PENDAHULUAN
Hormon adalah suatu komponen regulator utama tubuh yang berperan sebagai
serta hormon lipofilik berupa hormon steroid dan hormon tiroid. Sistem endokrin
plasma1, 2, 3
Kulit adalah organ terbesar yang dapat terlihat dari bagian terluar tubuh.Kulit
juga merupakan organ yang melindungi seluruh system dalam tubuh seperti
pembuluh darah, saraf, otot, imunologi, sinar radiasi dan fungsi endokrin.Kulit
sangat penting untuk hemeostatis pada tubuh manusia. Kulit memimiliki salah
satu fungsi dalam system indra sebagai indra peraba. Kulit juga sebagai
pertahanan dan perlindungan awal dari faktor internal dan faktor eksternal yang
1
tulang, kartilago dan kompertemen subkutan. Seiring dengan perkembangan usia,
kulit mulai mengalami beberapa perubahan. Proses penuaan pada kulit merupakan
suatu proses yang berjalan secara progresif dan dipengaruhi oleh adanya
perubahan pada lingkungan yang berpengaruh terhadap penuaan pada kulit yang
Terdapat dua tipe penuaan yang berbeda yaitu penuaan yang disebabkan oleh
kronologikal dan penuaan dari dalam (Penuaan Intrinsik). Tipe penuaan yang lain
dikenal sebagai penuaan dari luar atau penuaan ekstrinsik, yang disebabkan oleh
peran utama yang mempengaruhi penuaan pada kulit. Tonus, elastisitas dan
kapasitas regenerasi epidermis tidak akan menurun sampai usia lebih lanjut
didalam suatu area yang tidak terekspos oleh cahaya, sedangkan daerah yang
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
Hormon adalah suatu komponen regulator utama tubuh yang berperan sebagai
serta hormon lipofilik berupa hormon steroid dan hormon tiroid. Sistem endokrin
plasma1, 2, 3
Kulit adalah organ terbesar yang dapat terlihat dari bagian terluar tubuh.Kulit
juga merupakan organ yang melindungi seluruh system dalam tubuh seperti
pembuluh darah, saraf, otot, imunologi, sinar radiasi dan fungsi endokrin.Kulit
sangat penting untuk hemeostatis pada tubuh manusia. Kulit memimiliki salah
satu fungsi dalam system indra sebagai indra peraba. Kulit juga sebagai
pertahanan dan perlindungan awal dari faktor internal dan faktor eksternal yang
3
tulang, kartilago dan kompertemen subkutan. Seiring dengan perkembangan usia,
kulit mulai mengalami beberapa perubahan. Proses penuaan pada kulit merupakan
suatu proses yang berjalan secara progresif dan dipengaruhi oleh adanya
perubahan pada lingkungan yang berpengaruh terhadap penuaan pada kulit yang
Terdapat dua tipe penuaan yang berbeda yaitu penuaan yang disebabkan oleh
kronologikal dan penuaan dari dalam. Tipe penuaan yang lain dikenal sebagai
penuaan dari luar atau penuaan ekstrinsik, yang disebabkan oleh faktor
regenerasi epidermis tidak akan menurun sampai usia lebih lanjut didalam suatu
area yang tidak terekspos oleh cahaya, sedangkan daerah yang terekspos cahaya
akan menurun5, 6
A. Penuaan (Aging)
tanda dan gejala proses penuaan, yang di bagi menjadi 2 klassifikasi antara lain
berupa (1) Tanda fisik seperti massa otot yang berkurang, kulit berkerut, memori
berkurang, kemampuan dan aktivitas fisik menurun serta rentan terjadinya sakit
pada tulang. Selain beberapa tanda fisik yang telah disebutkan diatas, terdapat (2)
Tanda psikis antara lain menurunnya gairah hidup, sulit tidur, mudah cemas, dan
4
terjadinya hendaya. Beberapa tanda perubahan pada kulit akibat dari proses
penuaan secara klinis dan dari pemeriksaan histologi antara lain pada lapisan
bervariasi, ukuran dan bentuk sel bervariasi, nukleus atipik berkala, sel melanosit
berkurang. Pada lapisan dermis terjadi atrofi, sel fibroblast yang berkurang, sel
mast berkurang, pembuluh darah berkurang, loop kapiler memendek dan beberapa
aktivasi reseptor saraf yang mulai menurun. Beberapa perubahan lain antara lain
rambut kehilangan pigmen, rambut rontok, dasar kuku abnormal, dan jumlah
kelenjar berkurang5, 6, 7.
