Anda di halaman 1dari 10

Perilaku Yang Mempengaruhi Obesitas Pada Anak

Dasariah, Muhammad Ali Sodik

STIkes Surya Mitra Husada

dasariahnadjwa@gmail.com, alisodik2012@gmail.com

Abstrak

Obesitas atau kegemukan merupakan masalah kesehatan di indonesia, sama


halnya dengan masalah kekurangan gizi. Seorang anak disebut obesitas apabila
berat badan diatas normal jika dibandingkan dengan tinggi badan dan usianya.
Penyebab utama obesitas adalah ketidakseimbangan antara kalori yang
dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan dalam bentuk energi. Beberapa faktor
yang menyebabkan obesitas adalah faktor genetik, faktor metabolisme seperti pola
mang suka makan dan konsumsi makanan cepat saji, minuman yang manis, pola
aktivitas seperti banyak menonton tv, main game hingga telepon seluler, faktor
lingkungan seperti stress yang tinggi sehingga anak melampiaskan stress dengan
mengkonsumsi makanan. Anak yang menderita obesitas dapat menyebabkan
masalah kesehatan seperti fisik dan psikologis antara lain diabetes militus tipe 2,
gangguan metabolisme seperti jantung, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol,
gangguan nafas seperti asma, dan masalah secara psikologis antara lain
buliying,depresi, kecemasan yang berlebihan, rendah diri, menarik diri dari
pergaulan.

