Anda di halaman 1dari 17

GAGAL GINJAL

• ERNI MARCELLA

AKUT


NURMIYANTI DO SIDDIK
ILERA WONDA
• YULITI AMOHOSO
Anatomi Ginjal

Saluran kemih terdiri dari ginjal yang terus menerus menghasilkan urin,dan
berbagai saluran reservoir yang dibutuhkan untuk membawa urin keluar tubuh.
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi
columna vertebralis (Price dan Wilson, 2006).
Kedua ginjal terletak retroperitoneal pada dinding abdomen, masing–masing di
sisi kanan dan sisi kiri columna vertebralis setinggi
vertebra T12 sampai vertebra L3. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah
daripada ginjal kiri karena besarnya lobus hepatis dekstra.
Masing–masing ginjal memiliki facies anterior dan facies posterior,
margomedialis dan margo lateralis, ekstremitas superior dan ekstremitas
inferior (Moore dan Agur, 2002).
Gambar: Anatomi ginjal manusia (Moore dan Agur, 2002)
Fisiologis Ginjal

Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh


dengan cara membuang sisa metabolisme dan menahan zat – zat yang
diperlukan oleh tubuh.
Fungsi ini amat penting bagi tubuh untuk menjagahemeostatis.
Homeostatis amat penting dijaga karena sel – sel tubuh hanya bisa berfungsi
pada keadaan cairan tertentu.
Secara singkat, kerja ginjal bisa
diuraikan menjadi :
Mempertahankan keseimbangan kadar air (H2O) tubuh
Mempertahankan keseimbangan osmolaritas cairan tubuh
Mengatur jumlah dan konsentrasi dari kebanyakan ion di cairan ekstraseluler. Ion – ion ini mencakup
Na+, Cl-, K+, Mg2+, SO4 +, H+,HCO3-, Ca2+, dan PO4 2 Kesemua ion ini amat penting
dijaga konsentrasinya dalam kelangsungan hidup organisme.
Mengatur volume plasma
Membantu mempertahankan kadar asam – basa cairan tubuh dengan mengatur ekskresi H+ dan
HCO3
Membuang sisa metabolisme yang beracun bagi tubuh, terutama bagi otak
Membuang berbagai komponen asing seperti obat, bahan aditif makanan, pestisida, dan bahan lain
yang masuk ke tubuh
Memproduksi erythropoietin
Memproduksi renin untuk menahan garam
Mengubah vitamin D ke bentuk aktifnya.
Definisi Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut (Acute Renal Failure, ARF) adalah penurunan fungsi ginjal tiba-
tiba yang ditentukan dengan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma.
Haluaran urine dapat kurang dari 40 ml/ jam (oliguria), tetapi mungkin juga
jumlahnya normal atau kadang- kadang dapat meningkat. Meskipun tidak ada
batas pasti untuk BUN dari 15-30 mg/dl dan peningkatan kreatinin dari 1-2
mg/dl mengisyaratkan ARF pada pasien yang sebelumnya mempunyai fungsi
ginjal normal.
ETIOLOGI

PRE RENAL Nefrotoksin


Hipovolemia POST RENAL
Penurunan Curah Jantung Obstruksi Ureter dan Leher
Vasodilatasi Sistemik Kandung Kemih

Hipotensi dan Hipoperfusi Kalkuli


Neoplasma

INTRA RENAL Hiperplasia prostat

Kerusakan Nefron
Perubahan Vaskular
Perubahan Patologi Etiologi
Prerenal Kondisi yang disebabkan oleh
Penurunan aliran darah ke ginjal hingga penurunan cardiac output :
menimbulkan iskemia pada nefron, bila − Shock
hipoperfusi berkepanjangan maka dapat − CHF
emnimbulkan nekrosis pada tubular dan − Emboli pulmonali
terjadinya ARF − Anafilaksis
− Jantung tamponade
− Sepsis
Intrarenal (Intrinsik) − Nefritis internal akut
Tabel:
Kerusakan jaringan ginjal yang disebabkan oleh − Terpapar nefrotoksin
Etiologi dari
proses inflamasi dan imunologi atau dari hipoperfusi − Glomerulonefritis akut
yang berkepanjangan − Vasculitis
Ketiga Tipe
− Syndrome hepatorenal ARF
− Akut tubular nekrosis
− Stenosis/ trombosis arteri atau
vena ginjal

Postrenal − Kanker pada uretra atau


Obstruksi pada sistem ginjal dari batu kalkuli bladder
uretra/ dimanapun letaknya − Batu/ kalkuli ginjal
Obstruksi pada bladder secara bilateral yang − Atony bladder
menyebabkan kegagalan pada postrenal, tidak − Kanker atau hiperplasia prostat
hanya pada satu fungsi ginjal. − Kanker cervix
− Striktura uretra
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis pada ARF seperti : pucat (anemia), oliguria, edema, hipertensi,
muntah, letargi, gejala kelebihan cairan berupa gagal jangtung kongestif atau
edema paru, aritmia jantung akibat hiperkalemia, hematemesis dengan atau
tanpa melena akibat gastritis atau tukak lambung, kejang, kesadaran menurun
sampai koma.
Fase gagal ginjal akut :
Fase oliguria atau anuria
Fase diuretik
Fase penyembuhan atau pascadiuretik
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rontgen Thorax Lab darah lengkap : WBC, RBC, HCT,
Platelet
Ultrasonografi ginjal
Test Doppler Analisa Elektrolit : Sodium, potassium,
calsium, kalium, natrium
CT Scan
AGD : PCO2, PO2, HCO3, Saturasi O2,
ECG (Electrocardiogram) PH
CVP (Central Venous Pressure) BUN, Creatinin, klirens kreatinin
Renal Arteriogram Enzim hepar : SGOT, SGPT
Urinalisis : berat jenis urine, osmolalitas
dan natrium urine
Penatalaksanaan Kegawatan

Penatalaksanaan Nekrosis Tubular akut :


Penggantian volume
Terapi Nutrisi
Kontrol asidosis
Kontrol hiperkalemia
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
a. Data subyektif
Faktor risiko berupa riwayat minum diuretik, minum obat.
Riwayat radang ginjal atau obstruksi saluran kencing.
Adanya anoreksia, mual dan riwayat muntah.
Kelelahan otot. Lemah dan lesu.
Sakit kepala, pandangan kabur.
Riwayat penyakit keluarga (Policystic, nefritis dan batu).
b. Data obyektif
Hipertensi, disritmia, nadi lemah, edema peri orbital, pucat.
Frekuensi eliminasi urine meningkat, poliuri (banyak kencing) yang merupakan
tanda awal atau penurunan frekuensi tanda lanjut.
Perubahan warna urine (kuning tua, kemerahan, keruh).
Perubahan turgor kulit.
BB meningkat (edema).
BB menurun (dehidrasi).
Perhatian kurang, konsentrasi kurang, memori kurang.
Tingkat kesadaran menurun (Azotemia, keseimbangan cairan terganggu).
Napas pendek, dan mungkin bau amoniak.
Banyak batuk (sputum berwarna pink).
T H A N K Y O U

Anda mungkin juga menyukai