Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lembar Pengesahan
Samarinda, 2020

Hormat Kami
Sekretaris Panitia
Ketua Panitia

Nur Herlindra Alawiyah


M. Boby Surya Putra
17111024110085
17111024110066

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Ns. Bachtiar S, M.Kep, Sp.Kom


NIDN : 1112118701

Menyetujui

Ketua Program Studi Ilmu


Keperawatan

Ns. Dwi Rahmah Fitriani M.Kep


NIDN : 1119097601
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare masih sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan
jumlah penderita yang banyak dalam  kurun waktu yang singkat. Biasanya
masalah diare timbul karena kurang kebersihan terhadap makanan. Saat ini
banyak anak yang terkena diare karena pada umumnya mereka sering tidak
menghiraukan kebersihan makanan yang dimakan. Anak usia sekolah pada
umumnya belum  paham betul akan arti kesehatan bagi tubuhnya (Sulianti
Saroso, 2009).
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, di
mana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi
anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, di mana dipengaruhi oleh
ketahanan makanan (food security) keluarga. Oleh karenanya, sanitasi
makanan juga perlu di jaga karena bila tercemar akan menimbulkan
gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet, Juli Soemirat, 2004:
170). Cara penyiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan
akibat buruk, sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah
penyimpanan air di rumah, kantin, warung sekolah, penggunaan atau juga
kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke makanan yang
sudah di masak, dari tempat pembungkus, penampung, makanan dan
peralatan masak, status kesehatan dan perilaku hygiene pada pengolah
makanan. Konsumsi makanan yang tidak dimasak secara memadai,
konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak memadai sewaktu 
penyimpanan. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang
dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vektor, sehingga bisa
menimbulkan diare karena terdapat berbagai macam mikroba.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah
mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya,
lingkungan,peran keluarga,dan ekonomi. Makanan atau jajanan yang sering
dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap pencemaran, yang
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat
pengawet, dan pemanis buatan. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur
untuk membeli jajanan tanpa menyadari bahayanya diantaranya adalah diare
(Arafah Madjid, 2004).
Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan
sanitasinya tidak baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara
kebersihannya. Faktor lingkungan yang meliputi air bersih dan sanitasi ini
memiliki peranan sangat penting sebagai media penularan dan dominan
dalam siklus penularan penyakit diare. Maka jajanan yang kurang bersih
dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi terutama diare, batuk, pilek,
cacingan, mual, muntah, tifus. Selain itu, jajanan kaki lima juga dapat
menimbulkan kekurangan energi dan protein, sehingga akan berdampak
pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal.

B. Rumusan Konsep

1. Menyebutkan pengertian diare


2. Menyebutkan faktor penyebab diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Menyebutkan bagaimana pencegahan diare
5. Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan siswa/siswi
dapat memahami dan mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari-hari

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini siswa/siswi dapat :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
a. Menyebutkan pengertian diare

b. Menyebutkan faktor penyebab diare

c. Menyebutkan tanda dan gejala diare

d. Menyebutkan bagaimana pencegahan diare

e. Mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar

D. Manfaat

1. Bagi institusi :
-Meningkatkan pembelajaran dan pemahaman di intitusi
2. Bagi mahasiswa
-Menambah pengalaman dalam mengabdi kepada masyarakat
-Untuk memahami motivasi mahasiswa dalam melakukan pendidikan
kesehatan
3. Bagi siswa:
-Menambah pengetahuan tentang diare
-Sebagi gambaran untuk mengetahui tentang diare
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali
dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang
yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan
dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik
dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
(USAID, 2009).

Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi


defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi
tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lender. (Suraatmaja, 2007)

Diare disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal


dalam usus. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang
menderita diare setiap tahunnya, dan 20% dari seluruh kematian pada anak
yang hidup di negara berkembang berhubungan dengan diare serta
dehidrasi. Gangguan diare dapat melibatkan lambung dan usus
(gastroenteritis), usus halus (enteritis), kolon (colitis) atau kolon dan usus
(enterokolitis). Diare biasanya diklasifikasikan sebagai diare akut dan kronis
(Wong, 2009).

B. Klasifikasi Diare
Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi
empat kelompok yaitu:
1. Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari
(umumnya kurang dari tujuh hari).

2. Disentri: yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya.


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
3. Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas
hari secara terus menerus.

4. Diare dengan masalah lain: anak yang menderita diare (diare akut dan
persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan
gizi atau penyakit lainnya.
Menurut Suraatmaja, (2007) dibagi menjadi 2 yaitu:
Berdasarkan lamanya diare:
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.

Diare akut dapat mengakibatkan:


- Kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa
yang menyebabkan dehidrasi, asidosis ocialc dan hipokalemia,

- Gangguan sirkulasi darah, dapat berupa renjatan


hipovolemik sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai muntah,

- Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan


berlebihan karena diare dan muntah (Soegijanto, 2002).

2. Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan
kehilangan BB atau BB tidak bertambah (failure to thrive) selama
masa diare tersebut.

C. Faktor Penyebab diare (Etiologi)


1) Infeksi virus(Rotavirus, Adenovirus), bakteri (E. Colli, Salmonella,
Shigella, Vibrio dll), parasit (protozoa: E. hystolitica, G. lamblia; cacing:
Askaris, Trikurus; Jamur: Kandida) melalui fekal oral : makanan,
minuman,yang tercemar tinja atau kontak langsung dengan tinja penderita.
2) Malabsorbsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak atau protein.
3) Makanan : alergi makanan, basi atau keracunan makanan.
4) Imunodefisiensi / imunosupresi (kekebalan menurun) : AIDS.
5) Faktor lingkungan dan perilaku.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
6) Psikologi : rasa takut dan cemas (Kapita Selekta Kedokteran, 2000)

D. Tanda dan Gejala diare


1) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer : Tinja
mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah
kehijauan karena bercampur dengan empedu. Daerah anus dan sekitarnya
timbulluka lecet karena sering defekasi dan tinja yang asam akibat laktosa
yang tidak diabsorbsiusus selama diare.
2) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas
kulitmenurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa
kering.Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, napsu
makan berkurang kemudian timbul diare.
3) Mual dan muntah:Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare
dan dapat disebabkan karenalambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit.
4) Kram abdominal, demam, menurun atau tidak ada pengeluaran urine :
Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah, demam,
tenesmus, hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat paling
fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah
kematian akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan hipovolemik atau
gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang berlanjut.
5) Anoreksia,lemah,pucat, Perubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernapasan
cepat :Bila dehidrasi terus berlanjut dapat terjadi renjatan hipovolemik
dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, denyut nadi cepat dan lemah
bahkan tidak teraba, tekanan darah menurun, klien tampak lemah dengan
kesadaran menurun. Karena kekurangan cairan. Karena kehilangan
bikarbonat (HCO3) maka perbandingannya dengan asam karbonat
berkurang mengakibatkan penurunan pH darah yang merangsang pusat
pernapasan sehingga frekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam
(pernapasan Kussmaul).
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
E. Pencegahan Diare

1. Menggunakan air bersih yang cukup


Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan
terpenuhinya kebutuhan ini, maka seluruh proses metabolisme dalam
tubuh manusia bisa berlangsung dengan lancar. Air yang harus diminum
adalah air yang sehat. Ini bisa dilihat dari aspek fisik, kimia dan
mikrobiologi. Secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak
berbau dan tidak berasa. Lebih detail lagi, air bisa diminum dengan
berbagai syarat secara kimia dan mikrobiologi. Secara kimia, air sehat
adalah yang kadar pH- nya netral dan kandungan mineral-mineral
tertentu ada batasannya (Rahmawati dkk., 2011).
Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui
jalur fekal-oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukan ke dalam
mulut, cairan atau benda tercemar dengan tinja, misalnya air minum, jari-
jari tangan, makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci dengan air
tercemar.

2. Mencuci tangan
Kebiasan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting
dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan
dengan sabun, terutama sesudah buang air besar, sebelum menyiapkan
makanan, sebelum dan sesudahmakan/jajan, mempunyai dampak dalam
kejadian diare. Untuk mencuci tangan dengan baik dan benar harus
memiliki syarat tertentu seperti menggunakan sabun. Pentingnya
membudayakan cuci tangan memakai sabun secara baik dan benar
didukung oleh data.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, yang menunjukkan, setiap tahun rata rata
100.000 anak di Indonesia meninggal dunia karena diare. Sementara itu,
data Subdit Diare Departemen Kesehatan (Depkes) menunjukkan
sekitar 300 orang di antara 1.000 penduduk masih terjangkit diare
sepanjang tahun.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Penyebab utama diare adalah minimnya perilaku hidup bersih dan sehat
di masyarakat. Salah satunya karena pemahaman mengenai cara mencuci
tangan dengan sabun secara baik dan benar menggunakan air bersih
mengalir. Adapun, berdasarkan kajian WHO, cuci tangan memakai sabun
dapat mengurangi angka diare hingga 47%. Staf Divisi Kedokteran Anak
Alfred I duPont Hospital for Children Wilmington Mary L Gavin
MD mengatakan bahwa kuman-kuman seperti bakteri dan virus
dapat berpindah dengan beberapa cara, terutama saat menyentuh tangan
yang kotor atau ketika mengganti popok bayi (Anonim, 2008).
3. Menggunakan jamban
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai

lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat

yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (feces), air

seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan.

