Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN LABA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu: Dr. Setianingtyas Honggowati, M.M., Ak.

Oleh:

Nama : Fitria Kusnia Sari


NIM : F0318055
Kelas :B
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

TAHUN 2020
A. Kerangka Dasar Penganggaran

Anggaran (budget) adalah rencana terperinci untuk masa depan yang diekspresikan
dalam bentuk kuantitatif. Anggaran digunakan untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian. Perencanaan (planning) meliputi perumusan tujuan dan penyusunan
berbagai anggaran untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian (control) meliputi
pengumpulan, umpan balik untuk memastikan rencana telah dijalankan secara tepat atau
dimodifikasi apabila ada ada perubahan keadaan.

1. Manfaat Penganggaran

Perusahaan menyadari adanya banyak manfaat dari program penganggaran. Diantara


manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada


seluruh organisasi.
b. Anggaran memaksa manajer untuk memikirkan dan merencanakan masa
depan.
c. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai
bagian dari organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin.
d. Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah sebelum
masalah itu terjadi.
e. Anggaran mengordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara
mengintegrasikan rencana dari berbagai bagian.
f. Anggaran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat dijadikan acuan untuk
mengevaluasi kinerja selanjutnya.
2. Akuntansi Pertanggungjawaban

Dasar pemikiran akuntansi pertanggung jawaban (responsibility accounting)


adalah bahwa seorang manajer harus dibuat bertanggung jawab atas permasalahan
tertentu dan hanya masalah tersebut saja sehingga manajer dapat melakukan
pengendalian pada tingkat yang signifikan. Setiap permasalahan (yaitu pendapatan
dan biaya) dalam anggaran menjadi tanggung jawab salah seorang manajer, dan
manajer tersebut harus bertanggung jawab atas penyimpangan sampai taraf tertentu
antara terealisasi dengan tujuan yang telah dianggarkan. Akibatnya, akuntansi
pertanggungjawaban menempatkan informasi akuntansi atas dasar ukuran perorangan
dengan cara memandang pendapatan dan biaya dari sudut pandang pengendalian
perorangan. Konsep ini sangat penting nagi setiap sistem perencanaan dan
pengendalian laba yang efektif. Harus ada seseorang yang bertanggung jawab atas
setiap biaya yang ada, kalau tidak demikian maka tidak akan ada orang yang
bertanggung jawab, sehingga biaya akan menjadi diluar kendali.

3. Memilih Periode Anggaran

Anggaran operasi biasanya mencakup periode satu tahun sesuai dengan tahun
pajak perusahaan. Banyak perusahaan yang membagi tahun anggarannya menjadi
empat kuartal. Kuartal pertama kemudian dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bulan
dan anggaran bulanan kemudian ditetapkan. Anggaran tiga kuartal berikutnya hanya
ditetapkan berdasarkan nilai total per kuartalnya saja.

Anggaran berlanjut banyak digunakan oleh berbagai organisasi. Anggaran


berlanjut (continous) atau perpetual (perpetual budget) adalah anggaran 12 bulanan
yang bergerak maju ke bulan berikutnya (atau kuartal berikutnya) bila bulan (atau
kuartal) saat ini telah berakhir.

4. Anggaran Yang Ditetapkan Sendiri

Keberhasilan program terutama akan ditentukan oleh bagaimana penyusunan


anggaran itu sendiri. Dalam program anggaran yang paling berhasil, manajer secara
aktif berpartisipasi dalam penyusanan anggaran sendiri. Pendekatan partisipatif dalam
penyusunan anggaran penting bila anggaran tersebut akan digunakan untuk
mengendalikan dan mengevaluasi kinerja manajer.

Sejumlah keunggulan yang biasanya diungkapkan atas anggaran partisipatif ini


adalah sebagai berikut:

a. Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang
pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak.
b. Estimasi yang dibuat oleh manajer lini depan sering kali lebih akurat dan
andal.
c. Timbul motivasi yang lebih tinggi bila individu berpartisipasi dalam
menentukan tujuan mereka sendiri.
d. Seorang manajer yang tidak dapat memenuhi anggaran yang ditetapkan dari
atas selalu dapat berkata bahwa anggaran tersebut tidak realistis dan tidak
mungkin untuk dicapai.

