Anda di halaman 1dari 12

A.

NILAI NORMAL HASIL LAB


1. Hemaglobin 13.5-18.0 pria/ wanita 12-16
2. Hemaktokrit 40-50% pria/ wanita 37-47%
3. Leukosit 4500-10000 sel/mm
4. Trambosit 150.000-400.000 sel/mm
5. Laju endapan darah <15 mm/jam pertama / wanita <20mm
6. Eritrosit 4,3-5,7 juta sel/ul wanita 3.9-5.0 juta sel/ul
7. Protein 0-0.05 gram/L
8. Ureum 20-40 mg/dl
9. Kreatinin adalah zat racun dalam darah terdapat pada rusak ginjal 0.5-1.5 mg/dL
10. Natrium 136-145 mm0l/l
11. Kalium 3.5-5.0
12. Berat jenis normal 1.003-1.030

B. KANDUNGAN URIN NORMAL DAN TIDAK NORMAL


a) Normal
1. Air, urea dan ammonia
2. Garam mineral, terutama NacL
3. Pigmen empedu yang menghasilkan warna kuning di urine
4. Zat-zat yang kelebihan di daerah, seperti vitamin, obat-obatan dan hormon

b) Tidak normal
1. Glukosa, sel darah merah, protein darah, keton, bilirubin

C. Fungsi urine
Untuk membuang zat-zat sisa seperti racun dalam tubuh dan urin sebagai zat kotor jika
terjadi kerusakan ginjal yang terinfeksi

D. Apa fungsi protein


Protein adalah zat gizi makro yang memiliki bentuk organik kompleks yang

terdiri dari ratusan asam amino esensial dan asam amoni non-esensial. Manusia

membutuhkan setidaknya 9 macam asam amino esensial yang digunakan untuk

fungsional tubuh. Asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan, penting untuk

proses pertumbuhan yang normal dan pembentukan antibodi, hormon, enzim,


dan beberapa jaringan lain.  Asam amino non-essensial yang ada di makanan

sumber protein sangat diperlukan untuk membentuk asam amino esensial tubuh.

Terdapat dua jenis protein yaitu protein bersumber dari hewani dan nabati.

Contoh protein nabati yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

seperti kacang kedelai, tahu, tempe, kecap, kacang merah, dan kacang-kacang

lainnya. Sedangkan sumber protein hewani bisa didapatkan dari daging sapi,

telur ayam, berbagai jenis unggas, dan berbagai jenis produk susu.

E. Apa yang terjadi jika penderita penyakit ginjal mengonsumsi banyak

protein

Protein yang dikonsumsi, akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino oleh

tubuh menggunakan bantuan enzim. Pencernaan protein dimulai dari lambung

kemudian usus. Asam amino yang dicerna oleh tubuh tersebut akan dibawa oleh

aliran darah dan didistribusikan ke berbagai tubuh yang membutuhkan. Tubuh

membutuhkan jumlah asam amino yang berbeda-beda, tergantung dengan jenis

asam aminonya. Protein yang telah selesai dicerna, akan diproses oleh ginjal dan

dibuang jika tidak diperlukan lagi. Zat pembuangan hasil pencernaan protein

yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urea pada urin. Semakin banyak protein yang

harus dicerna oleh tubuh, akan semakin banyak pula asam amino yang disaring

oleh ginjal dan mengakibatkan ginjal bekerja lebih berat.


F. Berapa batasan asupan protein untuk penderita gangguan fungsi ginjal

Orang yang sehat membutuhkan setidaknya sebanyak 0,8 gram hingga 1 gram per

kg berat badan. Namun untuk orang yang menderita penyakit ginjal, mereka harus

mengurangi asupan protein mereka menjadi 0,6 gr per kg badan per hari. Protein

yang dikonsumsi juga lebih baik >60% nya berasal dari protein hewani yang

memiliki nilai biologis tinggi, seperti telur ayam, daging sapi, daging ayam, ikan,

dan susu. Bahkan telur disebut sebagai sumber protein yang sempurna karena

mempunyai kandungan asam amino yang persis seperti asam amino yang ada di

tubuh. Jika Anda sedang mengalami gangguan fungsi ginjal, maka sebaiknya

berkonsultasi ke ahli gizi untuk mengatur diet dan menu makanan yang harus Anda

makan.

A. Fungsi Ginjal :

1. Membentuk urin untuk mengeluarkan berbagai zat-zat racun

tersebut dari tubuh kita yang merupakan sisa-sisa metabolisme

tubuh yang tidak terpakai dan dikeluarkan dalam bentuk urin.

