. Bau yang hebat datang daripadanya. Kuperhatikan orang itu
merentangkan tangannya sepertinya sedang memegang buku, dan mulai membaca alkitab dari buku
khayalannya. Aku teringat lagi kata-kata Yesus, "Di alam maut semua perasaanmu ada, dan disini terasa lebih
kuat."

Laki-laki itu membaca ayat demi ayat. Pikirku, itu bagus. Yesus berbicara padanya dengan suara yang penuh
kasih, "Damai, diamlah." Segera laki-laki tersebut berhenti berbicara dan menoleh pelan-pelan untuk melihat
Yesus. Kulihat jiwa laki-laki itu di dalam kerangkanya. Dia berbicara kepada Tuhan, "Tuhan, sekarang aku
mau berkhotbah tentang kebenaran pada umat. Sekarang, Tuhan, aku siap untuk pergi dan mengatakannya
kepada yang lain tentang tempat ini. Aku tahu, waktu aku masih hidup di bumi, aku tak percaya adanya alam
maut maupun kedatanganMu kembali. Itu adalah apa yang manusia ingin dengar, kebenaran yang bisa
dikompromi di dalam gerejaku. Aku tahu, aku tidak menyukai seseorang yang berbeda bangsa dan warna
kulitnya, dan aku menyebabkan banyak orang meninggalkan Engkau. Aku membuat peraturanku sendiri
tentang Sorga, tentang yang benar dan yang salah. Aku tahu bahwa aku telah menyesatkan banyak orang, dan
aku menyebabkan banyak orang tersandung FirmanMu, dan aku memungut uang dari si miskin. Tapi, Tuhan,
keluarkan aku, aku akan berbuat benar. Aku tidak akan mengambil uang gereja lagi. Aku sudah bertobat. Aku
akan mengasihi orang apapun kebangsaan dan warna kulitnya. Yesus berkata, "Engkau bukan saja
memutarbalikkan dan salah menggambarkan Firman Allah, tapi engkau bohong tentang ketidaktahuanmu soal
kebenaran. Bagimu kesenangan hidup jauh lebih penting dari kebenaran. Aku sendiri datang mengunjungi
engkau dan mencoba untuk membalikkanmu, tapi engkau tidak mau dengar. Engkau tetap mengambil jalanmu
sendiri, dan kejahatan adalah tuanmu. Kau tahu kebenaran, tapi kau tidak mau bertobat dan kembali
kepadaKu. Setiap waktu Aku ada di sana. Aku menunggumu. Aku ingin kau bertobat, tapi kau tidak mau. Dan
sekarang penghukuman sudah ditetapkan."

Wajah Yesus penuh rasa belas kasihan. Aku tahu seandainya laki-laki itu menanggapi panggilan dari Sang
Juruselamat, sekarang dia tidak berada di sini.Oh, manusia, dengarkanlah. Yesus berkata kepada orang yang
undur kembali itu (kembali melakukan dosa lama), "Seharusnya engkau mengatakan kebenaran dan
mengembalikan banyak orang ke jalan yang benar dengan Firman Allah yang mengatakan bahwa, orang-
orang yang tidak percaya akan mendapat bagiannya dalam lautan api dan belerang. Engkau tahu jalan salib,
engkau tahu jalan kebenaran,engkau tahu harus bicara tentang kebenaran. Tapi iblis memenuhi hatimu dengan
kebohongan, dan kau jatuh dalam dosa. Seharusnya engkau bertobat dengan sungguh-sungguh, bukannya
setengah hati. FirmanKu benar dan tidak bohong. Sekarang sudah terlambat, terlambat." Meskipun begitu,
laki-laki itu mengacungkan tinjunya ke arah Yesus, dan mengutukNya. Meskipun begitu Yesus masih
menangis, "Bapa, kasihanilah."

Dengan sedih Yesus dan aku melanjutkan ke lubang berikutnya. Pengkhobat yang kembali berbuat dosa itu
masih tetap mengutuk dan marah kepada Yesus. Ketika kami berjalan melewati lubang-lubang api, orang-
orang yang terhilang itu mengulurkan tangan kepada Yesus, dan dengan suara memelas mereka memohon
kepadaNya untuk dikasihani. Tulang tangan dan lengan mereka berwarna abu-abu hitam karena terbakar,
tidak ada daging hidup atau darah, tidak ada organ tubuh, hanya ada kematian. Di dalam hatiku aku menangis,
oh dunia, bertobatlah. Kalau tidak, engkau akan datang ke sini. Berhenti, sebelum segalanya terlambat. Aku
berhenti di lubang lain, aku merasa kasihan sekali pada mereka, dan begitu sedih sehingga tubuhku lemah dan
hampir tidak bisa berdiri. Sedu sedan yang hebat mengguncangkanku. "Yesus, aku merasa sakit di dalam,"
kataku.

Dari dalam lubang seorang wanita berbicara kepada Yesus. Dia berdiri di tengah nyala api yang menutup
seluruh tubuhnya. Tulang-tulangnya penuh cacing dan daging mati. Ketika nyala api merayap ke atas
mengelilinginya, dia mengangkat tangannya ke arah Yesus dan menangis, "Keluarkan aku dari sini. Sekarang
aku mau memberikan hatiku kepadaMu, Yesus. Aku akan bercerita kepada yang lain tentang
pengampunanMu. Aku mau bersaksi untukMu. Aku mohon kepadaMu, keluarkan aku dari sini." Yesus
berkata, "FirmanKu benar, dan menyatakan bahwa semua orang harus bertobat dan berbalik dari dosa-
dosanya, dan memintaKu untuk masuk ke dalam hidup mereka apabila mereka ingin bebas dari tempat ini.
Melalui darahKu ada pengampunan dosa. Aku setia dan benar dan akan mengampuni semua yang datang
kepadaKu. Aku tidak akan mengusir mereka."

Dia menoleh, memandang wanita itu dan berkata, "Kalau saja kau dengarkan Aku dan datang kepadaKu dan
bertobat, Aku akan mengampunimu." Wanita itu bertanya, "Tuhan, tidak adakah jalan keluar dari sini?" Yesus
berkata dengan lembut, "Wanita, engkau sudah diberi banyak kesempatan untuk bertobat, tapi kau keraskan
hatimu dan tidak mau. Dan kau tahu, FirmanKu berkata bahwa semua pelacur akan mendapat bagian dalam
lautan api." Yesus menoleh kepadaku dan berkata, "Wanita ini menjalin hubungan gelap dengan banyak laki-
laki, dia penyebab banyak perpecahan rumah tangga. Meskipun begitu, Aku masih tetap mengasihinya. Aku
datang kepadanya tidak untuk menghukum, tapi datang dengan keselamatan. Aku banyak mengirim hamba-
hambaKu kepadanya supaya dia bertobat dari jalan-jalannya yang jahat, tapi dia tidak mau. Ketika dia masih
muda, Kupanggil dia, tapi dia terus berbuat jahat. Dia bebuat banyak kesalahan. Sekalipun begitu, Aku masih
mau mengampuninya kalau dia datang keadaKu. Iblis merasukinya dan dia bertambah pahit dan tidak mau
mengampuni orang lain. Dia datang ke gereja hanya untuk mendapatkan laki-laki, dia menemukannya dan
menggoda mereka. Jika saja dia datang kepadaKu, dosa-dosanya akan disucikan oleh darahKu. Setengah
hatinya ingin melayani Aku, tapi engkau tidak bisa melayani Tuhan dan iblis dalam waktu yang sama. Setiap
orang harus memilih, mau melayani siapa."

"Tuhan," tangisku, "berilah kekuatan padaku untuk meneruskannya." Aku terpaku dari atas kepala sampai ke
kaki oleh kengerian di alam maut. Yesus berkata, "Damai, tenanglah." "Tolonglah aku, Tuhan," tangisku.
"Iblis tidak mau kita tahu tentang kebenaran alam maut. Melalui impian-impianku yang paling dalam, tak
pernah terpikir olehku bahwa alam maut seperti itu. Yesus, kapankah hal ini berakhir?" "AnakKu," jawab
Yesus, "hanya Bapa di Sorga yang tahu kapan semuanya akan berakhir." Kemudian Dia berbicara kepadaku
lagi, kataNya, "Damai, tenanglah."

Kekuatan yang besar meliputi diriku. Yesus dan aku berjalan terus melalui lubang-lubang. Aku ingin menarik
setiap orang yang kulewati dari api, dan membawa cepat-cepat ke kaki Yesus. Aku menangis dalam hati.
Pikirku pada diriku sendiri, aku tak pernah ingin anak-anakku datang ke sini.Akhirnya Yesus menoleh
kepadaku dan berkata dengan tenang, "AnakKu, kita pulang ke rumahmu sekarang. Besok malam kita kembali
ke bagian ini lagi." Kembali di rumah, aku menangis. Sepanjang hari itu aku terbayang alam maut dan
kengerian dari manusia-manusia di sana. Aku bercerita pada mereka bahwa sakit di alam maut tidak bisa
dibayangkan. Siapa yang membaca buku ini, tolong, aku mohon padamu, bertobatlah dari dosa-dosamu.
Panggil Yesus dan minta Dia untuk menolongmu. Panggillah Dia hari ini, jangan tunggu besok. Hari besok
mungkin tidak akan datang. Waktu cepat berlalu. Berlututlah, dan minta dibersihkan dari dosa-dosamu.
Bersikaplah baik satu terhadap yang lain. Jika engkau marah terhadap seseorang ampuni dia. Tidak ada
kemarahan yang cukup berarti sehingga menyebabkan kita masuk alam maut, karena Dia mengampuni seperti
Kristus telah mengampuni kita dari semua dosa kita. Yesus bisa menjaga kita kalau kita mempunyai hati yang
mengampuni, dan mau membiarkan darahNya mencuci kita dari segala dosa. Kasihi anak-anakmu dan
kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Tuhan dari gereja-gereja berkata, "Bertobatlah dan diselamatkan."
BAB 4
Makin Banyak Lubang

Besok malamnya, Yesus dan aku pergi lagi ke dalam kaki kanan alam maut. Seperti sebelumnya, kulihat kasih
Yesus kepada jiwa-jiwa yang terhilang di dalam alam maut. Dan kurasakan kasihNya padaku dan kepada
siapapun di bumi. "Nak," kataNya kepadaku, "bukan kehendak Bapa bahwa seseorang akan binasa. Iblis
menipu banyak orang, dan mereka mengikutinya. Tapi Allah mudah mengampuni. Dia Allah yang mengasihi.
Apabila mereka benar-benar datang kepada Bapa dan bertobat. Dia akan mengampuni mereka." Kelembutan
meliputi wajah Yesus ketika Dia berkata, "BapaKu, kasihanilah."

Kembali kami berjalan diantara lubang-lubang berapi dan melewati lebih banyak orang dalam penyiksaan
seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya. Tuhanku, Tuhanku, betapa mengerikan! pikirku. Terus menerus
kami berjalan melewati banyak jiwa yang terbakar di alam maut. Sepanjang jalan setapak tangan-tangan
terulur kepada Yesus. Tangan-tangan yang mestinya ada dagingnya, hanya berupa tulang-tulang yang
berwarna abu-abu dengan cabikan-cabikan daging busuk yang terbakar. Didalam tiap kerangka mereka ada
kabut abu-abu kotor yang merupakan jiwa yang terkurung untuk selama-lamanya di dalam kerangkanya. Dari
jeritan-jeritan mereka aku tahu bahwa, mereka menderita karena api, cacing, rasa sakit, tanpa harapan.
Tangisan mereka memenuhi jiwaku dengan kesedihan yang begitu hebat, sehingga susah untuk
menggambarkannya. Pikirku, kalau saja mereka mau patuh, mereka tidak akan berada di sini. Aku tahu bahwa
mereka yang terhilang di alam maut mempunyai semua perasaan mereka. Mereka ingat semua hal yang
pernah dikatakan pada mereka. Mereka tahu bahwa tidak ada jalan keluar dari api dan bahwa mereka terhilang
untuk selamanya. Meskipun tahu tanpa harapan, mereka masih mengharap kalau mereka berseru kepada
Yesus untuk mendapat belas kasihan.

Kami berhenti di lubang berikutnya. Persis seperti yang lain, di dalamnya ada sosok seorang wanita (aku tahu
dari suaranya). Dia memanggil Yesus untuk dibebaskan dari api. Yesus memandang wanita itu dengan kasih
dan berkata, "Selama kau masih di bumi, Kupanggil dan Kupanggil engkau untuk datang kepadaKu. Kuminta
kepadamu untuk menyerahkan hatimu kepadaKu sebelum semuanya terlambat. Aku mengunjungimu ditengah
malam untuk memberitahu padamu tentang kasihKu. Aku membujukmu, mengasihimu dan mendorongmu
kepadaKu oleh RohKu. "Ya Tuhan," katamu, "aku tahu mengikutiMu." Dengan bibirmu kau katakan bahwa
engkau mengasihiKu, tapi hatimu tidak bermaksud begitu. Aku tahu dimana hatimu. Aku sering mengirim
utusan-utusan untuk mengatakan kepadamu supaya kau bertobat dari dosa-dosamu dan datang kepadaKu, tapi
kau tidak mau mendengarkanKu. Aku ingin memakaimu untuk melayani yang lain, untuk menolong yang lain
menemukan diriKu. Tapi kau mengingini dunia dan bukannya Aku. Aku memanggilmu tapi kau tidak mau
dengar maupun bertobat dari dosa-dosamu." Wanita itu berkata kepada Yesus, "Kau ingat Tuhan, bagaimana
aku ke gereja dan merupakan seorang wanita yang baik. Aku anggota gerejaMu. Aku tahu panggilanMu
dalam hidupku. Dan aku tahu bagaimanapun juga aku harus menyerah pada panggilanMu itu, dan sudah
kulakukan," katanya. Kata Yesus, "Wanita, kau masih saja penuh kebohongan dan dosa. Kupanggil engkau,
tapi kau tidak mau mendengarkan aku. Benar engkau anggota sebuah gereja, tetapi menjadi anggota gereja
tidak membawamu ke Sorga. Dosamu banyak dan kau tidak bertobat. Engkau menyebabkan yang lain
tersandung FirmanKu. Kau tidak mau mengampuni yang lain kalau mereka menyakiti hatimu. Engkau
bertindak seolah-olah mengasihi dan melayaniKu, kalau kau sedang di tengah-tengah orang Kristen, tapi kalau
kau tidak di depan orang Kristen, kau berbohong, menipu dan mencuri. Kau memberi kesempatan pada roh-
roh penggoda dan menikmati kehidupan gandamu. Engkau tahu jalan yang lurus dan sempit." Dan kata Yesus,
"Kau juga punya lidah ganda, kau ceritakan tentang saudara-saudaramu seiman. Kau pikir kau lebih suci
daripada mereka, padahal hatimu penuh dosa. Aku tahu kau tidak mau mendengarkan RohKu yang penuh
belas kasihan. Engkau menghakimi seseorang dari luarnya, tanpa memperhatikan kenyataan bahwa banyak
diantaranya adalah orang-orang beriman. Engkau sangat keras. Ya, kau berkata mengasihiKu dengan bibirmu,
tapi hatimu jauh daripadaKu. Kau tahu jalan Tuhan dan kau mengerti. Kau permainkan Allah dan Allah tahu
semuanya. Apabila kau telah sungguh-sungguh melayani Allah, tentunya hari ini kau tidak berada di sini. Kau
tidak bisa melayani iblis dan Allah dalam waktu yang bersamaan."

Yesus menoleh kepadaku dan berkata, "Di hari-hari akhir banyak yang akan meninggalkan imannya, memberi
hati kepada roh-roh penggoda, dan melayani dosa. Keluarlah dari antara mereka, dan pisahkan diri. Jangan
berjalan bersama mereka. Ketika kami pergi, wanita itu mulai mengutuk dan menyumpahi Yesus. Dengan
marah dia menjerit dan menangis. Kami berjalan terus. Aku sangat marah.

Dalam lubang berikutnya ada kerangka yang lain. Meskipun belum sampai, sudah kucium bau kematian.
Kerangka ini sama seperti yang lain. Aku ingin tahu apa yang diperbuat jiwa ini sehingga dia terhilang dan
tanpa harapan, tanpa hari depan kecuali secara abadi berada di tempat ini. Alam maut itu abadi. Ketika
kudengar tangisan dari jiwa-jiwa dalam penyiksaan ini, akupun menangis. Kudengar seorang wanita berkata
kepada Yesus. Dia sedang mengutip Firman Allah. "Tuhan, apa yang dikerjakannya disini?" tanyaku.
"Dengarkan," kata Yesus. Wanita itu berkata, "Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Tidak ada
seorangpun datang kepada Bapa tanpa melalui Dia. Yesus adalah Terang Dunia. Datanglah kepada Yesus, dan
Dia akan menyelamatkanmu." Ketika dia berbicara, banyak jiwa yang terhilang yang ada di sekelilingnya
mendengarkan. Beberapa jiwa menyumpah dan mengutukinya. Beberapa menyuruhnya untuk berhenti.
Beberapa masih berkata, "Apa benar-benar masih ada harapan?" atau "Tolong kami, Yesus." Tangisan
penyesalan memenuhi udara. Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi. Aku tidak tahu kenapa wanita itu
berkhotbah tentang Injil di sini. Tuhan tahu pikiranku. KataNya, "Nak, Aku memanggil wanita ini waktu
umurnya 30 tahun untuk berkhotbah tentang FirmanKu dan untuk menjadi saksi Injil. Aku memanggil
berbagai macam orang untuk tujuan-tujuan yang berbeda di dalam tubuhKu. Tetapi apabila pria atau wanita,
pemuda-pemuda atau gadis-gadis tidak menghendaki Rohku, Aku akan undur. Ya, dia menjawab panggilanKu
untuk bertahun-tahun, dan dia bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah. Dia mempelajari tentang suaraKu,
dan dia mengerjakan banyak pekerjaan baik untukKu. Dia mempelajari Firman Allah. Dia sering berdoa, dan
banyak doa-doanya dijawab. Dia mengajar banyak orang tentang jalan kekudusan. Dia orang beriman di
rumahnya. Tahun-tahun berlalu ketika pada suatu hari dia menemukan suaminya menjalin hubungan dengan
seorang wanita lain. Dan meskipun dia (suaminya) sudah minta ampun kepadanya, dia bertambah pahit dan
tidak mau mengampuni dan menyelamatkan perkawinannya. Benar, suaminya salah, dan dia telah melakukan
dosa besar. Tapi wanita itu tahu FirmanKu. Dia tahu harus mengampuni, dan dia tahu bahwa pada setiap
godaan pasti ada jalan keluarnya. Suaminya mohon supaya diampuni. Dia tidak mau. Sebaliknya
kemarahannya makin berakar. Kemarahan bertumbuh di dalamnya. Dia tidak mau menyerahkannya
kepadaKu. Makin hari dia menjadi makin pahit, dan berkata di dalam hatinya, "Di sini aku melayani Allah
sepenuhnya, dan suamiku bergaul dengan wanita lain. PikirMu itu benar?" katanya kepadaKu. Aku bilang,
"Tidak, itu tidak benar. Tetapi dia datang kepadamu dan menyesalinya, dan berkata tidak akan berbuat lagi."
Aku berkata kepadanya, "Nak, periksa dirimu sendiri, dan sadari bahwa engkau sendirilah yang
menyebabkannya." "Bukan aku, Tuhan," katanya, "aku orang suci, dia orang berdosa." Dia tidak mau
mendengarkanKu. Waktu berlalu, dia tidak mau berdoa kepadaKu, atau membaca Alkitab. Dia menjadi
marah, bukan saja kepada suaminya, tapi juga kepada siapa saja di sekelilingnya. Dia mengutip Firman-
Firman dari Alkitab, tapi dia tidak mau mengampuninya. Dia tidak mau mendengarkan Aku. Hatinya
bertambah pahit, dan dosa besar memasukinya. Hati yang semula dipenuhi kasih, sekarang timbul nafsu
membunuh. Dan suatu hari, dalam kemarahannya, dia bunuh suami dan wanita itu. Kemudian iblis mengambil
alih dirinya seluruhnya, dan dia bunuh diri."

Kupandang jiwa terhilang yang berhenti mengikut Kristus, dan jiwanya dihukum selamanya dalam api dan
kesakitan. Kudengarkan waktu dia menjawab Yesus. "Sekarang aku mau mengampuni, Tuhan," katanya.
"Keluarkan aku, sekarang aku mau menurutiMu. Lihat, Tuhan, sekarang aku berkhotbah tentang FirmanMu.
Dalam satu jam setan-setan akan datang membawaku untuk disiksa lebih hebat. Untuk beberapa jam mereka
akan menyiksaku. Karena aku telah berkhotbah tentang FirmanMu, siksaanku akan lebih berat. Tolong, Tuhan
aku mohon kepadaMu keluarkan aku dari sini." Aku menangis bersama wanita yang berada di dalam lubang
itu, dan mohon kepada Tuhan untuk menjauhkan semua kepahitan dari dalam hatiku. "Jangan biarkan aku
mengijinkan kebencian memenuhii hatiku, Tuhan Yesus," kataku. "Mari, kita jalan terus," kata Yesus.

Di lubang berikutnya ada jiwa laki-laki terbungkus kerangkanya, berseru memanggil Yesus. "Tuhan,"
tangisnya, "tolonglah aku untuk bisa memahami kenapa aku bisa berada di sini." Yesus berkata, "Damai,
tenanglah. Kau mengerti kenapa kau ada di sini." "Keluarkan aku, aku akan jadi baik," laki-laki itu memohon.
Tuhan berkata kepadanya, "sekalipun sudah di alam maut, engkau masih berbohong." Kemudian Yesus
menoleh dan berkata kepadaku, "Laki-laki ini berumur 23 tahun waktu dia datang kemari. Dia tidak mau
mendengarkan InjilKu. Berkali-kali dia dengarkan FirmanKu dan sering ke rumahKu. Kudorong dia dengan
RohKu untuk keselamatannya, tapi yang diinginkannya adalah dunia dan nafsu-nafsunya. Dia senang mabuk-
mabukan dan tidak mau memperhatikan panggilanKu. Dia dibesarkan di gereja, tapi dia tidak mau
mengikatkan dirinya kepadaKu. Suatu hari dia berkata kepadaKu, "Suatu hari akan kupersembahkan hidupku
kepadaMu, Yesus." Tapi hari itu tidak pernah datang. Suatu malam sehabis pesta, dia mati dalam kecelakaan
mobil. Iblis menipunya sampai akhir. Dia segera mati. Dia tidak mau mendengarkan panggilanKu. Yang lain-
lain juga terbunuh dalam kecelakaan itu. Pekerjaan iblis adalah membunuh, mencuri dan merusak. Kalau saja
anak muda ini patuh! Bukan kehendak Allah kalau seseorang binasa. Iblis menghendaki jiwa laki-laki ini, dan
dihancurkannya melalui kesembronoan, dosa dan minuman keras. Banyak kehidupan rumah tangga
dihancurkan setiap tahunnya karena alkohol." Kalau saja manusia bisa menyadari, bahwa nafsu dan keinginan
duniawi hanya semusim saja! Jika kau datang kepada Tuhan Yesus, Dia akan melepaskanmu dari minuman
keras. Datang kepada Yesus, dan Dia akan mendengar dan menolongmu. Dia akan jadi temanmu. Ingat, Dia
mengasihimu, dan Dia juga mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa-dosamu. Orang-orang Kristen yang
sudah menikah, Yesus memperingatkan padamu, jangan melakukan perjinahan, jangan mengingini seseorang
dari lawan jenis, meskipun engkau tidak melakukan perjinahan, bisa saja terjadi perjinahan dalam hatimu.

Anak muda, jauhkan dirimu dari dosa obat-obatan dan dosa sex. Jika engkau telah berdosa, Allah mau
mengampunimu. Sekarang, datanglah kepadaNya, selagi masih ada waktu. Cari Kristen-Kristen dewasa yang
kuat dan tanya, apakah kau bisa membicarakan masalahmu dengan mereka. Kau akan bersyukur bahwa kau
sudah mulai sekarang di dunia ini sebelum terlambat. Iblis datang sebagai malaikat terang untuk menipu
dunia. Tidak heran kalau dosa dunia terlihat menggiurkan bagi anak muda, sekalipun dia tahu tentang Firman
Tuhan yang kudus. Pesta sekali lagi, pikirnya, Yesus akan mengerti. Tapi kematian tidak mengenal belas
kasihan, dia tunggu sampai terlambat. Kupandang jiwa orang itu, dan teringat tentang anak-anakku sendiri
yang akan segera berumur 23 tahun. "Oh Allah, biarlah mereka melayaniMu." Aku tahu, banyak dari pembaca
yang mempunyai seseorang yang dikasihi, mungkin anak-anak yang tak kau ingini untuk menjadi penghuni
alam maut. Ceritakan tentang Yesus kepada mereka sebelum terlambat. Beritahu supaya mereka bertobat atas
dosa-dosa mereka, dan bahwa Allah mau mengampuni dan menguduskan mereka. Untuk berhari-hari tangisan
laki-laki itu terngiang di dalam hatiku. Tak akan pernah kulupakan tangisan penyesalannya. Kuingat daging
yang tergantung dan terbakar di nyala api. Tak dapat kulupakan kebusukan bau kematian, lubang-lubang
mata, jiwa-jiwa yang berwarna abu-abu kotor dan cacing yang merayap menembus tulang. Kerangka anak
muda itu mengangkat lengannya ke arah Yesus, memohon dengan sangat waktu kami berjalan lagi ke lubang
berikutnya. "Tuhan yang baik," doaku. "Beri kekuatan padaku untuk meneruskannya."

Kudengar suara wanita, menangis putus asa. Tangisan orang-orang mati ada di mana-mana. Segera kami
sampai di lubang di mana wanita itu berada. Dia mohon dengan segenap jiwanya kepada Yesus untuk
mengeluarkannya dari sana. "Tuhan," katanya, "apakah belum cukup aku berada di sini?" Siksaan yang
kuderita melebihi daya tahanku. Tolong, Tuhan, keluarkan aku. Sedu-sedan mengguncang-guncang
kerangkanya, dan suaranya penuh penderitaan. Aku tahu dia sangat menderita. Kataku, "Yesus, tak bisakah
Kau berbuat sesuatu?" Yesus berkata pada wanita itu, "Ketika kau ada di bumi, Kupanggil dan Kupanggil
engkau untuk datang kepadaKu. Kuminta dengan sangat untuk menyerahkan hatimu kepadaKu, untuk
mengampuni yang lain, untuk berbuat benar, dan untuk menjauhkan diri dari dosa. Bahkan Aku
mengunjungimu di tengah malam, dan berkali-kali mendorongmu dengan RohKu. Dengan bibirmu kau
katakan bahwa engkau mengasihiKu, tapi hatimu jauh dari padaKu. Tidak tahukah kamu bahwa, tidak ada
sesuatupun yang bisa disembunyikan dari Allah? Kau kelabui yang lain, tapi kau tidak bisa mengelabui
diriKu. Aku masih mengirim yang lain untuk mengatakan padamu supaya kau bertobat, tapi tidak kau
hiraukan. Kau tidak mau dengar, tidak mau lihat, dan dengan marah kau tolak mereka. Kutempatkan engkau
di mana kau bisa dengar FirmanKu. Tapi kau tidak mau memberikan hatimu kepadaKu. Kau tidak menyesal
maupun malu tentang apa yang sudah kau perbuat. Kau keraskan hatimu dan berbalik daripadaKu. Sekarang
kau terhilang dan terlepas untuk selamanya. Seharusnya kau dengarkan Aku." Dia memandang kepada Yesus
dan mulai menyumpah dan mengutuk Allah. Kurasakan kehadiran roh-roh jahat dan tahu bahwa merekalah
yang mengutuk. Betapa sedihnya terhilang untuk selama-lamanya di alam maut. Lawanlah iblis, dan dia akan
lari daripadamu. Yesus berkata, "Bumi dan segala isinya akan berlalu, tapi FirmanKu tidak berkesudahan."
BAB 5
Terowongan Ketakutan

Kucoba untuk mengingat-ingat khotbah yang pernah kudengar tentang alam maut. Tapi belum pernah
kudengar tentang hal-hal yang begitu mengerikan seperti yang ditunjukkan Tuhan kepadaku disini. Alam maut
jauh lebih buruk daripada yang bisa kita pikirkan atau bayangkan. Hatiku benar-benar terharu ketika kutahu
bahwa jiwa-jiwa yang sekarang tersiksa di alam maut akan di sana selamanya. Tidak ada jalan keluar. Aku
sudah bertekad untuk melakukan segala sesuatu sekuat tenagaku untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari
kengerian itu. Aku harus mengabarkan Injil kepada siapa saja yang kujumpai, karena alam maut itu tempat
yang menakutkan, dan ini adalah laporan yang sesungguhnya. Kau sadar apa yang kukatakan? Apabila orang-
orang berdosa tidak bertobat dan percaya Injil, mereka akan sungguh-sungguh berakhir di sini. Percaya Tuhan
Yesus Kristus dan datang kepadaNya untuk menyelamatkanmu dari dosa. Bacalah Injil Yohanes 3:16. Dan
bacalah buku ini halaman demi halaman, supaya kau bisa lebih mengerti tentang alam maut dan alam baka.
Ketika kau membaca, berdoalah supaya Yesus datang dalam hatimu dan mencuci semua dosamu sebelum
segalanya terlambat.

