Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

‘’ PERSAMAAN
DIFFERENSIAL PARSIIL ’’

OLEH:
MAGFIRAH
(517023)

SEKOLAH TINGGI KEJURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) MUHAMMADIYAH BONE
2020
MOTTO

Tidak ada yang tidak

mungkin, selagi kita berdoa,

berusaha dan meminta

keridhaan-Nya

(MAGFIRAH)
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Metode Numerik ini tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah diperoleh tidak hanya merupakan
hasil dari jerih payah sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan beberapa pihak. Oleh
sebab itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu A. Sri Rahayu
S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Numerik yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-
teman serta semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu.
Semoga bantuan dan motivasi yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh sebab itu,
penulis senantiasa menerima kritik dan saran serta masukan demi perbaikan
Makalah berikutnya. Penulis juga berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kahu, 29 April 2020

Magfirah
NIM: 517023
DAFTAR ISI
MOTO ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Tujuan ........................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................


A. Persamaan Differensial Parsil ...........................................................
B. Bentuk Persamaan Differensial Parsil .............................................
C. Perkiraan Differensial dengan Beda Hingga ...................................

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................


A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................


BIOGRAFI...........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu


variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan
diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai
turunan diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik,
di mana gerakan sebuah benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap
waktu.
Hukum Newton memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi,
kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang bertindak terhadap benda tersebut,
dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai fungsi waktu.
Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara eksplisit,
dan menghasilkan hukum gerak. Contoh pemodelan masalah dunia nyata
menggunakan persamaan diferensial adalah penentuan kecepatan bola yang jatuh
bebas di udara, hanya dengan memperhitungkan gravitasi dan tahanan udara.
Percepatan bola tersebut ke arah tanah adalah percepatan karena gravitasi
dikurangi dengan perlambatan karena gesekan udara. Mencari kecepatan sebagai
fungsi waktu mensyaratkan pemecahan sebuah persamaan diferensial.
Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan diferensial biasa (PDB)
adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel
terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana
fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun
secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi,
persamaan diferensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan
terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut.
Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah persamaan diferensial di mana
fungsi yangtidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan
persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Ide persamaan didefinisikan
seperti pada persamaan diferensial biasa, namun klasifikasi lebih jauh ke dalam
persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama untuk persamaan
diferensial linear orde dua, sangatlah penting. Beberapa pesamaan diferensial
parsial tidak dapat digolongkan dalam kategori (kategori tadi, dan dinamakan
sebagai jenis campuran). Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat
digolongkan sebagai linier atau non linier. Sebuah persamaan diferensial disebut
linier apabila fungsi yang tidak diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat
satu (hasil kali tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini, persamaan
tersebut adalah non linier.
B. Tujuan

Tujuan yang dicapai dalam pembelajaran ini adalah:


1. Mampu mengetahui Persamaan Differensial Parsil
2. Mampu mengetahui Bentuk Persamaan Differensial Parsil
3. Mampu mengetahui Perkiraan Differensial dengan Beda Hingga
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persamaan Differensial Parsil


Persamaan yang mengandung satu atau lebih turunan parsial suatu fungsi
(yang diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan
diferensial parsial. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di
dalam penggambaran keadaan fisis, di mana besaran-besaran yang terlibat
didalamnya berubah terhadap ruang dan waktu. Di dalam pembahasan tentang
persamaan diferensial biasa, variabel bebas yang terlibat dalam masalah hanya
satu, sedangkan untuk persamaan diferensial parsial variabel bebas berjumlah
lebih dari satu. Ordo turunan tertinggi dinamakan ordo persamaan tersebut. Baik
persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau
nonlinier.
Sebuah persamaan diferensial disebut linier apabila persamaan itu
berderajat satu dalam peubah biasanya dan turunan parsialnya. (hasil kali tidak
dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier.
Jika setiap suku persamaan demikian ini mengandung peubah tak bebasnya atau
salah satu dari turunannya, maka persamaan itu dikatakan homogen. Dan bila
tidak, maka persamaan itu dikatakan tak homogen.
Bentuk umum dari persamaan diferensial parsial ini adalah:

Orde dari persamaan diferensial parsial ini adalah turunan tertinggi yang muncul
pada persamaan diferensial parsial tersebut.
1. Persamaan diferensial orde 1

