Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yangtergabung karena
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
RI, 2014).
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. (Helvie,
sekumpulan orang yang terikat oleh ikatan perkawinan, darah serta adopsi dan
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisasi
anggota keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
1. Fungsi Keagamaan
2. Fungsi Budaya
dipertahankan.
dunia.
menerus.
memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju
4. Fungsi Perlindungan
a. Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak
5. Fungsi Reproduksi
dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan jumlah ideal anak
6. Fungsi Sosialisasi
pusat tempat anak dapat mencari pemecahan dari berbagai onflik dan
masyarakat.
masyarakat.
sehingga tidak saja bermanfaat positif bagi anak, tetapi juga bagi orang
7. Fungsi Ekonomi
kehidupan keluarga.
seimbang.
keluarga.
keluarga.
(UU No.10 tahun 1992 PP No.21 tahun 1994, dalam Setiadi 2008)
1. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
2. Extended Family
3. Reconstitud Nuclear
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.
perkawinan/meniti karier.
5. Dyadic Nuclear
6. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-
7. Dual Carier
8. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
11. Institutional
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-
kesatuan keluarga dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan
1. Struktur komunikasi
pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan
dan valid.
tertutup, adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal,
b. Karakteristik pendengar
1) Siap mendengarkan
3) Melakukan validasi
2. Struktur Peran
posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal
3. Struktur Kekuatan
a. Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
suami dan istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
keluarga baru.
sebagainya. Hal ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat
Family)
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu disiapkan oleh pasangan
pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau
sebaliknya.
menyenangan
preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua beradaptasi terhadap
pertumbuhannya.
bergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya
dengan cara menguatkan kerja sama antara suami istri. Orang tua
khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini
tercapai.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain sebagai berikut :
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap paling repot)
children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada
usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini keluarga
sibuk.
minat sendiri demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda
dengan anak. Untuk itu, keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas
perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah
semangat belajar
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah
menjadi lebih dewasa. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara
center families)
Lamanya tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga atau
jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk
dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan
merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa kosong karena
anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah lagi. Guna mengatasi keadaan ini
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
anaknya.
Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini
a. Mempertahankan kesehatan
pasangan.
lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena
berbagai proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stresor
merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Usia lanjut umumnya lebih
dan pendapatan
(Harmoko, 2012).
ralatif homogen dibatasi secara normatif dan diharapkan dari seseorang yang
atau penetapan peran yang membatasi apa saja yang harus dilakukan oleh
individu di dalam situasi tertentu agar memenuhi harapan diri atau orang lain
terhadap mereka. Posisi atau status didefinisikan sebagi letak seseorang dalam
dua yaitu:
posisi keluarga formal adalah peran terkait atau sekelompok perilaku yang
kelompok keluarga.
sebagi proses atau mekanisme vital yang memfasilitasi fungsi keluarga. Tanpa
perawatan kesehatan tidak dapat dicapai secara adekuat. Oleh karena itu, proses
gambaran manusia
masalah kesehatan.
hadapi.
2012).
1. Patrilineal
Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari atas sanak saudara
2. Matrilineal
Matrrilineal adalah keluarga sederah yang terdiri atas sanak saudara dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusn melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
sederah istri.
4. Patrilokal
sederah suami.
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
tentram”.
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang
selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan
hidup.
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau
kesatuan yag dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai
mandiri
kesejahteraannya.
b. Tempat tinggal
dapat dikatakan baik atau harmonis, bilamana ada hubungan yang baik
dan benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa kasih sayang antara
didasari ketulusan hati dan rasa penuh kasih sayang, nampak dengan
saling mempercayai.
berdagang, dsb.
a. Faktor manusia: iri hati, dan fitnah, ancaman fisik, pelanggaran norma.
penyakit.
keluarga
b. Pada umunya seluruh anggota keluarga, makan dua kali atau lebih dalam
sehari.
sasaran kesehatan.
yaitu:
atau telur.
baru pertahun
d. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap pengguna
rumah
g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-16 tahun bisa baca tulis
huruf latin.
i. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasang yang usia subur
yaitu:
perbulan.
f. Dapat memperoleh berita dan surat kabar, radio, televisi atau majalah.
kondisi daerah.
belum yaitu:
(BKKBN,1994:21-23).
sejahtera.
