Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KAMUS INDIKATOR, FISHBONE, DAN PDSA

KETEPATAN PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS (MASKER) DI


TEMPAT SAMPAH WARNA KUNING

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu Penyelenggaraan Makanan

Dosen Pengampu : Ana Yuliah Rahmawati, S.Gz, M.Gizi


Program Studi DVI Gizi Reguler B

Disusun oleh :

1. Desi Wahyuni (P1337431217061)


2. Merlianda Shaskia Zuristi (P1337431217080)

SARJANA TERAPAN GIZI REGULER B


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
KAMUS INDIKATOR
KETEPATAN PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS (MASKER) DI TEMPAT SAMPAH
WARNA KUNING

RS PELITA KASIH KATEGORI INDIKATOR


GIZI
KAMUS INDIKATOR

Pilih salah satu ;


Kode Indikator
SS.03.2020.001
KATEGORI INDIKATOR RS Struktur
Proses

Pilih salah satu ; Outcome


Proses dan Outcome

Perbaikan Prioritas Strategis


Perbaikan Tingkat Instalasi

Nama Indikator Kinerja : Definisi Operasonal : Alasan Pemilihan Indikator :


Ketepatan pembuangan sampah Limbah medis rumah sakit Limbah medis padat kateg
infeksius (masker) di tempat sampah merupakan bahan infeksius dan ori infeksius jika tidak tertangani
warna kuning berbahaya yang harus dikelola sesuai dengan aturan akan sangat
dengan benar agar tidak menjadi berdampak pada terjadinya infeksi
Numerator :
sumber infeksius baru bagi nosokomial di rumah sakit dan dapat
Jumlah pemilahan sampah infeksius masyarakat disekitar rumah sakit mencemari lingkungan.
yang tepat tempat (tempah sampah maupun bagi tenaga kesehatan
Petugas kesehatan turut
warna kuning) dalam satu kali yang ada di rumah sakit itu
berperan dalam pemilahan
observasi. sendiri.
sampah medis dan nonmedis
Denumerator : Limbah atau sampah yang nanti membantu dalam
infeksius yaitu limbah yang proses pengelolaan sampah
Jumlah momen observasi pemilahan diduga mengandung tepat jenis,membantu
sampah infeksius. mikroorganisme pathogen dalam mencegah petugas pelengola
Formula (Rumus) : konsentrasi atau jumlah yang limbah rumah sakit terpapar
cukup untuk menyebabkan bahan berbahaya, beracun, dan
Jumlah tepat pemilahan sampah dala penyakit pada orang yang rentan. infeksius
m waktu 1 bulan : jumlah momen dil Salah satu limbah infeksius adalah
akukan observasi dalam 1 bulan x alat atau materi lain yang kontak
100% = _____% langsung dengan orang sakit
Sumber Data : (masker).

Observasi Ketepatan pembuangan


sampah infeksius (masker) di
tempat sampah warna kuning
yaitu keteraturan dalam
menempatkan sampah infeksius
(masker) di tempat khusus yaitu
tempat sampah warna kuning
untuk mencegah pengelola limbah
terpapar bahan berbahaya.
Sasaran Strategis Terwujudnya upaya petugas dalam ketepatan pembuangan sampah
infeksius (masker) sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dimensi Mutu Efektifitas keamanan dan kesehatan pasien
Tujuan Untuk melihat Ketepatan petugas dalam membuang sampah
infeksius (masker) di tempat sampah warna kuning
Periode Waktu Pelaporan : Frekuensi Pengumpulan Data:

Pilih salah satu ; Pilih salah satu ;

Bulanan Semester Harian Bulanan Semester


Tribulan Tahunan Mingguan Tribulan Tahunan

Metodologi Pengumpulan Data : Sampel Target dan Jumlah Sampel :


 Pengumpulan data dilakukan dengan observasi yang
dilakukan oleh Tim Mutu Ruangan pada saat dinas pagi dan
Pilih salah satu ;
sore saat observer berdinas dalam satu bulan.
 Sedangkan target sampel yaitu sebesar 100%
Retrospektif
Konkuren
Area Monitoring :
Instalasi Gizi
Rencana Pengumpulan Data, Analsisi Data dan Pelaporan :
 Rencana Pengumpulan Data :
Observasi dilakukan dalam satu kali kesempatan di tiap dinas pagi dan dinas sore. Pencatatan dilakukan
di lembar survey harian.
 Rencana Analisis Data :
Rekapitulasi data harian oleh Tim Mutu Ruangan
 Pelaporan :
Data yang sudah dianalisis kemudian dilaporkan kepada Kepala Instalasi Sanitasi dan selanjutnya
dikirimkan ke Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Kriteria Penilaian :
Hasil = 100%  skor = 100
90% ≤ Hasil < 100%  skor = 75
80% ≤ Hasil < 90%  skor = 50
70% ≤ Hasil < 80%  skor = 25
Hasil < 70%  skor = 0
Target Indikator (Standar) : 100%
Cara Deseminasi hasil data disampaikan kepada staf :
Secara umum data akan dievaluasi serta didiseminasi kepada seluruh komponen area instalasi gizi yang
dikoordinasikan oleh kepala ruangan kepada seluruh staf pada saat apel bulanan supaya dapat melakukan
perbaikan dalam ketepatan pembuangan sampah infeksius di tempat yang benar.
PIC (Person In Charge) : Ka. Instalasi Sanitasi
Referensi
Wulandari, Puri. 2012. Upaya Minimalisasi dan Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta
Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia.
Febrianto Nugroho, Baguz. 2017. Kamus Indikator Pemilahan Sampah
LEMBAR SURVEY
PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS DI INSTALASI GIZI

