Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Jadwal Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020, yaitu
pada bulan Juli 2019 di MAN 1 Kota Cirebon yang beralamat Jalan Pilang No. 31
Rt. 03 Rw. 10 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon. Alasan
pemilihan lokasi tersebut karena berdasarkan pengamatan peneliti di sekolah
tersebut masih ada kendala rendahnya self concept matematis dan motivasi belajar
matematika siswa karena perbedaan waktu belajar.
Adapun perencanaan penelitian selengkapnya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Perencanaan Penelitian di MAN 1 Kota Cirebon
Maret April Mei Juni Juli Agustus
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Pendahuluan
2 Observasi
3 Proposal

Penyusunan instrumen
4
penelitian
Uji coba instrumen
5
penelitian
6 Pemberian angket
7 Analisis data
8 Penyusunan skripsi

B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 2). Variabel dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu belajar (pagi dan siang hari),

22
23

sedangkan variabel terikatnya adalah self concept matematis dan motivasi belajar
matematika siswa.

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, karena data yang diolah berhubungan dengan nilai atau angka-angka
yang dihitung secara matematis dengan perhitungan statistika. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 13) dikatakan metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei.
Menurut Sukmadinata (2017: 82) penelitian survei adalah penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi berupa pendapat dari banyak
orang terhadap objek tertentu. Sedangkan menurut Kerlinger penelitian survei
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis (Riduwan, 2015: 49).
Sukmadinata (2017: 82) mengatakan bahwa ada tiga karakteristik utama
tentang penelitian survei:
a. Mengumpulkan informasi dari populasi besar orang untuk mendeskripsikan
beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap,
kepercayaan, pengetahuan dari populasi.
b. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis juga
bisa lisan) dari suatu populasi.
c. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
komparatif karena membandingkan bagaimana self concept matematis dan
motivasi belajar matematika siswa yang waktu belajarnya berbeda. Menurut
Widodo (2017: 68) menjelaskan bahwa survei komparatif bertujuan untuk
24

mengetahui perbandingan mengenai kondisi atau variabel dari 2 atau lebih


kelompok atau kurun waktu yang berbeda.
2. Alur Penelitian
Urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dlihat
dalam gambar alur penelitian berikut ini:

Studi Pendahuluan:
Identifikasi masalah, Kajian teoritis; Self Concept Matematis dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Waktu Belajar

Proposal

Penyusunan Instrumen:
Angket Self Concept Matematis dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa

Analisis Instrumen

Pemberian Angket Self Concept


Matematis dan Motivasi Belajar
Matematika Siswa

Pengumpulan Data, Pengolahan Data,


Analisis Data, dan Interpretasi Data

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2018: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
25

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik


kesimpulannya. Sedangkan menurut Riduwan (2015: 54) populasi merupakan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan pada data yang
dibutuhkan maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
MAN 1 Kota Cirebon yang berjumlah 272 siswa pada tahun pelajaran 2019/2020
jumlah. Jumlah tersebut terbagi ke dalam sembilan Rombongan Belajar (Rombel)
dengan rincian lima rombongan belajar jurusan IPA dan empat rombongan belajar
jurusan IPS. Alasan pemilihan populasi tersebut karena ditemukan masalah,
tentang self concept matematis dan motivasi belajar matematika siswa yang
rendah karena perbedaan waktu belajar. Perbedaan waktu belajar tersebut karena
jadwal pelajaran yang berbeda dari setiap kelas, ada yang mendapatkan pelajaran
pada pagi hari dan ada juga yang mendapatkan siang hari, sehingga muncul
perbedaan dalam hal self concept matematis dan motivasi belajar matematika
siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dalam menentukan sampel
penelitian terdapat beberapa teknik sampling. Teknik sampling purposive
digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan sampel, maka sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas yang
waktu belajarnya pagi hari dan XI IPA 2 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas
yang waktu belajarnya siang hari. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian
ini berdasarkan beberapa pertimbangan :
a. Hasil observasi ditemukan masalah rendahnya self concept matematis dan
motivasi belajar matematika karena karena perbedaan waktu belajar
b. Perbedaan jadwal mata pelajaran pada dua kelas tersebut
c. Jumlah siswa yang sama pada dua kelas tersebut
26