Yesus dan aku berjalan terus lewat alam maut. Jalan setapak seperti terbakar dan kering, retak-retak dan
tandus. Sejauh mata memandang kulihat jajaran-jajaran lubang. Aku sangat letih. Hatiku, seluruh rohku
terganggu oleh semua yang kulihat dan kudengar, dan aku tahu di depan masih banyak lagi.
"Yesus, berilah kekuatan padaku untuk meneruskan," kataku. Ketika Yesus membimbingku, aku berjalan
dekat-dekat di belakangnya. Aku sedih sekali melihat hal-hal yang begitu mengerikan. Dalam hati kuingin
tahu apakah dunia mau mempercayaiku. Aku melihat ke kiri ke kanan dan ke belakangku, sejauh mata
memandang, semuanya lubang-lubang berapi. Aku dikelilingi api, lidah-lidah api dan jiwa-jiwa yang terbakar.
Aku menjerit ketakutan. Kengerian dan kenyataan tentang apa yang kulihat rasanya terlalu berat untuk
kutanggung. "Oh, dunia bertobatlah," seruku. Rohku tersedu-sedu ketika aku berjalan bersama Yesus. Aku
ingin tahu, apa lagi berikutnya, dan apa yang sedang dikerjakan keluargaku, teman-temanku.. oh, betapa aku
mengasihi mereka. Kuingat, bagaimana dulu aku telah berdosa, kemudian berbalik kepada Yesus, dan aku
berterima kasih kepada Allah bahwa aku sudah kembali kepadaNya sebelum terlambat.

Yesus berkata, "Sekarang kita hampir sampai memasuki terowongan yang akan membawa kita masuk ke perut
alam maut. Alam maut berbentuk seperti tubuh manusia yang berbaring di pusat bumi. Tubuh itu berbaring di
punggungnya dengan tangan dan kaki terentang. Kalau Aku punya tubuh dari orang-orang percaya, begitu
juga mereka punya tubuh dari dosa dan kematian. Kalau tubuh Kristus bertumbuh setiap hari, begitupun juga
tubuh alam maut bertumbuh setiap hari. Dalam perjalanan kami ke terowongan itu, kami melewati lubang-
lubang api dengan tangisan dan rintihan dari orang-orang terkutuk yang terngiang di telingaku. Waktu kami
lewat, banyak yang berteriak memanggil Yesus. Yang lain mencoba memanjat keluar dari lubang api untuk
mendekatiNya, tapi tidak bisa. Terlambat, terlambat, hatiku menjerit. Kesedihan selalu terbayang di wajah
Yesus waktu kami berjalan. Kuingat ketika melihat lubang-lubang api itu dan teringat tentang masak-masakan
di halaman belakang rumah yang sering kami lakukan, dan bagaimana rupa arang yang menyala sesudah
terbakar selama beberapa jam. Rupanya mirip benar dengan yang kulihat di alam maut ini. Aku bersyukur
sekali waktu kami sudah memasuki terowongan. Pikirku, di terowongan tidak mungkin separah seperti di
lubang-lubang. Tapi betapa salahnya dugaanku!

Begitu kami berada di dalam, aku mulai melihat ular-ular besar, tikus-tikus besar dan banyak roh-roh jahat,
semuanya lari menjauhi hadirat Tuhan. Ular-ular mendesis ke arah kami dan tikus-tikus mencicit. Di sana
banyak suara-suara jahat. Ular-ular berbisa dan bayangan-bayangan hitam ada di sekitar kami. Yesus adalah
satu-satunya cahaya yang bisa dilihat di terowongan itu. Sedapat mungkin aku berdiri dekat Dia. Setan-setan
dan roh-roh jahat semuanya ada di sisi terowongan ini, dan mereka pergi ke suatu tempat ke atas dan ke luar
dari terowongan. Belakangan aku tahu bahwa roh-roh jahat ini pergi ke luar untuk melaksanakan perintah-
perintah iblis. Yesus merasakan ketakutanku di tempat yang gelap, lembab dan kotor ini, lalu berkata, "Jangan
takut, kita akan segera sampai di ujung terowongan. Aku harus menunjukkan perkara-perkara ini kepadamu.
Mari, ikuti Aku."

Ular-ular raksasa merayap melewati kami. Beberapa dari ular itu ukuran kelilingnya 4 kaki dan panjangnya 25
kaki. Bau pengap dan kotor memenuhi udara, dan roh-roh jahat ada di mana-mana. Yesus berkata, "Kita akan
segera sampai ke perut alam maut. Bagian alam maut ini tingginya 17 mil, dan kelilingnya 3 mil seperti
lingkaran." Yesus memberikan ukurannya yang tepat kepadaku. Akan kucoba sebisaku untuk menulis dan
menceritakan apa yang kulihat dan kudengar. Kulakukan ini untuk kemuliaan Bapa, kemuliaan Anak dan
kemuliaan Roh Kudus. Terjadilah kehendak Allah. Aku tahu bahwa Yesus menunjukkan semuanya kepadaku
supaya aku dapat memperingatkan laki-laki dan wanita agar bagaimanapun juga harus menghindari alam
maut. Saudara terkasih, jika kau membaca buku ini dan kau tidak mengenal Yesus, hentikan sekarang juga,
bertobatlah dari dosa-dosamu, undanglah Dia untuk menjadi Juruselamatmu.
BAB 6
Kegiatan Di Alam Maut

Di depan kami, aku bisa melihat sinar kuning yang suram. Yesus dan aku telah ke luar dari terowongan
ketakutan dan sekarang berdiri di tempat yang kotor, memeriksa bagian perut dari alam maut. Sejauh mata
memandang, di sana ada sejumlah besar kegiatan yang berlangsung di pusat (atau di perut) alam maut. Kami
berhenti dan Yesus berkata, "Kubawa kau melewati pusat alam maut, dan Aku akan membukakan banyak
perkara kepadamu. Mari, ikuti Aku,"

Kami berdua berjalan terus. Yesus berkata, "Di depan banyak perkara yang mengerikan. Hal ini bukan kilasan
dari khayalan seseorang, tapi kenyataan. Yakinkan pembaca-pembacamu bahwa kekuatan setan memang
nyata. Ceritakan juga, bahwa iblis itu nyata, dan kuasa kegelapan itu benar-benar ada. Tapi beritahu mereka
untuk tidak putus asa, karena jika umatKu yang berseru dalam namaKu mau merendahkan hati mereka dan
berdoa dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengarkan dari Sorga dan memulihkan
tanah dan tubuh mereka. Sebagaimana Sorga itu benar-benar ada, demikian juga, alam maut itu nyata adanya.
Allah ingin kau tahu tentang alam maut, dan Dia ingin menyelamatkanmu dari tempat itu. Allah ingin kau
tahu bahwa ada jalan keluar bagimu, jalan itu adalah Yesus Kristus, Juruselamat jiwamu, ingat, hanya mereka
yang namanya tertulis di Buku Alhayat Anak Domba Allah yang akan diselamatkan.

Kami sampai di kegiatan pertama di perut alam maut, di sebelah kanan dimana kami telah masuk, dan ada di
atas sebuah bukit kecil di suatu sudut yang gelap di alam maut. Aku ingat kata-kata Tuhan ketika Dia berkata
kepadaku, "Kadang-kadang Aku seolah-olah telah meninggalkanmu, tapi Aku tidak akan meninggalkanmu.
Ingat bahwa Aku punya kuasa di langit dan di bumi. Kadang-kadang roh-roh jahat dan jiwa-jiwa yang
terhilang tidak melihat atau mengetahui adanya kita di sini. Jangan takut. Yang akan kau saksikan itu nyata.
Perkara-perkara itu sekarang juga sedang terjadi dan akan berlanjut sampai maut dan alam maut dilempar ke
dalam lautan api. Pembaca, pastikan namamu tertulis di Kitab Alhayat Anak Domba.

Di depan kami aku bisa mendengar suara dan tangisan dari jiwa yang sedang disiksa. Kami naiki bukit kecil
itu dan memeriksanya. Cahaya memenuhi daerah itu, hingga aku bisa melihat jelas. Jeritan-jeritan yang tak
pernah terpikir olehku bisa terjadi, memenuhi udara. Itu adalah jeritan-jeritan seorang laki-laki. "Dengarkan
Aku," kata Yesus, "apa yang akan kau lihat dan dengar adalah benar. Perhatikan, kau pelayan-pelayan Injil, ini
adalah Firman-Firman yang setia dan benar. Bangunlah, penginjil-penginjil, pengkhotbah-pengkhotbah,
pengajar-pengajar FirmanKu, semuanya yang sudah dipanggil untuk mengabarkan Injil dari Tuhan Yesus
Kristus. Kalau kau sudah berdosa, bertobatlah, atau kau juga akan binasa." Kami berjalan masuk sampai 15
kaki ke dalam kegiatan ini. Kulihat makhluk-makhluk kecil berpakaian gelap berbaris mengelilingi benda
seperti peti. Sesudah kuperiksa lebih dekat, kulihat bahwa peti itu adalah sebuah peti mati, dan makhluk-
makhluk yang berbaris mengelilinginya adalah setan-setan. Itu benar-benar sebuah peti mati, dan ada 12
setan-setan yang berbaris mengelilinginya. Ketika mereka berbaris, mereka menyanyi-nyanyi dan tertawa-
tawa. Tiap-tiap setan membawa tombak yang tajam di tangannya, dan terus menusuk ke dalam peti mati lewat
lubang-lubang kecil yang berderet di luarnya. Ada suasana ketakutan yang hebat di situ, dan aku gemetar
karena pemandangan di hadapanku. Yesus tahu perasaanku, karena kataNya, "Nak, banyak jiwa yang tersiksa
di sini, dan banyak macam penyiksaan untuk jiwa-jiwa itu. Hukuman yang lebih berat dijatuhkan pada mereka
yang pernah mengabarkan Injil dan kembali berbuat dosa, atau kepada mereka yang tidak mau menuruti
panggilan Allah dalam hidup mereka."

Kudengar tangisan yang begitu menyedihkan, sehingga hatiku penuh keputusasaan. "Tidak ada harapan, tidak
ada harapan!" katanya. Tangisan putus asa itu berasal dari peti mati. Suatu ratapan penyesalan yang tak pernah
berakhir. "Oh, betapa mengerikan!" kataku. "Mari," kata Yesus, "marilah kita mendekat." Lalu Dia berjalan
menuju ke peti mati itu dan melihat ke dalamnya. Di situ ada jiwa seorang laki-laki. Ketika kuperhatikan,
setan-setan itu mendorong tombak-tombaknya ke dalam jiwa laki-laki di dalam peti mati itu. Tak akan
kulupakan penderitaan jiwa ini. Aku berseru kepada Yesus, "Keluarkan dia, Tuhan, keluarkan dia."
Penyiksaan jiwanya ini merupakan pemandangan yang sangat mengerikan. Kalau saja dia bisa bebas. Aku
menarik tangan Yesus dan mohon kepadaNya supaya laki-laki itu dikeluarkan dari peti mati.

Yesus berkata, "AnakKu, damai, tenanglah." Ketika Yesus berbicara, laki-laki itu melihat kami, katanya,
"Tuhan, Tuhan, keluarkan aku. Kasihanilah" Aku memandang ke bawah dan kulihat jiwa itu ada jantung
manusia, dan darah menyembur daripadanya. Tusukan dari tombak-tombak itu benar-benar menembus
jantungnya. "Aku mau melayaniMu sekarang, Tuhan," Dia mohon, "Keluarkan aku." Aku tahu bahwa laki-
laki ini merasakan setiap tombak yang menembus jantungnya. "Siang dan malam dia disiksa," kata Tuhan.
"Dia ditempatkan di sini oleh iblis, dan iblislah yang menyiksanya." Laki-laki itu menjerit, "Tuhan, sekarang
aku mau mengabarkan Injil kebenaran. Aku akan cerita tentang dosa dan alam maut. Tapi tolong keluarkan
aku dari sini." Yesus berkata, "Orang ini adalah pengkhotbah Firman Allah. Ada saatnya dia melayaniKu
dengan segenap hatinya dan membawa banyak jiwa untuk diselamatkan. Beberapa orang yang sudah
diselamatkannya sampai sekarang masih tetap melayani Aku setelah bertahun-tahun kemudian. Nafsu
kedagingannya dan kekayaan yang penuh tipuan menyesatkannya. Dia biarkan iblis menguasainya. Dia punya
gereja yang besar, mobil yang bagus, pendapatan yang besar. Dia mulai mencuri persembahan gereja. Dia
mulai mengajar kebohongan. Kebanyakan bicaranya setengah benar, setengahnya bohong. Dia tidak
memperbolehkan Aku mengoreksi dirinya. Kukirim utusan-utusanKu kepadanya untuk menyuruhnya
bertobat, dan berkhotbah tentang kebenaran, tapi dia lebih menyukai kenikmatan hidup daripada kehidupan
bersama Allah. Dia tahu bahwa dia tidak boleh mengajar atau berkhotbah tentang doktrin lain selain
kebenaran yang diungkapkan dalam Alkitab. Tetapi sebelum meninggal dia bahkan menyatakan bahwa
Baptisan Roh Kudus adalah suatu kebohongan. Dan mereka yang menyatakan dirinya kepenuhan Roh Kudus
adalah orang-orang munafik. Katanya, "Kau boleh saja jadi pemabuk, dan bisa ke Sorga sekalipun tanpa
pertobatan." Dia berkata, "Allah tidak akan mengirim seseorang ke alam maut, dan bahwa Allah itu terlalu
baik untuk bisa berbuat demikian." Dia menjadi sebab banyak umat yang baik jatuh dari kemuliaan Allah. Dia
bahkan berkata bahwa dia tidak membutuhkan Aku, karena dia seperti Allah. Dia bertindak sebegitu jauh
ketika dia mengadakan seminar-seminar untuk mengajarkan doktrin palsunya. Dia injak-injak FirmanKu yang
kudus di bawah kakinya. Tapi masih juga Aku mengasihinya." "AnakKu, adalah lebih baik tidak pernah
mengenal Aku, daripada mengenalKu dan berbalik dari melayani Aku," kata Tuhan. "Kalau saja dia
mendengarkanMu, Tuhan," seruku. "Kalau saja dia mau memperhatikan jiwanya dan jiwa-jiwa lain." "Dia
tidak mau mendengarkanKu. Ketika Kupanggil, dia tidak mau mendengarkanKu. Dia mencintai kehidupan
yang mudah. Kupanggil dan Kupanggil dia untuk bertobat, tapi dia tidak mau kembali kepadaKu. Suatu hari
dia terbunuh dan segera datang kemari. Sekarang iblis menyiksanya karena dia pernah berkhotbah tentang
FirmanKu dan menyelamatkan jiwa untuk kerajaanKu.Inilah siksaannya."Kuperhatikan setan-setan ketika
mereka terus berbaris mengelilingi peti mati. Jantung manusia itu terus berdenyut dan darah asli mengalir
daripadanya. Aku tak pernah melupakan jeritan kesakitannya dan kesedihannya. Yesus memandang laki-laki
di dalam peti mati itu, dengan belas kasihan yang mendalam dan berkata, "Darah dari banyak jiwa yang
terhilang ditimpakan ke atasnya. Saat ini banyak diantara mereka berada dalam penyiksaan di sini."

Dengan hati penuh kesedihan, Yesus dan aku berjalan terus. Ketika kami tinggalkan tempat itu, kulihat
rombongan setan-setan lain mendatangi peti mati itu. Tinggi mereka kira-kira 3 kaki, berpakaian hitam dan
wajah mereka ditutupi kerudung hitam. Regu-regu bergiliran menyiksa jiwanya. Kupikir, betapa karena rasa
harga diri, kadang-kadang kita tidak mau mengakui kesalahan kita dan mohon pengampunan. Kita menolak
untuk bertobat dan merendahkan hati, dan kita berjalan terus seolah-olah kita sendirilah yang paling benar.
Tapi, ingat jiwa-jiwa, alam maut itu nyata. Janganlah pergi ke tempat begitu.

Yesus dan aku berjalan ke tempat kecil yang terbuka yang seluruhnya ditabur batu-batu. Di sana sini ada
sumur-sumur yang rendah, semuanya dibuat dari tanah dan batu. Sinar yang terang menyinari suatu tempat
seukuran ruang dansa yang luas. Yesus berkata, "AnakKu, lihatlah pekerjaan iblis." Inilah apa yang kulihat
dan kudengar. Suara musik yang bagus mengalun di udara, dan di tengah ruang dansa, di atas lantai dansa
yang terang ada lima orang wanita cantik yang sedang menari. Semua berbaris dalam sejajar dan bergerak
bersama-sama mengikuti alunan musik. Mereka menari sambil tertawa-tawa. Kelihatannya seperti kontes
kecantikan, karena kecantikan wanita-wanita itu benar-benar menakjubkan. Mereka begitu menarik sehingga
kelihatannya bukan seperti wanita betul. Pikirku dalam hati, bagaimana seseorang yang begitu cantik bisa di
alam maut? Pakaian yang dipakai wanita-wanita itu bagus-bagus dan sangat mahal. Mereka kelihatan seperti
putri-putri raja, tanpa kekurangan sedikitpun. Semuanya kelihatan sempurna. Aku ingin tahu, apa yang
mereka kerjakan di alam maut. Mereka tidak kelihatan jahat dan berdosa. Tapi kemudian kudapati bahwa
mereka menari menuju ke api, dan lidah-lidah api menjilat-jilat naik turun ke tubuh mereka yang sempurna
itu. Mereka tertawa ketika lidah api menjilat dan membungkus tubuh mereka. Mereka tidak terbakar maupun
merasakan sakit. Kuperhatikan waktu musik berhenti seketika dan ruangan dansa itu menjadi sunyi. Barisan
wanita-wanita cantik itu berhenti bergerak dan memperhatikan ketika seseorang datang. Kehadirannya yang
jahat memenuhi ruangan, suasana jahat yang lebih dasyat daripada yang pernah kurasakan. Kemudian kulihat
punggung seseorang gelap, seluruhnya terlindung dalam bayangan. Punggungnya menghadap padaku, dan dia
berpakaian jubah panjang dan mantel warna gelap. Di sampingnya ada dua orang laki-laki. Punggung mereka
juga menghadap kepadaku dan Yesus. Aku tahu bahwa mereka tidak bisa melihat kami. "Perhatikan," kata
Yesus.

Aku tahu kehadiran yang jahat itu adalah iblis, karena wanita-wanita cantik itu mulai membungkuk dan
menyanyi, "Hidup iblis, hidup iblis." Iblis mulai berbicara, katanya "Anak-anakku, kamu sudah menuruti
perintah-perrintahku dan sekarang kamu siap pergi ke bumi untuk melaksanakan keinginanku. Kuasa-kuasa
kegelapan sudah diberikan kepadamu, dan kamu punya semua sumber dari alam maut untuk mendukung
pekerjaanmu." Iblis tertawa jahat dan berkata, "Sekarang untuk mengingatkanmu akan kuasaku, akan
kudemonstrasikan tentang apa yang akan terjadi apabila kamu tidak patuh kepadaku. Iblis melambaikan
tangannya ke arah mereka, dan mereka mulai menjerit-jerit kepadanya. "Oh, jangan iblis, kami akan patuh dan
mengerjakan apa yang kau perintahkan. Tolong, iblis, jangan siksa kami." Tapi iblis tidak mengacuhkannya.
Dengan takjub kuperhatikan ketika tubuh-tubuh molek dari wanita-wanita itu mulai berubah jadi daging mati
berwarna abu-abu dari alam maut. Apa yang dulunya sempurna dalam kecantikannya, sekarang menjadi
kejelekan yang menjijikkan. Tubuh-tubuh yang cantik itu menjadi berantakan sehingga hanya tinggal wujud
mati yang mengerikan. Wujud itu penuh setan dan roh-roh jahat, dari perut mereka keluar ular yang besar dan
panjang dan merayap ke sana ke mari.

"Yesus, apa artinya ini?" kataku. Yesus tidak menjawabku. "Iblis, tolong kembalikan tubuh-tubuh kami yang
cantik," wanita-wanita itu memohon. "Kami mau patuh padamu." Suara ketawa memenuhi udara ketika iblis
melambaikan tangannya dan wujud yang jelek itu berubah kembali ke wujud wanita-wanita cantik dan
menarik. "Dengarkan dan patuhi aku," kata iblis pada mereka. "Kerjakan segala sesuatu yang kukatakan
padamu, dan kamu akan dapat mempertahankan tubuh-tubuh molekmu. Sekarang perhatikan, akan kuberitahu
padamu di mana akan kamu lakukan pekerjaan-pekerjaan jahatku." Demikianlah, laki-laki di sebelah kiri iblis
mengangkat tangannya, dan sinar yang terang muncul di tembok timur. Di tembok ada layar bioskop, di layar
itu ada gambar-gambar dari tempat-tempat sehari-hari yang biasa. Iblis berkata, "Pergilah ke tempat-tempat
itu dan tinggal, bertindaklah seperti manusia biasa. Tipulah banyak orang, dan buatlah sebanyak mungkin
manusia menolak Allah. Aku akan mengawasimu, setiap tindakanmu akan kuketahui. Hati-hatilah, jangan
sampai diketahui, dan aku akan melindungi kamu." Iblis mengangkat tangannya ke arah layar bioskop itu, dan
adegan itu mulai berjalan terus. Disana muncul jalan-jalan sebuah kota, sebuah klub malam, sebuah toko, toko
roti, toserba, bank, pernikahan, penjualan obral, gereja dan balai kota. Semua tempat yang ditunjukkan
hanyalah tempat-tempat rutin, dan iblis menunjukkan di layar banyak tempat-tempat lain seperti itu pada
mereka. "Kamu akan menipu banyak orang, dan banyak orang akan jatuh dari kebenaran. Kamu akan
menjelajahi bumi untuk melakukan pekerjaanku, dan kembali kepadaku untuk memberi laporan. Jika kau
butuh bantuan, akan kukirim. Kamu sudah dilatih dengan baik dan penggunaan kekuatan setanmu. Misimu
adalah untuk mendapatkan jiwa-jiwa bagiku. Kamu boleh membujuk mereka melalui ilmu sihir, agama palsu
dan pemujaan. Kamu bisa membawa Kristen-Kristen yang lemah ke dalam dosa kedagingan. Kamu
menanamkan benih keragu-raguan tentang kebenaran-kebenaran dari Firman Allah. Tuntun laki-laki dan
wanita menjauhi Injil Kristus, dan hancurkan mereka kalau kau mampu."

Sebuah wadah yang besar dibawa kepada iblis. Di atasnya ada kertas-kertas. Dia pungut dan mulai
membacakan banyak hal kepada wanita-wanita itu. Beberapa hal aku tahu, tapi beberapa hal tidak.
"Ambil satu jiwa setiap minggu," iblis melanjutkan, "dan bekerja dengan jiwa itu sepanjang minggu. Kamu
akan kuberi waktu tiga minggu untuk merusak satu jiwa ini, kemudian lapor kepadaku. Kamu tidak akan
membutuhkan sesuatu, karena kekayaan yang berlimpah-limpah tersedia bagimu. Ingat bahwa jiwa yang kau
menangkan pada gilirannya akan memenangkan banyak jiwa untukku. Kerja keras, dan akan kuberi ganjaran
kepadamu. Jika kau tidak patuh, akan kuungkapkan jati dirimu yang sebenarnya kepada dunia. Ingat, kamu
punya kuasa untuk berubah dalam bentuk apapun seperti yang kau ingini. Akan kukirim apapun yang kau
butuhkan supaya kau berhasil. Sekarang, pergi dan kerjakan pekerjaanku, dan kembali dalam waktu satu
bulan."

"Aku ingin menang melawan Allah." Iblis berseru ketika dia melambaikan tangannya lagi, dan
wanita-wanita cantik itu mulai menuju ke bumi. Kulihat, dan hanya tertinggal api di tempat wanita-wanita itu
berdiri sebelumnya. Kuperhatikan ketika iblis berbicara kepada kedua laki-laki yang bersamanya. "Lihat!" dan
menunjuk ke dinding gambar bioskop. "Aku benci Allah," katanya, "dan yang ini akan mengerjakan sebuah
pekerjaan yang sangat baik bagiku." Di sana, di atas layar kulihat wanita-wanita cantik itu di kota-kota, di
gereja-gereja dan bar-bar, mengerjakan pekerjaan jahat mereka. Mereka adalah roh-roh penggoda, setan-setan
alam maut yang dilepas di bumi. Dan manusia tidak tahu bahwa mereka adalah setan-setan. Kuasa setan itu
nyata, pikirku. Mereka benar-benar di sana untuk menipu siapa saja yang bisa mereka tipu. Mereka menipu,
berbohong dan mencuri untuk menjadikan seorang murid untuk iblis. Gambar bioskop itu mendadak lenyap,
dan kuperhatikan, iblis dan kedua laki-laki yang bersama dia menghilang dalam gumpalan asap.

Kemudian Yesus menunjukkan padaku sebuah lonceng raksasa, yang terbentang ke seluruh permukaan bumi,
dan kudengar lonceng itu berdetak, jarum jam dalam posisi mendekati angka 12, dan jarum menitnya berputar
sampai berhenti pada 3 menit sebelum angka 12. Dengan diam-diam jarum menit menggeser ke jam itu.
Ketika menggeser, bunyi detaknya bertambah keras dan keras, hingga seolah-olah memenuhi seluruh bumi.
Tuhan berbicara seperti terompet, dan suaranya seperti desau air bah. "Dengarkan, dan dengar apa yang Roh
Kudus katakan pada gerejaNya." KataNya, "Bersiaplah, karena pada waktu yang tidak kau sangka-sangka,
Aku akan datang. Kudengar lonceng berbunyi. Saat itu jam 12. Pengantin laki-laki telah datang kepada
pengantin wanitaNya." Apakah kau sudah siap untuk kedatangan Kristus, kawanku? Atau apakah kau mau
seperti mereka, yang mengatakan, "Bukan hari ini, Tuhan?" Maukah kau datang kepadaNya dan
diselamatkan? Maukah hari ini kau berikan hatimu kepadaNya? Ingat, Yesus mampu dan mau menyelamatkan
dirimu dari semua kejahatan, kalau hari ini kau datang kepadaNya dan bertobat. Berdoalah untuk keluargamu
dan orang-orang yang kau kasihi, supaya mereka mau datang kepada Kristus sebelum terlambat. Dengarkan
ketika Yesus berkata, "Aku mau melindungimu dari kejahatan. Aku akan menjagamu di semua jalan-jalanmu.
Aku akan menyelamatkanmu. Aku akan menyelamatkan orang-orang yang kau kasihi. Datang kepadaKu hari
ini, dan hidup."

Dengan banyak air mata aku berdoa, supaya semua yang membaca buku ini, akan menyadari kebenaran
sebelum terlambat. Alam maut itu kekal abadi. Aku berusaha semampuku untuk membukukan apa yang
kulihat dan kudengar. Aku tahu perkara-perkara itu benar. Kalau sudah kau baca akhir buku ini, aku berdoa
supaya kau mau bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadimu. Kudengar Tuhan
berkata, "Sudah waktunya untuk berangkat, kita akan kembali lagi besok."
BAB 7
Perut Alam Maut

Besok malamnya Yesus dan aku pergi ke dalam alam maut lagi. Sejauh mata memandang, kegiatan kejahatan
berlangsung terus. Sejumlah besar kegiatan terpusat di sekeliling kami. Hanya kira-kira sejauh 10 kaki dari
tempat kami berdiri, kulihat suatu kegiatan yang aneh, aneh karena banyak makhluk jahat dan roh-roh jahat
bergegas masuk keluar ke tempat yang khusus. Adegan itu seperti dalam film horor. Sejauh mata memandang,
ada banyak jiwa dalam penyiksaan, iblis dan malaikat-malaikatnya sedang melakukan pekerjaannya. Suasana
remang-remang itu ditembus oleh jeritan-jeritan yang sedih dan putus asa. Yesus berkata, "Nak, iblis itu
berperan ganda, di dunia dia penipu, di alam maut dia penyiksa jiwa-jiwa. Kuasa-kuasa setan yang banyak
dilihat di sini, kadang-kadang ada juga di bumi untuk menyakiti, mendatangkan penderitaan dan menipu.
Akan Kutunjukkan kepadamu hal-hal yang belum pernah dilihat secara lebih terperinci. Beberapa hal yang
kau lihat akan segera terjadi, sedang yang lain-lainnya baru akan terjadi kemudian hari."

