Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
DASAR-DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI

Disusun oleh :

Nama : Fajri Nurhidayat


NPM : 1618000871
Kelas/kelompok : B/C

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2020
I.1. Tujuan
1. Mempelajari cara pembuatan media dan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu
media untuk pertumbuhan mikroba
2. Mempelajari teknik-teknia sterilisasi
3. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis
4. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba
5. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecetan atau pewarnaan
bakteri
6. Mengenal macam-macam mikroba dialam
I.2. Dasar teori

1. Media dan cara pembuatan media


Pembiakan mikroba dilaboratorium melakukan media yang berisi zat harta
serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba media adalah sutau bahan
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau
zat-zat makanan selain untuk membutuhkan mikroba, media dapat juga digunkan
untuk isolasi, memperbnyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroba ( Lay, 1994, Jutono dkk, 1980)
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan
kehidupan harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu :
susunan makananya ( media harus mengandung zat untuk menjaga kelembapan dan
untuk pertukaran zat atau metabolisme, juga mengandung sumber carbon, mineral,
vitamin dan gas.) tekanan asmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman atau ph
umunya netral tapi juga ada yang alkali, temperatur harus sesuai dan steril. Media
harus mengandung semua kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu : sumber
energi ( contoh: gula), sumber nitrogen, juga ion inorganik eseensial dan kebutuhan
yang khusus, seperti vitamin ( Jawetz dkk, 1996).
Berdasarkan kompisisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi media
sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketaui dengan pasti, medium ini
biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan mikroba. Media non
sintetik ( kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat diketahui dengan
pasti, media ini digunakan untuk membutuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba.
Berdasarkan konsistenya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media dapat,
dan media pdat yang dapat dicairkan ( Lay, 1994, Jutono dkk, 1980; Jawetz dkk,
1996)
Dalam pemeriksaan laboratorium mikrobiologi, penggunaan media angat
penting untuk isolasi, identifikasi, maupun diferensiasi. Media dapat dianggep sebagai
kumpulan zat-zat organik maupun anorganik yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri dengan syarat-syrat tertentu. Untuk memberikan kondisi hidup yang cocok
bagi pertumbuhan bakteri, maka media harus memenuhi dalam :
a. Kandungan nutrient
b. Tekanan osmosis
c. Derajat keasaman ( PH)
d. Temperatur
e. Sterilisasi
Kandungan nutrient suatu media yang digunakan untuk pertumbuhan harus
mengandung air, sumber karbon, sumber nitrogen, mineral, vitamin dan gas

I.3. Alat dan Bahan


N ALAT BAHAN
O
1 Tabung reaksi Agar
2 Labu erlenmayer Berbagai macam media
3 Beaker glass Media nutrien agar (NA)
(Oxoid)
4 Pipet tetes Media Nutrien Broth ( NB)
(Oxoid)
5 Gelas ukur Aquadest
6 Ph meter
7 Cawan petri
8 Batang pengaduk
9 Pipet volume
10 Penangas atau elemen
pemanas
11 Autoklaf

I.4. Cara Kerja

1. Pembuatan media kaldu nutrient ( nutrient broth )

Ditimbang kaldu nutrient sesuai yang dibutuhkan ( 13gr/liter)


Dilarutkan dalam aquadest ( 10 ml )

Dibagi dalam tabung reaksi, tutup dengan kapas berbalut kasa dan aluminium foil

Disterilkan dengan autoklaf ( T: 121 ͦ C ; t: 15 menit )

2. Pembuatan media nutrient agar miring


Ditimbang media nutrient broth sesuai yang dibutuhkan

Dilarutkan dengan aquadest dalam erlenmeyer ( 10 ml )

Ditambahkan agar sebanyak 1,5 %

Dilarutkan agar sampai larut, jika perlu dipanaskan

Dibagi dalam tabung reaksi, tuutp dengan kapas dan alumunium foil

Disterilkan dengan autoklaf ( T: 121 ͦ C ; t: 15 menit )

