Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN TIMBANG RUANG MINA TERIMA KELOMPOK 3

Tanggal 20/5/2020

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUMUM ‘AISYAH PONOROGO

NO NAMA Dx. KEP PAGI SIANG MALAM


1. Nama : Tn.J Ketidakefektifan S: klien mengatakan tidak S: klien mengatakan tidak dapat S:
perfusi jaringan dapat mengerakkan tangan dan mengerakkan tangan dan Klien mengatakan masih tidak
No. Reg. :
serebral b.d kakinya terasa lemas kakinya terasa lemas dapat mengerakkan tangan dan
48-55-80
penurunan suplai O : Klien merasanya nyaman O : Klien merasanya nyaman kakinya terasa lemas
Umur : 51
O2 keotak dan dan berguna untuk menurunkan dan berguna untuk menurunkan O :
Tahun
terjadi peningkatan TIK. Posisi head up 30o untuk TIK. Posisi head up 30o untuk - Klien merasanya nyaman
TIK meningkatkan saturasi O2 dan meningkatkan saturasi O2 dan dan berguna untuk
kualitas tidur pada pasien kualitas tidur pada pasien stroke. menurunkan TIK.
stroke. Klien dan keluarga memahami - Pasien dan keluarga
Klien dan keluarga memahami TD : 160/100 mmHg, memahami tujuan intervensi
TD : 160/100 mmHg, S : 36 OC, - TTV :
S : 36 OC, RR : 20 X/menit, TD : 160/90 mmHg,
RR : 20 X/menit, N : 80 X/menit. S : 36,4OC,
N : 80 X/menit. A: masalah teratasi sebagian RR : 22 X/menit,
A: masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi N : 78 X/menit.
P : lanjutkan intervensi 1. Monitor TTV A: masalah teratasi sebagian
1. Monitor TTV 2. Pertahankan posisi head P : lanjutkan intervensi
2. Pertahankan posisi head up 1. Monitor TTV
up 3. Lanjutkan terapi medis 2. Pertahankan posisi head up
3. Lanjutkan terapi medis -inj neurosanbe 5000 1x1 IV 3. Lanjutkan terapi medis
-inj neurosanbe 5000 1x1 IV -vit c 500 1x1 IV - inj neurosanbe 5000 1x1
-vit c 500 1x1 IV -neuciti 500 2x1 IV IV
Hambatan -neuciti 500 2x1 IV -santagesic 2x1 IV - vit c 500 1x1 IV
-santagesic 2x1 IV - neuciti 500 2x1 IV
- santagesic 2x1 IV
S : klien mengatakan tidak dapat
mobilitas fisik b.d mengerakkan tangan dan
penurunan S : klien mengatakan tidak kakinya terasa lemas
S : klien mengatakan masih
kekuatan otot. dapat mengerakkan tangan dan O :
tidak dapat mengerakkan
kakinya terasa lemas TD : 160/100 mmHg,
tangan dan kakinya terasa
O: S : 36 OC,
lemas
TD : 160/100 mmHg, RR : 20 X/menit,
S : 36 OC, N : 80 X/menit.
O:
RR : 20 X/menit, Mencegah tirah baring lama dan
N : 80 X/menit. mencegah terjadinya dekubitus
- TD : 160/90 mmHg,
Mencegah tirah baring lama dengan mengunakan mika miki
dan mencegah terjadinya A: masalah teratasi sebagian - S : 36,4OC,
dekubitus dengan mengunakan P : lanjutkan intervensi - RR : 22 X/menit,
mika miki 1. Monitor TTV - N : 78 X/menit.
A: masalah teratasi sebagian 2. Latih ROM aktif dan
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi pasif
1. Monitor TTV 3. Motivasi keluarga
P : lanjutkan intervensi
2. Latih ROM aktif dan untukmelakukan tindakan mika
1. Monitor TTV
pasif miki
2. Latih ROM aktif dan pasif
3. Motivasi keluarga 4. Ajarkan keluarga cara
3. Motivasi keluarga
untukmelakukan tindakan mika mobilisasi pada klien yang aman
untukmelakukan tindakan
miki 5. Lanjutkan terapi medis
mika miki
4. Ajarkan keluarga cara
4. Ajarkan keluarga cara
mobilisasi pada klien yang
mobilisasi pada klien yang
aman
aman
5. Lanjutkan terapi medis
5. Observasi respon tranfusi
darah

2. Nama : Resiko cedera S : KlienPasien mengatakan S : KlienPasien mengatakan S : Klien mengatakan


Sdr.d berhubungan sebelumnya muncul bangkitan sebelumnya muncul bangkitan sebelumnya muncul bangkitan
Usia : 17 th dengan gerakan kejang dan masih pusing kejang dan pusing sudah kejang
No reg : involunter, O: berkurang O:
disfungsi sensori  Klien dalam lingkungan O : 1. Klien dalam lingkungan
yang aman  Klien dalam lingkungan yang yang aman
 Klien didampingi keluarga aman 2. Klien didampingi keluarga
 Side rail klien selalu  Klien didampingi keluarga 3. Side rail klien selalu
terpasang  Side rail klien selalu terpasang

 Jam kunjung klien dibatasi terpasang 4. Jam kunjung klien dibatasi

 Klien telah diinjeksi  Jam kunjung klien dibatasi 5. Klien telah

neurosanbe 1x1 tab,  Klien telah diinjeksisantagesik 1 amp iv

santagesik 1 amp iv, diinjeksisantagesik 1 amp iv, A : Masalah teratasi sebagian


ketorolac 1 amp iv ketorolac 1 amp iv. P : Lanjutkan intervensi no 1 –

A : Masalah belum teratasi A : Masalah teratasi sebagian 5

P : Lanjutkan intervensi no 1 – P : Lanjutkan intervensi no 1 – 5


5
S : Klien mengatakan pusing

S : Klien mengatakan cemas sudah reda


S : Klien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini O:

dengan kondisinya saat ini O: 1. TTV:

