Materi PPGPI
Minggu II Maret 2020
Pengantar
Injil Lukas merupakan salah satu dari empat tulisan yang mengawali
Perjanjian Baru. Injil Lukas digolongkan sebagai Injil Sinoptik bersama
dengan Injil Matius dan Injil Markus. Isi pemberitaannya mengenai
kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus. Di kalangan para ahli
Perjanjian Baru, Lukas diyakini sebagai penulis Injil ini. Penyusunan Injil
Lukas menggunakan bahan-bahan tulisan yang kurang lebih sama
dengan yang digunakan dalam Injil Matius dan Injil Markus, tetapi hasil
susunannya tidak persis sama dengan kedua Injil tersebut. penulis Injil
Lukas mengajak untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan
cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran
Yesus. Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap
fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan
menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain.
Jemaat yang digambarkan dalam Injil Lukas adalah jemaat yang
tengah menghadapi rupa-rupa persoalan.Pertama, komunitas Lukas
sedang mengalami krisis pengharapan akan kedatangan Tuhan
(parousia). Di antara mereka ada yang tetap bertekun dalam
pengharapan kedatangan Tuhan sementara yang lain sudah mulai lesu
imannya dan terus mempertanyakan kapan hari kedatangan Tuhan itu
tiba (Lukas 17:8).
Anak Manusia digambarkan akan datang kembali sebagai Hakim
untuk menyatakan keadilan dan kebenaran Allah yang sejati bagi
seluruh umat manusia (Lukas 18:8 band. Matius 19:28). Dengan
menggunakan sosok hakim yang lalim ini, Tuhan Yesus ingin
memunculkan kontras yang sangat menyolok antara hakim duniawi
dan Hakim Ilahi.
Hakim Lalim; Dalam budaya yahudi hakim Dalam budaya Yahudi,
hakim adalah orang dengan kuasa yang luar biasa. Hakim adalah
wakil Allah untuk menyatakan keadilan dan kebenaran bagi mereka
yang tertindas. Dalam kebudayaan Ibrani, hakim adalah pemegang
keputusan terakhir, tanpa juri atau naik banding. Praksis hakim harus
selalu didasarkan pada hukum Musa sebagai dasar kebenaran. Hakim
dalam perumpamaan Tuhan Yesus memiliki karakter yang bertolak
belakang dari karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang hakim.
Hakim dalam perumpamaan ini tidak takut akan Allah dan tidak
menghormati seorangpun. Dengan menyatakan karakter hakim seperti
ini, Tuhan Yesus ingin memperlihatkan betapa bobrok hakim itu.
Perempuan janda; Di dalam budaya Yahudi yang patriarkhal, wanita
(secara khusus janda) merupakan kelompok masyarakat yang
tersubordinasi, baik dalam lingkup politik, religius, maupun sosial Lebih
buruk lagi, janda merupakan sosok yang amat mengenaskan. Dalam
konteks masyarakat Yahudi pada waktu itu, mereka biasanya adalah
orang-orang yang kekurangan dan tanpa pertolongan dan selalu
ditekan dan menjadi korban hukum. Di sisi yang lain, janda seringkali
digambarkan sebagai penerima kebaikan dan pertolongan
Allah.berbanding terbalik dengan konteks budaya Yahudi pada waktu
itu, Lukas dalam Injilnya memberikan penghargaan yang sangat positif
bagi kaum wanita dan janda.
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk
menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-
jemu.Tuhan Yesus sendiri memberikan perumpamaan, bahwa ada
seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati
siapapun (ay. 2). Di sisi lain, ada janda yang selalu datang kepada
hakim tersebut dan selalu meminta hakim itu untuk membela
perkaranya (ay. 3). Hakim tersebut awalnya menolak (ay. 4), tetapi
karena janda tersebut terus menerus meminta dan mengganggu
hakim itu maka akhirnya hakim itu pun membela perkaranya (ay. 5).
Tuhan Yesus juga menjelaskan makna dari gambaran tadi, yaitu jika
seorang hakim (manusia) yang lalim akhirnya bisa luluh karena
permohonan yang terus menerus dari janda tersebut, apalagi Allah
pasti tidak akan mengulur-ulur waktu sebelum menolong orang-orang
pilihanNya yang berseru kepadaNya siang dan malam (ay. 6-7). Itu
berarti kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu? Berdoa dengan
tidak jemu-jemu adalah berdoa secara terus menerus hingga Tuhan
menjawab doa kita. Berdoa dengan tidak jemu-jemu adalah berdoa
dengan konsisten, tanpa batas waktu jika diperlukan, hingga doa kita
dijawab.
Pertanyaan
Baca dan pahami Teks Lukas 18:1-8
Apa Maksud Yesus menyampaikan perumpamaan ini ?
Nilai-nilai apa sajakah yang ditemukan dalam perikop ini?
Bagaimana pandangan saudara/i tentang doa?
Relevansi dari Firman ini untuk kita sebagai warga Gereja (terutama
sebagai pemuda/I gereja ?
Materi PPGPI
Minggu III Maret 2020
Langkah – langkah
- Peserta ibadah membaca dan memahami teks Matius 25:1-13
- Pemimpin Ibadah membentuk kelompok – kelompok
1
Metode bermain peran (role playing ) merupakan salah satu bentuk drama. Dalam metode ini, peserta diminta
untuk bermain suatu drama, secara spontan untuk memperagakan peran – perannya dalam berinteraksi. Peran yang
dilakukan berhubungan dengan masalah maupun tantangan dan hubungannya dengan manusia. Metode Bermain
peran disini berdasarkan kisah-kisah dalam Alkitab/ bisa diganti dengan realitas hidup pemuda/i dll.
- Pemimpin ibadah memberikan penjelasan pada peserta tentang
kegiatan role playing.
- Masing – masing kelompok berperan sesuai dengan cerita
- Masing-masing Kelompok menyusun dan menyampaikan hasil
kesimpulan berdasarkan skenario yang dimainkan.
- Pemimpin Ibadah memberikan kesimpulan dari kegiatan role playing
tentang Firman Tuhan diatas.
Materi PPGPI
Minggu IV Maret 2020
Pengantar
Materi PPGPI
Minggu V Maret 2020
PESAN BERANTAI:
- mempersiapkan satu ayat Alkitab yang akan disampaikan kepada
peserta ibadah lainnya.
- Pesan berantai dimulai dari pemimpin ibadah.
- Sebelum membaca ayat Alkitab yang akan dibagikan terlebih dahulu
menyebutkan nama orang yang akan menerima pesan Alkitab itu.
Kemudian orang tersebut menyebutkan nama orang lain sebelum ia
membacakan ayat Alkitab yang telah disiapkan.
- Begitu selanjutnya sampai semua peserta ibadah mengirim dan
menerima pesan Alkitab.
Materi PPGPI
Minggu I April 2020
Materi PPGPI
Minggu III April 2020
Pertanyaan sharing :
Terkait dengan Tema : “Bersaksi bagi Kristus” maka sejauh mana
implementasi tema ini dalam kehidupan kita berjemaat secara khusus di
tengah persekutuan kita sebagai Pemuda gereja ?
(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing
jemaat)
Materi PPGPI
Minggu IV April 2020