Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ELISABETH C.

LEASA

NIM : 20170811024101

SEMESTER : IV (Reguler)/ Kelas A

MATA PELAJARAN : KEPERAWATAN KOMUNITAS II

TOPIK : AGREGAT DEWASA

DOSEN : Ns. SULISTIYANI, M.Kep

KASUS :

Mahasiswa Keperawatan Ners Uncen melakukan praktik Keperawatan Komunitas


pada wilayah kerja Puskesmas. Selama melaksanakan praktik keperawatan komunitas,
mahasiswa dibimbing oleh dosen komunitas. Dalam pelaksanaan praktik, mahasiswa
melakukan pengkajian kepada 25 kepala keluarga dengan jumlah 120 jiwa di wilayah
tersebut. Hasil pengkajian didapatkan bahwa rata-rata penduduk berada pada rentang
usia antara 25 sampai 55 tahun sebanyak 60%. Hasil pengkajian terdapat hampir rata-
rata masyarakat usia dewasa menderita penyakit hipertensi 20%, DM 15%, Asam urat
30%, dan Kolesterol 10% serta riwayat PJK 5% yang banyak menyerang para pria di
wilayah tersebut. Kebiasaan warga di wilayah tersebut adalah sering mengkonsumsi
sayuran bersantan dan goreng-gorengan. Hampir 80% warga jarang berolah raga
karena rata-rata pekerjaan sebagai ASN (20%), Nelayan (50%), Pedagang di pasar
(30%). Warga juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatan karena selama ini
tidak pernah ada keluhan rasa sakit. Paling kalau sakit membeli obat di Toko Obat
maupun apotik dan meminum jamu atau ramuan tradisional. Hasil wawancara dari
beberapa warga (10 orang wanita Dewasa) mengatakan bahwa selama ini yang sering
dikeluhkan adalah rasa berat atau nyeri pada leher bagian belakang hingga pandangan
kabur bahkan kepala rasa berat dan seperti berputar. Warga juga mengatakan kakinya
sering merasa nyeri, bahkan terkadang tiba-tiba ruas-ruas jari kaki bengkak tidak bisa
untuk berjalan. Kalau sudah sakit biasanya warga hanya menggunakan rebusan-
rebusan daun-daun yang ditanam di sekitar rumah seperti daun sere, salam, dan kalau
kaki bengkak hanya dikompres pakai air dingin. Kalau belum sembuh baru beli obat
di toko obat atau warung. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan rata-rata TD : 140/100-
160/110 mmHg, N:80-84 x/m, SB: 37-37,5 derajat celcius, RR: 20-24 x/m. Hasil
survey didapatkan data bahwa hidangan untuk konsumsi sehari-hari adalah pisang
goreng, tahu goreng, tempe goreng, dll serta sayur selalu dimasak dengan santan yang
kental. Warga juga kurang mengkonsumsi air putih, kebanyakan suguhannya teh
manis baik setelah makan maupun setiap pagi hari. Hasil pengkajian dari salah satu
KK Tn. W didapatkan data bahwa Keluarga Tn. W yang terdiri dari keluarga kecil
mengatakan bahwa Ny. R yang bekerja di pasar dengan berdagang sayur-sayuran
sedang sakit karena riwayat serangan stroke yang sudah dialami selama 1 tahun yang
lalu. Sekarang Tn. W juga mulai jarang melaut karena harus menjaga dan merawat
istri sementara anak-anak merantau untuk bekerja dan kuliah. Hasil wawancara
dengan Ny. R didapatkan keluhan tidak dapat menggerakan kaki kiri dan tangan kiri,
Ny. R juga sering merasa lemas bahkan kepala rasanya sakit dan kadang sampai
seperti berputar-putar, terkadang sakit di leher begian belakang serasa ditarik dengan
skala nyeri 8. Ny. R mengatakan kalau masalah sakit kepala sudah dialami semenjak 3
tahun yang lalu dan diakui bahwa dalam keluarganya memang ada yang sakit seperti
ini bahkan Ibu dan Ayahnya meninggal karena Hipertensi. Dari dulu memang
keluarganya suka gorengan dan konsumsi sayur-sayuran yang bersantan bahkan kalau
masak harus asin. Kalau tidak asin kurang enak. Selama wawancara, Ny. R cenderung
lesu, pucat, dan melakukan aktivitas dengan dibantu oleh Tn. W. Untuk ke kamar
mandi pun Ny. R harus di papah kadang di gendong oleh Tn. W. Tn. W mengatakan
bahwa Ny. W tidak bisa tidur kalau malam hari. Paling tidur hanya 1 jam dan
selebihnya gelisah, sering terbangun dan tiba-tiba menangis. Tn. W mengatakan tidak
tahu harus berbuat apa agar istrinya sembuh. Sudah banyak cara yang dia lakukan agar
istri bisa kembali kayak dulu lagi. Tetapi semua sia-sia. Tn. W pernah membawa
istrinya berobat ke Puskesmas, tetapi disuruh kontrol terus dan Tn. W merasa repot
karena harus kerja mencari ikan dan pulangnya kadang 3 hari sekali. Untuk itu,
akhirnya tidak ada yang bawa Ny. R berobat. Sehingga kakak perempuan Ny. R yang
membantu merawat dengan melakukan pengobatan alternatif. Tetapi setelah
meminum obat-obatan akternatif, justru Ny. R mengeluh nyeri pada pinggang bagian
belakang dan kalau kencing sangat nyeri kadang disertai dengan darah. Tn. W
menduga bahwa istrinya sudah diguna-guna oleh orang yang tidak suka sama keluarga
mereka. Tn. W akhirnya tidak berkenan kalau ada tetangga yang menengok istrinya.
Hal ini dikarenakana Tn. W trauma dengan kejadian di keluarganya bahwa adiknya
pernah meninggal karena sakit lantaran habis dijenguk tetangga dan diberi makanan
dengan disuapi padahal sang adik tadinya kondisi sudah membaik.