1. Pemberi informasi
2. Penyuluh
dalam masyarakat.
3. Pendidik
tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu
4. Motivator
positif dalam kesehatan, harus terus didorong agar konsisten dan lebih
yang ditemukan bukanlah disebabkan oleh faktor penyebab yang murni dari
kesehatan tetapi disebabkan oleh faktor lain. Dalam hal ini perawat harus
9. Pengkaji data individu, keluarga dan masyarakat sehingga didapat data yang
akurat dan dapat dilakukan suatu intervensi yang tepat. Peran-peran tersebut
1. Faktor Keluarga :
d. Ekonomi
2. Faktor Perawat
b. Secara kualitas, belum optimal Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan
c. Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD) sehingga
Corps
1.3.1 Pengertian
dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu penkajian, diagnosis
1. Level 1
pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang akan dikaji dan
diintervensi.
2. Level 2
terpisah.
perkawinan; dll.
4. Level 4
dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai
Keluarga
1. Pendidikan Kesehatan
mencakup berbagai bidang, isi dan fokus, termasuk promosi kesehatan dan
kendali dan mengurangi stres. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk
2. Konseling
klien yang ditandai oleh elemen inti penerimaan, empati, ketulusan, dan
berupa konselor yang melalui berbagai teknik aktif dan pasif, berfokus pada
perasaan dan perilaku orang lain; penerimaan positif terhadap klien; dan
selaras atau tulus, tidak berpura-pura dan jujur dalam hubungan klien-
3. Membuat Kontrak
Suatu cara efektif bagi perawat yang berpusat pada keluarga agar dapat
atau lebih, misalnya antara orang tua dan anak. Agar tepat waktu dan
relefan, kontrak waktu dapat dinegosiasi secara terus menerus dan harus
mencakup area sebagai berikut: tujuan, lama kontrak, tanggung jawab klien,
tujuan (Sloan dan Schommer, 1975; Steiger dan Lipson, 1985 dalam
Friedman 2010).
4. Manajemen Kasus
Friedman 2010).
5. Advokasi Klien
1993 dalam Friedman 2010). Advokasi adalah seseorang yang berbicara atas
nama orang atau kelompok lain. Peran sebagai advokat klien melibatkan
6. Koordinasi
Salah satu peran advokasi klien yang diterima secara luas adalah
7. Kolaborasi
dengan pelayan rumah sakit, puskesmas, dan anggota tim kesehatan yang
penyelesaian masalah.
8. Konseling
hubungan perawat dan keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus
bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian, harus ada
profesional, dan para profesional lainnya ketika informasi klien dan keluarga
awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis
yaitu::
kesehatannya.
ramah.
c. Pengkajian ini berfokus sesuai data yang diperoleh dari unit layanan
kesehatan.
Keperawatan Konsep dan Praktik, ada tiga metode yang digunakan dalam
a. Komunikasi
komunikasi terapeutik adalah suatu tehnik dimana usaha mengajak klien dan
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
2) Palpasi adalah suatu tehnik menggunakan indra peraba. Tangan dan jari
menghasilkan suara.
4) Auskultasi
2. Diagnosa Keperawatan
dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit, faktor-
(Handayaningsih, 2007)
yang sama atau hampir sama”. Diagnosis risiko tinggi harus tetap ada
individu.
tidak mencukupi.
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
Contoh :
Sudah ada data yang menunjang namum belum terjadi gangguan, misal :
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
terhadap balita.
Contoh :
keluarga Tn K.
keluarga Tn. L.
2) Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
1. Sifat masalah
sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan
tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari oleh
keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan bobot yang paling sedikit
menangani masalah.