E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamat. Instrumen
penelitian merupakan alat bantu untuk pengumpulan dan pengolahan data tentang
variabel–variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk memperoleh data dalam
menjawab permasalahan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka
diperlukan alat atau instrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket. Angket sering
juga disebut kuesioner, di mana dalam angket tersebut terdapat beberapa macam
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan
dan dibagikan ke responden dalam hal ini yaitu siswa untuk memperoleh
informasi.
1. Angket Self Concept Matematis
Angket self concept matematis siswa yang dibuat bertujuan untuk melihat
respons siswa,yang berkaitan dengan self concept matematis siswa. Angket self
concept matematis siswa ini dibagikan pada siswa yang pembelajarannya pada
pagi hari dan siang hari.
Angket self concept matematis siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika, dibuat sesuai aspek pengukuran indikator self concept matematis
siswa. Aspek tersebut digunakan untuk menentukan indikator dan pernyataan-
pernyataan sehingga dapat dibuat kisi-kisi seperti dibawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Self Concept Matematis
Dimensi Indikator Kategori No Pernyataan
Pengetahuan Pandangan Saya selalu hadir ketika pelajaran matematika
Positif 1
siswa terhadap dibandingkan pelajaran lainnya
matematika Saya tidak hadir ketika ada pelajaran
Negatif 2
matematika
Pandangan Dalam ujian matematika, saya bisa
Positif 3
siswa terhadap mengerjakan tanpa bantuan orang lain
kemampuan Dalam ujian matematika, saya bisa
Negatif 4
matematika mengerjakan jika mendapat bantuan orang lain
yang Saya selalu bisa mengerjakan ketika guru
dimilikinya Positif 5
meminta membahas soal di depan kelas
Negatif 6 Saya selalu menolak ketika guru meminta
mengerjakan soal di depan kelas
27

Dimensi Indikator Kategori No Pernyataan


Saya dapat menghafal rumus dengan cepat dan
Positif 7
tepat
Negatif 8 Saya lambat dalam menghafal rumus
Saya lebih memahami pelajaran matematika
Positif 9
dibandingkan pelajaran lainnya
Saya lebih memahami pelajaran lainnya
Negatif 10
dibandingkan matematika
Harapan Manfaat Saya merasakan manfaat matematika dalam
Positif 11
matematika kehidupan sehari-hari setelah mempelajarinya
Negatif 12 Saya tidak merasakan manfaat matematika
dalam kehidupan sehari-hari setelah
mempelajarinya
Pandangan Saya lebih semangat mengikuti pembelajaran
Positif 13
siswa terhadap matematika pada pagi hari
pembelajaran Saya lebih semangat mengikuti pembelajaran
Positif 14
matematika matematika pada siang hari
Saya tidak semangat mengikuti pembelajaran
Negatif 15
matematika pada pagi hari
Saya tidak semangat mengikuti pembelajaran
Negatif 16
matematika pada siang hari
Penilaian Ketertarikan ketika guru menjelaskan materi matematika
Negatif 17
siswa terhadap saya tidak memperhatikannya
matematika Ketika guru menjelaskan materi matematika
Positif 18
saya selalu memperhatikannya
Positif 19 Saya selalu mempelajari materi baru terlebih
dahulu dirumah sebelum mempelajarinya di
sekolah
Saya tidak pernah mempelajari materi baru
Negatif 20
terlebih dahulu di rumah
Positif 21 Saya merasa rugi ketika tidak mengikuti
pelajaran matematika karena tertinggal materi
baru
Saya senang tidak mengikuti pelajaran
Negatif 22
matematika
Ketertarikan Saya selalu mengerjakan latihan soal yang
Positif 23
siswa terhadap tanpa harus diminta oleh guru
soal-soal Saya akan mengerjakan latihan soal jika
Negatif 24
matematika diminta oleh guru
Saya dapat mengerjakan soal-soal matematika
Positif 25 dengan benar yang berbeda dengan contoh
yang diberikan oleh guru
Saya tidak bisa mengerjakan soal-soal
Negatif 26 matematika dengan benar jika berbeda dengan
contoh yang diberikan oleh guru
28

