Anda di halaman 1dari 19

Materi PPGPI

Minggu IV Februari 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : SengsaraNya Memulihkan
BACAAN : Matius 16: 21-28
METODE : Refleksi

Saudara/i yang diberkati Tuhan….


Perikop Firman Tuhan ini, berbicara tentang Penderitaan Yesus nanti dan
syarat-syarat mengikut Dia”. Pemberitaan itu berawal dari evaluasi yang Dia
buat di tengah-tengah pelayananNya, yang sudah banyak dirasakan dan
dilihat oleh orang banyak, yang jelas terlihat dalam-pasal- pasal sebelumnya,
yaitu: penyembuhan orang sakit, memberi makan orang lapar dan banyak
mujizat lainnya yang Ia lakukan. Ia juga mempersiapkan para murid tentang
kematiannya nanti. Yesus mengatakan mengenai penderitaan yang akan
dialami oleh sang Mesias, dimana Mesias itu akan ditolak bahkan akan
dibunuh dan bangkit pada hari ketiga. Hal yang menarik dari pengajaran dan
ketika orang-orang yang pertama menolak Mesias adalah tua-tua, imam-
imam kepala dan ahli-ahli Taurat (ay. 21) yang notabennya adalah “kaum
rohaniawan”. Namun Petrus yang adalah murid yang paling dekat dengan
Yesus malah menegorNya (ay.22) karena ia belum mengerti dan memahami
bahwa Yesus harus mati dan disalibkan kemudian bangkit pada hari yang
ketiga. Sehingga Yesus membentaknya :”Enyahlah Iblis engkau batu
sandungan bagiku” (ay. 23). “Batu sandungan” adalah sesuatu yang
menjegal atau merintangi orang lain dari hubungan dengan Allah. Itu berarti
Pemikiran dan perkataan Petrus yang sepertinya adalah kebaikan itu
menjadi batu sandungan karena itu adalah tindakan yang menghina Kristus
dan mendukakan hati-Nya. Padahal seharusnya para murid harus bersama-
sama Yesus dalam melakukan kehendak Bapanya di sorga. Karenanya Yesus
katakan setiap orang yang mau mengikut Yesus harus menyangkal
dirinya(ay. 24) Yesus mau menegaskan bahwa harta duniawi tidak akan
berguna bila jauh dari kehendak Allah, bahkan harta duniawi itu tidak
berguna bagi Allah. Yesus tahu bahwa akan datang masa sulit bagi murid
dan juga bagi orang yang percaya. Dimana kita akan diperhadapkan dengan
dunia yang sulit dan yang bersikap memusuhi. Jika dalam keadaan seperti ini
seseorang malu untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang Kristen,
jika ia takut untuk memperlihatkan kepada siapa dia berpihak, maka ia tidak
akan bisa berharap untuk memperoleh tempat terhormat /mulia bila Yesus
datang. Karena itu ingatlah! Pengakuan bukanlah atribut diri saja bagi orang
percaya, tetapi pengakuan kita adalah penegasan kepada dunia ini bahwa
hanya di dalam Yesus ada kehidupan dan keselamatan.
Saudara/i yang diberkati Tuhan….
Itu berarti mengikut Kristus benar-benar membutuhkan komitmen yang
tinggi, tidak boleh setengah-setengah.  Memikul salib juga berarti mengalami
penderitaan karena namaNya. Sebagai anak-anak Tuhan  (pengikut Kristus)
kita haruslah mempunyai bukti identitas yang diakui oleh Tuhan Yesus, yaitu
mengalami kelahiran baru yang dimeteraikan oleh Roh Kudus.  
Saudara/i yang diberkati Tuhan….
Di era yang semakin maju ini kebutuhan di sekitar kita, tidak berkurang
malah semakin banyak dan semakin kompleks serta pelik, masalah jasmani,
rohani, moral social, politik malah semakin rawan tak jarang menimbulkan
korban. Dalam realitas yang mengerikan ini seperti itulah Yesus mau
menunjukan kasihNya yang tulus kepada setiap orang yang dibelenggu
persoalan kehidupan. Ia mau menyelamatkan manusia dari belenggu dosa
dengan memberikan diriNya di salibkan. Ia rela mengorbankan diriNya.
Adakah kita setia dan mau mengikut Yesus. Ataukah kita menjadi batu
sandungan bagi Yesus dan sesama?
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Banyak dijumpai orang Kristen yang, justru, bukan teladan baik yang
ditunjukkan, sebaliknya malah menjadi batu sandungan bagi orang lain; 
sering terjadi pertengkaran, percekcokan, perselisihan, fitnah, gosip dan
saling menjatuhkan satu sama lain di antara jemaat dalam satu lingkup
gereja; Pada hal sebagai anak-anak Tuhan kita harus menjaga   persekutuan
kita dengan Tuhan dan terus bertumbuh dan berkomitmen melakukan apa
yang benar di hadapan-Nya.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus baik bagi diri sendiri juga bagi
sesama, maka kita tidak boleh menjadi batu sandungan bagi orang lain. Apa
yang tampak di luar haruslah sama dengan yang ada dalam hati kita, apa
yang kita ucapkan haruslah sama dengan apa yang kita lakukan agar kita
sungguh layak menjadi bait Allah, menjadi pelayan kasih-Nya bagi sesama
terutama keluarga kita. Segala sembah sujud, pujian kita sungguh dapat
menyenangkan hati Tuhan, karena kita bukan menjadi batu sandungan tapi
justru kita menjadi batu penjuru. Sembah sujud kepada Tuhan harus menjadi
nyata dalam tindakan dan perkataan kita sebagai pemuda/I gereja. Marilah
di minggu-minggu sengsara Kristus ini kita memaknainya guna
pertumbuhan iman percaya kepada Kristus yang telah mengorbankan
dirinya untuk menebus segala dosa dan pelanggaran kita. Tuhan
memberkati Amin.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI PAPUA masing-


