Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN FORMULA

A. Formula Asli
Tablet salut enterik
B. Rancangan Formula
1. Nama Produk : CISOPRAZOL®Tablet Salut Enterik
2. Jumlah Produk : 100 tablet @ 200 mg
3. Tanggal Formulasi : 12 April 2018
4. Tanggal Produksi : 12 April 2020
5. No. Registrasi : DKL 1829219110 A1
6. No. Batch : P 041002
7. Komposisi : Tiap tablet mengandung:
Lanzoprazol 30 mg
Crosscarmellose sodium 2%
Microcrystalline cellulose 50 %
Talk 5%
Mannitol ad 200 mg
Penyalut:
Eudaght L100 6%
Polietilenglikol 1,5 %
Air ad 10 mg
C. Master Formula
Nama Tanggal
Tanggal Formulasi
Pabrik Produksi
PT. PN
12 April 2018 12 April 2020
pharma
Kode Per
Nama Bahan Kegunaan Per Batch
Bahan Dosis
001 LNSP Lanzoprazol Zat aktif 30 mg 300 mg
002 CMS Crosscarmellose Desintegran 4 mg 400 mg
sodium
003 MCC Microcrystalline Pengikat 100 mg 10000 mg
cellulose
004 TLK Talkum Glidant, Diluent 10 mg 1000 mg
005 MNTL Mannitol Pengisi 56 mg 5600 mg
006 ELL Eudagrit L100 Polimer enterik 0,6 mg 60 mg
007 PPL Polietilenglikol Plaktisiser 0,5 mg 50 mg
008 HHO Water Solvent 9,25 mg 925 mg

D. Uraian Bahan
1. Lanzoprazol (Sweetman. 2009: 2121)
Nama Resmi : LANSOPRAZOLE
Nama Lain : Lansopratsoli, Lansoprazol, Lansoprazolum, 2-
({3-Methyl-4-(2,2,2-trifluoroethoxy)-2-
phyridyl) methyl}sulphinylbenzimidazole.
Berat Molekul : 369,4
Rumus Molekul : C16H14F3N3O2S
Rumus Struktur :

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol


anhidrat, sangat mudah larut dalam asetonitril
Penyimpanan : Di tempat atau wadah yang kedap udara, dan
terlindung dari cahaya
Suhu : Tidak melebihi 40o C
Farmakologi : Menekan ekskresi asam lambung dengan cara
menghambat proton pompa di dalam sel parietal
lambung.
Indikasi : Pengobatan jangka pendek ulkus peptikum,
untuk menjaga penyembuhan duodenal ulcer,
pengobatan jangka pendek untuk esophagitis,
pengobatan jangka panjang hipersekresi
patologis, termasuk sindrom zollinger ellison,
dengan kombinasi dengan amoksisilin ditambah
klantromisin atau amoksisilin saja, untuk
pemberantasan H phylori pada pasien dengan
ulkus duodenal, pengobatan jangka pendek dan
mengurangi gejala-gejala ulus lambung jinak
aktif (termasuk NSAID) terkait lambung ulkus,
pengobatan mules, dan gejala lain dari penyakit
gastroresphigeal reflex (GERD).
Kontraindikasi : Pertimbangan standar
Dosis : Eshopagitis : 30 mg untuk 8 minggu
Ulkus peptikum : 30 mg/ hari untuk 8 minggu
H phylori : 30 mg + 500 mg clauromicin + 1 g
amoxcilin untuk 10/14 hari.
Interaksi Obat : Ketokonazol, efeknya mungkin bisa dikurangi
oleh enzoprazol, suiralfat, mungkin dapat
menunda atau mengurangi absorbsi, berikan
cansoprazol 30 menit sebelum suiralfat.
Efek Sanping : SSP : Sakit kepala
GI : Diare, nyeri perut, mual-muntah.
Perhatian : Kehamilan : Kategori B
Laktasi : belum ditentukan
Anak-anak : keamanan dan efek terapi tidak
pada anak-anak < 1 tahun
Lansia : jangan melebihi 30 mg/ hari kecuali
dibutuhkan
Gangguan fungsi hati: dipertimbangkan
penyesuaian dosis.
2. Crosca rmellose Sodium (Rowe. 2009: 206)
Nama Resmi : CROSCARMELLOSE SODIUM
Nama Lain : Ac disol, camellosumsianicum, crosslinked,
carboxymethy cellulose sodium, explocel,
explocelcellosegum, vivasol
Rumus Struktur :

