• ERNI MARCELLA
AKUT
•
•
NURMIYANTI DO SIDDIK
ILERA WONDA
• YULITI AMOHOSO
Anatomi Ginjal
Saluran kemih terdiri dari ginjal yang terus menerus menghasilkan urin,dan
berbagai saluran reservoir yang dibutuhkan untuk membawa urin keluar tubuh.
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi
columna vertebralis (Price dan Wilson, 2006).
Kedua ginjal terletak retroperitoneal pada dinding abdomen, masing–masing di
sisi kanan dan sisi kiri columna vertebralis setinggi
vertebra T12 sampai vertebra L3. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah
daripada ginjal kiri karena besarnya lobus hepatis dekstra.
Masing–masing ginjal memiliki facies anterior dan facies posterior,
margomedialis dan margo lateralis, ekstremitas superior dan ekstremitas
inferior (Moore dan Agur, 2002).
Gambar: Anatomi ginjal manusia (Moore dan Agur, 2002)
Fisiologis Ginjal
Gagal ginjal akut (Acute Renal Failure, ARF) adalah penurunan fungsi ginjal tiba-
tiba yang ditentukan dengan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma.
Haluaran urine dapat kurang dari 40 ml/ jam (oliguria), tetapi mungkin juga
jumlahnya normal atau kadang- kadang dapat meningkat. Meskipun tidak ada
batas pasti untuk BUN dari 15-30 mg/dl dan peningkatan kreatinin dari 1-2
mg/dl mengisyaratkan ARF pada pasien yang sebelumnya mempunyai fungsi
ginjal normal.
ETIOLOGI
Kerusakan Nefron
Perubahan Vaskular
Perubahan Patologi Etiologi
Prerenal Kondisi yang disebabkan oleh
Penurunan aliran darah ke ginjal hingga penurunan cardiac output :
menimbulkan iskemia pada nefron, bila − Shock
hipoperfusi berkepanjangan maka dapat − CHF
emnimbulkan nekrosis pada tubular dan − Emboli pulmonali
terjadinya ARF − Anafilaksis
− Jantung tamponade
− Sepsis
Intrarenal (Intrinsik) − Nefritis internal akut
Tabel:
Kerusakan jaringan ginjal yang disebabkan oleh − Terpapar nefrotoksin
Etiologi dari
proses inflamasi dan imunologi atau dari hipoperfusi − Glomerulonefritis akut
yang berkepanjangan − Vasculitis
Ketiga Tipe
− Syndrome hepatorenal ARF
− Akut tubular nekrosis
− Stenosis/ trombosis arteri atau
vena ginjal
Manifestasi klinis pada ARF seperti : pucat (anemia), oliguria, edema, hipertensi,
muntah, letargi, gejala kelebihan cairan berupa gagal jangtung kongestif atau
edema paru, aritmia jantung akibat hiperkalemia, hematemesis dengan atau
tanpa melena akibat gastritis atau tukak lambung, kejang, kesadaran menurun
sampai koma.
Fase gagal ginjal akut :
Fase oliguria atau anuria
Fase diuretik
Fase penyembuhan atau pascadiuretik
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rontgen Thorax Lab darah lengkap : WBC, RBC, HCT,
Platelet
Ultrasonografi ginjal
Test Doppler Analisa Elektrolit : Sodium, potassium,
calsium, kalium, natrium
CT Scan
AGD : PCO2, PO2, HCO3, Saturasi O2,
ECG (Electrocardiogram) PH
CVP (Central Venous Pressure) BUN, Creatinin, klirens kreatinin
Renal Arteriogram Enzim hepar : SGOT, SGPT
Urinalisis : berat jenis urine, osmolalitas
dan natrium urine
Penatalaksanaan Kegawatan
Pengkajian
a. Data subyektif
Faktor risiko berupa riwayat minum diuretik, minum obat.
Riwayat radang ginjal atau obstruksi saluran kencing.
Adanya anoreksia, mual dan riwayat muntah.
Kelelahan otot. Lemah dan lesu.
Sakit kepala, pandangan kabur.
Riwayat penyakit keluarga (Policystic, nefritis dan batu).
b. Data obyektif
Hipertensi, disritmia, nadi lemah, edema peri orbital, pucat.
Frekuensi eliminasi urine meningkat, poliuri (banyak kencing) yang merupakan
tanda awal atau penurunan frekuensi tanda lanjut.
Perubahan warna urine (kuning tua, kemerahan, keruh).
Perubahan turgor kulit.
BB meningkat (edema).
BB menurun (dehidrasi).
Perhatian kurang, konsentrasi kurang, memori kurang.
Tingkat kesadaran menurun (Azotemia, keseimbangan cairan terganggu).
Napas pendek, dan mungkin bau amoniak.
Banyak batuk (sputum berwarna pink).
T H A N K Y O U