2. Mengatur jumlah air dalam tubuh dan keseimbangan asam basa

3. Memproduksi hormon (renin) yang mengatur tekanan darah

4. Mengaktifkan vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang (hormon

kalsitriol)

5. Memproduksi hormon (eritropoetin) yang mengatur produksi sel


darah merah

6. Mempertahankan keseimbangan elektrolit darah (natrium,

kalium)

B. Bagian-bagian ginjal :

1. Korteks ginjal

adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul

ginjal dan jaringan lemak, untuk melindungi bagian dalam ginjal.

2. Medula

adalah tempat bagi berkumpulnya pembuluh darah kapiler yang berasal dari

kapsul bowman. Dan di dalam medula ini terjadi proses yang disebut dengan

reabsorbsi dan juga augmentasi, proses rearbsorsi dan augmentasi ini

dilakukan oleh tubulus proksimal dan tubulus distal. Dan Fungsi dari medula

ini adalah sebagai pengumpul urine yang seterusnya bermuara pada rongga

ginjal.

3. Pelvis ginjal

Adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin

sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan

dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

4. Vena ginjal
Adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari

ginjal menuju kandung kemih

5. Arteri ginjal

Pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk

disaring di glomerulus

6. Ureter

Suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari

ginjal menuju kandung kandung kemih

7. Kaliks

Fungsinya untuk mengatur sistem beliverdin dan bilirubin pada ginjal serta

mengeluarkan zat amoniak pada air seni yang dikeluarkan. Kaliks juga

berperan dalam penyaringan darah yang akan masuk ke tubulus.

C. Bagian bagian di dalam nefron:

1. Nefron

Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta

buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus

kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus

kolektivus.
2. Glomerulus

Tempat penyaringan darah yang masuk akan menghasilkan zat-zat yang masih

berguna. Seperti air, garam, asam amino, glukosa serta urea.

3. Kapsula bowman

Adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus.

4. Tubulus kontortus proksimal

Adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap

glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.

5. Lengkung henle

Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus

distal.

6. Tubulus kontortus distal

Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke

dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.

7. Tubulus kolektivus
Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari

nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.

D. Proses pembentukan Urine menurut Syaifuddin (2013)

1. ProsesFiltrasi(Penyaringan)

Proses pembentukan urine diawali dengan filtrasi atau penyaringan darah.

Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari

aorta melalui arteri ginjal menuju ke badan Malpighi. Penyaringan akan

memisahkan 2 zat. Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir

di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat sisa hasil

penyaringan ini disebut urine primer (filtrat glomerulus). Urine primer

biasanya mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan

masuk dan disimpan sementara dalam Simpai Bowman.

2. Proses Reabsorpsi ( Penyerapan kembali )

Setelah urine primer tersimpan sementara dalam Simpai Bowman, mereka

kemudian akan menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanan menuju

saluran pengumpul inilah, proses pembentukan urine melalui tahapan

reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam

amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan

lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan menghasilkan

zat yang disebut dengan urine sekunder (filtrat tubulus). Urine sekunder

memiliki ciri berupa kandungan kadar ureanya yang tinggi.


3. Proses Augmentasi (pengeluaran zat)

Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle

akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Di sini, urine sekuder akan

melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah

tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya,terbentuklah urine yang

sesungguhnya. Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke

bagian tengah ginjal yang disebut pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke

ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari kandung kemih,

urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang

air kecil.

StadiumI
Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 50 % – 80 %). Tahap inilah yang paling
ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita belum merasasakan
gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam batas normal.
Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas
normal dan penderita asimtomatik.
Penyakit ginjal dan gagal ginjal kronis tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas pada

stadium awalnya. Gejala ini bisa mencakup:

 Darah dalam urin / urin berwarna seperti teh atau gelap (hematuria)

 Urin berbusa (albuminuria)

 Urin berwarna keruh (infeksi saluran kemih)

 Rasa nyeri saat buang air kecil


 Kesulitan untuk buang air kecil (tidak lancar)

 Pasir/batu dalam urin

 Peningkatan atau penurunan produksi urin secara signifikan, nokturia (sering buang air

pada malam hari)

 Nyeri di pinggang/perut

 Pembengkakan pergelangan kaki atau kelopak mata, wajah bengkak

 Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

  StadiumII
Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %). Pada tahap ini penderita dapat
melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjal menurun.
Pada tahap ini lebih dari 50 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru
mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda,
tergantung dari kadar protein dalam diit. Pada stadium ini kadar kreatinin serum
mulai meningkat melebihi kadar normal.