Kulihat ke depan lagi, tanahnya berwarna coklat muda, tanpa kehidupan, tanpa rumput-rumput atau sesuatu
yang berwarna hijau. Segala sesuatu mati, atau dalam peroses kematian. Di beberapa tempat terasa dingin dan
lembab, sedang di tempat lain terasa panas dan kering. Dan di sana selalu tercium bau tengik dari daging
busuk yang terbakar, tercampur dengan bau busuk dan basi dari sampah dan bau apek. Iblis memakai banyak
jebakan dan perangkap untuk menipu umat Allah. Yesus berkata, "Dibanyak perjalanan kita ke alam maut,
akan Kutunjukkan padamu banyak tipu-tipu setan yang licik dan busuk." Kami baru saja berjalan beberapa
yard ketika kulihat di depan kami sebuah benda yang gelap dan hitam yang tak enak dilihat. Benda itu
bergerak ke atas dan ke bawah, mengkerut dan mengembang. Dan pada setiap gerakan benda itu
mengeluarkan bau anyir yang hebat, yang lebih busuk daripada bau yang biasa ada di alam maut.

Kuusahakan sebisa-bisaku untuk menjelaskan apa yang kulihat. Ketika benda besar yang hitam dan
menggelantung itu masih terus mengkerut dan mengembang dan meniupkan bau yang menjijikkan,
kuperhatikan ada suatu benda mirip tanduk, berwarna gelap yang muncul daripadanya dan naik ke atas
menuju bumi. Kusadari bahwa benda itu adalah sebuah jantung besar berwarna hitam dan banyak jalan masuk
ke dalamnya. Perasaan yang mengerikan melandaku. Yesus tahu perasaanku dan berkata, "Jangan takut. Inilah
jantung alam maut. Belakangan kita akan melewatinya, tapi sekarang kita mesti ke dalam sel blok alam maut."
Kompleks sel alam maut ini merupakan suatu lingkaran di perut alam maut. Sel-sel ini mencapai tinggi 17
mil. Aku mendongak ke atas, dan kulihat ada parit besar berwarna coklat diantara sel-sel itu dengan dasar atau
perut alam maut. Dalam parit itu kita-kira 6 kaki, dan aku ingin tahu bagaimana aku bisa menyeberanginya.
Baru saja aku berpikir begitu, kami sudah ada di gang dari deretan pertama sel-sel itu. Gang itu berfungsi
seperti gang-gang (jalan-jalan) sekeliling sel-sel dan sebagai tempat yang strategis apabila kita ingin melihat
ke pusat alam maut.

Yesus berkata, "Perkara-perkara ini tepat dan benar. Suatu hari maut dan alam maut akan dilempar ke lautan
api. Sampai kemudian, ini adalah tempat milik alam maut. Sel-sel ini akan tetap berada di sini, penuh sesak
dengan jiwa-jiwa yang berdosa, tersiksa dan menderita." "Kuberikan nyawaKu sehingga kau tidak wajib ke
sini. Aku tahu kengerian di sini benar-benar nyata, sebagaimana belas kasihan BapaKu adalah nyata. Kalau
kau mau memintaNya, Dia mau mengampunimu. Hari ini berserulah kepadaNya dalam namaKu."
BAB 8
Sel-Sel Di Alam Maut

Yesus dan aku berdiri di gang dari deretan pertama sel-sel itu. Gang itu kira-kira selebar 4 kaki. Ku
perhatikan, dan sejauh mata memandang ada banyak gang-gang lain, membentuk lingkaran besar menyerupai
sebuah lingkaran raksasa. Di samping gang-gang ada sel-sel yang terbenam di dalam tanah. Sel-sel ini (seperti
sel penjara) semuanya dalam satu jajar, hanya terpisah oleh tanah 2 kaki. Kata Yesus, "Blok-blok sel ini
tingginya 17 mil, mulai dari dasar alam maut. Di dalam sel-sel ini ada banyak jiwa yang pernah terlibat ilmu
gaib dan klenik. Beberapa adalah ahli sihir, medium, penjual obat, penyembah berhala atau orang-orang jahat
yang akrab dengan roh. Jiwa-jiwa inilah yang melakukan hal-hal yang paling dibenci dan ditentang Allah.
Banyak diantara mereka yang sudah berada di sini selama beratus-ratus tahun. Inilah mereka yang tidak mau
bertobat, terutama mereka yang mengelabui orang-orang dan membawa mereka menjauhi Allah. Jiwa-jiwa ini
sudah melakukan kejahatan besar terhadap Tuhan dan umatNya. Mereka cinta dan gemar akan kejahatan dan
dosa. Waktu aku mengikuti Tuhan berjalan di gang-gang, kulihat ke bawah, ke pusat alam maut dimana ada
sejumlah besar kegiatan. Di pusat itu selalu diterangi oleh cahaya yang redup, dan aku dapat melihat kegiatan-
kegiatan banyak makhluk. Sejauh mata memandang di depan kami ada sel-sel. Kupikir tentunya penyiksaan di
sel-sel ini tidak akan lebih hebat daripada di lubang-lubang. Dari sekeliling kami kudengar tangisan-tangisan,
rintihan-rintihan dan jeritan-jeritan dari jiwa-jiwa yang terkutuk di dalam sel mereka. Aku mulai merasa
sangat muak. Hatiku sangat sedih. Yesus berkata, "Sampai sekarang Aku tidak membiarkanmu mendengar
tangisan-tangisan mereka, nak. Tapi sekarang akan Kutunjukkan padamu bagaimana iblis mencuri,
membunuh dan merusak. Di alam maut sini ada perbedaan penyiksaan untuk jiwa-jiwa yang berbeda. Iblis
mengelola penyiksaan ini sampai Hari Penghakiman, sampai maut dan alam maut dilempar ke lautan api.
Lautan api juga sekali-sekali datang melewati alam maut."

Ketika kami berjalan sepanjang gang, suara-suara terdengar lebih keras. Jeritan keras datang dari dalam sel.
Aku jalan dekat-dekat Yesus. Dia berhenti di depan sel yang ketiga. Cahaya terang menerangi sel sebelah
dalam. Di dalam sel ada seorang wanita tua yang duduk di kursi goyang, membanting-banting diri dan
menjerit-jerit seolah-olah hatinya sedih sekali. Aku tidak tahu bagaimana, tapi aku terkejut waktu kudapati
bahwa wanita ini berwujud manusia dengan tubuh yang nyata. Sel ini benar-benar kosong kecuali wanita di
kursi goyang itu. Dinding sel terdiri dari lempung dan tanah, dan tertanam di dalam tanah. Pintu depannya
terbentang di bagian dalam sel. Terbuat dari logam hitam, dengan palang dari logam dan kunci di atasnya.
Ketika palangnya dibuka lebar, Yesus dan aku hampir dapat melihat semuanya yang ada di dalam sel. Wanita
tua itu berwarna abu-abu, dagingnya tercampur warna abu-abu. Dia bergoyang bolak-balik. Ketika dia
bergoyang, air mata mengalir di pipinya. Aku tahu dari pancaran wajahnya yang begitu sedih bahwa, dia
sangat menderita kesakitan dan mengalami suatu siksaan yang tidak kelihatan. Aku ingin tahu apa yang
dituduhkan padanya sehingga dia dijebloskan di penjara sini. Mendadak, persis di depan mataku, wanita itu
mulai berubah wujud, pertama-tama berwujud seorang laki-laki tua, kemudian jadi wanita muda, wanita
setengah umur, dan akhirnya kembali lagi ke wujud wanita tua yang pertama-tama kulihat. Dengan terkejut
kuperhatikan waktu dia berubah wujud dari satu ke lainnya. Ketika dia melihat Yesus, dia menangis, "Tuhan,
kasihanilah aku. Keluarkan aku dari tempat siksaan ini."

Dia bersandar ke depan kursinya dan mengulurkan tangannya kepada Yesus, tapi tidak bisa mencapaiNya.
Perubahan ini berlanjut. Pakaiannyapun berubah, sehingga dia berpakaian seperti seorang laki-laki, kemudian
seorang gadis muda, seorang wanita setengah umur dan kemudian jadi seorang wanita tua. Semua perubahan
ini hanya terjadi dalam beberapa menit. Aku tanya kepada Yesus, "Kenapa, Tuhan?" Dia berteriak lagi, "Oh
Tuhan, keluarkan dari sini sebelum mereka kembali." Sekarang dia berdiri di bagian depan dari selnya,
mencengkeram palang dengan kepalan yang erat. Katanya, "Aku tahu kasihMu nyata. Aku tahu kasihMu
benar. Keluarkan aku!" Kemudian ketika wanita itu menjerit ketakutan, aku tahu bahwa ada sesuatu yang
mulai merenggut daging di tubuhNya. "Wujud tidak seperti yang terlihat," kata Tuhan. Wanita itu duduk
kembali di kursi goyangnya dan mulai bergoyang. Tapi sekarang yang duduk di kursi goyang hanyalah sebuah
kerangka, kerangka dengan kabut kotor di dalamnya. Di mana beberapa menit yang lalu ada tubuh yang
berpakaian, kini hanya berwujud kerangka dan lubang-lubang di bagian matanya. Jiwa wanita itu merintih dan
berseru kepada Yesus untuk bertobat. Tapi seruannya terlambat. "Di bumi," kata Yesus, "wanita ini adalah
tukang sihir dan penyembah iblis. Dia tidak saja melakukan ilmu sihir, tapi dia juga mengajarkan ilmu sihir
kepada orang lain. Sejak dia masih anak-anak, keluarganya mempraktekkan ilmu hitam. Mereka lebih
menyukai kegelapan daripada terang. Kata Tuhan, "Sering Kupanggil dia untuk bertobat. Dia mengolok-
olokKu dengan berkata, "Aku senang melayani iblis. Aku akan terus melayaninya." Dia menolak kebenaran
dan tidak mau bertobat dari semua kejahatannya. Dia membuat banyak orang berbalik dari Tuhan, sekarang
beberapa dari mereka ada di alam maut bersama-sama dia. Kalau saja dia mau bertobat, pasti akan banyak dari
keluarganya Kuselamatkan. Tapi dia tidak mau mendengarkan. Iblis telah menipu wanita ini sehingga percaya
bahwa, dia akan menerima kerajaannya sendiri sebagai hadiah untuk pelayanannya kepadanya.. Diberitahunya
bahwa dia tidak akan mati, tapi akan hidup bersama-sama dia selamanya. Dia tetap memuji iblis dan mati,
datang ke sini dan minta kerajaan yang dijanjikannya kepadanya. Iblis, bapa segala dusta, tertawa kepadanya
dan berkata, "Pikirmu aku mau berbagi kerajaan denganmu? Inilah kerajaanmu." Dan dia menguncinya di
dalam sel itu dan menyiksanya siang malam.

Di bumi, wanita ini mengajar banyak ilmu sihir, baik ilmu hitam maupun ilmu putih, untuk menjalankan ilmu
sihirnya. Salah satu tipu sulapnya adalah merubah wujud dari seorang gadis menjadi wujud wanita setengah
umur, ke wujud wanita tua, dan bahkan ke wujud seorang laki-laki tua. Pada waktu itu, adalah suatu
kesenangan baginya untuk membuat perubahan-perubahan wujud, dan untuk menakut-nakuti ahli-ahli sihir
yang lebih rendah tingkatannya daripadanya. Tapi kini dia menderita kesakitan alam maut, dan dagingnya
dirobek pada setiap perubahan wujud. Sekarang dia tidak bisa mengontrolnya, dan terus menerus berubah dari
satu wujud ke wujud lainnya, tapi wujudnya yang sebenarnya ialah jiwa berkabut di dalam kerangkanya. Iblis
memakainya untuk tujuan-tujuan jahatnya, dan mengejek dan mengolok-oloknya. Sering sekali dia dibawa
kepada iblis untuk disiksa demi kesenangannya. Kupanggil dia berulang kali. Aku akan menyelamatkannya.
Tapi dia tidak menghendaki Aku. Sekarang dia mohon-mohon pengampunan, tapi sudah terlambat. Sekarang
dia terhilang tanpa harapan. Kupandang wanita yang terhilang untuk selamanya itu di dalam penderitaannya
dan kesakitannya, dan meskipun dia seorang wanita yang jahat, hatiku sedih oleh belas kasihan."Tuhan,
betapa mengerikan!" kataku berlinang air mata. Dan kemudian, seolah-olah Yesus dan aku tidak berada di
sana, satu setan yang besar berwarna coklat, dengan sayap patah, kira-kira bentuk dan ukurannya seperti
seekor beruang besar, datang di depan selnya, membukanya dengan kunci. Dia membuat suara gaduh seolah-
olah mau menakut-nakutinya. Wanita itu menjerit ketakutan ketika dia mulai menyerangnya dan menariknya
keluar dari sel. Yesus berkata, "Setan ini sering menyiksanya." Kuperhatikan ketika dia diseret keluar dari sel
dan dibawa pergi.

"Tuhan," tanyaku, "apa kita tidak bisa berbuat sesuatu?" Aku merasa kasihan sekali padanya. "Terlambat!"
jawab Yesus. "Terlambat."
BAB 9
Ketakutan Di Alam Maut

Aku mengerti kenapa orang-orang di dalam sel di perut alam maut ini disiksa secara berbeda dengan yang
lain-lain. Banyak yang tidak kumengerti. Aku sungguh-sungguh mendengarkan Yesus, dan membuat catatan
dari apa yang kudengar dan kulihat untuk kemuliaan Allah. Sejauh mata memandang sel-sel ini berada dalam
lingkaran yang tak berakhir. Rintihan, ratapan, keluh kesah datang dari sel-sel itu waktu kami lewat. Kami
belum berjalan jauh ketika Yesus berhenti di depan sebuah sel yang lain. Ketika kami melihat ke dalam,
timbul cahaya (Yesus yang menciptakan cahaya). Aku berdiri dan melihat jiwa itu, dan aku tahu dia sedang
disiksa berat. Dia seorang wanita yang lain lagi, dan warnanya biru abu-abu. Dagingnya mati, dan bagian-
bagian yang membusuk berjatuhan dari tulangnya. Tulang-tulangnya semuanya terbakar menjadi hitam pekat,
dan memakai potongan pakaian yang compang-camping. Cacing-cacing merayap keluar dari daging dan
tulang-tulangnya. Udara yang kotor memenuhi selnya.

Seperti wanita sebelumnya, dia pun duduk di kursi goyang. Dia sedang memegang sebuah boneka lain. Dan
kalau dia bergoyang, dia menangis dan memegang boneka itu ke dadanya. Sedu sedan yang hebat
mengguncang tubuhnya dan ratap tangis terdengar di selnya. Yesus bercerita kepadaku, "Dia juga hamba iblis.
Dia jual jiwanya kepadanya dan semasa hidupnya dia melakukan semua kejahatan. Ilmu sihir itu nyata," kata
Yesus. "Wanita ini mengajar dan melakukan ilmu sihir dan menyebabkan banyak orang berbalik ke jalan
dosa. Mereka yang jadi pengajar ilmu sihir mendapat perhatian khusus dan kuasa yang lebih besar dari iblis
daripada mereka yang hanya melakukannya. Dia seorang peramal dan medium untuk tuannya. Dia mendapat
hadiah dari iblis untuk setiap kejahatan yang dilakukan. Dia tahu bagaimana menggunakan kuasa kegelapan
untuk dirinya sendiri dan untuk iblis. Dia pergi ke penyembahan-penyembahan setan dan memuji iblis. Dia
adalah wanita yang kuat baginya." Aku ingin tahu berapa banyak jiwa yang sudah ditipunya untuk iblis.
Kupandang kerangka berjiwa yang sedang menangisi sebuah boneka kain yang hanya berupa sepotong kain
kotor. Hatiku sedih dan mataku penuh air mata. Didekapnya erat-erat boneka kain itu seolah-olah benda itu
bisa menolongnya. Bau kematian memenuhi tempat itu. Kemudian kulihat dia mulai berubah seperti wanita
yang terdahulu. Pertama-tama berwujud seorang wanita tua dari tahun 1930, kemudian menjadi wujud wanita
muda masa kini. Berulang kali dia berubah wujud secara ajaib begitu tepat di depan kami. "Wanita ini," kata
Yesus, "bagi iblis, sepadan dengan pengkhotbah." Sama seperti Injil yang dikhotbahkan kepada kita oleh
pendeta asli, demikian juga iblis mempunyai pendeta-pendeta palsu. Dia punya kekuasaan setan yang kuat,
dimana untuk menerimanya dia diwajibkan menjual jiwanya. Karunia-karunia jahat dari iblis itu, seperti sisi
yang berlawanan pada sebuah mata uang logam, dengan karunia-karunia Roh yang dilimpahkan oleh Yesus
kepada orang percaya. Inilah kuasa kegelapan. Pekerja-pekerja dari iblis ini bekerja di praktek-praktek ilmu
gaib toko-toko sulap/sihir, ahli membaca telapak tangan dan dengan cara-cara lain. Medium dari iblis adalah
pekerja dengan kuasa setan yang kuat. Orang-orang ini sama sekali tertipu dan terjual mutlak pada iblis.
Bahkan beberapa pekerja kegelapan tidak bisa berbicara kepada iblis, kecuali kalau medium berbicara untuk
mereka. Mereka mempersembahkan manusia dan hewan kepada setan. Bahkan manusia menyerahkan jiwa
mereka kepada iblis. Mereka memilih melayani dia daripada Aku. Pilihan mereka adalah kematian, kecuali
kalau mereka bertobat dari dosa-dosanya dan datang kepadaKu. Aku setia, dan Aku mau menyelamatkan
mereka dari dosa-dosa mereka.

Banyak juga yang menjual jiwa mereka, yang berpikir bahwa mereka akan hidup untuk selamanya. Tapi
mereka akan mengalami kematian yang mengerikan. Iblis masih berpikir bahwa dia bisa menggulingkan Allah
dan mengacau rencana Allah, tapi dia sudah dikalahkan di kayu salib. Kurebut kunci dari tangan iblis, dan
Aku punya kuasa di langit dan di bumi. Sesudah wanita ini mati, dia langsung ke alam maut. Setan-setan
membawanya ke hadapan iblis. Dengan marah dia tanya, kenapa setan-setan itu menguasainya, karena
pikirnya, di bumi dialah yang menguasai mereka. Di bumi mereka telah menjalankan perintah-perintahnya.
Dia juga tanya kepada iblis tentang kerajaan yang dijanjikannya. Iblis tetap berbohong kepadanya sekalipun
sesudah kematiannya. Katanya, dia mau memulihkannya hingga hidup kembali, dan memakainya untuk
melaksanakan tujuan-tujuannya lagi. Dengan tipuan dia mendapatkan banyak jiwa untuknya, sehingga
kebohongannya (iblis) masuk akal baginya. Tapi akhirnya, iblis tertawa dan mencemoohnya. Katanya, "Aku
telah menipu dan memakaimu bertahun-tahun. Kerajaanku tak akan pernah kuberikan kepadamu." Setan itu
melambaikan tangannya kepada wanita itu, dan rupanya seperti dagingnya direnggut dari tulang-tulangnya.
Dia menjerit-jerit kesakitan ketika sebuah buku yang hitam dan besar dibawa di hadapan iblis. Dibukanya, dan
jari-jarinya menari-nari di halaman itu sampai dia menemukan namanya. "Oh ya," kata iblis, "kau sudah
melayaniku dengan baik waktu di bumi. Kau bawa padaku 500 jiwa." Dia berbohong dan berkata kepadanya,
"Hukumanmu tidak akan seberat lainnya." Ketawanya yang jahat meledak, iblis berdiri dan mengacungkan
telunjuknya ke arah wanita itu, dan angin yang besar timbul dan memenuhi tempat itu. Suara seperti geledek
timbul daripadanya. "Ha-ha," kata iblis, "ambil kerajaanmu kalau kau mampu." Kemudian suatu kekuatan
yang tidak terlihat menghempasnya ke tanah. "Di sini kau juga harus melayani aku." Iblis tertawa ketika dia
mencoba untuk bangun berdiri. Wanita itu menjerit kesakitan ketika dagingnya masih terus direnggut dari
tulang-tulang-nya oleh setan-setan. Dia diseret kembali ke dalam kurungannya. Dia teringat janji-janji iblis.
Dikatakannya bahwa ia akan memiliki semua kuasa. Dikatakannya bahwa dia tidak pernah mati.
Dikatakannya bahwa dia(iblis) punya kuasa tentang hidup dan mati, dan dia telah mempercayainya.
Diceritakannya bahwa iblis dapat mencegah apa saja yang dapat membunuhnya. Iblis cerita banyak
kebohongan dan berjajnji banyak hal kepadanya.Yesus mengatakan, "Aku datang untuk menyelamatkan
semua manusia. Aku ingin semua yang terhilang bertobat dan datang kepadaKu. Bukan kehendakKU bahwa
seseorang akan binasa, tapi mempunyai kehidupan yang kekal. Susahnya, kebanyakan tidak mau bertobat dari
dosa-dosanya sebelum mereka mati, dan mereka akan ke alam maut. Tapi jalan ke Sorga itu sama untuk
semua orang. Kau harus dilahirkan kembali untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kau harus datang
kepada Bapa dalam namaKu dan bertobat dari dosa-dosamu. Kau harus dengan sungguh-sungguh
memberikan hatimu pada Allah dan melayani Dia. "Nak," Yesus melanjutkan, "perkara berikutnya yang akan
Kubukakan kepadamu lebih mengerikan. Aku tahu hal itu akan menyedihkan hatimu. Juga aku ingin dunia
mendengar dan mengetahui apa yang dikatakan Roh kepada gerejaNya.

Seperti yang sudah kau ketahui, di dalam sel-sel ini ada jiwa-jiwa yang disiksa. Setiap kali sel-sel itu terisi,
alam maut akan memperluas diri untuk menampung lebih banyak jiwa. Di alam maut, semua inderamu
(perasaan) bekerja. Dan jika kau buta di dunia, di alam maut kau buta juga. Jika kau hanya punya satu lengan
di bumi, di alam maut kau juga hanya punya satu lengan." Harus kukatakan padamu untuk BERTOBAT,
karena alam maut itu tempat yang sangat mengerikan, tempat yang menakutkan, tempat kesedihan dan
tangisan penyesalan yang abadi. Kumohon, percayalah kepada apa yang kukatakan, karena itu benar. Sulit
bagiku karena aku sering sakit selama aku membuat catatan ini. Di alam maut kulihat hal-hal yang terlalu
mengerikan untuk diungkapkan. Bahkan lebih mengerikan dari ratapan penyiksaan, bau daging yang
membusuk dan api alam maut dengan lubang-lubangnya yang menakutkan. Aku juga melihat hal-hal yang
Allah tidak izinkan untuk kutulis. Ketika kau mati di bumi, jika kau sudah dilahirkan kembali, oleh Roh Allah
rohmu dibawa ke Sorga. Jika kau orang berdosa, ketika kau mati, segera kau pergi ke alam maut. Setan-setan
dengan rantai besar, akan menyeret jiwamu lewat pintu-pintu alam maut, dimana kau akan dilempar ke dalam
lubang dan disiksa. Pada waktunya kau akan dibawa menghadap iblis. Di alam maut kau mengetahui dan
merasakan semua perkara yang terjadi padamu. Yesus cerita padaku bahwa, ada suatu tempat di alam maut
yang disebut "Pusat Kesenangan". Jiwa-jiwa yang terkurung di lubang-lubang tidak bisa dibawa ke sana. Dia
juga cerita padaku, meskipun ada perbedaan siksaan untuk jiwa yang berbeda, tapi semuanya dibakar dengan
api.

Pusat Kesenangan itu dibentuk seperti arena sirkus. Beberapa orang yang akan menjadi penghibur dibawa ke
lingkaran tengah dari Pusat Kesenangan. Mereka adalah orang-orang yang dengan sadar melayani iblis waktu
hidup di bumi. Mereka adalah orang-orang yang dengan keinginan bebas mereka malahan memilih untuk
mengikuti iblis daripada mengikuti Allah. Di sekeliling arena ada jiwa-jiwa lain, kecuali jiwa-jiwa yang ada di
lubang. Mereka yang berada di lingkaran tengah adalah tokoh-tokoh dalan dunia ilmu sihir sebelum kematian
mereka. Mereka adalah medium-medium, peramal, ilmu sihir, pembaca pikiran, dukun-dukun, semuanya yang
dengan sadar memilih melayani iblis. Ketika mereka hidup di dunia, mereka menipu banyak orang dan
menyebabkan mereka mengikuti iblis dan dosa. Mereka yang sudah ditipu dan menjadikan mereka jatuh ke
dalam dosa, datang menyiksa penipu-penipu mereka. Satu persatu diizinkan untuk menyiksa mereka. Dalam
penyiksaan seperti itu, tulang-tulang rohani mereka dicerai beraikan dan dibakar di tempat-tempat yang
berbeda di alam maut. Jiwa itu secara harfiah terobek dan bagian-bagiannya tersebar di alam maut sebagai
semacam makhluk pemakan bangkai yang jahat. Jiwa-jiwa yang terpotong itu merasakan sakit yang luar biasa.
Yang berada di luar arena bisa melemparkan batu-batu kepada yang ada di lingkaran. Semua cara penyiksaan
yang ada diizinkan. Jiwa-jiwa yang disiksa menjerit-jerit minta mati, tetapi itulah kematian abadi. Iblislah
yang memberi semua perintah-perintah ini untuk dilaksanakan. Itulah pusat kesenangannya.

Yesus berkata, "Kurebut kunci alam maut dari iblis bertahun-tahun yang lalu. Aku datang dan membuka sel-
sel ini dan mengeluarkan umatKu. Karena di zaman Perjanjian Lama, sebelum aku menyerahkan nyawaKu di
kayu salib, Firdaus berada dekat alam maut. Sel-sel ini dulu pernah di Firdaus, sekarang iblis memakainya
untuk maksud-maksud jahat dan membuatnya lebih banyak. Oh pembaca, maukah kau bertobat dari dosa-
dosamu sebelum secara kekal terlambat? Karena semua akan datang kehadapanKu dalam pengadilan. Firdaus
pindah dari posisinya dekat alam maut ketika Aku mati dan dibangkitkan oleh kuasa Allah, Bapaku. Akan
kuceritakan padamu bahwa sel-sel ini, yang tingginya 17 mil, disediakan sebagai penjara untuk mereka yang
pernah menjadi pekerja kegelapan iblis, mereka yang melibatkan diri dalam segala macam dosa yang
berhubungan dengan kuasa-kuasa setan, ilmu gaib dan penyembahan kepada iblis." Yesus berkata, "Mari,
akan Kutunjukkan sesuatu kepadamu."

Segera kami berada kira-kira setengah mil di udara, di pusat perut alam maut, dan di tengah-tengah blok-blok
sel yang tingginya 17 mil itu. Rasanya seperti di dalam sumur di mana puncak maupun dasarnya tidak
kelihatan karena gelapnya. Tempat itu mulai dipenuhi cahaya kuning. Kupegang erat-erat tangan Yesus.
"Tuhan," tanyaku, "kenapa kita berada di sini?" Segera datang angin topan dan suara yang kuat. Api dalam
gelombang-gelombang besar merayap ke atas dinding-dinding sel membakar sesuatu yang dilewatinya. Lidah
api mencapai sebelah dalam setiap sel, menimbulkan tangisan sedih karena kesakitan dan kesusahan.
Meskipun begitu Yesus dan aku tidak tersentuh oleh lidah-lidah api itu, ketakutan melanda diriku ketika
kulihat jiwa-jiwa yang terhilang itu lari ke bagian belakang sel-sel kecil mereka, mencoba mencari tempat
persembunyian . Suara yang jahat mulai bertambah keras dari arah sebelah kiri kami. Kulihat, dan iblis sedang
berdiri dengan punggungnya ke arah kami, dan seluruh sosoknya menyala. Tapi dia tidak terbakar, lebih tepat,
dialah yang menyebabkan nyala api itu. Sekarang dia berdiri, diselubungi lidah api, menikmati tangisan dari
jiwa-jiwa terhilang yang malang itu. Ketika iblis menggerakan tangannya, bola-bola api yang besar melesat
daripadanya. Jeritan-jeritan yang menyayat hati dan tangisan-tangisan kesakitan terdengar dari sel-sel. Jiwa-
jiwa yang ada di dalam sedang dibakar hidup-hidup di tempat yang lebih panas dari lautan api, sekalipun
begitu, mereka tidak bisa mati. Setan-setan juga ikut tertawa ketika iblis pergi dari sel ke sel, menyiksa jiwa
yang hilang itu.

Yesus berkata, "Iblis hidup dari kejahatan. Dia merasa bangga dengan kesakitan dan penderitaan, dan
mendapatkan kekuatan daripadanya. Kuperhatikan iblis diliputi seluruhnya oleh lidah api berwarna kuning ke
merah-merahan dengan tepi coklat. Angin ribut meniup pakaiannya yang tidak terbakar. Bau daging terbakar
memenuhi udara. Dari semula aku sadari bahwa kengerian di alam maut memang benar-benar nyata. Iblis
berjalan melalui lidah-lidah api, dan api itu tidak bisa membakarnya. Meskipun aku hanya melihat
punggungnya, aku bisa dengar tertawanya yang jahat di mana-mana.Kuperhatikan ketika iblis naik dalam
gumpalan asap, membawa berkas api bersamanya ke puncak dari perut alam maut. Kudengarkan ketika dia
turun, dengan suara keras mengumumkan bahwa kecuali kalau semua jiwa-jiwa itu menyembahnya, dia akan
memberi mereka giliran di lingkaran kesenangan. "Jangan iblis, kami akan menyembahmu," teriak mereka
serentak ketika semuanya mulai membungkuk dalam sikap penyembahan kepada iblis. Dan makin mereka
menyembahnya, makin besar pula keinginannya untuk dipuja. Makin keras dan makin keras suara pujian itu
sampai alam maut mendengung dengan teriakan-terikan itu.