Kata kunci : obesitas, anak

A. Latar Belakang

Kegemukan merupakan dikonsumsi dan kalori yang


masalah kesehatan yang dikeluarkan dalam bentuk
terjadi ketika seorang anak energi.
memiliki berat badan diatas Penentuan apakah anak
normal jika dibandingkan mengalami kegemukan tidak
dengan usia dan tinggi hanya dilihat dari bentuk
badannya. Penyebab utama fisiknya saja, namun juga
kegemukan adalah karena harus dipertimbangkan
terjadi kondisi yang tidak seperti tinggi badan, usia dan
seimbang antara kalori yang jenis kelamin.
Berdasarkan data dari WHO Angka probalitas juga
pada 2013, persentase anak dipengaruhi oleh tingkat
obesitas di indonesia pendidikan orang tua, karena
merupakan yang tertinggi di semakin tinggi pendidikan
ASEAN, hampir 12% anak orang tua maka semakin
di indonesia mengalami layak pekerjaan yang
obesitas. Jika dirinci lagi 17 didapatkan dan semakin
juta anak mengalami obesitas banyak tersedia bahan
di ASEAN, hampir 7 juta makanan.
adalah anak indonesia, angka Dewasa ini angka obesitas
ini hanya mencakup balita, tidak hanya terjadi pada kelas
jika dihitung dari umur 5-10 menengah keatas juga, tetapi
tahun angkanya akan semakin terjadi pada kelas menengah
bertambah. kebawah. Menurut Riset
Obesitas tidak hanya dilihat Kesehatan Dasar (Riskesdas)
dari dari segi statistik, 2013, tren kenaikan obesitas
komponen angka yang anak di indonesia terjadi
dipakai tidak semata dari si hampir di semua kelas sosial.
anak akan tetapi dilihat data Selisih persentase obesitas
dari umur, antropometri, antara keluarga kaya dan
pendidikan, ekonomi dan miskin hanya selisih 3% saja.
tempat tinggal orang tua, dan Obesitas pada anak akan
dari hasil penelitian itu membuat angka harapan
didapatkan kesimpulan hidup menipis karena
bahwa obesitas anak di kemungkinan besar 12% anak
indonesia berkaitan erat di indonesia beresiko untuk
dengan kegemukkan dan terkena penyakit jantung,
pendidikan orang tua, jika hipertensi, diabetes militus,
orang tuanya gemuk maka stroke dan penyakit-penyakit
kemungkinan anak juga kardiovaskuler lainnya di
gemuk relatif lebih besar masa yang akan datang.
karena faktor pola hidup Masalah obesitas harusnya
seperti pola makan orang tua mendapat penanganan serius
yang gemuk akan diturunkan sama seperti masalah
kepada anak-anaknya. Anak kekurangan gizi yang
yang gemuk pada usia balita menimpa ana-anak lainnya,
relatif akan gemuk pada usia dan perlu adanya informasi
remaja sampai dewasa jika tentang bahaya obesitas pada
tidak menjaga pola makan. anak. Penanganan obesitas
tidak terkait dengan faktor
ekonomi yang berkaitan Lemak menggumpal
langsung dengan kemiskinan, menutupi tubuh Arya,
tetapi penanganan obesitas membuatnya kesulitan untuk
harus dimulai dari bergerak, karena itu Arya
pengawasan asupan makan terpaksa harus berhenti
dalam keluarga, selain itu sekolah karena tidak mampu
pola makan mengkonsumsi berjalan kaki ratusan meter ke
makanan cepat saji, minuman sekolah, jangankan ratusan
soda serta makanan instan meter, sepuluh meter pun
lainnya yang mengandung zat Arya tidak sanggup untuk
gual yang tinggi harus berjalan, aktivitasnya lebih
dihindari, serta satu langkah banyak diam di rumah.
termudah mencegah obesitas Setelah viral di media bulan
adalah mengatur asumsi anak, mei lalu, Pemkab Karawang
memaksa anak bermain di dan Pemprov Jawa Barat
luar, ketimbang aktivitas akhirnya turun tangan. Senin
pasif seperti menonton anggal 11 juli 2017, Arya
televisi, bermain gagdet di diantar Bupati Karawang
dalam rumah. Cellica Nurachdiana dan
Secara psikologis obesitas Kepala Dinas Kesehatan
juga menyebabkan anak akan Jawa Barat, Alma Lucyati ke
mendapatkan buliying dari Rumah sakit Hasan Sadikin
temannya, perasaan rendah Bandung, Arya langsung
diri, stres, kecemasan dan ditangani oleh sepuluh orang
cara bersosialisasi yang dokter. Arya langsung
buruk, anak akan menarik diri mengikuti program
dari lingkungan. penurunan berat badan dari
rumah sakit tersebut. Baru
B. Kasus / Masalah sehari mengikuti program,
Arya Permana bocah beusia berat badan Arya susut
10 tahun asal Desa Cipurwasi hingga 1,5 kilogram. Orang
Kecamatan Kabupaten tua Arya sangat berharap
Karawang, disebut media program tersebut bisa
asing sebagai “the Biggest memulihkan berat badan
Kid in the world”, Arya anaknya sehingga bisa
mengalami obesitas ekstrem, beraktivitas normal seperti
idealnya anak seusia Arya anak-anak lainnya.
memiliki berat badan kurang Dalam kasus Arya, dari
lebih 50 kg, tetapi berat pengakuan sang Ayah, Ade
