Anda di halaman 1dari 5

BAB 2.

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Enzim Protease

2.2 Mekanisme Produksi Enzim Protease

Enzim protease dapat dihasilkan oleh tanaman, hewan maupun


mikroorganisme. Enzim yang berasal dari tanaman maupun hewan memiliki
kelemahan apabila digunakan atau diproduksi, hal tersebut dikarenakan jaringan pada
tanaman mengandung bahan yang berbahaya, seperti senyawa fenolik, faktor fisiologi
pada organisme yang membutuhkan waktu sangat lama dan adanya inhibitor enzim.
Enzim protease yang digunakan dalam bidang industri umumnya diproduksi dari
mikroorganisme.

Penggunaan mikroorganisme untuk produksi enzim protease mempunyai


beberapa kelebihan, diantaranya mudah diproduksi dalam skala besar, waktu produksi
relatif pendek serta dapat diproduksi secara berkesinambungan dengan biaya yang
relatif rendah (Thomas, 1989). Enzim protease yang digunakan dalam bidang industri
umumnya dihasilkan oleh mikroorganisme (Thomas, 1984). Peningkatan produksi
protease seiring dengan meningkatnya pertumbuhan bakteri dan dipengaruhi oleh
nutrien, oksigen, potensial oksidasi reduksi dan adanya zat-zat penghambat (Putri
2012) waktu, suhu, dan pH inkubasi (Soeka et al. 2011) .

Protease adalah enzim-enzim yang mengkatalisis pemecahan protein. Enzim


protease merupakan enzim yang paling banyak dibutuhkan. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk mencari cara yang mudah dan murah dalam produksi enzim protease
dengan aktivitas katalitiknya. Enzim protease banyak diproduksi dari mikrob
diantaranya Bacillus sp. (Puri et al. 2002), Bacillus licheniformis (Soeka et al. 2011;
El Enshasy et al. 2008), bakteri asam laktat (Yusmarini et al. 2010; Cristian et al.
2010), Lactobacillus plantarum (Margono et al. 2014), Serratia marcescens B08
(Venil et al. 2009).

Bakteri dari Genus Bacillus memainkan peranan utama dalam perkembangan


industri enzim protease. Karena mempunyai sifat yang mudah dipelihara dan
dikembangbiakkan juga mempunyai karakter yang beraneka ragam yaitu psikrofilik,
mesofilik, termofilik di samping itu alkalofilik, neutrofilik dan asidofilik. B
erikut merupakan beberapa mekanisme pembuatan enzim protease dari
mikroorganisme yang berbeda:

1. Produksi enzim protease dengan menggunakan bakteri Bacillus


megaterium

Pusat Teknologi Bioindustri – BPPT, telah berhasil mengembangkan


teknologi produksi enzim protease dengan menggunakan bakteri Bacillus
megaterium baik pada skala laboratorium (fermentor 20 liter) maupun pada
skala pilot (2.000 liter). Pada tahap ini pada dasarnya menumbuhkan bakteri
Bacillus megaterium secara optimal dalam medium molase urea di dalam
fermentor. Untuk mencapai optimal, maka fermentor tersebut dilengkapi
agitator dan aerasi, yang dioperasikan pada temperature 37° C. Apabila
fermentasi dilakukan pada volume yang besar, maka proses fermentasi harus
di-scale-up, yaitu dilakukan secara bertahap dari volume yang kecil ke
volume yang besar. Kultur awal disebut sebagai kultur starter untuk
fermentasi berikutnya dan seterusnya. Volume starter pada umumnya berkisar
anatar 5 – 10 % dari volume fermentasi berikutnya (Pawiroharsono, S. 2008).
2. Produksi enzim protease dari kapang Aspergillus niger PAM18A

Berikut merupakan gambar skema mekanisme produksi enzim


protease menggunakan kapang Aspergillus niger menurut (Zamphorlineet al.,
2011).
Kapang A.niger

Czapex Dox Agar (CZ), Czapek


Yeast Agar (CY250C dan 370C),
Czapek Yeast Agar with 20% Penumbuhan 7 hari dalam
Sucrose (CY20S), dan MEA 4 media

Pengamatan makroskopis
dan mikroskopis

Preparasi Inokulum dan


Enumerasu Konidia
Kapang

Media produksi enzim protease Inokulasi 1% inokulum konidia


50 ml ke dalam 50ml media

Penambahan NaOH 1 N

Pengukuran pH

Inkubasi T ruang 5,6,7


Hari

Penimbangan biomassa
2.3 Manfaat Enzim Protease
Margono T, Sumargono W, Malik A,Sadikin M. 2014. Characterization of trypsin
like protease of Lactobacillus plantarum FNCC 0270. HAYATI J Biosci.
21 (2): 87-98. DOI: 10.4308/hjb.21.2.87.
Pawiroharsono, S. 2008. Microbial Enzyme and Their Application in Industry.
Prosiding Seminar Industri Enzim dan Bioteknologi (CIEB ’03).
Putri R. 2012. Kajian penggunaan ammonium ulfat pada pengendapan enzim
protease (papain) dari buah papaya sebagai koagulan dalam produksi
keju cottage. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Putri. 2012. Skrining dan Uji Aktivitas Enzim Protease Bakteri Dari Limbah Rumah
Pemotongan Hewan. Skripsi. Surabaya: Program Studi S-1 Biologi,
Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga.
Soeka YS, Rahayu SH, Setianingrum N, Naiola E. 2011. Kemampuan Bacillus
licheniformis dalam memproduksi enzim protease yang bersifat alkalin
dan termofilik. Media Litbang Kes. 21:2.
Thomas DB, 1984. A Textbook of Industrial Microbiology. USA: Sinaver Associates,
Sunderland.
Venil CK, Lakshamanaperumalsami P. 2009. Application of response surface
methodology in medium optimization for protease production by the
new strain of Serratia marcescens SB08. Pol J Microbiol. 58(2):117-24.
Yusmarini R, Indarti T, Utami Y, Marsono. 2010. Aktivitas proteolitik bakteri asam
laktat dalam fermentasi susu kedelai. J Teknol Indus Pangan. 21 : 2.
Zamphorline, L.M., Cabral, H., Arantes, A., Assis, A., Juliano, L., Juliano, M.A., Da-
Silva, R., Gomes, E., & Bonilla R. 2011. Purification of New Alkaline
Serine Protease from The Thermofilic Fungus Myceliophthora sp.
Sciverse Science Direct. Prosess Biochemistry. 28: 2137- 2143.

Anda mungkin juga menyukai