Yesus berkata, "Semua yang mendiami sel-sel alam maut telah mendengar kebenaran Injil ketika mereka
masih hidup di bumi. Berkali-kali keselamatanKu disarankan pada mereka. Berkali-kali RohKu mendorong
mereka, tapi mereka tidak mau datang kepadaKu untuk diselamatkan. Ketika Yesus sedang bercakap-cakap,
iblis berbicara pada pokok persoalannya, "Ha-ha, inilah kerajaanmu, semua kerajaan yang kau miliki.
Kerajaanku meliputi seluruh bumi dan dunia di bawah." Kudengar dia menjerit, "Inilah kehidupanmu yang
kekal!" Dan tangisan penyesalan datang dari sel-sel yang terbakar. Yesus berkata, "KeselamatanKu bebas.
Siapa yang mau, biarlah dia datang dan diselamatkan dari tempat hukuman abadi ini. Aku tidak akan
mengusirnya. Kalau kau sudah jadi ahli sihir, sekalipun kau sudah bikin perjanjian tertulis dengan setan,
kuasaKu akan memutuskannya, dan darahKu yang tercurah akan menyelamatkanmu. Akan kuambil kutuk-
kutuk yang jahat dari hidupmu dan menebusmu dari alam maut. Serahkan hatimu kepadaKu sehingga Aku
bisa melepaskanmu dan membebaskanmu."
BAB 10
Jantung Alam Maut

Malamnya, aku pergi bersama Yesus ke dalam alam maut. Sepanjang hari di depan mataku terbayang alam
maut. Kucoba untuk menceritakan pada yang lain-lain tentang apa yang kulihat, tapi mereka tidak mau
percaya padaku. Aku merasa begitu sepi sendiri, dan hanya karena kemuliaan Allah saja aku masih bisa
meneruskannya. Semua kemuliaan milik Tuhan Yesus Kristus. Malam berikutnya Yesus dan aku kembali ke
alam maut. Kami berjalan sepanjang tepi dari perut alam maut, mengenali bagian-bagian yang sudah pernah
didatangi. Bau daging busuk yang sama, suasana jahat yang sama, bau apek yang sama, dimana-mana
hawanya panas. Aku sudah sangat cape. Yesus tahu pikiranku dan berkata, "Aku tak akan pernah
meninggalkan dan menelantarkanmu. Aku tahu kau letih, tapi Aku akan menguatkanmu." Sentuhan Yesus
menguatkanku, dan kami berjalan terus. Di depan kulihat benda hitam yang besar, hampir seluas lapangan
baseball, yang nampaknya bergerak naik turun. Kuingat aku sudah pernah diberitahu, bahwa inilah "jantung
alam maut". Tangan-tangan besar atau tanduk-tanduk muncul dari jantung yang hitam itu. Benda-benda itu
muncul daripadanya, nongol ke atas dan ke luar dari alam maut ke dalam dan meliputi bumi. Aku ingin tahu
apakah tanduk-tanduk ini sama dengan yang ada di Alkitab. Di sekitar jantung, tanahnya kering dan coklat. Di
semua jurusan, sepanjang kira-kira 30 kaki, tanahnya telah terbakar dan jadi kering, coklat. Jantung itu hitam
pekat, tapi tercampur warna lain seperti sisik ular diantara warna hitam itu. Jantung itu pada setiap
denyutannya mengeluarkan bau yang sangat menusuk. Dia bergerak seperti jantung benar-benar, berdenyut
naik turun. Ada kekuatan jahat mengelilinginya. Dengan heran kupandang jantung yang jahat ini dan ingin
tahu untuk apa.

Kata Yesus, "Cabang-cabangnya yang rupanya seperti arteri sebuah jantung, berupa pipa-pipa saluran yang
menembus keluar bumi untuk memuntahkan kejahatan ke atasnya. Inilah tanduk-tanduk yang dilihat oleh
Daniel, dan mereka melambangkan kerajaan-kerajaan jahat di muka bumi. Beberapa sudah pernah ada,
beberapa belum terbentuk, dan beberapa sudah ada saat ini. Kerajaan-kerajaan jahat akan muncul, dan antikris
akan menguasai banyak bangsa, banyak tempat dan banyak hal. Kalau mungkin merekapun akan menipu
orang-orang pilihan. Banyak yang akan berbalik dan menyembah Binatang dan patungnya. Dari cabang-
cabang pokok atau tanduk-tanduk, muncul cabang-cabang yang lebih kecil. Dan dari cabang-cabang yang
lebih kecil muncul setan-setan, roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan jahat dalam semua gaya. Mereka akan
dilepas di muka bumi dan diperintah oleh iblis untuk melakukan berbagai macam pekerjaan jahat. Kerajaan-
kerajaan dan kekuatan-kekuatan jahat ini akan patuh pada binatang, dan banyak yang akan mengikutinya
untuk membinasakan. Di sinilah, di jantung alam maut ini, awal dari semuanya. Inilah Firman yang dikatakan
Yesus kepadaku. Dia perintahkan padaku untuk menulisnya, membukukannya dan menyebarkannya ke
seluruh dunia. Firman ini benar. Wahyu ini diberikan padaku oleh Tuhan Yesus Kristus, supaya semua orang
tahu dan mengerti tentang pekerjaan iblis dan rencana-rencana jahat yang direncanakanNya untuk kemudian
hari. Yesus berkata, "Ikutilah Aku."

Kami berjalan naik tangga ke dalam jantung, ada pintu masuk yang terbuka di depan kami. Keadaan di dalam
jantung gelap total. Kudengar suara tangisan, dan baunya begitu hebat sampai aku hampir tidak bisa bernapas.
Yang bisa kulihat dalam kegelapan itu hanyalah Yesus. Aku berjalan dekat-dekat padaNya.

Dan kemudian, Yesus lenyap! Yang tidak terpikirkan sebelumnya telah terjadi. Aku sendirian di jantung alam
maut. Aku sangat ketakutan. Jiwaku dicengkeram kengerian, dan kematian menguasai diriku. Aku memanggil
Yesus. "Dimana Engkau? Dimaana Engkau? Oh, kembalilah Tuhan!" Aku memanggil dan memanggil, tapi
tak seorangpun menjawab. "Oh Allahku," ratapku, "aku mesti keluar dari sini." Aku mulai berlari di dalam
gelap. Ketika kuraba dinding, rupanya dinding itu bernapas dan terasa bergerak di tanganku. Dan kemudian
aku tidak sendirian lagi. Ku dengar suara tertawa, ketika dua setan, terkurung cahaya kuning yang suram,
datang dan menangkap kedua tanganku. Dengan cepat mereka merantai tanganku dan menyeretku lebih
masuk ke dalam jantung. Aku berseru kepada Yesus, tapi tidak ada jawaban. Aku menangis dan melawan
dengan seluruh kekuatanku, tetapi mereka menyeretku seolah-olah aku sama sekali tidak memberikan
perlawanan. Ketika kami masuk makin ke dalam jantung, kurasakan sakit yang luar biasa, seperti ada
kekuatan yang menggosok tubuhku. Seolah-olah dagingku dirobek dari tubuhku. Aku menjerit ketakutan.
Penawan-penawanku menyeretku ke sebuah sel dan melemparku ke dalam. Ketika mereka mengunci
pintunya, aku menjerit lebih keras. Mereka tertawa kejam dan berkata, "Tak ada gunanya menjerit, kalau
waktunya tiba, kau akan dihadapkan pada tuan Kami. Dia akan menyiksamu demi kesenangannya." Sekarang
tubuhku penuh oleh bau yang sangat busuk di jantung alam maut. "Kenapa aku di sini? Apa yang salah? Apa
aku jadi gila? Keluarkan aku! Keluarkan aku!" teriakku tanpa guna. Beberapa waktu kemudian, aku mulai
meraba sisi selku. Terasa kasar dan lunak seperti sesuatu yang hidup. Dia hidup dan mulai bergerak. "Oh
Tuhan." Jeritku. "Apa yang terjadi? Yesus, di mana Engkau?" tapi hanya terdengar gema suaraku sendiri.
Ketakutan, ketakutan yang paling mencekam menguasai jiwaku. Untuk pertama kalinya sejak Yesus
meninggalkanku, aku mulai menyadari, bahwa aku telah terhilang dan tanpa harapan sama sekali. Aku
tersedu-sedu dan memanggil Yesus berkali-kali. Dan kemudian, kudengar suara dari tempat gelap yang
menyatakan, "Tidak ada gunanya memanggil Yesus. Dia tidak ada di sini." Cahaya suram mulai memenuhi
ruangan itu. Untuk pertama kalinya dapat kulihat sel-sel lain, sel-sel seperti tempatku yang menempel di
dinding jantung. Di depan kami ada semacam jaringan dan dari setiap sel meleleh semacam zat yang keruh
dan lengket melalui sel-sel itu.

Suara wanita dari sel sebelah berkata kepadaku, "Kau telah terhilang di tempat penyiksaan ini. Tidak ada jalan
keluar dari sini." Aku hampir tidak dapat melihatnya di cahaya yang suram itu. Dia Berjaga seperti diriku, tapi
penghuni-penghuni dari sel-sel lain rupanya sedang tidur atau tidak sadarkan diri. "Tidak ada harapan,"
tangisnya. "Tidak ada harapan." Suatu rasa kesepian dan putus asa yang kuat melanda diriku. Kata-kata wanita
itu tidak menolong. Katanya, "Inilah jantung alam maut. Di sini kita disiksa, tapi siksaan kami tidak seberat di
bagian-bagian lain di alam maut." Kemudian kutahu, bahwa dia telah berbohong tentang siksaan di tempat ini,
yang dikatakannya tidak seberat di tempat-tempat lain di alam maut. . "Kadang-kadang," lanjutnya, "kami
dibawa iblis, dan dia menyiksa kami demi kesenangannya. Iblis hidup dari rasa sakit kami, dan bertambah
kuat oleh tangisan keputusasaan dan penderitaan kami. Kami selalu dihadapkan pada dosa-dosa. Kami tahu
kehidupan kami tidak saleh. Kami uga tahu suatu saat kami mengenal Tuhan Yesus tapi kami menolak Dia
dan bebalik dari Tuhan. Kami lakukan apa yang menyenangkan hati kami. Sebelum datang ke sini, aku adalah
seorang pelacur. Aku bergaul dengan pria dan wanita hanya untuk uang mereka dan menyebut apa yang kami
perbuat itu cinta. Aku menghancurkan banyak keluarga. Banyak lesbian, homosex dan orang-orang yang
melakukan perzinahan ada di dalam sel-sel ini.Aku menjerit dalam kegelapan, "Mestinya aku tidak berada di
tempati ini. Aku sudah diselamatkan. Aku milik Allah. Kenapa aku berada di sini?" Tapi tidak ada jawaban.
Kemudian setan-setan itu kembali dan membuka pintu selku. Yang satu menarik dan yang lain mendorongku
terus di jalan setapak yang kasar. Sentuhan setan-setan itu terasa seperti nyala api di dagingku. Mereka
menyakiti diriku. "Oh Yesus, dimana Engkau? Tolong aku, Yesus!" jeritku.

Api yang berdesar-desar muncul di depanku, tetapi berhenti sebelum menyentuh diriku. Sekarang
seolah-olah dagingku dirobek dari tubuhku. Rasa sakit yang luar biasa menjalar di seluruh tubuhku.
Penderitaanku sungguh tidak masuk di akal. Sesuatu yang tidak kelihatan merobek-robek tubuhku, sedang
roh-roh jahat dalam rupa kelelawar menggigit seluruh tubuhku. "Tuhan Yesus," seruku, "dimana Engkau? Oh,
tolong keluarkan aku." Aku didorong dan ditarik hingga sampai di suatu tempat lebar yang terbuka di jantung
alam maut, kemudian aku dilempar ke depan semacam altar yang kotor. Kudengar suara tawa yang jahat dan
menyadari bahwa aku terbaring di tanah di depan iblis. Iblis berkata, "Akhirnya kudapatkan engkau!" Aku
mundur ketakutan, tapi kemudian kusadari bahwa dia tidak memandang padaku, tapi pada seseorang di
depanku. Iblis berkata, "Ha-ha, akhirnya aku bisa membinasakanmu di bumi. Biar kuperiksa, kau akan
dihukum dengan cara apa." Dia buka buku dan jari-jarinya menari-nari pada halaman buku. Namun jiwa itu
dipanggil dan hukumannya disebutkan. "Tuhan," seruku, "apa semuanya ini benar-benar?" Tiba giliranku, dan
setan-setan mendorongku ke atas panggung dan memaksaku untuk membungkuk di depan iblis.
Ketawa jahat yang sama terdengar, "Sudah lama kutunggu kamu, akhirnya kau kutemukan." Dia menjerit
senang penuh kedengkian. "Kau coba-coba menghidariku, tapi sekarang kupegang kamu." Aku dilanda
ketakutan yang belum pernah kurasakan. Dagingku mulai direnggut lagi dari tubuhku, dan aku dililiti rantai
besar. Kupandang diriku sendiri waktu tubuhku dirantai. Aku seperti yang lain-lain, hanya berupa kerangka.
Cacing-cacing merayap dalam dirku, dan nyala api mulai dari kaki terus menyelubungi diriku. Aku menangis
lagi, "Oh, Tuhan Yesus, apa yang terjadi? Kau ada dimana Yesus?" Iblis tertawa dan tertawa, "Disini tidak
ada Yesus." katanya. "sekarang akulah rajamu. Kau akan selamanya bersamaku di sini. Sekarang kau
milikku." Aku tercekam oleh emosi yang mengerikan. Aku tak bisa merasakan Allah, kasih, damai maupun
kehangatan. Tetapi kudapat merasakan ketajaman perasaan, ketakutan, kebencian, rasa sakit dan kesedihan
yang luar biasa. Kupanggil Tuhan Yesus untuk menyelamatkan diriku, tapi tak ada jawaban. Iblis berkata,
"Sekarang aku jadi tuanmu," dan mengangkat tangannya memanggil setan untuk datang ke sebelahnya.
Serentak satu roh jahat yang jelek muncul di panggung tempatku berdiri, dan menangkapku. Tubuhnya besar,
mukanya seperti kelelawar, tangannya berupa cakar, dan bau yang jahat memancar daripadanya. "Akan
kuapakan dia, tuan iblis?" tanya roh jahat itu, dan roh jahat lain yang berbulu lebat dengan tampang seperti
beruang liar, juga ikut menangkapku. "Bawa dia ke bagian jantung yang paling dalam, tempat yang selalu
penuh kengerian. Di sana dia akan belajar menyebutku tuan."

Aku diseret peri ke tempt yang sangat gelap dan melemparkan diriku ke suatu benda yang dingindn lembab.
Oh, bagaimana seseorang bisa merasak angin dan panas bersamaan? Aku tak tahu, tapi api membakar
tubuhku, dan cacing-cacing merayap di tubuhku. Rintihan dari orang-orang mati memenuhi udara. "Oh, Tuhan
Yesus," aku menangis putus asa. "Kenapa aku disini? Ya, Allah, biarkan aku mati." Tiba-tiba cahaya
memenuhi tempat di mana aku duduk. Yesus muncul dan merangkulku, dan segera aku sudah kembali ke
rumahku. "Tuhan Yesus, tadi Kau dimana?" aku menangis dan air mataku mengalir di pipiku. Dengan lembut
Yesus berbicara dan kataNya, "AnakKu, alam maut itu benar-benar nyata. Tapi, kau tidak akan yakin sebelum
kau merasakannya sendiri. Sekarang kau mengerti kebenarannya dan bagaimana rasa sebenarnya kalau
terhilang di alam maut. Sekaranag kau bisa cerita pada yang lain-lainnya tentang hal itu. Aku harus
membiarkanmu untuk mengalaminya sendiri supaya kau tidak ragu-ragu lagi." Aku begitu sedih dan lelah.
Aku tidak sadarkan diri dalam pelukan Yesus. Dan meskipun aku dipulihkan secara keseluruhan. Aku ingin
pergi jauh, jauh dari Yesus, dari keluargaku, dari siapa saja.Di rumah, selama berhari-hari berikutnya aku
merasa sakit. Jiwaku sangat sedih, dan kengerian alam maut selalu terbayang di depan mataku. Dibutuhkan
waktu beberapa hari untuk benar-benar memulihkan diriku.
BAB 11
Kegelapan Di Seluruh Luar

Setiap malam Yesus dan aku kembali masuk alam maut, sehingga dapat kucatat semua kebenaran-kebenaran
yang sangat mengerikan ini. Setiap kali kulewati jantung alam maut, aku berjalan dekat-dekat Yesus. Jiwaku
sangat dicekam ketakutan setiap kali kuingat apa yang ku alami di sana. Aku tahu aku harus selalu
menyelamatkan jiwa-jiwa. Tetapi hanya kemurahan Allah saja aku bisa kembali. Kami berhenti di hadapan
serombongan setan-setan yang sedang menyanyi dan memuji iblis. Rupanya mereka sangat menikmatinya.
Yesus berkata, "Aku akan membuatmu mendengar apa yang sedang mereka percakapkan."

"Hari ini kita akan pergi ke rumah ini dan menyiksa orang-orang yang ada di sama. Kalau kita kerjakan tugas
ini baik-baik, kita akan mendapat kekuatan yang lebih besar dari tuan iblis." kata mereka, "oh ya, kita akan
menyebabkan banyak sakit penyakit di sana, dan banyak kesusahan pada mereka semua." Mereka berlari
menari-nari dan menyanyikan lagu penyembahan yang jahat untuk iblis, merasa bangga dengan kejahatan
mereka. Satu setan berkata, "Kita harus mengamati dengan teliti mereka yang percaya kepada Yesus, mereka
bisa mengusir kita." "Ya," kata yang lain. "di dalam nama Yesus, kita harus pergi." Kemudian roh jahat yang
terakhir berkata, "Tetapi kita jangan datang kepada mereka yang kenal Yesus dan kuasa dalam namaNya."
Kata Yesus, "Malaikat-malaikatKu menjaga umatKu dari roh-roh jahat itu, dan usaha mereka tidak akan
berhasil. Juga Kulindungi banyak jiwa-jiwa yang tidak diselamatkan, meskipun mereka tidak menyadarinya.
Kupekerjakan banyak malaikat untuk menundukkan rencana jahat iblis." Yesus berkata, "Ada banyak setan di
udara dan di muka bumi. Kuizinkan kau untuk melihat beberapa dari mereka, tapi yang lain tidak. Itulah
sebabnya kebenaran Injil harus dikhotbahkan kepada setiap orang. Kebenaran akan membebaskan seseorang,
dan akan Kulindungi mereka dari kejahatan. Di dalam namaKu ada kelepasan dan kemerdekaan. Aku punya
semua kuasa di bumi dan di Sorga. Jangan takut kepada iblis, tapi takutlah kepada Allah. Ketika kami
lanjutkan melewati alam maut, Yesus dan aku menemukan seorang laki-laki yaag sangat besar dan hitam. Dia
diliputi kegelapan dan tampak seperti seorang malaikat. Dia memegang sesuatu di tangan kirinya. Yesus
berkata, "Tempat ini disebut kegelapan sebelah luar." Kudengar tangisan dan kertakan gigi. Sebelumnya,
belum ada tempat yang begitu tanpa harapan seperti yang kurasakan di tempat ini. Malaikat yang berdiri di
depan kami tak punya sayap. Tingginya kira-kira 30 kaki, dan dia tahu dengan pasti apa yang akan
dilakukannya. Di tangan kirinya ada piring yang sangat besar dan berputar perlahan-lahan dengan piring itu,
diangkat tinggi-tinggi seolah-olah siap untuk melemparkannya. Ada api di tengah piring itu, dan tepi luarnya
gelap.
Malaikat itu menempatkan tangannya sampai jauh ke tengah di bawah piring itu untuk mendapatkan daya
pengungkit yang lebih kuat. Aku ingin tahu siapa malaikat raksasa ini, dan apa yang akan dilakuksannya.

Yesus tahu pikiranku dan berkata lagi, "Inilah kegelapan sebelah luar. Ingat akan FirmanKu yang
mengatakan, "Anak-anak dari kerajaan itu akan dilempar ke dalam kegelapan sebelah luar, di sana ada tangis
dan kertak gigi." "Tuhan," kataku, "maksudMu, hamba-hambaMu ada di sini?" "Ya," kata Yesus, "hamba-
hamba yang berbalik kembali sesudah Kupanggil. Hamba-hamba yang lebih mencintai dunia daripadaKu dan
kembali untuk bergelimang dalam lumpur dosa. Hamba-hamba yang tidak mau mempertahankan kebenaran
dan kekudusan. Lebih baik seseorang tidak pernah mulai daripada berbalik lagi sesudah mulai melayani Aku."
"Percayalah kepadaKu," kata Yesus, "kalau kau berbuat dosa, kau punya seorang Pembela besama Bapa. Jika
kau bertobat dari dosa-dosamu, dengan setia akan Ku bersihkan engkau dari semua ketidakbenaran. Tetapi
kalau kau tidak mau bertobat, Aku akan datang padamu pada waktu yang tidak kau duga, dan kau akan
diputuskan bersama orang-orang yang tidak percaya dan dilempar ke kegelapan sebelah luar." Kuperhatikan
malaikat yang hitam itu ketika dia lempar piring yang besar itu jauh kedalam kegelapan. "FirmanKu tepat
serprti yang dikatakan, mereka akan dilempar ke kegelapan luar." Dan kemudian, dengan segera Yesus dan
aku berada di udara mengikuti piring itu menembus angkasa. Kami sampai di sebelah luar piring dan melihat
ke dalam. Di tengah piring ada api, dan orang-orang berenang keluar masuk, ke atas dan ke bawah nyala api.
Di sana tidak ada setan-setan atau roh-roh jahat, hanya jiwa-jiwa yang terbakar dalam lautan api. Di luar
piring adalah kegelapan yang pekat. Hanya nyala api di pring yang menyinari udara malam. Dalam nyala itu
kulihat orang-orang mencoba berenang ke tepi piring. Beberapa dari mereka hampir mencapai tepi ketika
suatu tenaga yang menyedot dari sebelah dalam piring menyeret mereka kembali ke dalam nyala api.
Kuperhatikan ketika tubuh mereka berubah ke bentuk kerangka dengan jiwa-jiwa berkabut abu-abu.
Kemudian aku tahu bahwa tempat ini adalah bagian lain dari alam maut. Dan kemudian kulihat seperti di
dalam penglihatan, malaikat-malaikat membuka materai-materai. Rupanya bangsa-bangsa dan kerajaan-
kerajaan terkunci di bawahnya. Ketika malaikat-malaikat membuka materai-materai itu, laki-laki dan
perempuan, pemuda-pemuda dan gadis-gadis berbaris langsung masuk ke dalam nyala api. Kuperhatikan
dalam pesona yang mengerikan, ingin tahu apakah ada yang kukenali diantara hamba-hamba Tuhan yang
sudah jatuh yang ada dalam barisan yang sedang lewat itu. Aku tak bisa mengalihkan pandanganku dari
barisan jiwa-jiwa yang menuju ke api, dan tidak ada yang mencoba untuk menghentikan mereka. Aku
menjerit, "Tuhan, tolong hentikan mereka sebelum mereka mencapai api itu!" Tapi kata Yesus, "Siapa yang
bertelinga hendaklah mendengar. Siapa punya mata hendaklah melihat. AnakKu, lawanlah dosa dan
kejahatan. Beritahu hamba-hambaKu untuk berlaku setia dan datang kepada Tuhan. Kubawa engkau melewati
tempat yang mengerikan ini, supaya kau bisa cerita tentang alam maut pada mereka."

Yesus melanjutkan, "Beberapa orang tidak mau percaya padamu. Beberapa orang akan mengatakan bahwa
Allah itu terlalu baik untuk bisa mengirim laki-laki dan perempuan ke alam maut. Tapi katakan pada mereka.
FirmanKu benar. Katakan pada mereka bahwa orang yang penuh kekuatiran dan tidak percaya akan mendapat
bagian dalam lautan api."
BAB 12
Tanduk-Tanduk

Yesus berkata, "Malam ini, anakKu, kita akan mengunjungi tempat-tempat yang berbeda di jantung alam
maut. Aku ingin memberitahu padamu tentang tanduk-tanduk dan menunjukkan bagaimana cara
penggunaanya kalau menyalurkan roh-roh jahat dan kekuatan setan ke permukaan bumi. Ketika Yesus
berbicara, aku mulai menyaksikan suatu penglihatan. Dalam penglihatan itu, kulihat sebuah rumah pertanian
tua, mati dan berwarna abu-abu, dikelilingi pohon-pohon mati dan rumput yang tinggi yang mati juga. Benda-
benda mati terserak di halaman sekitar rumah itu. Tidak ada kehidupan di sana. Nampaknya seolah-olah
rumah pertanian itu pojok-pojoknya telah turun dan terbenam di tengah-tengah lapangan. Tidak kelihatan
rumah-rumah lain di situ. Kematian ada di mana-mana. Aku tahu bahwa rumah pertanian ini adalah bagian
dari alam maut, tapi aku masih belum bisa mengerti apa yang kulihat. Di dalam, di belakang jendela yang
suram, nampak samar-samar bayangan-bayangan besar berbentuk manusia. Nampak sesuatu yang jahat pada
penampilannya. Salah saatu bayangan itu bergerak ke arah pintu depan dan membukanya. Kuperhatikan
ketika seorang laki-laki yang besar dengan otot-otot yang luar biasa besar ke luar dari pintu dan bejalan ke
beranda. Kulihat dia dengan jelas. Tingginya kira-kira enam kaki, dengan badan yang sangat besar dari
seorang ahli angkat besi. Warnanya abu-abu mati seperti warna sekelilingnya. Dia hanya pakai celana
panjang. Warna abu-abu mati seperti warna bagian atas tubuhnya yang telanjang. Kulitnya seperti sisik dan
kepalanya besar sekali. Yang benar ialah, kepalanya begitu besar sehingga kaki-kakinya bengkok karena
menanggung beban yang begitu berat. Bentuk kakinya seperti kuku binatang sehingga seperti kaki babi.
Wajahnya keras dan jahat, dan nampaknya sudah tua sekali. Matanya mati, dan wajahnya lebar sekali. Dalam
penglihatan itu, kulihat makhluk yang mengerikan itu berjalan meninggalkan beranda. Bumi bergetar ketika
dia bergerak, dan dari kepalanya tumbuh tanduk, tanduk besar yang tumbuh ke atas, ke atas dan hilang dari
pandangan. Kulihat tanduk-tanduknya bertumbuh perlahan-lahan. Tanduk-tanduk lain mulai tumbuh dari
kepalanya. Dari tanduk-tanduk yang lebih besar tumbuh tanduk-tanduk kecil. Kulihat kepalanya seperti seekor
binatang. Seekor binatang jahat yang punya kuasa sangat besar, penuh daya perusak. Setiap langkahnya
menggetarkan bumi.

"Kata Yesus, "Perhatikan." Kulihat ketika tanduk-tanduk itu naik ke atas dan berakhir di rumah-rumah,
gereja-gereja, rumah-rumah sakit, kantor-kantor dan segala macam gedung yang meliputi seluruh bumi.
Tanduk-tanduk itu menilmbulkan kerusakan besar di seluruh negeri. Kulihat binatang itu berbicara dan roh-
roh jahat dimuntahkan ke luar ke atas bumi. Kulihat banyak orang tergoda oleh kekuatan setan itu dan jatuh ke
dalam jerat iblis. Kita sedang berperang, baik lawan jahat, pikirku. "Kita sedang berperang," kudengar suara
Roh Tuhan, "baik lawan jahat." Awan hitam keluar dari tanduk-tanduk itu dan menyembunyikan banyak
bentuk kejahatan yang ke luar ke muka bumi. Semua yang sangat dibenci Allah ada di sana. Kulihat kerajaan-
kerajaan muncul di bumi, dan jutaan manusia mulai mengikuti kekuatan-kekuatan jahat ini. Kulihat tanduk-
tanduk tua menghilang dan yang baru muncul di tempat-tempat mereka. Kudengar Yesus berkata, "Inilah
permulaan dari yang akan terjadi sekarang! Semuanya ini sedang terjadi, sudah terjadi dan akan terjadi.
Manusia akan lebih mengasihi diri sendiri daripada Allah. Kejahatan akan merajalela di hari-hari akhir. Pria
dan wanita akan lebih mencintai rumah tangga, mobil, tanah, gedung-gedung, dagangan, perak dan emas
mereka daripada Aku. "Bertobat," kataNya, "karena Aku adalah Allah yang pencemburu. Tidak ada yang
lebih penting daripada penyembahanmu kepadaKu, anak laki-laki, anak perempuan, istri dan suamipun tidak.
Karena Allah itu Roh, maka Dia harus disembah dalam Roh dan kebenaran." "Kuperhatikan ketika tanduk-
tanduk bergerak meliputi permukaan bumi, naik tinggi ke angkasa. Kerajaan-kerajaan baru muncul, dan di
sana terjadi perang dan pembinasaan di seluruh negeri. Banyak yang menyembah binatang. Binatang jahat
yang bertanduk itu berjalan mondar-mandir seolah-olah sedang berpikir, dan bumi tergoncang karena berat
badannya. Sesudah beberapa menit dia kembali ke rumah pertanian. Awan hitam naik, dan banyak yang mati
di negeri. Kulihat dunia sedang dalam kesengsaraan besar, dan aku mulai berdoa dengan segenap hatiku. "Oh
Tuhan, tolong kami," jeritku. Kemudian dua ekor binatang besar dalam bentuk roh muncul ke muka bumi dan
mulai berperang satu sama lain. Aku tahu mereka datang dari alam maut.