2. Angket Motivasi Belajar Matematika


Angket motivasi belajar matematika siswa yang dibuat bertujuan untuk
melihat respons siswa, yang berkaitan dengan motivasi belajar matematika siswa.
Angket motivasi belajar matematika siswa ini dibagikan pada siswa yang
pembelajarannya pada pagi hari dan siang hari.
Angket motivasi belajar matematika siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika, dibuat sesuai aspek pengukuran indikator motivasi belajar
matematika siswa. Aspek tersebut digunakan untuk menentukan indikator dan
pernyataan-pernyataan sehingga dapat dibuat kisi-kisi seperti dibawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika
Indikator Kategori No Pernyataan
Adanya hasrat Saya dapat memahami pelajaran matematika meskipun pelajaran
Positif 1
dan keinginan matematika dianggap sulit
berhasil Saya tidak dapat memahami pelajaran matematika karena pelajaran
Negatif 2
matematika itu sulit
Saya selalu mengikuti pelajaran matematika dengan penuh
Positif 3
konsentrasi.
Negatif 4 Saya tidak berminat mengikuti pelajaran matematika.
Adanya Saya lebih rajin belajar matematika jika ada teman yang
Positif 5
dorongan dan memberikan kritik yang bersifat membangun.
kebutuhan Kritik membangun dari teman tidak mendorong saya untuk belajar
Negatif 6
dalam belajar dengan giat.
matematika Ketika pelajaran matematika saya selalu datang tepat waktu,
Positif 7 karena saya mau mempelajari matematika dari awal sampai akhir
pertemuan
Ketika pelajaran matematika saya selalu datang terlambat, karena
Negatif 8 saya tidak mau mempelajari matematika dari awal sampai akhir
pertemuan
Matematika merupakan pelajaran dasar yang banyak diperlukan
Positif 9
diberbagai bidang ilmu pengetahuan
Menurut saya, matematika tidak berpengaruh terhadap
Negatif 10
perkembangan ilmu dan teknologi
Adanya Saya tidak belajar matematika karena tidak ada hubungannya
harapan dan Negatif 11 dengan cita-cita saya
cita-cita masa
depan Saya semangat belajar matematika karena ada hubungannya
Positif 12 dengan cita-cita saya
Harapan orang tua agar saya memperoleh nilai matematika yang
Positif 13 baik, mendorong saya belajar matematika dengan sungguh-
sungguh
Negatif 14 Walaupun orang tua mengharapkan saya memperoleh nilai
29