O: • Klien cemas dengan 2. TD: 120/80 mmHg


3. S: 36.7ºC
 Klien cemas dengan kondisinya saat ini
kondisinya saat ini • Klien didampingi 4. N: 88x/menit
Resiko cedera keluarga 5. Klien dalam posisi tidur
 Klien didampingi keluarga
berhubungan telentang
dengan gerakan  TTV: • TTV: 6. Klien tidur semi fowler
involunter, TD: 120/80 mmHg TD: 120/80 mmHg 7. Klien mengerti penjelasan
disfungsi sensori S: 36ºC S: 36ºC yang diberikan
N: 80 x/menit N: 80 x/menit 8. Jam kunjung klien dibatasi
 Klien mampu • Klien mampu 9. Klien telah diinjeksi
mengungkapkan rasa cemas mengungkapkan rasa cemas ketorolac 1 amp iv.Klien
akibat penyakitnya akibat penyakitnya telah diinjeksi ketorolac 1
 Klien mengerti dengan • Klien mengerti dengan amp iv.
penjelasan yang diberikan penjelasan yang diberikan A : Masalah belum teratasi
Klien mengerti prosedur yang Klien mengerti prosedur yang P : Lanjutkan intervensi no 1 -
akan dilakukan dalam akan dilakukan dalam 6
pengobatan pengobatan
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi no 1 – P : Lanjutkan intervensi no 1 - 5
5
3. Tn. B Nyeri akut b/d S: Pasien mengatakan masih S: Pasien mengatakan masih S: Pasien mengatakan nyeri
pembesaran prostat merasakan nyeri boyok merasakan nyeri boyok boyok masih
P : nyeri boyok, nyeri BAK P : nyeri boyok, nyeri BAK P : nyeri boyok, nyeri BAK
Q:- Q:- Q : seperti tertusuk
R : pada bagian boyok R : pada bagian boyok R : pada bagian boyok
S:- S:- S:6
T:- T:- T : nyeri dirasakan saat
O: O: bergerak
- TTV: - TTV: O:
TD: 130/80 mmHg TD: 130/80 mmHg - TTV:
S: 36,2ºC S: 36,2ºC TD: 140/80 mmHg
N: 80 x/menit N: 80 x/menit S: 36,0 ºC
- Terpasang kateter - Terpasang kateter N: 78 x/menit
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi - Terpasang kateter
P : Lanjut intervensi 1-6 P : Lanjut intervensi 1-6 -
A : Masalah teratasi sebagian
S: S:
- Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan masih P : Lanjut intervensi
merasakan nyeri saat BAK merasakan nyeri saat BAK - Kontrol lingkungan yang
O: O: dapat mempengaruhi nyeri
- TTV: - TTV: seperti suhu ruangan,
Retensi urine b/d TD: 130/80 mmHg TD: 130/80 mmHg pencahayaan dan kebisingan
Peningkatan S: 36,2ºC S: 36,2ºC - Kurangi faktor presipitasi
tekanan intravesika N: 80 x/menit N: 80 x/menit nyeri
-Terpasang kateter -Terpasang kateter - Ajarkan tentang teknik non
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi farmakologi
P : Lanjutkan intervensi 1-8 P : Lanjutkan intervensi 1-8 - Kolaborasi pemberian
analgetik untuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
- Tingkatkan istirahat

S:
- Pasien mengatakan masih
merasakan nyeri saat BAK
O:
- TTV:
TD: 140/80 mmHg
S: 36,0 ºC
N: 78 x/menit
-Terpasang kateter
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor intake dan output
2. Monitor penggunaan
obatantikolinergik
3. Monitor derajat distensi
bladder
4. Instruksikan pada pasien dan
keluargauntuk mencatat
output urine
5. Sediakan privacy untuk
eliminasi
6. Stimulasi reflek bladder
dengankompres dingin pada
abdomen.
7. Kateterisaai jika perlu
8. Monitor tanda dan gejala
ISK (panas,hematuria,
perubahan bau
dankonsistensi urine)

S:
- Pasien mengatakan masih
mengalami sulit tidur
O:
- TTV:
TD: 140/80 mmHg
S: 36,0 ºC
N: 78 x/menit
- Terpasang kateter
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Determinasi efek-efek
medikasiterhadap pola tidur
2. Jelaskan pentingnya tidur
yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (membaca)
4. Ciptakan lingkungan yang
nyaman
5. Kolaburasi pemberian obat
tidur

S: Pasien mengatakan masih


merasakan nyeri pada saat
merasakan BAK
O:
- TTV:
TD: 130/80 mmHg
S: 36,0 ºC
N: 75 x/menit
- Terpasang kateter
- Pasien mendapat terapi
transfusi 4 kolf
- Pemeriksaan USG: prostat
enlargement vol.52 cc susp
malignant,
hydroureteronefrosisi Gr IV
kanan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Observasi TTV
2. Observasi status hidrasi
3. Observasi hasil
laboratorium yang relevan
dengan retensi cairan
4. Observasi tanda-tanda
retensi atau kelebihan beban
cairan
5. Observasi respon pasien
terhadap terapi elektrolit
yang diprogramkan
6. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian diuretic
7. Pembatasan asupan cairan
peroral

4. Tn. Jn Nyeri akut S : klien masih mengeluh nyeri S : klien masih mengeluh nyeri S : klien masih mengeluh nyeri
berhubungan pada epigastrium pada epigastrium pada epigastrium dengan skala
dengan agen O : skala : 5 O : skala : 5 5
injury biologis KU : sedang, composmentis, KU : sedang, composmentis, O:
(iskemia jaringan TD 150/80 MMHG TD 150/80 MMHG - TTV
sekunder terhadap S : 36,2 C S : 36,2 C TD : 150/90 Mmhg
sumbatan arteri) A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi S : 36,2 C
P : Lanjut intervensi : Kaji P : Lanjut intervensi : Kaji skala N : 88 x/menit
skala nyeri, nyeri, - P : Neprolithiasis
kolaborasi penggunaan kolaborasi penggunaan Q:-
santagesik, observasi ttv, santagesik, observasi ttv, R : Dada pada epigastrium
motivasi untuk tingkatkan motivasi untuk tingkatkan S:4
istirahat istirahat T : Nyeri bertambah saat
bergerak
S : Klien mengeluh mual, - Jam kunjung pasien dibatasi
Ketidakseimbangan S : Klien mengeluh mual, muntah tidak ada - Klien mampu melakukan
nutrisi kurang dari muntah tidak ada 0 : Mual + muntah – KU : instruksi nafas dalam
Kebutuhan tubuh O : Mual + muntah – KU : Sedang - Klien terlihat tidur miring
Sedang A : Masalah teratasi sebagian - Klien mendapat injeksi
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : santagesik 1 ampul IV
P : Lanjutkan intervensi : Monitor mual muntah,kolabs A : Masalah teratasi sebagian
Monitor mual muntah,kolabs dengan ahli gizi P : Lanjut intervensi1-5
dengan ahli gizi

S : Klien mengeluh mual,


muntah tidak ada

O:

- Diet rendah garam 1700


kkal/hari
- Makanan disajikan masih
hangat, mengalami mual
muntah
- klien dan keluarga mengerti
tentang penjelasan yang
diberikan
- Setiap makan habis ½ porsi
- bubur halus, lauk, sayur, diet
rendah garam 1700 kkal/hari
- Klien mendapat terapi
peroral Dimenhidrinat 1
tablet
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1-4