Pertanyaan:

1. Masukkan data-data pada kasus dalam format pengkajian komunitas agregrat


dewasa!
2. Buatkan analisa data untuk kasus tersebut!
3. Buatlah diagnosa keperawatan yang bersifat individu, keluarga, dan komunitas!
4. Buatkanlah rencana keperawatan berdasarkan maslaah keperawatan yang
didapatkan!
1. PENGKAJIAN AGREGAT DEWASA
A. Pengumpulan data
a. Data inti
i. Data demografi
- Jumlah penduduk : mahasiswa melakukan pengkajian kepada 25 kepala
keluarga dengan jumlah 120 jiwa di wilayah tersebut
- Usia : rata-rata penduduk berada pada rentang usia antara 25 sampai 55 tahun
sebanyak 60%
ii. Vital statistik
- Kesakitan : Hasil pengkajian terdapat hampir rata-rata masyarakat usia dewasa
menderita penyakit hipertensi 20%, DM 15%, Asam urat 30%, dan Kolesterol
10% serta riwayat PJK 5% yang banyak menyerang para pria di wilayah
tersebut.
- Gaya Hidup :
1. Pola makan
Kebiasaan warga di wilayah tersebut adalah sering mengkonsumsi sayuran
bersantan dan goreng-gorengan. Hasil survey didapatkan data bahwa
hidangan untuk konsumsi sehari-hari adalah pisang goreng, tahu goreng,
tempe goreng, dll serta sayur selalu dimasak dengan santan yang kental.
Warga juga kurang mengkonsumsi air putih, kebanyakan suguhannya teh
manis baik setelah makan maupun setiap pagi hari.
2. Aktivitas
Hampir 80% warga jarang berolah raga karena rata-rata pekerjaan sebagai
ASN (20%), Nelayan (50%), Pedagang di pasar (30%).
3. Riwayat Pengobatan
Warga juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatan karena selama ini
tidak pernah ada keluhan rasa sakit. Paling kalau sakit membeli obat di
Toko Obat maupun apotik dan meminum jamu atau ramuan tradisional.
Kalau sudah sakit biasanya warga hanya menggunakan rebusan-rebusan
daun-daun yang ditanam di sekitar rumah seperti daun sere, salam, dan
kalau kaki bengkak hanya dikompres pakai air dingin. Kalau belum sembuh
baru beli obat di toko obat atau warung.
iii.Nilai dan kepercayan
Hasil pengkajian dari salah satu KK Tn. W mengatakan tidak tahu harus berbuat
apa agar istrinya sembuh. Sudah banyak cara yang dia lakukan agar istri bisa
kembali kayak dulu lagi. Tetapi semua sia-sia. Tn. W pernah membawa istrinya
berobat ke Puskesmas, tetapi disuruh kontrol terus dan Tn. W merasa repot karena
harus kerja mencari ikan dan pulangnya kadang 3 hari sekali. Untuk itu, akhirnya
tidak ada yang bawa Ny. R berobat. Sehingga kakak perempuan Ny. R yang
membantu merawat dengan melakukan pengobatan alternatif. Tetapi setelah
meminum obat-obatan akternatif, justru Ny. R mengeluh nyeri pada pinggang
bagian belakang dan kalau kencing sangat nyeri kadang disertai dengan darah. Tn.
W menduga bahwa istrinya sudah diguna-guna oleh orang yang tidak suka sama
keluarga mereka. Tn. W akhirnya tidak berkenan kalau ada tetangga yang
menengok istrinya. Hal ini dikarenakana Tn. W trauma dengan kejadian di
keluarganya bahwa adiknya pernah meninggal karena sakit lantaran habis dijenguk
tetangga dan diberi makanan dengan disuapi padahal sang adik tadinya kondisi
sudah membaik.
B. SUBSISTEM
1. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Terdapat 1 buah puskesmas didaerah tersebut
2. Ekonomi
Rata-rata pekerjaan sebagai ASN (20%), Nelayan (50%), Pedagang di pasar (30%).
3. Jenis data
Data subjektif : Hasil wawancara dari beberapa warga (10 orang wanita Dewasa)
mengatakan bahwa selama ini yang sering dikeluhkan adalah rasa berat atau nyeri
pada leher bagian belakang hingga pandangan kabur bahkan kepala rasa berat dan
seperti berputar. Warga juga mengatakan kakinya sering merasa nyeri, bahkan
terkadang tiba-tiba ruas-ruas jari kaki bengkak tidak bisa untuk berjalan.
Data objektif : Hasil pemeriksaan fisik didapatkan rata-rata TD : 140/100-160/110
mmHg, N:80-84 x/m, SB: 37-37,5 derajat celcius, RR: 20-24 x/m.

2. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KESEHATAN
1. DS : HEMIPARESIS Hambatan mobilitas
fisik
(individu) 1. Hasil wawancara
dengan Ny. R
didapatkan keluhan
tidak dapat
menggerakan kaki kiri
dan tangan kiri, Ny. R
juga sering merasa
lemas bahkan kepala
rasanya sakit dan
kadang sampai seperti
berputar-putar,
terkadang sakit di leher
begian belakang serasa
ditarik dengan skala
nyeri 8.
DO :
1. Selama wawancara,
Ny. R cenderung lesu,
pucat, dan melakukan
aktivitas dengan
dibantu oleh Tn. W.
Untuk ke kamar
mandi pun Ny. R
harus di papah kadang
di gendong oleh Tn.
W. Tn. W mengatakan
bahwa Ny.

2. DS : Pola hidup tidak sehat Manajemen


kesehatan keluarga
(Keluarga) 1. Dari dulu memang
tidak efektif
keluarganya suka
gorengan dan
konsumsi sayur-
sayuran yang
bersantan bahkan
kalau masak harus
asin. Kalau tidak asin
kurang enak. Selama
wawancara, Ny. R
cenderung lesu, pucat,
dan melakukan
aktivitas dengan
dibantu oleh Tn. W.
Untuk ke kamar
mandi pun Ny. R
harus di papah kadang
di gendong oleh Tn.
W.
2. . Tn. W mengatakan
tidak tahu harus
berbuat apa agar
istrinya sembuh.
Sudah banyak cara
yang dia lakukan agar
istri bisa kembali
kayak dulu lagi.
Tetapi semua sia-sia.
Tn. W pernah
membawa istrinya
berobat ke
Puskesmas, tetapi
disuruh kontrol terus
dan Tn. W merasa
repot karena harus
kerja mencari ikan
dan pulangnya kadang
3 hari sekali. Untuk
itu, akhirnya tidak ada
yang bawa Ny. R
berobat. Sehingga
kakak perempuan Ny.
R yang membantu
merawat dengan
melakukan
pengobatan alternatif.
3. Tetapi setelah
meminum obat-obatan
akternatif, justru Ny.
R mengeluh nyeri
pada pinggang bagian
belakang dan kalau
kencing sangat nyeri
kadang disertai
dengan darah.
DO :
1. Hasil pengkajian dari
salah satu KK Tn. W
didapatkan data
bahwa Keluarga Tn.
W yang terdiri dari
keluarga kecil dan
Ny. R yang bekerja di
pasar dengan
berdagang sayur-
sayuran sedang sakit
karena riwayat
serangan stroke yang
sudah dialami selama
1 tahun yang lalu
3. DS : Gaya hidup yang Perilaku kesehatan
monoton karena cenderung berisiko
(komunitas) 1. Hasil wawancara dari
kurangnya
beberapa warga (10 pengetahuan tentang
orang wanita Dewasa) penyakit
mengatakan bahwa
selama ini yang sering
dikeluhkan adalah
rasa berat atau nyeri
pada leher bagian
belakang hingga
pandangan kabur
bahkan kepala rasa
berat dan seperti
berputar. Warga juga
mengatakan kakinya
sering merasa nyeri,
bahkan terkadang
tiba-tiba ruas-ruas jari
kaki bengkak tidak
bisa untuk berjalan.
DO :
1. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan rata-
rata TD : 140/100-
160/110 mmHg,
N:80-84 x/m, SB: 37-
37,5 derajat celcius,
RR: 20-24 x/m.
2. Kebiasaan warga di
wilayah tersebut
adalah sering
mengkonsumsi
sayuran bersantan dan
goreng-gorengan.
3. Hasil survey
didapatkan data bahwa
hidangan untuk
konsumsi sehari-hari
adalah pisang goreng,
tahu goreng, tempe
goreng, dll serta sayur
selalu dimasak dengan
santan yang kental. .
Warga juga kurang
mengkonsumsi air
putih, kebanyakan
suguhannya teh manis
baik setelah makan
maupun setiap pagi
hari.
4. Dan hampir 80%
warga jarang berolah
raga
3. DIAGNOSA
1. Intoleransi aktifitas b.d Hemiparesis
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b. karena kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d Gaya hidup yang monoton karena
kurangnya pengetahuan tentang penyakit

