Gadis itu duduk di tepian sungai, kepalanya bersandar pada kedua lututnya yang
ditekuk. Rambut hitam panjangnya menari-nari tertiup angin. Sore itu cuaca cerah. Bahkan
meskipun jarum jam sudah menunjukkan pukul lima, matahari masih terasa hangatnya.
Sedangkan gadis itu tetap tak beranjak meski sudah lebih dari satu jam berada disana. Panggil
saja gadis itu “Dela”. Matanya merah, memandang hamparan kebun sawit di seberang sungai.
Makin pedih hatinya mengingat percakapan dengan ibunya sepulang sekolah tadi.
Keterangan:
Tiwadak : Buah khas kalimantan yang bentuknya seperti nangka. Buah ini bisa
didoreng seperti membuat pisang goreng atau dimakan langsung. Kulitnya bisa di masak atau
dijadikan Jaruk.
Jaruk : kulit Buah tiwadak yang diawetkan dengan cara direndam dalam air garam
atau cumadi beri garam saja. Jarukini bisabertahan hingga satu bulan.
Batang : deratan kayu yang disusun berjajar di sungai, biasanya digunakan orang
untuk duduk ketika mencuci atau mandi di sungai.
Kelotok : perahu kecil yang biasa digunakan untuk menyeberang sungai.
Penulis: Pratiwi Putri
Aku seorang guru SMP di Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Sebagai orang
Jawa yang pindah ke Kalimantan aku mendapatkan banyak hal baru. Mengajar di desa
memberikan pengalaman baru untukku. Selain itu aku juga bisa belajar bahasa setempat. Aku
biasanya mengisi waktu luang setelah mengajar di sekolah dengan membaca novel atau
menonton film. Selain itu aku juga juga menulis di blog pribadi untuk membagikan
pengalaman.