LAPORAN TIMBANG RUANG MINA TERIMA KELOMPOK 3

Tanggal 21/5/2020

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUMUM ‘AISYAH PONOROGO

NO NAMA DX PAGI SIANG MALAM


1. Nama : Tn.J Ketidakefektifan S: Klien mengatakan nyeri pada S : pasien mengatakan nyeri S : pasien mengatakan
]No. Reg. : 48-55- perfusi jaringan kepalanya sudah sedikit dikepala sudah berkurang nyeri dikepala sudah
80 serebral b.d berkurang. berkurang
Umur : 51 Tahun penurunan suplai O2 O: Klien tampak merasa nyaman O : klien tampak nyaman
keotak dan terjadi saat di berikan posisi head dengan posisi kepala head O : klien tampak nyaman
peningkatan TIK up 30º up dengan posisi kepala
TD : 160/90 mmHg, TD : 160/90 mmHg, head up
S : 36,4OC, S : 36,5OC, TD : 150/90 mmHg,
RR : 22 X/menit, RR : 20 X/menit, S : 36,8OC,
N : 78 X/menit. N : 78 X/menit. RR : 20 X/menit,
A: masalah teratasi sebagian N : 82X/menit.
A: masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi A: masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi 1. Monitor TTV sebagian
1. Monitor TTV 2. Monitor adanya tanda- P : lanjutkan intervensi
2. Monitor tekanan tanda peningkatan 5. Monitor TTV
intrakranial tekanan intrakranial 6. Monitor adanya
3. Pertahankan posisi head up 3. Pertahankan posisi head tanda-tanda
4. Lanjutkan kolaborasi up peningkatan
dengan dokter pemberian: 4. terapi dokter lanjut: tekanan
-inj neurosanbe 5000 1x1 -inj neurosanbe 5000 intrakranial
IV 1x1 IV 7. Pertahankan posisi
-vit c 500 1x1 IV -vit c 500 1x1 IV head up
-neuciti 500 2x1 IV -neuciti 500 2x1 IV 8. terapi dokter
-santagesic 2x1 IV -santagesic 2x1 IV lanjut:
-inj neurosanbe
5000 1x1 IV
-vit c 500 1x1 IV
Hambatan mobilitas S : klien mengatakan tangan
-neuciti 500 2x1
fisik b.d penurunan dan kaki kirinya masih
IV
kekuatan otot. S : klien mengatakan tangan dan terasa lemas dan tidak
-santagesic 2x1
kaki kirinya masih terasa dapat digerakkan
IV
lemas dan tidak dapat O :
digerakkan TD : 160/90 mmHg,
O: S : 36,5OC,
S : klien mengatakan
TD : 160/90 mmHg, RR : 220X/menit,
tangan dan kaki
S : 36,4OC, N : 78 X/menit.
kirinya masih terasa
RR : 22 X/menit, Mencegah tirah baring
lemas dan tidak dapat
N : 78 X/menit. lama dan mencegah
digerakkan
Mencegah tirah baring lama terjadinya dekubitus
O:
dan mencegah terjadinya dengan mengunakan mika
TD : 150/90 mmHg,
dekubitus dengan miki
S : 36,8OC,
mengunakan mika miki A: masalah teratasi sebagian
RR : 20X/menit,
A: masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi
N : 82 X/menit.
P : lanjutkan intervensi - Monitor TTV
Mencegah tirah
- Monitor TTV - Kaji kemampuan
baring lama dan
- Latih ROM aktif dan pasien
mencegah terjadinya
pasif - Ingatkan keluarga
- Ingatkan keluarga untuk untuk melakukan dekubitus dengan
melakukan tindakan mika tindakan mika miki mengunakan mika
miki tiap 2 jam miki
- Lanjutkan terapi medis - Lanjutkan terapi A: masalah teratasi
medis masih sama sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Kaji kemampuan
pasien
- Ingatkan keluarga
untuk melakukan
tindakan mika
miki tiap 2 jam
- Lanjutkan terapi
medis masih
sama

2. Nama : Sdr.d Resiko cedera S : Saat ini pasien sudah tidak S : Saat ini pasien sudah tidak S : Saat ini pasien sudah
Usia : 17 th berhubungan mengalami kejang mengalami kejang tidak mengalami kejang
No reg : dengan gerakan O : O: O:
involunter, disfungsi  Klien dalam lingkungan yang  Klien dalam lingkungan  Klien dalam
sensori aman Klien didampingi keluarga lingkungan yang aman
 Klien didampingi keluarga  Side rail klien selalu
 Klien didampingi
 Side rail klien selalu terpasang terpasang
keluarga
 Jam kunjung klien dibatasi  Jam kunjung klien dibatasi
 Side rail klien selalu
 Klien telah diinjeksi  Klien telah diinjeksi
terpasang
neurosanbe 1x1 tab, santagesik neurosanbe 1x1 tab,
 Jam kunjung klien
1 amp iv santagesik 1 amp iv
dibatasi
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
 Klien telah, santagesik
P : Lanjutkan intervensi no 1 – 5 P : Lanjutkan intervensi no 1
1 amp iv
–5
A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan intervensi
no 1 – 5

Sediakan lingkungan
yang aman untuk klien

-Observasi kebutuhan
keamanan klien, sesuai
kondisi fisik dan fungsi
kognitif klien dan
riwayat terdahulu klien
-Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya
-Memasang side rail
tempat tidur
-Menyediakan tempat
tidur yang nyaman dan
aman

