MAKALAH Supervisi Pendidikan KELOMPOK VII
MAKALAH Supervisi Pendidikan KELOMPOK VII
DisusunOleh:
KELOMPOK VII
APRIL 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini adalah ”Supervisi Pendidikan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun.
Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik
dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......….……………..……………………...………………………...…ii
DAFTAR ISI..........………..
…………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN..............……….....…….…………………………………………...1
B. Rumusan Masalah..............………........
………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan................………….....………….………………………………...…2
A. Pengertian Supervisi
Pendidikan.....................................................................................3
iii
A. Kesimpulan.........................…………………….................………………………….11
B. Saran.......................……………………………….................………………………..11
DAFTAR PUSTAKA........…………………………….
……………………………………...12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki
konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan
beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri.
Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang
dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang
mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif
saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk
sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi
oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang
ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan
pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode
mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan
memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia sehingga para
1
pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan
adanya mata kuliah supervisi pendidikan pada institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan
akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu:
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya.
3
Ross L (1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Dari uraian definisi supervisi diatas, maka dapat dipahami para pakar menguraikan
defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God Carter melihatnya sebagai usaha
memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar, Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih
sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern. Willem Mantja memandang supervisi sebagai
kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Ross L memandang
supervise sebagai pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
4
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-
cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolah.
Sebetulnya apabila dicermati secara rinci, kegiatan supervisi yang sesuai dengan
sasarannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik, supervisi ini lebih
menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam
proses belajar mengajar. Dan yang kedua adalah supervisi administrasi, yang lebih
menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung
terlaksananya pembelajaran. Di samping dua macam supervisi yang disebut dengan objeknya
atau sasarannya, ada lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi lembaga dan akreditasi. Yang
membedakan antara kedua hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya. Supervisi
lembaga dilakukan oleh orang yang ada di dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar
lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan supervisi akreditasi dilakukan oleh tim
dari luar hanya dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu meningkatkan kualitas
lembaga baik parsial maupun keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau objek
supervisi akademik, supervisi administrasi, supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah
sama yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan harapan tentang kualitasnya
berbeda.
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu
kepemimpinan, kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang
supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan
5
pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor, karena ia adalah para
pelaksana di lapangan yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional, sama halnya
dengan guru dan kepala sekolah.
a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah yang berada di bawah
tanggung jawab dan kewenangannya.
e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengan semua unsur terkait.
a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru dan seluruh
staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana atau tidak.
6
b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan antara satu
dengan lainnya unsur-unsur yang dimaksud adalah personal, material dan operasional, oleh
sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup ketiga unsur tersebut yang bila dijabarkan
sebagai berikut:
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam sekolah yang
disupervisi, para personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah, pegawai tata usaha, guru,
siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan seluruh stafnya antara lain:
7
Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa
Masalah laporan sekolah dan lain –lain
c. Guru
d. Siswa
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang praktek ibadah, aula dan
lain-lain
8
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
3. Unsur Operasional
Kurikulum
Proses belajar mengajar
Evaluasi/penilaian
Kegiatan ekstra kurikuler
b. Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup:
Administrasi personal
Administrasi material
Administrasi kurikulum dan sebagainya
c. Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama, mencakup:
Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
Sekolah dengan organisasi kepemudaan
Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas. Metode-metode
tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru
tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor atau pengawas
hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik
9
supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi
kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan,
memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau
dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada kelompok ini diberikan layanan
supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi. Teknik supervisi kelompok
ada beberapa diantaranya adalah: Kepanitiaan-kepanitiaan, Kerja kelompok, Laboratorium
kurikulum, Baca terpimpin, Demonstrasi pembelajaran, Darmawisata, Diskusi panel, Organisasi
professional, Pertemuan guru, Lokakarya atau konferensi kelompok.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi mengandung arti yang luas
dan demokratis, dengan paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja kepala sekolah guru
dan pegawai sekolah saja akan tetapi juga mencari jalan keluar apabila terjadi permasalahan.
Para supevisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan dan petunjuk-petunjuk yang
diperlukan, hubungan antara pengawas dengan yang diawasi lebih bersifat kemitraan, hubungan
komunikasi pun tidak lagi one way traffic tetapi menjadi two way traffic.
B. Saran
Saran kami sebagai penulis hendaknya pembaca memberi saran dan kritik yang
membangun agar kedepannya makalah kami menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12