Kegunaan : Zat penghancur


Pemerian : Tidak berbau, putih, atau keabu-abuan bubuk
putih.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, tidak larut dalam aseton.
etanol dan toluen.
Aplikasi : Digunakan diformulasi farmasetik oral sebagai
disentegran untuk kapsul, tablet, granul dengan
konsentrasi 0,5-5,0 %.
Stabilitas : Stabil meskipun di material higroskopik.
3. MCC (Rowe.2009: 129)
Nama Resmi : CELLULOSE MICROCRYSTALINE
Nama Lain : Avicel pH, cellets, celex, cellulose gel, ceolus
KG, cristalyne cellulose, vivapur.
Rumus Molekul : (C6H10O5)n ≈ 3600
Berat Molekul : ≈ 3600 dimana n ≠ 220

Rumus Struktur :
Pemerian : MCC adalah purified, putih, tidak berbau, tidak
berasa, kristal bubuk.
W
Kelarutan : Larut di 5 % /V larutan sodium hidroksida,
praktis tidak larut di air, pelarut asam, dan
kebanyakan pelarut organik.
Kegunaan : Adsorben, agen pensuspensi, pengisi tablet dan
kapsul , dan penghancur tablet.
Aplikasi : Digunakan pada formulasi farmasetik biasanya
sebagai pengikat / pengisi di tablet oral dan
formulasi kapsul.
Penggunaan : Adsorben 20-90 %
Anti lekat 5-20 %
Kapsul binder/ diluen 20-90 %
Tablet disentegran 5-15 %
Tablet binder/ diluen 20-90 %
Inkompatibilitas : MCC kompatibel dengan pengoksidasi kuat.
Stabilitas : Stabil meskipun di material higroskopik.
Penyimpanan : Sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup
baik, di tempat kering, dan sejuk.
4. Talkum (Rowe. 2009: 728)
Nama Resmi : TALCUM
Nama Lain : Altack, E553b, hydrous magnesium calcium
silicat, magnesium hydrat silicat, bubuk talcum,
talcum.
Rumus Molekul : Mg6(Si2O5)4(OH)4

Rumus Struktur :
Kegunaan : Antipenggumpalan, glidan, pengisi tablet dan
kapsul, lubrikan tablet dan kapsul.
Aplikasi : Talk sering digunakan di oral solid dosis
formulasi sebagai lubrikan dan diluents,
Dusting powder : 90-99 %
Glidan dan Lubrikan Tablet: 1-10 %
Tablet dan kapsul diluents: 5-30 %
Pemerian : Sangat halus, putih, agak keabu-abuan, tidak
berbau, kristal powder.
Stabilitas : Material yang stabil
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan komponen anarternang
ammotum.
5. Mannitol (Rowe. 2009: 426)
Nama Resmi : MANNITOL
Nama Lain : Codicepic acid, E421, emprove, manna sugar,
mannite, mannitolum, mannogen.
Rumus Molekul : C6H14O6
Berat Molekul : 182, 17
Rumus Struktur :

Kegunaan : Diluen/pengisi, plastisiser, pemanis, tablet dan


kapsul pengisi, agen terapeutik, agen tonisitas.
Aplikasi : Mannitol biasanya digunakan diformulasi
farmasetik dan produk makanan, di
pharmaceutical preparasi, mannitol biasanya
w
digunakan sebagai pengisi 10-90 % /w di
formulasi tablet.
Pemerian : Putih, tidak berbau, serbuk kristal, granul bebas
mengalir. Mannitol memiliki rasa manis, dan
memiliki rasa dingin di mulut, polimorfis.
Stabilitas : Manitol stabil di tempat kering, dan di aqua
solution.
w
Inkompatibilitas : Larutan mannitol 20 % /v mungkin akan
mengalami pengurangan per susut oleh klorida
atau natrium klorida.
6. PEG (Rowe. 2009: 517)
Nama Resmi : POLYETHYLENE GLYCOL
Nama Lain : Carbowax, carbowax centry, lipoxol, lutor E,
PEG, pluriol, polyoxyethylene glycol.
Rumus Struktur :

Pemerian : LISPNP 23 mendeskripsikan PEG sebagai


sebuah adisi polimer dari etilen oksida dan air.
Kegunaan : Basis untuk salep, pelarut, basis suppositoria,
tablet dan kapsul lubrikan.
Kelarutan : Semua kelas dari polietilen glikol larut di air
dan tidak larut di semua proporsion dengan
polietilen glikol.
Stabilitas : Polietilen glikol secara kimia stabil di udara dan
di larutan, meskipun kelas dengan berat molekul
dibawah 2000 adalah higroskopik.
Inkompatibilitas : Reaksi kimia dari polietilen glikol adalah
terbatas dengan 2 kelompok terminal hidroksil.