Indikator Kategori No Pernyataan


matematika yang bagus, saya tetap saja tidak belajar matematika
Adanya Saya menjadi lebih bersemangat dalam belajar matematika saat
penghargaan Positif 15 guru memberikan pujian atas usaha saya dalam menyelesaikan
dalam belajar soal.
matematika
Tidak ada pujian dari guru terhadap prestasi belajar matematika,
Negatif 16
membuat saya malas belajar
Sikap acuh tak acuh teman-teman terhadap nilai matematika saya
Negatif 17
yang bagus, membuat saya malas belajar matematika kembali
Pujian dari teman-teman terhadap hasil ulangan matematika saya
Positif 18 yang bagus, memotivasi saya untuk terus belajar matematika
dengan baik
Adanya Materi pembelajaran matematika sangat menarik bagi saya karena
Positif 19
kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
menarik dalam
Materi pembelajaran yang lain lebih menarik dibandingkan
belajar Negatif 20
matematika
matematika
Adanya Materi matematika yang dijelaskan guru begitu membosankan
lingkungan Negatif 21 sehingga saya lebih senang menggambar, membuat coret-coretan
belajar atau melamun pada saat pembelajaran berlangsung
matematika
yang kondusif, Saya lebih memahami materi matematika saat guru memberi
Positif 22
sehingga contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari
memungkinka Suasana kelas yang tidak nyaman membuat saya malas belajar
Negatif 23
n seseorang matematika
siswa dapat Kenyamanan kelas dapat mendukung saya belajar matematika
Positif 24
belajar dengan dengan baik
baik Positif 25 Saya bisa memahami materi matematika saat belajar di pagi hari
Negatif 26 Saya sulit memahami materi matematika saat belajar di pagi hari
Positif 27 Saya bisa memahami materi matematika saat belajar di siang hari
Negatif 28 Saya sulit memahami materi matematika saat belajar di siang hari

Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Pendapat yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 134) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial. Penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Tabel 3.4
Skala Likert
Skor
Simbol Keterangan Pernyataan
Positif Negatif
SS Sangat Setuju 4 1
S Setuju 3 2
TS Tidak Setuju 2 3
30

Skor
Simbol Keterangan Pernyataan
Positif Negatif
STS Sangat Tidak Setuju 1 4
Sumber : (Riduwan, 2015: 87)
Adapun langkah–langkah analisis data self concept matematis dan motivasi
belajar matematika siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengelompokan hasil jawaban angket siswa yang memilih sangat setuju (SS),
Setuju (S),Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2. Masing-masing butir angket dikelompokan sesuai aspek yang diamati, hitung
jumlah skor tiap-tiap butir pertanyaan sesuai dengan aspek-aspek yang diamati,
dari jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek selanjutnya dihitung skor
akhir dengan x 100
Skor Total Siswa
Konversi Nilai= × 100
Skor Maksimal

3. Menginterpretasikan alternatif jawaban


Klasifikasi skala dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 3.5
Klasifikasi Skala
No Persentase Kriteria
1 00% –020% Sangat Lemah
2 20% –040% Lemah
3 40% –060% Cukup
4 60% –080% Kuat
5 80% – 100% Sangat Kuat
Sumber: (Riduwan, 2015: 89)

F. Uji Coba Instrumen


Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan
uji coba terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas instrumen
yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen ini bertujuan
untuk mengetahui butir pertanyaan yang valid dan butir pertanyaan yang gugur.
Butir pertanyaan yang gugur tidak diikutsertakan dalam penelitian yang
31

sebenarnya. hasil ujicoba instrumen tes disajikan dari beberapa kriteria,


diantaranya uji validitas.
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen
digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Farida (2017: 158) bahwa suatu instrumen penilaian yang baik
harus memiliki validitas tinggi. Erman (2003: 102) juga dalam bukunya
menjelaskan bahwa suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi.
Uji validitas yang digunakan penelitian ini adalah uji validitas ahli. terdapat
beberapa macam validitas sebagai berikut :
1. Validitas Isi
Validitas isi merupakan ketepatan alat tersebut yang dilihat dari bahan
yang dievaluasikan, yaitu bahan yang digunakan untuk alat evaluasi tersebut
yang merupakan sampel representatif dari pengetahuan yang harus dikuasai
(Erman, 2003: 105). Menurut Farida (2017 : 159) menjelaskan bahwa validitas
isi adalah validitas instrumen penilaian yang dipandang dari segi isi materi
yang dicakup oleh instrumen penilaian tersebut.
Pengujian validitas isi angket self concept matematis dan motivasi belajar
yang telah dibuat, dilakukan dengan membandingkan antara isi angket dengan
isi yang terdapat dalam konsep, dikonsultasikan kepada ahlinya. Sejauh mana
isi alat ukur tersebut mewakili aspek yang dianggap aspek kerangka konsep.
2. Validitas Konstruk
Erman (2003: 106) menjelaskan bahwa validitas konstruk ini berhubungan
dengan aspek psikologik, pada umumnya alat evaluasi yang sering berkaitan
dengan validitas konstruk ini berkenaan dengan aspek sikap, kepribadian,
motivasi, minat, dan bakat. Menurut Farida (2017 : 159) validitas konstruk
adalah ukuran sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan
konstruk tertentu dalam pengukuran psikologis.
Pengujian validitas konstruk angket self concept matematis dan motivasi
belajar matematika yang telah dibuat berdasarkan teori tertentu,
dikonsultasikan kepada ahlinya untuk mendapatkan tanggapan atas angket
32

yang telah dibuat. Saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan
atau dirombak total.
3. Validitas Muka
Menurut Erman (2003: 106) validitas muka adalah kebenaran susunan
kalimat atau kata-kata dalam soal yang jelas dimengerti sehingga tidak
menimbulkan penafsiran lain. Sedangkan menurut Arifin (2017: 248) yang
dimaksud validitas muka itu jika suatu tes sekilas telah dianggap baik untuk
mengungkapkan apa yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat
memenuhi syarat.
Pengujian validitas muka angket self concept matematis dan motivasi
belajar matematika yang dikonsultasikan kepada para ahli mengenai penilaian
isi alat ukur. Alat ukur tersebut harus dipahami oleh responden yaitu kata-kata
yang ada dalam pernyataan angket tersebut harus jelas dan dipahami oleh
responden sehingga tidak membingungkan responden.

G. Teknik Pengumpulan Data


Suatu penelitian, teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan
peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian. Tahap ini
sangat menentukan proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan. Kesalahan
dalam melaksanakan pengumpulan data, akan berakibat langsung terhadap proses
dan hasil suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, karena
data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan.
Secara garis besar teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Teknik Pengumpulan
1 Self Concept Matematis Siswa Angket Self Concept Matematis
Motivasi Belajar Matematika
2 Angket Motivasi Belajar Matematika
Siswa
33

H. Teknik Analisis Data


Penelitian ini memperoleh jenis data, yaitu data skala self concept matematis
dan skala motivasi belajar matematika siswa. Data skala self concept matematis
dan skala motivasi belajar matematika siswa sebelum dilakukan uji hipotesis,
dilakukan uji persyaratan analisis data terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas serta uji perbedaan dua kelompok yang didasarkan pada nilai rerata.
Selanjutnya analisis data uji persyaratan analisis data dan uji hipotesis data
interval. Menurut Sugiyono (2018; 133) jenis skala likert, guttman, rating scale,
dan semantic deferential jika digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan
data interval atau rasio. Pengolahan data penelitian tersebut dilakukan
menggunakan bantuan Software SPSS Versi 21 for Windows. Adapun tahapan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis
parametrik. Penggunaan analisis parametrik seperti halnya analisis perbandingan
dua rata-rata, maka diperlukan uji normalitas data terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017: 75) bahwa statistika parametris
itu digunakan ketika data dari setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi
normal. Rumusan hipotesis pengujian normalitasnya adalah sebagai berikut :
1) H0 : Data skor skala self concept matematis siswa berdistribusi normal.
Ha : Data skor skala self concept matematis siswa tidak berdistribusi normal.
2) H0 : Data skor skala motivasi belajar matematika siswa berdistribusi normal.
Ha : Data skor skala motivasi belajar matematika siswa tidak berdistribusi
normal.
Jika jumlah data dalam penelitian ini lebih dari 30 siswa, maka pengujian
normalitas yang dilakukan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf

signifikansi α=0, 05 , maka kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika nilai


34

signifikansi ¿0,05 maka


H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi

¿0,05 maka H 0 ditolak.


Apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal,
maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas sedangkan jika hasil
pengujian menunjukkan bahwa sebaran dari salah satu atau semua data tidak
berdistribusi normal, maka untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan
kaidah statistik nonparametrik, yaitu menggunakan uji MannWhitney-U.
Langkah perhitungan uji normalitas dengan bantuan Software Statistical
Product and Service Solution (SPSS) Versi 21 yaitu (Siregar, 2017: 163):
1) Buka program SPSS Versi 21
2) Klik Variable View pada SPSS data editor
3) Pada kolom Name ketik self concept, motivasi belajar dan kelas. Kemudian
pada measure kelas pilih Nominal. Sedangkan untuk kolom lainnya bisa
dihiraukan.

Gambar 3.2 Kotak Dialog Variabel Views


4) Klik data view untuk membuka halaman data view
5) Isikan data self concept, motivasi belajar dan kelas pada data view
6) Selanjutnya klik Analyze → Descriptive Statistics → Explore.

Gambar 3.3 Memilih Analisis Explore


35

7) Selanjutkan akan terbuka kotak dialog Explore. Masukan variabel self


concept, motivasi belajar dan Kelas ke kotak dialog Dependent List,
kemudian klik tombol Plots.
8) Untuk melakukan uji normalitas, beri tanda centang pada Normality plots
with test, kemudian klik Continue

Gambar 3.4 Kotak Dialog Explore dan Plots


9) Klik OK, maka akan terbuka hasil Output Test of Normality. Hasil output
pada uji normalitas tersebut menjelaskan tentang hasil uji coba normalitas
Lilliefors dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk.
Kriteria pengambilan keputusan dari hasil output cukup dengan membaca
nilai Sig (signifikansi).
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan penggunaan Equal Variance
Assumed (jika varian sama/bervariansi homogen) dan Equal Variance Not
Assumed (jika varian berbeda/bervariansi tidak homogen). Menguji homogenitas
varians nilai self concept matematis dan motivasi belajar matematika siswa
menggunakan uji Levene’s Test. Pengujian kesamaan dua varians diperlukan suatu
perumusan hipotesis yaitu sebagai berikut :

1)
H 0 : Data nilai skala self concept matematis siswa bervariansi homogen.

H a : Data nilai skala self concept matematis siswa bervariansi tidak


homogen.

2)
H 0 : Data nilai skala motivasi belajar matematika siswa siswa bervariansi
homogen.
36

H a : Data nilai skala motivasi belajar matematika siswa bervariansi tidak


homogen.

Uji homogenitas dilakukan melalui uji F atau Lavene’s test. Jika sebaran data
tidak normal, maka uji homogenitas tidak dipakai untuk uji kesamaan dua rata-

rata independen. Adapun taraf signifikansinya menggunakan α=0, 05 , maka

kriteria pengambilan keputusannya yaitu jika nilai signifikansinya ¿0,05 maka


H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya ¿0,05 maka
H0
ditolak.
Langkah-langkah uji homogenitas menggunakan aplikasi SPSS Versi 21
sebagai berikut (Siregar, 2017: 174):
1) Klik Analyze → Compare Means → One–Way
ANOVA.

Gambar 3.5 Memilih Analisis Compare Means


2) Masukan variabel self concept dan motivasi belajar ke
kotak Dependent List, dan masukan variabel kelas ke kotak Factor.
37

Gambar 3.6 Kotak Dialog One–Way ANOVA

3) Kemudian klik tombol Options → Homogeneity of


variance test → Continue.

Gambar 3.7 Kotak Dialog One–Way ANOVA Options


4) Klik tombol OK, maka dapat diketahui hasil output hasil
perhitungan pada uji homogenitas dengan menggunakan SPSS Versi 21.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Ketiga persyaratan analisis data telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya
adalah uji perbedaan angket self concept matematis dan motivasi belajar
matematika siswa. Uji perbedaan rerata angket self concept matematis dan
motivasi belajar matematika siswa dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t.
a. Uji Perbedaan Rerata Angket Self Concept Matematis Siswa (Uji
Hipotesis 1)
1) Uji-t
Uji perbedaan rerata skala self concept matematis siswa dapat dilakukan
dengan menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan jika data yang dianalisis berdistribusi
normal dan homogen. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak
homogen, maka digunakan uji-t (not assumed), tetapi jika data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka digunakan uji statistik
nonparametrik yaitu MannWhitney-U. Uji-t dilakukan jika kedua pengujian
38

persyaratan analisis data terpenuhi, maka langkah pertama uji perbedaan nilai
rerata skala self concept matematis siswa.