masing jemaat)
Materi PPGPI
Minggu I Maret 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : SengsaraNya, memulihkan
BACAAN : Wahyu 2:8-11
METODE : Renungan

Saudara/I yang diberkati Tuhan….


Kristus yang mau memberi diri untuk menanggung dosa manusia merupakan karya
agung yang dinyatakan bagi umat manusia. Hal tersebut merupakan bukti kasih-
Nya kepada manusia agar manusia mendapat tempat yang layak dan berkenan.
Perjalanan kesengsaraan yang dialami oleh Yesus hendaknya dimaknai sebagai
bagian yang tidak terlepaspisahkan dari kehidupan manusia sebagai pengikut-Nya,
serta mengambil bagian didalamnya lewat berbagai pergumulan hidup yang
dialami.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Wahyu 2:8-11 menjelaskan tentang kehidupan jemaat kristen di Smirna yang
diperhadapkan dengan begitu banyak kesulitan dan menantang mereka untuk
dapat melewati semua kesulitan tersebut sampai beroleh kemenangan.
Smirna adalah suatu kota pelabuhan yang besar disebelah utara Efesus. Jemaat
Kristen di Smirna rupanya berada dalam kemiskinan dibidang ekonomi dan juga
kesusahan serta tekanan yang cukup besar dalam perjalanan hidup. Mereka
mendapat tekanan bukan hanya oleh penguasa tetapi juga oleh sinagoge setempat.
Sinagose di Smirna disebut “jemaah iblis”, bukan karena ia adalah tempat ibadah
Yahudi, melainkan karena orang-orang Yahudi di Smirna bersikap bermusuhan
terhadap orang-orang kristen. Mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi adalah
sekelompok pemimpin Yahudi setetmpat yang cenderung memfitnah, menuduh
orang kristen sebagai sumber segala masalah atau bersikap tidak setia kepada
pemerintah Roma. Disini menunjukkan bahwa bentu penganiayaan dan tekanan
yang dihadapi dapat saja membuat orang-orang kristen di Smirna beralih dan
meninggalkan Kekristenan karena ketidaksanggupan mereka menghadapi kesulitan
itu. Namun jemaat di Smirna tidak membiarkan dirinya diintimidasi. Semua yang
mereka alami sesungguhnya bukanlah merupakan kecaman, melainkan dorongan
untuk tetap berjuang mempertahankan kekristenan ditengah kesulitan yang
dihadapi.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Iman orang Kristen di Smirna diuji oleh Tuhan. Tuhan mempersiapkan jemaat di
Smirna menjadi jemaat yang tangguh dengan mengatakan bahwa mereka akan
mengalami lebih banyak penindasan (ay.10). kemurnian hidup mereka akan diuji
oleh penderitaan yang ditimpakan iblis kepada mereka. Iblis yang dimaksudkan
mengacu pada orang-orang yang melakukan kejahatan, orang-orang yang suka
membuat onar. Mereka sebagai lawan utama terhadap rencana-rencana Tuhan.
Pengujian tersebut berlangsung dalam waktu 10 hari. Waktu 10 hari menunjukkan
waktu yang singkat. Hal ini sesungguhnya menggambarkan bahwa pada saatnya
para penguasa akan meruntuhkan semangat orang kristen dengan perlakuan yang
menurut penilaian mereka dapat mematahkan semangat kekristenan jemaat
Smirna secara perlahan. Untuk menghadapi hal ini, kepada jemaat kristen di Smirna
diserukan supaya mereka setia sampai mati dan kepada mereka dijanjikan akan
menerima mahkota kehidupan. Artinya mereka yang tetap setia sampai akhir akan
mendapatkan medali emas untuk kehidupan yaitu kehidupan kekal, yang
merupakan hadiah tertinggi bagi kehidupan.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Setiap kita tidak luput dari berbagai kesulitan dan tantangan. Namun hendaknya
kesulitan dan tantangan itu tidak menjadi sebuah kecaman, tetapi sebaliknya
dijadikan sebagai motivasi untuk melewatinya dan semakin teguh. Sebab Tuhan
bukan tidak melihat segala kesulitan yang kita hadapi. Ia justru memberikan kita
semangat untuk tetap tegar melewatinya. Ia tidak tinggal diam dan tidak akan
membiarkan umat-Nya binasa oleh berbagai tantangan itu. Susah dan senang
manusia ada bersama Tuhan.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Bertahanlah menjalani semua kesulitan dan pergumulan hidup sampai akhir
sehingga beroleh kemenangan dengan memaknai kesengsaraan Yesus yang
memberi diri-Nya bagi kehidupan manusia yang diwujudkan dengan siap dan
bersedia menanggung semua dosa manusia melalui kesengsaraan dan kematian-
Nya. Kita turut mengambil bagian dalam perjalanan kesengsaraan Yesus melalui
semua pergumulan dan tantangan hidup yang kita alami. Berjuanglah terus supaya
dapat bertahan sampai perjuangan akhir supaya beroleh mahkota kehidupan yang
kekal

