Dibimbing Oleh :
Wahyu Wadri, SE, M.Ak
Prodi Akuntansi IV A
STIE BANGKINANG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita
nikmat, baik itu nikmat islam maupun nikmat iman.Kedua kalinya tak lupa kita
haturkan salawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar
Muhamamad SAW.Yang telah menunjukkan kita jalan yang menuju kebenaran,
seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI DAN
KONSEP PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK” kami sadar bahwa makalah
ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari teman-teman yang bersifat membangun kami untuk dijadikan pelajaran
ke depannya.
Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan, semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
A. Latar Belakang Masalah
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi
instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan organisasi. Hal tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya
anggaran secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan
masyarakat yang diharapkan. Sejak pertengahan tahun 1980-an telah terjadi
perubahan manajemen sektor publik yang cukup signifikan dari sistem
manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarki menjadi
model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi
pasar.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah
mengalami banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik
berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika perkembangan tuntutan
yang muncul di masyarakat. Anggaran sektor publik di buat untuk
menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, kualitas
kesehatan, pendidikan , dan sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran
juga merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. dalam hal ini anggaran publik merupakan
instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik
yang ada. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas tentang Penganggaran
Sektor Publik yang ada di Indonesia. Apa saja fungsi anggaran sektor publik,
tujuan, karakteristik, serta bagaimana penyusunannya.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik?
2. Menjelaskan apa sajakah fungsi, tujuan,karakteristik, jenis jenis,prinsip-
prinsip ,dan prinsip -prinsip pokok dalam siklus anggaran sektor publik ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor
publik ?
2. Mengetahui tentang fungsi, tujuan,karakteristik, jenis jenis,prinsip-
prinsip ,dan Prinsip -prinsip pokok dalam siklus anggaran sektor publik ?
iii
PEMBAHASAN
1
Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat
dikendalikan atas suatu varians
Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal
Anggaran sebagai kebijakan fiskal pemerintah, digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui
anggaran sektor publik dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah,
sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi.
4. Anggaran sebagai Alat Politik
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tertentu. Anggaran tidak sekedar
masalah teknik, melainkan diperlukan keterampilan berpolitik,
membangun koalisi, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang
manajemen keuangan sektor publik yang memadai oleh para manajer
publik.
5. Anggaran sebagai alat Koordinasi dan Komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau
unit kerja atau departemen yang merupakan sub-organisasi dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh
bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena, anggaran dapat digunakan sebagai
alat koordinasi dan komunikasi antara dan seluruh bagian dalam
pemerintahan.
6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja
Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran,
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer public
dinilai berdasarkan berapa hasil yang dicapai dikaitkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilain kerja.
7. Anggaran sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer
dan stafnya agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam
mencapai target dan tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat
memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but
attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target
anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,
namun jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.
8. Anggaran sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik
Masyarakat dan elemen masyarakat lainnya non pemerintah,
seperti LSM, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi
Masyarakat lainnya harus terlibat dalam proses penganggaran publik.
2
Keterlibatan mereka dapat bersifat langsung dan tidak langsung.
Keterlibatan langsung masyarakat dalam proses penganggaran dalam
proses penganggaran dapat dilakukan mulai dari proses penyusunan
perencanaan pembangun maupun rencana kerja pemerintah (daerah),
sedangkan keterlibatan secara tidak langsung dapat melalui perwakilan
mereka di lembaga legislative (DPR/DPRD).
3
D. JENIS – JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
a. PERKEMBANGAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Melalui komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
mencerminkan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan, kita
dapat mengetahui bahwa anggaran sector public telah digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan organisasi, dan anggaran sebagai alat perencanaan
kegiatan public dapat pula digunakan sebagai alat pengendalian. System
perencanaan anggaran public berkembang sesuai dengan perkembangan
manajemen sector public dan perkembangan tuntutan yang muncul di
masyarakat. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama dalam
perencanaan dan penyususnan anggaran sector public yang memiliki
perbedaan mendasar, yaitu:
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional.
2. Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public
Management
b. ANGGARAN TRADISIONAL
Terdapat beberapa ciri utama dari pendekatan anggaran tradisional,
yaitu:
Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan
incrementalism.
Anggaran tradisional bersifat incrementalisn berarti hanya
menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran
yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan
atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item
Struktur anggaran ini didasarkan atas dasar sifat (nature) dari
penerimaan dan pengeluaran. Metode line-item budget tidak
memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau
pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran.
Cenderung sentralistis
Bersifat spesifikasi
Tahunan
Menggunakan prinsip anggaran bruto
Kelemahan Anggaran Tradisional
Metode anggaran tradisional memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan
rencana pembangunan jangka panjang.
Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran
tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektifitasnya
4
Lebih berorientasi pada input daripada output, yang menyebabkan
anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk
membuat kebijakan dan pilihan sumber daya, atau memonitor
kinerja.
Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional
secara keseluruhan sulit dicapai, sehingga berpeluang menimbulkan
konflik, overlapping, kesenjangan dan persaingan antar departemen.
Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi.
5
Pemerintah desentralisasi, dari hierarki menuju partisipatif dan
tim kerja.
Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar, mengadakan
perubahan dengan mekanisme pasar dan bukan dengan mekanisme
administratif.
e. ANGGARAN KINERJA
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan
yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang
disebabkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayan publik.
Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep
value for money dan pengawasan atas kinerja output. Pendekatan ini juga
mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan
serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan
keputusan.
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh
karena itu, anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Penilaian kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for money dan
efektivitas anggaran. Pendekatan ini cenderung menolak pandangan
anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan
6
campur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan kedudukan mereka
dan cenderung boros (overspending).
7
3. Kelemahan ZBB
Prosesnya memakan waktu lama, terlalu teoritis, dan tidak
praktis
ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek
Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju
Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses
meranking dan mereview paket keputusan
8
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,
koordinasi, dan kerja sama antar departemen.
Kelemahan PBBS
1. PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan
data, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.
2. Implementasi PBBS membutuhkan biaya yang besar.
3. PBBS sulit untuk diimplementasikan.
4. PBBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai
kumpulan manusia yang kompleks.
Masalah utama penggunaan ZBB dan PBBS
1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif
untuk melakukan aktivitas.
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama
untuk mengukur output
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan,
perubahan politik, dan ekonomi
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang berat
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program
terutama ketika terdapat pertentangan kepentingan
9
Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan
secara ekonomis, efisiensi, dan efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat
tahunan atau multitahunan
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang
tersembunyi yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak
efisienan anggaran, serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan oferestimate pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat di pahami oleh masyarakat,
dan tidak membingungkan.
8. Transparan
Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.
10
F. PRINSIP - PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN
Prinsip - prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai
dengan baik oleh penyelengara pemerintahan. Pada dasarnya prinsip-prinsip
dan mekanisme penganggaran relatif berbeda antara sektor swasta dan sektor.
Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas :
a. Tahap persiapan anggaran preparation Pada tahap persiapan anggaran
dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang
tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran
pengeluaran, hendaknya penaksiran pendapatan secara lebih akurat.
b. Tahap ratifikasi approval ratification Tahap ini merupakan tahap yang
melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
eksekutif dituntut tidak hanya memiliki manajerial skill namun juga
harus mempunyai political skill, salesmenship dan coalition building
yang memadai. Pada tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai
kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang
rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-bantahan dari
pihak legeslatif. Universitas Sumatera Utara
c. Tahap implementasi implementation Setelah anggaran disetujui oleh
legeslatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Dalam tahap
pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh
manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem informasi akuntansi
dan sistem pengendalian manajemen. Sistem akuntansi yang baik
meliputi pula di buatnya sistem pengendalian intern yang memadai.
d. Tahap pelaporan dan evaluasi reporting evaluation Tahap terakhir dari
siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek
operasioanal anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait
dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian menejemen yang
baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan
menemui banyak masalah.
11
Kesimpulan
12
Daftar Pustaka
https://proposalusahaku.com/
http://elanurlaela433.blogspot.com/2016/04/makalah-penganggaran-sektor-
publik.html
https://blog.ub.ac.id/wawanzious/ilmu-administrasi-publik-3/mkp-manajemen-keuangan-
publik/jenis-jenis-anggaran-sektor-publik/
https://text-id.123dok.com/document/6zkwwdjez-prinsip-prinsip-pokok-dalam-siklus-
anggaran.html
13