Pembuangan kotoran manusia ini dimaksudkan hanya pembuangan

tinja dan urine, yang pada umumnya disebut latrine (jamban atau

kakus). Pencegahan penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan

melalui air hanya dapat dilakukan dengan penyediaan air bersih,

penggunaan jamban sehat pembuangan limbah cair dan padat rumah

tangga serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat seperti

mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum

menjamah makanan serta menyimpan makanan dalam keadaan tertutup

(Depkes, 2014).

Untuk mencegah sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi

tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus

dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran manusia harus


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
disuatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut

sehat untuk sekolah apabila memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagai berikut:

a) Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.

b) Tidak mengotori air permukaan disekitarnya.

c) Tidak mengotori air tanah disekitarnya.

d) Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan

binatang-binatang lainnya.

e) Tidak menimbulkan bau.

f) Mudah digunakan dan dipelihara.

g) Sederhana desainnya.

h) Murah.

i) Dapat diterima oleh pemakainya.

Penggunaan dibeberapa negara membuktikan bahwa upaya

penggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan

terhadap resiko penyakit diare. Sekolah yang tidak mempunyai jamban

harus membuat dan siswa/siswi harus buang air besar di jamban.

F. Cara mencuci tangan yang benar

Berikut adalah cara mencuci tangan menurut WHO (2005) dalam Depkes RI
(2006), langkah-langkah mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa
secukupnya selama 15-20 detik
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
5. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
9. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
10. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
11. Keringkan dengan handuk sekali pakai/tissue sampai benar-benar
kering. Gunakan handuk/tissue tersebut untuk menutup kran

1. Gambar 6 Langkah Mencuci Tangan


BAB III
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
DESKRIPSI KEGIATAN

3.1 Nama Kegiatan


PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE PADA ANAK
SEKOLAH DASAR

3.2 Tema Kegiatan


“CEGAH DIARE DENGAN MENCUCI TANGAN YANG BENAR
UNTUK GENERASI MILENIAL YANG SEHAT”

3.3 Sasaran Kegiatan


1. Mahasiswa Keperawatan Reguler Angkatan 2017/2018
2. Siswa/I SD Samarinda

3.4 Kegiatan Umum


1. Pendidikan Kesehatan
2. Games

3.5 Bentuk Kegiatan


Adapun bentuk kegiatan yang akan dijalankan yaitu penyampaian materi,
tanya jawab, penyuluhan dan lain-lain.

3.6 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal :
Tempat : SD Samarinda

3.7 Susunan Panitia


Lampiran 1

3.8 Susunan Acara


Lampiran 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,

3.9 Rekapitulasi Rencana Pengeluaran Dana


Lampiran 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan sepenuh hati, dengan
harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan kegiatan ini.
Kami berharap semoga apa yang kami rencanakan dapat berjalan dengan baik
seperti yang kami harapkan. Kami selaku panitia kegiatan mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kerja sama dari semua pihak dalam mendukung
kegiatan ini. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
pengajuan proposal kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Samarinda, 2020

Penulis
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lampiran 1
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Ns. Bachtiar s, M.kep, Sp.Kom
Ketua Panita : M. Boby Suryaputra
Sekretaris : Nur Herlindra Alawiyah
Bendahara : Kiranti Ayu Safitri
Divisi Acara :
1. Hanny Anggraini
2. Karmila
Divisi Perlengkapan : Soefyan Hadinata

Divisi Pubdekdok : Sonia Wilan Oktaviani

Divisi Konsumsi : Jihan Febriyanti


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lampiran 2
Susunan Kegiatan
1. Kegiatan : Pendidikan Kesehatan (judul materi)
Hari/tanggal :
Tempat : SD Samarinda

Waktu Kegiatan Pengisi


08.00-08.10 Pembukaan & Pembacaan
Doa Mahasiswa dan Seluruh
08.10-08.50 Penyampaian Materi
08.50-09.10 Games Cuci Tangan Peserta
09.10-09.30 Diskusi Tanya Jawab
09.30-09.50 Evaluasi
09.50-10.00 Penutup
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lampiran 3
Rekapitulasi Rencana Pengeluaran Dana

Divisi Acara
No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah Harga
Barang
1. Leaflet 40 Rp.1000,00 Rp.40.000,00
2. Pulpen 10 Rp.3000,00 Rp.30.000,00
Jumlah Rp. 70.000,00
Terbilang “Tujuh Puluh Ribu Rupiah”

Divisi Konsumsi
No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah Harga
Barang
1. Susu Kotak 40 Rp. 2.500,00 Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 100.000,00
Terbilang “Seratus Ribu Rupiah”

Total Rencana Pengeluaran Dana Per/Divisi


No. Divisi Jumlah Harga
1. Divisi Acara Rp. 70.000,00
2. Divisi Konsumsi Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 170.000,00
Terbilang “Seratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah”

Anda mungkin juga menyukai