Bentuk-Bentuk Perubahan

Perubahan perilaku manusia sangat beragam, sesuai dengan konsep ilmu yang digunkan oleh
para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku.
1. Perubahan Alamiah (Neonatal Change)
Perilaku manusia selalu berubah sebagian berubah disebabkan karena kejadian alamiah.
Apabila masyarakat sekitar terjadi perubahan lingkuangan, fisik, atau sosisal, budaya dan
ekonomi maka anggota masyarakat didalamnya yang akan mengalami suatu perubahan.
2. Perubahan Rencana (Plane Change)
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang sudah direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Kesediaan untuk Berubah (Readyness to Change)
Apabila terjadi inovasi atau program perkembangan didalam masyarakat, maka yang
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut (perubahan perilakunya). Tetapi sebagian orang dapat sangat lambat perubahan
tersebut. Hal ini disebabkan karena setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah
yang berbeda (Notoadmojo, 2011)

Prosedur Pembentukan Perilaku

Untuk membentuk jenis respon atau perilaku diperlukan menciptakan adanya suatu
kondisi tertentu yang disebut “Operant Conditioning”.Pembentukan prosedur perilaku dalam
operant conditioning menurut Skinner (1938), sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforce berupa
hadiah atau reward untuk perilaku yang dibentuk.
2. Melakukan analisi untuk mengidentifikasikan komponen kecil yang
membentukmperilaku yang dikehendaki, kemudian komponen tersebut disusun dalam
ururtan yang tepat untuk menuju kepada bentuknya perilaku yang dibentuk.
3. Menggunakan secra unrut komponen-komponen sebagai tujuan sementar,
mengidentifikasi reinforce atau hadian untuk masing-masing komponen tersebut.
4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan yang telah tersusun itu.
Apabila komponen pertama dilakukan, maka hadiahnya diberikan. Hal ini mengakibatkan
kpmponen kedua untuk diberikan hadiah (komponen pertama tidak memerluhkan hadiah
lagi). Demikian berulang-ulang dengan komponen selanjutnya sampai perilaku yang
diharapkan terbentuk. (Notoadmojo, 2011)