S : Klien mengatakan pusing


sudah reda
O:
 TTV:
TD: 120/70 mmHg S : Klien mengatakan
S: 36.3ºC pusing sudah reda
N: 80x/menit O:
 Klien dalam posisi tidur
telentang  TTV:
S : Klien mengatakan pusing  Klien tidur semi fowler
TD: 110/70 mmHg
sudah reda  Klien mengerti penjelasan
S: 36.5ºC
O: yang diberikan
N: 87x/menit
 TTV:  Jam kunjung klien dibatasi
 Klien dalam posisi
TD: 120/80 mmHg  Klien telah diinjeksi
Resiko cedera tidur telentang
S: 36.5ºC ketorolac 1 amp iv.Klien
berhubungan  Klien tidur semi
N: 85x/menit telah diinjeksi ketorolac 1
dengan gerakan  Klien fowler
dalam posisi tidur amp iv.
involunter, disfungsi  Klien mengerti
telentang A : Masalah belum teratasi
sensori penjelasan yang
 Klien tidur semi fowler  P : Lanjutkan intervensi no
diberikan
 Klien mengerti penjelasan 1 - 6yang aman
 Jam kunjung klien
yang diberikan
dibatasi
 Jam kunjung klien dibatasi
 Klien telah diinjeksi
 Klien telah diinjeksi ketorolac
ketorolac 1 amp iv.
1 amp iv.Klien telah diinjeksi
ketorolac 1 amp iv. A : Masalah teratasi
A : Masalah belum teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no 1 – 6 P : Lanjutkan intervensi
no 1 – 6
-Observasi dan catat
tanda-tanda vital
-Anjurkan kepada klien
untuk bed rest total
-Berikan posisi kepala
lebih tinggi 15-30 dengan
letak jantung (beri bantal
tipis)
-Anjurkan klien untuk
menghindari batuk dan
mengejan berlebihan
-Ciptakan lingkungan
yang tenang dan batasi
pengunjung
-Kolaborasi dengan tim
dokter dalam pemberian
obat neuroprotektor
3. Tn. B Nyeri akut b/d S : Pasien mengatakan nyeri S : Pasien mengatakan nyeri S; pasien mengatakan
pembesaran prostat boyok masih boyok masih nyeri boyok berkurang
P : nyeri boyok, nyeri BAK P : nyeri boyok, nyeri BAK P: nyeri boyok BAK
Q : seperti tertusuk Q : seperti tertusuk Q: seperti tertusuk
R : pada bagian boyok R : pada bagian boyok R: pada bagian boyok
S:6 S:6 Q: skala nyeri 4
T : nyeri dirasakan saat T : nyeri dirasakan saat T: nyeri di rasakan saat
bergerak bergerak bergerak
O: O: O:
- TTV: - TTV: -ttv
TD: 130/70 mmHg TD: 130/70 mmHg Td: 120/80mmhg
S: 36,2 ºC S: 36,2 ºC S: 36,7C
N: 80 x/menit N: 80 x/menit N: 82X/menit
Hb: 5,7 g/dl Hb: 5,7 g/dl -px banyak gerak
- Terpasang kateter - Terpasang kateter - px mendapatkan I
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian jeksi santal gesik 1 amp
P : Lanjut intervensi P : Lanjut intervensi IV
1. Kontrol lingkungan yang 7. Kontrol lingkungan - Px mengatakan nyeri
dapat mempengaruhi yang dapat berkurang
nyeri seperti suhu mempengaruhi nyeri -klien terlihat tidur
ruangan, pencahayaan dan seperti suhu ruangan, A: masalah teratasi
kebisingan pencahayaan dan P: lanjutkan intervensi 1-
2. Kurangi faktor presipitasi kebisingan 6
nyeri 8. Kurangi faktor
3. Ajarkan tentang teknik presipitasi nyeri
non farmakologi 9. Ajarkan tentang teknik S: px mengatakan masih
4. Kolaborasi pemberian non farmakologi sulit BAK
analgetik untuk 10. Kolaborasi pemberian O:
mengurangi nyeri analgetik untuk -TTV
5. Evaluasi keefektifan mengurangi nyeri TD: 120/80mmhg
kontrol nyeri 11. Evaluasi keefektifan S:36,7C
6. Tingkatkan istirahat kontrol nyeri N: 82x/mnt
12. Tingkatkan istirahat -Hb: 5,7mg/dl
- i/o belum balance
-px dan kluarga mampu
malakukan intruski
- Px terpasang kateter
-tidak terdapat tanda
ISK
A: masalah tertasi
S:Pasien mengatakan masih sebagian
merasakan nyeri saat BAK P: lanjutkan intervensi 1-
O: 5
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
S: 36,2 ºC S: px mengatakan masih
N: 80 x/menit sulit tidur saat nyeri
Hb: 5,7 g/dl muncul
-Terpasang kateter O:
A : Masalah belum teratasi -ttv
P : Lanjutkan intervensi TD: 120/80mmhg
1. Monitor intake dan S:36,7C
output N: 82x/mnt
2. Monitor penggunaan -px mengerti tentang
obatantikolinergik penjelasan yg di berikan
3. Monitor derajat -px bercengkrama dg
distensi bladder keluarga
4. Instruksikan pada -jam kunjung px di
pasien dan batasi
keluargauntuk -px mendapat obat tidur
mencatat output urine A: masalah belum
5. Sediakan privacy teratasi
untuk eliminasi p: lanjutkan intervensi 1-
6. Stimulasi reflek 5
bladder
dengankompres dingin
pada abdomen. S:Pasien mengatakan
7. Kateterisaai jika perlu masih merasakan nyeri
8. Monitor tanda dan saat BAK
gejala ISK O:
(panas,hematuria, - TTV:
perubahan bau TD: 120/80 mmHg
dankonsistensi urine)
S: 36,2 ºC
N: 80 x/menit
Hb: 5,7 g/dl
Retensi urine b/d
-Terpasang kateter
Peningkatan tekanan S:
A : Masalah belum
intravesika - Pasien mengatakan masih
teratasi
mengalami sulit tidur
P : Lanjutkan intervensi
O:
1-7
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
S: 36,0 ºC
N: 82 x/menit
Hb: 5,7 g/dl
- Terpasang kateter
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1. Determinasi efek-efek
medikasiterhadap pola
tidur
2. Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
(membaca)
4. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
5. pemberian obat tidur

S: Pasien mengatakan masih


merasakan nyeri pada saat
merasakan BAK
O:
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
S: 36,0 ºC
N: 82 x/menit
Hb: 5,7 g/dl
- Terpasang kateter
- Pasien sudah masuk
transfusi ke 4 kolf
- Pemeriksaan USG:
prostat enlargement
vol.52 cc susp malignant,
hydroureteronefrosisi Gr
IV kanan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
1.Observasi TTV
2. Observasi tanda-tanda
reaksi tranfusi
3. Observasi status hidrasi
4. Observasi hasil
laboratorium yang relevan
dengan retensi cairan
5. Observasi tanda-tanda
retensi atau kelebihan
beban cairan
Gangguan pola tidur 6. Observasi respon pasien
b.d nyeri terhadap terapi elektrolit
yang diprogramkan
7. Pemberian diuretic
8. Pembatasan asupan cairan
peroral

