Anda di halaman 1dari 17

MEKANIKA TEKNIK.

2
ALVA YUVENTUS LUKAS, S.T., M.T., M.T
MEKANIKA TEKNIK. 2 – STARS 12201

Tatap Muka 10

“ ”
Pokok Bahasan Tatap Muka 10.

Pokok Bahasan :
Perhitungan Analisis Konstruksi Rangka Batang
Statis Tertentu Menggunakan Metode
Cremona.

Sub Pokok Bahasan :


• Mahasiswa dapat memahami perhitungan
analisis KRB dengan Cremona.
• Mahasiswa mampu menyelesaikan
persoalan KRB statis tertentu
menggunakan metode Cremona.
METODE CREMONA

Metode Cremona adalah penyelesaian gaya – gaya


batang dengan cara grafis.

Prinsip penting dalam menghitung menggunakan


metode Cremona :
 Hitung terlebih dahulu reaksi-reaksi tumpuan.
M = 0 ; V = 0 ; H = 0

 Beri label tiap batang dan tiap titik buhul agar mudah
dikenali dalam perhitungan.

 Buat skala penggambaran.


(disarankan skala jangan terlalu kecil karena ketelitian
metode Cremona tergantung pada skala yang digunakan)
METODE CREMONA

Prinsip penting dalam menghitung menggunakan


metode Cremona :
 Urutan dalam melukis gaya batang adalah searah jarum jam,
dimulai dari gaya yang paling awal diketahui besarnya.

 Analisis gaya dimulai dari simpul yang maksimal mempunyai


DUA BATANG yang belum diketahui gaya batangnya.

 Gambar polygon gaya berdasarkan urutan tersebut sesuai


dengan skala, dan polygon gaya harus berbentuk tertutup.

 Proses terkakhir setelah hitungan, buatkan gaya batang


dalam tabel.
METODE CREMONA

Perjanjian gaya batang :


 Gaya yang menjauhi titik simpul merupakan gaya
tarik (+).

 Gaya yang mendekati titik simpul merupakan gaya


tekan (-).
METODE CREMONA

Problem examples :

Sebuah Konstruksi kuda-kuda seperti tergambar dibawah ini :

P = 200kg
METODE CREMONA

1. Reaksi perletakan.
Karena konstruksinya adalah setimbang dan penyebaran
gaya yang bekerja setimbang, maka ;
RVA = RVB = (6P) / 2
RVA = RVB = (6200kg) / 2
RVA = RVB = 600kg (dengan arah gaya ke  )

2. Kontrol apakah Konstruksi Rangka Batang stabil dan


tergolong statis tertentu.
M = 2J – R
21 = 212 – 3
21 = 24 – 3
21 = 21 (tergolong rangka batang stabil dan statis tertentu)
METODE CREMONA

3. Pe-labelan skala yang digunakan :


a. Skala ukuran gambar 1 :100
b. Skala bebannya 1cm : 100kg

4. Perhitungan Metode Cremona.


Catatan :
Perhitungan dengan menggunakan metode ini di mulai
dari titik simpul yang maksimal dua batang belum
diketahui.
METODE CREMONA

A. Titik simpul A.
Urutan penggambarannya adalah : RVA
RVA  ½ P  Sa1  Sb1. 600kg = 6cm

Batang a1
mendekati titik 1/2P =
simpul, berarti 100kg=1cm
mengalami
gaya tekan ( - )

Batang b1 Sb1
RVA menjauhi titik 8,70cm
simpul, berarti
mengalami Sa1 = 10,03cm  100kg = 1003kg
gaya tarik ( + ) Sb1 = 8,70cm  100kg = 870kg
METODE CREMONA

B. Titik simpul D.
Urutan penggambarannya adalah :
Sb1  St1  Sb2.

Sb2 Menjauhi titik simpul (+),


Karena ujung Sb2 tidak
sehingga mengalami gaya tarikmenutup
Sb2
X
Sb1= 8,70cm
St1=0St1
Sb2
X 8,7cm
Sb2

St1 = 0  100kg = 0kg


Sb2 = 8,7  100kg = 870kg
METODE CREMONA

C. Titik simpul C.
Urutan penggambarannya adalah :
St1  Sa1  P  Sa2  Sd1.

Sd1 = 2,01cm  100kg = 201kg


Sa2 = 8,02cm  100kg = 802kg

2cm
P

St1

Sd1 = mendekati titik simpul = gaya tekan (-)


Sa2 = mendekati titik simpul = gaya tekan (-)
METODE CREMONA

D. Titik simpul F.
Urutan penggambarannya adalah :
Sa2  P  Sa3  St2.

St2 = 2,00cm  100kg = 200kg


Sa3 = 8,02cm  100kg = 802kg

2cm
P

Sa3
2cm
St2
St2 = mendekati titik simpul = gaya tekan (-)
Sa3 = mendekati titik simpul = gaya tekan (-)
METODE CREMONA

E. Titik simpul E.
Urutan penggambarannya adalah :
Sb2  Sd1  St2  Sd2  Sb3.
Sd2 = 3,47cm  100kg = 347kg
Sb3 = 5,25cm  100kg = 525kg 5,25cm

8,7cm
Sb2
Sd1 Sb3
Sd2

2cm
St2
Sd2 = menjauhi titik simpul = gaya tarik (+)
Sb3 = menjauhi titik simpul = gaya tarik (+)
METODE CREMONA

E. Titik simpul H.
Urutan penggambarannya adalah :
Sb3  St3  Sb4
St3 = 0cm  100kg = 0kg
Sb4 = 5,25cm  100kg = 525kg
Karena ujung Sb2 tidak
menutup
X
Sb4

Sb3= 5,25cm
St3
St3=0
Sb4
X 5,25cm
Sb4

St3 = 0
Sb3 = menjauhi titik simpul = gaya tarik (+)
METODE CREMONA

Tabel Gaya Batang :


LABEL BATANG NILAI GAYA KET.

a1 = a6 1003kg Tekan (-)


a2 = a5 802kg Tekan (-)
a3 = a4 802kg Tekan (-)
b1 = b6 870kg Tarik (+)
b2 = b5 870kg Tarik (+)
b3 = b4 870kg Tarik (+)
t 1 = t5 0
t 2 = t4 200kg Tekan (-)
t3 0
d1 = d4 201kg Tekan (-)
d2 = d3 347kg Tarik (+)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai