Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK

PRASEKOLAH

DI DESA LEMAH KEMBAR PROBOLINGGO

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


(STUDI KASUS)

Oleh:

MUHAMMAD SAIFUL RIZAL

(NIM. 14401.16.17026)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN PROBOLINGGO

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengaruh globalisasi terjadi sangat pesat di Indonesia. Di era yang semakin maju
seperti sekarang, banyak teknologi diciptakan seperti gadget. Pengaruh globalisasi
berdampak paling banyak adalah dikalangan anak-anak di usia prasekolah. Pengaruh
globalisasi juga memengaruhi pembentukan pada karakter anak di usia prasekolah.
Permasalahan karakter anak prasekolah di era globalisasi semakin banyak terjadi. Strategi
untuk mendidik anak juga patut diperhatikan karena bagaimana orang tua mengasuh anak
akan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan, baik itu perkembangan
fisik, mental, emosi, maupun kepribadian, dari anak itu lahir hingga pada masa ia benar-
benar melepaskan diri dari orang tua. Karakter merupakan sifat kejiwaan seseorang yang
membedakannya dengan orang lain. Setiap orang memiliki karakter tersendiri dan karakter
menggambarkan diri seseorang yang sebenarnya apakah seseorang itu baik atau buruk .baik
dan buruknya anak dilihat dari bagaimana orang tua mendidik dari anak (Ambarwati &
Muhammad, 2019).
Orang tua adalah “sekolah” pertama bagi anak, karena peran orang tua merupakan
lembaga pendidikan yang utama dan pertama yang dijumpai seorang anak dalam
menanamkan berbagai nilai tentang kehidupan. Meskipun telah terjadi perubahan sosial
dalam pola kehidupan masyarakat saat ini, orang tua tetap merupakan bagian yang paling
penting dari “jaringan sosial” anak, sebab orang tua merupakan lingkungan pertama anak
dan orang yang paling penting selama tahun-tahun perkembangan anak figur terpenting
dalam pembentukan karakter seorang anak adalah dari ayah dan ibu, karena ayah dan ibulah
yang menjadi guru utama bagi anak di dalam lingkungan keluarga. Pendidikan yang
diberikan kepada anak merupakan tanggung jawab keluarga, terutama orang tua, ayah dan
ibu (Ambarwati & Muhammad, 2019).
Di Indonesia Tahun 2015 pada program pembangunan kesehatan anak usia pra
sekolah sebanyak 9,7 juta. Dari cakupan pelayanan kesehatan anak yang terdiri dari
pemantauan perkembangan dan stimulasi dini tumbuh kembang mencapai 75,82%. Dimana
belum mencapai target renstra pada tahun 2014 yang sebesar 85%. Hasil capaian tahun 2014
sudah meningkat dibanding pada tahun 2013 yaitu sebesar 70,12% (Kemenkes RI, 2015).
Ikatan Dokter Anak Indonesia mengemukakan bahwa perkembangan anak yang terdiri atas
perkembangan motorik kasar maupun halus, basa atau bicara, dan personal sosial mengalami
keterlambatan perkembangan sekitar 5 hingga 10%. Meskipun data keterlambatan
perkembangan anak belum diketahui, namun bisa diperkirakan sekitar 13% anak dibawah
usia 5 tahun mengalamai keterlambatan perkembangan (IDAI, 2013).
Berdasarkan hasil studi penduhuluan yang di lakukan oleh peneliti di Desa Lemah
Kembar Kabupaten Probolinggo Kecamatan Sumberasih pada tanggal 1 April 2020, di
dapatkan 10 orang tua, Sekitar 7 orang tua 70% di Desa Lemah Kembar merupakan salah
satu desa yang ada di Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, banyak anak-anak
usia pra sekolah dan orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya sehingga orang tua kurang
memperhatikan perkembangan karakter pada anaknya, namun tidak semua orang tua yang
sibuk bekerja mengalami kasus tersebut. Ada beberapa orang tua yang dalam keseharianya
sibuk berdagang masih dapat menyempatkan waktunya untuk memperhatikan karakter
anaknya. Sedangkan sisanya sekitar 3 orang tua 30% masih memperhatikan karakter
anaknya, membentuk karakter anak pra sekolah orang tua adalah orang yang pertama
memiliki tanggung jawab penuh dalam membentuk karakter anak pra sekolah, orang tua
mengharapkan anaknya patuh dan berkeinginan untuk mendidik keluarganya secara baik dan
berhasil. Mereka berharap mampu membentuk anak yang punya kepribadian, anak yang
beriman dan bertaqwa dan berakhlak mulia.
Selama masa kanak-kanak awal, anak dapat berkembang melalui perencanaan
pendidikan. Periode perkembangan ini biasa disebut sebagai “tahun prasekolah”, pendidikan
bagi anak usia prasekolah merupakan dasar pertama yang penting dalam mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian,
seni, moral, dan nilai-nilai agama (Santrock, 2015).
Pada periode ini anak-anak prasekolah adalah pelajar yang aktif dalam
mengeksplorasi pandangannya terkait dunia bersama teman sebaya, mulai menyusun
pengetahuan mereka mengenai dunia dengan bantuan gurunya tanpa batasan arahan
sehingga anak-anak bebas dalam berekspresi. Seluruh anak prasekolah akan melewati masa
prasekolah, dimana anak-anak akan melalui masa transisi yang akan terjadi diantara periode
masa kanak-kanak awal menuju masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak akhir (middle
and late childhood) sebagai periode perkembangan yang dimulai dari usia 6-11 tahun, masa
dimana anak-anak mulai bersekolah dan mulai mengenal dan berfokus pada prestasi, dimana
pada masa selanjutnya anak-anak memiliki tugas untuk menguasai keterampilan dasar
seperti membaca, menulis dan artitmatika (Santrock, 2015).
Upaya orang tua dalam pembentukan strategi dan karakter tersebut tentu akan
berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Dalam kegiatan memberikan
pengasuhan ini, orangtua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan
hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Banyak hal yang dapat dilakukan
untuk membentuk pola asuh anak agar perkembangan emosinya berjalan normal. Namun,
untuk mewujudkan hal tersebut orangtua yang pantas diteladani anak dengan mencontohkan
hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai anak dipaksa melakukan hal baik
yang orangtuanya tidak mau melakukannya. Peran perawat sebagai pendidikan harus dapat
bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada
orang tua besarta anaknya tentang bagaimana strategi orang tua dalam pembentukan
karakter pada anak prasekolah pada, sehingga dapat merubah tingkah laku yang merupakan
salah satu sasaran dari keperawatan. penyuluhan secara efektif tidak hanya diberikan pada
orang tua tetapi juga pihak keluarga sebagai vasilitator dan motivator juga dilibatkan ( Iis &
Hartin, 2019).

Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak, setiap orang
tua memiliki tipe pola asuh yang berbeda dan dapat berpengaruh dalam tingkat
perkembangan anak, sehingga terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua dengan
kreativitas anak berkebutuhan khusus (Katerina 2014).

Masa transisi yang dimana berupa periode waktu dari anak prasekolah menuju dan
atau yang akan memasuki Sekolah Dasar (SD). Anak-anak cenderung mengalami hambatan
dalam masa transisi ini, karena masa transisi ini tergolong sulit atau tidak mudah dijalani
oleh anak-anak karena didalamnya terdapat berbagai tuntutan yang harus dijalani oleh anak-
anak, yang dimana terdapat perbedaan antara TK dan SD, baik dalam peraturan, lingkungan,
sistem, kurikulum dan kebijakan dari SD yang sangat berbeda dengan TK, sehingga
membuat anak-anak sering kali tertekan karena dituntut untuk dapat melakukan berbagai
penyesuaian secara efisien tanpa adanya hambatan ( Gowani, & Merali, 20013).
Berdasarkan uraian di atas, penulis perlu melakukan penelitian mengenai strategi
orang tua dalam pembentukan karakter pada anak prasekolah di Desa Lemah Kembar
Kabupaten Probolinggo.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah strategi orang tua dalam pembentukan karakter pada anak pra
sekolah di Desa Lemah Kembar Kabupaten Probolinggo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah mengeksplorasi strategi orang tua dalam pembentukan karakter pada
anak pra sekolah di Desa Lemah Kembar Kabupaten Probolinggo.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan bahan penelitian selanjutnya tentang strategi orang tua
dalam pembentukan karakter pada anak prasekolah.
1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai pengembangan ilmu yang telah ada dan dapat di aplikasikan dibidang kesehatan
gizi sehingga dapat membantu untuk mengembangkan pengetahuan dan selanjutnya dapat
dilakukan perencana dan penanggulangan strategi orang tua dalam pembentukan karakter
pada anak prasekolah.
1.4.3 Bagi Lahan Penelitian
Penelitian ini dimanfaatkan pada lahan untuk lebih peduli terhadap strategi orang tua
dalam pembentukan karakter pada anak prasekolah.
1.4.4 Bagi Subjek
Sebagai tambahan informasi bagi remaja ,ataupun teman sejawat tentang strategi orang
tua dalam pembentukan karakter pada anak prasekolah.

Anda mungkin juga menyukai