B. Kulit
pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu 15 % dari berat tubuh dan luasnya yaitu 1,50 – 1,75 m2. Rata-
Kulit terdiri dari 3 lapisan secara berturut-turut dari luar ke dalam yang terdiri
epidermis terdiri dari 5 lapisan dari luar ke dalam yaitu stratum korneum, stratum
adalah struktur yang dinamis dimana 95 % tersusun oleh sel keratinosit yang
berdifferensiasi. Sel-sel lain pada epidermis yaitu sel melanosit yang berfungsi
sebagai sel yang menghasilkan pigmen melanin yang terdapat pada stratum
5
basalis, sel-sel Langerhans dan sel limfosit intraepithelial yang berfungsi sebagai
barrier imunologis dan sel merkel yang berperan pada persepsi sensoris4, 8
Dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu pars papillaris dibagian permukaan dan pars
retikularis dibagian dalam. Pada lapisan papillaris terdapat serat kolagen, elastin,
sulfat) serta kaya akan mikrosirkulasi. Pada lapisan retikularis terdapat beberapa
jaringan ikat yang lebih kasar dengan serabut-serabut elastin yang tersebar.Berikut
6
1. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik atau yang juga dikenal dengan proses penuaan secara alami,
adalah suatu proses berkelanjutan yang secara normal dimulai pada usia dewasa
pertengahan. Selama proses tersebut, produksi serat kolagen dan serat elastin.
Kematian sel pada kulit tidak secepat pertumbuhan baru sel kulit yang mulai
mengalami penurunan. Perubahan ini biasanya dimulai dari usia dua puluh tahun,
tanda dari penuaan secara intrinsik pada umumnya seringkali tidak terlihat dalam
lainkulit yang tipis dan transparant, kehilangan lemak pada jaringan subkutan,
Beberapa sistem komponen kulit yang lain seperti tulang, cartilago, dan
struktur dari dermis, epidermis dan stratum korneum. Beberapa proses dengan
yang tidak di inginkan terhadap lapisan struktur ini, dan dipengaruhi oleh
kulit usia muda epidermal turnover membutuhkan waktu selama 28 hari, tetapi
pada usia tua membutuhkan waktu selama 40-60 hari. Perlambatan ini
7
regenerasi epidermis juga mengganggu fungsi pertahanan dan perbaikan
bersisik. Pada gambaran histologi kulit yang tua tampak penipisan dermal-
transfer nutrisi pada epidermis dan dermis. Jumlah sel melanosit yang terdapat
didalam stratum basalis epidermis akan semakin berkurang dan sel melanosit yang
ada akan mengalami penurunan aktivitas. Kulit tua akan mengalami perubahan
diskromik seperti bintik-bintik pigmentasi, freckles, dan lentigines. Kulit tua juga
mudah terbakar oleh karena paparan sinar UV akibat keadaan kulit yang menjadi
tipis. Penuaan pada kulit juga mempengaruhi jumlah sel-sel Langerhans sehingga
terjadi penurunan sistem imunitas dan barrier kulit dan peningkatan resiko
terjadinya kanker kulit. Dermis tampak hiposelluler yang ditandai dengan adanya
penurunan jumlah sel fibroblast dan sel mast dan hilangnya volume dermis 5, 6.
beberapa aspek teori yang berkaitan dengan faktor penuaan secara intrinsik antara
lain5, 6 :
a. Celluler Aging
ROS (Reaactive oxygen spesies) yang berlimpah akan merusak komponen sel.
selluler.
b. Pemendekan Telomere
8
Telomere merupakan daerah terminal atau struktur paling ujung pada
menjaga kestabilan genom tiap sel. Tiap pembelahan sel, panjang telomere
c. Stress Oksidatif
Stress oksidatif merupakan stress yang menyebabkan kerusakan pada sel hidup
d. Mutasi Genetik
Mutasi genetik akan semakin banyak terjadi terkait dengan banyaknya ROS
2. Faktor Ekstrinsik
faktor dari luar tubuh seperti radikal bebas, sinar matahari, kelembapan udara, dan
Polusi. Penuaan dini dapat membuat perubahan warna kulit menjadi tidak
menyeluruh dan tidak sesuai dengan usia yang sebenarnya. Beberapa faktor dari
luar (ekstrinsik) antara lain yang pertama yaitu radikal bebas, merupakan salah
satu penyebab terjadinya penuaan dini dan molekulnya memiliki electron yang
tidak berpasangan yang menyerang sel-sel tubuh yang normal seperti jaringan
kolagen. Radikal bebas berasal dari paparan sinar matahari, polusi lingkungan, air
9
yang terkontaminasi dengan bahan kimia, perubahan cuaca maupun faktor lain
Antioksidan terbukti dapat melawan adanya radikal bebas5, 6. Beberapa faktor lain
yaitu adanya penuaan yang disebabkan oleh karena paparan sinar ultraviolet yang
terperinci pada bagian tersebut serta faktor ekstrinsik lain yang ikut berpengaruh
imun), pencegahan dan pengobatan pada penuaan karena faktor ekstrinsik pada
struktur kulit. Namun, dampak penuaan karena faktor ekstrinsik tidak dapat
kronologis5, 6, 7.
Manifestasi klinis atau gambaran kulit akibat dari proses penuaan meliputi
xerosis, kulit kendor, kulit keriput, serta adanya keratosis seboroik dan cherry
rete ridges yang menyebabkan reduksi kontak antara epidermis dan dermis yang
10
menyebabkan penurunan pertukaran nutrient dan metabolit pada kedua
kompartemen ini 5, 6, 7
dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Penuaan intrinsik atau disebut juga
membutuhkan waktu 28 hari, tetapi pada usia tua membutuhkan waktu 40-60 hari.
sehingga kulit tampak kasar dan bersisik. Pada histologi kulit tua akan tampak
dan penurunan transfer nutrisi pada epidermis dan dermis. Populasi melanosit di
epidermis semakin berkurang dan melanosit yang ada akan mengalami penurunan
pigmentasi, freckles dan lentigines. Kulit tua juga mudah terbakar sinar matahari
sebab kulit menipis dan sedikit melanosit. Penuaan kulit juga mempengaruhi sel-
11
Dermis tampak hiposelular dengan lebih sedikit fibroblast dan mast cells dan
bahwa serabut kolagen menjadi longgar dan terjadi peningkatan moderat dan
penebalan serabut elastin dengan resorbsi sebagian besar pada serabut sub-
persepsi tekanan dan sentuhan ringan. Adanya Kehilangan inervasi sensorik dan
kelainan kulit yang parah. Radiasi ini dibagi menjadi UVA (320-400 nm),
UVB (280-320 nm) dan UVC (100-280 nm). Bagian UVC dari spektrum
tersebut tidak terdapat pada sinar mahatari di bumi, kecuali pada garis bujur
tinggi, karena bagian UVC tersebut diserap oleh lapisan ozon atmosfer
melalui absorpsi sinar UVA dan UVB oleh kromofor seluler seperti urocanic
berperan utama untuk produksi reactive oksigen species (ROS) dan radikal
bebas8
12
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa radiasi UVA, jika diberikan
tidak merata dapat berupa lentigen atau bercak (freckles), kelemahan, bengkak,
dan teleangiektasis8
13
Radiasi UV memicu terbentuknya reactive oxygen species (ROS) yang dapat
merusak DNA dan menghambat kerja enzim tirosin fosfatase. UV juga dapat
utamanya diperantarai oleh protein tumor suppressor p53. P53 juga ikut serta
dalam perbaikan kerusakan DNA dan dalam penghentian siklus sel transien
sesudah kerusakan DNA. Sel yang tidak mengalami apoptosis dan yang
squamous cellcarcinoma pada epidermis dan lebih dari 50% basal cell
14
Terlepas dari efek langsungnya terhadap DNA epidermis,
memungkinkan penyebaran sel kanker yang akan ditolak. Dalam hal ini, UVB
penurunan antara lain berupa Hormon sex di Gonad, Kelenjar Pituitary, dan
mengalami penurunan, pada wanita akan mengalami menopause pada 1/3 akhir
hidupnya, dan pada pria akan mengalami defisiensi parsial pada akhir 20 tahun
15
terhadap kulit adalah melatonin, setelah itu diikuti oleh kadar penurunan serum
GH dan DHEA. Pada pria penurunan dari GH dan DHEA lebih bersifat drastis
diperkenalkan oleh Dilman and Dean, yaitu teori penuaan melalui mekanisme
Neuroendokrin. Dasar dari hipotesis ini sendiri adalah peran utama dari
didalam tubuh secara progresif serta konsentrasi atau kadar hormon dan
organ lain. Hormon estrogen memiliki efek pada kondisi fisiologi kulit dalam
bentuk modulasi keratinosit pada lapisan epidermis, dan sel fibroblast dan
melanosit pada lapisan dermis, juga termasuk beberapa komponen kulit lainnya
seperti folikel rambut dan kelenjar seabacea. Menurut beberapa penelitian yang
yaitu fungsi protektif pada kondisi fisiologis kulit. Hormon estrogen yang
berfungsi sebagai proteksi kulit, sangat penting dalam hal perbaikan atau
regenerasi kulit jika terjadi luka atau trauma serta beberapa penyakit kulit lainnya
16
yang sering terjadi pada ibu hamil berupa psoariasis selama proses kandungan.
Hormon estrogen juga memiliki peran dalam proteksi kulit dari adanya
terhadap wanita. Beberapa efek estrogen pada kulit mulai mengalami perubahan
yang terlihat pada wanita pasca menopause. Adanya menopause pada wanita
menjadi lebih tipis, kulit keriput, kulit kering serta penurunan elastisitas pada
kulit9, 10
DAFTAR PUSTAKA
17
2. Hiller S et al. 1998. An Overview The Endocrine System. Journal of Science
and Medicine in Sport Elesevier [Serial Online] 1998 [cited 2018 March 3];
Available from : URL : www.sciencedirect.com
5. Masnec I et al. 2010. Skin Aging. Journal of Original Scientific Papers [Serial
Online] 2010 [cited 2018 March 3]; Available from : URL : Acta Clin Croat.
9. Vanja Z et al. 2010. Hormones and Aging. Journal of Original Scientific Papers
[Serial Online] 2010 [cited 2018 March 3]; Available from : URL : Acta Clin
Croat.
10. Stevenson S et al. 2007. Effect of Estrogens on skin aging and the potential
role of SERMs. Journal of Dove Medical Press Limited [Serial Online] 2007
[cited 2018 March 3]; Available from : URL : thorntonbradford.ac.uk
18