Lautan manusia mengawasi perkelahian antara ke dua roh jahat itu. Dan kemudian kulihat sesuatu muncul dari
laut di antara ke dua binatang. Mereka berhenti bekelahi dan masing-masing berdiri di tepi sebuah kapal.
Kedua binatang mencoba untuk merusak kapal itu, tapi mereka tidak mampu. Mereka mendorongnya kembali
ke bawah bumi, dan menguburnya diantara mereka. Mereka berhadapan muka satu sama lain, dan
melanjutkan peperangan mereka. Kudengar suara berkata, "Perhatikan." Ketika kuperhatikan, suatu cahaya
muncul dari tanah, tempat di mana kapal itu dikuburkan. Kapal itu muncul kembali ke permukaan tanah dan
menjadi sebuah piring yang besar. Kedua binatang mulai berbentuk lain, menjadi besar dan hitam. Sebuah
pintu di depan piring itu terbuka, dan oleh seberkas sinar yang kuat tampak sebuah tangga. Tangga itu
menurun, turun ke dalam bumi, dan kudengar suara yang mengatakan, "Ke dalam alam maut." Di udara terasa
suasana yang jahat, aku merasa terhilang dan terlepas. Dari piring itu muncul sesuatu kekuatan yang
melumpuhkan, dan aku tidak bisa lari ke manapun juga. Meskipun aku dalam bentuk roh, aku terasa
terperangkap. Seketika itu juga, Yesus mengangkatku tinggi-tinggi sehingga aku memandang ke bawah pada
penglihatan itu. Tapi sekarang tangga itu berubah jadi escalator, yang bergerak naik turun dari jantung bumi.
Ketika aku di samping Yesus, aku merasa aman dan terlindung, "Itu akan keluar dari alam maut," kudengar
suara berbicara. Yesus berkata, "Itu akan terjadi. Ini masih akan terjadi. Tulis supaya semuanya tahu." Dalam
penglihatanku escalator itu membawa kekuatan-kekuatan setan dan roh-roh jahat ke atas. Kedua binatang itu
berdiri, masing-masing di tepi kapal, dan kulihat mereka mulai berubah lagi. Kudengar suara menderu yang
keras, suara motor yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Kepala-kepala binatang itu jadi besar, dan tangan
mereka mulai dipenuhi sinar. Kulihat kedua binatang dan kapal itu seolah-olah ke tiganya bekerja sama.
Banyak jiwa seolah-olah berjalan dalam tidurnya, berbaris ke dalam salah satu binatang itu. Untuk berjam-jam
kuperhatikan pemandangan yang mengerikan itu, sampai akhirnya salah satu binatang itu penuh dengan
manusia. Ketika kudengarkan, dari binatang yang pertama terdengar suara menderu seperti sebuah pesawat
terbang yang siap tinggal landas. Binatang itu mendapat kekuatan dari kapal. Ketika dia mulai terbang, dia
berbentuk seorang laki-laki lagi. Ketika dia terbang, kepalanya seolah-olah penuh sinar, daripadanya keluar
kekuatan-kekuatan yang besar. Ketika dia lenyap ke dalam angkasa, kepalanya kembali menjadi kapal lagi.
Aku masih bisa mendengar suara dari binatang yang pertama, ketika kuperhatikan, binatang yang ke dua telah
penuh dengan jiwa-jiwa. Ketika dia penuh, kulihat binatang yang kedua mulai naik tegak seperti roket. Dia
menyusul binatang yang satunya, dan keduanya bergerak perlahan-lahan ke langit yang abu-abu. Binatang
yang ke dua juga berubah bentuk menjadi seorang laki-laki. Kudengar deru mereka ketika mereka pergi dan
hilang dari pandangan. Aku ingin tahu apa arti dari semuanya ini. Kulihat kapal atau piring, menempatkan
dirinya kembali masuk ke dalam tanah. Bumi menutup lagi sehingga mereka hilang dari pandangan. Ketika
penglihatan itu menghilang, kulihat sebuah ruang pengadilan yang besar, dan kupikir tentang Pengadilan
Tahta Putih Yang Besar.
BAB 13
Lengan Kanan Alam Maut

Sesudah penglihatan yang pertama, Yesus dan aku pergi ke bagian-bagian yang berbeda di alam maut. Yesus
berkata, "Perkara-perkara yang akan kau lihat adalah untuk akhir zaman." Penglihatan lain muncul di
depanku. Yesus berkata, "Kita berada di lengan kanan alam maut." Kami mendaki bukit yang tinggi dan
kering. Dari atas bukit kupandang ke bawah dan melihat sebuah sungai. Di sana tidak ada lubang api atau
setan-setan atau roh-roh jahat, hanya sungai besar yang mengalir diantara tepi-tepi sungai yang tidak
kelihatan. Tapi sungainya tersembunyi di dalam kegelapan. Yesus dan aku berjalan mendekati sungai itu, dan
kulihat sungai itu penuh darah dan api. Ketika kudekati, kulihat banyak jiwa, dirantai satu sama lain. Berat
rantai itu menyeret mereka hingga di bawah permukaan lautan api. Jiwa-jiwa di alam maut berada di dalam
api alam maut. Kulihat juga mereka dalam bentuk kerangka dengan jiwa berupa kabut abu-abu. "Apakah ini?"
tanyaku pada Tuhan. "Ini adalah jiwa-jiwa dari orang-orang yang tidak percaya dan yang tidak beriman.
Mereka lebih mencitai kedagingan mereka daripada Allah. Mereka adalah laki-laki yang mencintai laki-laki,
dan perempuan mencintai perempuan, yang tidak mau bertobat dan tidak mau diselamatkan dari dosa-
dosanya. Mereka menikmati kehidupan dosanya dan menolak keselamatanKu." Aku berdiri di samping Yesus,
dan memandang ke lautan api. Tiba-tiba api mulai menderu seperti api pembakaran yang besar, bergerak dan
segala sesuatu yang di laluinya. Dengan cepat hampir memenuhi seluruh lengan kanan alam maut. Api itu
mendekati sampai ke kaki kami, tapi tidak menyentuh kami. Sungai itu membakar segala sesuatu yang
dilaluinya. Ku perhatikan wajah Yesus, nampak sedih dan lembut. Dia tetap mengasihi dan menaruh belas
kasihan pada jiwa-jiwa yang terhilang itu, hal itu terlukis di wajahnya. Aku mulai menangis dan berharap bisa
meninggalkan tempat penyiksaan ini, hampir-hampir tidak tertahankan jika diteruskan. Kupandang lagi jiwa-
jiwa di dalam api. Mereka merah padam, dan tulang-tulang mereka menjadi hitam dan terbakar. Kudengar
jiwa-jiwa mereka menangis dalam penyesalan. Tuhan berkata, "Inilah siksaan mereka, rantai demi rantai,
mereka diikat bersama. Mereka mencintai sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan
perempuan melakukan sesuatu yang tidak alami. Mereka membawa banyak gadis-gadis muda dan pemuda-
pemuda berbuat dosa. Mereka menyebut hal seperti itu cinta, tapi akhirnya adalah dosa dan maut."

"Aku tahu banyak laki-laki dan perempuan, pemuda-pemuda dan gadis-gadis telah dipaksa di luar kemauan
mereka untuk melakukan perbuatan yang tidak sopan begitu. Aku tahu, dan tidak akan menimpakan dosa ini
pada mereka. Ingat akan hal ini." Kata Yesus. "Aku tahu segalanya, dan orang-orang yang menyebabkan
anak-anak muda itu berdosa, akan mendapat hukuman yang lebih berat. Aku akan mengadili secara adil.
Kepada yang berdosa, Aku berkata, "Bertobat, dan Aku akan mengasihani. Berserulah kepadaKu, dan Aku
akan mendengarkan!" Berulangkali Kupanggil jiwa-jiwa ini untuk bertobat dan datang kepadaKu. Akan
Kuampuni dan Kusucikan mereka, dan di dalam namaKu mereka bisa dibebaskan. Tetapi mereka tidak mau
mendengarkan Aku. Mereka lebih menginginkan nafsu kedagingan daripada kasihnya akan Allah yang hidup.
Karena Aku kudus, engkaupun harus kudus. Jangan menyentuh hal-hal yang tidak halal, dan Aku akan
menerimamu," kata Tuhan. Aku merasa sangat muak ketika kupandang jiwa-jiwa di lautan api itu. "Kalau saja
mereka berbalik kepadaKu sebelum segalanya terlambat." DarahKu dicurahkan supaya semua orang bisa
datang kepadaKu. Kuberikan nyawaKu sehingga orang-orang yang paling berdosapun bisa memperoleh
hidup." Banyak jiwa lewat di sungai api itu, mereka ada di atas dan di bawah gelombang api. Tidak ada jalan
keluar dari pembakaran dan berenang di lautan api. Kudengar tangisan penyesalan ketika sungai darah itu
mengalir melewati kami.

Kami berjalan di jalan kecil di samping sungai. Di depan kami seorang perempuan yang besar duduk di atas
bukit. Dia mondar-mandir dan bergoyang seperti orang mabuk. Padanya tertulis kata-kata "Misteri Babillon."
Sekarang aku tahu, ibu dari segala kekejian di bumi juga datang dari alam maut. Kekuatan yang jahat dan
mengandung kuasa berasal daripadanya, dan kulihat banyak orang dan bahasa berada di bawahnya. Dia
mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Di dalam dirinya ada darah para nabi dan orang-orang kudus,
dan semua orang yang telah terbunuh di bumi. "Keluar daripadanya dan pisahkan diri," kata Tuhan. "Kalau
waktunya tiba, dia akan dihancurkan." Kami berjalan melewati perempuan yang jahat dengan tanduk-tanduk
di kepalanya itu. Segala sesuatu mulai menjadi gelap. Sekarang Yesus adalah satu-satunya cahaya. Kami
berjalan sampai lereng lain dari bukit itu. Di kejauhan, di sana dapat kulihat nyala api yang panas di udara.
Udara menjadi panas menyesakkan. Kami mengelilingi bukit dan sampai ke sebuah pintu besar yang ada
celahnya. Pintu itu dipasang di sisi bukit. Ada rantai besar padanya, dan api menyala daripadanya. Pintu
digrendel dengan kunci yang besar. Aku ingin tahu apa arti semuanya ini. Tiba-tiba, di depan kami nampak
bentuk badan yang gelap dari seorang laki-laki, yang mengenakan mantel gelap yang panjang. Wajahnya
kelihatan sangat tua dan lelah sekali. Kulit mukanya tertarik rapat-rapat menempel di tengkoraknya. Kelihatan
seperti berumur seribu tahun. Yesus berkata kepadaku, "Di belakang pintu itu ada jurang maut. FirmanKu
benar." Nyala api di belakang pintu itu menyala makin tinggi, dan pintu itu menonjol karena tekanan yang
terjadi karena panasnya. "Tuhan" kataku, "aku akan senang sekali kalau iblis dilempar ke jurang maut dan
kejahatan-kejahatan berhenti untuk satu masa." JawabNya, "Mari, dengarkan apa yang dikatakan oleh roh
kepada gereja-gereja. Akhir zaman sudah dekat, dan Kupanggil orang-orang berdosa untuk bertobat dan untuk
diselamatkan. Lihat sekarang." Kami berdiri di tempat terbuka, dan aku berada bersama-sama Tuhan dalam
bentuk roh. Aku memandang dan menyaksikan sebuah penglihatan terbuka. Dalam penglihatan itu kulihat
seekor ular yang berapi-api mulai menyambar udara dengan ekornya yang sangat besar. Kuperhatikan ketika
ular makhluk halus ini bergerak dengan kekuatan yang mengagumkan. Kemudian kulihat dia balik ke dalam
lengan kanan alam maut dan menunggu. Aku tahu dia tidak bisa menyerang bumi sampai Firman Allah telah
digenapi. Kulihat api dan asap naik dari bumi, dan kulihat kabut yang aneh meliputi bumi. Kepala ular itu
mulai tumbuh tanduk-tanduk. Mereka menyebar sehingga menutupi seluruh bumi. Iblis memberi perintah
kepada ular itu. Di sana ada roh-roh jahat dan setan-setan. Kemudian kulihat ular yang jahat itu keluar dari
lengan kanan alam maut dan mulai menyerang bumi dengan kekuatan yang besar, menyakiti dan
mengahancurkan banyak orang.

Yesus berkata, "Ini akan terjadi di akhir zaman. Mari naik lebih tinggi." Para pembaca, apabila kau terikat
dosa yang sudah kutuliskan, berhentilah berbuat dosa dan datanglah kepada Yesus untuk menyelamatkanmu.
Kau tidak perlu pergi ke alam maut. Berserulah kepada Tuhan selama Dia dekat. Dia mau mendengarkan dan
menyelamatkanmu. Barangsiapa berseru dalam nama Tuhan, akan diselamatkan.
BAB 14
Lengan Kiri Alam Maut

Nubuatan Dari Yesus Kepada Semuanya,

Yesus berkata, "Perkara-perkara ini sekarang sedang terjadi di bumi, masih belum terjadi, dan akan segera
terjadi di seluruh bumi. Ular berapi adalah bagian dari binatang. Nubuatan yang akan kau baca adalah benar.
Wahyu itu benar. Perhatikan dan berdoalah. Kasihi satu sama lain. Kuduskan dirimu. Jaga supaya tangan-
tanganmu bersih. Suami-suami, kasihi istrimu seperti Kristus mengasihi gereja. Suami istri hendaklah saling
mengasihi seperti Aku mengasihimu. Kutahbiskan perkawinan dan memberkatinya dengan FirmanKu. Jaga
supaya ranjang perkawinan tetap kudus. Bersihkan dirimu sendiri dari ketidakbenaran, dan berlakulah kudus,
karena Aku kudus. Orang-orang kudus Allah telah terbawa oleh penyanjung-penyanjung, jangan kena ditipu,
Allah tidak bisa dipermainkan. Engkau akan mengerti kalau kau mau buka telingamu dan mendengarkan Aku.
Inilah pesan dari Tuhan untuk gereja-gerejaNya. Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang menggantikan
tempatKu yang kudus dan menipu dengan rayuan-rayuan. Oh bumi. UmatKu yang kudus telah tertidur oleh
pengajaran doktrin palsu. Bangun, bangunlah, Kuberitahu padamu bahwa semua ketidakbenaran adalah dosa.
Bersihkan dirimu dari semua dosa kedagingan. Nabi-nabiKu yang kudus menjalani kehidupan yang kudus,
tetapi engkau memberontak melawan Aku dan kekudusanKu. Engkau telah membawa kejahatan dalam
hidupmu sendiri. Engkau telah berdosa dan membawa dirimu sendiri ke dalam ikatan sakit penyakit dan maut.
Engkau telah terikat pada ketidaksusilaan dan telah berbuat jahat dan telah memberontak melawan Aku.
Engkau sudah menyimpang dari peraturan-peraturanKu dan keputusanKu. Engkau tidak mendengarkan
Firman-Firman yang dibawakan hamba-hambaKu, yaitu nabi-nabi dan nabiah-nabiah. Kau telah menerima
kutuk yang semestinya berkat, tapi kau masih juga menolak untuk kembali kepadaKu dan bertobat atas dosa-
dosamu. Jika kau mau kembali dan bertobat, dan jika kau mau menghormatiKu dengan buah-buah kebenaran,
akan Kuberkati rumah tangga dan ranjang perkawinanmu. Jika kau mau merendahkan hatimu dan berseru
kepadaKu, Aku akan mendengarkan dan memberkatimu. Dengarkan, kamu pendeta-pendeta dari FirmanKu
yang kudus. Jangan mengajar umatKu untuk berbuat dosa dengan melawan Allah mereka. Ingat bahwa
pengadilan dimulai dari rumah Allah, kecuali kalau kau bertobat, Aku akan menggesermu karena
pengajaranmu yang begitu pada umatKu. Pikirmu apakah Aku ini buta sehingga tidak bisa melihat, dan tuli
sehingga tidak bisa mendengar? Kau, membenarkan kejahatan dan mengisi dompetmu dengan emas dan perak
dengan cara mengorbankan orang-orang miskin - bertobatlah, Kukatakan, sebelum segalanya terlambat. Pada
hari penghakiman, kau sendiri akan menghadap Aku untuk memberi pertanggungjawaban tentang apa yang
sudah kau perbuat dengan Firman-FirmanKu yang kudus. Apabila kau datang kepadaKu dalam pertobatan,
akan Kuhapuskan kutuk-kutuk dari negerimu dan memberkatimu dengan berkat yang luar biasa. Jika kau mau
bertobat dan malu akan dosa-dosamu, Aku akan bermurah hati dengan menaruh belas kasihan kepadamu dan
Aku tidak akan mengingat dosa-dosamu lagi. Berdoalah supaya kau bisa menguasai dirimu. Bangkit untuk
hidup, dan nikmati kehidupan. Nyatakan penyesalanmu kepada orang-orang yang sudah kau sesatkan dan kau
ajari doktrin palsu. Nyatakan pada mereka bahwa, kau sudah berdosa dan bahwa kau sudah menceraiberaikan
domba-dombaKu. Nyatakan penyesalanmu kepada mereka. Lihat, Aku sedang mempersiapkan bala tentara
yang kudus. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar bagiKu. Mereka adalah bala tentara
yang terdiri dari pria, wanita, pemuda dan pemudi yang kudus. Mereka telah diurapi untuk mengabarkan Injil
yang benar, untuk tumpang tangan pada orang sakit dan untuk memanggil orang-orang berdosa supaya
bertobat. Ini adalah bala tentara yang terdiri dari karyawan-karyawan, ibu-ibu rumah tangga, pria dan wanita
yang masih bujangan dan anak-anak sekolah. Mereka adalah rakyat jelata, karena tidak banyak kalangan atas
yang menanggapi panggilanKu. Dahulu kala, mereka salah mengerti, diperlakukan secara kasar, dikhianati
dan ditolak. Tetapi telah Kuberkati mereka dengan keberanian dan kekudusan dalam Roh. Mereka akan mulai
menggenapi nubuatanKu dan kehendakKu. Aku akan berjalan di dalam mereka, berbicara di dalam mereka
dan bekerja di dalam mereka.
Inilah mereka yang sudah berbalik kepadaKu dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan mereka. Laskar
ini yang akan membangkitkan banyak orang ke jalan kebajikan dan kesucian rohani. Aku akan segera berjalan
di antara mereka, untuk memilih bagi laskarKu siapa saja yang Kuingini. Aku akan mencari-cari mereka dari
kota-kota besar dan kota-kota kecil. Banyak yang akan heran akan pilihanKu. Akan kau saksikan mereka
mulai menerobos negeri dan mengerjakan perbuatan-perbuatan besar dalam namaku. Perhatikan dan
saksikanlah karya dari kuasaKu. Kukatakan padamu lagi, jangan mencemari ranjang perkawinanmu. Jangan
mencemari tubuh di mana Roh Kudus tinggal. Dosa tubuh menyebabkan dosa pada roh. Jaga ranjang
perkawinan tetap kudus. Kuciptakan laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki, dan bersabda
bahwa keduanya akan disatukan dalam ikatan perkawinan yang kudus."

"Lagi, Kukatakan, bangkit."

Kulihat penglihatan lain di lengan kanan alam maut. Aku diperintahkan oleh Tuhan untuk tidak membukanya
sekarang. Banyak diantaranya adalah penglihatan-penglihatan dari bumi di akhir zaman, ketika banyak
diantara umat Allah yang jatuh dan terhilang. Di dalam penglihatan itu diperlihatkan padaku wahyu tentang
tubuh Kristus, pelayanan dari anak-anak Allah, anak-anak dari binatang dan kedatangan kembali yang megah
dari Kristus. "Belakangan baru boleh kau bukakan," kataNya. "Tapi sekarang jangan." "Laskar ini," kata
Tuhan, "yang sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel, akan bangkit di negeri dan akan mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan besar bagi Allah. Putra Kebenaran akan bangkit dengan kesembuhan di sayap-sayapnya. Dia akan
mengalahkan yang jahat, dan mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakiNya. Mereka akan disebut laskar
Tuhan. Aku akan memberi karunia kepada mereka, dan mereka akan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanKu
yang besar. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar untuk memuliaan Allah. Akan Kucurahkan
RohKu kepada semuanya, dan putra-putrimu akan bernubuat. Laskar ini akan berperang melawan kekuatan-
kekuatan jahat dan akan menghancurkan banyak pekerjaan iblis. Mereka akan memenangkan banyak jiwa
untuk Kristus sebelum binatang jahat muncul," kata Tuhan. Yesus berkata, "Marilah, sudah waktunya pulang."
Akhirnya kami berpisah, Yesus berkata, "Katakan pada keluargamu, Aku mengasihi mereka, dan
membenarkan mereka dalam kasih. Katakan pada mereka bahwa Aku mau menjaga mereka dari kejahatan,
kalau mereka mau mempercayaiKu." Pembaca, gunakanlah referensi-referensi Alkitab di halaman belakang
dari buku ini. Allah mengatakan untuk mengatakan untuk menuliskannya di sana.
BAB 15
Hari-Hari Yoel

Kudengar suara berkata, "Tuliskan, karena hal-hal ini pasti dan benar." Kembali aku bersama-sama Tuhan
dalam roh. Dia terangkat tinggi dan suaraNya seperti guntur. "Lihat, oh bumi, hal-hal ini sedang terjadi, sudah
terjadi dan akan datang. Akulah yang pertama dan yang terakhir. Layani Aku, Sang Pencipta, karena Aku
memberi hidup dan bukan maut. Bangkit dari kejahatan-kejahatanmu dan berserulah kepadaKu, Aku akan
membebaskan dan melepaskanmu. Hal-hal yang kau baca di dalam buku ini memang benar, dan akan segera
terjadi. Bertobatlah, saatnya sudah di ambang pintu. Tuhan yang mulia akan segera datang. Bersiap-siaplah
karena kau tidak tahu hari maupun kedatanganKu. Aku akan memberkati mereka yang telah menjaga imannya
dan telah melayani Aku dalam keadilan dan kebenaran. sebelum mereka sadari, hal itu akan terjadi pada
mereka. Sudah Kusiapkan berkat untuk mereka yang setia pada panggilannya, dan mereka yang tidak
menyangkal namaKu. Kukatakan, jika umatKu yang berseru dalam namaKu, mau merendahkan hatinya dan
berdoa, Aku akan mengampuni mereka, menyembuhkan mereka dan memulihkan kekalahan mereka. Aku
mau mendengarkan, membebaskan dan menyelamatkan semua yang percaya dan berseru dalam namaKu.

Adakan pertemuan yang khidmat. Kumpulkan tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke dalam rumahKu, dan
berserulah kepadaKu, aduh, karena hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Harinya sudah di
ambang pintu. Percayalah kepadaKu, dan Aku akan memulihkan engkau dari tahun-tahun yang sudah dilahap
belalang-belalang, cacing-cacing dan ulat bulu. Laskar besarKu yang sudah Kupanggil tidak akan
memecahkan barisan maupun langkah mereka. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dan
mereka tidak bisa ditaklukkan, karena Akulah kekuatan mereka. Suara mereka akan berbunyi seperti terompet,
seperti geledek, dan semua akan tahu bahwa Akulah Tuhan Allahmu."

Tuhan Yesus terkasih, adalah doaku supaya aku dianggap layak di dalam laskar ini. Aku ingin masuk dalam
laskar ini, tapi aku tahu aku harus suci dan kudus, sama seperti Yesus adalah suci dan kudus. Oleh darah
Yesus yang sudah terucurah, aku telah dibersihkan dari semua ketidakbenaran. Tolonglah aku supaya
mempunyai hati yang bertobat, bebas dari semua kebencian dan kepahitan. Bapa, aku tahu bahwa banyak
umatMu yang tertidur, aku kuatir Kau harus memecahkan bejana tanah liat dan merendahkan kami kalau hal
itu akan menjadikan buah-buah kebenaran. Tuhan, aku tidak mau pergi ke alam maut lagi dan harus tinggal di
sana. Oh Tuhan, tolong aku untuk memperingatkan orang-orang. Beri aku kuasa untuk menghentikan
perluasan alam maut yang sedang memperluas dirinya. Tolonglah aku dan umatMu untuk menjadi baik, baik
hati, mengampuni dan mengasihi satu sama lain. Tolonglah kami untuk setiap saat berkata benar. Aku tahu
bahwa Yesus Kristus akan segera kembali dan upahnya ada padaNya. Aku tahu bahwa pesanku pada dunia
adalah, "Bertobatlah, karena hari Tuhan sudah di ambang pintu." Bapa, aku tidak menghendaki darah dari
umat ini ditimpakankan padaku.
BAB 16
Pusat Alam Maut

Tuhan dan aku pergi ke alam maut lagi. Yesus berkata, "AnakKu, untuk maksud inilah kau dilahirkan, untuk
menulis dan menceritakan apa yang sudah Kukatakan dan Kutunjukkan padamu. Karena hal-hal ini adalah
pasti dan benar. Dari semula Kupanggil engkau untuk mengatakan pada dunia lewat dirimu bahwa alam maut
itu ada, tapi Kuberikan jalan keluarnya. Tak akan Kutunjukkan semua bagian alam maut kepadamu. Dan ada
hal-hal yang tersembunyi yang tidak bisa Kubukakan kepadamu. Tapi banyak hal yang akan Kutunjukkan
kepadamu. Sekarang, mari, lihatlah kuasa-kuasa gelap dan kesudahannya."

Kami pergi lagi ke perut alam maut dan mulai berjalan ke arah lubang yang sempit. Aku menengok untuk
melihat kami ini masuk ke mana, dan ternyata kami berada di langkan di samping sebuah sel di pusat alam
maut. Kami berhenti di depan sebuah sel yang dihuni oleh seorang wanita cantik. Di atas selnya ada huruf
"B.C." Kudengar wanita ini berkata, "Tuhan, aku tahu suatu hari Kau akan datang, Tolong keluarkan aku dari
tempat penyiksaan ini."" Dia mengenakan pakaian zaman kuno, dan dia sangat cantik. Aku tahu dia sudah
berabad-abad berada di tempat ini dan tidak bisa mati. Jiwanya disiksa. Dia mulai menarik ruji selnya dan
menangis. Dengan lembut Yesus berkata, "Damai, tenanglah." Dia bercakap-cakap dengannya dengan suara
penuh kesedihan, "Wanita kau tahu kenapa kau berada di sini." "Ya," katanya, "tapi aku bisa berubah. Aku
ingat ketika kau menyuruh yang lain-lain keluar dari Firdaus. Aku ingat FirmanMu tentang keselamatan. Aku
mau menjadi baik sekarang," tangisnya, "dan aku mau melayani Engkau." Dia mencengkeram ruji-ruji selnya
dengan kepalannya yang kecil dan mulai berteriak, "Keluarkan aku! Keluarkan aku!" Meskipun begitu, di
depan mata kami dia mulai berubah. Pakaiannya mulai terbakar. Dagingnya mulai berjatuhan, dan apa yang
tertinggal hanyalah sebuah kerangka hitam dengan lubang-lubang mata yang terbakar dan kerangka yang
berisi jiwa. Dengan ngeri kuamati ketika wanita tua itu terjatuh di lantai. Dalam sekejap kecantikannya lenyap
daripadanya. Dengan terkejut kuberpikir bahwa dia sudah berada di tempat ini sejak Kristus belum dilahirkan.
Yesus berkata kepadanya, "Di bumi kau sudah tahu bagaimana akhir hidupmu. Musa memberimu hukum dan
kau telah mendengarnya. Tetapi bukannya patuh kepada hukumKu, kau malah memilih menjadi alat iblis,
menjadi seorang peramal dan dukun. Kau malah mengajar ilmu gaib. Kau lebih menyukai gelap daripada
terang, dan perbuatan-perbuatanmu jahat. Jika kau bertobat dengan segenap hatimu, BapaKu pasti
mengampunimu. Tapi sekarang, sudah terlambat." KataNya. Dengan sedih dan rasa kasihan kami pergi. Rasa
sakit dan penderitaannya tidak akan pernah berakhir. Ketika kami berjalan pergi, dia mengulurkan tangannya
yang berupa tulang ke arah kami. "AnakKu," kata Tuhan, "iblis menggunakan banyak tipuan untuk
menghancurkan laki-laki dan perempuan baik-baik. Dia bekerja siang malam, berusaha mendapatkan umat
yang melayaninya. Jika kau gagal untuk memilih Allah, kau telah memilih melayani setan. Pilihlah kehidupan,
dan kebenaran akan memerdekakan kamu.

