b) Tidak normal
1. Glukosa, sel darah merah, protein darah, keton, bilirubin
C. Fungsi urine
Untuk membuang zat-zat sisa seperti racun dalam tubuh dan urin sebagai zat kotor jika
terjadi kerusakan ginjal yang terinfeksi
terdiri dari ratusan asam amino esensial dan asam amoni non-esensial. Manusia
fungsional tubuh. Asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan, penting untuk
sumber protein sangat diperlukan untuk membentuk asam amino esensial tubuh.
Terdapat dua jenis protein yaitu protein bersumber dari hewani dan nabati.
Contoh protein nabati yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang kedelai, tahu, tempe, kecap, kacang merah, dan kacang-kacang
lainnya. Sedangkan sumber protein hewani bisa didapatkan dari daging sapi,
telur ayam, berbagai jenis unggas, dan berbagai jenis produk susu.
protein
Protein yang dikonsumsi, akan dicerna dan dipecah menjadi asam amino oleh
kemudian usus. Asam amino yang dicerna oleh tubuh tersebut akan dibawa oleh
asam aminonya. Protein yang telah selesai dicerna, akan diproses oleh ginjal dan
dibuang jika tidak diperlukan lagi. Zat pembuangan hasil pencernaan protein
yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urea pada urin. Semakin banyak protein yang
harus dicerna oleh tubuh, akan semakin banyak pula asam amino yang disaring
Orang yang sehat membutuhkan setidaknya sebanyak 0,8 gram hingga 1 gram per
kg berat badan. Namun untuk orang yang menderita penyakit ginjal, mereka harus
mengurangi asupan protein mereka menjadi 0,6 gr per kg badan per hari. Protein
yang dikonsumsi juga lebih baik >60% nya berasal dari protein hewani yang
memiliki nilai biologis tinggi, seperti telur ayam, daging sapi, daging ayam, ikan,
dan susu. Bahkan telur disebut sebagai sumber protein yang sempurna karena
mempunyai kandungan asam amino yang persis seperti asam amino yang ada di
tubuh. Jika Anda sedang mengalami gangguan fungsi ginjal, maka sebaiknya
berkonsultasi ke ahli gizi untuk mengatur diet dan menu makanan yang harus Anda
makan.
A. Fungsi Ginjal :
kalsitriol)
kalium)
B. Bagian-bagian ginjal :
1. Korteks ginjal
adalah bagian ginjal paling luar. Tepi luar korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul
2. Medula
adalah tempat bagi berkumpulnya pembuluh darah kapiler yang berasal dari
kapsul bowman. Dan di dalam medula ini terjadi proses yang disebut dengan
dilakukan oleh tubulus proksimal dan tubulus distal. Dan Fungsi dari medula
ini adalah sebagai pengumpul urine yang seterusnya bermuara pada rongga
ginjal.
3. Pelvis ginjal
sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan
4. Vena ginjal
Adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari
5. Arteri ginjal
Pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk
disaring di glomerulus
6. Ureter
7. Kaliks
mengeluarkan zat amoniak pada air seni yang dikeluarkan. Kaliks juga
1. Nefron
Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta
kolektivus.
2. Glomerulus
Tempat penyaringan darah yang masuk akan menghasilkan zat-zat yang masih
3. Kapsula bowman
5. Lengkung henle
distal.
Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke
7. Tubulus kolektivus
Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari
1. ProsesFiltrasi(Penyaringan)
Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus pada darah yang mengalir dari
memisahkan 2 zat. Zat bermolekul besar beserta protein akan tetap mengalir
di pembuluh darah sedangkan zat sisanya akan tertahan. Zat sisa hasil
biasanya mengandung air, glukosa, garam serta urea. Zat-zat tersebut akan
amino, dan garam tertentu akan diserap lagi oleh tubulus proksimal dan
zat yang disebut dengan urine sekunder (filtrat tubulus). Urine sekunder
akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Di sini, urine sekuder akan
bagian tengah ginjal yang disebut pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke
urine selanjutnya mengalir ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang
air kecil.
StadiumI
Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 50 % – 80 %). Tahap inilah yang paling
ringan, dimana faal ginjal masih baik. Pada tahap ini penderita belum merasasakan
gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam batas normal.
Selama tahap ini kreatinin serum dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dalam batas
normal dan penderita asimtomatik.
Penyakit ginjal dan gagal ginjal kronis tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas pada
Darah dalam urin / urin berwarna seperti teh atau gelap (hematuria)
Peningkatan atau penurunan produksi urin secara signifikan, nokturia (sering buang air
Nyeri di pinggang/perut
StadiumII
Insufiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %). Pada tahap ini penderita dapat
melakukan tugas tugas seperti biasa padahal daya dan konsentrasi ginjal menurun.