4. INTERVENSI
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Intoleransi aktifitas b.d Setelah dilakukan
Hemiparesis tindakan keperawatan,
Klien diharapkan :
1. Melakukan
1. Mampu beradaptasi
perawatan tirah
terhadap Disabilitas
baring
fisik
2. Manajemen
2. Mampu menjaga
lingkungan yang
kesehatan
aman bagi klien
3. Mampu
3. Meningkatkan
mengkoordinir
latihan (kekuatan,
pergerakan atau
pergerakan,
kemampuan
keseimbangan,
berpindah
pergerakan
sendi).
4. Mengatur posisi
klien senyaman
mungkin.
2 Manajemen kesehatan keluarga Setelah dilakukan
tidak efektif b. karena kurangnya tindakan keperawatan,
pengetahuan tentang penyakit klien diharapkan :
1. Memberikan
1. Diharapkan keluarga dukungan
mampu memahami pemeliharaan
status keluarga kehidupan pada
2. Adaptasi keluarga keluarg
terhadap perawatan 2. Mengajarkan
langsung dan tidak proses penyakit
langsung & prosedur
3. Pengetahuan tentang perawatan
penyakit akut 3. Meningkatkan
maupun kronis kesadaran
4. Pengetahuan gaya kesehatan pada
hidup sehat keluarga
4. Menerapkan
pendidikan
kesehatan dalam
keluarga
5. Meningkatkan
peran dukungan
keluarga dalam
pemeliharaan
kesehatan
3 Perilaku kesehatan cenderung Setelah dilakuan
berisiko b.d Gaya hidup yang tindakan keperawatan,
monoton karena kurangnya kliien diharpkan :
pengetahuan tentang penyakit 1. Menerapkan
1. Mampu program
meningkatkan status kelompok dengan
kesehatan aktifitasyang
2. Mampu mengarah kegaya
menyeimbangi gaya hidup yang
hidup yang sehat dan sehat(Kerja bakti,
kebugaran fisik dan olahraga).
3. Meningkatkan 2. Menerapkan
pengetahuan tentang program promosi
perilaku dan gaya kesehatan/penkes
hidup sehat 3. Memotivasi dan
berikan dukungan
social untuk
perilaku hidup
sehat.
5. IMPLEMENTASI
Impementasi sesuai dengan intervensi yang telah di susun.
6. EVALUASI
Pada tahap ini yang perlu dievaluasi pada klien adalah mengacuh pada tujuan yang
hendak dicapai, yaitu :
- S (Subjective), adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien
setelah tindakan
- O (Objective), adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan,
peneilaian, dan pengukuran ang dilakukan setelah tindakan dilakukan.
- A (Analisis), adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective
dengan tujuan dan criteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah
teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi.
- P (Planning), adalah rencena keperaatan lanjutan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisa.

Anda mungkin juga menyukai