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI PAPUA masing-


masing jemaat)

Materi PPGPI
Minggu II Maret 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : Berjaga dan Berdoalah
BACAAN : Lukas 13: 31-35
METODE : PA

Pengantar

 Injil Lukas merupakan salah satu dari empat tulisan yang mengawali
Perjanjian Baru. Injil Lukas digolongkan sebagai Injil Sinoptik bersama
dengan Injil Matius dan Injil Markus. Isi pemberitaannya mengenai
kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus. Di kalangan para ahli
Perjanjian Baru, Lukas diyakini sebagai penulis Injil ini. Penyusunan Injil
Lukas menggunakan bahan-bahan tulisan yang kurang lebih sama
dengan yang digunakan dalam Injil Matius dan Injil Markus, tetapi hasil
susunannya tidak persis sama dengan kedua Injil tersebut. penulis Injil
Lukas mengajak untuk memahami iman Kristen lebih baik lagi dengan
cara menceritakan tentang kehidupan pelayanan dan pengajaran
Yesus. Untuk itu dia memberikan perhatian secara khusus terhadap
fakta-fakta historis tentang Yesus dengan mempelajari dan
menggunakan data-data dari laporan-laporan yang dibuat orang lain.
Jemaat yang digambarkan dalam Injil Lukas adalah jemaat yang
tengah menghadapi rupa-rupa persoalan.Pertama, komunitas Lukas
sedang mengalami krisis pengharapan akan kedatangan Tuhan
(parousia). Di antara mereka ada yang tetap bertekun dalam
pengharapan kedatangan Tuhan sementara yang lain sudah mulai lesu
imannya dan terus mempertanyakan kapan hari kedatangan Tuhan itu
tiba (Lukas 17:8).
 Anak Manusia digambarkan akan datang kembali sebagai Hakim
untuk menyatakan keadilan dan kebenaran Allah yang sejati bagi
seluruh umat manusia (Lukas 18:8 band. Matius 19:28). Dengan
menggunakan sosok hakim yang lalim ini, Tuhan Yesus ingin
memunculkan kontras yang sangat menyolok antara hakim duniawi
dan Hakim Ilahi.
 Hakim Lalim; Dalam budaya yahudi hakim Dalam budaya Yahudi,
hakim adalah orang dengan kuasa yang luar biasa.  Hakim adalah
wakil Allah untuk menyatakan keadilan dan kebenaran bagi mereka
yang tertindas.    Dalam kebudayaan Ibrani, hakim adalah pemegang
keputusan terakhir, tanpa juri atau naik banding.  Praksis hakim harus
selalu didasarkan pada hukum Musa sebagai dasar kebenaran. Hakim
dalam perumpamaan Tuhan Yesus memiliki karakter yang bertolak
belakang dari karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang hakim.
Hakim dalam perumpamaan ini tidak takut akan Allah dan tidak
menghormati seorangpun. Dengan menyatakan karakter hakim seperti
ini, Tuhan Yesus ingin memperlihatkan betapa bobrok hakim itu.
 Perempuan janda; Di dalam budaya Yahudi yang patriarkhal, wanita
(secara khusus janda) merupakan kelompok masyarakat yang
tersubordinasi, baik dalam lingkup politik, religius, maupun sosial Lebih
buruk lagi, janda merupakan sosok yang amat mengenaskan.  Dalam
konteks masyarakat Yahudi pada waktu itu, mereka biasanya adalah