Pada tahap ini lebih dari 50 % jaringan yang berfungsi telah rusak. Kadar BUN baru
mulai meningkat diatas batas normal. Peningkatan konsentrasi BUN ini berbeda beda,
tergantung dari kadar protein dalam diit. Pada stadium ini kadar kreatinin serum
mulai meningkat melebihi kadar normal.
Stadium 3
Seseorang yang menderita GGK stadium 3 mengalami penurunan GFR moderat yaitu
diantara 30 s/d 59 ml/min. dengan penurunan pada tingkat ini akumulasi sisa – sisa
metabolisme akan menumpuk dalam darah yang disebut uremia. Pada stadium ini
muncul komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia atau keluhan
pada tulang. Gejala- gejala juga terkadang mulai dirasakan seperti :
a) Fatique : rasa lemah/lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
b) Kelebihan cairan : Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal
tidak dapat lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam tubuh. Hal ini
membuat penderita akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian
bawah, seputar wajah atau tangan. Penderita juga dapat mengalami sesak
nafas akaibat teralu banyak cairan yang berada dalam tubuh.
c) Perubahan pada urin : urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan
adanya kandungan protein di urin. Selain itu warna urin juga mengalami
perubahan menjadi coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur
dengan darah. Kuantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan terkadang
penderita sering trbangun untuk buang air kecil di tengah malam.
d) Rasa sakit pada ginjal. Rasa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat
dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti
polikistik dan infeksi.
e) Sulit tidur : Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur
disebabkan munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
f) Penderita GGK stadium 3 disarankan untuk memeriksakan diri ke seorang ahli
ginjal hipertensi (nephrolog). Dokter akan memberikan rekomendasi terbaik
serta terapi – terapi yang bertujuan untuk memperlambat laju penurunan
fungsi ginjal. Selain itu sangat disarankan juga untuk meminta bantuan ahli gizi
untuk mendapatkan perencanaan diet yang tepat. Penderita GGK pada
stadium ini biasanya akan diminta untuk menjaga kecukupan protein namun
tetap mewaspadai kadar fosfor yang ada dalam makanan tersebut, karena
menjaga kadar fosfor dalam darah tetap rendah penting bagi kelangsungan
fungsi ginjal. Selain itu penderita juga harus membatasi asupan kalsium
apabila kandungan dalam darah terlalu tinggi. Tidak ada pembatasan kalium
kecuali didapati kadar dalam darah diatas normal. Membatasi karbohidrat
biasanya juga dianjurkan bagi penderita yang juga mempunyai diabetes.
Mengontrol minuman diperlukan selain pembatasan sodium untuk penderita
hipertensi.
Stadium 4
Pada stadium ini fungsi ginjal hanya sekitar 15 – 30 persen saja dan apabila seseorang
berada pada stadium ini maka sangat mungkin dalam waktu dekat diharuskan
menjalani terapi pengganti ginjal / dialisis atau melakukan transplantasi. Kondisi
dimana terjadi penumpukan racun dalam darah atau uremia biasanya muncul pada
stadium ini. Selain itu besar kemungkinan muncul komplikasi seperti tekanan darah
tinggi (hipertensi), anemia, penyakit tulang, masalah pada jantung dan penyakit
kardiovaskular lainnya.
Gejala yang mungkin dirasakan pada stadium 4 adalah :
a) Fatique : rasa lemah/lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia.
b) Kelebihan cairan : Seiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat
ginjal tidak dapat lagi mengatur komposisi cairan yang berada dalam
tubuh. Hal ini membuat penderita akan mengalami pembengkakan
sekitar kaki bagian bawah, seputar wajah atau tangan. Penderita juga
dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak cairan yang berada
dalam tubuh.
c) Perubahan pada urin : urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan
adanya kandungan protein di urin. Selain itu warna urin juga mengalami
perubahan menjadi coklat, orannye tua, atau merah apabila bercampur
dengan darah. Kuantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan
terkadang penderita sering trbangun untuk buang air kecil di tengah
malam.
d) Rasa sakit pada ginjal. Rasa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada
dapat dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal
seperti polikistik dan infeksi.
e) Sulit tidur : Sebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur
disebabkan munculnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs.
f) Nausea : muntah atau rasa ingin muntah.
g) Perubahan cita rasa makanan : dapat terjadi bahwa makanan yang
dikonsumsi tidak terasa seperti biasanya.
h) Bau mulut uremic : ureum yang menumpuk dalam darah dapat dideteksi
melalui bau pernafasan yang tidak enak.
i) Sulit berkonsentrasi