Adapun rumusan hipotesis dalam bentuk kalimat sebagai berikut :


H 0 :μ 1=μ2
Self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada pagi hari sama
dengan self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada siang hari.
H a : μ1 ≠ μ2
Self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada pagi hari berbeda
dengan self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada siang hari.
Keterangan:
μ1 = Rerata nilai skala self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada
pagi hari.
μ2 = Rerata nilai skala self concept matematis siswa yang pembelajarannya pada
siang hari.

Pengujian perbedaan rerata skala self concept matematis siswa menggunakan

Independent samples T test dengan taraf signifikansi α=0, 05 , maka kriteria

pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi ¿0,05 maka


H0

diterima, sedangkan jika nilai signifikansi ¿0,05 maka H 0 ditolak.


Langkah–langkah uji perbedaan rerata Independent Samples T Test
menggunakan SPSS Versi 21 sebagai berikut (Sriwahyuni, 2018):
a) Klik file, open, data
b) Pada jendela open, pilih file yang sudah diinput hasil self concept matematis
siswa kelas pagi dan kelas siang. Varibel nilai berisi nilai kelas pagi dan kelas
siang, variabel kelas dengan kode 1 sebagai kelas pagi dan kode 2 sebagai
kelas siang.
c) Klik Analyze → Compare Means → Independent Samples T Test.
39

d) Masukan variabel self concept matematis ke kotak test Variabel (s), dan
masukan variabel kelas ke kotak grouping variabel.
e) Kemudian klik Define Groups. Pada Group 1 isikan angka 1 yang berarti
kelompok kelas pagi dan pada Group 2 isikan angka 2 yang berarti kelompok
kelas siang. Kemudian klik Continue.
f) Klik OK.
g) Hasil uji-t akan ditampilkan pada jendela SPSS viewer.
2) Uji Mann-Whitney (U-test)
Jika persyaratan normalitas data tidak terpenuhi, maka uji perbedaan rerata
skala self concept matematis siswa menggunakan Uji Mann-Whitney (U-test).

Menggunakan taraf signifikansi α=0, 05 , maka kriteria pengambilan

keputusannya adalah jika nilai signifikansi ¿0,05 maka


H0 diterima,

sedangkan jika nilai signifikansi ¿0,05 maka H 0 ditolak.


Adapun langkah-langkah analisis Mann-Whitney berbantuan software SPSS
versi 21 sebagai berikut (Sriwahyuni, 2018):
a) Klik Analyze → Nonparametric test → Independent
Samples

Gambar 3.8 Memilih Analyze Nonparametric test Independent Samples


b) Masukan variabel angket self concept ke kotak test
Variabel list, dan masukan variabel kelas ke kotak grouping variabel.
40

