KIMIA FISIKA II
RANGKUMAN SIFAT GAS
Dosen Pengampu : Ir. Siti Tjahjani, M.Kes.
Nama Kelompok :
1. Eka Andini Santoso (17030194011)
2. Firyal Nabilah Qurrotu Aini (17030194042)
3. Ayu Indahyana (17030194087)
Gas adalah salah satu fasa dimana partikel partikelnya dapat bergerak bebas
(ke segala arah).
Variabel yang terdapat pada suatu gas adalah P (tekanan), V (volume), n
(mol), T (suhu).
PENGGOLONGAN GAS
GAS NYATA
Gas nyata memperlihatkan penyimpangan dari hukum gas ideal (tekanan
tinggi, temperature rendah)
Hukum Boyle dipenuhi oleh gas nyata hanya pada tekanan yang
mendekati nol (dan juga pada suhu yang sangat tinggi).
Hukum Boyle sebagai gambaran dari gas yang terdiri atas sejumlah besar
molekul yang bergerak bebas, tidak ada antaraksi antar molekul-
molekulnya.
Tumbukan dari molekul gas terhadap dinding menimbulkan tekanan gas.
Jika volume menurun maka tumbukan molekul terhadap dinding menjadi
semakin sering, sehingga tekananya meningkat.
2. Hukum Charles (1787)
Dikemukakan pada 1787 oleh Jacques Charles dan dirumuskan pada
1802 oleh Joseph L. Gay Lussac
Jacques Alexandre César Charles adalah seorang ilmuwan,
matematikawan, dan penemu balon berkebangsaan Perancis.
Seratus tahun setelah Robert Boyle menemukan hubungan antara volume
dan tekanan, seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama
Jacques Charles (1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu dan
volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya, Charles menemukan
bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu
mutlak gas bertambah, volume gas pun ikut-ikutan bertambah,
sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume gas juga ikut-
ikutaan berkurang. Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles.
Bunyi Hukum Charles :
“Jika tekanan tak berubah, volume gas dengan massa tertentu,
berbanding lurus dengan temperatur”
Persamaan Hukum Charles :
∆V ≈ ∆T
Persamaan yang digunakan untuk menentukan volume atau suhu gas
yang berubah keadaannya dari keadaan 1 ke keadaan 2 pada tekanan
yang tetap yaitu:
V2 V1
= =k
T 2 T1
(tekanan parsial)
Dengan :
RT
P1 = n 1 V
RT
P2 = n 2 V
RT
P3 = n 3 V
Dan seterusnya hingga tekanan parsial tertentu
RT
Pt = n t V
Tekanan total campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsial
masing-masing komponen dari campuran.
7. Hukum Amagat
Hukum Amagat tentang volume parsial
Bunyi Hukum Amagat :
Yang dimaksud volume parsial adalah volume dimana masing-masing gas
akan menempati jika ada sendirian pada suhu dan tekanan total yang
diberikan.
Jika hukum gas ideal dapat diberlakukan :
Gas nyata memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat dibedakan dengan gas
nyata antara lain yaitu pada gas nyata cukup akurat dalam memprediksi keadaan
gas pada tekanan tinggi dan temperature rendah, volume pada gas nyata tidak
dapat diabaikan, dan gaya Tarik antar molekul tidak dapat diabaikan untuk semua
kondisi P & T.
Persamaan Gas Nyata
Pada gas nyata berbeda dengan gas ideal karena adanya gaya tarik-
menarik antar molekul (terutama P↑) dan molekulnya tidak dapat diabaikan
begitu saja. Maka untuk menggambarkan penyimpangan secara jelas dapat
dinyatakan dengan perbandingan volume molarnya (V), perbandingan ini disebut
dengan faktor kompresibilitas yang biasa dilambangkan dengan Z dan dinyatakan
sebagai berikut
V PV
Z= Vid = RT
Persamaan yang digunakan pada gas nyata ini dengan Persamaan van der Waals,
berikut ini persamaannya :
- Untuk 1 mol
- Untuk n mol