7. Eudagrit L100 (Rowe. 2009: 143)


Nama Resmi : CELLULOSE ACETATE PHTALATE
Nama Lain : Acety phthalyl cellulose, Aquacoat cPn, CAP,
cellacephole cellulose acetate benzene 1,2
dicarboxylate, cellulose acetate hydrogen 1,2
benzenedicarboxylate.
Rumus Struktur :

Pemerian : Higroskopik, putih, atau agak putih buram,


mudah mengarlir, bubuk, granul atau flake,
tidak berasa, dan tidak berbau atau mungkin
mempunyai sedikit rasa dan asam asetat.
Kegunaan : Agen penyalut
Aplikasi : CAP digunakam sebagai material penyalut film
enterik, sebagai matriks pengikat untuk tablet
dan kapsul, dengan konsentrasi 0,5-9,0 %.
Stabilitas : Hidrolisis lambat dari selulosa asetat, putalase
akan terjadi dibawah kondisi yang lama di
temperatur tinggi, dengan sebuah konsentrasi
mekase di asam bebas.
Inkompatibilitas : CAP adalah inkompatibel dengan besi sulfat,
besi klorida, sodium sitrat, aluminium sulfat,
kalsium klorida, barium nitrat, dan pengoksidasi
kuat.

8. Aquadest (Rowe. 2009: 926)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquades, air bathering
Berat Molekul : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur : H
O O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak
berwarna.
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
E. Alasan Pembuatan Produk
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya
dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai (Ansel.
2008: 244).
Tablet salut enterik adalah tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak
melarut atau hancur di lambung tapi di usus, dengan demikian membiarkan
supaya tablet pindah melewati lambung dan hancur diabsorbsi di usus. Teknik
digunakan dalam hal bahan obat diubah oleh asam lambung, mengiritasi lambung
bila melintasi lambung, menambah absorbsi obat di usus halus sampai jumlah
yang berarti (Ansel. 2008: 249).
Dibandingkan kapsul, tablet mempunyai beberapa kekurangan, salah
satunya yaitu tablet merupakan sediaan yang tahan terhadap pemasukan dan
keunggulan utama tablet merupakan bentuk sediaan yang paling mudah, murah
untuk dikemas serta diukur dan tablet merupakan bentuk sediaan oral yang
memiliki sifat pencampuran lama (Lachman. 2008: 645.

F. Alasan Penambahan Bahan


1. Lansoprazol
a. Penanganan aksi pendek pada ulcer duodenum. Lansoprzol digunakan
untuk terapi infeksi H-phylory dan penyakit ulcer duodenum digunakan dengan
kombinasi bersama Amoxcillin dan daritromycin (pada triple terapi) atau
clarytromycin (dual terapi) (Gerald. 2011: 3).
b. Bioavailabilitasnya dilaporkan sampai 80 % atau sesuai dengan dosis
awal, walaupun obat harus diberikan sebagai obat salut enterik karena lansoprazol
tidak stabil pada pH asam (Sweetman. 2009: 1739).
c. Bekerja sebagai gastric suppresses yang mensekresikan asam (pompa
proton) dan sel parietal gastrik (Gerald. 2003: 1).
d. Lansoprazol diabsorbsi segera setelah pemberian oral dan konsentrasi
maksimum dalam plasma antara 1,5 h. Obat dimetabolisme di hati menjadi
metabolit sulfide dan sulfone dan 5-hidroksi metabolit (Clankes. 2005: 234).
e. Inhibitor pompa proton digunakan pada prevensi dan terapi penyakit
assosiasi NSAID. Pada pasien yang membutuhkan terapi lanjutan NSAID setelah
ulcer menurun, dosis pompa proton harus normal tidak direduksi asimtom ulcer
bisa terjadi (BNF. 2009: 24).
f. Terapi jangka pendek pada ulcer duodenum merupakan indikasi dari
lansoprazol (Michael. 2005: 1).
g. Modifikasi lansoprazol dengan tablet salut enterik diformulasikan
dengan provid immediasi lepas pada saluran intestinal dan simultaneously provid.
Diabsorbsi pada waktu yang sama dengan bioavailabilitasnya saat diformulasi
(pdf. Formulasi dan evaluasi tablet salut enteric Lansoprazole).
h. Lansoprazol menunjukkan struktur polimorf (tidak dapat dicetak
langsung, harus digranulasi) (BP. 2009: 1).
i. pH dalam gastrik mencapai 3,57 (pH asam) (Maximum effect of
Lanzoprazole on gastric pH in normal).
j. Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol anhidrat,
sangat sukar larut dalam acetonitrit (ph.Eur. 2008: 41).