1.
Ketidak efektifan
perfusi jaringan
renal b.d
hydroureteronefrosis
4. Tn. Jn Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri pada S: klien mengatakan nyeri S: klien mengatakan
berhubungan daerah atas perutnya sudah pada daerah atas perutnya nyeri pada daerah
dengan agen injury berkurang. sudah berkurang. atas perutnya sudah
biologis (iskemia O : O: berkurang.
jaringan sekunder - TTV - TTV O:
terhadap sumbatan TD : 150/90 Mmhg TD : 150/80 Mmhg - TTV
arteri) S : 36,2 C S : 36,0C TD : 150/80
N : 88 x/menit N : 880x/menit Mmhg
- P : Neprolithiasis - P : Neprolithiasis S : 36,0C
Q:- Q:- N : 880x/menit
R : bagian atas perut R : bagian atas perut P : Neprolithiasis
S:4 S:4 Q:-
T : Nyeri bertambah saat T : Nyeri bertambah R : bagian atas
bergerak saat bergerak perut
- Klien mampu melakukan - Klien mampu S:4
instruksi nafas dalam melakukan instruksi T : Nyeri
- Klien dapat tidur meski nafas dalam bertambah saat
sesekali terbangun - Klien dapat tidur meski bergerak
- Klien mendapat injeksi sesekali terbangun - Klien mampu
santagesik 1 ampul IV - Klien mendapat injeksi melakukan
A : Masalah teratasi sebagian santagesik 1 ampul IV instruksi nafas
P : Lanjut intervensi: A : Masalah teratasi sebagian dalam
- Observasi TTV P : Lanjut intervensi: - Klien dapat tidur
- Observasi nyeri secara - Observasi TTV meski sesekali
komprehensif - Observasi nyeri secara terbangun
- Kontrol lingkungan yang komprehensif - Klien mendapat
dapat mempengaruhi - Kontrol lingkungan injeksi santagesik
nyeri yang dapat 1 ampul IV
- Tingkatkan istirahat mempengaruhi nyeri A : Masalah teratasi
- Kolaborasi terapi medis - Tingkatkan istirahat sebagian
pemberian analgetik - Pemberian santagesic P : Lanjut intervensi:
S: Klien masih mengeluh - Observasi TTV
S : Klien masih mengeluh mual, mual, muntah sudah tidak - Observasi nyeri
muntah sudah tidak ada ada secara
O: O: komprehensif
- Diet rendah garam 1700 - Diet rendah garam 1700 - Kontrol
kkal/hari kkal/hari lingkungan yang
- Makanan disajikan masih - Makanan disajikan dapat
hangat, mengalami mual masih hangat, mempengaruhi
Ketidakseimbangan muntah mengalami mual nyeri
nutrisi kurang dari - Makanan disajikan masih muntah - Tingkatkan
Kebutuhan tubuh hangat, mengalami mual, - Makanan disajikan istirahat
muntah (-) masih hangat, - Pemberian
- Setiap makan habis ½ mengalami mual, santagesic
porsi muntah (-)
- bubur halus, lauk, sayur, - Setiap makan habis ½
diet rendah garam 1700 porsi
kkal/hari - bubur halus, lauk,
- Klien mendapat terapi sayur, diet rendah
peroral Dimenhidrinat 1 garam 1700 kkal/hari
tablet - Pemberian peroral
A : Masalah teratasi sebagian Dimenhidrinat 1 tablet
P : Lanjutkan intervensi: A: Masalah teratasi sebagian S: Klien masih mengeluh
- Kaji kebutuhan nutrisi P : Lanjutkan intervensi: mual, muntah sudah
pasien - Kaji kebutuhan nutrisi tidak ada
- Sajikan makanan yang pasien O:
mudah dicerna dalam - Sajikan makanan yang - Diet rendah garam
keadaan hangat, tertutup mudah dicerna dalam 1700 kkal/hari
dan diberikan sedikit – keadaan hangat, - Makanan
sedikit tapi sering tertutup dan diberikan disajikan masih
- Ukur intake makanan dan sedikit – sedikit tapi hangat,
timbang berat badan sering mengalami mual
- Kolaborasi dengan ahli - Ukur intake makanan muntah
gizi tentang diet dan timbang berat - Makanan
- Kolaborasi pemberian badan disajikan masih
terapi medis - Kolaborasi dengan hangat,
ahli gizi tentang diet mengalami mual,
- Pemberian terapi muntah (-)
masih lanjut - Setiap makan
habis ½ porsi
- bubur halus, lauk,
sayur, diet rendah
garam 1700
kkal/hari
- Pemberian
peroral
Dimenhidrinat 1
tablet
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi:
- Kaji kebutuhan
nutrisi pasien
- Sajikan makanan
yang mudah
dicerna dalam
keadaan hangat,
tertutup dan
diberikan sedikit
– sedikit tapi
sering
- Ukur intake
makanan dan
timbang berat
badan
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang diet
- Pemberian terapi
masih lanjut

LAPORAN TIMBANG RUANG MINA TERIMA KELOMPOK 3

Tanggal 22/5/2020

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT UMUMUM ‘AISYAH PONOROGO

NO. NAMA Dx. KEP PAGI SIANG MALAM


1. S : Klien mengatakan tidak ada
keluhan
O:-
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pasien
pulang
2. Sdr. D Resiko cedera b.d S : Saat ini pasien sudah tidak S : Klien mengatakan tidak ada
gerakan involunter, mengalami kejang keluhan
disfungsi sensori O: O:-
- Klien dalam lingkungan A : Masalah teratasi
yang aman P : Hentikan intervensi, pasien
- Klien didampingi pulang
keluarga
- Side rail klien selalu
terpasang
- Jam kunjung klien
dibatasi
- Klien telah diinjeksi
santagesik 1 amp IV S : Klien mengatakan tidak ada
A : Masalah teratasi sebagian keluhan
P : Lanjutkan intervensi no 1 – 5 O:-
A : Masalah teratasi
S : Klien mengatakan sudah P : Hentikan intervensi, pasien
Resiko tidak pusing pulang
ketidakefektifan O:
jaringan perfusi - TTV:
keotak b.d TD: 120/80 mmHg
penurunan suplai S: 36,7ºC
O₂ N: 84 x/menit
- Klien tidur semi fowler
- Klien mengerti
penjelasan yang
diberikan
- Jam kunjung klien
dibatasi
- Klien telah diinjeksi
ketorolac 1 amp IV
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi no 1 – 6
3. S : Klien mengatakan tidak ada
keluhan
O:-
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi, pasien
pulang
4. Tn. Jn Ketidakefektifan S: Pasien mengatakan nyeri S : Klien mengatakan tidak ada
perfusi jaringan kepala sudah berkurang. keluhan
serebral b.d O: O:-
penurunan suplai - Klien tampak nyaman A : Masalah teratasi
O₂ ke otak dan saat di berikan posisi P : Hentikan intervensi, pasien
terjadi peningkatan head up 30º pulang
TIK - TTV:
TD : 150/90 mmHg,
S : 36,5C,
RR : 20 x/menit,
N : 86 x/menit.
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor tekanan
intrakranial
3. Pertahankan posisi head
up 30
4. Lanjutkan terapi masih S : Klien mengatakan sudah
sama: bisa duduk dengan nyaman
-neuciti 500 1x1 IV O:
 Klien mampu
-santagesic 1x1 IV
mobilisasi walaupun
dengan perlahan
Hambatan S : klien mengatakan tangan dan  Klien sudah mampu
duduk
mobilitas fisik b.d kaki kirinya masih terasa lemas  Keluarga mampu
penurunan dan belum bisa digerakkan memahami dan
melakukan prosedur
kekuatan otot O:  Klien dan keluarga
- TTV: mampu melakukan
TD : 150/90 mmHg, tindakan mika miki
S : 36,5C, A : Masalah teratasi
RR : 20 x/menit, P : Hentikan intervensi
N : 86 x/menit.
- Mencegah tirah baring
lama dan mencegah
terjadinya dekubitus
dengan mengunakan
mika miki
- Klien latihan duduk
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Latih ROM aktif dan
pasif
3. Latih klien untuk duduk
4. Ingatkan keluarga untuk
melakukan tindakan
mika miki
5. Lanjutkan terapi medis