2. Persamaan diferensial orde 2


3. Persamaan diferensial orde 3

Selanjutnya, persamaan diferensial parsial juga dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
persamaan diferensial eliptik, parabolik, dan hiperbolik. Misal, diberikan suatu
persamaan diferensial parsial orde dua dalam variable ruang x dan waktu t,

di mana A, B dan C merupakan fungsi dari x dan t, sedangkan D adalah fungsi


dari u dan derivative dan , serta x dan t. Yang membedakan atas tiga kelas
persamaan diferensial parsial tersebut adalah pada nilai diskriminan −4𝐴𝐶 pada
persamaan (2.5) tersebut.
a. Persamaan diferensial parsial dikatakan persamaan hiperbolik jika nilai
diskriminan −4𝐴𝐶 > 0 (2.6)
Salah satu contoh persamaan hiperbolik adalah pada persamaan
gelombang

b. Persamaan diferensial parsial dikatakan persamaan parabolik jika nilai


diskriminan −4𝐴𝐶=0 (2.8)
Salah satu contoh persamaan parabolik adalah pada persamaan difusi
dalam bentuk
c. Persamaan diferensial parsial dikatakan persamaan eliptik jika nilai
diskriminan −4𝐴𝐶<0 (2.10)
Salah satu contoh persamaan eliptik adalah pada persamaan Laplace dalam
bentuk

B. Bentuk Persamaan Differensial Parsil


Berikut ini adalah beberapa bentuk dari persamaan diferensial parsiil:
1. Persamaan Ellips
Persamaan yang termasuk dalam tipe ini adalah persamaan Poisson
dan persamaan Laplace

Persamaan ellips biasanya berhubungan dengan masalah-masalah


keseimbangan atau aliran permanen, seperti aliran air tanah dibawah
bendungan dan karena adanya pemompaan, defleksi plat karena adanya
pembebanan.
2. Persamaan Parabola
Permasalahan yang mengandung waktu sebagai variabel bebas biasanya
termasuk dalam persamaan Parabola. Bentuk persamaan parabola yang
paling sederhana adalah perambatan panas.

Dalam persamaan perambatan panas, T adalah temperatur, K adalah


koefisien konduktivitas sedangkan t dan x adalah waktu dan jarak.
Penyelesaian dari persamaan tersebut adalah mencari temperatur T untuk
nilai x pada setiap waktu t.
3. Persamaan Hiperbola
Persamaan hiperbola yang paling sederhana adalah persamaan
gelombang.

dengan U adalah displacemen pada jarak x dari ujung tali yang bergetar
yang mempunyai panjang l sesudah waktu t. Oleh karena nilai U pada
ujung-ujung tali biasanya diketahui untuk semua waktu (kondisi awal),
maka penyelesaian persamaan adalah serupa dengan penyelesaian pada
persamaan parabola,yaitu mengandung U pada x dan t tertentu.
C. Perkiraan Differensial dengan Beda Hingga
Gambar 8.6 adalah jaringan titik hitungan pada bidang x-y yang dapat
dibagi menjadi sejumlah pias segiempat dengan sisi x dany.. Panjang pias
dalam x adalah sama dan diberi notasi xi= ix, i =0,1,2,....; yj= jy, j = 0,1,2,.....
Dengan menggunakan jaringan titik hitungan dalam gambar 8.6, semua diferensial
ditulis dalam titik hitungan (i,j). Bentuk turunan pertama dan kedua didekati oleh:

Bentuk persamaan (8.13), (8.14), (8.15) disebut dengan diferensial maju, mundur
dan terpusat. Diferensial terhadap y juga dapat ditulis dalam bentuk seperti diatas.
Bentuk persamaan melintang dapat didekati dengan :

Untuk persamaan yang mengandung variabel x dan t, perkiraan beda hingga


dilakukan dengan membuat jaringan titik hitungan pada bidang x-t (gambar 8.7),
yang dibagi dalam sejumlah pias dengan interval ruang dan waktu adalah x dan
t.
Bentuk turunan pertama dan kedua terhadap waktu dan ruang adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam
penggambaran keadaan fisis, di mana besaran-besaran yang terlibat didalamnya
berubah terhadap ruang dan waktu. Di dalam pembahasan tentang persamaan
diferensial biasa, variabel bebas yang terlibat dalam masalah hanya satu,
sedangkan untuk persamaan diferensial parsial variabel bebas berjumlah lebih dari
satu. Ordo turunan tertinggi dinamakan ordo persamaan tersebut. Baik persamaan
diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier.
Berikut ini adalah beberapa bentuk dari persamaan diferensial parsiil yaitu,
Persamaan Ellips, Parabola dan Hiperbola. Untuk persamaan yang
mengandung variabel x dan t, perkiraan beda hingga dilakukan dengan membuat
jaringan titik hitungan pada bidang x-t , yang dibagi dalam sejumlah pias dengan
interval ruang dan waktu adalah x dan t.
Dalam paragraf ini akan dijelaskan bagaimana mendiskriditkan suatu
persamaan diferensial parsiil ellips dengan kondisi batas untuk dapat
ditransformasikan kedalam suatu sistim dari N persamaan dengan n bagian.
Penyelesaian persamaan ellips dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Membuat jaringan titik simpul di dalam seluruh bidang yang ditinjau
danbatas-batasnya.
2. Pada setiap titik dalam bidang tersebut dibuat turunan-turunannyadalam
bentuk beda hingga.
3. Ditulis nilai-nilai fungsi pada semua titik di batas keliling bidang
denganmemperhitungkan kondisi batas.
Dengan contoh yang sederhana dalam bidang segiempat akan memudahkan
penjelasan penyelesaian persamaan ellips. Contoh tersebut nantinya dapat
dikembangkan untuk contoh yang lebih kompleks.
B. Saran
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk belajar Metode
Numerik dimana dalam makalah ini membahas Persamaad Differensial parsiil.
Namun terlepas dari itu, Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini
banyak ditemui kesulitan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
agar penulis dapat menyempurnakan Makalah ini. Dalam pembuatan Makalah ini
banyak sekali kekurangan-kekurangan , untuk itu penulis sebagai manusia biasa
mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Semoga Makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Agnesti, Y. And Amelia, R. (2018) ‘Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII Smp
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Perbandingan Ditinjau
Dari Gender’, Jurnal Pendidikan Berkarakter, 1(1), P. 16. Doi:
10.31764/Pendekar.V1i1.252.
Bahir, R. A. And Mampouw, H. L. (2020) ‘Identifikasi Kesalahan Siswa SMA
Dalam Membuat Pemodelan Matematika Dan Penyebabnya’, Jurnal
Pendidikan Matematika, 4(1), Pp. 72–81. Doi:
10.31004/Cendekia.V4i1.161.
Nety Wahyu Saputri, Z. (2019) ‘Pengembangan Lkpd Pemodelan Matematika
Siswa Smp Menggunakan Konteks Ojek Online’, Jurnal Pendidikan
Matematika, 14(1), Pp. 1–14. Doi: 10.22342/Jpm.14.1.6825.1-14.
Sari, D. K. (2020) ‘Analisis Instrumen Penilaian Kemampuan Pemodelan
Matematis Pada Kelas Fisika Menggunakan Rasch Model’, Jurnal
Pendidikan Matematika, 1(1).
Sari, D. P., Darmawijoyo And Santoso, B. (2018) ‘Pengaruh Pendekatan
Pemodelan Matematika Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa
Kelas VIII Mts Aisyiyah Palembang’, Jurnal Matematika Kreatif Inovatif,
9(1), Pp. 71–77. Doi: 10.15294/Kreano.V9i1.12330.
Sari, F. A., Marlissa, I. And Dahlan, J. A. (2019) ‘Analisis Ways Of Thinking (
Wot ) Dan Ways Of Understanding ( Wou ) Pada Buku Teks Pelajaran
Matematika Smp Kelas Vii Materi Bilangan’, Jurnal Pendidikan
Matematika, 10(2), Pp. 13–24.
Widayanti, E. (2017) ‘Pemodelan Matematika Dalam Optimalisasi Produk
Pengolahan Susu Segar’, Juranal Pendidikan, 4(2), Pp. 55–69.
BIOGRAFI

Saya adalah seorang perempuan kelahiran kota


Bone dan dilahirkan tepat pada tanggal 02 Maret
1997. Ayah dan ibu saya memberikan saya nama
MAGFIRAH. Ayah saya bernama MUH.HARIS
HASYIM dan ibu saya bernama RITA MARLINA
S.Pd AUD. Di keluarga, saya adalah anak kedua
dari 3 bersaudara. Kakak saya bernama RACHMAWATI, S.Pd dan Adik saya
bernama AL FAQHI CHOLIK HARIS. Alamat saya di AMING Kelurahan
Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.
Saya menempuh pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan sekarang masih
bergelut dibangku Kuliah. TK PGRI AMING adalah tempat dimana saya dididik
pada masa usia dini kemudian saya melanjutkan pendidikan di SD Inpres 10/73
Palattae adalah tempat dimana saya menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah
lulus, saya melanjutkan ke jenjang SMP di, SMP Negeri 1 KAHU. Selepas SMP
saya menempuh pendidikan di SMA 1 KAHU. Selepas SMA, saya melanjutkan
kuliah di STKIP MUHAMMADIYAH BONE mengambil jurusan Pendidikan
Matematika dan sekarang sudah semester 6.

Anda mungkin juga menyukai