orang-orang yang kekurangan dan tanpa pertolongan dan selalu
ditekan dan menjadi korban hukum. Di sisi yang lain, janda seringkali
digambarkan sebagai penerima kebaikan dan pertolongan
Allah.berbanding terbalik dengan konteks budaya Yahudi pada waktu
itu, Lukas dalam Injilnya memberikan penghargaan yang sangat positif
bagi kaum wanita dan janda.
 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk
menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa  dengan tidak jemu-
jemu.Tuhan Yesus sendiri memberikan perumpamaan, bahwa ada
seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati
siapapun (ay. 2). Di sisi lain, ada janda yang selalu datang kepada
hakim tersebut dan selalu meminta hakim itu untuk membela
perkaranya (ay. 3). Hakim tersebut awalnya menolak (ay. 4), tetapi
karena janda tersebut terus menerus meminta dan mengganggu
hakim itu maka akhirnya hakim itu pun membela perkaranya (ay. 5).
Tuhan Yesus juga menjelaskan makna dari gambaran tadi, yaitu jika
seorang hakim (manusia) yang lalim akhirnya bisa luluh karena
permohonan yang terus menerus dari janda tersebut, apalagi Allah
pasti tidak akan mengulur-ulur waktu sebelum menolong orang-orang
pilihanNya yang berseru kepadaNya siang dan malam (ay. 6-7). Itu
berarti kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu? Berdoa dengan
tidak jemu-jemu adalah berdoa secara terus menerus hingga Tuhan
menjawab doa kita. Berdoa dengan tidak jemu-jemu adalah berdoa
dengan konsisten, tanpa batas waktu jika diperlukan, hingga doa kita
dijawab.
Pertanyaan
 Baca dan pahami Teks Lukas 18:1-8
 Apa Maksud Yesus menyampaikan perumpamaan ini ?
 Nilai-nilai apa sajakah yang ditemukan dalam perikop ini?
 Bagaimana pandangan saudara/i tentang doa?
 Relevansi dari Firman ini untuk kita sebagai warga Gereja (terutama
sebagai pemuda/I gereja ?

Materi PPGPI
Minggu III Maret 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : Berjaga dan Berdoalah
BACAAN : Matius 25:1-13
METODE : Main Peran ( Role Playing)1

Langkah – langkah
- Peserta ibadah membaca dan memahami teks Matius 25:1-13
- Pemimpin Ibadah membentuk kelompok – kelompok
1
Metode bermain peran (role playing ) merupakan salah satu bentuk drama. Dalam metode ini, peserta diminta
untuk bermain suatu drama, secara spontan untuk memperagakan peran – perannya dalam berinteraksi. Peran yang
dilakukan berhubungan dengan masalah maupun tantangan dan hubungannya dengan manusia. Metode Bermain
peran disini berdasarkan kisah-kisah dalam Alkitab/ bisa diganti dengan realitas hidup pemuda/i dll.
- Pemimpin ibadah memberikan penjelasan pada peserta tentang
kegiatan role playing.
- Masing – masing kelompok berperan sesuai dengan cerita
- Masing-masing Kelompok menyusun dan menyampaikan hasil
kesimpulan berdasarkan skenario yang dimainkan.
- Pemimpin Ibadah memberikan kesimpulan dari kegiatan role playing
tentang Firman Tuhan diatas.

Tujuan Main peran :


 Peserta dapat memahami cerita Alkitab
 mengajarkan tentang empati pada pemuda/I gereja.
 Peserta diajak untuk mengalami dunia dengan cara melihat dari sudut
pandang orang lain.
 Peserta diminta untuk membayangkan dirinya di posisi orang lain agar
bisa menyelami perasaan dan sikap yang tunjukkan oleh orang lain.
 memahami dan peduli terhadap tujuan dan perjuang dari orang lain,
dan mencoba untuk berperan yang tidak biasa. Dalam artian
memainkan peran orang lain yang mungkin dapat berbeda dengan
karakteristik yang ada dalam dirinya.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing


jemaat)

Materi PPGPI
Minggu IV Maret 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : Pengikut Kristus yang setia
BACAAN : Matius 26:14-16
METODE : Diskusi

Pengantar

 Kepercayaan dan kejujuran memang mahal harganya, bahkan jika


ditebus dengan nyawa pun mungkin masih tersisa sakitnya. Itulah
sebabnya, mengapa sangat dibutuhkannya kejujuran dan saling
menjaga kepercayaan antar manusia, antar pasangan, antar keluarga,
antar saudara, dan sebagainya. Berkhianat Mungkin semua orang
pernah melakukannya, Memang, tiada manusia yang benar-benar
memiliki rasa jujur, namun kita masih mampu untuk melakukan
semaksimal mungkin berlaku jujur dan menjaga kepercayaan yang
telah diberikan oleh orang lain. Menjadikan kejujuran sebagai habit dan
menjaganya kepada setiap orang.
 Salah satu tokoh yang terkenal yang mengkhianati Yesus dan menjual
dengan tiga puluh keping perak yakni Yudas Iskariot. Yudas Iskariot
menjadi terkenal meski secara negatif karena dialah yang
mengkhianati Yesus dengan menyerahkan-Nya kepada orang-orang
farisi dan imam kepala. Kita tahu Yudas Iskariot adalah salah satu dari
dua belas murid Yesus yang tadinya cukup dipercaya, karena dia
seorang pemegang kas atau bendahara (Yohanes 12:6). Ternyata
Yudas tidak cukup kuat menghadapi dunia ini, bahkan kematiannya
pun sangat tragis.
Pertanyaan
1. Diskusikan tentang sikap Yudas
2. Bagaimana upaya pemuda/I gereja untuk menjadi pengikut Kristus
yang setia
(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing
jemaat)

Materi PPGPI
Minggu V Maret 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : Pengikut Kristus yang setia
BACAAN : Markus 14:3-9
METODE : Rekreasi
Penjalasan : Kegiatan Ibadah Kreatif dapat dilakukan dalam bentuk
Rekreasi (Pesan Alkitab Berantai)

 PESAN BERANTAI:
- mempersiapkan satu ayat Alkitab yang akan disampaikan kepada
peserta ibadah lainnya.
- Pesan berantai dimulai dari pemimpin ibadah.
- Sebelum membaca ayat Alkitab yang akan dibagikan terlebih dahulu
menyebutkan nama orang yang akan menerima pesan Alkitab itu.
Kemudian orang tersebut menyebutkan nama orang lain sebelum ia
membacakan ayat Alkitab yang telah disiapkan.
- Begitu selanjutnya sampai semua peserta ibadah mengirim dan
menerima pesan Alkitab.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing


jemaat)

Materi PPGPI
Minggu I April 2020

TEMA : Sengsara Kristus memulihkan Hidup Manusia


SUB TEMA : Makna kesengsaraan Kristus
BACAAN : Mazmur 22:15-25
METODE : Refleksi

Saudara/I yang diberkati Tuhan….