2. Avicel
a. Avicel terutama digunakan sebagai pengikat/ pengisi dalam formulasi
tablet atau kapsul (Rowe. 2009: 130).
b. MCC yang sering disebut Avicel, suatu zat yang dapat di cetak
langsung, ada 2 kualitas tablet pH 101 dan pH 102 (Lachman. 2008: 74).
c. MCC dapat sangat baik sebagai pengikat, terdapat granulasi untuk
menjadi granul (pdf. Tablet. 1990: 225).
d. Avicel lebih sering digunakan pada metode pembuatan granulasi
basah, dan avicel pH 102 lebih sesuai pada cetak langsung (Hadisoewignyo. 2013:
29).
e. MCC secara fisiologis tidak diragukan, tidak larut air, tidak rusak.
(R.Voight. 1995: 456)
3. Mannitol
a. Dalam sediaan farmasi manitol digunakan sebagai pengisi (10-90 %
b
/b), dalam formulasi tablet, dimana karena tidak higroskopik dan dengan
demikian dapat digunakan sebagai bahan kelembaban yang sensitif (Rowe. 2009:
424)
b. Manitol merupakan gula paling mahal yang digunakan sebagi pengisi
tablet, tetapi karena panas larutannya negatif, kelarutannya lembab dan rasanya
enak di mulut (Lachman. 2008: 700).
c. Manitol merupakan pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena
rasanya enak, sedikit manis, dan dingin (Siregar. 2010: 159).
d. Manitol digunakan sebagai pengisi yang karena rasanya enak (Annur
Effornan. 2012: 67).
e. Pada peracikan obat dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya
alkaloida, hormon) digunakan bahan pengisi adalah mannitol (R.Voight. 1995:
2002).
4. Talkum
a. Talk terdapat dalam bentuk serbuk kristal yang sangat halus bila
disentuh, berwarna putih sampai abu-abu, tidak berbau, dan tidak berasa (Annur
Effornan. 2012: 89).
b. Fungsi dari talkum sebagai anticaking agent, glidan, pengisi tablet dan
kapsul, lubrikan sediaan tablet dan kapsul (Rowe. 2009: 728).
w
c. pH dari talk sekitar 7-10 untuk 10 % /v larutan terdisporsi
higroskopitas, menyerap air di suhu 25oC dan tidak larut dalam cairan asam, basa,
pelarut organik dan air (Lachman. 2008: 192).
d. Talkum dapat mengurangi gesekan logam (stempel didalam lubang
ruang cetak) dan gesekan tablet (atau masa yang ditabletasi dengan logam T
(R.Voight. 1995: 204).
e. Diantara pelincir yang umumnya digunakan adalah talk, Mg stearat
dan kalsium stearat (Ansel. 1989: 226)
5. Polietilen glikol
a. PEG 200-600 berupa cairan, sedangkan diatas 1000 berupa padatan
pada temperatur kamar, PEG 200-600 berbentuk cairan jernih, tidak berwarna
atau sedikit kering (Rowe. 2009: 518).
b. PEG pada penyalutan enterik digunakan sebagai Plastisiser (Pdf.
Jurnal, 2014: 17).
c. PEG dapat bercampur dengan aseton, kloroform dan etanol (95%)
gliserin, air, larut 1 bagian dalam 6 bagian eter (Lachman. 2008: 193).
d. Keuntungan PEG yaitu tidak mengiritasi atau merangsang, dapat
disimpan, diluar lemari es, tidak ada kesulitan dengan titik leburnya, tetap kontak
dengan lapisan mukosa karena tidak meleleh pada suhu tubuh (Anief. 2007: 7).
e. Macam-macam kombinasi dari PEG bias digabung dengan cara
melebur dengan memakai dua jenis atau lebih untuk memperoleh basis
suppositoria (Ansel. 1989: 584).
6. Crosscar mellosa Sodium
a. CMS biasa digunakan dipembuatan dan formulasi sediaan oral,
sebagai disintegran untuk kapsul, tablet ataupun granul (Rowe. 2009: 206).
b. CMS tidak berbau, putih, atau abu abu dengan bubuk putih (Lachman,
2008: 199).
c. Stabilitas CMS stabil dalam material yang higroskopik, dengan
kelarutan tidak larut di air (Anwar. 2013: 105).
d. CMS merupakan polimer mellosa sodium yang digunakan sebagai
disintegran atau pengahncur (R.Voight. 1995: 543).
e. Crosscar mellose sodium di bidang aplikasi farmasetik sering
digunakan dalam komre langsung dan granulasi basah (Ansel. 1989: 324).