Intinya, seluruh tingkatan organisasi harus bekerja sama untuk menyusun


anggaran. Karena manajemen puncak biasanya kurang mengetahui operasi secara
perperinci dan sehari-hari, maka yang bersangkutan harus mengandalkan data data
anggaran terperinci dari bawahannya. Agar berhasil, pendekatan partisipatif dalam
penyusunan anggaran menuntut bahwa seluruh manajer memahami dan
menyetujui strategi organisasi. Tanpa hal tersebut, anggaran yang diajukan oleh
manajer tingkat bawah akan kekurangan arah yang konsisten.

5. Faktor Manusia Dalam Penganggaran

Agar berhasil, program anggaran harus diterima dan didukung penuh oleh
personel yang memegang posisi penting dalam manajemen. Manajemen harus
menyadari bahwa faktor manusia dalam penganggaran merupakan faktor yang sangat
penting. Manajemen harus ingat bahwa maksut penyusunan anggaran adalah unuk
motivasi karyawan dan mengordinasikan aktivitas.

6. Komite Anggaran

Suatu komite anggaran (budget committee) biasanya bertanggung jawab atas


semua masalah kebijakan yang berkaitan dengan program anggaran dan berkaitan
dengan koordinasi penyusunan anggaran itu sendiri. Kesulitan dan perselisihan
tentang masalah anggaran diselesaikan oleh komite ini. Di samping itu, komite
anggaran memberikan persetujuan atas anggaran final dan menerima laporan berkala
atas realisasi pencapaian tujuan-tujuan yang dianggarkan.

7. Anggaran Induk: Gambaran Umum

Anggaran induk (master budget) mengandung sejumlah anggaran yang terpisah


tetapi saling berkaitan. Berikut gambaran tentang bagian-bagian dalam anggaran
induk dan bentuk keterkaitannya.
B. Penyusunan Anggaran Induk
1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan adalah titik awal dalam penyusunan anggaran induk. Semua hal
meliputi produksi, pembelian, persedian, dan beban, sedikit banyak tergantung pada
anggaran penjualan. Anggaran penjualan dibuat dengan cara mengalikan unit
penjualan yang dianggarkan dengan harga jual.

2. Anggaran Produksi

Anggaran produksi disusun setelah anggaran penjualan. Anggaran produksi


(production budget) menampilkan jumlah unit yang harus diproduksi selama setiap
periode anggaran untuk memenuhi rencana penjualan dan juga untuk menghasilkan
persediaan akhir yang diinginkan.
3. Pembelian Persediaan—Perusahaan Dagang
Jika perusahaan adalah perusahaan dagang, maka perusahaan tersebut menyusun
anggaran pembelian barang dagangan, yaitu anggaran yang menunjukan jumlah
barang dagangan yang akan dibeli dari pemasok selama periode tertentu. Format dasar
anggaran pembelian barang adalah sebagai berikut:

4. Anggaran Bahan Baku Langsung

Anggaran bahan baku langsung dapat disusun setelah kebutuhan produksi


selesai dihitung. Anggaran bahan baku langsung (direct materials budget)
menunjukan secara terperinci bahan mentah yang harus dibeli untuk memenuhi
anggaran produksi dan untuk memenuhi jumlah persediaan yang memadai.
Kebutuhan pembelian bahan baku mentah dihitung sebagai berikut:

5. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) menunjukan jumlah jam
kerja tenaga langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi anggaran produksi.
Kebutuhan tenaga kerja langsung harus dihitung agar perusahaan tahu apakah jam
tenaga kerja langsung yang ada cukup memenuhi kebutuhan produksi. Dengan
mengetahui terlebih dahulu berapa kebutuhan jam tenaga kerja selama tahun
anggaran, perusahaan dapat menyusun rencanan ketenagakerjaan sesuai situasi.
Perusahaan yang mengabaikan anggaran menanggung risiko atas terjadinya
kekurangan jam tenaga kerja atau terjadinya kebutuhan mempekerjakan dan
memberhentikan pekerja pada saat yang tidak menguntungkan. Kebijakan tenaga
kerja yang tidak jelas dapat mengakibatkan ketidakamanan, semangat kerja yang
rendah, dan inefesiensi tenaga kerja. Skedul ini mengasumsikan bahwa tenaga kerja
langsung akan disesuaikan sepenuhnya terhadap total jam tenaga kerja langsung yang
diperlukan setiap kuartal.

6. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran overhead manufaktur dalam (manufacturing overhead) menunjukkan


skedul seluruh biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
Beberapa hal tentang biaya tetap dan proses penganggaran adalah berurutan. dalam
banyak kasus, biaya tetap adalah biaya penyediaan kapasitas untuk melakukan hal-hal
seperti membuat produk, proses pesanan pembelian, melayani telepon pelanggan, dan
lain-lain. Besarnya kapasitas yang akan dibutuhkan bergantung pada tingkat aktivitas
yang diharapkan untuk periode tersebut. Jika tingkat aktivitas yang diharapkan lebih
tinggi dari kapasitas perusahaan saat ini, maka biaya tetap akan meningkat. untuk
menentukan tingkat biaya tetap pada periode-periode anggaran, sistem biaya berbasis
aktivitas (activity based costing) akan sangat berguna. Baris paling bawah dalam
schedule 5 menunjukkan pengeluaran kas yang dianggarkan untuk overhead pabrik.
Mengingat sebagian biaya overhead bukan merupakan arus kas keluar, maka total
biaya overhead pabrik yang dianggarkan harus sesuai untuk menentukan pengeluaran
kas untuk overhead pabrik.
7. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Setelah menyelesaikan semua tadi, berarti si perusahaan telah mempunyai


seluruh data yang diperlukan untuk menghitung biaya produksi per unit. Perhitungan
ini diperlukan atas dasar dua alasan: pertama, untuk menentukan harga pokok
penjualan pada anggaran laporan laba rugi, dan kedua, untuk mengetahui nilai
persedian akhir. Biaya dan unit yang belum terjual dihitung pada anggaran persediaan
akhir baranj jadi (ending finisher goods inventory budget).

8. Anggaran Beban Penjualan Dan Administrasi

Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administrative expense


budget) menunjukan beban yang dianggarkan selain yang berkaitan dengan pabrik. Di
perusahaan besar, anggaran ini merupakan kompilasi dari anggaran lebih kecil yang
diserahkan oleh kepala departemen dan orang lain yang bertanggung jawab atas beban
penjualan dan administrasi.
Skedul 7 menunjukkan anggaran beban penjualan dan administrasi suatu
perusahaan.

9. Anggaran Kas
Anggaran kas mengabungkan berbagai data yang disusun dalam tahap
sebelumnya. Anggaran kas terdiri atas empat bagian umum.
1. Bagian penerimaan
2. Bagian pengeluaran
3. Bagian kelebihan dan kekurangan kas, dan
4. Bagian pendanaan

10. Anggaran Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi yang dianggarkan dapat disusun dari data yang terdapat pada
langkah 1-8. Anggaran laporan laba rugi merupakan salah satu skedul penting dalam
proses anggaran. Anggaran laporan laba rugi menunjukan rencana laba perusahaan
untuk periode anggaran yang akan dating, dan ini juga berlaku sebagai acuan bagi
kinerja perusahaan selanjutnya.

11. Anggaran Laporan Posisi Keuangan


Anggaran posisi keuangan disusun dengan memulainya pada laporan posisi
keuangan awal periode anggaran dan menyesuaikan dengan data yang terdapat pada
berbagai skedul. Anggaran laporan posisi keuangan ditampilkan dalam skedul 10.

Anda mungkin juga menyukai