Sesudah berjalan beberapa langkah, kami berhenti di depan sebuah sel. Kudengar suara seorang laki-laki
memanggil, "Siapa di sana? Siapa di sana?" Aku bertanya-tanya dalam hati kenapa dia memangil-manggil.
Yesus berkata, "Dia buta." Kudengar suara dan melihat-lihat. Di depan kami ada setan besar dengan sayap
yang besar sekali yang kelihatan telah patah. Dia memandang tepat lewat kami. Aku berdiri dekat-dekat
Yesus. Bersama-sama kami menengok untuk melihat laki-laki yang berbicara tadi. Dia juga berada dalam sel,
dan punggungnya menghadap kami. Dia dalam bentuk kerangka yang terbakar dan berbau kematian. Dia
memukul-mukul udara dan menjerit. "Tolonglah aku. Tolonglah, seseorang," Dengan lembut Yesus berkata,
"Manusia, damai, tenanglah."

Laki-laki itu berbalik dan katanya, "Tuhan, aku tahu Kau akan mengunjungiku. Sekarang aku bertobat. Tolong
keluarkan aku. Aku tahu, aku manusia yang mengerikan dan kumanfaatkan cacat jasmaniku untuk keuntungan
pribadi. Aku tahu aku adalah seorang ahli sihir dan telah menipu banyak orang untuk iblis. Tapi Tuhan, aku
bertobat sekarang. Tolong keluarkan aku. Siang dan malam aku disiksa dalam nyala api ini, tidak ada air. Aku
haus sekali." Tangisnya, "Tidak maukah Engkau memberiku air untuk minum?" Laki-laki itu masih terus
memanggil-manggil Yesus setelah kami pergi. Aku menunduk dalam kesedihan. Yesus berkata, "Semua ahli
sihir dan pekerja-pekerja kejahatan akan mendapatkan bagian mereka dalam lautan api dan belerang. Inilah
kematian yang kedua." Kami sampai di sel lain yang dihuni oleh seorang laki-laki lain. Katanya, "Tuhan, aku
tahu Engkau akan datang dan membebaskan aku. Sudah lama aku bertobat." Laki-laki ini juga berwujud
kerangka dan penuh cacing. "Oh manusia, masih saja kau penuh dusta dan dosa. Engkau tahu bahwa kau
adalah murid iblis, seorang pembohong yang menipu banyak orang. Mulutmu tidak pernah berkata benar,
upahmu hanyalah kematian. Kau sudah sering mendengar FirmanKu dan menertawakan keselamatanKu dan
Roh KudusKu. Seumur hidupmu kau berdusta dan tidak mau mendengarkan Aku. Kau milik bapamu, si setan.
Semua pembohong akan mendapat bagiannya dalam lautan api. Engkau telah menghina Roh Kudus. Laki-laki
itu mulai mengutuk dan mengucapkan banyak hal-hal jahat kepada Tuhan. Kami pergi. Jiwa ini terhilang
selamanya di alam maut. Yesus berkata, "Barang siapa datang kepadaKu, dan dia yang kehilangan nyawa
karena Aku akan hidup, dan mendapat segala kelimpahan. Tetapi orang berdosa harus bertobat sewaktu masih
hidup di bumi. Sudah terlambat untuk bertobat kalau mereka sudah sampai di sini. Banyak orang berdosa
ingin melayani Allah dan iblis, atau mereka percaya bahwa, mereka punya waktu yang tidak terbatas untuk
menerima anugerah yang ditawarkan Allah. Yang benar-benar bijaksana akan segera memilih siapa yang akan
mereka layani."

Segera kami sampai ke sel berikutnya. Dari dalam terdengar tangisan putus asa. Kami melihat kerangka
seorang laki-laki membungkuk di lantai, tulang-tulangnya berwarna hitam karena terbakar, dan jiwa di
dalamnya berwujud kabut abu-abu kotor. Kuperhatikan bahwa ada bagian tubuhnya yang terhilang. Asap dan
nyala api menyelubunginya. Cacing-cacing merayap di dalam tubuhnya. Yesus berkata, "Dosa orang ini
banyak sekali. Dia seorang pembunuh dan hatinya penuh kebencian. Dia tidak mau bertobat atau bahkan tidak
mau percaya bahwa Aku akan mengampuninya. Kalau saja dia datang kepadaKu!" "MaksudMu Tuhan,"
tanyaku, "pikirnya Kau tidak mau mengampuninya karena membunuh dan penuh kebencian?" "Ya," kata
Yesus. "Kalau saja dia percaya dan datang kepadaKu. Aku akan mengampuni semua dosa-dosanya, yang
besar maupun yang kecil. Sebaliknya dia malah terus berbuat dosa dan binasa karenanya. Itulah sebabnya dia
berada di sini sekarang. Sudah diberikan banyak kesempatan padanya untuk melayani Aku, untuk percaya
Injil, tapi dia menolak. Sekarang sudah terlambat." Sel berikutnya yang kami datangi berbau sangat busuk. Di
mana-mana bisa kudengar tangis dari si mati dan rintihan penyesalan. Aku begitu sedih sehingga merasa sakit.
Aku sudah membulatkan hati untuk melakukan semampuku dalam hal menceritakan tempat ini kepada dunia.

Satu suara wanita berkata, "Tolonglah aku." Kulihat ada sepasang mata, bukannya lubang mata yang terbakar.
Aku gemetar karena sedih, aku merasa sedih dan kasihan sekali pada jiwa ini. Aku ingin sekali menariknya
dari sel dan membawanya pergi. "Rasanya sakit sekali," katanya. "Tuhan, sekarang aku mau berbuat benar.
Aku pernah mengenalMu, dan menjadikan Engkau Juruselamatku." Tangannya mencengkeram ruji-ruji sel.
"Kenapa Engkau tidak menjadi Juruselamatku sekarang?" Potongan-potongan daging yang terbakar
berjatuhan dari tubuhnya, dan hanya tinggal tulang-tulangnya yang mencengkeram ruji-ruji sel. "Kau bahkan
sudah menyembuhkan aku dari penyakit kanker," katanya. "Kau menyuruhku pergi, dan jangan berbuat dosa
lagi kalau ada hal-hal yang buruk menimpaku. Sudah kucoba, Tuhan. Kau tahu sudah kucoba. Bahkan sudah
kucoba untuk menjadi saksiMu. Tapi Tuhan, segera kudengar bahwa yang berkhotbah tentang FirmanMu itu
tidak populer. Keinginanku ialah supaya orang-orang menyukaiku. Dengan perlahan-lahan aku kembali ke
dunia, dan aku tenggelam dalam nafsu kedaginganku. Klub-klub malam dan minuman keras menjadi lebih
penting daripadaMu. Aku kehilangan hubungan dengan teman-teman KristenKu, dan segera kusadari bahwa
aku tujuh kali lebih buruk dari keadaanku semula. Dan meskipun aku menjadi kekasih dari pria maupun
wanita, aku tak pernah berkeinginan supaya diriku terhilang. Aku tidak menyadari bahwa aku menjadi milik
iblis. Aku masih merasakan panggilanMu di dalam hatiku untuk bertobat dan diselamatkan, tapi aku tidak
mau. Aku masih tetap berpikir bahwa aku masih punya waktu. Besok aku mau kembali kepada Yesus, dan Dia
mau mengampuniku dan melepaskanku. Tapi aku menunggu terlalu lama, dan sekarang sudah terlambat."
tangisnya. Matanya yang sedih terbakar dan lenyap. Aku menjerit dan jatuh ke arah Yesus. Oh, Tuhan,
pikirku, betapa mudahnya hal itu bisa menimpa diriku maupun orang-orang yang kukasihi! Tolong, orang-
orang yang berdosa, bangkitlah sebelum terlambat.

Kami lanjutkan ke sel lain. Di dalamnya ada seorang laki-laki lain dalam bentuk kerangka dengan jiwa abu-
abu kotor di dalamnya. Teriakan kesakitan dan penyesalan keluar dari laki-laki ini dan aku tahu, dan aku tahu
aku tidak pernah bisa melupakannya. Yesus berkata, "AnakKu, beberapa dari pembaca buku ini akan
membandingkannya dengan cerita-cerita fiktif atau film yang mereka lihat. Mereka akan mengatakan, hal ini
tidak benar. Tapi kau tahu bahwa hal-hal ini benar. Kau tahu bahwa alam maut itu nyata, karena oleh RohKu
sudah berkali-kali kau Kubawa kemari. Sudah Kunyatakan kebenaran ini kepadamu, supaya kau bisa menjadi
saksinya." Orang-orang yang terhilang, jika kau tidak mau bertobat dan dibaptis dan percaya Injil Tuhan
Yesus Kristus, hal ini akan benar-benar menjadi akhirmu. "Laki-laki ini di sini," kata Tuhan, "karena
pemberontakannya. Dosa pemberontakan ini sama dengan dosa ilmu sihir. Sesungguhnya, barangsiapa yang
sudah mengenal FirmanKu dan jalan-jalanKu dan telah mendengar tentang Injil, dan tetap tidak mau bertobat,
berarti sudah memberontak terhadapKu. Banyak yang berada di alam maut saat ini karena hal itu." Laki-laki
itu berbicara kepada Yesus dan katanya, "Suatu saat aku pernah berpikir menjadikan Engkau Tuhan dalam
hidupku, tapi aku tidak mau berjalan di jalanMu yang lurus dan sempit. Aku ingin jalan yang lebar. Di jalan
begitu lebih mudah untuk melayani dosa. Aku tidak menghendaki jalan kebenaran. Kucintai jalan yang penuh
dosa. Aku lebih suka minuman keras dan melakukan perkara-perkara dunia daripada perintahMu. Tetapi yang
sekarang kuinginkan, kalau saja dulu aku lebih mendengarkan pada orang-orang yang Kau utus padaku,
daripada berbuat jahat dan tidak mau bertobat." Sedu sedan yang hebat mengguncang tubuhnya ketika dia
menangis dalam penyesalan. "Untuk bertahun-tahun lamanya aku disiksa di tempat ini, aku tahu aku ini apa,
dan aku tahu aku tidak akan pernah keluar dari sini. Aku disiksa siang dan malam di dalam nyala api dan
cacing-cacing ini. Aku menangis dan tidak seorang pun datang untuk menolongku. Tidak ada orang yang
memperdulikan jiwaku di sini - tidak ada orang yang mempedulikan jiwaku." Dia menjadi segunduk kecil di
atas ubin dan terus menangis. Yesus menangis, "BapaKu, BapaKu, kasihanilah."

Kami teruskan ke sel lain. Seorang wanita duduk memunguti cacing-cacing dari tulang-tulangnya. Dia mulai
menangis ketika dilihatnya Yesus. "Tolonglah aku, Tuhan," katanya, "aku akan jadi baik. Tolong keluarkan
aku!" Dia bangkit dan mencengkeram ruji-ruji selnya. Aku sangat iba kepadanya. Ketika dia menangis sedu-
sedannya mengguncangkan tubuhnya. Katanya, "Tuhan, ketika aku hidup di bumi, aku menyembah ilah-ilah
Hindu dan banyak berhala. Aku tidak mau percaya Injil yang dikhotbahkan para misionaris kepadaku,
meskipun sudah sering kudengar. Suatu hari aku mati, kupanggil ilah-ilahku untuk menyelamatkanku dari
alam maut, tapi mereka tidak mampu. Sekarang Tuhan, aku mau bertobat." "Sudah terlambat," kata Yesus.
Nyala api menyelimuti tubuhnya ketika kami berjalan terus. Sekalipun sampai sekarang, tangisannya masih
memenuhi jiwaku. Iblis telah menipunya. Dengan suara sedih Yesus berkata, "Mari, kita kembali besok.
Sudah waktunya pergi."
BAB 17
Peperangan Di Surga

Roh Tuhan menaungi aku, dan kami pergi ke alam maut lagi. Yesus berkata, "Kukatakan kepadamu suatu
kebenaran, banyak jiwa berada di sini karena ilmu shir, ilmu gaib, penyembahan pada ilah-ilah lain,
ketidaktaatan, tidak percaya, mabuk-mabukan dan percabulan dalam daging dan roh. Mari, akan kutunjukkan
kepadamu suatu rahasia, dan menceritakan padamu hal-hal yang tersembunyi. Akan kuungkapkan padamu
bagaimana bedoa melawan kekuatan-kekuatan jahat."

Kami berjalan ke bagian alam maut, hampir ke bagian jantung yang jahat. Kata Yesus, "Segera kami pergi ke
dalam rahang alam maut, tapi Aku ingin mengungkapkan pada semuanya bahwa alam maut telah memperluas
dirinya." Kami berhenti, dan kataNya, "Lihat dan percayalah." Kusaksikan sebuah penglihatan yang terbuka.
Di dalam penglihatan itu, Yesus dan aku berada tinggi di atas bumi memandang ke angkasa. Kulihat lingkaran
dalam alam roh, tinggi di atas bumi. Lingkaran itu tidak bisa dilihat oleh mata jasmani, tapi di dalam roh dapat
kulihat dengan jelas. Aku tahu bahwa penglihatan ini ada hubungannya dengan pertempuran kita melawan
pangeran-pangeran dan penguasa-penguasa di udara. Ketika kulihat lebih lanjut, sesungguhnya kudapati
beberapa lingkaran. Dalam lingkaran pertama, terdapat roh-roh najis dan jahat. Kulihat roh-roh najis itu
berupa macam-macam ilmu gaib, dan mereka mulai terbang di sekitar angkasa, dan mengakibatkan banyak
kerusakan secara rohani. Kudengar suara Yesus berkata, "Dalam namaKu, Kuberikan kuasa pada anak-
anakKu untuk mengalahkan roh-roh jahat ini. Dengarkan dan pelajari bagaimana berdoa." Kulihat suatu
bentuk yang aneh muncul dari lingkaran yang lain dan mulai berputar dan menyihir. Kemudian kulihat ada
setan yang muncul, dan dia berbuat banyak hal-hal yang jahat ke bumi. Setan itu mempunyai roh sihir. Dia
berputar dan tertawa-tawa, dan dari sebatang tongkat di tangannya, dikeluarkannya mantera-mantera jahat
kepada banyak orang. Kulihat roh jahat lain bergabung dengan roh sihir itu, dan iblis memberi kuasa lebih
banyak kepadanya. "Lihat apa yang kau ikat di bumi, akan Kuikat di Sorga." Kata Yesus. "Di akhir zaman ini,
iblis harus diikat dulu, supaya doa-doa orang-orang kudus lebih berhasil." Dari lingkaran yang lain kulihat ahli
sihir lain muncul, dan dia mulai memberikan perintah-perintah. Ketika dia berbicara, di bumi jatuh hujan dan
api. Dia membicarakan banyak hal-hal yang jahat, dan dia menipu manusia di bumi. Ketika kuperhatikan,
kulihat lagi dua roh jahat bergabung dengan ahli sihir itu jauh di atas bumi. Mereka adalah pangeran-pangeran
jahat dan penguasa-penguasa di udara. Merekalah yang memberi kuasa pada ahli-ahli sihir yang dikumpulkan
di suatu tempat tertentu untuk berbuat jahat. Pekerja-pekerja kegelapan berkumpul di sekitar mereka. Roh-roh
itu datang dan pergi sekehendak hati mereka. "Perhatikan baik-baik." Kata Yesus, "karena Roh Kudus sedang
mewahyukan suatu kebenaran yang luar biasa kepadamu." Dalam penglihatan itu kulihat hal-hal yang
mengerikan terjadi di bumi. Kejahatan dan dosa bertambah-tambah. Kuasa-kuasa jahat itu menyebabkan
manusia mencuri, berbohong, menipu, menyakiti satu sama lain, berkata jahat dan mengalah pada nafsu-nafsu
kedagingan. Semua jenis kejahatan dilepas di muka bumi. Aku berkata, "Yesus, ngeri benar untuk melihat hal-
hal begini." Yesus berkata, "AnakKu, didalam namaKu kejahatan harus pergi. Kenakan seluruh senjata Allah
sehingga kau bisa bertahan di hari-hari yang jahat ini, dan melakukan segala sesuatu untuk bertahan."

Ketika roh-roh jahat itu menumpahkan kebusukan dan hujat mereka ke atas bumi, kulihat umat Allah mulai
berdoa. Mereka berdoa dalam nama Yesus dan dengan iman. Ketika mereka berdoa, Firman Allah melawan
roh-roh jahat itu, dan mereka mulai kehilangan pegangan. Kalau orang-orang kudus berdoa, kekuatan-
kekuatan jahat kehilangan pegangan. Mantera-mantera jahat dipatahkan, dan mereka yang sudah dilemahkan
oleh kekuatan-kekuatan dari alam maut akan dikuatkan kembali. Dan jika mereka sehati berdoa, malaikat-
malaikat sorgawi memasuki gerombolan-gerombolan yang membuat keributan itu. Dan kulihat malaikat-
malaikat kudus berkelahi dengan pangeran-pangeran kejahatan dan penguasa-penguasa di udara, dan malaikat
Allah menghancurkan kuasa-kuasa jahat itu. Kupandang, dan terlihatlah di sana pasukan malaikat berbaris
lapis demi lapis, dengan kira-kira 600 malaikat setiap barisnya. Kalau umat percaya kepada Allah, malaikat-
malaikat maju. Allah memberikan perintah-perintah, dan kekuasaanNya maha besar. Dia memberikan
kekuatan yang hebat pada umatNya dan kepada malaikat-malaikat untuk menghancurkan pekerjaan si iblis.
Allah sedang bertempur melawan kejahatan di udara. Jika umat berdoa dan percaya kepada Allah, kuasa-
kuasa jahat dihancurkan, tetapi jika ada ketidak percayaan, kuasa-kuasa jahat mulai menguasai keadaan.
"UmatKu harus percaya, dan mereka harus bersepakat satu sama lain dan dengan Aku." Kata Tuhan, "semua
perkara harus ditaruh di bawah kaki Bapa." Sorga dan bumi harus sepakat kalau kita mau menghancurkan
musuh-musuh kita. Kalau puji-pujian dari umat Allah mulai dipanjatkan dari bumi, kuasa-kuasa jahat mundur.
Kulihat orang-orang kudus Allah berdoa dengan segenap hati melawan tipu muslihat setan. Ketika mereka
melakukan hal itu, mantera-mantera jahat dan kutuk-kutuk dipatahkan dan orang-orang kudus memperoleh
kemenangan.

Inilah yang terjadi, kalau malaikat-malaikat Tuhan berkelahi melawan setan-setan dan kekuatan-kekuatan
alam maut, tapi kalau orang-orang kudus dilepaskan melalui doa. Kalau umat sudah dilepaskan, banyak puji-
pujian dipanjatkan kepada Allah, dan puji-pujian membawa lebih banyak kemenangan. Hanya apabila hasil
dari doa tidak segera terlihat, dan ketika puji-pujian berhenti, maka kejahatan mulai memenangkan
pertempuran. Kudengar seorang malaikat berkata dengan suara nyaring, "Oh Tuhan, iman umatMu lemah.
Mereka harus punya iman kalau mereka ingin Kau lepaskan dari gerombolan iblis. Tuhan, kasihanilah para
ahli waris keselamatan." Suara dari Yang Maha Kuasa menjawab, "Tanpa iman adalah mustahil untuk
menyenangkan Allah. Tapi Tuhan itu setia, dan Dia mau meneguhkan engkau." Di dalam penglihatan, kulihat
lagi Allah mencurahkan RohNya pada semuanya, dan umat percaya bahwa Allah akan meluluskan permintaan
mereka, karena mereka memilikiNya dan sungguh-sungguh mengasihiNya. Mereka beriman dalam Allah dan
percaya pada FirmanNya, dan Allah melepaskan mereka. Dan Firman Tuhan bertumbuh di negeri. Tuhan
berkata, "Semuanya mungkin terjadi bagi mereka yang percaya. Kujamin FirmanKu untuk melaksanakannya.
Kau kerjakan bagianmu, dan kau akan tahu bahwa Aku melakukan bagianKu. Jika umatKu mau
mempertahankan kebenaran dan berjuang dengan gigih, hal-hal yang luar biasa akan terjadi di hari Pentakosta.
Berserulah kepadaKu, dan Aku akan mendengarkan. Aku akan menjadi Allahmu dan engkau akan menjadi
umatKu. Akan Kuteguhkan engkau dalam keadilan, kebenaran dan ketulusan." Di dalam penglihatan, kulihat
umat Kristen dilahirkan seperti bayi-bayi kecil. Kulihat malaikat-malaikat di samping mereka untuk
melindungi mereka dari marabahaya. Kulihat Tuhan memperjuangkan perkelahian mereka dan mendapatkan
kemenangan bagi mereka. Kemudian kulihat bayi-bayi ini bertumbuh dan menuai di ladang Tuhan Yang
Mulia - mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan sukacita - mengasihi Allah, percaya pada Allah dan melayani
Allah. Kulihat malaikat-malaikat dan Firman Allah bergabung untuk menghancurkan kejahatan di muka bumi.
Kulihat damai di muka bumi ketika akhirnya segala sesuatu diletakkan di bawah kaki Allah.
BAB 18
Penglihatan Terbuka Dari Alam Maut

"Penglihatan ini untuk masa yang akan datang," kata Tuhan, "dan hal itu akan terjadi. Tapi Aku akan kembali
untuk menyelamatkan mempelaiKu, GerejaKu, mereka tidak melihatnya. Bangkitlah. Oh, umatKu! Bunyikan
tanda bahaya ke semua pelosok bumi, karena Aku akan kembali seperti telah Kufirmankan." Kulihat ular
berapi yang ada di kaki kiri alam maut. Yesus berkata, "Mari, lihat apa yang dikatakan Roh kepada dunia."

Kulihat tanduk dari ular berapi itu ketika mereka menyusup ke dalam tubuh manusia di bumi. Banyak yang
secara total dipengaruhi oleh ular itu. Ketika kuperhatikan, kulihat seekor binatang yang besar muncul di
tempat yang luas dan berubah menjadi seorang laki-laki. Penduduk bumi lari daripadanya, ada yang ke padang
belantara, ada yang ke gua-gua, dan ada yang stasiun-stasiun di bawah tanah dan tempat-tempat perlindungan
bom - mereka mencari tempat berlindung untuk menyembunyikan diri dari mata binatang itu. Tidak ada
seorangpun yang memuji Tuhan atau berbicara tentang Yesus. Satu suara berkata kepadaku, "Di mana
umatKu?" Kulihat-lihat dekat dan kelihatan orang-orang seperti orang mati berjalan. Suasananya penuh
kesedihan dan putus asa, dan tidak seorangpun menoleh ke kanan atau ke kiri. Kulihat bahwa orang-orang itu
digiring oleh suatu kekuatan yang tidak kelihatan. Kadang-kadang ada suara berbicara kepada mereka, dan
mereka patuh pada suara itu. Mereka tidak berbicara satu sama lain. Kulihat juga angka 666 tertulis di tiap-
tiap dahi dan tangan mereka. Kulihat prajurit berkuda menggiring manusia seolah-olah mereka itu ternak
(Wahyu 13:18).

Bendera Amerika, compang-camping dan terkoyak, tergeletak mengenaskan di tanah. Tidak ada kegembiraan,
tidak ada gelak-tawa, tidak ada kebahagiaan. Kulihat kematian dan kejahatan di mana-mana. Orang-orang
berjalan beriring-iringan ke sebuah toserba yang besar. Mereka mengikuti seperti prajurit yang kehilangan
semangat dan mereka mengenakan pakaian serupa pakaian penjara. Toko itu dikelilingi pagar dan di sana sini
di tempatkan penjaga-penjaga. Di mana-mana kulihat prajurit dalam seragam tempur. Kulihat orang-orang
yang seperti mayat hidup itu digiring ke dalam toko, dimana mereka hanya bisa membeli keperluan-keperluan
yang paling sederhana saja. Setiap orang yang sudah selesai berbelanja, dinaikkan ke sebuah truk tentara
berwarna hijau. Kemudian truk itu dikawal ketat, dikemudikan ke tempat lain. Di sini, di dalam semacam
klinik, orang-orang ini diperiksa terhadap penyakit menular atau cacat-cacat tubuh. Sebagian kecil dari
mereka diseret ke pinggir karena ditolak.

Mereka yang gagal dalam pemeriksaan ini segera dibawa ke ruangan lain. Di dalam ruangan itu, pada
dindingnya berjajar tombol-tombol yang mengesankan. Pintu terbuka, dan beberapa orang teknisi masuk ke
dalam. Salah seorang dari mereka mulai memanggil nama-nama dari orang-orang di dalam ruangan itu. Tanpa
perlawanan mereka bangkit ketika nama mereka disebut dan berbaris ke dalam sebuah kotak besar. Ketika
mereka sudah berada di dalam, seorang teknisi lain menutup pintunya dan menekan tombol lain di bingkai
pada dinding ruangan. Beberapa menit kemudian dia membuka pintunya, mengambil sapu dan tempat debu,
dan menyapu apa yang tertinggal dari mereka dari ubin. Apa yang semula adalah seruangan penuh manusia
sekarang tidak lain hanya tertinggal sedikit debu. Kulihat orang-orang yang telah lulus dari pemeriksaan
dokter diangkut kembali ke dalam truk yang sama dan dibawa ke sebuah kereta api. Tak ada seorangpun yang
berbicara maupun menoleh untuk melihat orang lain. Di dalam gedung yang lain, setiap orang diberikan suatu
pekerjaan. Mereka semua pergi bekerja tanpa sedikitpun mempersoalkannya. Kuperhatikan ketika mereka
bekerja sangat keras untuk tugas-tugas yang diberikan pada mereka, kemudian pada akhir hari itu, mereka
dibawa ke rumah flat yang dikelilingi pagar tinggi. Masing-masing menanggalkan pakaiannya dan tidur.
Besok paginya mereka akan bekerja keras lagi. Kudengar suara yang keras memenuhi udara malam. Kulihat
seekor binatang yang besar, dan dia duduk di tahta yang besar. Semua orang patuh pada binatang itu. Kulihat
tanduk-tanduk rohani tumbuh dari kepalanya. Mereka menjangkau semua tempat di seluruh bumi. Binatang
itu mengambil banyak kedudukan di banyak kantor-kantor, dan kekuasaannya menjadi besar. Binatang itu
menanamkan pengaruhnya di banyak tempat dan menipu banyak orang. Orang-orang kaya dan terkenal
maupun orang-orang miskin dan mereka yang telah dicabut hak pilihnya, semuanya ditipunya. Besar dan kecil
menyembah binatang. Sebuah mesin yang besar dibawa ke dalam sebuah kantor. Binatang itu membubuhkan
tandanya di atasnya, dan dari mesin itu terdengar suaranya. Ada juga mesin "Saudara tua" yang bisa
mengawasi ke dalam rumah-rumah dan perdagangan. Hanya ada satu jenis mesin begini, dan itu milik si
binatang. Bagian dari mesin ini yang ditempatkan di rumah-rumah penduduk, tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang, tapi setiap gerak-gerik penduduk bisa dilaporkannya kepada si binatang. Kuperhatikan ketika
binatang itu berputar di singgasananya dan menghadapku. Diatas dahinya ada angka 666.

Ketika kuperhatikan, kulihat seorang laki-laki lain di kantor yang lain menjadi sangat murka kepada si
binatang. Dia ingin berbicara kepadanya. Dia berteriak sekeras-kerasnya. Si binatang kelihatan sangat sopan
ketika dia berkata, "Mari akan kubantu anda mengatasi semua kesulitan-kesulitan anda." Si binatang
membawa laki-laki itu ke suatu ruangan yang besar dan mengisyaratkannya untuk berbaring di atas sebuah
meja. Ruangan dan meja itu mengingatkanku pada ruangan darurat sebuah rumah sakit. Laki-laki itu dibius
dan didorong ke bawah sebuah mesin. Binatang itu memasang kabel-kabel di kepala laki-aki itu dan
menghidupkan mesinnya. Diatas mesin itu ada tulisan, Penghapus ingatan ini milik binatang 666. Ketika laki-
laki itu diangkat dari mejanya, pandangan matanya kosong, dan gerakannya mengingatkanku pada mayat
hidup di film-film. Kulihat noda yang besar di ubun-ubunnya, dan aku tahu bahwa pikirannya sudah dirubah
dengan pembedahan sehingga dia bisa dikendalikan oleh binatang itu. Binatang itu berkata, "Sekarang tuan,
tidakkah anda merasa lebih baik? Bukankah sudah kukatakan bahwa saya bisa mengatasi persoalan-persoalan
anda? Anda sudah kuberi pikiran baru. Sekarang anda tidak perlu kuatir atau mendapat kesulitan lagi. Laki-
laki itu tidak berbicara apa-apa. "Kau akan mematuhi setiap perintahku," kata si binatang ketika dia memungut
sebuah benda kecil dan menyematkan di baju laki-laki itu. Dia berbicara lagi kepada laki-laki itu, dan
dijawabnya tanpa menggerakkan bibirnya. Dia bergerak seperti mayat hidup. "Kau akan bekerja, dan tidak
akan marah atau frustasi, kau juga tidak akan menangis atau merasa sedih. Kau akan bekerja untukku sampai
engkau mati. Aku punya banyak orang-orang yang kukontrol sepertimu. Ada yang berdusta, ada yang
membunuh, ada yang mencuri, ada yang menimbulkan peperangan, ada yang mempunyai anak-anak, ada yang
menggerakkan mesin-mesin dan ada yang mengerjakan hal-hal lain." "Ya, kukontrol segala sesuatunya." Dia
tertawa jahat. Laki-laki itu disodori kertas untuk ditandatangani. Dengan senang hati diberikannya semua
harta miliknya kepada binatang. Dalam penglihatanku, kulihat laki-laki itu meninggalkan kantor si binatang,
masuk ke dalam mobil dan pulang ke rumahnya. Ketika dia berjumpa dengan istrinya, ia (istrinya) mencoba
untuk menciumnya, dia (suami) tidak berusaha untuk menanggapinya. Dia tidak punya perasaan untuk istrinya
maupun siapa saja. Si binatang telah membuatnya tidak mampu untuk merasakan emosi apapun. Istrinya
menjadi sangat marah dan menjerit pada suaminya, tapi tak ada gunanya. Akhirnya dia berkata, "O.K. aku
akan memanggil si binatang, dia tahu apa yang harus dilakukannya."