Stadium 3
Seseorang yang menderita GGK stadium 3 mengalami penurunan GFR moderat yaitu
diantara 30 s/d 59 ml/min. dengan penurunan pada tingkat ini akumulasi sisa – sisa
metabolisme akan menumpuk dalam darah yang disebut uremia. Pada stadium ini
muncul komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia atau keluhan
pada tulang. Gejala- gejala juga terkadang mulai dirasakan seperti :
a) Fatique : rasa lemah/lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
b) Kelebihan cairan : Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal
tidak dapat lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian
bawah, seputar wajah atau tangan. Penderita juga dapat mengalami sesak
nafas akaibat teralu banyak cairan yang berada dalam tubuh.
c) Perubahan pada urin : urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan
adanya kandungan protein di urin. Selain itu warna urin juga mengalami
perubahan menjadi coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur
dengan darah. Kuantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan terkadang
penderita sering trbangun untuk buang air kecil di tengah malam.
d) Rasa sakit pada ginjal. Rasa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat
dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti
polikistik dan infeksi.
e) Sulit tidur : Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur
disebabkan munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
f) Penderita GGK stadium 3 disarankan untuk memeriksakan diri ke seorang ahli
ginjal hipertensi (nephrolog). Dokter akan memberikan rekomendasi terbaik
serta terapi – terapi yang bertujuan untuk memperlambat laju penurunan
fungsi ginjal. Selain itu sangat disarankan juga untuk meminta bantuan ahli gizi
untuk mendapatkan perencanaan diet yang tepat. Penderita GGK pada
stadium ini biasanya akan diminta untuk menjaga kecukupan protein namun
tetap mewaspadai kadar fosfor yang ada dalam makanan tersebut, karena
menjaga kadar fosfor dalam darah tetap rendah penting bagi kelangsungan
fungsi ginjal. Selain itu penderita juga harus membatasi asupan kalsium
apabila kandungan dalam darah terlalu tinggi. Tidak ada pembatasan kalium
kecuali didapati kadar dalam darah diatas normal. Membatasi karbohidrat
biasanya juga dianjurkan bagi penderita yang juga mempunyai diabetes.
Mengontrol minuman diperlukan selain pembatasan sodium untuk penderita
hipertensi.

Stadium 4
Pada stadium ini fungsi ginjal hanya sekitar 15 – 30 persen saja dan apabila seseorang
berada pada stadium ini maka sangat mungkin dalam waktu dekat diharuskan
menjalani terapi pengganti ginjal / dialisis atau melakukan transplantasi. Kondisi
dimana terjadi penumpukan racun dalam darah atau uremia biasanya muncul pada
stadium ini. Selain itu besar kemungkinan muncul komplikasi seperti tekanan darah
tinggi (hipertensi), anemia, penyakit tulang, masalah pada jantung dan penyakit
kardiovaskular lainnya.
Gejala yang mungkin dirasakan pada stadium 4 adalah :
a) Fatique : rasa lemah/lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
b) Kelebihan cairan : Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat
ginjal tidak dapat lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam
tubuh. Hal ini membuat penderita akan mengalami pembengkakan
sekitar kaki bagian bawah, seputar wajah atau tangan. Penderita juga
dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak cairan yang berada
dalam tubuh.
c) Perubahan pada urin : urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan
adanya kandungan protein di urin. Selain itu warna urin juga mengalami
perubahan menjadi coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur
dengan darah. Kuantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan
terkadang penderita sering trbangun untuk buang air kecil di tengah
malam.
d) Rasa sakit pada ginjal. Rasa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada
dapat dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal
seperti polikistik dan infeksi.
e) Sulit tidur : Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur
disebabkan munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
f) Nausea : muntah atau rasa ingin muntah.
g) Perubahan cita rasa makanan : dapat terjadi bahwa makanan yang
dikonsumsi tidak terasa seperti biasanya.
h) Bau mulut uremic : ureum yang menumpuk dalam darah dapat dideteksi
melalui bau pernafasan yang tidak enak.
i) Sulit berkonsentrasi

Stadium 5 (gagal ginjal terminal)


Pada level ini ginjal kehilangan hampir seluruh kemampuannya untuk bekerja secara
optimal. Untuk itu diperlukan suatu terapi pengganti ginjal (dialisis) atau transplantasi
agar penderita dapat bertahan hidup.
Gejala yang dapat timbul pada stadium 5 antara lain :
a) Kehilangan napsu makan
b) Nausea.
c) Sakit kepala.
d) Merasa lelah.
e) Tidak mampu berkonsentrasi.
f) Gatal – gatal.
g) Urin tidak keluar atau hanya sedikit sekali.
h) Bengkak, terutama di seputar wajah, mata dan pergelangan kaki.
i) Keram otot
j) Perubahan warna kulit

A. TANDA DAN GEJALA AWAL GGK


1. GEJALA DINI
a. Lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, BB berkurang, depresi
2. GEJALA LEBIH LANJUT
b. Anoreksia, mual muntah, nafas dangkal atau sesak, udem, pruiritis

Anda mungkin juga menyukai