Kitab Mazmur umumnya berisi tentang nyanyian, doa, puisi dan liturgi
keagamaan Israel, dan Mazmur 22 merupakan ungkapan ratapan baik secara
pribadi maupun kelompok untuk meminta pertolongan dan pembebasan dari
Allah. Mazmur ini mencerminkan refleksi umat atas penyataan Allah
ditengah kehidupan secara pribadi. Mazmur ratapan berfungi mengatasi
konflik iman secara terkontrol agar tidak terjadi penyimpangan. Mazmur ini
termasuk mazmur ratapan pribadi, ratapan Daud untuk dirinya sendiri dan
mewakili umat. Raja Daud percaya bahwa Tuhan YHWH sebagai Allah yang
pengasih, Allah yang mendengar dan memperhatikan serta terlibat dalam
kehidupan umatnya.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Perikop ini menunjukan sebuah ungkapan penderitaan yang dialami oleh
pemazmur bukan saja penderitaan fisik tapi juga penderitaan Psikis atau
jiwa. Ayat 15 dan 16 menggambarkan bagaimana pemazmur mengalami
patah hati dan kehilangan semangat. Seperti pasrah pada keadaan.
Pemasmur menggambarkan bahwa ia tidak hanya mengalami penderitaan
fisik tetapi juga dipermalukan, diejek dan menjadi tontonan orang banyak.
Dan pemazmur seakan-akan telah diletakan didalam dunia maut. Dalam
kondisi stress akibat penderitaan yang berkepanjangan, pemazmur merasa
seakan tidak lagi mendapat perhatian, dan pertolongan seakan jauh darinya.
Pemazmur menunjukan bagaimana ia mengalami penderitaan fisik yang
sangat dalam. Perlakuan orang-orang jahat yang melukai tubuh. Dan
membuatnya menjadi bulan-bulanan sungguh sangat menyakiti.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Dalam kesesakan dan kesakitan, ternyata tidak membuat pemazmur
melupakan Tuhan. Pemazmur justru menaruh pengharapan kepada Allah
bahwa ketika pemazmur sudah tidak dapat menolong dirinya sendiri, dan
bahkan orang lain disekitarnya sudah tidak dapat lagi diharapkan untuk
menolongnya keluar dari penderitaan dan masalah yang menghimpitnya,
masih ada Allah, sumber pengharapannya. Bahwa diakhir semua
pertolongan yang Tuhan sediakan selalau ada ungkapan syukur yang
dinaikan dengan puji-pujian. Semua yang Tuhan ijinkan terjadi selalu ada
rencana dan maksud Tuhan yang Indah. Ungkapan syukur merupakan
jawaban semua orang percaya bahwa dalam situasi apapun, kita yakini
Tuhan selalu menyiapkan yang terbaik dalam hidup kita.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Situasi yang dialami pemazmur Daud mungkin pernah dialami oleh kita,
karena itu, seperti pemazmur, kita tetap bertekun dalam doa, dan
memandang kesetiaan serta kebaikan Tuhan dimasa lalu sebagai dasar
pengharapan kita dimasa kini dan masa depan. Pemazmur dalam keluh
kesah sekalipun ia tetap berpengharapan hanya kepada Allah. Karena itu
marilah kita juga tetap berharap kepada Allah yang sanggup membawa kita
keluar dari setiap permasalahan hidup kita. Penderitaan Kristus
mengantarNya pada kemuliaan, karena itu jika akan membawa kelepasan
dan kemenangan dalam hidup dan pergumulan kita.
Karena itu Saudara/I yang diberkati Tuhan….Di Minggu Sengsara Kristus ini
kita diajak untuk merenungkan secara khusus Sengsara Kristus, di kayu
salib, dalam terang Firman Tuhan kita diajak untuk menghayati kembali
makna Kesengsaraan Kristus di kayu salib yang sekiranya memotivasi kita
untuk tetap setia kepada Tuhan.

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing


jemaat)
Materi PPGPI
Minggu II April 2020

TEMA : Kristus Bangkit kehidupan dibaharui


SUB TEMA : Kebangkitan Kristus membawa Keselamatan
BACAAN : Yohanes 20: 1-10
METODE : Refleksi

Saudara/I yang diberkati Tuhan….


Kebangkitan Yesus dipahami oleh semua umat percaya sebagai hal yang
sangat penting bagi kekristenan. Kebangkitan Yesus ibarat jantung pada
manusia, demikianlah Paskah dianalogikan bagi Kekristenan. bahwa
kebangkitan Yesus menjadikan kita orang-orang yang sungguh berarti
karena diberi kehidupan kekal. Kita telah menjadi orang-orang yang
dimenagkan dari Kuasa dosa. KebangkitanNya membewa keselamatan bagi
kita.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Perikop ini menggambarkan kondisi para murid tapa Yesus adalah kondisi
yang sangat mengkhawatirkan, mereka sampai pada titik nadir terendah.
Kematian Yesus merupakan pukulan berat bagi mereka. Maria sudah berada
di makam Yesus, ia kesana bukan karena iman bahwa Yesus bangkit tetapi
karena ingin menunjukan penghormatan dan kasihnya. Maria adalah yang
pertama mengetahui fakta kubur kosong. Ia menduga tubuh Yesus telah
dicuri, maka ia berlari pada Petrus dan murid-murid lainnya. Mendengar
perkataan Maria, mereka pun berlari ke kubur kosong tersebut. Petrus orang
pertama yang mendengar dari Maria justru didahului oleh murid-murid
lainnya karena rasa penyesalannya dan bersalahnya telah menyangkali
Yesus. Denga demikian kesimpulan petrus dan murid-murid lainnya sama
dengan Maria yaitu bahwa mayat Yesus telah dicuri orang. Mengapa mereka
berkesimpulan demikian ? dikarenakan mereka tidak memahami apa yang
pernah Yesus katakan (Ay. 9). Sejauh ini murid-murid Yesus belum
memahami perkataan Yesus bahwa ia akan dibangkitkan pada hari ketiga.

Kubur kosong adalah bukti kebangkitan Yesus. Allah sudah


menubuatkannya. Yesus bangkit karena prakarsa Allah.
Saudara/I yang diberkati Tuhan….
Pengakuan bahwa Yesus telah bangkit berarti hidup kita adalah paskah,
hidup yang telah melewati kematian, berarti hidup baru yakni hidup yang
bertobat. Paskah merupakan moment mengingat, merenung, menghayati
kembali sebuah proses penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus bagi
umat manusia. Menyelamatkan manusia yang sudah jatuh terpuruk dalam
kubangan dosa dan pelanggaran titahnya Tuhan Allah, dan memungkinkan
memperoleh kembali kehidupan yang baru.Yesus harus melewati
penderitaan yang sangat panjang, menyakitkan, penghinaan, sengsara dan
harus di salib yang pada akhirnya mati di Golgota sebagai jalan yang harus
ditempuh agar manusia yang penuh dosa dan tak layak dihadapan Sang
Allah dibebaskan dari semua dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan.
Tuhan memberkati kita. Amin.
(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing
jemaat)

Materi PPGPI
Minggu III April 2020

TEMA : Kristus Bangkit kehidupan dibaharui


SUB TEMA : Bersaksi bagi Kristus
BACAAN : Yohanes 20:19-23
METODE : Sharing
Pengantar
 Setelah kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari ketiga, maka
Yesus menampakkan diri kepada banyak orang. Pertama-tama, Yesus
menampakkan diri kepada Maria Magdalena, lalu kepada para murid-
murid. Dengan menampakan diriNya kepada Murid-murid, Yesus hendak
meyakinkan kepada banyak orang bahwa Ia bukan Allah yang mati,
melainkan Ia hidup untuk selama-lamanya. Dengan adanya penampakan
diri Yesus kepada para murid dan banyak saudara yang lain adalah untuk
menepis anggapan bahwa Yesus sebagai manusia biasa. Karena banyak
orang yang menolak keilahian Yesus, oleh sebab itu Yesus hendak
meyakinkan kepada semua orang. Dengan banyaknya saksi mata yang
melihat bahwa Yesus hidup, maka keilahian Yesus bisa diterima oleh para
murid dan banyak orang lainnya. Juga Yesus menampakkan diri kepada
para murid dengan tujuan untuk meneguhkan kesaksian para murid bahwa
benar Yesus itu hidup dan menjamin masa depan semua orang yang
percaya kepada-Nya.
 Pada sisi lain, Yesus menampakkan diri dengan tujuan untuk
mempersiapkan saksi bagi Kristus. Ketika Yesus menampakkan diri kepada
semua murid dan sebelum Yesus naik ke surga, dalam catatan Lukas
mengatakan “Kamu adalah saksi dari semuanya ini” (Luk. 24:48). Ayat ini
hendak menegaskan bahwa setiap murid Kristus dipanggil untuk menjadi
saksi yang menceritakan karya salib mulai dari kematian, kebangkitan,
penampakkan diri Yesus dan kenaikan-Nya ke surga. Peranan para saksi ini
sangat penting untuk memberitakan keilahian Yesus kepada semua orang,
mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi. Sebab,
bagaimana mungkin semua orang dapat mengenal Kristus jika tidak ada
murid yang bersaksi tentang Kristus.