G. Perhitungan Bahan

1. Perdosis

Tablet inti

Lansoprazole : 30 mg

2
Crosscar mellosa sodium: x 200 mg = 4 mg
100

50
MCC : x 200 mg = 100 mg
100

5
Talk : x 200 mg = 10 mg
100

Mannitol : 200 mg – (3+4+100+10) mg

: 200 mg – 144 mg

: 56 mg

Penyalut

2-5% berat penyalut, jadi 5 % dari 200 mg adalah 10 mg

6
Eudagrit L100 : x 10 mg = 0, 6 mg
100

1,5
PEG : x 10 mg = 0, 15 mg
100

Aquades : 10 mg – 0, 75 mg

: 9, 25 mg

2. Perbatch

Tablet inti

Lansoprazole : 30 mg x 100 = 300 mg

CMS : 4 mg x 100 = 400 mg


MCC : 100 mg x 100 = 10000 mg

Talk : 10 mg x 100 = 1000 mg

Manitol : 50 mg x 100 mg = 56000 mg

Penyalut

Eudagrit L100 : 0, 6 mg x 100 = 60 mg

PEG : 0, 5 mg x 100 = 50 mg

Aquades : 9, 25 mg x 100 = 925 mg

G. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang zat aktif dan zat tambahan serta bahan bahan untuk
komposisi penyalut
3. Zat aktif (lansoprazol), dan zat tambahan MCC, CMS, serta manitol di
campur homogenkan
4. Bahan yang sudah dicampur dijadikan slug atau lembaran
5. Slug atau lembaran yang sudah jadi di hancurkan menjadi butiran
granul
6. Lalu di ayak, dan dicampur kembali bahan pelincir talkum dan
setengah dari sisa zat penghancur
7. Dikempa tablet
8. Peyalut yang sudah jadi, di masukkan kedalam mesin semprot untuk
dilakukan penyalutan tablet inti
9. Tablet yang sudah jadi di masukkan kedalam mesin penyemprotan
10. Ditunggu hingga hasil penyalutan tablet merata
11. Tablet salut enterik jadi
12. Dilakukan evaluasi tablet salut enterik
13. Dikemas, diberi wadah, etiket dan brosur
Daftar pustaka
Anief Moh. 2007. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM Press
Ansel, H. R. 2008. Pengantar Buku Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press
British National. 2009. BNF 38 edition. London: BNJ Group and RPS
Publishing
British Pharmacopea Commision. 2009. British Pharmacopea. London:
Thestationary Office
Clankes Philip O. 2005. Handbook of Clinical Drug Data. America: Mc
Graw Hill
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI
FKUI. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI Press
Gerald K. McEvoy. 2003. AHFS Drugs Information Essenstial First.
Maryland: America Society of Health
Gerald K. McEvoy. 2011. AHFS Drugs Information Essenstial Second.
Maryland: America Society of Health
Glodberg, F. 1991. Pharmaceutical Manufacturing. London: Ebur
Hadisoewignyo, Lannie. 2013. Sediaan Solid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Harvey, Richard A. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar. Jakarta: EGC
Lachman, Lenn. dkk. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta:
UIP
Liebarman, H.A. 1990. Pharmaceutical Dosage Form. London: Marcell
Dekker
Michael R. 2003. A to Z Drugs Fact. San fransisco: Books Ovid
Neal, M.J. 2006. Farmakologi Medis. Jakarta: Erlangga
Nugroho, Agung Endro. 2013. Farmakologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar. Depok: Leskonfi
Rowe, Raymon C. dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient
Sixth Edition. Britani: RPS Publishing
Siregar, Charles. 2010. Sediaan Solid. Jakarta: EGC
Sweetman, Sean. 2009. Marthindale the Complete Drugs Reference 36
Edition. Britani: RPS Publishing
CISOPRAZOL®
Tablet salut Enterik

