YANG TERDESENTRALISASI
Oleh:
SURAKARTA
TAHUN 2020
A. Desentralisasi Di Organisasi
Untuk mengevaluasi kinerja pusat investasi memerlukan lebih dari sekedar pelaporan
biaya dan margin segmen yang akurat. Selain itu, sebuah pusat investasi bertanggung
jawab untuk menghasilkan imbal hasil atas investasi yang memadai.
Laba operasi neto (net operating income) adalah laba sebelum bunga dan
pajak dan kadang-kadang disebut sebagai laba sebelum bunga dan pajak. Laba
operasi neto digunakan dalam rumus tersebut karena dasar perhitungan terdiri dari
aset operasi. Jadi, agar konsisten maka yang digunakan sebagai pengambilan nya
adalah laba operasi neto.
Aset operasi (operating asset) mencangkup kas, piutang, persediaan, aset tetap,
dan aset aset lain yang dipertahankan untuk penggunaan produktif di dalam
organisasi.
c. Memahami ROI
Persamaan ROI, yaitu laba operasi neto dibagi dengan rata-rata aset operasi,
tidak banyak membantu manajer yang bermaksud untuk mengambil tindakan
untuk memperbaiki ROI perusahaan. persamaan itu hanya menawarkan dua
variabel untuk memperbaiki kinerja laba operasi neto dan rata-rata operasi.
Untungnya, ROI dapat dinyatakan sebagai berikut.
Misalnya, bahwa Montvale Burger Grill mengharapkan hasil operasi berikut
bulan depan:
Pendekatan lain pengukuran kinerja pusat investasi terfokus pada suatu konsep yang
dikenal sebagai laba residu. Laba residu (residual income) adalah laba operasi neto yang
diperoleh pusat investasi di atas imbal hasil minimum yang diminta atas aset operasi yang
digunakan. Dalam bentuk persamaan, laba residu dihitung sebagai berikut.
Nilai tambah ekonomis adalah adaptasi dari laba residual yang akhirnya telah
diterapkan oleh banyak perusahaan. Berdasarkan EVA seringkali perusahaan
memodifikasi prinsip akuntansi mereka dengan berbagai cara. Jika laba residu atau Eva
digunakan untuk mengukur kinerja, tujuannya adalah memaksimalkan jumlah total laba
residu atau eva, tidak untuk memaksimalkan secara keseluruhan.
Sebagai ilustrasi, perhatikan data sebagai berikut ini untuk pusat investasi Divisi
Ketchican di Alaskan Marine Services Corporation.
Alaskan Marine Services Corporation telah lama memiliki kebijakan evaluasi manajer pusat
investasi berdasarkan pada roi, tetapi sedang mempertimbangkan perubahan menjadi evaluasi
berdasarkan laba residu.
Laba residu memiliki satu kelemahan titik laba residu tidak dapat digunakan
untuk membandingkan kinerja divisi dengan ukuran yang berbeda. sebagai contoh
form a perhatikan perhitungan laba residu berikut ini untuk divisi grosir dan divisi
ritel dari sisa marketing corporation.
Amati bahwa divisi grosir memiliki sedikit lebih banyak laba residu dari pada
divisi ritel, tetapi divisi grosir memiliki aset operasi 1000000 dolar dibandingkan
divisi ritel yang hanya memiliki dua ratus 50 dolar aset operasi. jadi, laba residu
divisi grosir yang lebih besar kemungkinan merupakan suatu hasil dari ukurannya
daripada kualitas manajemennya.
Selain ukuran kinerja keuangan, organisasi menggunakan banyak ukuran kinerja non
keuangan titik sedangkan ukuran keuangan mengambil hasil apa yang orang dalam
organisasi dilakukan mereka tidak mengukur apa yang mendorong kinerja organisasi.
a. Throughput
Waktu siklus pengiriman rentang waktu terhitung sejak pesanan diterima dari
pelanggan hingga saat pemesanan yang lengkap dikirim disebut waktu siklus
pengiriman (dilivery cycle time). Masalah waktu ini jelas menjadi perhatian
penting bagi beberapa pelanggan, yang menginginkan waktu siklus pengiriman
sesingkat mungkin.
b. Waktu Pengiriman
Balance scorecard terdiri atas terdiri atas kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi
yang diturunkan dari strategi perusahaan dan mendukung strategi perusahaan secara
keseluruhan. Menurut pendekatan balance scorecard, manajer puncak menerjemahkan
strategi mereka ke dalam ukuran kinerja yang dapat dipahami dan dilakukan oleh para
karyawan.
Insentif berupa kompensasi untuk karyawan, seperti bonus dapat dan mungkin
harus dikaitkan dengan ukuran kinerja balance scorecard titik namun demikian,
Hal ini dapat dilakukan jika organisasi telah berhasil menjalankan kartu skor
selama beberapa waktu mungkin 1 tahun atau lebih. para manajer harus yakin
bahwa ukuran kinerja tersebut dapat diandalkan, masuk akal, dapat dipahami oleh
pihak yang dievaluasi, dan tidak mudah dimanipulasi.