Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PELAYANAN PERSALINAN NORMAL


UPT PUSKESMAS KARANGGETAS
TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANGGETAS
JL. Raya Pituruh-Brengkol km 4
PANDUAN PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
PUSKESMAS KARANGGETAS TAHUN 2017

BAB I
DEFINISI

I. Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan


membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir.
Proses ini berawal dari pembekuan dan dilatasi servik akibat
kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang
teratur
II. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
( Sarwono,1991 )
III. Persalinan normal / persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi
dengan tenaga sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melikai
ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam

BAB II
RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup Pelayanan Persalinan Normal


meliputi :
1. Kala I (diagnosis,penanganan,pemantauan,priksa
dalam,Patograf,dan Rujukan)
2. kala II(diagnosis,Penanganan,Proses
persalianan,Rujukan)
3. KalaIII ( Diagnosis,penanganan,Rujukan)
4. Kala IV (Diagnosis,Penanganan,Rujukan).

BAB III
TATA LAKSANA
PELAYANAN PERSALIANAN NORMAL
A. KALA I
1. Diagnosis
1. Ibu sudah dalam persalinan kala 1 jika pembukaan servik
kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali
dalam 10 menit selama 40 detik.
2. Penanganan
3. Bantu ibu dalam persalianan jika tampak gelisah,
ketakutan,dan kesakitan:
4. Beri dukungan dan yakinkan
5. Beri informasi mengenai proses dan kemajuan persalian
6. Dengarkan keluhan (empati)
7. Jika ibu tetap Nampak kesakitan,dukungan/asuhan yg dapat di
berikan antara lain :
8. Lakukan perubahan posisi (sesuai keinginan ibu)
9. Sebaiknya di anjurkan miring ke kiri
10. Sarankan untuk berjalan-jalan/aktivitas sesuai kesangupan
11. Minta keluarga untuk membantu ibu (mengurangi rasa nyeri saat
kontraksi )
12. Ajarkan teknik bernafas (tarik nafas panjang tahan sebentar, dan
tiup keluarkan saat kontraksi terjadi)
13. Upayakan tetap menjaga privasi pasien
14. Berikan informasi tentang kemajuan persalian dan hasil
pemeriksaan yg telah di lakukan
15. Tetap selalu jaga kebersihan/personal hygiene
16. Jaga agar ibu tetap nyaman (panas gunakan kipas angin dll)
17. Cegah dehidrasi dengan memenuhi asupan makan minum ibu
18. Anjurkan ibu untuk berkemih/tidak menahan kemih

1. Pemantauan
a. Vital sign (tekanan darah, pernafasan,suhu setiap 4 jam
b. Nadi 30 menit sekali )
c. Janin (denyut jantung janin setiap 1 jam)
d. Kontraksi 1 jam sekali pada fase laten dan 30 menit
sekali pada fase aktif
e. Pembukaan servik dan penurunan kepala 4 jam sekali

2. Periksa Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan 4 jam sekali selama
kala 1 dan setelah ketuban pecah.Pada waktu periksa dalam
catat:
a. Dilatasi servik
b. Warna cairan ketuban
c. Penurunan kepala
Hodge 1-II : Kepala bayi sulit digerakan Bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
Hodge II-III : Bagian terbasar kepala belum masuk panggul
Hodge III + : Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
Hodge III –IV : Kepala didasar panggul
H IV : Diperineum

3. Partograf
Partograf dipakai untuk memantau kemajuan
persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam
mengambil keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf
dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif ). Partograf
sebaiknya dibuat untuk setiap ibu yang bersalin, tanpa
menghiraukan apakah persalinan tersebut normal atau
dengan komplikasi. Petugas harus mencatat kondisi ibu dan
janin sebagai berikut :
1. Denyut Jantung Janin , catat setiap 1 jam
2. Air keyuban , catat warna air ketuban setiap melakukan
pemeriksaan vagina :
a. U : Selaput Utuh
b. J : Selaput pecah, air ketuban Jernih
c. M : Air ketuban bercampur Mekonium
d. D : Air ketuban bernoda Darah
e. K : Tidak ada cairan ketuban / Kering
3. Perubahan bentuk kepala janin ( molding atau molase ) :
a. 0 : Sutura terpisah
b. 1 : Sutura ( pertemuan dua tulang tengkorak ) yang
tepat/ bersesuaian
c. 2 : Sutura tumpang tindih tetapi dapat diperbaiki
d. 3 : Sutura tumpang tindih dan tidak dapat
diperbaiki
4. Pembukaan mulut rahim ( serviks ) . Dinilai setiap 4 jam
dan diberi tanda silang ( x)
5. Penurunan : mengacu pada bagian kepala ( dibagi 5
bagian ) yang teraba (pada pemeriksaan abdomen / luar )
diatas simpisis pubis , catat dengan tanda lingkaran ( O )
pada setiap pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5, sinsiput
( S ) atau paruh atas kepala berada di simfisis pubis.
6. Waktu : menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani
sesudah pasien diterima.
7. Jam . Catat jam sesungguhnya
8. Kontraksi . Catat setiap setengah jam , lakukan palpasi
untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit
dan lamanya tiap-tiap kontraksi dalam hitungan detik :
a. Kurang dari 20 detik
b. Antara 20 dan 40 detik
c. Lebih dari 40 detik
9. Oksitosin . Jika memakai oksitosin , catatlah banyaknya
oksitosin per volume cairan infus dan dalam tetesan per
menit
10. Obat yang diberikan . Catat semua obat lain yang yang
diberikan
11. Nadi . Catatlah setiap 30-60 menit dan ditandai dengan
sebuah titik besar ( . )
12. Tekanan darah . Catatlah setiap 4 jam dan ditandai
dengan anak panah
13. Suhu Badan . Catatlah setiap dua jam
14. Protein, aseton , dan volume urin. Catatlah setiap kali ibu
berkemih

Jika temuan-temuan melintas kearah kanan garis waspada,


petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu
dab janin dan segera mencari rujukan yang tepat.

B. KALA II
1. Pengertian
Kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin
sudah tampak divulva, dengan diameter sudah tampak 5- 6 cm.
2. Penanganan
a. Memberikan dukungan terus menerus pada ibu
b. Menjaga kebersihan diri
c. Memberikan dukungan mental ibu
d. Memberikan rasa nyaman
e. Mengatur posisi ibu
f. Mengosongkan kandung kemih
g. Memberikan cukup minum
h. Menolong persalinan sesuai dengan prosedur 58 Langkah
APN,
i. Apabila pada Kala II ditemukan masalah segera
melakukan Kolaborasi dengan dokter.
C. KALA III ( MANAJEMEN AKTIF KALA III )
1. Pengertian
Manajemen aktif kala III merupakan pengeluaran plasenta .
Penatalaksanaan aktif kala III meliputi :
a. Pemberian oksitosin
b. Pengendalian tarikan pada tali pusat
c. Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
2. Penanganan
a. Memberikan oksitosin
b. Lakukan Penanganan Tali pusat Terkendali atau PTT
c. Penegangan Tali Pusat Terkendali dilakukan hanya
selama uterus kontraksi
d. Begitu plasenta terasa terlepas, keluarkan dengan
menggerakan tangan atau klem pada tali pusat mendekati
plasenta , keluarkan plasenta dengan gerakan ke bawah
dank e atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan
dapat memegang plasenta dan perlahanan memutar
plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput
ketuban.
e. Segera setelah plasenta dan selaputnya dikeluarkan ,
mamase fundus agar menimbulkan kontraksi.
f. Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum
juga lahir dalam waktu 15 menit , berikan oksitosin 10
unit I.M. dosis kedua, dalam jarak waktu 15 menit dari
pemberian oksitosin dosis pertama
D. KALA IV
1. Pengertian
Pemantauan dua jam pertama setelah persalinan
merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi . Petugas
harus memastikan bahwa ibu dan bayi dalam kondisi yang
stabil .
2. Penanganan
a. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan
setiap 20-30 menit selama jam kedua
b. Periksa tekanan darah , nadi, kantung kemih, dan
perdarahan selama 15 menit pada jam pertama dan setiap
30 menit selama jam kedua
c. Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi
d. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang
bersih dan kering.
e. Biarkan ibu beristirahat, bantu ibu pada posisi yang
nyaman.
f. Bantu ibu untuk memberikan ASI pada bayinya

BAB IV
DOKUMENTASI (PELAPORAN)

1. Buku Register Persalinan


2. Partograf
3. Pencatatan pada Asuhan Kebidanan (SOAP )
4. Pencatatan pada kohort

Anda mungkin juga menyukai