c) Kemudian klik Define Groups. Pada Group 1 isikan angka


1 yang berarti kelompok kelas pagi hari dan pada Group 2 isikan angka 2
yang berarti kelompok kelas siang hari.
d) Kemudian klik Continue.
e) Pilih Mann-Whitney U.
f) Klik OK.
g) Hasil U-test akan ditampilkan pada jendela SPSS viewer.
b. Uji Perbedaan Rerata angket Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa
(Uji Hipotesis 2)
1) Uji-t
Uji perbedaan rerata skala motivasi belajar matematika siswa dapat dilakukan
dengan menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan jika data yang dianalisis berdistribusi
normal dan homogen. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak
homogen, maka digunakan uji-t (not assumed), tetapi jika data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, maka digunakan uji statistik
nonparametrik yaitu MannWhitney-U. Uji-t dilakukan jika kedua pengujian
persyaratan analisis data terpenuhi, maka langkah pertama uji perbedaan nilai
rerata angket motivasi belajar matematika siswa.
Adapun rumusan hipotesis dalam bentuk kalimat sebagai berikut:
H 0 :μ 1=μ2
Motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya pada pagi hari
sama dengan motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya pada
siang hari.
H a : μ1 ≠ μ2
Motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya pada pagi hari
berbeda dengan motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya
pada siang hari.
Keterangan:
μ1 = Rerata nilai skala motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya
pada pagi hari.
41

μ2 = Rerata nilai skala motivasi belajar matematika siswa yang pembelajarannya


pada siang hari. Pengujian perbedaan rerata angket motivasi belajar matematika
siswa menggunakan independent samples T test dengan taraf signifikansi α =
0,05, maka kriteria pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi ≥0,05
maka H 0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi ¿ 0,05 maka H 0 ditolak.
Langkah–langkah uji perbedaan rerata Independent Samples T Test
menggunakan SPSS Versi 21 sebagai berikut (Sriwahyuni, 2018):

a) Klik file, open, data


b) Pada jendela open, pilih file yang sudah diinput hasil motivasi belajar
matematika siswa kelas pagi dan siang. Variabel nilai berisi nilai kelas pagi
dan siang, variabel kelas dengan kode 1 sebagai kelas pagi dan kode 2
sebagai kelas siang.
c) Klik Analyze → Compare Means → Independent Samples T Test.
d) Masukan variabel post-test ke kotak test Variabel (s), dan masukan variabel
kelas ke kotak grouping variabel.
e) Kemudian klik Define Groups. Pada Group 1 isikan angka 1 yang berarti
kelompok kelas pagi dan pada Group 2 isikan angka 2 yang berarti kelompok
kelas siang. Kemudian klik Continue.
f) Klik OK.
g) Hasil uji-t akan ditampilkan pada jendela SPSS viewer.
2) Uji Mann-Whitney (U-test)
Jika persyaratan normalitas data tidak terpenuhi, maka uji perbedaan rerata
skala self concept menggunakan Uji Mann-Whitney (U-test). Menggunakan taraf

signifikansi α=0, 05 , maka kriteria pengambilan keputusannya adalah jika

nilai signifikansi ¿0,05 maka H 0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi

¿0,05 maka H 0 ditolak.


Adapun langkah-langkah analisis Mann-Whitney berbantuan software SPSS
versi 21 sebagai berikut (Sriwahyuni, 2018):
a) Klik Analyze → Nonparametric test → Independent Samples
42

b) Masukan variabel angket motivasi belajar matematika siswa ke kotak test


Varibel list, dan masukan variabel kelas ke kotak grouping variabel.
c) Kemudian klik Define Groups. Pada Group 1 isikan angka 1 yang berarti
kelompok kelas pagi hari dan pada Group 2 isikan angka 2 yang berarti
kelompok kelas siang hari.
d) Kemudian klik Continue.
e) Pilih Mann-Whitney U.
f) Klik OK.
g) Hasil U-test akan ditampilkan pada jendela SPSS viewer.
I. Alur Statistik Penelitian

Skala Self Concept Matematis dan Motivasi


Belajar Matematika siswa

Uji Normalitas

Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Shapiro-Wilk


() ()

ya Berdistribusi tidak
Nomal

Uji homogenitas varians dari dua Pengujian Hipotesis:


kelompok, yaitu uji F atau Lavene’s Mann-Whitney U
test

Homogen
tidak Pengujian Hipotesis:
Independent-Samples T Test (not
assumed)

ya

Pengujian Hipotesis:
Independent-Samples T Test
(assumed)
Kesimpulan

43

Gambar 3.9 Alur Statistik Penelitian

Anda mungkin juga menyukai