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat dikurangi
b. Lamanya masalah
4. Menonjolnya masalah
beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu
hal ini jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani
lain.
pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang suatu apa yang
5. Pelaksanaan
perawatan.
seoptimal mungklin.
6. Evaluasi
(2008).
a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas dari proses
dan efesiensi.
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag
dirawat, denngan sehat sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai saran atau
penyalur.
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang
sehat
2.1.1 Pengertian
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat
1. Global
keluarga.
tinggi.
2. Pelayanan
c. Bersikap pasif.
4. Profesi
muncul di Indonesia :
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
umum.
11. Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga
terbatas.
1. Isu Praktik:
klinis.
keperawatan keluarga.
adalah “ cara perawat menjabarkan konsep masalah sehat dan sakit. Hal
multi unit, dan multi level sedang dibentuk. Sebagian dari restruturisasi
kurang sehat dan lebih cepat” dan pengurangan jumlah rumah sakit,
klien individu dan klien keluarga menjadi berkurang. Oleh karena itu,
kepada keluarga.
keluarga perlu dilakukan. Kami percaya hal ini masih menjadi sebuah isu
penting pada pelayanan kesehatan saat ini. Menurut Wright dan Leahey
kesetaraan yang lebih besar dalam hubungan antara perawat dan keluarg,
hubungan kolaboratif yang lebih baik, dan pemahaman yang lebih baik
layanan lain yang mereka beli. Dilihat dari kecenderungan ini, anggota
baik bagi mereka dan apa yang mereka lakukan demi kepentingan mereka
sendiri.
kebudayaannya beragam.
dibandingkan isu lainnya pada saat ini. Kita tinggal di masyarakat yang
semua upaya tersebut guna dapat bekerja lebih efektif dengan keluarga
diterapkan oleh negara lain guna memberikan perawatan yang lebih baik
menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi positifnya, pembelajaran yang
teori keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai dengan nilai
keperawatan keluarga. Kita harus banyak berbagi dan belajar dari perawat
Masih belum jelas muatan apa yang tepat diberikan untuk program
3. Isu Penelitian:
telah membahas hasil kesehatan dan peralihan keluarga yang terkait dengan
kesehatan. Teori perkembangan, teori stres, koping, dan adaptasi, teori terapi
keluarga, dan teori sistem telah banyak memandu penilitian para perawat
bahwa “tidak ada satupun disiplin yang memiliki keluarga” menurut Gillis
4. Isu kebijakan:
tiap level sistem politis guna menyokong isu keluarga. Kami setuju dengan
beliau.
relawan untuk melayani komisi kesehatan dan komisi yang terkait dengan
kesehatan dan dewan organisasi adalah jalan penting lain untuk “ membuat
orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju. Hal ini tidak menutup
berkembang. Seiring dengan era cyber-net, dunia kesehatan juga tidak mau
komunikasi dengan tujuan kuratif.” (WHO, 1997 dalam Maheu et al, 2001).
dan informasi.
akan diberikan. Juga sebagai care giver dalam memberikan layanan kesehatan
paling sering berhubungan dengan pasien oleh karena itu setiap sistem
menawarkan layanan ini kepada keluarga dari kejauhan. Home telehealth bisa
pada:
Contoh trend dan issue dalam pelayanan keperawatan yaitu Home Care.
diregulasi.
care perawat berkewajiban menghormati hak pasien, merujuk kasus yang tidak
care:
pelayanan medis.
tenaga keperawatan.
minimal oleh D III Keperawatan dengan sertifikat home health care oleh
b. Standar kompetensi
3.1.1 Pengertian
Proses keperawatan keluarga akan relatif berbeda pada siapa yang menjadi
sebagai latar belakang atau konteks dari pasien keperawtan yang berorientasi
dan anggota keluarga secara individu. Ini berarti bahwa perawat keluarga akan
dan keluarga. Dalam hali ini, pengakjian diagnosa, perencanaan, intervensi, dan
keluarga sebagai system. Dan dilain pihak, suatu pemahaman dari setiap
anggota keluarga yang tidak adekuat tidak dapat dicapai tanpa memandang
familistis.