Tjay,
Komposisi: Hoan Tan. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media
Tiap tabletKomputindo
mengandung:
William and Wilkins. mg
Lansoprazol…………………30 2005. Remington. Washington DC. Office of the
librarian
Farmakologi: of congress

Menekan ekskresi asam lambung dengan cara menghambat proton pompa di dalam sel
parietal lambung.
Indikasi:
Pengobatan jangka pendek ulkus peptikum, untuk menjaga penyembuhan duodenal
ulcer, pengobatan jangka pendek untuk esophagitis, pengobatan jangka panjang
hipersekresi patologis, termasuk sindrom zollinger ellison, dengan kombinasi dengan
amoksisilin ditambah klantromisin atau amoksisilin saja, untuk pemberantasan H phylori
pada pasien dengan ulkus duodenal, pengobatan jangka pendek dan mengurangi gejala-
gejala ulkus lambung jinak aktif (termasuk NSAID) terkait lambung ulkus, pengobatan
mules, dan gejala lain dari penyakit gastroresphigeal reflex (GERD).
Aturan pakai:
1 x sehari
Kontra indikasi:
Pertimbangan standar
Perhatian:
Kehamilan : Kategori B, Laktasi : belum ditentukan, anak-anak : keamanan dan efek
terapi tidak pada anak-anak < 1 tahun, lansia : jangan melebihi 30 mg/ hari kecuali
dibutuhkan, gangguan fungsi hati: dipertimbangkan penyesuaian dosis.
Interaksi obat:
Ketokonazol, efeknya mungkin bisa dikurangi oleh enzoprazol, suiralfat, mungkin dapat
menunda atau mengurangi absorbsi, berikan cansoprazol 30 menit sebelum suiralfat.
Efek samping:
SSP; Sakit kepala, GI; diare, nyeri perut, dan nausea
Penyimpanan:
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya

No. Reg: DKL16292919110 A1


No. Batch: P041002

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


PT. PN Pharma
Makassar-Indonesia
Komposisi: Aturan pakai:
Tiap tablet mengandung: 1 x sehari
Lansoprazol……………….30 mg
Indikasi:
Ulkus duodenum, eshophagitis,
CISOPRAZOL® KETERANGAN LEBIH LANJUT
LIHAT BROSUR
sindrom Zollinger Ellison, Tablet Salut Enterik
pemberantasan H.pylori, ulkus
SIMPAN DITEMPAT SEJUK DAN
peptikum, dan GERD
Di produksi oleh: KERING, TERLINDUNG DARI
No. Reg: DKL16292919110 A1 PT. PN Pharma CAHAYA
No. Batch: P041002 Makassar-Indonesia
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
CISOPRAZOL
®

Tablet Salut Enterik

Komposisi: Aturan pakai:


Tiap tablet mengandung: 1 x sehari
Lansoprazol………30 mg
CISOPRAZOL Indikasi: CISOPRAZOL Perhatian:
® Ulkus duodenum, Eshophagitis, ® Kehamilan kategori B, laktasi,
sindrom Zollinger Ellison, anak-anak, lansia dan gangguan
Tablet Salut Enterik pemberantasan H.pylori, ulkus Tablet Salut Enterik hati
peptikum, ddan GERD

Di produksi oleh: Keterangan lebih lanjut lihat Di produksi oleh: Keterangan lebih lanjut lihat
PT. PN Pharma brosur PT. PN Pharma brosur
Makassar-Indonesia Makassar-Indonesia
Simpan ditempat sejuk dan Simpan ditempat sejuk dan
kering, terlindung dari kering, terlindung dari
cahaya cahaya
HARUS DENGAN RESEP DOKTER HARUS DENGAN RESEP DOKTER

No. Reg: DKL16292919110 A1


No. Reg: DKL16292919110 A1
No. Batch: P041002
No. Batch: P041002

Anda mungkin juga menyukai