A. KARAKTERISTIK SAMPAH
1. Sumber Sampah dan Jenis Sampah yang Dihasilkan Instalasi Gizi

No
Sumber Sampah Jenis Sampah yang Dihasilkan
.
1. Infeksius

2. Volume atau Banyak Sampah

No Sumber Volume Sampah yang Terangkut


. Sampah Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

B. SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH


1. Penampungan Sampah

No Item Ya Tidak
.
1. Terdapat tempat penampungan sampah infeksius di ruang
administrasi/ kantor dan pelayanan instalasi gizi
2. Terdapat tempat penampungan sampah infeksius di ruang
gizi atau dapur
3. Terdapat tempat penampungan sampah infeksius di kamar
mandi
4. Terdapat minimal satu buah di setiap radius 20 meter pada
ruang tunggu/terbuka
5. Tempat penampungan sampah yang digunakan kuat
6. Tempat penampungan sampah yang digunakan kedap air
7. Tempat penampungan sampah yang digunakan memiliki
tutup
8. Tempat penampungan sampah tahan karat
9. Tempat penampungan didisinfektan setelah digunakan
10. Tempat penampungan sampah tahan terhadap benda tajam
dan runcing
11. Tempat penampungan sampah mudah dibersihkan
12. Tampungan sampah medis dan non medis dipisahkan
13. Tampungan sampah infeksius, patologi dan anatomi
berwarna kuning
14. Tampungan sampah infeksius dilapisi plastik berwarna
kuning
15. Plastik tampungan sampah berlogo sesuai kategori sampah
2. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah

No Item Ya Tidak
.
1. Kereta Pemgumpulan sampah medis dan non medis
dipisahkan
2. Sarana pengangkut sampah yang digunakan adalah kereta
3. Kereta pengangkur sampah yang digunakan dalam keadaan
baik/tidak bocor
4. Kereta pengengkut sampah yang digunakan kedap air
5. Kereta pengangkut sampah yang digunakan memiliki tutup
6. Kereta pengangkut sampah yang digunakan mudah
dibersihkan dan dikosongkan
7. Kereta pengangkut sampah perparkiran/taman beda dengan
sampah ruangan
8. Terdapat jalur khusus pengangkut sampah
9. Kereta pengangkut sampah tidak menimbulkan bising
10. Sampah medis tidak dibuang ke tempat pembuangan
sementara

3. Pengolahan dan Pembuangan Akhir

No Item Ya Tidak
.
1. Pada limbah infeksius dilakukan autoclaving
2. Dilakukan disinfeksi dengan bahan kimia pada limbah
infeksius

3. RS memiliki incinerator
4. Sampah medis dibakar di Incenerator
5. Suhu incinerator diatas 1000 C
o

C. Petugas Pengumpulan/ Pengelola Sampah

No Item Ya Tidak
.
1. Petugas memakai sarung tangan sewaktu bekerja.
2. Petugas memakai pakaian kerja sewaktu bekerja
3. Petugas memakai topi sewaktu bekerja
4. Petugas memakai pelindung kaki/boot sewaktu bekerja
5. Petugas memakai masker sewaktu bekerja
6. Petugas memakai pelindung maka jika diperlukan sewaktu
bekerja
FISHBONE

CAUSE EFFECT

METHOD MAN

Pengawasan Kurang
kurang kesadaran

Tidak tahu SOP

Tools
Tidak ada tanggung Ketidaktepatan
jawab yg jelas Pembuangan
Sampah Infeksius
Di Tempat Sampah
Warna Kuning
Kurangnya informasi
mengenai tempat
pembuangan yg seharusnya Tidak ada informasi yg
diberikan kepada petugas
tentang pentingnya
Fasilitas kurang pembuangan sampah infeksius
kuning
MATERIAL

RENCANA UPAYA PERBAIKAN


PDSA

Plan Do Study Action

Peningkatan pencapaian  Pengumpulan data dengan Ketepatan pembuangan  Melakukan


ketepatan pembuangan cara pengamatan yang sampah infeksius di monitoring dan
sampah infeksius di dilakukan oleh Tim PPI tempat sampah warna evaluasi terkait
tempat sampah warna (Pencegahan dan kuning belum mencapai pengolahan sampah
kuning menjadi 100%. Pengendalian Infeksi) target 100%. infeksius sesuai
Langkah : penanggung jawab Upaya yang dilakukan: dengan aturan rumah
 Meningkatkan masing-masing instalasi  Sosialisasi sakit.
pengawasan di setiap yang menghasilkan  Reedukasi  Edukasi terhadap
unit limbah infeksius tenaga kerja
 Sosialisasi target  Pengamatan dilakukan di  Meningkatkan
kepada petugas lokasi-lokasi pelayanan koordinasi antar
seperti Rawat Inap, Rawat petugas
Jalan, Laboratorium,
Sterilisasi & Laundry, dan
Instalasi Bedah

Anda mungkin juga menyukai