PENDAHULUAN
1
2
5
6
2. 3 KONSEP GASTRITIS
2.3.1 Definisi Gastritis
Gastritis merupakan gangguan kesehatan terkait dengan proses
pencernaan terutama lambung. Lambung bisa mengalami kerusakan
karena proses peremasan yang terjadi terus-menerus selama hidup.
Selain itu, lambung bisa mengalami kerusakan jika sering kosong
karena lambung meremas hingga dinding lambung lecet atau luka
( Laurensius .F, Dkk, 2019).
Gastritis merupakan suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakan kerusakan erosi. Sedang kronik
adalah inflams lambung yang lama yang disebabkan oleh ulkesbenigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri H Pylori. (Aulia Putri,
2019).
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronik difus, atau lokal. Karakteristik dari peradangan
ini antara lain anoreksia, rasa penuh atau tidak nyaman pada
epigastrium, mual, dan muntah. Peradangan lokal pada mukosa
lambung ini akan berkembangan bila mekanisme protektif mukosa
dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lainnya (Desty Eka, 2019 ).
2.3.2 Penyebab gastritis
salah satu faktor penyebab terjadinya gastritis adalah pola makan
yang tidak baik,terlambat makan, kebiasaan merokok,Kebiasaan
minum kopi dan faktor psikologis (stress psikis dan stress fisik)
( Lilik & Muhammad. H, 2019).
a.Pola makan
Pola makan yang tidak baik seperti Gaya hidup yang instan
dan kurang sehat membuat remaja menyukai makanan instan
pula seperti sering makan junk food atau fast food (makanan
cepat saji), sering makan mie instan, sering minum soft drink,
19
Bagan 3.4 Kerangka pikir penelitian pola makan remaja yang mengalami gastritis Di desa Sidopekso Kecamatan Kraksaan
Kabupaten Probolinggo
25
1.27
BAB 3
METODOLOGI PELITIAN
26
1.27
Bulan
No Kegiatan Mar Apr Mei Jun‘ Jul
‘20 ’20 ‘20 20 ‘20
1. Pembuatan Proposal
2. Study Pendahuluan
3. Ujian Proposal KTI
4. Pelaksaan Penelitian
5. Penyusunan laporan
6. Ujian Hasil Penelitian
7 Perbaikan KTI
8 Pengumpulan KTI
27
1.27
28
1.27
29
1.27
30
1.27
31
1.27
32
1.27
ini tidak memiliki hipotesisi tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat
asumsi-asumsi mengenai hbungan antara konsp-konsep dan faktor-faktor yang ada.
3.7.4. Mencari alternative penjelasan bagi data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti
masuk ke dalam penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah di dapat dari
kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mkencari sesuatu alternative penjelasan
lain tentang kesimpulan yang telah di dapat. Sebab dalam penelitian kualitatif
memang selalu ada alternative penjelasan yang lain dari analisis, ada kemungkinan
tedapat hal-hal yang menyimapang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya.
Pada tahap ini dijelaskan denga alternative lain melalui referensi atau teori-teori
lain. Alternative ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan
saran.
3.7.5. Penulis hasil penelitian
Penulisan data subyek yang telah berhasil dikumpulakan merupakan suatu
hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang
dibuat telah selesai. Dalam penelitia ini, penulis yang dipakai adalah presentase
data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan
wawancara mendalam dan observasi dengan subyek dan siknificant other. Proses
dimulai dari data-data yang diperoleh dari subyek dan siknificant other, dibaca
berulang sehingga penulis mengerti bnear permasalahannya, kemudian dianalisi
sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari subyek.
Selanjutnyan dilakukan interprestasi secara keseluruhan diamna di dalmnya
mencakup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian .
33
1.27
34
1.27
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian.
35