Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,

PROPOSAL KEGIATAN PENDIDIKAN


KESEHATAN DHF

DISUSUN OLEH :

1. AULIYA FITRI 17111024110021

2. FATHIMAH AZ-ZAHRA 17111024110042

3. MONICA MELINIA F. 17111024110063

4. MUHHAMMAD RAMADHANA SYAHID 17111024110071

5. MUHAMMAD REYNALDI ADINEGARA 17111024110072

6. PUTRI PUJI ASTUTI 17111024110094

7. RUMI TRI HASTANI 17111024110103

8. SAFITRIANI 17111024110104

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,

Lembar Pengesahan
Samarinda, 16Februari 2020

Hormat Kami

Ketua Panitia Sekretaris Panitia

Muhammad Reynaldi A Auliya Fitri


NIM : 17111024110072 NIM : 17111024110021

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Ns. Bachtiar S, M.Kep, Sp.Kom


NIDN : 1112118701

Menyetujui

Ketua Program Studi Ilmu


Keperawatan

Ns. DwiRahmahFitrianiM.Kep
NIDN : 1119097601
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan kesehatan proses perubahan perilaku secara terencana pada
diri individu, kelompok atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam
mencapai tujuan hidup sehat.
Pendidikan kesehatan kepada siswa siswi disekolah dasar disalah satu
tempat di Sempaja mengenai DEMAM BERDARAH DENGUE yang sangat
diutamakan karena hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang pada
anak. Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan ditempat yang tidak mengganggu
dan sediakan waktu yang cukup penyuluhan sebaiknya dilakukan dengan baik,
dari aspek materi penyuluhan, cara penyuluhan, tempat yang dipilh dan
pengetahuan materi yang dapat dibawa pulang oleh siswa siswi sekolah dasar
di Sempaja.
Di kota Depok, lebih dari 30% penderita demam berdarah adalah anak-
anak usia sekolah. Penularannya tidak selalu terjadi di sekolah di mana
seorang anak menghabiskan sekitar 25% waktunya. Sekolah berperan strategis
dalam pengendalian DBD sehingga anak sekolah harus memperoleh informasi
yang memadai untuk mendapatkan perilaku yang positif.
Peran serta anak sekolah sebagai bagian jumantik yaitu sismantik
(Siswa pemantau Jentik) dapat digunakan untuk menanamkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) pada usia dini melalui penyuluhan kesehatan baik di
sekolah maupun di rumah, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan
perilakunya dimasa yang akan dating. Kehadiran sismantik juga memiliki
nilai tambah karena mereka menjadi pemantau jentik di rumah sendiri,
sedangkan pemantauan dari jumantik harusdilakukan secara door to door dan
tidak semua masyarakat bersedia untuk diperiksa kondisi rumahnya agar
bebas jentik. Selain itu, sismantik juga berperan penting sebagai kader
penyuluhan informasi resiko dan pencegahan penyakit DBD khususnya di
sekolah. Oleh karena itu, pendekatan komunikasi risiko kesehatan perlu
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
dipertimbangkan agar informasi dalam penyuluhan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh satu dari 4 virus dengue berbeda dan ditularkan melalui
nyamuk terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang ditemukan di
daerah tropis dan subtropics di antaranya kepulauan Indonesia hingga bagian
utara Australia (Vyas, 2013). Penyakit DBD banyak ditemukan di daerah
tropis dan sub-tropis (Kemenkes RI, 2010). Penyakit DBD atau Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1968 di
Surabaya dan Jakarta, dan setelah itu jumlah kasus DBD terus meningkat dan
bertambah seiring dengan semakin meluasnya daerah endemis DBD.
Dilihat dari fenomena yang terjadi pada tahun 2020 dimana jumlah kasus
demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mengalami lonjakan drastis pada
awal tahun 2020. Bahkan, wabah DBD di wilayah Nusa Tenggara Timur
(NTT), seperti Kabupaten Sikka, kini sudah berstatus Kejadian Luar Biasa
(KLB). Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia
sudah menembus angka 16.000, pada periode Januari sampai awal Maret 2020
tersebut. Dari jumlah itu, 100 jiwa meninggal dunia. Angka kejadian kasus
DBD di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatuf. Selama 47 Tahun
terakhir sejak tahun 1968 terjadi peningkatan yaitu 58 kasus menjadi 126.675
kasus pada tahun 2015 dari 436 (85%0 kabupaten/kota di Indonesia. Dalam
satu dekade dari tahun 1996-2005 terjadi kenaikan kasus mulai dari 0,4 juta
kasus menjadi 1,5 juta kasus. Pada tahun 2010 melonjak menjadi 2,2 juta
kasus. Pada tahun 2014 jumlah kasus sebanyak 100.347 (IR=39,80/100.000
penduduk) dan terjadi peningkatan pada tahun 2015 sebanyak 129.650 kasus
(IR=50,75/100.000 penduduk) dengan angka kematian 1.071 (CFR=0,83%)
dan masih mengalami peningkatan tahun 2016 tercatat 2014.171 penderita
(IR=78,85/100.000 Penduduk) dengan angka kematian 1.598 (CFR=0,78%).
Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada
lama di dunia. Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa
telah ditemukan di ensiklopedia medis dari Cina pada tanggal tahun 1992.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Seiring dengan perkembangan global di bidang pelayaran dan industri
pengiriman barang melalui laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan
bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi
pertumbuhan nyamuk vektor bagi penyakit demam berdarah. Nyamuk dan
virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah
baru dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia.Salah satu
epidemi demam berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia
Tenggara. Laporan resmi pertama mengenai pasien yang terjangkit penyakit
serupa demam berdarah terjadi pada tahun 1779.Belum adanya vaksin atau
obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu
penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global (Wulansari,
2004).

