METODOLOGI PENELITIAN
Penyusunan instrumen
4
penelitian
Uji coba instrumen
5
penelitian
6 Pemberian angket
7 Analisis data
8 Penyusunan skripsi
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 2). Variabel dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua, variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu belajar (pagi dan siang hari),
22
23
sedangkan variabel terikatnya adalah self concept matematis dan motivasi belajar
matematika siswa.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, karena data yang diolah berhubungan dengan nilai atau angka-angka
yang dihitung secara matematis dengan perhitungan statistika. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 13) dikatakan metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei.
Menurut Sukmadinata (2017: 82) penelitian survei adalah penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi berupa pendapat dari banyak
orang terhadap objek tertentu. Sedangkan menurut Kerlinger penelitian survei
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis (Riduwan, 2015: 49).
Sukmadinata (2017: 82) mengatakan bahwa ada tiga karakteristik utama
tentang penelitian survei:
a. Mengumpulkan informasi dari populasi besar orang untuk mendeskripsikan
beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap,
kepercayaan, pengetahuan dari populasi.
b. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis juga
bisa lisan) dari suatu populasi.
c. Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei
komparatif karena membandingkan bagaimana self concept matematis dan
motivasi belajar matematika siswa yang waktu belajarnya berbeda. Menurut
Widodo (2017: 68) menjelaskan bahwa survei komparatif bertujuan untuk
24
Studi Pendahuluan:
Identifikasi masalah, Kajian teoritis; Self Concept Matematis dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Waktu Belajar
Proposal
Penyusunan Instrumen:
Angket Self Concept Matematis dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa
Analisis Instrumen
Kesimpulan
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamat. Instrumen
penelitian merupakan alat bantu untuk pengumpulan dan pengolahan data tentang
variabel–variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk memperoleh data dalam
menjawab permasalahan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka
diperlukan alat atau instrumen.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket. Angket sering
juga disebut kuesioner, di mana dalam angket tersebut terdapat beberapa macam
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan
dan dibagikan ke responden dalam hal ini yaitu siswa untuk memperoleh
informasi.
1. Angket Self Concept Matematis
Angket self concept matematis siswa yang dibuat bertujuan untuk melihat
respons siswa,yang berkaitan dengan self concept matematis siswa. Angket self
concept matematis siswa ini dibagikan pada siswa yang pembelajarannya pada
pagi hari dan siang hari.
Angket self concept matematis siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika, dibuat sesuai aspek pengukuran indikator self concept matematis
siswa. Aspek tersebut digunakan untuk menentukan indikator dan pernyataan-
pernyataan sehingga dapat dibuat kisi-kisi seperti dibawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Self Concept Matematis
Dimensi Indikator Kategori No Pernyataan
Pengetahuan Pandangan Saya selalu hadir ketika pelajaran matematika
Positif 1
siswa terhadap dibandingkan pelajaran lainnya
matematika Saya tidak hadir ketika ada pelajaran
Negatif 2
matematika
Pandangan Dalam ujian matematika, saya bisa
Positif 3
siswa terhadap mengerjakan tanpa bantuan orang lain
kemampuan Dalam ujian matematika, saya bisa
Negatif 4
matematika mengerjakan jika mendapat bantuan orang lain
yang Saya selalu bisa mengerjakan ketika guru
dimilikinya Positif 5
meminta membahas soal di depan kelas
Negatif 6 Saya selalu menolak ketika guru meminta
mengerjakan soal di depan kelas
27
Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Pendapat yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 134) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau
gejala sosial. Penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Tabel 3.4
Skala Likert
Skor
Simbol Keterangan Pernyataan
Positif Negatif
SS Sangat Setuju 4 1
S Setuju 3 2
TS Tidak Setuju 2 3
30
Skor
Simbol Keterangan Pernyataan
Positif Negatif
STS Sangat Tidak Setuju 1 4
Sumber : (Riduwan, 2015: 87)
Adapun langkah–langkah analisis data self concept matematis dan motivasi
belajar matematika siswa adalah sebagai berikut:
1. Pengelompokan hasil jawaban angket siswa yang memilih sangat setuju (SS),
Setuju (S),Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
2. Masing-masing butir angket dikelompokan sesuai aspek yang diamati, hitung
jumlah skor tiap-tiap butir pertanyaan sesuai dengan aspek-aspek yang diamati,
dari jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek selanjutnya dihitung skor
akhir dengan x 100
Skor Total Siswa
Konversi Nilai= × 100
Skor Maksimal
yang telah dibuat. Saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan
atau dirombak total.
3. Validitas Muka
Menurut Erman (2003: 106) validitas muka adalah kebenaran susunan
kalimat atau kata-kata dalam soal yang jelas dimengerti sehingga tidak
menimbulkan penafsiran lain. Sedangkan menurut Arifin (2017: 248) yang
dimaksud validitas muka itu jika suatu tes sekilas telah dianggap baik untuk
mengungkapkan apa yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat
memenuhi syarat.
Pengujian validitas muka angket self concept matematis dan motivasi
belajar matematika yang dikonsultasikan kepada para ahli mengenai penilaian
isi alat ukur. Alat ukur tersebut harus dipahami oleh responden yaitu kata-kata
yang ada dalam pernyataan angket tersebut harus jelas dan dipahami oleh
responden sehingga tidak membingungkan responden.
1)
H 0 : Data nilai skala self concept matematis siswa bervariansi homogen.
2)
H 0 : Data nilai skala motivasi belajar matematika siswa siswa bervariansi
homogen.
36
Uji homogenitas dilakukan melalui uji F atau Lavene’s test. Jika sebaran data
tidak normal, maka uji homogenitas tidak dipakai untuk uji kesamaan dua rata-
persyaratan analisis data terpenuhi, maka langkah pertama uji perbedaan nilai
rerata skala self concept matematis siswa.
d) Masukan variabel self concept matematis ke kotak test Variabel (s), dan
masukan variabel kelas ke kotak grouping variabel.
e) Kemudian klik Define Groups. Pada Group 1 isikan angka 1 yang berarti
kelompok kelas pagi dan pada Group 2 isikan angka 2 yang berarti kelompok
kelas siang. Kemudian klik Continue.
f) Klik OK.
g) Hasil uji-t akan ditampilkan pada jendela SPSS viewer.
2) Uji Mann-Whitney (U-test)
Jika persyaratan normalitas data tidak terpenuhi, maka uji perbedaan rerata
skala self concept matematis siswa menggunakan Uji Mann-Whitney (U-test).
Uji Normalitas
ya Berdistribusi tidak
Nomal
Homogen
tidak Pengujian Hipotesis:
Independent-Samples T Test (not
assumed)
ya
Pengujian Hipotesis:
Independent-Samples T Test
(assumed)
Kesimpulan
43