Pertanyaan sharing :
Terkait dengan Tema : “Bersaksi bagi Kristus” maka sejauh mana
implementasi tema ini dalam kehidupan kita berjemaat secara khusus di
tengah persekutuan kita sebagai Pemuda gereja ?
(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing
jemaat)

Materi PPGPI
Minggu IV April 2020

TEMA : Kristus Bangkit kehidupan dibaharui


SUB TEMA : Yesus Roti Hidup
BACAAN : Yohanes 6:32-40
METODE : Refleksi

Saudara/i yang diberkati Tuhan…


Makanan adalah Sesutu yang sangat penting/vital dalam kehidupan kita
selaku umat manusia. Tanpa makanan kita tidak akan dapat bertahan dalam
menjalani kehidupan yang adalah anugerah Tuhan. Karena kita dapat
bayagkan bagaimana dengan situasi atau keadaan saudara-saudara kita di
berbagai penjuru dunia ini yang kesulitan memperoleh makanan, mereka
yang terancam kematian karena kekurangan pangan. Belum lepas dari
ingatan kita bagaimana anak-anak yang menderita kurang gizi yang
menyebabkan busung lapar dan terancam dengan kematian, sesuatu yang
tidak terbayangkan sebelumnya oleh kita semua.
Saudara/i yang diberkati Tuhan..
Sebagai manusia untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka kita berusaha
bekerja sekuat tenaga, bekerja, berusaha siang dan malam tujuan utamanya
pertama-tama agar kebutuhan kita dan keluarga terpenuhi. Agar terpenuhi
kebutuhan, menyangkut makan dan pakaian, yang kesemuanya agar
keluarga terasa nyaman dan tidak kekurangan makanan.
Saudara/i yang diberkati Tuhan..
Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juru Selamat, di dalam pelayananNya juga
memberi perhatian terhadap kebutuhan makanan bagi murid-muridNya juga
kepada umatNya, sebagai contoh Dia tidak hanya mengajar, tetapi juga
menyembuhkan, membangkitkan, Dia juga memberi makan dll. Seperti
yang dibaca dalam perikop ini: Yesus mengibaratkan dirinya sebagi makanan
atau roti ” Akulah Roti Hidup; barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan
lapar lagi, dan barang siapa percaya kepadaKu ia tidak akan haus lagi (ay.
35). Yesus mengajarkan bahwa untuk hidup manusia membutuhkan
makanan, tetapi soal kehidupan adalah juga soal percaya (soal Iman).
Makanan memang penting agar dapat bertahan hidup, tetapi Yesus juga
menawarkan dan memberi diriNya sebagai sumber kehidupan.
Dalam hal ini kita dapat melihat bagaimana hubungan antara kehidupan
sehari-hari (soal makan) ternyata memiliki hubungan yang tidak terpisahkan
dengan soal iman kita sebagai pengikut Kristus. Dalam mengusahakan
makanan kita juga dipanggil untuk senantiasa mencari kehendak Kristus
sebagai sumber kehidupan itu sendiri. Banyak orang salah memahami soal
iman, bahwa iman dan kepercayaan adalah soal beribadah kepada Tuhan
saja, menyangkut ke gereja, ibadah sektor, ibadah wadah-wadah, ibadah
pengurus dll, akan tetapi iman itu harus diwujudnyatakan dalam kehidupan
sehari-hari melalui usaha dan kerja kita.
Saudara/iyang diberkati Tuhan…
Yesus berkata: “Akulah roti hidup” Dia mau menegaskan bahwa Dia tidak
hanya peduli dengan masalah makanan tetapi menunjuk diriNya sebagai
sumber kehidupan itu sendiri. Dia hadir di dunia ini dengan maksud agar
manusia memiliki hidup. Karya Allah dalam Yesus untuk memberi kehidupan
kepada manusia bahkan dunia ini telah binasa karena dosa. Persoalannya
adalah ketika Yesus menjumpai kita apakah kita mau datang menjumpai
serta percaya kepadaNya, apakah kita mau menerima dia sebagai sumber
kehidupan.
Saudara/i yang diberkati Tuhan…
Hidup adalah karunia Tuhan, karena itu hidup seharusnya menjadi ibadah
yang murni dan sejati. Tutur kata sikap dan tindakan kita sehari-hari
haruslah menjadi bukti bahwa kita telah menerima Yesus sebagai roti hidup.
Jika semula kita bagitu memusatkan perhatian pada soal makanan dan
pekerjaan semata agar dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari, maka sekarang kita diajak untuk memiliki sumber kehidupan
yakni Yesus Kristus. Tuhan memberkati kita .Amin

(Silahkan dikembangkan sesuai konteks PPGPI masing-masing


jemaat)

Anda mungkin juga menyukai