Sesudah pembicaraan telepon yang singkat, dia meninggalkan rumahnya dan mengendarai kendaraannya ke
gedung yang sama dengan yang baru saja ditinggalkan suaminya. Binatang itu menyambutnya dan berkata,
"Ceritakan kepada saya semua kesulitan anda, saya yakin mampu menolong anda." Seorang laki-laki yang
sangat ganteng menggandeng lengannya dan membimbingnya ke meja yang sama di mana suaminya pernah
tergeletak sebelumnya. Sesudah operasi yang sama, dia juga menjadi seorang budak yang dibentuk menurut
selera si binatang. Kudengar si binatang itu bertanya kepadanya, "Bagaimana perasaanmu?" Dia tidak
menjawabnya sampai dia (binatang) sudah menyematkan sebuah benda kecil pada blusnya. Kemudian dia
menyatakan bahwa dia (binatang) adalah tuan dan rajanya, dan mulailah dia menyembahnya. "Kau akan
menjadi bibit." Katanya, "kau akan melahirkan bayi-bayi yang sempurna, dan mereka akan menyembah dan
melayani aku." Wanita itu menjawab dengan suara seperti suara robot. "Ya, tuan, aku mau patuh." Kulihat
wanita itu lagi. Waktu itu dia berada di gedung lain. Di sana banyak wanita-wanita hamil. Wanita itu
berbaring seperti tidak bernyawa di ranjang mereka dan menyanyikan puji-pujian kepada si binatang dengan
suara monotone. Di semua dahi mereka ada angka 666.Ketika bayi mereka lahir, mereka dibawa ke gedung
lain di mana perawat-perawat yang sudah dirubah pikirannya diberi tugas untuk membesarkan mereka. Di
dahi perawat-perawaat itu juga ada tanda 666. Binatang itu makin berkuasa hingga kerajaannya terbentang ke
seluruh bumi. Bayi-bayi itu juga bertumbuh, dan pada waktu yang sudah ditentukan, mereka juga diletakkan
di bawah mesin perusak pikiran. Mereka menyembah binatang dan patungnya. Tapi mesin itu tidak punya
pengaruh terhadap anak-anak Allah.

Kudengar suara Allah berkata, "Mereka yang menyembah binatang dan patungnya akan binasa. Banyak yang
akan ditipunya dan akan jatuh, tapi akan Kuselamatkan anak-anakKu dari si binatang. Hal-hal ini akan terjadi
di akhir zaman. Jangan memakai tanda dari binatang itu. Sekarang bertobatlah sebelum segalanya terlambat.
Binatang itu akan menyebut dirinya sendiri sebagai juru damai. Dan dia akan membawa perdamaian bagi
banyak bangsa yang sedang kacau balau. Dia mampu memenuhi dunia dengan barang-barang murah, dan dia
jamin bahwa gaji tiap-tiap orang akan mencukupinya. Dia akan mengadakan perserikatan dengan banyak
bangsa, dan orang-orang terkenal di dunia akan mengakuinya ke dalam pengertian yang tidak benar tentang
keamanan. Sebelum zaman itu, Aku akan membangun laskar dari orang-orang percaya yang akan
mempertahankan kebenaran dan keadilan. Laskar yang kuat, yang telah disebutkan oleh Nabi Yoel akan
mendengarkan suaraKu dari terbit sampai tenggelamnya matahari. Di malam haripun mereka mau
mendengarkan suaraKu, dan mereka akan menjawabKu. Mereka mau bekerja untukKu, dan mereka akan lari
seperti orang-orang perkasa dalam peperangan. Mereka akan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bagiKu,
karena Aku menyertai mereka." Semua perkara ini telah diwahyukan padaku oleh Tuhan Yesus Kristus dalam
penglihatan yang terbuka. Itu adalah Firman dari mulutNya, dan hal itu menyangkut akhir zaman. Yesus dan
aku kembali ke rumah, dan aku bertanya-tanya dalam hati akan semua perkara yang sudah dibukakan dan
diceritakanNya kepadaku. Aku berdoa untuk keselamatan seluruh umat manusia sehingga tertidur.
BAB 19
Rahang Alam Maut

Malam berikutnya Yesus dan aku masuk ke dalam rahang maut. Yesus berkata, "Kita hampir selesai melewati
alam maut, anakKu tidak akan Kutunjukkan padamu seluruh alam maut. Tapi, apa yang sudah Kutunjukkan
kepadamu, Kuingin kau ceritakan pada dunia. Katakan pada mereka, alam maut itu nyata. Katakan pada
mereka laporan ini nyata." Ketika kami berjalan, kami berhenti di atas bukit memerikksa sebuah lembah kecil.
Sejauh mata memandang terlihat tiang-tiang dari jiwa manusia memagari sisi bukit itu. Bisa kudengar
tangisan mereka. Bunyi gaduh memenuhi tempat itu. Yesus berkata, "AnakKu, inilah rahang alam maut.
Setiap kali mulut alam maut terbuka, akan kau dengar bunyi yang gaduh itu." Jiwa-jiwa itu mencoba untuk
keluar, tapi tidak bisa, karena mereka melekat di sisi alam maut. Ketika Yesus berbicara, kulihat benda-benda
hitam berjatuhan ke bawah melewati kami dan mendarat dengan suara gedebuk di dasar bukit itu. Setan-setan
dengan rantai besar menyeret pergi jiwa-jiwa. Yesus berkata, "Mereka adalah jiwa-jiwa yang baru saja mati di
bumi dan datang ke alam maut. Kegiatan ini berjalan terus siang dan malam." Sekonyong-konyong
keheningan memenuhi tempat itu. Yesus berkata, "Aku mengasihimu, anakKu, dan Kuingin kau ceritakan
alam maut ini kepada manusia di bumi."

Kulihat jauh ke dalam rahang alam maut lewat semacam tingkat di sisi rahang. Jeritan kesakitan dan siksaan
terdengar dari sana. Kapan hal ini akan berakhir? Aku bertanya-tanya dalam hatiku, aku akan merasa senang
sekali kalau bisa istirahat dari semuanya ini. Kemudian, tiba-tiba aku merasa sangat terhilang. Tak bisa
kukatakan bagaimana aku tahu, tapi dengan segenap hatiku aku tahu bahwa Yesus telah pergi. Aku merasa
sedih sekali. Aku menoleh ke tempat di mana tadi Dia berada. Dan cukup yakin, di sana tidak ada Yesus!

"Oh tidak," jeritku, "tidak lagi! Oh Yesus, di mana Engkau?" Apa yang akan kau baca akan menakutkanmu.
Aku berdoa hal itu akan cukup menakutkan sehingga kau mau jadi orang percaya. Aku berdoa supaya kau
mau bertobat dari dosa-dosamu, sehingga kau tidak akan pergi ke tempat yang mengerikan itu. Aku berdoa
supaya kau mau mempercayaiku, karena aku tak mau hal ini terjadi pada siapapun juga. Aku mengasihimu
dan berharap kau mau bangun sebelum segalanya terlamabat. Jika kau seorang Kristen dengan membaca ini,
yakinlah akan keselamatanmu. Bersiaplah untuk berjumpa dengan Tuhan pada setiap saat, karena kadang-
kadang sudah tidak ada waktu lagi untuk bertobat. Jaga apimu supaya tetap menyala, dan pelitamu penuh
minyak. Bersiaplah, karena kau tidak tahu kapan Dia kembali. Jika kau belum dilahirkan kembali, bacalah
Yohanes 3:16-19 dan datanglah kepada Tuhan. Dia akan menyelamatkanmu dari tempat penyiksaan ini.
Ketika aku berteriak memanggil Yesus, aku mulai menuruni bukit mencariNya. Aku dihentikan oleh satu
setan besar yang membawa rantai. Dia tertawa dan berkata, "Kau tidak bisa lari ke manapun juga, perempuan.
Yesus tidak ada disini untuk enyelamatkanmu. Kau akan berada di alam maut selamanya." "Oh tidak," jeritku.
"biarkan aku pergi!" Aku berkelahi dengan segenap kekuatanku, tapi aku segera dibelenggu dengan rantai dan
dilempar ke tanah. Ketika aku terbaring di sana, tubuhku mulai terbungkus oleh selaput aneh yang lengket
dengan bau yang begitu hebat sampai aku merasa mual. Aku tahu apa yang akan terjadi. Dan kemudian aku
merasa daging dan kulitku mulai berjatuhan dari tulang-tulangku! Aku menjerit dan menjerit dalam ketakutan.
"Oh Yesus." Aku berteriak, "Engkau ada di mana?" Kupandang diriku sendiri dan melihat bahwa di seluruh
daging yang masih tertinggal di tubuhku mulai berubah warna menjadi abu-abu kotor, dan dari tubuhku
berjatuhan daging yang berwarna abu-abu. Timbul lubang-lubang di punggung, di kaki, di tangan dan
lenganku. Aku menjerit, "Oh tidak, aku di alam maut selamanya! Oh tidak." Aku mulai merasa cacing-cacing
di dalam tubuhku dan kudapati bahwa tulang-tulangku penuh cacing. Bahkan jika aku tidak bisa melihat
mereka, aku tahu mereka ada di sana. Ku coba untuk menarik mereka dari tubuhku, tapi makin banyak yang
datang menggantikan tempat mereka. Aku benar-benar merasakan kebusukan di dalam tubuhku.

Ya, aku tahu semua hal dan bisa mengingat dengan tepat apa yang telah terjadi di bumi. Aku bisa merasakan
(sentuhan), melihat, mencium, mendengar dan merasa (mencicipi) semua siksaan di alam maut. Aku bisa
melihat di dalam diriku sendiri. Aku hanya berupa kerangka yang kotor, tapi aku masih bisa merasakan semua
yang terjadi padaku. Aku melihat yang lain-lain yang seperti diriku - sejauh mata memandang, kulihat jiwa-
jiwa. Aku berteriak dalam kesakitan yang hebat. "Oh, Yesus! Tolong aku, Yesus." Aku ingin mati, tapi tidak
bisa. Kurasakan api berkobar lagi di kakiku. Aku menjerit, "Kau dimana Yesus?" Aku berguling-guling di
tanah dan menangis bersama-sama dengan yang lain. Kami terbaring di rahang alam maut dalam gundukan
kecil, seperti sampah yang dibuang. Jiwa kami dicekam rasa sakit yang tak tertahankan. Aku terus menerus
berteriak, "Kau di mana Yesus? Kau di mana Yesus?" Aku ingin tahu apakah ini hanya sebuah mimpi?
Apakah aku akan terbangun? Apakah aku benar-benar di alam maut? Apakah aku telah melakukan dosa yang
bear melawan Allah dan kehilangan keselamatanku? Apa yang terjadi? Apakah aku telah berdosa kepada Roh
Kudus? Kuingat semua pelajaran Alkitab yang pernah kudengar. Aku tahu keluargaku berada di suatu tempat
di atasku. Dalam ketakutan kusadari bahwa aku berada di alam maut sama seperti jiwa-jiwa yang telah kulihat
dan kubicarakan. Aku merasa begitu aneh ketika bisa melihat tembus tubuhku. Cacing-cacing mulai merayap
di dalam tubuhku lagi. Dapat kurasakan mereka merayap. Aku menjerit karena takut dan kesakitan. Baru
kemudian satu setan berkata, "Yesusmu telah mengecewakan dirimu kan? Nah, sekarang kau milik iblis!" Dia
tertawa jahat ketika diangkatnya tubuhku dan menaruhku di atas sesuatu. Segera kudapati diriku di atas
punggung bangkai hidup sejenis binatang. Binatang itu, seperti juga diriku, berwarna abu-abu kotor, penuh
dengan kotoran dan daging mati yang busuk. Bau yang busuk memenuhi udara yang kotor. Binatang itu
membawaku tinggi ke atas langkan. Pikirku, oh Tuhan, di manakah Engkau? Kami melewati banyak jiwa
yang menjerit-jerit untuk diselamatkan. Kudengar suara keras dari rahang alam maut waktu terbuka, dan
banyak jiwa jatuh melewatiku. Tanganku diikat di belakang punggungku. Rasa sakit itu tidak terasa terus
menerus, mendadak datang, dan mendadak hilang. Aku menjerit setiap rasa sakit itu datang, dan menunggu
dengan ketakutan kalau rasa sakit itu bekurang. Pikirku, bagaimana aku bisa keluar?" Apa yang akan terjadi?
Apa ini yang terakhir? Apa yang telah kulakukan sehingga aku layak masuk alam maut? "Oh Tuhan, di mana
Engkau?" tangisku dalam kesakitan. Aku menangis, tapi tidak bisa keluar air mata - hanya tubuhku yang
terguncang-guncang. Binatang itu berhenti di depan sesuatu. Kupandang ke atas dan melihat sebuah ruangan
yang indah penuh dengan barang-barang mewah dan permata yang berkilauan. Di tengah ruangan itu ada
seorang wanita cantik berbusana pakaian ratu. Di dalam keputusasaanku, aku ingin tahu apa arti semuanya ini.

Aku berkata, "Wanita , tolonglah aku," Dia mendekat dan meludahi mukaku. Dia mengutukku dan berbicara
perkara-perkara yang kotor kepadaku. "Oh Tuhan, apa lagi berikutnya? Tangisku. Dia tertawa jahat. Tepat di
depan mataku wanita itu berubah wujud menjadi pria, seekor kucing, seekor kuda, seekor ular, seekor tikus
dan seorang pemuda. Wujud apapun yang dipilihnya akan terjadi. Dia punya kuasa jahat yang besar. Di atas
ruangannya ada tulisa "Ratu Iblis" Binatang itu berjalan lagi untuk beberapa lama, dan kemudian berhenti.
Dengan satu sentakan aku dilempar dari binatang itu ke tanah. Kulihat sepasukan laki-laki berkuda lewat. Aku
dipaksa minggir ketika mereka lewat. Mereka semuanya berupa kerangka dengan warna kematian abu-abu
kotor. Sesudah mereka lewat, aku diangkat dari tanah dan dimasukan ke dalam sel. Ketika seseorang
mengunci pintunya, dengan ketakutan kupandangi sekeliling sel dan menangis. Aku berdoa tapi tanpa
harapan. Aku menangis dan bertobat seribu kali untuk dosa-dosaku. Ya, aku teringat banyak hal yang sudah
kulakukan untuk membimbing orang-orang Kristen lain dan untuk membantu seseorang ketika mereka
membutuhkan diriku. Aku bertobat dari hal-hal yang sudah kulakukan dan pekerjaan-pekerjaan yang
kutinggalkan dalam keadaaan belum selesai. "Oh Tuhan, selamtkan aku," tangisku. Berkali-kali aku berseru
kepada Allah untuk menolongku. Aku tak bisa melihat maupun merasakanNya. Aku berada di alam maut
sama seperti mereka yang sudah kulihat. Aku terjatuh di ubin dalam kesakitan dan menangis. Aku merasa
bahwa aku terhilang untuk selamanya. Berjam-jam telah berlalu dan setiap kali terdengar suara keras itu, jiwa-
jiwa lain turun ke alam maut. Aku tetap memanggil, "Yesus, dimana Engkau?" Tidak ada jawaban. Cacing-
cacing mulai merayap lagi di dalam tubuh rohaniku. Aku bisa merasakan mereka merayap dalam diriku.
Kematian ada di mana-mana. Aku tak punya daging, tanpa alat tubuh, dan tanpa harapan. Aku tetap menarik
keluar cacing-cacing dari kerangkaku. Aku sadar akan segala sesuatu yang sedang terjadi, dan aku ingin mati
tapi tidak bisa. Rohku akan hidup selamanya. Aku mulai menyanyi tentang kehidupan dan kuasa dari darah
Yesus, yang mampu menyelamatkan dari dosa. Ketika hal itu kulakukan, setan besar dengan tombak datang
berseru, Hentikan iitu!" mereka menikamku dengan tombak-tombak, dan kurasakan kilatan-kilatan api yang
panas ketika ujung-ujunng tombak menembus sosok tubuhku. Berkali-kali mereka menimkamku. Mereka
menyanyi, "Iblislah allah di sini. Kami membenci Yesus dan semua yang berpihak kepadaNya!" Ketika aku
tidak mau berhenti menyanyi, mereka membawaku ke luar dari sel dan menyeretku ke sebuah lubang yang
besar. "Jika kau tidak diam," kata mereka, "siksaanmu akan lebih berat." Aku berhenti bernyanyi, sesudah
ditahan lama, mereka mengembalikan aku ke dalam sel. Aku ingat ayat-ayat di Alkitab tentang malaikat-
malaikat jatuh yang dirantai dalam penantian sampai penghakiman yang terakhir. "Tuhan selamatkan manusia
di bumi," tangisku. "Bangunkan mereka sebelum terlambat." Banyak Firman muncul dalam pikiranku, tapi
aku takut terhadap setan-setan itu dan tidak kuucapkan.

Rintihan dan teriakan memenuhi udara. Seekor tikus merayap di dekatku, dan kutendang pergi. Aku berpikir
tentang suami dan anak-anakku. "Oh Allah, jangan biarkan mereka datang ke tempat ini," tangisku, karena
aku tahu dengan pasti bahwa aku berada di alam maut. Allah tidak bisa mendengarku, telinga dari Yang Maha
Kuasa sudah tertutup untuk tangisan-tangisan di alam maut, pikirku. Kalau saja seseorang mau mendengarkan.
Seekor tikus besar lari ke atas kaki dan menggigitku. Aku menjerit dan melepaskannya. Rasanya sangat sakit.
Api yang entah berasal dari mana mulai perlahan-lahan membakarku. Detik-detik, menit-menit dan jam-jam
berlalu. Akulah orang berdosa yang terhilang di alam
maut. "Oh maut, datanglah," tangisku. Rupanya tangisanku memenuhi seluruh rahang alam maut. Yang lain
ikut serta menangis - terhilang selamanya - tidak! Aku ingin mati tapi tidak bisa. Aku jatuh terhenyak di
lantai, merasakan semua siksaan ini. Kudengar rahang alam maut terbuka lagi, dan banyak jiwa mulai masuk
ke dalamnya. Sekarang api mulai membakarku, dan timbul rasa sakit yang baru. Aku tahu apa yang sedang
terjadi. Ingatanku tajam dan kuat. Aku tahu semua perkara itu dan aku tahu bahwa, jika jiwa-jiwa mati di
dunia dan tidak diselamatkan dari dosa-dosa mereka, mereka datang ke sini. "Oh Allahku, selamatkan aku,"
tangisku, "tolong selamatkan kami semuanya." Aku ingat seluruh hidupku dan mereka semua yang telah
bercerita padaku tentang Yesus. Aku ingat waktu mendoakan orang sakit dan bagaimana Yesus
menyembuhkan mereka. Aku ingat Firman-FirmanNya tentang kasih dan sukacita dan kesetiaanNya. Kalau
saja aku sudah lebih menyerupai Yesus, aku tak akan berada di sini, pikirku. Aku berpikir tentang perkara-
perkara baik yang sudah Tuhan berikan kepadaku. Bagaimana Tuhan telah memberi udara untuk kehidupan,
makanan, anak-anak dan rumah tangga, dan hal-hal baik untuk dinikmati. Tetapi, jika Dia Allah yang baik,
kenapa aku berada di sini? Aku tidak punya kekuatan untuk berdiri, tapi jiwaku terus menangis.

"Keluarkan aku dari sini." Aku tahu bahwa di atasku kehidupan berlangsung terus, dan di suatu tempat teman-
teman dan keluargaku menjalani kehijdupan normal mereka. Aku tahu di suatu tempat ada gelak-tawa, kasih
dan kebaikan hati. Tapi pikiran itupun mulai berangsur-angsur hilang dalam kesakitan yang hebat. Bagian
alam maut ini dipenuhi oleh kabut kotor yang setengah gelap dan remang-remang. Cahaya kuning yang redup
ada di mana-mana, dan bau dari daging yang membusuk tak tertahankan. Menit-menit terasa seperti berjam-
jam, dan jam-jam terulur ke dalam kekekalan. Oh, kapan hal ini akan berhenti? Aku tidak tidur, tidak istirahat,
tidak ada makanan dan tidak ada air. Aku lapar sekali dan merasa lebih haus daripada rasa haus yang pernah
kurasakan dalam hidupku. Aku begitu lelah dan ngantuk tapi rasa sakit itu terasa terus menerus. Setiap kali
mulut alam maut terbuka, mereka membuang muatan yang terdiri dari manusia-manusia yang terhilang untuk
masuk ke alam maut. Dalam hati aku bertanya-tanya berangkali ada seseorang yang kukenal di antara mereka.
Apakah mereka membawa suamiku ke sini? Berjam-jam telah berlalu sejak aku datang di rahang alam maut.
Kemudian kuperhatikan, ada sinar yang mulai memenuhi ruangan itu. Tiba-tiba api mulai berhenti menyala,
tikus-tikus pergi, dan rasa sakit hilang dari tubuhku. Kucari kesempatan untuk melarikan diri, tapi tidak ada.
Aku ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Aku mengintai lewat tingkap-tingkap alam maut, tahu
bahwa hal ini adalah sesuatu yang mengerikan. Dan kemudian alam maut mulai tergoncang, dan api mulai
menyala lagi. Kembali lagi ular-ular, tikus-tikus dan cacing-cacing! Rasa sakit yang tak tertahankan
memenuhi jiwaku ketika penyiksaan itu mulai lagi. "Oh Allah, biarkan aku mati," tangisku ketika aku mulai
memukul-mukul lantai tanah di dalam selku dengan tulang-tulangku. Aku menjerit dan menangis, tapi tidak
seorangpun tahu maupun memperdulikannya. Tiba-tiba aku diangkat dari sel oleh suatu kekuatan yang tidak
kelihatan. Ketika aku siuman kembali, Tuhan dan aku sedang berdiri di samping rumahku. Aku menjerit,
"Kenapa, Tuhan, kenapa?" dan menjatuhkan diriku di kakiNya dalam keputusasaan. Yesus berkata, "Damai,
tenanglah."

Seketika itu juga aku berada dalam damai sejahtera. Dia mengangkatku dengan lembut dan aku tertidur dalam
tanganNya. Ketika keesokan harinya aku terbangun, aku merasa sangat sakit. Untuk berhari-hari aku
terkenang akan kengerian-kengerian di alam maut dengan siksaan-siksaanya. Pada malam hari aku terbangun,
menjerit dan berkata, ada banyak cacing merayap dalam diriku. Aku sangat takut pada alam maut.
BAB 20
Sorga

Selama beberapa hari aku sakit setelah aku ditinggal di rahang alam maut. Kalau aku tidur, lampu tetap
kunyalakan. Kubutuhkan Alkitab padaku setiap saat, dan membacanya secara tetap. Jiwaku tergoncang hebat.
Sekarang aku tahu apa yang harus diderita oleh orang-orang yang terhilang jika mereka tinggal di alam maut.
Yesus akan berkata, "Damai, tenanglah," dan damai akan meliputi jiwaku. Tetapi beberapa menit kemudian
aku akan terbangun, menjerit histeris dengan ketakutan. Selama ini aku tahu aku tidak pernah sendiri. Tapi
sekalipun aku tahu akan hal itu, aku sering tak bisa merasakan kehadiranNya. Dan aku begitu ketakutan kalau-
kalau aku harus kembali ke alam maut yang kutakuti itu, meskipun Yesus kadang-kadang berada di dekatku.
Kucoba untuk menceritakan pengalaman-pengalaman di alam maut pada orang lain. Mereka tidak mau
mendengarkan aku. Aku mohon kepada mereka, "Tolong, bertobatlah sebelum terlambat." Sangat sulit bagi
seseorang untuk percaya pada apa yang kuceritakan pada mereka tentang siksaan-siksaan yang telah kualami
dan begaimana Yesus telah menyuruhku untuk menuliskan tentang alam maut. Tuhan menjaminku bahwa
Dialah Tuhan yang menyembuhkan diriku. Dan meskipun aku percaya bahwa aku tak akan pulih sepenuhnya,
ternyata kesembuhan terjadi. Dan kemudian hal itu terjadi lagi. Kembali aku di dalam Roh dengan Tuhan
Yesus, dan kami sedang membubung tinggi di angkasa. Yesus berkata, "Aku akan menunjukkan padamu
kasih dan kebaikan Allah dan bagian-bagian dari Sorga. Aku ingin kau melihat pekerjaan Alllah yang
menakjubkan yang begitu indah untuk dipandang. Di depan kami kulihat dua planit raksasa, indah,gilang-
gemilang di dalam kemegahannya Allah sndirilah cahayanya.

Seorang malaikat menerima kami dan berkata kepadaku, "Lihat kebajikan dan kebaikan hati Tuhan Allahmu.
KemurahanNya bertahan selamanya." Malaikat itu mempunyai rasa kasih yang kuat dan kelembutan, sehingga
aku hampir-hampir menangis waktu dia berkata lagi, "Lihat kuasa dan kekuatan dan keagungan Allah. Biarlah
kutunjukkan kepadamu tempat yang diciptakanNya untuk anak-anakNya."Tiba-tiba nampak samar-samar
sebuah planit besar di depan kami, sebuah planit sebesar bumi. Dan kemudian kudengar suara dari Bapa dan
Anak berkata, "Bapa, Anak dan Roh Kudus semuaNya adalah satu. Bapa dan Anak adalah satu dan Bapak dan
Roh Kudus adalah satu. Kukirim AnakKu untuk mati di kayu salib supaya tidak seorangpun harus terhilang."
"Tetapi," kataNya sambil tersenyum, "Aku baru saja mau menunjukkan padamu tempat yang Kuciptakan
untuk anak-anakKu. Anak-anak itu sangat Kuperhatikan. Kuperhatikan ketika seorang ibu kehilangan anaknya
- sekalipun masih sebagai buah kandungan, anakKu dikeluarkan sebelum waktunya. Kau tahu, Aku
mengetahui segala sesuatu, dan semuanya Kuperhatikan." "Sejak ada kehidupan di dalam kandungan. Aku
tahu. Akupun tahu tentang bayi-bayi yang dibunuh selagi mereka masih di dalam kandungan ibu mereka -
yang digugurkan, yang dibuang, dan yang tidak dikehendaki. Aku tahu tentang yang mati waktu dilahirkan,
dan anak-anak yang dilahirkan dengan cacat kelumpuhan. Sejak terjadi pembuahan, di situ ada jiwa. Malaikat-
malaikatKu turun dan membawa anak-anak kepadaKu ketika mereka mati. Aku punya tempat di mana mereka
bisa tumbuh, belajar dan dikasihi. Kuberikan pada mereka tubuh yang utuh dan memulihkan bagian tubuh
manapun yang hilang. Kuberikan tubuh kemuliaan kepada mereka."

Di mana-mana tempat di planit itu ada perasaan dikasihi, suasana sejahtera yang sempurna. Segala sesuatunya
sempurna. Di sana sini di tengah-tengah padang rumput yang lebat dan kolan-kolam air yang jernih sekali
terdapat tempat-tempat bermain dengan tempat duduk-tempat duduk dari marmer dan bangku-bangku kayu
yang dipolitur halus sekali. Dan di sana ada anak-anak - di mana-mana terlihat anak-anak melakukan segala
kegiatan. Setiap anak mengenakan jubah putih tanpa noda dan sandal. Jubah putih itu begitu cemerlang
sehingga berkilauan di dalam sinar yang indah sekali di planit itu. Aneka warna yang ada di mana-mana
menyebabkan warna putih dari jubah anak-anak itu bertambah mencolok. Malaikat-malaikat menjadi penjaga
pintu gerbang, dan semua nama anak-anak itu bertulis di buku. Kulihat anak-anak mempelajari Firman Allah
dan diajar musik dari buku kencana (emas). Aku heran waktu melihat segala jenis binatang datang pada anak-
anak itu atau duduk di samping mereka ketika mereka berada di sekolah para malaikat ini. Di sana tidak ada
air mata maupun dukacita. Segala sesuatu indah sekali, dan di mana-mana ada sukacita dan kebahagiaan.
Kemudian malaikat itu menunjukkan padaku planit yang berkilau-kilauan seperti cahaya yang terang di
depanku. Cahaya itu berkilau seperti cahaya dari jutaan bintang, dan segala sesuatu yang ada di planit itu
indah sekali dan hidup.