Setelah sisterilkan, media dibekukan dengan cara tabung dimiringkan

3. Pembuatan media nutrient agar


Ditimbng media nutrient broth sesuai yang dibutuhkan

Dilarutkan dengan aquadest dalam erlenmeyer ( 10 ml )

Ditambahkan agar sebanyak 1,5 %

Ditutup dengan kapas berbalut kasa dan alumunium foil

Disterilkan dengan autoklaf ( T: 121 ͦ C ; t: 15 menit )

Disimpan dalam refrigarator, jika akan digunakan dicairkan kembali dan bagi dalam
petri disk steril

Atau
Ditimbang media NA (Oxoid) dan NB ( Oxoid ) sesuai prosedur dikemasan.
( cacatan : buatlah 50 ml media NA untuk setai kelompok kecil praktikum dan 50 ml
media NB untuk satu golongan praktikum ) penimbangan media dilakukan secara teliti
dan cepat, kemudian serbuk media dimasukkan secara hati-hati kedalam erlenmayer

Ditambahkan aquadest dan aduk sampai merata dengan batang pengaduk

Dipanaskan dengan hati-hati menggunakan penangas atau elemen pemanas sampai


media tercampur homogen ( ditunjukkan dengan wrna yang kuning jernih ) perhatian :
pda saat pemanasan jangan sampai terbentuk buih berlebihan dan sampai meluap

Sebelum diautoklaf, tuangkan media NA miring, 0 ml ke dalam tabung reaksi untuk


NA tegak, 15 ml untuk NA dalam cawan petri untuk percobaan 4b ( metode isolasi
pour plate ), sisanya untuk NA dalam cawan petri untuk percobaan 6 ( pengenalan
mikroba alam ) tutup tabung reaksi dengan penutup tabung ( penutupan jangan terlalu
rapat )

Sebelum diautaklaf, tuangkan NB kedalam tabung reaksi untuk 6 kelompok praktikum


dalam 1 golongan masing-masing tabung reaksi adalah 8 ml tutup tabung reaksi
dengankapas atau penutup tabung ( penutupan jangan terlalu rapat)

Disterilkan seluruh media dalam tbung reaksi tersebut dengan menggunakan autoklaf
selama 15 menit, tekanan 1 atm 121 ͦ C pelajari cara mengoperasikan autoklaf dengan
benar.

Setelah diautaklaf : media NA 10 ml dalam tabung reaksi diletakkan tegak agar rak
tabung dan biarkan memadat, media NA 5 ml inkubasikan miring dan dan biarkan
memadat media sisa NA tuangkan dalam cawan petri dan biarkan memadat ( untuk
percobaan 6 ) : pengenalan mikroba dialam ) media NA 15 ml dibirkan sampai suhu
45-50 ͦ c ( untuk percobaan 4b : metode isolasi pour plate )

Media NB dalam tabung reaksi biarkan dingin seluruh media NA dan NB ini akan
digunakkan untuk percobaan selanjutnya

2. Teknik – teknik pemindahan kultur mikroba


Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat
1) Memindahkan biakan dari satu media ke media lain
2) Melakukan kerja aseptis
Untuk mencegah tercemarnya biakan murni, perlu diadakan ternik aseptik pada
waktu memindahkan mikroba. Dalam percobaan –percobaan ini akan akan dopelajri
cara-cara memindhkan biakan murni dengan cara aseptik
Bahan murni ( pure cultur ) sangat diperlukan dalam kegitan mikeobiologi,
misalnya untuk keperluan diagnostik, karakteristik mikroorganisme, indrustri
mikrobiologi, dll. Untuk mendapatkan kultur yang murni selain nutrisi dan lingkungn
yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme tersebut juga perlu dicegah adanya
kontaminan dalam biakan.untuk itu diperlukkan suatu teknis aseptik
Teknik aseptik sangat diperlukan untuk memindahkan biakan dari satu ke
tempat yang lain. Dengan teknis aseptik seorang mikrobiologis berusaha mencegah
terjadinya kontaminasi pada biakan. Untuk menyempurnakan kerja aseptis, hal yang
perlu diperhatikan adalah :
a) Area tempat bekerja dibersihkan terlebih dahulu
b) Alat – alat untuk keperluan kerja aseptis disterilkan terlebih dahulu
c) Pekerjaan dikerjkan secara cepat dan efisiensi
 Alat dan bahan
1. Alat
 lampu spiritus
 ose
 jarum inokulasi
 vortex mixer
2. bahan
 Nutrient agar miring
 Kaldu nutrient
 Kultur dalam agar miring
 Kultur yang akan ditanam atau kultur murni bakteri
 Media NA miring dalam tabung reaksi ( hasil percobaan 1 )
 Media NA tegak miring dalam tabung reaksi ( hasil percoban 1 )
 Media nutrient cair atau NB dalam tabung reaksi ( hasil percoban 1 )
 Cara Kerja
disiapkan media NA dan NB hasil percobaan 1 ( media NA miring, media NA
tegak dan media NB atau cair ) pemindahan kultur mikroba dilakukan satu persatu
untuk masing-masing media

Dilonggarkan tutup dari masing-masing tabung reaksi yang berisi media ( jangan
dilepaskan )

Dipegang tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri ditangan kiri

Dipegang jarum ose pada tangan kanan dan bakar diatas nyala lampu bunsen
hingga kawat memijar perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal
keujung sampai memijar, sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat

Dipegang ose menggunakan ibu jari dan jari telunjuk gunakan jari kelingking
untuk membuka tutup tabung reaksi ( tutup tabung reaksi tetap dipegang seperti
posisi semula

Dibakar mulut tabung reaksi, masukkan jarum ose dan ambil 1 ose biakan bateri

Dibakar mulut kembali tabung reaksi dan tutup tabung reaksi kembali

Diambil tabung reaksi yang akan diinokulasi dengan tangan kiri, dengan cara yang
sama buka tutup tabung reaksi, dan bakar mulut tabung reaksi

Diinokulasikan biakan bakteri pada tabung reaksi inokulasi dengan cara goresan
zig zag pada permukaan NA miring

Dibakar mulut tabung reaksi dan tutup tabung reaksi kemali, kemudian bakar ose

Diberi label : tanggal percobaan, nama bakteri, teknik pemindahan dan nama
kelompok
Dilakukan dengan cara yang sama untuk media nutrien cair / NB menggunakan
jarum ose dan media agar tegak scara tusukan tegak lurus menggunakan jarum
inokulasi

Diinokulasikan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya.

3. Teknik – teknik isolasi atau penanaman mikroba


Untuk menanam suatu mikroba perlu diperhatikan factor faktor nutrisi serta

kebutuhan akan oksigen (gas O₂ atau udara). Cara menumbuhkan mikroba yang

mikroba yang anaerob sangat berbeda dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba
ialah memisahkan mikroba tsb dari lingkungan yang sebagai murnidalam medium

buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara cara menanam dan menumbuhkan mikroba

pada medium biakan serta syarat syarat lain untuk pertumbuhanya.

Isolas imerupakan proses pemisahan dari campuranya sehingga diperoleh kultur

murni. Isolas imikroba dapat diperoleh dari beragam materi tanah, air, udara dan

makanan. Isolasi dapat dilakukan dengan cara preparasi suspense dan inokulasi

langsung. Pada cara preparasi suspense maka materi sumber mikroba diasipakan

dalam bentuk suspense sedangkan inokulasi langsung dialkukan menggunakan

bantuan jarum ose. Mikroba jarang terdapat dialam dalam keadaan murni.

Kebanyakan merupakan campuran bermacam macam spesies mikroba. Macam

macam cara mengisolasi dan menanam mikroba ialah 1, spread plate method

(caratebar/sebar). 2, streak Plate method (cara goes). 3, Pour plate method(caratabur).

A. Spread Plate Method ( caratebar/sebar)


Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara

menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran dipermukaan media agar yang

telah memadat.

Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba. Karena

konsentrasi sel sel mikroba pada umunya tidak diketahui, maka pengenceran perlu

dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang kurangnya ada satu dari pengenceran itu

yang mengandung koloni terpisah (30-300 koloni). Koloni mikroba ialah yang

terpisah memungkinkan koloni tsb dapat dihitung.

 AlatdanBahan
1. Alat
 Speader/batangbengkok/batangDrigalsky
 Pipet volume, lampu Bunsen
 Media NA dalamcawan petri
2. Bahan
 Kulturmurnibakteri
 Larutanpengencer( BPWatauNaCLfisiologis 0,9%)
 Cara Kerja
 Spread Plate Method ( carasebar/tebar)

Buatlah pengenceran 10 -1 – 10-6 dari kultur murni bakteri

dengan larutan pengencer

Diambil tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri,

buka dan bakar leher tabung

Dipindahkan 0,1ml kultur bakteri secara aseptis ke permukaan

media Na dalam cawan petri

Bakar speader yang sebelum ya telah dicelupkan dalam


alcohol, biarkan dingin.

Terbarkan/ sebarkan kultur bakteri dengan speader secara


merata dan biarkan samapi permukaan agar mengering

Setelah permukaan agar mongering, selanjutnya inkubasi


secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar dan amati perubahanya

Dibandingkan pertumbuhan dari tiap” pengenceran dan


dibandingkan pertumbuhanya dengan hasil teknik spread plate pada
percobaan 2 ( sterilisasi secara filtrasi)

B. Pour Plate Method ( cara tabur)


Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada

temperature 45 – 50⁰C dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan

menuangkannya kedalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-

koloni yang tersebar dipermukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel bakteri,

sehingga dapat diisolasi lebih lanjut

 AlatdanBahan
1. Alat
 Cawan petri steril
 Pipet volume, lampu Bunsen
2. Bahan
 Kulturmurnibakteri
 Media NA dalamtabungreaksi ( hasilpercobaan 1)
 Cara Kerja

Dinginkan media NA dalam tabung reaksi sampai suhu


kurang lebih 45 - 50⁰C ( cirinya : terasa hangat dikulit/ tidak ‘
kemranyas’)

Dibuka tutup tabung yang mngandung kultur muni bakteri


dan bakar leher botol

Dipindahkan 1 ml kultur murni bakteri kedalam tabung


reaksi yang mengandung NA secara aseptis

Bakar media leher tabung diatas Bunsen dan tuangkan


media NA yang telah mengandung kultur murni bakteri kedalam
cawan petri

Digoyangkan perlahan lahan untuk mencampur kultur


bakteri dengan NA sampai homogeny, pengoyangan petri jangan
terlalu kuat, pada saat penuangan media, petri bisa diletakkan
dalam radius maksimal 2 cm darisumber api ( zona steril)

Setelah agar memadat diinkubasi terbalik pada suhu kamar


selama 24 jam. Inkubasi terbalik dilakukan setalah agar memadat.
Amati pertumbuhanya

C. Streak Plate Method ( cara gores)


Cara gores umunya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan agar

sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini dasarnya

ialah menggoreskan suspense bahan yang mengandung mikroba pada permukaan


medium agar sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka yang mungkin berasal

dari 1 sel mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.

Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakter

imemiliki flagellate seringkali digunakan lempengan agar yang benar benar kering

permukaanya.

 AlatdanBahan
1. Alat
 Jarumose
 Lampu Bunsen
2. Bahan
 Kulturmurnibakteri
 Media NA dalamcawan petri
 Cara Kerja

Panaskan jarum ose hingga memijar diatas bunsen kwmudian


dinginkan, gunakan ose yang telah dingin untuk menggores pada
permukaan media agar dalam cawan petri

Diambil 1 ose kultur murni bakteri dan goreskan pada


permukaan media agar dimulai pada satu ujung perhatikan teknik
penggoresan ( lihat gambar 3,4,5,6) ose disentuhkan pada permukaan
media agar dalam cawan petri, sewaktu menggoreskan ose dibiarkan
meluncur diatas permukaan agar

Setiap kali menggoreskan ose untuk kuadrad berikutnya,


pijarkan ose terlebih dahulu dan biarkan dingin

Diinkubasi secara terbalik pada suhu kamar sekama 24 jam dan


amati pertumbuhanya

Anda mungkin juga menyukai