5. Tn. So Nyeri Akut b/d S: S:


luka tusuk pada - Pasien mengatakan nyeri -Pasien mengatakan nyeri
kaki pada telapak kaki kanan pada telapak kaki kanan
- P : akibat luka tusuk -P : akibat luka tusuk
- Q : seperti tertusuk-tusuk Q : seperti tertusuk-tusuk
- R : pada bagian telapak kaki R : pada bagian telapak
kanan sejak ± 1 minggu kaki kanan sejak ± 1
- S:- minggu
- T : saat bergerak/aktivitas S:-
O: T : saat bergerak/aktivitas
- TTV: O:
TD: 150/80 mmHg - TTV:
S: 37ºC TD:
N: 80 x/menit 140/80 mmHg
A : Masalah belum teratasi S: 36,8ºC
P : Lanjutkan Intervensi N: 78 x/menit
1. Lakukan pengkajian - Rasa yeri belum
nyeri secara berkurang
komprehensif - Terapi santagesik
2. Kontrol lingkungan 1x500 mg
yang dapat A : Masalah belum
mempengaruhi nyeri teratasi
3. Ajarkan tentang teknik P : Lanjutkan Intervensi
non farmakologi 1. Melakukan
4. Kolaborasi pemberian pengkajian nyeri
analgetik untuk secara
mengurangi nyeri komperehensif
5. Monitor TTV 2. Mengontrol
lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
3. Mengajarkan teknik
non farmakologi
nafas dalam
4. Pemberiam terapi
analgetik untuk
mengurangi nyeri
5. Monitor TTv
6. Tingkatkan Istirahat

S:
- Keluarga klien
mengatakan kejang
S: hilang timbul dengan
Resiko kejang - Klien mengatakan kejang frekuensi sering
berulang b/d kejang hilang timbul dengan - Klien mengatakan
hilang timbul frekuensi sering nyaman ditempat yang
- Klien mengatakan nyaman tidak terlalu terang
ditempat yang tidak terlalu O :
terang - Klien istirahat dalam
O: keadaan aman dengan
- Klien istirahat dalam terpasang side rail
keadaan aman dengan tempat tidur
terpasang side rail tempat - Infus RL drip
tidur Valisanbe 10 amp
A : Masalah belum teratasi dengan syringe
P : Lanjutkan Intervensi pump/24 jam
1. Berikan penerangan - Injeksi Cefzon 2x1
yang cukup A : Masalah belum
2. Kontrol lingkungan dari teratasi
kebisingan P : Lanjutkan Intervensi
3. Pasang side rail tempat 1. Mengontrol
tidur lingkungan dari
4. Kolaborasi pemeberian kebisingan
obat 2. Batasi pengunjung
3. Sediakan tempat tidur
yang nyaman dan
bersih
4. Memasang side rail
tempat tidur
5. Memberikan obat anti
kejang

6. Tn. B Peningkatan suhu S : Klien mengatakan panas S : Klien mengatakan panas S : Klien mengatakan
tubuh (hipertermia) sudah 3 hari yang lalu dan sudah 3 hari yang lalu dan panas sudah 3 hari yang
berhubungan pusing pusing lalu dan pusing
dengan proses O : O: O:
infeksi virus - TTV: - TTV: - TTV:
dengue TD : 150/80 Mmhg TD : 150/80 Mmhg TD : 110/70 Mmhg
S : 37C S : 37C S : 37C
N : 80 x/menit N : 80 x/menit N : 82 x/menit
- Akral hangat - Akral hangat - Akral hangat
- HB : 14,6 mmHg - HB : 14,6 mmHg - HB : 14,6 mmHg
- Leukosit : 2.300 - Leukosit : 2.300 - Leukosit : 2.300
- Hematokrit : 43 - Hematokrit : 43 - Hematokrit : 43
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum
P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi teratasi
1. Selimuti pasien 1. Selimuti pasien P : Lanjutkan Intervensi
2. Monitor TTV
2. Monitor TTV - Monitor TTV
3. Beri kompres hangat pada
3. Beri kompres hangat dahi - Beri kompres hangat
4. Monitor WBC, Hb, dan
pada dahi pada dahi
Hct
4. Monitor WBC, Hb, dan 5. Monitor warna dan suhu - Monitor WBC, Hb, dan
kulit
Hct Hct
5. Monitor warna dan suhu - Memonitor intake dan
kulit S : Klien mengatakan mual dan output
muntah
O:
- TTV:
Ketidakseimbangan S : Klien mengatakan mual dan TD : 110/80 mmHg S : Klien mengatakan
nutrisi kurang dari muntah S: 37C mual dan muntah, tidak
Kebutuhan tubuh O: N : 80 x/menit pusing
- TTV: - BB : tidak terkaji O:
TD : 110/80 mmHg - HB : 14,6 mmHg - TTV:
S: 37C - Hematokrit : 43 TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit - Klien makan dan S: 37C
- BB : tidak terkaji minum sedikit N : 82 x/menit
- HB : 14,6 mmHg A : Masalah belum teratasi - BB : tidak terkaji
- Hematokrit : 43 P : Lanjutkan Intervensi - HB : 14,6 mmHg
- Klien makan dan minum 1. Kaji adanya alergi - Hematokrit : 43
sedikit makanan - Klien makan dan
A : Masalah belum teratasi 2. Kolaborasi dengan ahli gizi minum sedikit
P : Lanjutkan Intervensi untuk menentukan jumlah A : Masalah belum
1. Kaji kalori dan nutrisi yang teratasi
adanya alergi makanan dibutuhkan pasien P : Lanjutkan Intervensi
2. Kolaboras 3. Monitor TTV - Kaji adanya alergi
i dengan ahli gizi untuk 4. Monitor penurunan BB makanan
menentukan jumlah kalori 5. Monitor kekeringan, - Kolaborasi dengan ahli
dan nutrisi yang rambut kusam, total gizi untuk menentukan
dibutuhkan pasien protein, Hb dan kadar Ht jumlah kalori dan
3. Monitor nutrisi yang dibutuhkan
TTV pasien
4. Monitor - Monitor TTV
penurunan BB - Monitor penurunan BB
5. Monitor - Monitor kekeringan,
kekeringan, rambut rambut kusam, total
kusam, total protein, Hb protein, Hb dan kadar
dan kadar Ht Ht

Tn. S Hipertermia S : klien mengeluh merasakan S : pasien mengatakan


berhubungan panas dan pusing bahwa panas sudah mulai
dengan proses O : - TD : 110/80 Mmhg berkurang
infeksi virus - suhu : 3,8 C 0 : TD : 110/80 Mmhg
dengue - Nadi : 80x/menit - suhu : 37 C
- RR : 18x/ menit - Nadi : 83x/menit
- Kesadaran CM - RR : 20x/ menit
A : Masalah belum teratasi - Kesadaran CM,
P: -gcs 4,5,6
1. Memonitor suhu sesering A: masalah teratasi
mungkin sebagian
2. Monitor tekanan darah, P : lanjutkan intervensi
nadi dan RR no 1-7:
3. Monitor penurunan tingkat 1. Memonitor suhu
kesadaran sesering mungkin
2. Monitor tekanan
4. Monitor WBC, Hb, dan
darah, nadi dan
Hct RR
3. Monitor
5. Pemberian anti piretik
penurunan tingkat
Oral sanmol 500mg, Inj kesadaran
4. Lakukan cek lab
Trovensis 1 amp, Inf Rl
ulang
20 tpm 5. Pemberian anti
piretik
6. Berikan cairan intravena
Oral sanmol
Kompres pasien pada lipat 500mg, Inj
Trovensis 1 amp,
paha dan aksila
Inf Rl 20 tpm
6. Berikan cairan
intravena
7. Kompres pasien
pada lipat paha
dan aksila

LAPORAN TIMBANG RUANG MINA TERIMA KELOMPOK 3

Tanggal 23/5/2020

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUMUM ‘AISYAH PONOROGO


No Nama Dx keperawatan Pagi Siang Malam
1 Tn. So 1. Nyeri Akut b/d luka S:
65 Tahun tusuk pada kaki Pasien masih mengeluh nyeri
678930 2. Resiko kejang seperti tertusuk-tusuk pada
berulang b/d kejang kaki kanan dengan skala nyeri
hilang timbul 4 dan bertambah berat saat
3. Resikocedera b/d digerakkan
kejang O:
- TTV:
TD: 130/80 mmHg

S: 36,5ºC
N: 75 x/menit
- Ekspresi non tegang dan
sesekali menyeringai
menahan nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Lakukan observasi
nyeri secara
komperehensif
- Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
- Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi Nyeri
- Monitor TTV
Edukasi untuk meningkatkan
istirahat
S : Keluarga klien mengatakan
klien masih beberapa kali
mengalami kejang
O:
- TTV:
TD: 130/80 mmHg

S: 36,5ºC
N: 75 x/menit
- Klien mendapatkan
terapi Infus RL drip
Valisanbe 10 amp
dengan syringe
pump/24 jam
- Kesadaran pasien saat
ini composmentis, dan
masih mengalami
kejang 3 kali selama ±2
menit dalam 1 kali
bangkitan kejang.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi TTV
- Kontrol pencahayaan
ruangan pasien
- Kontrol lingkungan dari
kebisingan
- Batasi pengunjung
Kolaborasi dan konsultasi
dengan medis untuk terapi
lanjutan
S:
- Klien mengatakan
merasa aman dan
nyaman
- Keluarga klien
mengatakan klien
masih beberapa kali
mengalami kejang.
O:
- Pasien tampak tenang
dan merasa nyaman
- Pasien didampingi oleh
keluarga di ruang
perawatan
- Lingkungan pasien
sudah terhindar dari
barang yang dapat
membahayakan pasien
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi:
- Observasi TTV
- Berikan pengaman di
sekitar tempat tidur
- Pastikan kondisi aman
dari hal yang
membahayakan pasien

2. Tn B 1.Peningkatan suhu S : Klien mengatakan sudah


27 Tahun tubuh(hipertermia) tidak panas
berhubungan dengan proses O : - TD : 110/70 mmHg
infeksi virus dengue N : 82x/ menit
2.Ketidakseimbangan nutrisi S : 36,8
kurang dari kebutuhan tubuh RR : 20x/menit
berhubungan dengan mual A : Masalah teratasi
muntah P : Hentikan intervens
3.Resiko syok hipovolemik S : Klien mengatakan masih
berhubungan dengan mual
perdarahan yang berlebihan, O:
pindahnya cairan intravaskler  TD : 120/70 mmHg
ke ekstravaskuler N : 88x/ menit
S : 36,9oC
RR : 22x/menit
 Penurunan BB tidak terkaji
 Hb : 14,6 g/dL
Hematokrit : 43%
 mual +, muntah -
 setiap makan habis 1 porsi
 Klien minum 2 gelas
A : Masalah teratsi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Monitor penurunan BB
 Monitor kekeringan,
rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar
Ht
 Berikan diit TKTP
Monitor mual dan muntah
 Monitor intake nutrisi
 Anjurkan banyak
minum
Klien mendapat injeksi IV
Ceftriaxon 1 gr, ranitidin 1
amp, ondancentron 1 amp
S : Klien mengatakan tidak
panas
O:
 TD : 120/70 mmHg
N : 88x/ menit
S : 36,9oC
RR : 22x/menit
 Irama nafas reguler, suara
nafas vesikuler
 Input : -, Output : -
 Hb : 14,6 g/dL
Hematokrit : 43%
 Tidak ada tanda gejala
asites
 Klien mendapat terapi Infus
RL IV 500/8jam
 Keluarga mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
A : Masalah teratsi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor TTV
 Monitor pernapasan
 Monitor input dan
output
 Pantau nilai labor : HB,
HT, AGD dan elektrolit
 Monitor tanda dan
gejala asites
 Berikan cairan IV dan
atau oral yang tepat
Ajarkan keluarga dan pasien
tentang tanda dan gejala
datangnya syok
3. Sdr S 1. Peningkatan suhu S : pasien mengatakan bahwa
25 Tahun tubuh (hipertermia) panas berkurang
berhubungan dengan proses O : - TTV: TD : 100/60
infeksi virus dengue Mmhg, suhu : 36, C,
2. Keseimbangan cairan Nadi : 80x/menit, RR :
dan elektrolit 20x/ menit
3. Resiko syok - Kesadaran CM, GCS
hipovolemia berhubungan 4,5,6
dengan kehilangan cairan - Trombosit 21.000,
secara aktif ditandai dengan leukosit 22
pendarahan A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
S: Pasien masih merasa lemas
dan belum mampu melakukan
aktivitas fisik.
O:
- TTV: TD : 110/60
Mmhg, suhu : 36, C,
- Nadi : 80x/menit, RR :
20x/ menit
- Kesadaran CM, GCS
4,5,6
- Hasil pemeriksaan lab
yang
menunjukan:Trombosit
21.000, leukosit 22
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
- Observasi vital sign setiap
3 jam atau lebih.
- Jelaskan pada pasien dan
keluarga tanda perdarahan,
dan segera laporkan jika
terjadi perdarahan.
- kolaborasi pemberian
cairan intravena
S : Pasien masih merasa lemas,
pusing dan belum mampu
melakukan aktivitas fisik.
O : TTV: TD : 110/60 Mmhg,
suhu : 36, C,
- Nadi : 80x/menit, RR :
20x/ menit
- Kesadaran CM, GCS
4,5,6
- Hasil pemeriksaan lab
yang
menunjukan:Trombosit
21.000, leukosit 22
A : Masalah belum teratasi
P : - Observasi vital sign setiap
3 jam atau lebih.
- Jelaskan pada pasien dan
keluarga tanda perdarahan,
dan segera laporkan jika
terjadi perdarahan.
LAPORAN TIMBANG RUANG MINA TERIMA KELOMPOK 3

Tanggal 1/6/2020

PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUMUM ‘AISYAH PONOROGO

No Nama Dx keperawatan Pagi Siang Malam


1 Ny. S (B1) 1. Nyeri akut b.d agen S : pasien mengatakan nyeri S : pasien masih mengeluh
294957 biologis pada kaki dan lemas mungah nyeri pada kaki dan lemas
nyeri perut mungah nyeri perut
P : akibat proses inflamasi P : akibat proses inflamasi
penyakit penyakit
Q:- Q:-
R : pada pada kaki dan R : pada pada kaki dan lemas
lemas mungah nyeri perut mungah nyeri perut
S:- S:-
T:- T:-
O: O:
- Jam kunjung pasien - Jam kunjung pasien
dibatasi dibatasi
- Klien mengatakan - Klien mengatakan nyaman
nyaman saat nafas dalam saat nafas dalam
- TTV: - TTV:
TD: 110/80mmHg TD: 120/80mmHg
S: 37 ºC S: 36,6 ºC
N: 78x/menit N: 80x/menit
A : Masalah belum teratasi A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian 1. Lakukan pengkajian
nyeri secara nyeri secara
komperehensif komperehensif
2. Tetap pertahankan 2. Tetap pertahankan
lingkungan yang dapat lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan pencahayaan dan
kebisingan kebisingan
3. Ajarkan teknik non 3. Ajarkan teknik non
farmakologi nafas dalam farmakologi nafas dalam
4. Memonitor TTV 4. Memonitor TTV

2. Kurang pengetahuan b.d S: pasien mengatakan belum S: pasien mengatakan masih


mau dilakukan tindakan belum mau dilakukan tindakan
operasi operasi
O: O:
- Pasien dan keluarga - Pasien dan keluarga
memahami memahami
- Pasien dan keluarga - Pasien dan keluarga sudah
sudah mengetahuinya mengetahuinya
- Klien mendapatkan - Klien mendapatkan terapi
terapi Injeksi IV Ondan 1 Injeksi IV Ondan 1 amp
amp dan Ranitidine 1 dan Ranitidine 1 amp
amp A : Masalah teratasi sebagian
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi 1. Jelaskan pada klien dan
1. Jelaskan pada klien keluarga tentang
dan keluarga tentang kebutuhan pengobatan
kebutuhan pengobatan dan proses penyakit
dan proses penyakit 2. Diskusikan kebutuhan
2. Diskusikan kebutuhan terapi selanjutnya,
terapi selanjutnya, seperti keuntungan,
seperti keuntungan, kerugian dari tindakan
kerugian dari tindakan yang dilakukan
yang dilakukan 3. Kolaborasi pemberian
3. Kolaborasi pemberian terapi medis
terapi medis
2 Ny. S (B4) 1. Nyeri akut b.d agen S: Pasien mengatakan nyeri S: Pasien mengatakan nyeri
484873 biologis kaki kiri menjalar ke lutut kaki kiri menjalar ke lutut
P:- P:-
Q:- Q:-
R : pada kaki kiri menjalar R : pada kaki kiri menjalar
ke lutut ke lutut
S:- S:-
T : saat bergerak/aktivitas T : saat bergerak/aktivitas

O: O:
- TTV: - TTV:
TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
N : 86 x/menit N : 86 x/menit
S : 36,5 ⷪC S : 36,5 ⷪC
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
- KU : sedang - KU : sedang
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana pulang P : Rencana pulang
2. Hambatan mobilitas fisik S : Klien mengatakan sudah S : Klien mengatakan sudah
b.d penurunan kekuatan lebih sehat lebih sehat
otot
O: O:
- Keadaan umum sedang - Keadaan umum sedang
- Klien latihan duduk - Klien latihan duduk
- TTV - TTV
TD : 120/80 mmHg TD : 120/80 mmHg
S : 36,5 ºC S : 36,5 ºC
N: 86 x/menit N: 86 x/menit
1. Tn. K
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
- Kekuatan Otot - Kekuatan Otot
5 5 5 5
2 2 2 2
A : Masalah teratasi sebagian A : Masalah teratasi sebagian
P : Rencana pulang P : Rencana pulang

S: klien mengatakan tidak


dapat mengerakkan tangan dan
kakinya terasa lemas
Ketidakefektifan perfusi O : Klien merasanya nyaman
jaringan serebral b.d dan berguna untuk
menurunkan TIK. Posisi head
penurunan suplai O2 keotak
up 30o untuk meningkatkan
dan terjadi peningkatan TIK saturasi O2 dan kualitas tidur
pada pasien stroke.
Klien dan keluarga memahami
TD : 160/100 mmHg,
S : 36OC,
RR : 20 X/menit,
N : 80 X/menit.
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Pertahankan posisi head
up
3. Lanjutkan terapi medis
-inj neurosanbe 5000
1x1 IV
-vit c 500 1x1 IV
-neuciti 500 2x1 IV
-santagesic 2x1 IV
S : klien mengatakan tidak
Hambatan mobilitas fisik bd
dapat mengerakkan tangan dan
kekuatan otot menurun kakinya terasa lemas
O:
Hemiplegia
TD : 160/100 mmHg,
S : 36OC,
RR : 20 X/menit,
N : 80 X/menit.
Mencegah tirah baring
lama dan mencegah
terjadinya dekubitus
dengan mengunakan mika
miki
A: masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Latih ROM aktif dan
pasif
3. Motivasi keluarga
untukmelakukan
tindakan mika miki
4. Ajarkan keluarga cara
mobilisasi pada klien
yang aman
Lanjutkan terapi medis

Anda mungkin juga menyukai