2. Proses Pengkajian
informasi secara terus menerus terhadap arti yang melekat pada informasi
masalah keluarga yang berbeda dalam lingkup praktek dari perawat, yang
pemakaian salah satu teori tentang keluarga atau keperawatan atau dari
seseorang.
d. Daftar yang ada sekarang tidak lengkap dan tidak mencakup sebagian
4. Perencanaan
a. Penyusunan Tujuan
interaksi keluarga
2) Orang nampaknya lebih menentang bila diberi tahu apa yang harus
dilakukan
terhadap mereka.
tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur , langsung dan spesifik.
panjang adalah tujuan akhir yang menyatakan maksud secara luas yang
sumber
c. Penyusunan prioritas
pengimplementasiannya.
5. Pelaksanaan
perawatan.
seoptimal mungklin.
keperawatan.
kesehatan.
dilakukan oleh perawat tanpa petunjuk dan interaksi dari dokter atau
profesi lain.
6. Evaluasi
a. Evaluasi proses, fokus pada evaluasi proses adalah aktivitas dari proses
tersebut.
b. Evaluasi hasil, fokus efaluasi hasil adalah prubahan prilaku atau status
7. Dokumentasi
telah atau belum dicapai pada “medical record“. Penggunaan istilah yang
kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
a. Sebagai alat komunikasi antar anggota keperawatan dan antar anggota tim
kesehatan lainnya.
keperawatan.
a. Dokumentasi pengkajian
menegakan diagnosis.
3) Pengkajian ulang
yaitu :
masalah risiko.
sebagai berikut :
3) Tulisan harus jelas, spesifik, dapat diukur, dan kriteria hasil sesuai
d. Dokumentasi implementasi
dikerjakan.
intervensi.
A : (action)tindakan
R : respon klien
yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan
secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama. Tiap tahap
keluarga baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud dengan
yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan.
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri
Pertama) :
merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon.
Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertam berusia 2,5 tahun dan
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot).
Kehidupan keluarga pada tahap ini sibuk dan anak sangat tergantung
pada orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa
dan langgeng denga cara menguatkan hubungan kerja sama antar suami istri.
ini tercapai.
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai
Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
luar sekolah.
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
otonominya
Ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas
fungsinya).
Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
mempunyai hak untuk mengontrol aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terkhir meninggalkan rumah
dan berakhir pada saat terkhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersam orang tua. Tujuan utama pada tahap ini
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Pada
saat semua anak meninggalkan rumah, pasangan perlu menata ulang dan
Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan
merasa ‘kosong’ karena nak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi. Untuk
dengan anak.
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada
beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia,
perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Untuk
a. Mempertahankan kesehatan
anak-anak
yang sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup dan pekerjaan,
masing pasangan.
keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yang
tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus
dan pendapatan
tugas utama keluarga pada tahap ini. Lanjut usia umumnya; lebih dapat
tinggal dengan sebayanya. Orang tua juga perlu melakukan ‘life review’
dengan mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan di masa lalu. Hal ini
berguna agar orang tua merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan berarti.
Keluarga
4.1.1 Pengertian
dewasa merupakan masa yang sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana
usia sudah berkisar ke angka di atas 21 tahun. masa dewasa merupakan periode
yang penuh tantangan, penghargaan, dan krisis. Selain itu masa dimana
mempersiapkan masa depan, penentu karir dan masa usia memasuki dunia
pekerjaan, masa mempersiapkan keturuanan, dan merasa kuat dalam hal fisik,
masa energik, masa kebal, masa jaya, dan masa merasakan hasil perjuangan.
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15 sampai 24 meninggal dunia
setiap tahun. sebuah jumlah yang lebih besar dari orang-orang muda menderita
dini dan sepertiga dari total beban penyakit pada orang dewasa yang
berhubungan dengan kondisi atau perilaku yang dimulai di masa muda mereka
1. Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15-24 meninggal setiap tahun,
3. Orang muda 15-24 tahun, menyumbang 40% dari semua infeksi HIV baru di
4. Alam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari usia dewasa akan mengalami
6. Sekitar 565 orang muda berusia 10-29 mati setiap hari melalui kekerasan
interpersonal
7. Luka lalu lintas jalan menyebabkan 1000 orang diperkirakan muda untuk
setiap harinya.