Dari jauh kulihat dua buah gunung dari emas murni, sedang pada jarak yang lebih dekat padaku ada dua pintu
gerbang emas yang bertahtakan intan dan batu-batu mulia lainnya. Aku tahu inilah bumi yang baru dan kota
yang terletak megah di hadapanku adalah Yerusalem Baru - kota Allah turun ke bumi. Dan kemudian aku
kembali ke bumi yang lama, bumi seperti apa adanya sebelum api yang terakhir yang akan membersihkannya
dan memurnikannya untuk maksud-maksud Allah yang mulia. Dan di sini juga ada Yerusalem Baru ibu kota
dari Kerajaan Seribu Tahun. Kulihat orang-orang keluar dari gua-gua dan turun dari gunung-gunung menuju
kota ini. Di sini Yesus adalah raja, dan semua bangsa di bumi membawa persembahan untukNya dan
menyembahNya. Yesus memberikan tafsiran dari penglihatanku. KataNya, "Segera Aku akan kembali dan
membawamu bersamaKu ke Sorga, pertama-tama orang-orang yang mati dalam kebenaran, kemudian setelah
itu mereka yang hidup akan menyongsongKu di awan-awan. Sesudah itu Antikris akan memerintah seluruh
bumi selama waktu yang sudah ditentukan, dan akan terjadi kesengsaraan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi. Dan kemudian Aku akan kembali bersama-sama orang
kudusKu dan iblis akan dilempar ke jurang maut, disana dia akan tinggal selama seribu tahun. Selama waktu
seribu tahun itu Aku akan memerintah seluruh bumi dari Yerusalem. Ketika masa seribu tahun itu telah lewat,
iblis akan dilepas untuk satu massa, dan Aku akan menaklukannya dengan terangKu. Bumi yang lama akan
berlalu. Lihat, akan datang bumi baru dan Yerusalem Baru - dan Aku akan memerintah untuk selama-
lamanya.
BAB 21
Agama Palsu

"Jika manusia di bumi mau mendengarkan Aku," kata Tuhan, "dan bertobat dari dosa-dosanya, akan Kutahan
pekerjaan Antikris dan si binatang sampai tiba waktu yang melegakan. Bukankah rakyat Niniwe bertobat
karena khotbah Yunus? Aku tetap sama, dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Bertobatlah, dan akan
Kuberikan masa yang penuh berkat." Kemudian kudengar Yesus berkata, "UmatKu akan saling mengasihi dan
menolong. Mereka harus membenci dosa dan mengasihi orang-orang berdosa. Dengan kasih yang sedemikian,
semua orang akan tahu bahwa kamu sekalian murid-muridKu." Ketika Yesus berbicara, bumi terbuka dan
kembali kami masuk ke dalam alam maut. Kulihat sebuah sisi bukit yang penuh dengan batang-batang pohon
yang sudah mati yang semuanya dikelilingi oleh kotoran warna abu-abu. Kulihat juga lubang-lubang kecil di
sisi bukit, dan sosok abu-abu dari orang-orang yang sedang berjalan dan bercakap-cakap. Kuikuti Yesus yang
berjalan di jalan kecil yang kotor dan sangat berliku-liku yang mendaki di sisi bukit yang berwarna abu-abu
itu. Ketika kami mendekat, kulihat orang-orang itu utuh, tapi mati. Mereka terdiri dari daging mati berwarna
abu-abu dan mereka terikat satu sama lain dengan tali, sejenis tali dari bahan tali dari bahan berwarna abu-abu
yang membelit berkali-kali dan melilit semua orang di bukit itu. Walaupun di sana tidak terlihat api, aku tahu
tempat ini adalah bagian dari alam maut, karena daging mati-daging mati berjatuhan dari tulang-tulang orang-
orang yang berada di sana dan kemudian tumbuh lagi dan benar-benar menempel kembali. Kematian ada di
mana-mana, tetapi rupanya orang-orang itu tidak memperhatikan - mereka bercakap-cakap dengan asyik
sekali. Yesus berkata, "Marilah kita dengarkan apa yang mereka bicarakan."

Seorang laki-laki berkata pada lainnya, "Apakah kau dengar tentang seorang laki-laki bernama Yesus yang
datang untuk menebus dosa?" Yang lain menjawab, "Aku tahu Yesus. Dia mencuci dosa-dosaku. Sebenarnya
aku tidak tahu apa yang kulakukan di sini." "Akupun tidak," kata laki-laki yang pertama. Yang lain berkata,
"Aku mencoba bersaksi tentang Yesus kepada tetanggaku, tapi dia malah tiidak mau mendengarkannya.
Ketika istrinya meninggal, dia datang kepadaku untuk meminjam uang untuk penguburannya, tapi kuingat
Yesus telah bersabda, kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti burung merpati. Maka kutolak dia. Aku
tahu, toh dia akan pakai uang itu untuk hal-hal yang lain. Kita harus menjadi hamba yang baik dari uang kita,
bukan?"

Laki-laki yang pertama yang telah berbicara sekarang berkata lagi, "Ya, saudara," katanya, "seorang anak laki-
laki di gereja kami membutuhkan pakaian dan sepatu, tapi bapaknya seorang pemabuk, maka kutolak ketika
aku harus membeli sesuatu untuk anaknya, kita harus benar-benar memberi pelajaran pada orang tersebut."

"Nah," kata seorang laki-laki lain, ketika dipegang ikatan tali di tangannya, dan dengan gugup melilitkan di
seluruh tubuhnya, "kita harus selalu mengajar yang lain supaya hidup seperti Yesus. Orang itu tidak berhak
untuk mabuk-mabukan. Biarlah dia menderita. Yesus berkata, "Oh, manusia yang bodoh dan tumpul
perasaannya tegakkan kebenaran dan kasihilah satu sama lain dengan kasih yang sungguh-sungguh. Tolonglah
orang yang tak berdaya. Berilah kepada mereka yang membutuhkannya tanpa pamrih. Jika kau mau bertobat,
oh dunia, akan Kuberkati engkau dan tidak akan mengutukmu. Bangunlah dari tidurmu, dan datanglah
kepadaKu. Rendahkan hatimu dan tundukkan hatimu di hadapanKu, dan Aku akan datang dan hidup
bersamamu. Kau akan menjadi umatKu, dan Aku akan menjadi Allahmu."
BAB 22
Tanda Dari Binatang

Kudengar Tuhan berkata, "RohKu tidak selamanya ada pada manusia. Mari dan lihatlah si binatang." Selama
hari-hari akhir seekor binatang jahat akan muncul di bumi, dan menipu banyak orang dari setiap bangsa di
bumi. Dia akan menuntut supaya setiap orang menerima tandanya, angka 666, yang dicapkan di tangan atau di
dahinya. Siapa saja yang memiliki tanda itu adalah milik binatang dan bersama-sama dengan dia akan
dilempar ke dalam lautan api yang menyala dengan api dan belerang. Binatang itu akan disambut gembira
oleh dunia karena dia akan membawa perdamaian dan kemakmuran.Kalau dia sudah mendominasi dunia,
orang-orang yang tidak mempunyai tandanya di tangan atau di dahi mereka tidak bisa membeli makanan,
pakaian, mobil, rumah atau apa saja yang bisa dibeli. Merekapun tidak bisa menjual segala sesuatu yang
mereka miliki kepada siapapun juga, kecuali mereka mempunyai tanda itu. Tuhan Allah dengan jelas telah
menyatakan bahwa, barangsiapa yang memiliki tanda itu, berarti telah menyatakan dengan tegas kesetiaanya
kepada si binatang, dan hubungannya dengan Tuhan Allah akan diputuskan untuk selama-lamanya. Mereka
akan ditempatkan bersama-sama orang yang tidak percaya dan pekerja-pekerja yang tidak benar. Tanda itu
menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa barangsiapa yang memilikinya telah menolak Allah dan telah
berbalik kepada binatang untuk makanan. Si binatang dengan pengikut-pengikutnya akan menganiaya mereka
yang menolak untuk mengenakan tanda itu dan akan membunuh banyak orang. Tekanan macam apapun akan
mereka gunakan untuk memaksa orang-orang yang percaya pada Allah yang benar untuk mengenakan tanda
itu. Anak-anak dan bayi akan dibunuh di depan mata orang tua mereka yang menolak untuk mengenakan
tanda itu. Pada waktu itu akan terjadi masa berkabung yang hebat.

Orang-orang yang memiliki tanda itu akan dipaksa untuk menyerahkan milik mereka kepada si binatang
sebagai imbalan dari janji bahwa si binatang akan memenuhi semua kebutuhan dari pengikut-pengikutnya.
Beberapa daripadamu akan menjadi lemah dan menyerah kepada si binatang dan menerima tandanya di
tangan atau di dahi. Kau akan berkata, "Allah akan mengampuni. Allah akan mengerti." Tetapi Aku tidak akan
menyesali FirmanKu. Sudah kuperintahkan berulang-ulang kepadamu lewat mulut nabi-nabiKu dan pelayan-
pelayan Injil. Bertobatlah selama hari masih siang, karena malam hari akan tiba ketika pengadilan akan
ditetapkan untuk selama-lamanya. Jika kau tidak patuh pada binatang dan menolak untuk mengenakan
tandanya. Aku akan menjagamu. Aku tidak berkata bahwa banyak yang tidak mesti mati untuk iman mereka
pada masa itu, karena banyak yang akan dipenggal kepalanya karena kepercayaannya kepada Tuhan Allah.
Tetapi diberkatilah mereka yang mati di dalam Tuhan, karena akan besar upahnya. Benar, akan ada masa
damai dan makmur, sementara itu si binatang akan memperoleh ketenaran dan dijunjung tinggi. Dia akan
mengatasi masalah-masalah dunia seolah-olah tidak ada apa-apa - tetapi perdamaian akan berakhir dalam
pertumpahan darah, dan kemakmuran akan berakhir dalam masa kelaparan hebat yang meliputi seluruh
negeri. Jangan takut kepada apa yang bisa dilakukan manusia terhadapmu, tapi takutlah kepada Dia yang bisa
melempar jiwa dan tubuhmu ke dalam alam maut. Karena meskipun ada penganiayaan besar dan meskipun
kesengsaraan bertambah-tambah, Aku akan melepaskanmu diantara mereka semua. Tapi sebelum hari yang
jahat itu, akan Kubangun sebuah laskar yang kuat yang akan menyembahKu di dalam Roh dan kebenaran.
Laskar Tuhan akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar dan perkara-perkara yang sangat hebat
untukKu. Karena itu datanglah bersama-sama dan sembah Aku dalam roh dan kebenaran. Bawalah buah-buah
kebenaran, dan berikanlah kepadaKu apa yang menjadi hak-hakKu, dan Aku akan menjagamu di saat-saat
yang jahat itu. Bertobatlah sekarang untuk diselamatkan dari perkara-perkara yang mengerikan yang akan
menimpa para pemberontak dan mereka yang tidak diselamatkan. Upah dosa adalah maut, tapi karunia Allah
itu abadi.Datanglah kepadaKu selagi kau masih mempunyai kesempatan, dan Aku mau menerima dan
mengampunimu.
Aku mengasihimu dan tidak menghendaki kau terhilang. Percayalah pada laporan ini dan pilihlah pada hari ini
siapa yang akan kau layani.
BAB 23
Kedatangan Kembali Dari Kristus

Kulihat kedatangan Tuhan. Kudengar suaraNya seperti suara sangkakala dan suara seorang penghulu
malaikat. Dan seluruh bumi bergetar, dan orang-orang yang mati dalam Tuhan ke luar dari kubur untuk
menyongsong Tuhan di udara. Selama berjam-jam kudengar tiupan tanduk, bumi dan lautan menyerahkan
orang-orang mati mereka. Tuhan Yesus Kristus berdiri di atas awan dalam jubah api dan terlihatlah
pemandangan yang penuh keagungan dan kemuliaan. Kudengar lagi suara sangkakala, dan ketika
kuperhatikan mereka yang hidup dan tinggal di bumi naik untuk menjumpaiNya. Kulihat orang-orang yang
sudah diselamatkan seperti berjuta-juta titik cahaya berkumpul di tempat pertemuan di udara. Di sana
malaikat-malaikat memberikan jubah-jubah yang putih bersih pada mereka. Terjadilah sukacita yang besar.
Para malaikat ditugaskan untuk mengatur, dan rupanya mereka ada di mana-mana untuk memberikan
perhatian khusus kepada orang-orang yang diangkat. Kepada orang-orang tebusan itu diberikan tubuh baru,
dan mereka diubah waktu mereka terangkat di udara. Sukacita yang besar dan kebahagiaan memenuhi Sorga,
dan para malaikat menyanyi, "Kemuliaan bagi Raja di atas segala raja!" Tinggi di atas langit kulihat sebuah
tubuh rohani - itulah tubuh Kristus. Dan tubuh itu berbaring di atas punggungnya di ranjang, dan darah
menetes ke bumi. Aku tahu itulah tubuh yang terbunuh dari Tuhan kita.

Dan kemudian tubuh itu bertumbuh menjadi besar dan makin besar sehingga memenuhi Sorga. Dan orang-
orang yang telah diselamatkan keluar masuk tubuh itu. Kuperhatikan dengan heran ketika berjuta-juta menaiki
tangga ke tubuh itu dan memenuhinya, mulai dari kaki terus ke tungkai, ke lengan, ke perut, jantung dan ke
kepala. Dan ketika sudah penuh, kulihat bahwa tubuh itu terisi laki-laki dan perempuan dari setiap bangsa,
suku dan bahasa di bumi. Dan dengan suara yang kuat memuji Tuhan. Berjuta-juta duduk di hadapan sebuah
takhta, dan kulihat malaikat yang membawa buku-buku dan daripadanya dibacakan keputusan-keputusan. Di
sana ada takhta kemurahan, dan pahala diberikan kepada banyak orang. Kemudian, ketika kuperhatikan,
kegelapan meliputi seluruh bumi, dan kekuatan iblis berada di mana-mana. Roh-roh jahat yang tak terhitung
banyaknya telah dilepaskan dari tempat tawanan mereka dan terus dicurahkan ke bumi. Kudengar Tuhan
berkata, "Kesengsaraan akan menimpa seluruh penduduk bumi, karena iblis telah datang untuk diam
diantaramu." Kulihat seekor binatang yang telah marah, dicurahkannya bisanya ke seluruh bumi. Dia gemetar
dalam amarahnya, dan dari jurang maut muncul gerombolan-gerombolan makhluk-makhluk jahat untuk
menggelapkan bumi dalam jumlah yang sangat banyak. Pria dan wanita lari sambil menangis ke bukit-bukit,
gua-gua dan gunung-gunung. Dan di bumi ada peperangan, kegelapan dan kematian. Akhirnya kulihat kuda
api-kuda api dan kereta-kereta pertempuran di langit. Bumi bergetar, dan matahari berubah merah seperti
darah. Dan seorang malaikat berkata, "Dengarkan, oh bumi, Sang Raja datang!" Dan muncullah di langit Raja
di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan, dan orang-orang kudus dalam segala usia berada bersama-
sama Dia, berpakaian putih bersih. Dan kuingat bahwa semua mata akan memandang Dia dan setiap lutut
akan bertelut di hadapanNya. Kemudian malaikat-malaikat mengambil sabit mereka dan menuai gandum yang
masak - yang merupakan akhir dari dunia ini. Yesus berkata, "Bertobatlah untuk diselamatkan, karena
kerajaan Allah sudah di ambang pintu. KehendakKu dan FirmanKu akan terjadi. Persiapkan jalan Tuhan."

Dan pikirku, kita harus mengasihi satu sama lain. Kita harus teguh dalam kebenaran dan perbaiki
anak-anak kita di dalam terang Kristus yang akan segera datang. Karena sesungguhnya Raja akan datang!
BAB 24
Permintaan Allah Yang Terakhir

Yesus berkata, "Perintahkan pada mereka yang ada di bumi, supaya mereka jangan tinggi hati atau berharap
pada kekayaan yang tidak menentu, tapi percayalah kepada Allah yang hidup, yang memberikan segala hal
secara berlimpah-limpah untuk dinikmati. Berjalanlah di dalah Roh, dan kau tidak akan menuruti nafsu
kedaginganmu." Jangan tertipu, Allah tidak bisa dipermainkan. Karena apapun yang ditabur, itu juga yang
akan dituainya. Kalau kau tabur dalam kedagingan akan kau tuai kecurangan. Kalau kau menabur dalam Roh,
akan kau tuai kehidupan kekal. Kedagingan adalah perzinahan, percabulan, pemujaan berhala, ilmu gaib,
kemurkaan, iri hati, mabuk-mabukan, pesta pora dan lain-lain. Mereka yang melakukan hal-hal ini tidak akan
mewarisi Kerajaan Allah.

Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, sabar, lemah lembut, kebaikan hati, kesetiaan dan
penguasaan diri, mereka yang nafsu kedagingannya sudah disalibkan bersama-sama Kristus. Jika Firman
Allah sudah digenapi, maka datang akhir zaman. Tidak ada seorangpun yang tahu akan hari maupun jamnya
kapan Anak Allah akan datang kembali ke bumi. Anakpun tidak tahu, karena hanya Bapa di Sorga yang tahu.
Firman itu akan segera digenapi. Datanglah sebagai seorang anak kecil, dan biarlah Kubersihkan dirimu dari
kedaginganmu. Katakan padaKu, "Tuhan Yesus, datanglah ke dalam hatiku dan ampuni semua dosa-dosaku,
aku tahu aku orang berdosa, dan aku bertobat dari dosa-dosaku. Cucilah aku di dalam darahMu dan bersihkan
diriku. Aku sudah berdosa terhadap Sorga dan kepadaMu, dan aku tidak layak untuk disebut anak. Dengan
iman kuterima Engkau sebagai Juruselamatku." "Aku akan menjadi gembalamu. Engkau akan menjadi
umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu. Bacalah Firman, dan jangan kau abaikan pembentukan dirimu
sendiri. Berikan seluruh hidupmu kepadaKu, dan Aku akan memeliharamu. Aku tidak akan pernah
meninggalkan atau menelantarkan dirimu."

Saudara, oleh satu Roh kita mempunyai jalan kepada Bapa. Aku berdoa supaya anda sekalian mau datang dan
memberikan hatimu kepada Tuhan.
BAB 25
Penglihatan Di Sorga

Beberapa dari penglihatan-penglihatan berikut telah diberikan kepadaku sebelum Yesus membawaku ke alam
maut. Beberapa dari penglihatan-penglihatan itu terjadi mendekati akhir perjalananku ke alam maut.

Serupa Dengan Allah


Kuterima penglihatan Sorgawi ini waktu aku berdoa sungguh-sungguh, meditasi dan menyembah. Kemudian
Tuhan turun di tempatku berdoa. Api dalam gelombang-gelombang besar, cahaya yang terang dan kuasa yang
agung nampak di depan mataku. Di tengah-tengah api dan cahaya itu ada takhta Allah. Di atas takhta ada
Allah. Sukacita, damai sejahtera dan kasih memancar dari Allah yang Maha Kuasa. Udara di sekitar takhta
dipenuhi oleh kerubium kecil, menyanyi dan mencium Tuhan di wajahNya, tanganNya dan kakiNya.
Nyanyian yang mereka nyanyikan adalah "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah Maha Kuasa." Pada kerubium
itu ada lidah-lidah api yang bertengger di kepala dan ujung-ujung sayapnya yang kecil. Rupanya gerak sayap-
sayap mereka serempak dengan irama dari kuasa dan kemuliaan Tuhan. Ada kerubium yang terbang ke arahku
dan menjamah mataku.

Gunung Emas
Di dalam sebuah penglihatan, aku memandang jauh ke seluruh bumi. Dapat kulihat bahwa untuk bermil-mil
jauhnya tanah itu haus akan air hujan. Tanah itu retak-retak, kering dan tandus. Tidak terlihat pohon-pohonan
atau tumbuh-tumbuhan jenis apappun. Kemudian aku diizinkan untuk melihat melewati tanah kering itu,
semua jalan yang menuju ke Sorga. Ada dua buah gunung raksasa yang saling berdampingan, dan kaki
gunungnya saling menyentuh. Aku tak tahu berapa tingginya, tapi betul-betul tinggi sekali. Ketika gunung itu
kudekati, kudapati terbuat dari emas murni, begitu murni sehingga terlihat tembus pandang. Lewat gunung itu
kulihat cahaya putih yang cemerlang, dan cahaya itu meluas memenuhi seluruh alam semesta. Kurasakan di
dalam hatiku bahwa inilah tempat bertumpunya Sorga. Manusia berkelahi karena memperebutkan sebuah
cincin emas kecil, tapi Allah memiliki semua emas.

Bangunan Sebuah Gedung Besar


Ketika sedang berdoa kuterima penglihatan ini. Kulihat seorang malaikat sedang membaca catatan dari
perbuatan-perbuatan kita di bumi. Malaikat-malaikat itu ada yang mempunyai sayap, ada yang tidak. Ada
yang besar dan ada yang kecil, tapi semua wajah mereka berbeda. Seperti manusia di bumi, malaikat-malaikat
itu bisa dikenali dari roman mukanya. Kulihat malaikat-malaikat itu sedang sibuk memotong batu intan yang
besar sekali dan menempatkannya di pondasi sebuah gedung besar yang indah, batu intan itu tebalnya satu
kaki dan panjangnya dua kaki dan terlihat sangat indah. Setiap kali ada jiwa yang dimenangkan bagi Allah,
sebuah batu intan ditambahkan ke gedung yang memenangkan jiwa itu. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia jika
itu dikerjakan bagi Allah.

Pintu Gerbang Sorga


Pada saat lain ketika aku sedang berdoa, kulihat penglihatan Sorgawi ini. Aku berada dalam Roh dan seorang
malaikat datang kepadaku dan membawaku ke Sorga. Terlihat lagi pemandangan yang indah sekali dari
gelombang-gelombang cahaya dan keaagungan yang mempesonakan seperti yang kulihat di belakang gunung
emas. Benar-benar suatu hal yang mempesonakan ketika dapat melihat peragaan kekuasaan Allah. Ketika aku
dan malaikat itu mendekati dua pintu gerbang raksasa di tembok yang besar sekali, kami melihat dua orang
malaikat yang luar biasa besarnya dan membawa pedang. Kira-kira tinggi mereka 50 kaki, dan rambut mereka
ikal keemasan. Pintu gerbang itu begitu tingginya sehingga tidak dapat kulihat bagian atasnya. Pintu itu
merupakan hasil seni yang paling indah yang pernah kulihat. Mereka berupa ukiran tangan, dengan lipatan-
lipatan yang berlekuk-lekuk, tirai, lapisan-lapisan dan pahatan-pahatan, dan ditaburi mutiara, intan, batu
delima, batu nilam dan permata-permata lain. Segala sesuatu yang ada di pintu gerbang itu berada dalam
keseimbangan yang sempurna, dan pintu itu membuka keluar. Seorang malaikat dengan sebuah kitab ditangan
keluar dari belakang pintu gerbang. Sesudah memeriksa kitab itu, malaikat itu mengangguk, menegaskan
bahwa aku bisa masuk. Pembaca, kau tidak bisa masuk ke Sorga kalau namamu tidak tercantum di dalam
kitab Alhayat Anak Domba.

Ruangan Arsip
Di dalam sebuah penglihatan, seorang malaikat membawaku ke Sorga dan menunjukkan sebuah ruangan yang
besar sekali yang berdinding emas murni. Di sana-sini terukir huruf abjad di dindingnya. Nampaknya lebih
menyerupai sebuah perpustakaan yang besar, tapi buku-buku yang mestinya disusun di dalam rak-rak, di
ruangan itu buku-buku disusun di dalam dinding. Malaikat dengan jubah panjang mengambil buku-buku dari
dinding dan mempelajarinya dengan teliti. Rupanya mereka sedang melakukan perintah yang sukar.
Kuperhatikan buku-buku itu bersampul tebal dari emas dan beberapa halamannya berwarna merah. Buku itu
indah sekali. Malaikat yang bersamaku berkata, buku ini berisi catatan kehidupan dari setiap oang yang sudah
pernah dilahirkan di bumi. Diceritakannya kepadaku bahwa di situ ada lebih banyak ruangan-ruangan, bahkan
dengan lebih banyak catatan. Sekali-sekali penghulu malaikat membawa catatan-catatan itu ke hadapan Allah
untuk mendapatkan persetujuanNya atau celaanNya. Buku-buku itu berisi permohonan doa, nubuat, pendirian,
pertumbuhan di dalam Tuhan, jiwa-jiwa yang dibawa kepada Kristus. Buah Roh dan banyak lagi. Setiap
perbuatan yang kita lakukan di bumi akan dicatat di salah satu buku itu oleh malaikat-malaikat. Sering
seorang malaikat akan menurunkan sebuah buku dan mencuci halaman-halamannya dengan kain halus.
Halaman yang sudah dicuci itu berubah menjadi merah.

Tangga Sorgawi
Roh Tuhan membawaku pada penglihatan berikutnya. Kulihat sebuah tangga rohani yang turun dari Sorga ke
bumi. Pada satu sisi dari tangga itu malaikat-malaikat turun ke bumi, sedang pada sisi lain mereka naik.
Malaikat-malaikat di tangga tidak mempunyai sayap, tapi tiap malaikat membawa sebuah buku dengan sebuah
nama tertulis di sampul depannya. Rupanya beberapa malaikat sedang memberikan petunjuk-petunjuk dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka oleh malaikat-malaikat lain. Segera sesudah
petunjuk-petunjuk diterima dan pertanyaan-pertanyaan mereka terjawab, mereka menghilang. Kulihat juga
tangga lain dibagian lain dibumi. Malaikat-malaikat dalam gerakan yang tetap naik dan turun. Malaikat-
malaikat itu berjalan dengan gagah dan berwibawa, karena mereka adalah utusan-utusan dengan perintah dari
Allah.
BAB 26
Nubuat Dari Yesus

Ketika Yesus pertama kali memperlihatkan diriNya kepadaku, Dia berkata, "Kathryn, kau sudah dipilih oleh
Bapa untuk menemaniKu menembus ke dalam alam maut. Akan Kutunjukkan kepadamu banyak perkara, dan
Kuingin supaya dunia tahu tentang alam maut dan Sorga. Akan Kuberitahu padamu apa yang harus ditulis
sehingga buku ini akan merupakan catatan yang benar tentang seperti apa sebenarnya tempat yang tidak
dikenal ini. Rohku akan membukakan rahasia-rahasia tentang kekekalan, penghukuman, kasih, maut dan
kehidupan di alam baka."

Pesan dari Tuhan untuk dunia yang terhilang ialah "Aku tidak ingin kau masuk alam maut. Kuciptakan engkau
untuk kesenanganKu sendiri dan untuk persahabatan yang abadi. Kau adalah ciptaanKu, dan Aku
mengasihimu. Berserulah kepadaKu selagi Aku dekat, Aku mendengar dan menjawabmu. Aku ingin
mengampunimu dan memberkatimu."

Kepada mereka yang telah lahir baru, Tuhan berkata, "Jangan lupa akan pembentukan dirimu sendiri.
Datanglah bersama-sama untuk berdoa untuk mempelajari FirmanKu. Sembahlah Aku di dalam roh
kekudusan."

Tuhan berkata kepada gereja-gereja dan bangsa-bangsa. "Malaikat-malaikatKu selalu berjuang untuk pewaris-
pewaris keselamatan dan untuk mereka yang mau jadi ahli waris. Aku tidak berubah. Aku tetap sama, dahulu,
sekarang dan selama-lamanya. Carilah Aku, dan akan Kucurahkan RohKu kepadamu. Anak-anakmu laki-laki
dan perempuan akan bernubuat. Akan Kukerjakan perkara-perkara besar diantaramu."

Jika kau belum diselamatkan, ambil kesempatan sekarang juga untuk berlutut di hadapan Tuhan dan mintalah
kepadaNya untuk mengampunimu dari dosa-dosamu dan menjadikanmu anakNya. Berapapun harganya,
sekarang harus kau tentukan untuk menjadikan Sorga sebagai tempat tinggal kita yang abadi. Alam maut itu
mengerikan dan alam maut itu benar-benar ada.
Kata Penutup

Aku ingin meyakinkanmu lagi bahwa yang kau baca dalam buku ini memang benar. Alam maut itu satu
tempat penyiksaan dengan dibakar. Tapi akupun ingin memberitahu kepadamu bahwa Sorga itu sama
nyatanya dan dapat ditinggali selamanya. Sebagai ciptaan Allah telah kuserahkan diriku pada bimbingan
Tuhan Yesus Kristus dan dengan setia telah mencatat perkara-perkara yang telah ditunjukkan dan
diceritakanNya kepadaku. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik harus kau baca buku ini bersama-sama
dengan Alkitabmu dan cocokkan apa yang tertulis di sini dengan kita Injil. Semoga Allah menggunakan buku
ini untuk kemuliaanNya.

Di salin sesuai dengan buku aslinya oleh:


Stevanus Bayu Vondra P. – http://cahayasorga.blogspot.com
Dengan tujuan agar bisa di sharing melalui internet dan email.

Anda mungkin juga menyukai