B. RumusanMasalah
1. Apa yang disebut dengan DHF ?
2. Apa penyebab DHF?.
3. Tanda dan Gejala DHF?.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan Pendidikan Kesehatan (Pendkes),Siswa siswi sekolah
dasar di Sempaja Selatan mengetahui tentang penyakit demam berdarah.
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Mengetahui pengertian demam berdarah.
b. Mengetahui penyebab demam berdarah.
c. Mengetahui tanda gejala pada penyakit demam berdarah.
d. Mengetahui pencegahan penyakit demam berdarah.

D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi institusi :
-Meningkatkan pembelajaran dan pemahaman di intitusi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
2. Bagi mahasiswa
-Menambah pengalaman dalam mengabdi kepada masyarakat
-Untuk memahami motivasi mahasiswa dalam melakukan pendidikan
kesehatan
3. Bagi siswa:
-Menambah pengetahuan tentang bahaya Hiv/Aids dan Napza
-Sebagi gambaran untuk mengetahui bahaya akan HIV/AIDS dan
NAPZA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Dengue Haemorrhagik fever (DHF) adalah penyakit demam akut


yangdapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus
dari genus Falvivirus, virus RNA dari Keluarga Falviviridae (Soedarto
2012). Dengue Haemorhage fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang disertai
manifestasi perdarahan dan cenderung menimbulkan syok dan kematian
(Misnadiarly 2009). Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
menular mendadak yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Kementrian Kesehatan RI
2010).

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus


Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini
sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga
menyerang orang dewasa (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2013).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus,
dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
genusAedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus.(Kementrian
Keeharan Republik Indonesia 2015). Dari beberapa pengertian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, syok serta
dapat menimbulkan kematian.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
B. Etiologi

Demam dengue disebabkan oleh virus dengue (DEN), yang termasuk


genus falvivirus. Virus yang ditularkan oleh nyamuk ini tergolong RNA
positive-strand virus dari keluarga Falviviridae. Terdapat empat serotipe virus
DEN yang sifat antigennya berbeda, yaitu virus dengue-1 (DEN 1), virus
dengue-2 (DEN 2), virus dengue-3 (DEN 3) dan virus dengue-4 (DEN 4).
Spesifikasi virus dengue yang dilakukan oleh Albert Sabin pada tahun 1994
menunjukan bahwa masing-masing serotipe virus dengan memiliki genotipe
yang berbeda antara serotipe-serotipe tersebut (Soedarto 2012).

C. Klasifikasi

Menurut Sodikin (2012) demam berdarah dapat diklasifikasikan


menjadi 4 derajat yaitu:

1. Derajat I
Ditandai dengan demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji bendung (Uji torniquet).
2. Derajat II
Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.

3. Derajat III
Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,
tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis
disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak tampak gelisah.

4. Derajat IV
Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba, dan tekanan
darah tidak teratur.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
D. Manifestasi Klinis
Menurut Misnadiarly (2009) demam berdarah memiliki tanda
sebagai berikut yaitu :

1. Tidak nafsu makan


2. Muntah dan Nyeri kepala
3. Nyeri otot dan persendian.
Keluhan keluhan beberapa pasien DBD, antara lain :

1. Nyeri tenggorok
2. Rasa tidak enak
3. Nyeri tekan pada lengkung iga kanan
4. Rasa nyeri perut yang menyeluruh
5. Suhu badan biasanya tinggi.
Sedangkan menurut (Soedarto 2012) demam dengue menunjukan
gejala gejala klinis sebagai berikut:

1. Demam tinggi yang timbul mendadak


2. Sakit kepala yag berat, terutama di kepala bagian depan
3. Nyeri di belakang mata
4. Sakit seluruh badan
5. Mual dan muntah.

E. Patofisiologi
Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan klien
mengalami viremia. Beberapa tanda dan gejala yang muncul seperti demam,
sakit kepala, mual nyeri otot, pegal seluruh tubuh, timbulnya ruam dan
kelainan yang mungkin terjadi pada sistem vaskuler.

Pada penderita DBD, terdapat kerusakan yang umum pada sistem


vaskuler yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah. Plasma dapat menembus dinding vaskuler selama proses
perjalanan penyakit, dari mulai demam hingga klien mengalami renjatan berat.
Volume plasma dapat menurun hungga 30%. Hal inilah yang dapat
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
mengakibatkan seseorang mengalami kegagalan sirkulasi. Adanya kebocoran
plasma ini jika tidak segera di tangani dapat menyebabkan hipoksia jaringan,
asidosis metabolik yang pada akhirnya dapat berakibat fatal yaitu kematian.

Viremia juga menimbulkan agresi trombosit dalam darah sehingga


menyebabkan trombositopeni yang berpengaruh pada proses pembekuan
darah. Perubahan fungsioner pembuluh darah akibat kebocoran plasma yang
berakhir pada perdarahan, baik pada jaringan kulit maupun saluran cerna
biasanya menimbulkan tanda seperti munculnya purpura, ptekie, hematemesis,
ataupun melena.

F. Komplikasi DHF
Menurut (Soedarto 2012) komplikasi DHF ada 6, yaitu :

1. Komplikasi susunan sistem syaraf pusat.


Komplikasi pada susunan sistem syaraf pusat (SSP) dapat
berbentuk konfulsi, kaku kuduk, perubahan kesadaran dan paresis.

2. Ensefalopati.
Komplikasi neurologik ini terjadi akibat pemberian cairan
hipotonik yang berlebihan.

3. Infeksi.
4. Kerusakan hati.
5. Kerusakan otak.
6. Resiko syok.
7. Kejang kejang.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN

3.1 NamaKegiatan
Pendidikan Kesehatan kepada Siswa siswi Sekolah dasar di Sempaja Selatan.

3.2 TemaKegiatan
Penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)

3.3 SasaranKegiatan
1. Mahasiswa Keperawatan Reguler Angkatan 2017/2018
2. Siswa/I SD XXXXX           

3.4 KegiatanUmum
1. Pendidikan Kesehatan
2. Games
3. Membersihkan Lingkungan

3.5 Bentuk Kegiatan


Adapun bentuk kegiatan yang akan dijalankan yaitu penyampaian materi,
tanya jawab, penyuluhandan lain-lain.

3.6 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal :
Tempat : SD XXXXX Sempaja Selatan
3.7 SusunanPanitia
Lampiran 1
3.8 Susunan Acara
Lampiran 2
3.9 Rekapitulasi Rencana Pengeluaran Dana
Lampiran 3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan sepenuh hati, dengan
harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menjalankan kegiatan ini.
Kami berharap semoga apa yang kami rencanakan dapat berjalan dengan baik
seperti yang kami harapkan. Kami selaku panitia kegiatan mengucapkan terima
kasih atas perhatian dan kerja sama dari semua pihak dalam mendukung
kegiatan ini. Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam
pengajuan proposal kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi semua
pihak.

Samarinda, 16 Februari 2020

Penyusun
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lampiran 1
Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Ns. Bachtiar S, M.kep, Sp.Kom
Ketua Panitia : Muhammad Reynaldi Adinegara
Sekertaris : Auliya Fitri
Bendahara : Fathimah Az-zahra
Divisi Acara : Putri Puji Astuti
Divisi Perlengkapan : Muhammad Ramadhana Syahid
Divisi Pubdekdok : Rumi Tri Hastani
Divisi Konsumsi :
1. Monica Melinia F.
2. Safitriani
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Lampiran 2
SusunanKegiatan
1. Kegiatan : Pendidikan Kesehatan (judulmateri)
Hari/tanggal :
Tempat : Sekolah Dasar XXXXX

No Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran


1. 08.00-08.10 1. Pembukaan dan pembaca Menjawab salam dan
doa mendengarkan
08.10-08.15 2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
08.15-08.20 3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
08.20-08.30 4. penyuluhan Menyebutkan Memperhatikan
materi yang akan di
berikan
2. Inti Acara :
1. Pengertian Demam
Berdarah
08.30-09.20 2. Penyebab Demam Memperhatikan
Berdarah
3. Tanda dan gejala pada
penyakit Demam berdarah
4. Cara Pencegahan Demam
berdarah
3. 09.20-09.30 Evaluasi :
09.30-09.40 1. Memberikan kesmpatan Bertanya dan
untuk bertanya mendengar jawaban
09.40-09.50 2. Meminta audience Menjelaskan materi
menjelaskan tentang materi
Demam Berdarah

4. Penutup :
1. Mengucapkan terima kasih Memperhatikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
atas perhatian yang di
09.50-10.00 berikan
2. Mengucapkan salam Menjawab salam

Lampiran 3
Rekapitulasi Rencana Pengeluaran Dana

DivisiAcara
No. Nama Barang Jumlah Barang Harga Jumlah Harga
1. Leaflet 30 Rp.1000,00 Rp.30.000,00
Jumlah Rp. 30.000,00
Terbilang “Tiga Puluh Ribu Rupiah”

Divisi Perlengkapan

N Nama Barang Jumlah Barang Harga Jumlah harga


O
1. LCD 1 Kampus Kampus
2. MIC 1 Kampus Kampus
Jumlah -
Terbilang “EnamPuluhRibu Rupiah(CONTOH)”

Divisi Konsumsi
No. Nama Barang Jumlah Harga Jumlah
Barang Harga
1. Snack Kotakan 38 Rp.8.000,00 Rp.304.000,00
Jumlah Rp.304.000,00
Terbilang “Tiga Ratus Empat Ribu Rupiah”

Total RencanaPengeluaran Dana Per/Divisi


No. Divisi Jumlah Harga
1. Divisi Acara Rp.30.000,00
2. Divisi Perlengkapan -
3. Divisi Konsumsi Rp.304.000,00
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
Jumlah Rp. 334.000,00
Terbilang “Tiga Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Rupiah”
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
FAKULTASKESEHATAN DAN FARMASI
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
Jl.Ir.H.Juanda No.15 Sidodadi, Kampus 1 Samarinda 75124,
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/170300823/pasien-dbd-capai-
17820-ini-10-provinsi-dengan-jumlah-kasus-tertinggi (Diambil pada tanggal 18
Maret 2020 jam 10:15)
 Sandra, Tuti (2019). “Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kejadian
demam berdarah dengue pada Anak usia 6-12 tahun di Kecamatan Tambalang”
JEKK, 4(1), 2019,1-10.
 Berliano, dkk (2019). “Pengaruh pemberian penyuluhan terhadap kemampuan
keluarga dalam mendeteksi demam berdarah dengue (DBD) pada anak”.
Nursing news, 4(1), 2019.
 Nasution, Shinta. Dkk (2018). “Penyuluhan kesehatan untuk pencegahan dan
risiko penyakit DBD dalam manga dan infografis”. Jurnal penyuluhan, 14(1),
2018,
 Krianto,Tri (2009). “Tidak Semua Anak Sekolah Mengerti Demam Berdarah”.
MAKARA,KESEHATAN. 13(02), 2009, 99-103.

Anda mungkin juga menyukai