Sintesis Hidrat Kal (So4) 2.12h2o
Sintesis Hidrat Kal (So4) 2.12h2o
AIDUL
H031 17 1008
AIDUL
H031 17 1008
Asisten Praktikan
PENDAHULUAN
Air merupakan cairan tak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa dengan
rumus molekul H2O dan bersifat polar sehingga merupakan pelarut yang baik untuk
bermacam-macam zat molekul air terikat oleh ikatan hidrogen satu sama lain, pada
kondisi standar yaitu pada tekanan 100 kPa atau 1 bar. Air merupakan pelarut
universal karena sifatnya yang mudah bercampur dengan banyak zat kimia lainnya.
Zat kimia yang dapat dilarutkan oleh air adalah zat hidrofilik yaitu zat yang mudah
larut dalam air atau zat pecinta air seperti garam, gula, asam, beberapa gas, dan
berbagai macam molekul organik. Kedua adalah zat hidrofobik yaitu zat yang sukar
larut dalam air atau takut air misalnya lemak dan minyak (Irfan dan Riski, 2014).
molekul-molekul air baik terikat pada kation melalui atom oksigen, atau terikat
kepada anion atau atom yang kaya elektron melalui hidrogen atau keduanya. Pada
banyak kasus bila hidrat dipanaskan diatas 100 °C, air dapat dikeluarkan dan
melainkan zat lain yang dikeluarkan. Pada kenyataannya, molekul hidrat merupakan
suatu persenyawaan kimia dan bukan campuran. Hal ini terjadi karena molekul air
terikat dalam senyawa dengan perbandingan tertentu. Selain itu terdapat perbedaan
sifat fisika antara senyawa dalam bentuk hidrat dan anhidratnya. Oleh karena itu,
percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sintesis senyawa KAI(SO 4)2.12H2O dari
TINJAUAN PUSTAKA
kristal atau polimorf atau beberapa bentuk hidrat atau solvat (solvatomorf). Hidrat
adalah kristal dengan sejumlah molekul air atau pelarut organik yang terinkorporasi
pada kisi-kisi kristalnya (Nugrahani dkk., 2013). Senyawa hidrat adalah senyawa
yang mengikat molekul air. Molekul air yang terikat tersebut dinamakan molekul
(tidak mengandung air). Air yang terikat pada suatu senyawa secara kimia disebut air
kristal atau hidrat. Jumlah air kristal dalam suatu senyawa mempengaruhi warna
senyawa tersebut. Misalnya kristal CuSO 4.5H2O berwarna biru, sedangkan kristal
2.2 KAI(SO4)2.12H2O
Kalium adalah logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada suhu
63,5 °C tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam
udara lembap, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru. Logam ini menguraikan
air dan melepaskan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. Kalium biasanya
Alumunium adalah logam dalam wujud padat, lunak, tahan lama, ringan, dan
dapat ditempa, dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga warna
keabu-abuan. Aluminium terkenal sebagai bahan yang tahan terhadap korosi, karena
permukaan logam setelah logam aluminium terpapar oleh udara bebas. Aluminium
memiliki massa jenis 2,70 gram/cm 3, titik lebur 2792 K, 2519 °C, 4566 °F dan titik
standar oleh berbagai negara di dunia, yang sangat terkenal adalah Standart
pembuatan dengan klasifikasi paduan cor dan paduan tempa. Berdasarkan perlakuan
panas dengan klasifikasi dapat dan tidak dapat diperlakukan dan panaskan dari cara
alumunium dibagi dalam tujuh jenis, yaitu jenis Al-murni, jenis Al-Cu, jenis Al-Mn
jenis Al-Si, jenis Al-Mg, jenis Al-Mg-Si, dan jenis Al-Zn (Loiseau dkk., 2004).
merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan baik dalam industri
pengolahan air. Kebutuhan aluminium sulfat selama ini diimpor dari luar negeri
misalnya dari Singapura dan Australia. Oleh karena itu produksi aluminium sulfat
sangatlah penting untuk mengatasi kekurangan dan mengurangi import dari luar
negeri. Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan aluminium sulfat
tersedia dalam jumlah yang cukup besar di dalam negeri. Bahan Baku tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber aluminium dan sumber sulfat dari bahan
baku atau proses pembuatan yang lebih efisien. Umumnya aluminium sulfat dibuat
dari bauksit dan asam sulfat dengan dipanaskan selama 15-20 jam. Bahan galian
yang mengandung aluminium juga telah dicoba sebagai bahan baku. Diantaranya
Aluminium bersifat keras, kuat, memiliki massa jenis kecil, dan tahan terhadap
korosi, oleh karena itu aluminium sering digunakan untuk pembuatan pesawat, mobil
dan lain sebagainya. Selain itu, aluminium juga merupakan penghantar listrik dan
panas yang baik, sehingga aluminium sering digunakan untuk peralatan listrik dan
rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat amorf yang berfungsi sebagai koagulan
dalam pengolahan air limbah. Alum kalium merupakan jenis alum yang paling
penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan mempunyai
dari pelarut kalium hidroksida (KOH), proses pendinginan, konsentrasi asam dari
mempengaruhi jumlah aluminium yang diambil dari bahan baku. Sedangkan proses
aluminium sulfat sering digunakan sebagai penjernih air sungai yang kotor. Selain itu
juga digunakan sebagai bahan penolak api pada tekstil, sebagai bahan aditif pada
makanan, digunakan dalam pengolahan limbah cair, perusahaan air minum dan
BAB III
METODE PERCOBAAN
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk aluminium, larutan
KOH 20%, H2SO4 6 M, akuades, dan kertas saring Whatmann No. 40.
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sendok tanduk, batang
pengaduk, gelas ukur 10 mL, gelas kimia 200 mL, corong, neraca analitik, labu
neraca analitik, lalu 20 mL larutan KOH 20% dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer
300 mL. Dimasukkan serbuk Al ke dalam larutan KOH 20% tersebut sedikit demi
sedikit, kemudian diamkan hingga reaksi selesai yang ditandai dengan tidak
H2SO4 6M pada filtrat. Didinginkan larutan tersebut dan didiamkan satu hari hingga
dikeringkan di dalam desikator. Ditimbang tawas lalu diuji dengan larutan keruh.
Caranya, larutan keruh dalam gelas kimia disiapkan, kemudian kristal dimasukkan.
BAB IV
4.2 Reaksi
2. Filtrat + H2SO4 6 M
3. Al(OH)3 + H2SO4
4. Terbentuknya tawas
Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air
secara kimia sebagai bagian dari kristalnya. Molekul air yang terikat dalam hidrat
tersebut disebut dengan air hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal,
karena mengandung molekul air yang mempunyai ikatan hidrogen. Hidrat dalam
senyawa anorganik adalah garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan
tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi dengan senyawa
molekul air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau
terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Hidrat seperti ini disebut juga sebagai air
sedikit demi sedikit kemudian didiamkan didiamkan hingga reaksi berhenti yang
ditandai dengan tidak adanya gelembung gas. Kemudian dipanaskan hingga bau
terbentuknya gas H2 hasil reaksi yang kemudian lepas setelah reaksi berhenti. Setelah
itu, larutan ditambahkan dengan H2SO4 6 M dan didiamkan selama 24 jam sampai
terbentuk kristal (tawas), lalu dikeringkan dan ditimbang kristal yang terbentuk.
Namun pada percobaan ini tidak berhasil, dimana kristal KAI(SO 4)2.12H2O
tidak terbentuk. Sebenarnya kristal awalnya mulai terbentuk sesaat setelah H 2SO4
didinginkan selama satu hari, kristal tadi mencair kembali menjadi larutan.
Kesalahan ini mungkin terjadi pada proses pengkristalan, dimana waktu untuk
pengkristalannya terlalu lama atau mungkin volume pelarutnya yang terlalu banyak,
BAB V
5.1 Kesimpulan
dilakukan.
2. Berat rendamen dari kristal tidak dapat diukur, karena kristal tidak terbentuk.
5.2 Saran
yang dimasukkan dalam KOH 20% dan lebih teliti agar diperoleh hasil yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Irfan, P. dan Riski, B.R, 2014, Pengaruh Konsentrasi KOH pada Pembuatan Tawas
dari Kaleng Aluminium Bekas, Jurnal Teknologi, 6(2): 46-60.
Loiseau, T., Serre, C., Huguenard, C., GerhardFink, Taulelle, F., Henry, M., Bataille,
T., dan rardFÿrey, 2004, A Rationale for the Large Breathing of the Porous
Aluminum Terephthalate (MIL-53) Upon Hydration, Chem. Eur. J. 1(10):
1373-1382.
Svehla, G., 1985, Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis,
London.
Lampiran 1. Bagan Kerja
1 gram serbuk Al
Residu Filtrat
reaksi berhenti.
terbentuk tawas.
Hasil
\