Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulfatul Ma’rifah

NIM : 1711014120012
Program Studi : S-1 Fisika
Mata Kuliah : Geologi Struktur
Hari, tanggal : Senin, 17-02-2020

Sifat Batuan Elastis, Plastis, dan Patah


Mekanisme deformasi batuan terjadi karena pertemuan antar lempeng. Pada pertemuan
antar lempeng inilah deformasi terjadi menciptakan beberapa bentuk deformasi seperti lipatan,
kekar, bahkan sesar. Deformasi merupakan perubahan bentuk yang diakibatkan oleh tekanan.
Deformasi pada ilmu geologi lebih dikaitkan dengan lempeng-lempeng pada kerak bumi yang
terkena gaya-gaya atau tekanan dari pergerakan tektonik. Deformasi menyebabkan muka
kerak bumi berubah bentuk. Hubungan dari ketiga struktur geologi (kekar, sesar, dan lipatan)
dapat dijelaskan melalui three stages of deformation yang merupakan sifat deformasi batuan
suatu benda terhadap gaya berdasarkan tingkat elasistisitas benda tersebut. Tiga tahapan ini
terjadi pada kerak bumi. Ketiga tahapan tersebut adalah :
1. Tahapan Elastis
Benda dikatakan elastis jika suatu benda dikenai gaya, maka akan mengalami
deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda tersebut akan kembali lagi pada
bentuk dan ukuran semula. Batas dimana suatu benda masih dapat kembali seperti semula
jika gaya dilepas, disebut elastic limit. Maka jika besar gaya yang bekerja melebihit,
benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya hilang. Sedangkan
tahapan elastis merupakan tahapan yang dilalui oleh lapisan pada lempeng bumi yang
mengalami tekanan yang tidak terlalu besar dan temperatur tinggi sehingga menyebabkan
lapisan tersebut berubah bentuk atau membentuk lipatan. Tahapan elastis tidak dapat
ditemukan di lapangan sebab lapisan tersebut sudah kembali bentuknya seperti semula
ketika tekanan dan temperatur tidak kembali bekerja. Pada tahapan elastis, terdapat batas
dimana lapisan yang melipat akan melewati batas tersebut ketika tekanan dan temperatur
tinggi. Batas ini dinamakan batas elastisitas.
2. Tahapan Plastis
Benda dikatakan plastis jika gaya yang bekerja mencapai elastic limit. Benda
yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada bentuk semula, jika gaya
dihilangkan. Ketika lapisan meilipat hingga melewati batas elastisitas maka lapisan ini
sudah termasuk tahapan plastis. Ketika lapisan dapat melipat pada tahapan ini maka
lapisan tersebut tidak akan menjadi bentuk semula. Tahapan plastis dapat ditemukan di
lapangan berupa struktur lipatan.
3. Tahapan Patah
Benda dikatakan brittle, jika benda pecah sebelum gaya yang bekerja mencapai titik
plastis. Benda dikatakan ductile, jika benda pecah/hancur setelah gaya melewati titik
elastis. Ketika lapisan mengalami tekanan yang sangat tinggi namun temperatur rendah
sehingga lapisan tersebut melebihi batas elastisitas dan plastis, maka lapisan tersebut akan
patah atau merekah. Inilah sebabnya contoh struktur rekahan atau patahan di lapangan.

Gambar Siklus Deformasi Batuan


Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat diketahui bahwa kekar
merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan lipatan. Hal ini dikarenakan kekar menjadi zona
lemah suatu batuan yang apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya
struktur geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada daerah lipatan
berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan yang berupa antiklin. Hal ini
dikarenakan gaya tekan pada daerah lipayan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali
berusaha ke bentuk semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena
pergerakan yang terjadi pada bidang kekar.

Anda mungkin juga menyukai