1. HIV
2. Kekerasan Mental
4. Penggunaan Alkohol
5. Kekerasan fisik
6. Trauma
5.1.1 Pengertian
anggota keluarga dan measurement dari data sekunder (hasil lab, papsmear,
ini perawat perlu mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang
2. Data lingkungan
3. Struktur
1. Mental
2. Fisik
3. Emosi
4. Sosial
5. Spiritual
data, fakta, dan informasi yang mendukung pemecahan maslah klien. Jenis
a. Kegiatan sehari-hari
bersama-sama?)
2) Kebiasaan makan (berapa kali makan setiap hari? Siapa yang terlihat
jenis kelamin dan usia individu? Apakah ada anggota keluarga yang
b. Faktor sosial-budaya-ekonomi
bekerja.
3) Sumber penghasilan.
bekerja.
digunakan.
c. Faktor lingkungan
1. Perumahan
syarat?)
atau tidak?
mengatasi situasi merreka. Tipe data lain yang dikumpulkan pada tahap
kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis yang dialami oleh keluarga itu
a. Wawancara
bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan, dll) atau benda lain (data
objektif).
c. Pemeriksaan fisik
d. Studi dokumentsi
pasien, dll. (data subjektif). Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat pada
lampiran 1.
Tabulasi data. Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram,
2012)
3. Faktor lingkungan.
5. Psikososial keluarga.
1. Data Umum
a. Identitas
Pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia, pendidi kan,
b. Komposisi keluarga
Pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis keluarga beserta
d. Suku bangsa
e. Agama
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga tersebut dan
Pada status sosial ekonomi yang dikaji yaitu tentang pekerjaan , tempat
yang bekerja.
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga saat ini, dan
Pada tahap ini yang dikaji adalah tugas perkembangan keluarga saat ini yg
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga inti, dan apa latar
Pada tahap ini yang dikaji adalah bagaimana keaadan keluarga sebelumnya,
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Pada tahap ini yg dikaji adalah letak posisi rumah pada denah perkampungan
Pada tahap ini yg dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan apa yg
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga dapat
4. Struktur Keluarga
dalam pekerjaan tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan
d. struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma yang
a. Fungsi afektif
sakit
digunakan.
menghadapi permasalahan
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini sama
8. Harapan keluarga
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Usia : 43 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : RT. 01/VIII Srondol Kulon
Banyumanik Semarang
6. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
N Campa Ket
Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis
o BCG k
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Ibu 69 th -
2 Ny. R P Istri 40 th SD
3 An. L Ana 22 th SMA Lengkap
M k
4 An. L Ana 20 th SMA Lengkap
A k
5 An. P Ana 15 th SLTP Lengkap
A k
S R
M A A
Keterangan :
= laki-laki = klien
= meninggal
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam
suatu rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah Tn. S ( ayah ), Ny. R (istri), An. M,
An. A, An .A dan Ny.S (nenek)
7. Suku dan Bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. S bahasa Jawa karena berasal dari Jawa. Dalam
keluarga tidak ada pantangan makanan apapun,
8. Agama
Keluarga Tn. S beragama Islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu,
biasanya dilakukan bersama-sama di rumah karena jauh dari mushola .
Kamar
tidur
Dapur
Kamar / WC
tidur
Batas tetangga
Tetangga
Kamar Ruang keluarga
tidur
12m
Ruang tamu
Teras
5M 1M
Rumah Tn. S terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur,
kamar mandi. Cara pengaturan perabot kurang rapi, kebiasaan merawat rumah
disapu sehari sekali.
Ukuran rumah 12x 5 m tipe rumah permanen, atap terbuat dari seng, lantai
berubin dan terdapat fentilasi tapi jarang dibuka dan kondisi ruangan sangat
pengap, dan keluarga kalau mandi DAP, minum air DAP.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli srondol, hubungan antar
tetangga cukup baik, lingkungan sekitar adalah keluarga karena warisan
keluarga. Ny. R mengikuti kegiatan arisan dilingkungan sekitar sedangkan
Ny. S tidak dapat mengikuti kegiatan karena kondisinya kurang sehat.
17. Mobilitas geografis keluarga
Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah
dijangkau oleh sepeda motor/kendaraan roda 4. Ny. R dan Ny. S kalau
V. Fungsi keluarga
24. Keluarga afektif
Keluarga Tn. S saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi
kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan masyalah dengan musyawarah dan
keputusan keluarga yang terakhir ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala
keluarga.
25. Fungsi sosial
Tn. S dan Ny. R dibantu Ny. S dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan
perkembangan anak-anaknya, serta dapat meneruskan budaya.
26. Fungsi perawatan keluarga
Kemampuan kel mengenal masalah
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa Ny. S terkena darah tinggi dengan TD
150/100mmhg dan tidak boleh makan terlalu banyak garam, keluarga
juga mengetahui penyebab dan makanan pantanggan. Ny. S mengatakan
tanggan dan kaki jimpe-jimpe.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Pemeriksaa
Tn. S Ny. R Ny. S An. M An. A An. A
n fisik
Tekanan 120/80 120/80 160/90 120/80 120/80 120/80
darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
Nadi 86x/mnt 75x/mnt 86x/mnt 86x/mnt 80x/mnt 80/mnt
Suhu 360C 360C 360C 360C 360C 360C
RR 22x/mnt 24x/mnt 24x/mnt 22x/mnt 24x/mnt 24x/mnt
BB 58 kg 62 kg 55 kg 58 kg 50 kg 46 kg
Pemeriksaan
Tn. S Ny. R Ny. S An. M An. A An. A
fisik
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tangan kiri & Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kaki kiri kelainan kelainan kelainan bentuk
bentuk bentuk pegel-pegel bentuk bentuk
kadang kaki
kiri tidak bisa
buat jalan,
dengkul
kanan dan kiri
kemeng, kaki
terasa dingin
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr BAK 5-6x/hr BAK 9-6x/hr BAK 6-8x/hr BAK 6-8x/hr
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
Prioritas Masalah
Skoring Data
yang sakit.
2. Kemungkinan 1 2
masalah dapat diubah. ½ x2=1
Skala :Mudah 2
Sebagian 1
Tdk dapat 0
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : Tinggi 3 2 1 2/3x1=2/3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah berat
harus segera di 2 1 2/2x1=1
tangani 2
Ada masalah tp tdk
perlu ditangani 1
Masalah tidak
dirasakan 0
2. Kemungkinan 1 2
masalah dapat ½ x 2=1
diubah.
Skala : sebagian
2 1
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup 2/3x1=2/3
2 1
4. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani 2/2x1=1
2. Kemungkinan 1 2
masalah dapat ½ x 2=1
diubah.
Skala : sebagian
2 1
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup 2/3x1=2/3
2 1
4. Menonjolnya
masalah.
Skala : masalah
berat harus segera
di tangani 2/2x1=1
3. Mengatur
program
Verbal Menurunkan hipertensi: 1.1.1 Gali
- Turunkan BB pengetahuan
- Kontrol tekanan darah keluarga
- Olah raga untuk
3 Menggunakan fasilitas kesehatan Gali pengetahuan keluarga tentang S : Keluarga mengatakan manfaat
manfaat fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan yaitu “memberi
pengobatan”
A : - Masalah teratasi
P : - Pertahankan intervensi
Ali, Mubarak. 2010. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Bailon, S.G. & Maglaya, A. (1978). Perawatan Kesehatan Keluarga: Suatu Pendekatan
Proses (Terjemahan). Jakarta: Pusdiknakes.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi
ke-5. Jakarta: EGC.
Friedman,dkk. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta:
EGC.