badan Arya 192 kg. Somantri, terungkap bahwa
Arya dibiasakan apabila ditemukan kelebihan
mengkonsumsi makanan berat badan >20% pada pria
tidak sehat. Sejak kecil dia dan >25% pada
dibiasakan tiap hari wanita karena lemak (Ganong
mengkonsumsi mi instan, W.F, 2003). Obesitas sebagai
sekali makan dua bungkus salah satu faktor
sekaligus. Arya pun lebih risiko dari resistens insulin,
akrab dengan minuman merupakan penyakit
kemasan ketimbang air putih. multifaktorial yang terjadi
Ade mengaku minuman akibat penimbunan lemak
manis yang dikonsumsi yang berlebihan di dalam
mencapai 20 bungkus per hari tubuh, sehingga dapat
Lepas dari kejanggalan mengganggu kesehatan.
hormon Arya, orang tua pun Obesitas disebabkan oleh
turut andil jadi penyebab peningkatan konsumsi
masalah karena lalai dalam makanan padat energi yang
mengatur asupan sehat ke banyak mengandung lemak,
anak. Mereka selalu berdalih karbohidrat, dan
jika tak diberikan apa yang di kurangnya aktivitas fisik.
mau, Arya selalu menangis. Keadaan ini dipengaruhi oleh
Dalam konteks mengatur pertumbuhan ekonomi,
asupan anak, ketegasan tanpa urbanisasi, modernisasi dan
kompromi memang mudahnya mendapatkan
diperlukan betul. Toh, makanan serta banyaknya
ujungnya demi kebaikan si jumlah makanan yang
anak juga. tersedia akibat globalisasi
pada pasar makanan dunia
C. Tinjauan Pustaka (WHO, 2003).
kegemukkan adalah suatu Menurut Blum (dalam Muh.
kondisi dimana perbandingan Sukmin A. Marau. 2015)
berat badan perilaku yang menyebabkan
dan tinggi badan melebihi obesitas karena kurangnya
standar yang ditentukan. pengetahuan tentang bahaya
Sedangkan obesitas adalah obesitas. Banyak faktor yang
kondisi kelebihan lemak, baik berperan dalam terjadinya
di seluruh tubuh atau obesitas yang sebagian besar
terlokalisasi pada bagian merupakan interaksi antara
bagian tertentu. Obesitas faktor genetik dengan faktor
merupakan peningkatan total lingkungan, antara lain
lemak tubuh, yaitu aktivitas fisik, sosial
ekonomi, dan nutrisi. peningkatan berat
Perubahan gaya hidup badan.
menyebabkan terjadinya f. Pola aktifitas fisik
perubahan pengetahuan, g. Anak-anak yang
sikap, perilaku, pola makan, menghabiskan waktu
serta pemilihan jenis dan lebih banyak dengan
jumlah makanan yang menonton televisi atau
dikonsumsi. bermain video game
1. Faktor-faktor yang memiliki resiko lebih
mempengaruhi perilaku besar mengalami
obesitas. kelebihan berat badan.
a. Faktor genetik h. Faktor lingkungan
b. Faktor keturunan dari i. Faktor psikologi diri
keluarga yang sendiri
memiliki kelebihan Stress yang terjadi
berat badan maka pada orang tua dan
cenderung memiliki keluarga dapat
resiko kelebihan berat meningkatkan resiko
badan. Hal ini terjadinya kelebihan
terutama dapat terjadi berat badan. Beberapa
jika dalam keluarga anak menyalurkan
cenderung stress dan emosi
menyediakan melalui makanan.
makanan dengan 2. Dampak obesitas pada
tinggi kalori dan tidak anak
memiliki kebiasaan a. Diabetes tipe 2
untuk berolahraga. Kegemukan dan gaya
c. Faktor metabolisme hidup yang sering
d. Pola makan megkonsumsi
e. Mengkonsumsi makanan mengandung
makanan mengandung glukosa akan
kalori secara teratur, meningkatkan resiko
seperti makanan cepat terjadinya diabetes
saji, makanan ringan, tipe 2.
kue-kue, permen, dan b. Gangguan
minuman manis dapat metabolisme
dengan mudah Kegemukan dan
menyebabkan anak- peningkatan lemak
anak mengalami dapat meningkatkan
resiko penyakit
jantung, diabetes, dan ejekan dari teman
tekanan darah tinggi. yang dapat
c. Peningkatan kadar menyebabkan
kolesterol dan tekanan peningkatan resiko
darah tinggi depresi dan merasa
Pola makan yang kehilangan harga diri.
buruk dapat f. Mengalami masalah
menyebabkan pada perilaku
penumpukkan Anak-anak yang
kolesterol dalam mengalami
darah yang dapat kegemukan memiliki
membentuk plak pada kecemasan dan cara
pembuluh darah bersosialisasi yang
arteri. Plak dapat buruk. Masalah-
menyebabkan masalah yang
penyempitan pada mungkin terjadi
pembuluh darah. Hal adalah mereka
tersebut dapat memiliki
menyebabkan kecenderungan
terjadinya serangan membuat gaduh
jantung atau stroke. dikelas atau menarik
d. Gangguan nafas diri dari lingkungan.
Anak-anak yang g. Mengalami depresi
mengalami Perasaan kehilangan
kegemukan memiliki harga diri dapat
resiko mengalami menyebabkan rasa
gangguan nafas putus asa yang
seperti asma, nafas berakibat dengan
yang berulang kali terjadinya depresi
berhenti ketika tidur pada beberapa anak
atau saat akan mulai yang mengalami
tidur dan kesusahan kelebihan berat badan.
nafas ketika D. Pembahasan
beraktifitas fisik. 1. Pengertian Obesitas
e. Mengalami bullying Obesitas adalah
atau penindasan. kelebihan lemak
Anak-anak yang dalam tubuh, yang
mengalami umumnya
kegemukan akan lebih ditimbun dalam
sering mendapat jaringan subkutan
(bawah kulit), sekitar ukuran sel-selnya
organ tubuh sesuai dengan ukuran
dan kadang terjadi sel normal terjadi
perluasan ke dalam pada masa anak-
jaringan organnya anak.Upaya
(Misnadierly, menurunkan berat
2007). badan ke kondisi
Obesitas merupakan normal pada masa
keadaan yang anak-anak akan lebih
menunjukkan sulit.
ketidakseimbangan b. Tipe Hipertropik,
antara tinggi dan berat kegemukan ini terjadi
badan akibat jaringan karena ukuran sel
lemak yang lebih besar
dalam tubuh sehingga dibandingkan ukuran
terjadi kelebihan berat sel normal.
badan yang Kegemukan tipe ini
melampaui terjadi pada usia
ukuran ideal dewasa dan upaya
(Sumanto, 2009). untuk menurunkan
Terjadinya obesitas berat akan lebih
lebih ditentukan oleh mudah bila
terlalu banyaknya dibandingkan dengan
makan, terlalu tipe hiperplastik.
sedikitnya aktivitas c. Tipe Hiperplastik
atau latihan fisik, dan Hipertropik
maupun keduanya kegemukan tipe ini
(Misnadierly, 2007). terjadi karena jumlah
2. Tipe-tipe obesitas dan ukuran sel
Berdasarkan kondisi melebihi normal.
selnya, kegemukan Kegemukan tipe ini
dapat digolongkan dimulai pada masa
Dalam beberapa tipe anak - anak dan terus
(Purwati, 2001) yaitu : berlangsung sampai
a. Tipe Hiperplastik, setelah dewasa.
adalah kegemukan Upaya untuk
yang terjadi karena menurunkan berat
jumlah sel yang lebih badan pada tipe ini
banyak dibandingkan merupakan yang
kondisi normal, tetapi paling sulit, karena
dapat beresiko
terjadinya komplikasi
penyakit, seperti E. Kesimpulan
penyakit degeneratif. Kegemukan merupakan
Berdasarkan masalah kesehatan yang
penyebaran lemak terjadi ketika seorang
didalam tubuh, ada anak memiliki berat
dua tipe obesitas badan diatas normal jika
yaitu: dibandingkan dengan usia
a. Tipe buah apel dan tinggi badannya.
(Adroid), pada tipe ini Penyebab utama
ditandai dengan kegemukan adalah karena
pertumbuhan lemak terjadi kondisi yang tidak
yang berlebih seimbang antara kalori
dibagian tubuh yang dikonsumsi dan
sebelah atas yaitu kalori yang dikeluarkan
sekitar dada, pundak, dalam bentuk energi.
leher, dan muka. Tipe Penentuan apakah anak
ini pada umumnya mengalami kegemukan
dialami pria dan tidak hanya dilihat dari
wanita yang sudah bentuk fisiknya saja,
menopause. Lemak namun juga harus
yang dipertimbangkan seperti
menumpuk adalah tinggi badan, usia dan
lemak jenuh. jenis kelamin. Obesitas
b. Tipe buah pear menjadi permasalahan
(Genoid), tipe ini serius di indonesia. Kasus
mempunyai timbunan obesitas dialami semua
lemak kelas sosial, tak peduli dia
pada bagian bawah, kaya atau miskin, obesitas
yaitu sekitar perut, bisa terjadi pada anak
pinggul, paha, dan siapa saja.
pantat. Tipe ini Perlu adanya perhatian
banyak diderita oleh yang serius dari
perempuan. Jenis pemerintah dalam
timbunan penanganan kasus
lemaknya adalah obesitas karena anak anak
lemak tidak jenuh adalah masa depan
bangsa.
F. Daftar Pustaka
Ganong, W. F. 2003.
Buku Ajar Fisiologi
Aqwam Fiazmi Hanifan - Kedokteran (20 ed.)
14 Juli 2016. Ob esitas Jakarta: EGC.
Mengancam Anak
Indonesia Kemenkes RI. 2013.
https://tirto.id/ Riset Kesehatan
obesitas-mengancam- Dasar: RSIKESDAS.
anak-indonesia-bsWA Jakarta: Balitbang
diakses tgl 14 Kemenkes RI
Desember 2018
Misnadierly. 2007.
Budiyati. 2011. Analisis Obesitas sebagai
Faktor Penyebab Faktor Resiko
Obesitas Pada Anak beberapa Penyakit.
Usia Sekolah Di SD Jakarta: Pustaka Obor
Islam Al-Azhar 14 Populer.
Kota Semarang:
Fakultas Ilmu Moh. Sukmin A. Marau,
Keperawatan Program Jane M. Pangemanan,
Magister Ilmu Gustaf A. E. Ratag.
Keperawatan UI 2015
Depok Gambaran Perilaku
Orang Tua Siswa
Dewi, Yessica. 2013. Kelas 5 SD Negeri 36
Studi Deskriptif : Manado Mengenai
Persepsi Dan Perilaku Obesitas Pada Anak.
Makan Buah Dan Jurnal e-Biomedik
Sayuran Pada Anak Vol 3 No.3 (2015).
Obesitas Dan Orang
Tua. Purwati S. 2001.
Jurnal Ilmiah Perencanaan Menu
Mahasiswa Untuk Penderita
Universitas Surabaya Kegemukan. Jakarta:
Vol 2 No 1 (2013) PT Swadaya.
Calypatra.
http:// https://vivahealth.co.id/
webhosting.ubaya.ac.i article/detail/9104/
d/~journalubayaac/ obesitas-pada-anak-
index.php/jimus/ anak-dan-remaja,-
article/view/180 bahayakah
diakses tgl 15 diakses tgl 14
Desember 2018 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai