Anda di halaman 1dari 39

S1 FARMASI

KELAS B – SEMESTER IV

NAMA :FAJRI NURHIDAYAT


NPM :1618000871
KELAS : B/C
MAKUL : MIKROBIOLOGI
DASAR – DASAR TEKNIK MIKROBIOLOGI

Tujuan :
1. Mempelajari cara pembuata media dan syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu
media untuk pertumbuhan mikroba
2. Mempelajari teknik-teknia sterilisasi
3. Mempelajari cara-cara pemindahan mikroba secara aseptis
4. Mempelajari teknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba
5. Mempelajari teknik pembuatan pulasan bakteri untuk pengecetan atau pewarnaan
bakteri
6. Mengenal macam-macam mikroba dialam
Pembiakan mikroba dilaboratorium melakukan media yang
berisi zat harta serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai
bagi mikroba media adalah sutau bahan yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran
nutrisi atau zat-zat makanan selain untuk membutuhkan
mikroba, media dapat juga digunkan untuk isolasi,
memperbnyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan
jumlah mikroba ( Lay, 1994, Jutono dkk, 1980)
Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah
lingkungan kehidupan harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan
mikroba tersebut, yaitu : susunan makananya ( media harus
mengandung zat untuk menjaga kelembapan dan untuk pertukaran zat
atau metabolisme, juga mengandung sumber carbon, mineral, vitamin
dan gas.) tekanan asmose yaitu harus isotonik, derajat keasaman atau
ph umunya netral tapi juga ada yang alkali, temperatur harus sesuai
dan steril. Media harus mengandung semua kebutuhan untuk
pertumbuhan mikroba, yaitu : sumber energi ( contoh: gula), sumber
nitrogen, juga ion inorganik eseensial dan kebutuhan yang khusus,
seperti vitamin ( Jawetz dkk, 1996).
Alat :
Alat :
Bahan :
DATA PERHITUNGAN
1. Media Kaldu
a. 1 Mahasiswa = 5ml tabung reaksi + 15 ml untuk cawan petri
jadi , = 5 + 15 . X
= 5 + 15 . 18 = 360 ml
b. 13 / 1000 X 360 = 4,68 gram NB + Aquadest 360 ml
+ Gula = 1 gr/300 ml X x/360 ml
X = 1,2 gram , dihomogenkan

2. Media NB 360 ml
1,2 gr / 50 ml 360 = 8,64 gr NB + Aquadest 360 ml’
1,5 % Agar  1,5 /100 x 360 ml = 5,4 gr NB
gula  100 mg / 50 ml x 360 = 720 mg. Diaduk

3. Media NA 360 ml
1,2 gr / 50 ml x 360 = 8,64 gr NB + Aquadest 360 ml
1,5 %  1,5 /100 x 360 = 54 gr NB
Gula  100 mg / 50 ml x 360 = 720 mg gula diaduk
PEMBUATAN MEDIA NA DAN NB
Aquades dituang ke gelas ukur
hingga volumenya 100 ml

Pembuatan
Nutrien Broth
Kemudian nutrien broth ditimbang
sebanyak 13 gram mengunakan
timbangan analitik

Aquadest dituang ke erlenmayer Disterilisasikan dengan autoklaf


sebelum NB dileburkan dengan tekanan 2 atm dan dengan
suhu 121 C

Diaduk larutan. Dipanaskan larutan NB dalam erlenmayer disumbatkan


hingga homogen dengan kapas dan dilapisi dengan
kertas sampul coklat
Nutrien Agar dibuat dengan
campuran agar + NB

Pembuatan
Nutrien Agar
Diaduk larutan. Dipanaskan larutan
hingga homogen

NB dalam erlenmayer disumbatkan


dengan kapas dan dilapisi dengan
kertas sampul coklat

Disterilisasikan dengan autoklaf


dengan tekanan 2 atm dan dengan
suhu 121 C
TEKNIK – TEKNIK PEMINDAHAN KULTUR
MIKROBA
Untuk mencegah tercemarnya biakan murni, perlu diadakan teknik
aseptik pada waktu memindahkan mikroba. Dalam percobaan- percobaan
ini akan dipelajari cara-cara memindahkan biakan murni dengan cara
aseptik.

Teknik kerja aseptis yaitu pemindah biakan bertujuan agar mahasiswa


mampu melakukan kerja aseptis, memindahkan biakan dari suatu media
ke media lain dan melakukan teknik streaking dan spreading
Siapkan media NA dan NB hasil percobaan 1
(media NA miring, media NA tegak dan media
NB/cair). Pemindahan kultur mikroba dilakukan Pemindahan
satu persatu untuk masing-masing media.
kultur mikroba

Diambil tabung reaksi yang akan diinokulasi


dengan tangan kiri, dengan cara yang sama
Dilonggarkan tutup dari masing-masing tabung buka tutup tabung reaksi, dan bakar mulut
reaksi yang berisi media ( jangan dilepaskan ) tabung reaksi

Dibakar mulut tabung reaksi, masukkan jarum


Dipegang tabung reaksi yang mengandung ose dan ambil 1 ose biakan bateri
kultur murni bakteri ditangan kiri

Dipegang jarum ose pada tangan kanan dan bakar


diatas nyala lampu bunsen hingga kawat memijar Dipegang ose menggunakan ibu jari dan jari
perhatian : pemanasan jarum ose dilakukan dari telunjuk gunakan jari kelingking untuk membuka
pangkal keujung sampai memijar, sebelum digunakan tutup tabung reaksi ( tutup tabung reaksi tetap
kawat didinginkan beberapa saat dipegang seperti posisi semula
Diinokulasikan biakan bakteri pada tabung
reaksi inokulasi dengan cara goresan zig zag
pada permukaan NA miring

Lanjutan

Dibakar mulut tabung reaksi dan tutup tabung


reaksi kemali, kemudian bakar ose

Diberi label : tanggal percobaan, nama bakteri,


teknik pemindahan dan nama kelompok

Dilakukan dengan cara yang sama untuk media


nutrien cair / NB menggunakan jarum ose dan Diinokulasikan selama 24 jam pada suhu kamar
media agar tegak scara tusukan tegak lurus dan amati pertumbuhannya.
menggunakan jarum inokulasi
TEKNIK – TEKNIK PENANAMAN MIKROBA
Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan
campuran bermacam-macam spesies mikroba. Macam-macam cara mengisolasi dan
menanam mikrobia adalah : 1). Spread plate method (cara tebar/sebar), 2). Streak
platemethod (cara gores), 3). Pour plate method (cara tabur).
 
1. Spread Plate Method (Cara Tebar/Sebar)

Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi
kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat.
Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba. Karena konsentrasi
sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui, maka pengenceran perlu dilakukan
beberapa tahap, sehingga sekurang-kurangnya ada satu dari pengenceran itu yang
mengandung koloni terpisah (30-300 koloni). Koloni mikroba yang terpisah
memungkinkan koloni tersebut dapat dihitung.
Buatlah pengenceran 10-1 – 10-6 dari kultur murni
bakteri dengan larutan pengencer. Spread Plate
Method
Ambil tabung reaksi yang mengandung kultur Bandingkan pertumbuhan dari tiap-tiap
murni bakteri, buka dan bakar leher tabung. pengenceran dan bandingkan pertumbuhannya
dengan hasil teknik spread plate pada
percobaan 2 (sterilisasi secara filtrasi).

Pindahkan 0,1 ml kultur bakteri secara aseptis Setelah permukaan agar mengering,
ke permukaan media NA dalam cawan petri. selanjutnya inkubasikan secara terbalik
selama 24 jam pada suhu kamar dan amati
pertumbuhannya.

Bakar spreader yang sebelumnya telah


dicelupkan dalam alkohol, biarkan dingin. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan
spreader secara merata dan biarkan sampai
permukaan agar mengering (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Spread Plade Method
2. Pour PlateMethod (Cara Tabur)

Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang


mencair pada temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan

yang mengandung mikroba, dan menuangkannya ke dalam cawan petri


steril. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-koloni yang tersebar di
permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel bakteri, sehingga dapat
diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980)
Dinginkan media NA dalam tabung reaksi sampai
suhu ± 45- 500C (cirinya : terasa hangat di kulit/
Pour Plate
tidak ‘kemranyas’). Method

Buka tutup tabung yang mengandung kultur


murni bakteri, dan bakar leher botol.

Pindahkan 1 ml kultur murni bakteri ke dalam Setelah agar memadat diinkubasi terbalik pada
tabung reaksi yang mengandung NA secara suhu kamar selama 24 jam. Inkubasi terbalik
aseptis. dilakukan setelah agar memadat. Amati
pertumbuhannya.

Bakar leher tabung di atas bunsen, dan Goyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur
tuangkan media NA yang telah mengandung bakteri dengan NA sampai homogen.Penggoyangan
kultur murni bakteri ke dalam cawan petri. petri jangan terlalu kuat. Pada saat penuangan media,
petri bisa diletakkan dalam radius maksimal 20 cm
dari sumber api (zona steril) (lihat Gambar 2).
Gambar 2. Pour Plate method
3. Streak PlateMethod (Cara Gores)
Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba
pada cawan agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan
biakan murni. Cara ini dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan
yang mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai
pada cawan petri. Setelah inkubasi maka pada bekas goresan akan
tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel
mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980).
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Bakteri yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang
menyebar terutama bila digunakan lempengan yang basah. Untuk
mencegah hal itu harus digunakan lempengan agar yang benar-benar
kering permukaannya (Lay, 1994)
Panaskan jarum ose hingga memijar di atas bunsen,
kemudian dinginkan. Gunakan ose yang telah dingin
untuk menggores pada permukaan media agar dalam
cawan petri. Streak Plate
Method

Ambil 1 ose kultur murni bakteri dan goreskan pada


permukaan media agar dimulai pada satu ujung.
Perhatikan teknik penggoresan! (lihat Gambar 3, 4, 5, 6).
Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam
cawan petri, sewaktu menggores ose dibiarkan meluncur
di atas permukaan agar.

Setiap kali menggoreskan ose untuk Inkubasikan secara terbalik pada suhu
kuadran berikutnya, pijarkan ose terlebih
kamar selama 24 jam dan amati
dahulu dan biarkan dingin.
pertumbuhannya.
Gambar 3. Streak PlateMethod secara Goresan Sinambung
Gambar 4. Streak PlateMethod secara Goresan T
Gambar 5. Streak PlateMethod dengan lebih banyak Sektor
Gambar 6. Contoh Hasil Isolasi Streak PlateMethod
Kesimpulan

Praktikum Teknik Kerja Aseptis : Pemindah Biakan bertujuan agar mahasiswa mampu
melakukan kerja aseptis, memindahkan biakan dari satu media ke media lain, dan
melakukan teknik streaking dan spreading.
 
Bakteri yang digunakan dalam praktikum ini adalah Escherichia coli ATCC 25923. Ada 4
pemindahbiakan bakteri yang dilakukan; Pemindahbiakan bakteri dari media padat ke
media padat, bakteri dari media padat ke media cair, bakteri dari media cair ke media padat,
dan bakteri dari media cair ke media cair. Proses pemindahbiakan ini memerhatikan Teknik
Aseptis. Teknik aseptis adalah suatu cara untuk memeroleh kondisi bebas mikroorganisme.
Teknik ini sangat diperlukan dalam proses pemindahbiakan karena dapat mencegah
kontaminasi pada biakan maupun pada mikrobiologis sendiri dari bakteri yang bersifat
pathogen. Untuk menyempurnakan kerja aseptis, hal yang perlu diperhatikan adalah: (1)
Area tempat kerja dibersihkan dengan desinfektan: (2) Alat-alat untuk keperluan kerja
aseptis disterilisasi terlebih dahulu; (3) Pekerjaan dikerjakan secara cepat dan efisien..
 
Hal yang pertama dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah mensterilisasi tangan
Pembahasan
Praktikum Teknik Kerja Aseptis : Pemindah Biakan bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan kerja
aseptis, memindahkan biakan dari satu media ke media lain, dan melakukan teknik streaking dan
spreading.
 
Bakteri yang digunakan dalam praktikum ini adalah Escherichia coli ATCC 25923. Ada 4
pemindahbiakan bakteri yang dilakukan; Pemindahbiakan bakteri dari media padat ke media padat,
bakteri dari media padat ke media cair, bakteri dari media cair ke media padat, dan bakteri dari media
cair ke media cair. Proses pemindahbiakan ini memerhatikan Teknik Aseptis. Teknik aseptis adalah suatu
cara untuk memeroleh kondisi bebas mikroorganisme. Teknik ini sangat diperlukan dalam proses
pemindahbiakan karena dapat mencegah kontaminasi pada biakan maupun pada mikrobiologis sendiri
dari bakteri yang bersifat pathogen. Untuk menyempurnakan kerja aseptis, hal yang perlu diperhatikan
adalah: (1) Area tempat kerja dibersihkan dengan desinfektan: (2) Alat-alat untuk keperluan kerja
aseptis disterilisasi terlebih dahulu; (3) Pekerjaan dikerjakan secara cepat dan efisien..
 
Pembahasan
Hal yang pertama dilakukan untuk melakukan praktikum ini adalah mensterilisasi
tangan dan meja kerja dengan cara menyemprotkan alcohol 70% pada tangan dan
tempat kerja kemudian dikeringkan. Alkohol 70% digunakan karena pada konsentrasi
inilah sterilisasi berjalan efektif. Setelah itu pembakar Bunsen dinyalakan di dalam
LAF. LAF (Laminar Air Flow) merupakan tempat pengerjaan steril yang ada didalam
laboratorium. Lalu dilepaskan tutup aluminium foil+kapas pada tabung media bakteri
awal. Mulut tabung disterilisasi dengan cara dilewatkan pada api Bunsen beberapa kali.
Hal ini termasuk dalam teknik aseptis untuk menjaga biakan dari kontaminasi
mikroorganisme lain. Kemudian, panaskan ose diatas api Bunsen hingga membara dan
tunggu beberapa saat hingga suhunya turun. Hal ini dimaksudkan untuk mensterilisasi
ose dan mencegah bakteri mati karena suhu ose yang terlalu tinggi. Setelah itu, jika
media berupa kultur padat, goreskan ose secara perlahan, apabila media berupa zat
cair, celupkan ose ke dalam media tersebut. Penggoresan atau pencelupan ini bertujuan
untuk mengambil biakan yang akan dipindahkan ke media yang baru. Jika sudah,
panaskan kembali mulut tabung kultur bakteri dan tutup dengan kapas+alumunium foil
Pembahasan
Setelah itu, siapkan media baru dalam tabung reaksi yang akan digunakan. Lepaskan
tutupnya dan panaskan mulut tabungnya dengan cara melewatkannya pada api Bunsen
beberapa kali. Jika media yang baru berupa agar miring, lakukan teknik streaking
dengan cara menggoreskan ose secara zig-zag pada agar (arah goresan bersambung
secara kontinu). Tujuan penggunaan agar miring adalah untuk mendapatkan
permukaan yang luas bagi pembiakan bakteri. Jika media yang baru berupa media cair,
celupkan ose yang sudah tergores atau tercelup biakan bakteri. Setelah selesai
dilakukan, tutup kembali media yang baru dengan kapas dan alumunium foil.
Kegunaan tutup ini adalah melindungi kultur dari kontaminasi baik itu melalui udara
maupun fisik. Kemudian, tahap terakhir yang harus dilakukan adalah memasukkan
media yang baru ke incubator dengan suhu 37°C. Proses inkubasi ini dilakukan selama
24 jam dan setelah itu bisa diamati perkembangannya. Tujuan dari inkubasi adalah
untuk mendapatkan kondisi terbaik bagi bakteri sehingga biakan bisa tumbuh 
Pembahasan
Pada pemindah biakan bakteri dari media padat ke media padat, didapatkan koloni
bakteri yang berwarna putih kekuningan dengan permukaan mengkilap, tepian entire
(rata). Dapat terlihat koloni bakteri membentuk zig-zag. Hal ini menunjukkan hasil dari
teknik streaking yang dilakukan. Dalam pemindahbiakan bakteri padat ke media padat
ini tidak ditemukan adanya kontaminasi mikroorganisme lain. Tidak terlihat adanya
koloni lain yang memiliki ciri fisik berbeda dengan hasil streaking koloni bakteri
Escherechia coli. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa teknik aseptis yang dilakukan
sudah benar. Lalu pemindahbiakan bakteri dari media padat ke cair. Setelah di inkubasi
selama 24 jam pada suhu 37°C didapatkan bakteri Escherechia coli berwarna putih
keruh kekuningan. Bentuk morfologi pertumbuhan dengan tepian yang tidak teratur.
Dalam media ini juga tidak ditemukan adanya kontaminasi mikroorganisme lain
sehingga prosedur aseptis sudah dilakukan dengan benar.
Nutrien Agar
Pembahasan
Pada pemindahbiakan Escherechia coli dari media cair ke padat terlihat koloni bakteri
yang cukup jelas setelah diinkubasi dalam jangka waktu 24 jam. Namun jika
dibandingkan dengan hasil streaking pada pemindahbiakan media padat ke media
padat, hasilnya sedikit berbeda. Pertumbuhan koloni dari media cair timbul sedikit
bercak-bercak halus seperti granula, sedangkan dari media padat, hasil streaking yang
terlihat tampak halus mengkilap tanpa bercak. Terlepas dari itu, tidak muncul
kontaminasi pada media padat yang baru sehingga teknik aseptis yang dilakukan
berhasil.
Nutrien Broth
Pembahasan
Kemudian pada pemindahbiakan media cair ke cair, setelah diinkubasi satu hari, warna
media menjadi keruh dan tampak ada gumpalan putih di dalam media. Hal ini
menandakan bahwa ada pertumbuhan dan perkembangan bakteri (Dalam percobaan
ini Escherechia coli). Dalam pemindahbiakan ini juga tidak timbul adanya kontaminasi
mikroorganisme lain sehingga prosedur aseptis yang dilakukan sudah benar.
Kesimpulan

1. Teknik kerja aseptis bertujuan untuk mencegah kontaminasi organisme pada


biakan dan menjaga keselamatan praktikan
2. Alkohol digunakan untuk sterilisasi karena dapa mendenaturasi protein pada
bagian dalam sel bakteri
3. Pemindah biakan bakteri menggunakan sampel bakteri coli
4. Streaking merupakan teknik menggores secara zig-zag pada media padat yang
bertujuan supaya biakan tidak menumpuk sehingga mudah diamati
5. Pada media cair didapati perubahan warna media menjadi berwarna putih
kekuningan dan keruh setelah di inkubasi yang menandakan adanya koloni
bakteri
6. Pada media padat didapati titik-titik putih setelah di inkubasi yang menjadi tanda
adanya koloni bakteri
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai