Anda di halaman 1dari 4

BUPATI NGAWI

Ngawi, le Juni 2O2O

Kepada
Yth. Sdr Kepala Perangkat Daerah
di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Ngawi
di

SURAT EDARAN
NOMOR : 065/JO t404.O31 t2020
TENTANG
SISTEM KERJA PEGAWAIAPARATUR SIPIL NEGARA DALAM TATANAN NORMAL BARU
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

Mendasar pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Sistem Kerja
Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru dan menindaklanjuti Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 440-842 Tahun 2020 tanggal 31 Mei 2020 tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020 tentang Pedoman
Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Vlrus Dlsease 2019 Bagi Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Serta sebagai
upaya untuk mewujudkan situasi dan kondisi kerja yang produktif namun aman dari
penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) bagi Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi dengan ini disampaikan hal-hal sebagai
berikut :

A. PENGATURAN HARIDAN JAM KERJA


1. Hari dan jam kerja berpedoman pada Peraturan Bupati Ngawi Nomor 10.A Tahun
2019 tanggal 22 Maret 2019 tentang Kewajiban Masuk Kerja dan Menaati Ketentuan
Jam Kerja Serta Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Bupati Ngawi
Nomor '188/18.N404.03312018 tanggal 2 Januari 2019 tentang penetapan Hari dan
Jam Kerja Bagi Pegawai Negeri Sipil Dengan Jabatan Tertentu Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Ngawi;
2. Seluruh Pegawai Aparatur Sipil Negara agar melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai dengan jabatannya dengan memperhatikan ketentuan yang dikeluarkan oleh
Kementerian teknis terkait;
3. Apel dan senam pagi dilaksanakan di halaman kantor masing-masing dengan
memperhatikan pengaturan jarak antar personil sesuai protokol pencegahan
penyebaran dan penularan Corona Vlrus Dlsease 2019 (COVID-19).

B. PENYESUAIAN SISTEM KERJA


'1. Untuk menjamin agar penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik berjalan
sebagaimana mestinya dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan
maka perlu dilakukan penyesuaian sistem kerja bagi Aparatur Sipil Negara;
2. Penyesuaian sistem kerja dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan dalam
aktivitas kedinasan terdiri atas :

a. Pelaksanaan tugas kedinasan di kantor;


b. Pelaksanaan kegiatan rapat dinas, sosialisasi, diklat, bimtek, seminar dan
workshop;
c. Pelaksanaan perjalanan dinas.
3. Pelaksanaan tugas kedinasan di kantor sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a
memperhatikan protokol pencegahan penyebaran dan penularan Corona Virus
Dlsease 2019 (COVID 19) sebagai berikut:
a. Memakai masker;
b. Mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki kantor dan keluar kantor;
c. Menjaga jarak dengan rekan kerja minimal 1,5 sampai 2 meter;
d. Menghindari terbentuknya kerumunan;
e. Menerapkan etika bersin dan batuk;
f. Menyediakan perlengkapan pribadi secara mandiri seperti peralatan makan
(sendok dan garpu), gelas atau botol minum, peralatan ibadah (sajadah, mukena)
4. Pelaksanaan kegiatan rapat dinas, sosialisasi, diklat, bimtek, seminar dan workshop
sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b memperhatikan protokol pencegahan
penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID 79) sebagai berikut :

a. Seluruh penyelenggaraan rapat dan/atau kegiatan tatap muka agar memanfaatkan


teknologi informasi dan komunikasi, atau melalui media elektronik lainnya yang
tersedia;
b. Apabila berdasarkan urgensi yang sangat tinggi dapat diselenggarakan rapat
dan/atau kegiatan lainnya di dalam ruangan dengan ketentuan jumlah peserta
maksimal 50% dari kapasitas ruangan dan tidak boleh lebih dari 30 orang di
ruangan tertutup, disediakan tempat cuci tangan dengan sabun pada air yang
mengalir, alat pengukur suhu (thermal gun) dan cairan sterilisasi (hand sanitizer),
memperhatikan jarak aman antar peserta (physical distancing), mengenakan
masker serta melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada ruangan dan
peralatan sebelum dan sesudah acara dilaksanakan.
5. Pelaksanaan kegiatan perjalanan dinas luar daerah sebagaimana dimaksud angka 2
huruf c agar dilakukan secara selektif sesuai tingkat prioritas dan urgensi yang harus
dilaksanakan, serta memperhatikan ketentuan protokol pencegahan penyebaran dan
penularan Corona Virus Drsease 2019 (COVID-19) dengan ketentuan :

a. Membawa Surat Perintah Tugas yang ditandatangani oleh Pejabat yang


berwenang;
b. Memiliki dan membawa keterangan hasil negatif COVID-19 berdasarkan
Polymerase Chain Reaction (PCR) danlalau rapid test alau surat keterangan sehat
dari Rumah SakiUPuskesmas/Klinik Kesehatan;
c. Membawa identitas diri (KTP atau tanda pengenal lainnya yang sah);
d. Melaporkan rencana perjalanan (jadwal keberangkatan, jadwal pada saat berada
di daerah penugasan, serta waktu kepulangan).

C. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA


1. Kepala Perangkat Daerah agar melakukan upaya pencegahan penyebaran dan
penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai berikut :

a. Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir di tempat-
tempat yang mudah dijangkau baik oleh pegawai dan/atau masyarakat yang
berkepentingan sebelum masuk dan sesudah keluar kantor;
b. Menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) pada setiap ruangan, pintu
masuk kantor dan tempauloket pelayanan langsung kepada masyarakat;
c. Menyediakan peralatan, bahan serta melakukan penyemprotan disinfektan
dan/atau membersihkan secara berkala area kantor dan bagian-bagian yang
sering disentuh seperti handel pintu, pegangan tangga, dan peralatan kerja
lainnya;
d. Menyediakan alat pengukur suhu tubuh (thermal gun);
e. Menyediakan ruangan khusus untuk menerima tamu dan/atau memberikan
layanan tatap muka.
2. Untuk menciptakan situasi yang kondusif dan produktif serta aman dari penyebaran
dan penularan Corona Virus Dlsease 2019 (COVID-79), Kepala Perangkat Daerah
agar melakukan penyederhanaan proses bisnis yang berorientasi pada hasil
pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan murah dengan memanfaatkan Teknologi
lnformasi;
3. Kepala Perangkat Daerah menyediakan media informasi terkait protokol pencegahan
penyebaran dan penularan Corona Uirus Disease 2019 (COVID-19) di masing-masing
kantor.
D. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Surat Edaran ini dilakukan masing-masing
Kepala Perangkat Daerah.

E. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Bagi Aparatur Sipil Negara yang sakit agar tidak masuk kerja dan mengajukan cuti
sakit;
2. Aparatur Sipil Negara wajib melakukan isolasi apabila :

a. Berdasarkan hasil Rapid Test dinyatakan reaktif sesuai dengan protokol


pencegahan penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
b. Orang Tanpa Gejala yang dibuktikan dengan surat keterangan yang dikeluarkan
oleh Rumah SakiUPuskesmas/Fasilitas Kesehatan yang ditunjuk;
c. Orang Dalam Pemantauan dibuktikan dengan surat keterangan yang dikeluarkan
oleh Rumah SakiUPuskesmas/Fasilitas Kesehatan setempat;
d. Pasien Dalam Pengawasan;
e. Terkonfirmasi Positif Corona Virus Drsease 2019 (COVID-I9).
3. Bagi Aparatur Sipil Negara yang melakukan isolasi sebagaimana dimaksud angka 2
tidak mengurangi nilai kehadirannya;
4. Bagi Aparatur Sipil Negara yang kembali dari perjalanan dinas luar daerah wajib
memeriksakan kesehatan dirinya pada fasilitas kesehatan terdekat.

Ketentuan sebagaimana disebutkan di atas berlaku sejak ditandatangani dan akan


dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi.

Demikian untuk menjadikan perhatian dan dilaksanakan.

BUPATI NGAWI,

q
Q, -/
t

. H. BUD] SULISTYONO

Anda mungkin juga menyukai